You are on page 1of 13

DAFTAR ISI

BAB I

A. LATAR
BELAKANG................................................................................................................................

B. TUJUAN
RUMUSAN ...............................................................................................................................

BAB II

A. PENGERTIAN
KOPLING.......................................................................................................................

B. FUNGSI
KOPLING...................................................................................................................................

C. JENIS-JENIS
KOPLING..........................................................................................................................

D. GANGGUAN PADA SISTEM


KOPLING.....................................................................................................

E. MEMPERBAIKI SISTEM
KOPLING..........................................................................................................

F. PENYETELAN LANGKAH BEBAS KOPLING...............................................................................................................

BAB III

A.
KESIMPULAN...........................................................................................................................................

B.
SARAN........................................................................................................................................................
BAB I

A. LATAR BELAKANG

Mobil memiliki banyak komponen, salah satunya adalah komponen yang berfungsi
memindahkan tenaga secara halus dari fly wheel ke transmisi yang disebut kopling atau dalam
bahasa inggris disebut clutch. Tanpa clutch maka gerak awal kendaraan akan terdengar kasar dan
tersendat-sendat dan mesin mudah mati karena tak mampu menahan beban yang berat saat fly
wheel berhubungan langsung dengan transmisi. Tentu dapat di bayangkan betapa kasarnya mesin
tanpa adanya kopling. Pada makalah ini saya akan membahas secara detail mengenai
koplingmudah.

B. TUJUAN RUMUSAN

 Agar siswa mengetahui fungsi dari kopling


 Agar siswa mengetahui prinsip cara kerja kopling
 Agar siswa mengetahui unit dan komponen kopling
 Agar siswa mengetahui perawatan pada kopling
 Agar siswa mampu menganalisa gejala-gejala kerusakan pada kopling
BAB II

A. Pengertian Kopling

Kopling berasal dari kata coupling yang kata dasarnya adalah couple yang artinya pasangan.
Tapi pengertian kopling di Indonesia tidak sama dengan coupling di luar negeri. Kopling di
negara kita lebih sama dengan clutch.

Kopling merupakan salah satu komponen yang bisa sobat mesinmotor lihat di mobil manual
yang terletak diantara mesin dan transmisi, yang akan mengurangi putaran mesin saat dilakukan
perpindahan gigi transmisi sehingga gigi transmisi bisa masuk dengan mudah.

Walau terlihat mudah, namun anda perlu tahu komponen-komponen yang terdapat dalam kopling
beserta fungsinya. Sehingga suatu saat anda bisa mengatasi jika terdapat masalah tak terduga
mengenai kopling anda. Sebelum memahami komponen beserta fungsi dari kopling mari kita
bahas syarat yang harus dimiliki oleh kopling. Lain pun syarat yang harus dimiliki oleh kopling
yakni :

 Bisa menghubungkan putaran mesin ke transmisi


 Bisa memindahkan tenaga mesin ke transmisi
 Bisa memutuskan hubungan daya mesin yang dioperasikan

B. Fungsi Kopling

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, fungsi kopling pada tiap kendaraan baik jenis
transmisi manual maupun transmisi otomatis itu sama. Yakni ketika mesin menghasilkan tenaga
untuk membuat kendaraan bergerak dari titik nol, sobat mesinmotor membutuhkan part perantara
yang berguna untuk menyalurkan tenaga yang dihasilkan mesin menuju transmisi dan membuat
kendaraan sobat mesinmotor bergerak maupun memutuskan tenaga tersebut.

C. Jenis Kopling Pada Mobil

Sebelumnya, pada Mobil kita mengenal ada dua jenis sistem transmisi, manual dan matic. Kedua
nya juga memiliki jenis kopling yang berbeda. Jenis kopling pada Mobil ada dua yaitu ;

1. Kopling Manual
Kopling ini termasuk ke dalam kopling pengendali manual. Berciri-cirikan dilengkapi
dengan pedal kopling. Kopling mekanis dipakai pada mobil-mobil yang mengusung transmisi
manual atau three-pedal.

2. Kopling Otomatis

Kopling hidrolik bekerja melalui aliran hidrolik. Sistem ini juga normalnya disebut
Torque Converter, sistem ini tidak memerlukan lagi pedal kopling karena sudah bekerja otomatis
menggunakan putaran mesin. Torque converter akan kita temukan pada Mobil yang memiliki
transmisi otomatis.
Sistem Kopling Clutch adalah komponen kendaraan yang mempunyai tugas untuk memutuskan
dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi.

Komponen Kopling Manual Pada Mobil

Ada dua komponen utama dalam sistem kopling, yaitu plat kopling dan plat penekan. Plat
penekan tersambung ke poros transmisi sementara plat penekan terhubung ke flywheel. ketika
kedua plat ini renggang, maka putaran mesin ke transmisi putus.

Tapi kalau kedua plat ini melekat maka putaran mesin diteruskan ke transmisi.
Selain dua komponen diatas, masih terdapat beberapa komponen lain yakni ;

1. Clutch Pedal

Pedal kopling termasuk komponen input yang akan mengubah dan meringankan
pengendalian kopling. Pedal ini, bekerja memakai pengungkit dimana ujung pedal terdapat
sebuah engsel. Dibawah engsel akan ada push rod yang tersambung dengan piston master
silinder.

Kekerasan penekanan kopling salah satunya dipengaruhi oleh panjang pedal kopling, hal
itu sesuai dengan hukum momentum dimana panjang lengan akan memperbesar momet suatu
benda.
2. Master cylinder

Fungsi master silinder adalah mengubah energi mekanis menjadi tekanan hidrolis. Baik
pada rem serta kopling yang menggunakan sistem penggerak hidrolik pasti akan ditemui
komponen master silinder.

Namun, master silinder kopling beda dengan sistem rem. Pada sistem pengereman,
master silinder terletak menyatu dengan booster dan reservoir sehingga akan nampak besar.

3. Actuator Cylinder

Actuator master cylinder ini pada umumnya sama persis master silinder yang kita bahas
diatas. Cuma fungsi komponen satu ini untuk mengubah tekanan hidrolis kembali ke gerakan
mekanis.
Aktuator silinder kopling ada dua jenis, ada yang menggunakan tipe luar dan tipe dalam.

Aktuator tipe luar, memiliki master aktuator yang terletak diluar rumah kopling.
Biasanya, pada master aktuator ini juga disediakan screw adjuster untuk menyetel ketinggian
kopling.
Sementara aktuator silinder tipe dalam, terletak didalam rumah kopling. Biasanya tipe ini tidak
memiliki garpu pembebas, karena gerakan dari master aktuator langsung ditransfer ke release
bearing.
4. Release Bearing

Relaese bearing memiliki fungsi untuk meneruskan tekanan dari aktuator silinder atau
dari release fork untuk menekan area pegas diafragma. Release bearing bentuknya mirip bantalan
roller, hal ini karena tugas release bearing itu menghubungkan release fork yang bersifat diam
dan pegas diafragma yang berputar.

5. Clutch Cover

Cover kopling memiliki fungsi sebagai housing untuk beberapa komponen seperti pegas
diafragma dan pressure plate. Cover ini terletak diarea luar yang menutup kampas kopling.
Posisinya dibaut bersama flywheel. Sehingga apabila flywheel berputar sudah pasti clutch cover
beserta komponen didalamnya ikut berputar.
6. Hydrolic Clutch Pipe

Pipa hidrolis pada dasarnya tidak jauh beda dengan selang lainya. Walaupun akan
menyalurkan tekanan hidrolis, pipa ini tidak dibuat dari besi dengan lekukan tetap. Meski
beberapa tipe ada yang menggunakan pipa besi namun hanya terletak dikedua ujung selang.

7. Release Fork

Garpu pembebas berfungsi untuk mengkonversi energi mekanis dari output aktuator
silinder menuju release bearing. Sama juga dengan pedal kopling, release fork juga bekerja
dengan memakai prinsip pengungkit.

Dimana panjang lengan fork mempengaruhi tingkat kekerasan penekanan kopling. Jika
lengan garpu semakin panjang maka semakin ringan pula kopling ketikaa ditekan namun kopling
akan lebih tinggi.

8. Flywheel

Flywheel sebetulnya juga masuk dalam komponen mesin. Tapi pada sistem kopling
manual mobil, flywheel juga dipakai untuk menjepit kampas kopling bersama pressure plate.
Selain untuk menjepit, flywheel juga digunakan sebagai tempat terkaitnya rumah kopling.
9. Pressure Plate

Plat penekan fungsinya untuk menekan kampas kopling agar terjepit bersama flywheel,
Plat ini berbentuk piringan yang terbuat dari bahan besi tuang tebal. disebabkan karena pressure
plate harus mampu menekan plat kopling dengan kekuatan tinggi tanpa aus dan tanpa terjadi
keolengan plat.

10. Clutch Disc

Kampas rem merupakan piringan yang fungsinya menangkap putaran mesin supaya bisa
disalurkan ke transmisi. Kampas kopling harus mampu menyalurkan putaran tanpa selip dan
dengan halus.

D. GANGGUAN PADA SISTEM KOPLING

Sebagai penyalur tenaga mesin ke transmisi, kopling atau clutch, juga mempunyai batas
pemakaian tertentu. Bila kenerjanya telah menurun, tentu saja transfer tenaga mesin ke roda akan
berkurang. Hasilnya, konsumsi BBM akan menjadi lebih boros dari biasanya.

Pada sebuah mobil bertransmisi manual, kopling sendiri terbagi dalam empat komponen penting:
flywheel, clutch disc, cover clutch, dan release bearing. Bila kerusakan dari masing-masing
komponen ini memiliki ciri yang berbeda, oleh karena itu perlu cara yang berbeda untuk
mengetahuinya.

Apa bila terjadi kerusakan pada komponen ini, mungkin tak ada jalan lain selain
membongkarnya. Dan biaya untuk membongkar transmisi cukup mahal sehingga penggantian
komponen secara menyeluruh merupakan langkah terbaik. Namun bagai mana kerusakan
kopling pada mesin mobil?

Pertama Injakan pedal kopling meninggi. Ciri dari mulai menipisnya pelat kopling (clutch
disc) di mobil Anda adalah injakan pedal yang mulai meninggi dari biasanya. Yang dimaksud,
mobil baru mulai bergerak ketika pedal kopling diangkat mendekati posisi sebelum diinjak.
Akan tetapi bila mobil Anda masih baru diperoleh dalam kondisi bekas, tidak ada salahnya untuk
memeriksa penyetelan pedal kopling. Ada kemungkinan hal ini disebabkan oleh setelan kopling
dari pemilik mobil terdahulu nya.

Yang kedua Kemampuan akselerasi menurun. Pada saat pedal gas diinjak secara spontan
untuk berakselerasi, respon laju kendaraan tidak seirama. Jadi, putaran mesin meninggi tanpa
diikuti oleh percepatan kendaraan yang seimbang.

Ketiga Paling kentara. kondisi ini terjadi saat melaju di jalan menanjak. Respon kendaraan
terasa lamban meski pedal gas telah diinjak dalam dan putaran mesin sudah meninggi. Bau
sangit pun kerap muncul akibat pelat kopling yang mulai menipis sehingga tidak mampu
menyalurkan tenaga mesin ke roda.

Keempat timbul suara aneh di transmisi. Selain keausan pelat kopling, kerusakan damper pun
mungkin terjadi. Apalagi bila mobil kerap diajak berakselerasi keras oleh sang pemiliknya.
Cirinya adalah timbulnya suara asing di sekitar transmisi saat pedal kopling diangkat. Hal ini
turut diikuti oleh pergerakan mobil yang menjadi tidak halus.Selain itu, suara desingan bearing
pun kerap terdengar saat pedal kopling tidak diinjak. Namun suara ini akan hilang ketika pedal
diinjak. Hal ini disebabkan oleh mulai mengeringnya pelumas pada release bearing.

Dan yang terakhir adalah Getaran saat pedal kopling diangkat. Jika ini yang terjadi, maka
kemungkinan besar kerusakan terjadi pada dekrup (cover clutch) atau flywheel. Getaran yang
timbul akibat permukaan cover clutch atau flywheel yang sudah tidak rata. Bila hal ini yang
terjadi, maka Anda perlu menyiapkan dana tambahan untuk meratakan permukaan flywheel di
tukang bubut. Selain itu, tekanan cover clutch yang tidak rata dapat pula menyebabkan
timbulnya getaran tersebut.

E. MEMPERBAIKI SISTEM KOPLING

Kopling terletak di antara roda gila dan transmisi. Tugas utama kopling adalah memutus dan
menghubungkan putaran dari poros engkol ke transmisi dengan halus. Kopling sangat diperlukan
pada motor-motor yang tenaganya diteruskan untuk dimanfaatkan seperti motor pada mobil,
mesin uap dan sebagainya, karena pada awalnya motor yang hidup harus dapat berputar bebas
tanpa dimanfaatkan terlebih dahulu tenaganya.

Kopling ada bermacam-macam, yaitu kopling gesek, kopling sentrifugal, kopling fluida, dan
kopling magnet. Yang paling banyak digunakan hingga saat ini adalah kopling gesek dan kopling
fluida. Kopling gesek digolongkan menjadi dua bagian yaitu kopling model piringan (plat) dan
kopling model kerucut. Kopling plat ada dua macam yaitu kopling plat basah dan kopling plat
kering. Kopling plat basah adalah kopling yang komponen plat-platnya terendam oleh minyak.
Kopling plat kering adalah kopling yang komponen platnya tidak terendam oleh minyak. Yang
banyak digunakan pada mobil-mobil sekarang ini adalah kopling gesek plat kering tunggal.
Kopling gesek plat kering tunggal mempunyai konstruksi yang sederhana sehingga mudah untuk
dilayani dan diperbaiki. Komponen-komponen dari kopling gesek plat kering tunggal adalah:
 Plat penekan

Plat ini berfungsi untuk menekankan plat kopling terhadap roda gila dengan tekanan dari pegas-
pegas kopling.

 Plat kopling

Terletak antara roda gila dan plat tekan. Plat kopling inilah yang sebenarnya meneruskan putaran
motor ke transmisi dengan adanya gesekan yang kuat.

 Tuas-tuas penekan

Tuas-tuas penekan berhubungan dengan plat penekan. Tuas-tuas penekan ini dijamin oleh tutup
kopling. Bagian ujung luar tuas-tuas penekan ini dibautkan pada plat penekan.

 Bantalan pembebas

Bantalan pembebas bergerak maju-mundur pada poros masuk kopling karena adanya bantuan
dari garpu pembebas kopling.
 Pegas yang digunakan pada kopling gesek ada dua macam, yaitu pegas koil, dan pegas
diafragma. Pada kopling dengan pegas diafragma, tuas-tuas dan pegas pembebas yang
biasanya menggunakan pegas koil digantikan oleh pegas diafragma. Dengan pegas
diafragma ini gaya penekanan pada pedal kopling lebih ringan, penekanan terhadap plat
kopling juga lebih merata. Kopling gesek dengan pegas diafragma paling banyak
digunakan.

a. Pemeriksaan langkah bebas kopling


Pemeriksaan langkah bebas kopling harus dilakukan dengan teliti karena yang utama di dalam
memeriksa langkah bebas kopling adalah dengan menggunakan perasaan. Langkah bebas
kopling adalah jarak babas tekan yang harus dilalui oleh pedal kopling dari kedudukan tidak
ditekan sampai pada kedudukan di mana kopling mulai terlepas. Tekanlah pedal kopling dengan
ujung-ujung jari tangan. Rasakan sampai pedal kopling membutuhkan gaya tertentu yang lebih
besar. Ukur jarak antara pedal kopling sebelum ditekan sampai kedudukan penambahan gaya
tersebut dengan teliti. Langkah bebas tersebut antara 20 - 40 mm.
Pemeriksaan terhadap kopling yang menggesek.

Jarak antara pedal kopling dan lantai pada waktu pedal kopling diinjak kurang lebih 20% dari
jarak antara pedal kopling dan lantai pada waktu tidak diinjak. Jarak tersebut umumnya tidak
menyebabkan kopling menggesek.

Untuk memeriksa jarak tersebut, lakukan cara sebagai berikut:


 Tarik rem tangan dan ganjal roda-roda mobil.
 Hidupkan motor pada putaran stationer.
 Pelan-pelan pindahkan posisi transmisi dari posisi netral. Jangan memindahkan posisi
transmisi terlalu banyak.
 Perhatikan bunyi roda-roda gigi transmisi, getaran pada tangkai pemindah, dan pedal.

Sementara tekanan (pijakan) terhadap pedal kopling ditambah, perhatikan bahwa pada suatu
kedudukan pedal yang tertentu maka bunyi dan getaran tersebut hilang, dan trans-misi dapat
dipindahkan dengan mudah.

Ukurlah jarak antara lantai dan pedal kopling pada saat bunyi mulai hilang. Apabila jarak
tersebut lebih pendek (kurang lebih 20% jarak pedal ke lantai pada saat tidak diinjak) maka
kopling akan menggesek.

b. Pemeriksaan terhadap kerusakan kecil pada kopling


Kerusakan kecil pada kopling akan menyebabkan bunyi yang tidak normal. Yang harus
dilakukan untuk memperbaiki kerusakan tersebut yang pertama kali adalah mencari letak
kerusakannya. Bunyi tidak normal yang timbul pada waktu pedal kopling ditekan (dipijak)
disebabkan oleh kerusakan pada bagian yang berputar pada waktu pedal kopling dipijak, antara
lain:

 Kurangnya pelumasan pada sarnbungan-sambungan dari sistem batang penggerak


kopling antara pedal kopling dan kopling.
 Bantalan pada roda gila atau fly wheel dari poros penggerak utama sudah aus.
 Bantalan mekanisme pelepas kopling sudah aus atau kurang pelumasan.

Sedangkan bunyi-bunyi yang terdengar pada waktu pedal kopling dilepaskan disebabkan karena
kerusakan-kerusakan pada bagian yang berputar pada waktu pedal kopling dilepaskan antara
lain:
 Keausan poros penggerak utama.
 Bagian pusat dari plat kopling longgar.
 Pegas torsi (puntir) plat kopling patah atau rusak.
 Plat kopling retak.
 Keausan pada plat kopling.

Pemeriksaan pedal kopling:


 Periksalah karet pedal dari kemungkinan cacat atau aus.
 Periksalah poros pedal dari kemungkinan rusak atau aus.
 Periksalah pedal kopling dari kemungkinan melekuk atau bengkok.

F. PENYETELAN LANGKAH BEBAS KOPLING

a. Kopling hidrolik
Penyetelan langkah bebas pedal kopling ada bermacam-macam ter¬gantung dari mekanismenya.
Salah satunya adalah sebagai berikut:
 Setel tinggi pedal dengan jalan memutar baut penyetop pedal.
 Setel kebebasan pedal dengan mengendorkan mur kontra, mur penyetel, dan memutar
batang penekan .

b. Kopling mekanis
Pada sistem penggerak mekanis biasanya memakai kawat yang elastis tetapi cukup kuat. Bagian
penyetelannya pada ujung kabel di atas atau di bawah. Agar tidak terjadi kekeliruan sebelum
dilakukan penyetelan maka pelajari dulu cara kerja batang-batang penghubungnya.
Pembongkaran unit kopling:
 Lepas poros gardan dan transmisi.
 Tahan bak transmisi dan kemudian tarik ke belakang dengan lurus.
 Tandai kopling dan roda gila dengan penggores agar pada waktu dipasang kembali
keseimbangannya tetap baik.
 Kendorkan baut pengikat kopling sedikit demi sedikit hingga merata.
 Lepaskan batang penghubung kopling dari garpu kopling, dan lepaskan garpu kopling.
 Kendorkan dengan merata baut pengikat tutup kopling sampai lepas.
 Setelah semua baut pengikat lepas maka tahanlah tutup kopling, turunkan dan lepaskan
unit tutup kopling.
 Pada waktu membongkar unit penutup agar disisakan beberapa baut sebagai penahan dan
baut-baut tersebut akan dilepas kemudian.
 Periksa keausan ujung garpu penekan yang berhubungan dengan bantalan penekan.
 Periksa bidang permukaan plat tekan terhadap keausan.
 Periksa keretakan pegas spiral atau pegas membran.
 Periksa keausan ujung pegas membran yang berhubungan dengan bantalan tekan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan:

 Jangan sampai permukaan gesek plat penekanan dan roda gila terkena minyak.
 Jangan mencuci bantalan dengan cairan, tetapi bersihkan bantalan tekan dengan kain lap.
Bantalan tekan umumnya telah diberi gemuk dan disegel. Jika bantalan tersebut dicuci
maka ada kemungkinan gemuk di dalamnya akan mencair.
 Bersihkan bidang gesek kopling dengan ampelas halus. Gesekan bekas ampelas harus
melintang pada bidang permukaan.
 Pada pemasangan kembali, permukaan plat kopling yang rata harus menghadap ke roda
penerus. Pemasangan yang terbalik akan mengakibatkan kopling tidak dapat bebas
sepenuhnya pada waktu pedal kopling diinjak
BAB III

A. KESIMPULAN

Kopling yaitu peralatan tranmisi yang menghubungkan poros engkol dengan poros roda gigi
tranmisi.Fungsi kopling adalah untuk memindahkan tenaga mesin ke tranmisi. kemudian
tranmisi mengubah tingkat kecepatan sesuai dengan yang diinginkan,Komponen pada kopling
harus dikontrol agar kopling tidak mengalami selip atau mengalami kausan pada sistem kopling.

B. SARAN

Didalam memakai mekanisme kopling hidrolik haruslah di lakukan perawatan yang rutin,seperti
mengisi minyak rem jika habis dan men cek tidak ada kebocoran pada pipa.dan gunakan minyak rem
yang sesuai dengan standar kendaraannya.

You might also like