You are on page 1of 2

Finariani

XB

Gotong royong persiapan maulid Nabi

Semua masyarakat muslim dunia memperingati hari maulid Nabi Muhammad SAW. Termasuk di
talisayan yang akan di adakan pada hari Rabu 12/oktober/ 2022 memperingati maulid Nabi Muhammad
SAW. Sebelum di adakan nya acara tersebut siswa siswi SMA Negeri 3 Berau di harapkan untuk
membawa telur lengkap dengan rangkanya. Maka dari itu diadakan lah gotong royong untuk membuat
rengka .Rengka’ adalah replika benda yang dibuat sedemikian rupa secara bergotong royong, terbuat
dari bambu ataupun kayu, yang kemudian dihiasi dengan pernak-pernik dan dipenuhi dengan berbagai
macam makanan (jajanan). Hal pertama yang di lakukan adalah mengambil bambu untuk di jadikan
sebagai rangkanyaSelain di hari Maulid Nabi, rengka juga sering dibuat di acara-acara keagamaan
sebagai wadah untuk membawa makanan. Bentuk rengka bermacam-macam sesuai kreativitas para
pembuatnya. Tradisi rengka ini sudah ada sejak zaman dulu, yang berfungsi sebagai tempat untuk
membawa sesajian (yang biasanya terdiri dari berbagai macam buahan, beras, dan bahan makanan
lainnya) di acara-acara tertentu. . Gotong royang ini dilakukan agar pekerjaan terasa lebih cepat ,
mudah, dan cepat terselesaikan. Tradisi ini banyak dilakukan oleh umat Islam di berbagai belahan dunia
termasuk di Indonesia. Peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW ini digelar setiap tanggal 12 Rabiul
Awal dalam penanggalan Hijriyah.

Di Indonesia sendiri umat Islam merayakan Maulid Nabi dengan berbagai cara. Ragam perayaan itu pada
umumnya didasarkan pada kebiasaan dan adat istiadat daerah setempatMeskipun berbeda dalam
bentuk perayaannya, pada hakikatnya tradisi maulid tidak hanya sekadar sebagai pengingat sejarah bagi
kaum muslim. Tradisi ini juga sebagai pengingat umat muslim akan sosok Rasulullah yang menjadi
inspirasi paling sempurna bagi seorang muslim dalam menjalani apa pun dalam realitas
kehidupannya.Yang menarik bagi saya adalah, persiapan untuk memperingati Maulid Nabi terasa seperti
merayakan lebaran. Beberapa hari sebelum acara, hampir di setiap berugak (tempat berkumpul
berbentuk panggung beratap, seperti saung–red) rumah warga akan kita temui sekelompok ibu-ibu
secara bersama-sama dan bergotong royong membuat jajanan untuk acara Maulid Nabi dan untuk
mengisi rengka. Selain bergotong royong membuat rengka, membuat jajanan, dan menggiring rengka
menuju masjid, warga juga bergotong royong dalam menyediakan makanan untuk roahan (makan
bersama setelah zikiran pada saat acara Maulid Nabi). Sebagaimana tradisi roahan di Lombok, makanan
diletakkan dalam nare, kemudian dimakan bersama untuk 3-5 orang, maka begitu juga roahan pada
acara Maulid Nabi.

You might also like