You are on page 1of 51

SI-6148 Rekayasa dan Manajemen Perkeretaapian

Ujian Tengah Semester

Pengembangan Transportasi Berbasis Jalan Rel di


Kawasan Perkotaan Patungraya Agung

Disusun oleh
Muhammad Alfat Rizki Pratama
25021082

Dosen
Ir. R. Sony Sulaksono Wibowo, M.T, Ph.D

Program Studi Magister Teknik Sipil


Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
Institut Teknologi Bandung
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i


DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
I.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
I.2. Tujuan ....................................................................................................... 2
I.3. Ruang Lingkup ......................................................................................... 2
I.4. Lokasi Studi .............................................................................................. 2
BAB II KARAKTERISTIK WILAYAH PERKOTAAN ...................................... 4
II.1. Demografi ................................................................................................. 4
II.2. Struktur Kota ............................................................................................ 4
II.3. Sistem Jaringan dan Transportasi ............................................................. 6
II.4. Pola Pergerakan dan Demand................................................................. 10
BAB III KORIDOR ANGKUTAN UMUM BERBASIS REL ............................ 12
III.1. Analisis Rencana Tata Ruang Wilayah .................................................. 12
III.2. Alternatif Rute ........................................................................................ 13
III.3. Pemilihan Rute ....................................................................................... 17
III.4. Penetapan Titik-Titik Stasiun ................................................................. 18
BAB IV PENGEMBANGAN ALTERNATIF JALUR DAN TEKNOLOGI
ANGKUTAN UMUM BERBASIS REL ............................................................. 19
IV.1. Dasar Pengembangan Alternatif Jalur dan Teknologi ............................ 19
IV.2. Pengembangan Alternatif Jalur Pada Angkutan Rel .............................. 20
IV.3. Pemilihan Teknologi Angkutan Rel ....................................................... 21
BAB V PETA RENCANA JARINGAN REL KAWASAN PERKOTAAN
PATUNGRAYA AGUNG .................................................................................... 23
V.1. Peta Rencana Jaringan Rel Kawasan Perkotaan Patungraya Agung ...... 23
BAB VI PENUTUP .............................................................................................. 24
VI.1. Kesimpulan ............................................................................................. 24
VI.2. Saran ....................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 26

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar I. 1. Peta Administrasi Kawasan Perkotaan Patungraya Agung ........ 3


Gambar II. 1. Peta Stasiun Kereta Api Kota Palembang .................................. 7
Gambar II. 2. Peta Jaringan Jalan ...................................................................... 8
Gambar II. 3. Peta Jaringan Jalan Rel Kawasan Perkotaan Patungraya Agung 9
Gambar III. 1. Peta Jaringan Rencana Jalan Rel Kawasan Perkotaan Patungraya
Agung ....................................................................................... 14
Gambar III. 2. Peta Land-Use Alternatif P2 Kota Palembang ......................... 14
Gambar III. 3. Peta Land-Use Alternatif P3 Kota Palembang ......................... 15
Gambar III. 4. Peta Land-Use Alternatif P4 Kota Palembang ......................... 16
Gambar III. 5. Peta Land-Use Alternatif P5 Kota Palembang ......................... 16
Gambar III. 6. Peta Land-Use Alternatif P6 Kota Palembang ......................... 17
Gambar III. 7. Peta Alternatif Jaringan Jalan Rel Kota Palembang Terpilih ... 18
Gambar IV. 1. Sumber Daya Listrik dan Rel dari MRT, LRT dan KRL ......... 19
Gambar IV. 2. Rangkaian, Kapasitas, Target Penumpang dan Perlintasan dari
MRT, LRT dan KRL ................................................................ 19
Gambar IV. 3. Kondisi Infrastruktur di Koridor 3P: Bukit Siguntang – Simpang
Patal (Ki-Ka: Flyover Simp. Polda, Underpass Simp. Patal) ... 20
Gambar IV. 4. Kondisi Jalan di Koridor 5P: BLK – Patal (Ki-Ka: Jl.
Mangkunegara, Simp. BLK, Simp. Patal) ................................ 21
Gambar IV. 5. Kondisi Lalu Lintas Koridor P1 dan P5 (Ki-Ka: Jam Puncak
Pulang, Jam Puncak Pergi) ....................................................... 22
Gambar V. 1. Peta Rencana Jaringan Kawasan Perkotaan Patungraya Agung23

ii
DAFTAR TABEL

Tabel I. 1. Kota/Kabupaten dan Kecamatan yang Tergabung di Kawasan


Perkotaan Patungraya Agung ..................................................... 2
Tabel II. 1. Kondisi Demografi di Kawasan Perkotaan Patungraya Agung
tahun 2021 .................................................................................. 4
Tabel II. 2. Struktur Kawasan Perkotaan Patungraya Agung ........................ 5

iii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Kemacetan adalah merupakan salah satu masalah krusial di semua kawasan
perkotaan di Indonesia. Ada banyak solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi
masalah kemacetan, dimana salah satunya yang cukup tepat adalah dengan
mengembangkan angkutan umum.

Pemerintah Indonesia menyetujui untuk mendapatkan bantuan pinjaman sangat


lunak dari beberapa negara donor untuk mengembangkan beberapa koridor sistem
angkutan umum massal berbasis rel di 6 (enam) wilayah perkotaan selain
Jabodetabek. Patungraya Agung merupakan salah satu rencana pengembangan
perkotaan yang direncanakan di Provinsi Sumatera Selatan yang meliputi Kota
Palembang, Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Ogan Ilir, dan Kabupaten Ogan
Komering Ilir. Patungraya Agung mengusung tema production dan distribution
hub sebagai pusat produksi dan distribusi, hal inilah yang tentu akan
mempengaruhi adanya perkembangan jumlah penduduk serta pola pergerakan
baru di Kawasan Perkotaan Patungraya Agung.

Beberapa referensi mengatakan bahwa wilayah perkotaan yang sudah memiliki


penduduk lebih dari 1 juta jiwa sebaiknya mempertimbangkan pengembangan
angkutan umum yang bersifat massal. Saat ini, ada dua sistem angkutan umum
yang bersifat massal untuk wilayah perkotaan, yaitu yang berbasis jalan (flexible
system) dan yang bersifat guided system. Sistem angkutan massal berbasis bus
adalah salah satu contoh yang umum dalam angkutan umum masalah berbasis
jalan. Sementara itu, angkutan umum berbasis rel, seperti LRT atau MRT adalah
contoh umum dari guided system untuk angkutan umum wilayah perkotaan.
Kedua sistem tersebut memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing
dan implementasinya di kawasan perkotaan akan sangat tergantung pada
karakteristik wilayah perkotaan.

1
I.2. Tujuan
Tujuan dari studi Pengembangan Transportasi Massal Berbasis Rel di Kawasan
Perkotaan Patungraya Agung adalah untuk memberikan rekomendasi awal
rencana pengembangan jaringan transportasi berbasis rel di Kawasan Perkotaan
Patungraya Agung.

I.3. Ruang Lingkup


Ruang lingkup dari studi Pengembangan Transportasi Massal Berbasis Rel di
Kawasan Perkotaan Patungraya Agung adalah :
1. Daerah tinjauan adalah Kawasan Perkotaan Patungraya Agung.
2. Tidak memperhitungkan biaya pembangunan.
3. Dokumen Hukum Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) menggunakan
RTRW dari tiap kabupaten/kota yang terlibat di dalam Kawasan Patungraya
Agung, hal ini dikarenakan belum adanya dokumen hukum dari Kawasan
Perkotaan Patungraya Agung.
4. Pola pergerakan diidentifikasi melalui observasi data sekunder hasil traffic
hasil rekam google maps di Kawasan Perkotaan Patungraya Agung.

I.4. Lokasi Studi


Lokasi yang dipilih menjadi wilayah tinjauan studi adalah Kawasan Perkotaan
Patungraya Agung yang merupakan rencana pengembangan metropolitan yang
terdiri dari Kota Palembang, Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Ogan Ilir,
Kabupaten Ogan Komering Ilir. Adapun wilayah kecamatan yang tercakup ke
dalam Kawasan Perkotaan Patungraya Agung adalah:
Tabel I. 1. Kota/Kabupaten dan Kecamatan yang Tergabung di Kawasan
Perkotaan Patungraya Agung

No Kota/Kabupaten Kecamatan

Ilir Barat Dua, Gandus, Seberang Ulu Satu, Kertapati,


Jakabaring, Seberang Ulu Dua, Plaju, Ilir Barat Satu,
1 Kota Palembang Bukit Kecil, Ilir Timur Satu, Kemuning, Ilir Timur
Dua, Kalidoni, Ilir Timur Tiga, Sako, Sematang
Borang, Sukarami, Alang-Alang Lebar

2
No Kota/Kabupaten Kecamatan

Indralaya, Indralaya Utara, Indralaya Selatan,


Kabupaten Ogan
2 Pemulutan, Pemulutan Selatan, Pemulutan Barat,
Ilir
Rantau Panjang

Kabupaten Ogan Kota Kayu Agung, Jejawi, Sirah Pulau Padang,


3
Komering Ilir Pampangan

Banyuasin I, Banyuasin II, Banyuasin III, Rantau


Kabupaten
4 Bayur, Betung, Talang Kelapa, Tanjung Lago,
Banyuasin
Rambutan, Makarti Jaya, Air Saleh, Muara Telang

Gambar I. 1. Peta Administrasi Kawasan Perkotaan Patungraya Agung

3
BAB II
KARAKTERISTIK WILAYAH PERKOTAAN

II.1. Demografi
Kawasan Perkotaan Patungraya Agung merupakan gabungan dari 4
kabupaten/kota yang secara geografis berada di dalam Provinsi Sumatera Selatan
dengan Kota Palembang sebagai pusat dari Kawasan Perkotaan ini. Namun tidak
semua kecamatan administrasi dari 4 kota/kabupaten ini masuk kedalam Kawasan
Perkotaan Patungraya Agung. Tabel dibawah ini telah merangkum kondisi
demografi tahun 2021 di Kawasan Perkotaan Patungraya Agung.
Tabel II. 1. Kondisi Demografi di Kawasan Perkotaan Patungraya Agung tahun
2021
Jumlah Luas Kepadatan
No Kota/Kabupaten 2
Penduduk (km ) (Orng/km2)
1 Kota Palembang 1686073 400.61 4209
2 Kabupaten Ogan Ilir 196501 959.07 205
3 Kabupaten Ogan Komering Ilir 191356 1047.93 183
4 Kabupaten Banyuasin 586590 7365.32 80
(Sumber: BPS Kabupaten/Kota di dalam Kawasan Perkotaan Patungraya Agung)

II.2. Struktur Kota


Struktur kota didapatkan melalui rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota yang
tergabung ke dalam Kawasan Perkotaan Patungraya Agung. Adapun struktur kota
terbagi ke dalam beberapa sistem perkotaan yang terdiri dari:
1. PKWp : Pusat Kegiatan Wilayah
2. PKL : Pusat Kegiatan Lokal
3. PPK : Pusat Pelayanan Kawasan
4. PKLp : Pusat Kegiatan Lokal Promosi
5. Sub-PPK : Sub-Pusat Pelayanan Kawasan
6. PPL : Pusat Pelayanan Lokal
Berikut merupakan daerah rencana struktur kota dari Kawasan Perkantoran
Patungraya Agung.

4
Tabel II. 2. Struktur Kawasan Perkotaan Patungraya Agung
No Struktur Ruang Kota Palembang Kabupaten Ogan Ilir Kabupaten Ogen Komering Kabupaten Banyuasin
Ilir

1 PKWp - Indralaya Kayuagung Sungsang

2 PKL - - Pangkalan Balai

3 PKLp - Indralaya Utara Jejawi

4 PPK Merdeka (Bukit Kecil, Ilir Pemulutan Terate, Pampangan Betung, Mariana, Sukajadi,
Timur I), Jakabaring Telang Jaya, Jakabaring,
(Seberang Ulu I) Makarti Jaya

5 Sub PPK Sukarami, Alang-Alang - -


Lebar , Ilir Barat I, Gandus,
Ilir Barat II, Bukit Kecil, Ilir
Timur I, Kemuning, Ilir
Timur II, Kalidoni, Sako,
Sematang Borang, Plaju,
Seberang Ulu II, Seberang
Ulu I, Kertapati

6 PPL - Pemulutan Barat, Batu Ampar, Ulak Jermun, Tebing Abang, Tanjung
Pemulutan Selatan, Muara Batun, Sukadarma, Lago, Salek Mukti
Indralaya Selatan, Rantau Perigi
Panjang
(Sumber: Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota di dalam Kawasan Perkotaan Patungraya Agung)

5
II.3. Sistem Jaringan dan Transportasi
II.3.1. Simpul
Berikut merupakan simpul transportasi yang ada di dalam Kawasan Perkotaan
Patungraya Agung.
A. Darat
1. Terminal
● Kota Palembang, terdapat Terminal Karya Jaya dan Alang-Alang Lebar
yang merupakan terminal tipe A, Terminal Plaju dan Terminal Jakabaring
merupakan terminal tipe B, dan terminal tipe C yaitu Terminal Sekip Ujung,
Terminal Pakjo, Terminal Bukit Lama, Terminal Gandus, Terminal Talang
Kelapa, Terminal Kertapati, Terminal Sungai Lais, Terminal Kuto dan
Terminal Talang Jambe.
● Kabupaten Ogan Ilir, terdapat Terminal TImbangan KM 32 yang mana
merupakan terminal dengan tipe B, adapun lokasi dari terminal tersebut
berada pada Kecamatan Indralaya Utara.
● Kabupaten Ogan Komering Ilir, terdapat Terminal Kayuagung di Kota Kayu
Agung yang merupakan terminal Tipe A dan Terminal PKLp Jejawi di
Kecamatan Jejawi.
● Kabupaten Banyuasin,terdapat Terminal Betung di Kecamatan Betung yang
merupakan tipe A, dan Terminal Sungsang Tipe C di Kecamatan Banyuasin
II.
2. Stasiun
● Stasiun Kertapati, adalah stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak
di Kemas Rindo, Kertapati, Palembang; Stasiun yang terletak pada
ketinggian +2 m ini adalah stasiun kereta api utama PT Kereta Api
Indonesia Divisi Regional III Palembang serta merupakan stasiun utama
Sumatra Selatan.
● Stasiun Payakabung, merupakan stasiun kereta api kelas II yang terletak di
Payakabung, Indralaya Utara, Ogan Ilir.
● Stasiun Indralaya, stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di
Indralaya, Ogan Ilir. Stasiun yang terletak pada ketinggian +16 meter ini

6
termasuk dalam Divisi Regional III Palembang. Stasiun ini hanya memiliki
dua jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus.
● Stasiun Koridor LRT Palembang
Koridor LRT Palembang terdiri dari 13 Stasiun yaitu, Stasiun SMB II,
Stasiun Asrama Haji, Stasiun Punti Kayu, Stasiun RUSD, Stasiun Garuda
Dempo, Stasiun Demang, Stasiun Bumi Sriwijaya, Stasiun Dishub, Stasiun
Cinde, Stasiun Ampera, Stasiun Polresta, Stasiun Jakabaring, Stasiun
DJKA.

Gambar II. 1. Peta Stasiun Kereta Api Kota Palembang

B. Laut
● Pelabuhan Tanjung Api-Api, pelabuhan penyeberangan laut yang terletak di
Kabupaten Banyuasin, kurang lebih 68 Km dari Kota Palembang, Sumatera
Selatan. Pelabuhan ini menghubungkan Provinsi Sumatera Selatan dengan
Provinsi Bangka Belitung.
● Pelabuhan Boom Baru, merupakan pelabuhan yang terletak di Sungai Musi
dengan jarak ±108 Km dari muara Sungai ke arah hulu. Pelabuhan ini
melayani perjalan dari Kota Palembang ke Bangka (Muntok) dengan jalur
laut.

7
● Dermaga Tangga Buntung, Dermaga 35 Ilir, Dermaga Sekanak, Dermaga
Benteng Kuto Besak, Dermaga 16 Ilir, Dermaga Rumah Buruk, Dermaga
Tanggo Batu, Dermaga Pasar Kuto, Dermaga 3 Hilir, Dermaga Pusri,
Dermaga Sungai Lais, Dermaga Plaju, Dermaga Assegaf, Dermaga Tangga
Takat, Dermaga 13 Ulu, Dermaga Pedatuan, Dermaga 9-10 Ulu, Dermaga 7
Ulu, Dermaga 5 Ulu, Dermaga 3-4 Ulu, Dermaga Pegayut, Dermaga
Kertapati, Dermaga Ki Merogan, Dermaga Pulo Kerto, Dermaga Tuan
Kentang, Dermaga Serengam
C. Udara
● Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, adalah bandar udara
internasional yang melayani wilayah Patungraya Agung yang terletak di
Kecamatan Sukarami, Kota Palembang.

II.3.2. Jaringan
Berikut merupakan peta jaringan yang ada di dalam Kawasan Perkotaan
Patungraya Agung.

Gambar II. 2. Peta Jaringan Jalan

8
Gambar II. 3. Peta Jaringan Jalan Rel Kawasan Perkotaan Patungraya Agung

II.3.3. Moda Transportasi


Berikut merupakan moda transportasi yang ada di dalam Kawasan Perkotaan
Patungraya Agung.
A. Darat
1. Jalan
● Kota Palembang, 8 Koridor Busway (Alang-Alang Lebar - Ampera, Sako -
PIM, Jakabaring - Ampera - PIM, Plaju - Karya Jaya, Bandara - Bukit
Siguntang, Alang-Alang Lebar - Musi II - Karyajaya, Sako - Pusri - PIM,
Kenten Laut - Dempo - JM), dan 10 Trayek Angkot (Ampera - Sekip Ujung,
Ampera - Mayor Ruslan, Ampera - Terminal Tangga Buntung, Ampera -
Pakjo, Ampera - Terminal Sako, Ampera - Pasar KM.5, Ampera - Terminal
Plaju, Ampera - Kertapati, Terminal Karya Jaya - Terminal Alang-Alang
Lebar, Terminal Karya Jaya - Pusri)
● Kabupaten Ogan Ilir, trayek Kayuagung - Ogan Ilir - Palembang.
● Kabupaten Ogan Komering Ilir, trayek Kayuagung - Ogan Ilir - Palembang
dan trayek Kayuagung - Sirah Pulau Padang - Jejawi - Palembang.

9
● Kabupaten Banyuasin, 12 trayek angkutan antar pedesaan (Sukajadi -
Pangkalan Balai, Sukajadi - Pangkalan Balai,Serong - Sukajadi - Sungai
Rengit - Talang Keramat, Pangkalan Balai - Pengumbuk, Pangkalan Balai -
Tanjung Kepayang, Pangkalan Balai - Setreo - Sedang, Pangkalan Balai -
Terentang, Pangkalan Balai - Sri Bandung, Pangkalan Balai - Lubuk Saung
- Lebong, Terminal Betung - Tebenan - Purwosari - Talang Jaya, Indah -
Paldas, Terminal Betung - Sungai Lilin, Terminal Betung - Lais, Terminal
Betung - Tanjung Api-Api), 2 angkutan antar kota dalam kabupaten
(Sukajadi - Pangkalan Balai - Betung dan Sukajadi - Pangkalan Balai -
Pulau Rimau), dan 6 angkutan antar kota (Mariana – Plaju - Prajen, Cinta
Manis Baru - Terminal Plaju, Sungai Dua - Terminal Plaju, Perumnas
Meritai - Terminal Plaju, Jakabaring - Kebonsahang, Kenten Laut - Pasar
kuto)
2. Kereta Api
● Koridor LRT Palembang, Trayek SMB II - DJKA
B. Laut
● Kota Palembang, terdapat 10 trayek (Benteng Kuto Besak - Sungai Lais,
Benteng Kuto Besak - Tangga Buntung, Benteng Kuto Besak - Jakabaring,
Benteng Kuto Besak - Multimoda Karya Jaya, Benteng Kuto Besak -
Pertamina, Benteng Kuto Besak - Pulau Kemarau, Jakabaring - Pulau
Kemarau, Benteng Kuto Besak - Pulokerto)
C. Udara
● Penerbangan Domestik
Batam, Jakarta–Soekarno–Hatta, Jakarta–Halim Perdanakusuma, Pangkal
Pinang, Surabaya, Bandung, Pangkal Pinang, Pekanbaru

II.4. Pola Pergerakan dan Demand


Melalui observasi yang dilakukan dengan menggunakan Google Maps dapat
disimpulkan bahwasanya pola pergerakan Kawasan Perkotaan Patungraya Agung
adalah sebagai berikut:
1. Pergerakan yang cukup signifikan berada di dalam Kota Palembang, sedangkan
untuk pergerakan dari dan/atau menuju keluar Kota Palembang yang dalam hal

10
ini adalah Kawasan Perkotaan Patungraya Agung (Kabupaten Ogan Ilir,
Kabupaten Ogan Komering Ilir) masih tergolong lancar, namun untuk
Kabupaten Banyuasin terkhususnya di perbatasan administrasi dengan Kota
Palembang sudah mulai ramai. Hal ini dikarenakan teridentifikasinya
perumahan masyarakat.
2. Pada hari kerja yaitu Senin - Jumat teridentifikasi volume jam puncak dari
kendaraan berada pada jam sore yaitu pada rentang pukul 16.00 - 18.00, hal ini
diindikasi karena adanya arus jam pulang kerja dan sekolah. Adapun ruas jalan
yang mengalami perlambatan kecepatan adalah :
Jalan Demang Lebar Daun, Jalan Basuki Rahmat, Jalan R. Soekamto, Jalan
MP. Mangkunegara, Jalan AKBP Cek Agus, Jalan Dr. M. Isa, Jalan Mayor
Ruslan, Jalan Rajawali, Jalan Veteran, Jalan Kapt. A. Rivai, Jalan Ki Merogan,
Jalan Lintas Sumatera (Beberapa Titik), Jalan Plaju (Beberapa Titik).
3. Dapat diidentifikasi pula bahwasannya Pergerakan Kota Palembang banyak
berasal dari bagian Ilir Timur Kota Palembang, yang mana terdiri dari
Kecamatan Kemuning, Kecamatan Ilir Timur II, Kecamatan Kalidoni dan
Kecamatan Sako. Hal ini tergambar dari volume kendaraan dijam 7 - 9 pagi
(jam pergi) dan dijam 16 - 18 (jam pulang). Hal ini dikarenakan keempat
kecamatan tersebut memiliki penduduk 23,89% (BPS Kota Palembang, 2022)
dari keseluruhan penduduk Kota Palembang.
4. Pada hari libur Sabtu dan Minggu, dapat diidentifikasi aktivitas masyarakat
Kota Palembang dimulai pada pukul 10.00. Namun puncak dari volume
kendaraan di hari Sabtu dan Minggu bergeser pada pukul 18.00 - 21.00 WIB
pada jalan yang sama seperti point kedua.
5. Diketahui bahwasannya sampai dengan bulan Oktober 2022 Koridor 1P: SMB
II – DJKA adalah 2.352.714 penumpang yang mana artinya terdapat 7.740
penumpang harian.

11
BAB III
KORIDOR ANGKUTAN UMUM BERBASIS REL

III.1. Analisis Rencana Tata Ruang Wilayah


Kawasan Perkotaan Patungraya Agung merupakan salah satu dari rencana
Kawasan Strategis Nasional yang memiliki Kepentingan di bidang Ekonomi.
Kawasan ini diatur di dalam Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 yang
kemudian direvisi dengan Peraturan Pemerintah No. 13 tahun 2017 akibat adanya
pertimbangkan aspek aspirasi daerah serta perubahan nilai strategis yang menjadi
kepentingan nasional.

Kawasan Perkotaan Patungraya Agung apabila dibandingkan dengan kawasan


perkotaan lainnya secara resmi belum memiliki RTRW Kawasan Perkotaan. Maka
dari itu analisis Rencana Tata Ruang Wilayah dari Kawasan Perkotaan Patungraya
Agung masih menggunakan RTRW kabupaten/kota bersangkutan. Berikut
merupakan analisis terkait dengan rencana pengembangan koridor angkutan
umum berbasis rel di Kota Palembang, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Ogan
Komering Ilir dan Kabupaten Banyuasin.
III.1.1. Kota Palembang
Merujuk pada Peraturan Daerah Kota Ogan Ilir Nomor 15 Tahun 2012 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Palembang tahun 2012 - 2032
menjelaskan pada BAB VII bagian Rencana Struktur Ruang Wilayah Kota
Palembang pasal 20 ayat (4) mengemukakan bahwasannya terdapat rencana
pembangunan jaringan jalur kereta api Lingkar Kota Palembang.

III.1.2. Kabupaten Ogan Ilir


Merujuk pada Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 1 Tahun 2012
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Ilir tahun 2011 - 2031
menjelaskan pada BAB VII bagian Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
pasal 11 ayat (2) mengemukakan bahwasannya terdapat rencana jaringan jalur
kereta api umum yang menghubungkan Kabupaten Ogan Ilir (Indralaya) dengan
Kota Palembang.

12
III.1.3. Kabupaten Ogan Komering Ilir
Merujuk pada Peraturan Kabupaten Ogan Komering Ilir Nomor 9 Tahun 2013
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah kabupaten Ogan Komering Ilir menjelaskan
pada BAB V bagian Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten pasal 18
mengemukakan bahwasannya terdapat rencana pembangunan jaringan jalur kereta
api dari Kota Palembang menuju ke Bakauheni yang melintas Indralaya,
Kayuagung dan Menggala.

III.1.4. Kabupaten Banyuasin


Merujuk pada Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 28 Tahun 2012
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin tahun 2012 - 2032
menjelaskan pada BAB VII bagian Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
pasal 12 ayat (3) mengemukakan bahwasannya terdapat rencana pembangunan
jalur ganda (double track) jaringan jalur kereta api umum yang menghubungkan
Kota Palembang - Betung - Batas Jambi.

III.2. Alternatif Rute


Melalui hasil analisis rencana struktur tata ruang serta dengan rencana
pengembangan jalan rel yang sebagaimana tercantum di dalam Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) di dalam kota/kabupaten yang tergabung dalam Wilayah
Kota Metropolitan Patungraya Agung di dapatkanlah alternatif rute sebagai
berikut:
Koridor 1: Kertapati – Indralaya
Merupakan koridor kereta antar kota yang menghubungkan Kota Palembang
dengan Kabupaten Ogan Ilir yang terlingkup dalam Kawasan Perkotaan
Patungraya Agung.

Koridor 2: Indralaya – Kayu Agung


Merupakan koridor kereta antar kota yang menghubungkan Indralaya dengan
Kabupaten Ogan Komering Ilir yang terlingkup dalam Kawasan Perkotaan
Patungraya Agung.

13
Koridor 3: Kertapati – Betung
Merupakan koridor kereta antar kota yang menghubungkan Kota Palembang
dengan Banyuasin yang terlingkup dalam Kawasan Perkotaan Patungraya Agung.

Gambar III. 1. Peta Jaringan Rencana Jalan Rel Antar Kota-Kabupaten Kawasan
Perkotaan Patungraya Agung

Koridor P2 : Kambang Iwak - Boom Baru


Merupakan koridor yang menghubungkan Simpul Transportasi Air Kota
Palembang dengan Pusat Rekreasi. Koridor ini melintasi daerah Pemukiman,
Komersil (Pertokoan) dan Perkantoran Jalan Veteran, Kapt. A. Rivai dan
Rajawali. Koridor ini terintegrasi dengan koridor Bandara SMB II - Jakabaring
dengan Stasiun Transit Dishub.

Gambar III. 2. Peta Land-Use Alternatif P2 Kota Palembang

14
Koridor P3 : Bukit Siguntang - Demang - Pusri
Merupakan koridor yang menghubungkan Pusat Industri Pupuk Sriwidjaja, Pusat
Rekreasi (Taman Bukit Siguntang) dan Pendidikan (Unsri dan Unpal), serta akan
direncanakan pengembangan Stasiun Transit Patal. Melintasi daerah Pemukiman,
Komersil, Perkantoran dan Pelayanan Masyarakat di Jalan Demang Lebar Daun,
Jend. Basuki Rachmat, R. Sukamto, Residen Abdul Rozak dan May Zen. Koridor
ini terintegrasi dengan koridor Bandara SMB II - Jakabaring dengan Stasiun
Transit Demang

Gambar III. 3. Peta Land-Use Alternatif P3 Kota Palembang

Koridor P4 : Kertapati - Ampera


Merupakan koridor yang terintegrasi dengan Stasiun kereta Antar Kota Kertapati.
Fungsi Koridor ini adalah untuk menampung pergerakan dari luar Kota
Palembang (Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir dan Banyuasin) dan Pusat Komersial
dan Pemukiman (Kertapati, Seberang Ulu I) menuju ke Pusat Kota Palembang.
Koridor akan terintegrasi dengan Koridor Bandara SMB II - DJKA dengan
Stasiun Transit Ampera.

15
Gambar III. 4. Peta Land-Use Alternatif P4 Kota Palembang

Koridor P5 : Rajawali - BLK


Merupakan koridor yang menghubungkan Pusat Pemukiman (Kec. Sako, Kec. Ilir
Timur II dan Kec. Kalidoni), Pendidikan, Rekreasi dan Komersial (Veteran dan
Rajawali). Terintegrasi dengan koridor rencana Bukit Siguntang - Pusri dan
Kambang Iwak - Boom Baru. Rencana Stasiun Integrasi Stasiun Patal dan Stasiun
Rajawali. Melintasi Jalan M. P. Mangkunegara, AKBP Cek Agus, Dr. M. Isa,
Mayor Ruslan, dan Rajawali

Gambar III. 5. Peta Land-Use Alternatif P5 Kota Palembang

16
Koridor P6 : Ampera - Pasar Modern Plaju
Merupakan koridor yang menghubungkan Pusat Pendidikan (Universitas Bidar,
Universitas Muhammadiyah, Universitas PGRI, Universitas Mulia Darma dan
Politeknik Akamigas), dan Pemukiman (Kec. Seberang Ulu II), dengan Pusat
Kota Palembang. Terintegrasi dengan koridor Bandara SMB II - DJKA dengan
Stasiun Transit Ampera.

Gambar III. 6. Peta Land-Use Alternatif P6 Kota Palembang

III.3. Pemilihan Rute


Berdasarkan pola pergerakan di Kawasan Perkotaan Patungraya Agung dan
analisis geospasial dengan melihat Tata Guna Lahan serta Struktur Perkotaan.
Adapun rekomendasi koridor yang menjadi urgensi untuk dikembangkan adalah :
1. Koridor P3 (Segmen Bukit Siguntang - Demang - Patal)
2. Koridor P5 (Segmen BLK - Patal)

Adanya pemotongan koridor (Segmen) didasari kepada demand yang ada di


sepanjang koridor rencana. Pada Koridor P3 teridentifikasi memiliki volume lalu
lintas padat pada ruas Jalan Demang Lebar Daun sampai dengan ruas Jalan R.
Soekamto, padanya volume lalu lintas ini diindikasi berasal dari lalu lintas yang
melintas di Jalan MP. Mangkunegara (Segmen Koridor 5) yang merupakan daerah
pemukiman yang terdiri dari Kecamatan Sako, Kecamatan Kalidoni, Kecamatan
Ilir Timur II. Maka dari itu segmen pada kedua koridor tersebut menjadi urgensi.

17
III.4. Penetapan Titik-Titik Stasiun
Berdasarkan rekomendasi koridor yang telah dipilih berdasarkan urgensi
pengembangan koridor di Kawasan Perkotaan Patungraya Agung, berikut
merupakan titik-titik stasiun dari koridor terpilih:

Koridor P3 (Segmen Bukit Siguntang - Demang - Patal)


Stasiun Eksisting : Stasiun Transit Demang
Stasiun Pengembangan : Stasiun Bukit Siguntang, Stasiun Dukcapil,
Stasiun Gaung, Stasiun Polda, Stasiun Barat,
Stasiun PTC, Stasiun Integrasi Patal.

Koridor P5 (Segmen BLK - Patal)


Stasiun Pengembangan : Stasiun BLK, Stasiun Permai, Stasiun Saga,
Stasiun Integrasi Patal

Gambar III. 7. Peta Alternatif Jaringan Jalan Rel Kota Palembang Terpilih

18
BAB IV
PENGEMBANGAN ALTERNATIF JALUR DAN
TEKNOLOGI ANGKUTAN UMUM BERBASIS REL

IV.1. Dasar Pengembangan Alternatif Jalur dan Teknologi

Gambar IV. 1. Sumber Daya Listrik dan Rel dari MRT, LRT dan KRL
(Sumber: https://indonesiabaik.id/infografis/apa-bedanya-mrt-lrt-dan-krl)

Gambar IV. 2. Rangkaian, Kapasitas, Target Penumpang dan Perlintasan dari


MRT, LRT dan KRL
(Sumber: https://indonesiabaik.id/infografis/apa-bedanya-mrt-lrt-dan-krl)

19
IV.2. Pengembangan Alternatif Jalur Pada Angkutan Rel
Berdasarkan rekomendasi koridor yang telah dipilih berdasarkan urgensi
pengembangan koridor di Kawasan Perkotaan Patungraya Agung, berikut
merupakan pengembangan alternatif jalur pada angkutan rel dari koridor terpilih:
Koridor P3 (Segmen Bukit Siguntang - Demang - Patal)
Jalur Koridor P3 dikembangkan secara elevated disepanjang koridornya, hal ini
didasari kepada lebar ruang yang terkategori cukup untuk melakukan
pengembangan jalur elevated disepanjang Jalan Demang Lebar Daun, Jend.
Basuki Rachmat, R. Sukamto (Fase 1) dan Residen Abdul Rozak dan May Zen
(Fase 2) dengan kondisi jalan 4/2D. Selain itu pula pertimbangan jalur elevated
pada koridor ini didasari oleh pada pertemuan koridor P3 dengan koridor P1
(Bandara SMB II – DJKA) yang bertemu di Stasiun Demang yang akan dijadikan
stasiun Transit serta kondisi infrastruktur di sepanjang koridor yang dilalui
mengindikasikan untuk mengembangkan jalur elevated dikarenakan adanya
Flyover Simpang Polda dan Underpass Simpang Patal.

Gambar IV. 3. Kondisi Infrastruktur di Koridor 3P: Bukit Siguntang – Simpang


Patal (Ki-Ka: Flyover Simp. Polda, Underpass Simp. Patal)
(Sumber: Google Maps)

Koridor P5 (Segmen BLK - Patal)


Sama dengan kondisi yang ada di Koridor P3, pada Koridor P5 dilakukan
pegembangan jalur angkutan rel secara elevated disepanjang jalur yang dilintasi
yaitu di Jalan MP. Mangkunegara (Fase 1) dan AKBP Cek Agus, Dr. M. Isa,
Mayor Ruslan, dan Rajawali (Fase 2) dengan kondisi jalan 4/2UD.

20
Gambar IV. 4. Kondisi Jalan di Koridor 5P: BLK – Patal (Ki-Ka: Jl.
Mangkunegara, Simp. BLK, Simp. Patal)
(Sumber: Google Maps)

IV.3. Pemilihan Teknologi Angkutan Rel


Berdasarkan rekomendasi koridor yang telah dipilih berdasarkan urgensi
pengembangan koridor di Kawasan Perkotaan Patungraya Agung, berikut
merupakan kondisi yang memengaruhi pemilihan teknologi angkutan rel dari
koridor terpilih:
1. Dengan didasari pada kondisi alternatif jalur terpilih yaitu Elevated maka baik
LRT, MRT maupun KRL dapat digunakan.
2. Dengan adanya transportasi berbasis rel eksisting koridor P1: SMB II – DJKA
di Kota Palembang, LRT lebih baik untuk digunakan hal ini dikarenakan
adanya perpotongan diantara koridor 1P dan Koridor 3P. Mengingat Rel yang
digunakan untuk mengoperasikan LRT menggunakan 3 rel berbeda dengan
MRT dan KRL yang hanya 2 rel, dan hal ini tentu akan berlaku dengan koridor
5P yang akan berpotongan dengan 3P.
3. Berdasarkan pola pergerakan dan demand yang ada di koridor P1 didapati
bahwa sampai dengan bulan Oktober 2022 Koridor 1P: SMB II – DJKA adalah
2.352.714 penumpang (Sumber: https://www.republika.co.id/berita/rka64t484/kemenhub-
235-juta-penumpang-naik-lrt-palembang-hingga-oktober-202) yang mana artinya terdapat
7.740 penumpang harian dengan jam operasi pukul 05.00-20.43 WIB dimana
lebih kurang beroperasi selama 16 jam perhari sehingga dapat diestimasi
bahwa LRT melayani setidaknya 484 penumpang/jam. Hal ini tentu sudah
dapat terakomodasi dengan LRT yang memiliki kapasitas 600 penumpang di
dalam sekali angkut. Apabila ditinjau berdasarkan pola pergerakan yang terjadi
kondisi pola pergerakan disepanjang koridor P1 dan P5 memiliki kemiripan

21
dimana kondisi lalu lintas terjadi pada jam pulang dan pergi. Hal ini
dikarenakan tata guna lahan di sepanjang koridor tersebut merupakan
perumahan penduduk Kota Palembang.

Gambar IV. 5. Kondisi Lalu Lintas Koridor P1 dan P5 (Ki-Ka: Jam Puncak
Pulang, Jam Puncak Pergi)
(Sumber: Google Maps)

Berdasakran kondisi diatas dapat disimpulkan bahwasannya P3 dan P5 akan


menggunakan LRT sebagai teknologinya.

22
BAB V
PETA RENCANA JARINGAN REL KAWASAN
PERKOTAAN PATUNGRAYA AGUNG

V.1. Peta Rencana Jaringan Rel Kawasan Perkotaan Patungraya Agung


Pada bab sebelumnya telah dibahas karakteristik perkotaan, rencana koridor serta
pemilihan koridor berdasarkan urgensi dan pengembangan jalur serta dengan
teknologi yang akan digunakan. Pada bagian ini akan ditampilkan Peta Rencana
Jaringan Rel Kawasan Perkotaan Patungraya Agung secara menyeluruh yang
sebagaimana dapat dilihat pada Gambar V.1. dibawah.

Gambar V. 1. Peta Rencana Jaringan Kawasan Perkotaan Patungraya Agung

Pada gambar diatas didapatkan bahwasannya jaringan rel rencana dari Kawasan
Perkotaan Patungraya Agung terdiri dari 6 Jalur Light Rail Transit dan 3 Jalur
KRL antar kota yang sebagaimana tela dijelaskan pada BAB 3.

23
BAB VI
PENUTUP

VI.1. Kesimpulan
Berdasarkan kajian “Pengembangan Transportasi Berbasis Jalan Rel di Kawasan
Perkotaan Patungraya Agung” diatas, didapakanlah kesimpulan yaitu:
1. Kawasan Perkotaan Patungraya Agung merupakan Kawasan Strategis Nasional
yang mengusung tema production dan distribution hub sebagai pusat produksi
dan distribusi.
2. Transportasi Berbasis Jalan Rel di Kawasan Perkotaan Patungraya Agung telah
dikembangkan sebelumnya namun dalam cakupan wilayah layan yang sempit
yaitu LRT Kota Palembang yang melayani koridor Bandara SMB II – DJKA,
yang mana merupakan daerah komersial namun terletak jauh dari pemukiman
masyarakat Kota Palembang.
3. Diketahui bahwa pola pergerakan Kota Palembang berada di utara kota yang
mana meliputi Kecamatan Sako, Kecamatan Kalidoni, Kecamatan Ilir Timur II,
Kecamatan Kemuning, Kecamatan Ilir Barat I. Hal ini dapat diidentifikasi dari
volume lalu lintas yang tergambar pada jam puncak pagi (pergi) dan jam
puncak sore (pulang) pada hari kerja dan hari libur walaupun terdapat
pergeseran jam.
4. Berdasarkan RTRW yang telah dianalisis didapati bahwa Kawasan Perkotaan
Patungraya Agung memasukkan pengembangan transportasi berbasis rel untuk
mengkoneksikan dan mengakomodasi pergerakan yang ada di dalam kawasan
perkotaan.
5. Terdapat 8 Koridor rencana yang mana terdiri dari 3 koridor antar kota di
dalam Kawasan Perkotaan Patungraya Agung dan 5 koridor di dalam Kota
Palembang sebagai pusat dari Kawasan Perkotaan Patungraya Agung.
6. Berdasarkan hasil dari analisis didapatkanlah bahwa urgensi pengembangan
koridor di dalam Kawasan Perkotaan Patungraya Agung terdapat pada Koridor
3P (Segmen Bukit Siguntang – Demang – Patal) dan Korodor 5P (Segmen
BLK – Patal).

24
7. Melalui koridor terpilih ditetapkanlah 12 stasiun yang akan menjadi simpul
dari pergerakan. Pada Koridor 3P yaitu terdiri dari 8 stasiun yaitu Stasiun
Bintang, Stasiun Dukcapil, Stasiun Gaung, Stasiun Transit Demang, Stasiun
Polda, Stasiun Barat, Stasiun PTC dan Stasiun Transit Patal. Pada Koridor 5P
terdiri dari 4 stasiun yaitu Stasiun BLK, Stasiun Permai, Stasiun Saga dan
Stasiun Transit Patal.
8. Koridor P3 dan Koridor 5P dikembangkan secara elevated.
9. Teknologi yang dipilih untuk melayani Koridor 3P dan Koridor 5P adalah
LRT.

VI.2. Saran
Berdasarkan kajian “Pengembangan Transportasi Berbasis Jalan Rel di Kawasan
Perkotaan Patungraya Agung” diatas, adapun saran yang dapat diberikan untuk
meningkatkan kualitas di dalam pengembangan kajian ini adalah:
1. Untuk menentukan angka pasti dan gambaran demand dari pola pergerakan
dapat dilakukan survey secara realtime (menggunakan sampel traffic counting
serta sampel stated preference). Hal ini tentu dapat memberikan data dan hasil
yang berkesinambungan dengan kondisi lapangan.
2. Kajian ini didasari kepada rencana kabupaten/kota yang terlingkup di Kawasan
Perkotaan Patungraya Agung sehingga memungkinkan belum adanya
kesinambungan rencana di dalam dokumen hukum antar kota. Adapun yang
dapat ditingkatkan dari kajian ini yaitu komparasi dengan dokumen hukum
yang sesuai.

25
DAFTAR PUSTAKA

Badan Informasi Geospasial. 2022. Peta RBI Wilayah Kota Palembang,


Kabupaten Ogan Ilir, Kabupatn Ogan Komering Ilir dan Kabupaten
Banyuasin. https://tanahair.indonesia.go.id/portal-web/ (diakes pada tanggal
17 Oktober 2022).
Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuasin. 2022. Kabupaten Banyuasin Dalam
Angka 2022. BPS Kabupaten Banyuasin: Pangkalan Balai.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Ogan Ilir. 2022. Kabupaten Ogan Ilir Dalam
Angka 2022. BPS Kabupaten Ogan Ilir: Indralaya.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Ogan Komering Ilir. 2022. Kabupaten Ogan
Komering Ilir Dalam Angka 2022. BPS Kabupaten Ogan Komering Ilir:
Kayuagung.
Badan Pusat Statistik Kota Palembang. 2022. Kota Palembang Dalam Angka
2022. BPS Kota Palembang: Palembang.
Erik Purnama Putra. 2022. Kemenhub: 2,35 Juta Penumpang Naik LRT
Palembang Hingga Oktober 2022.
https://www.republika.co.id/berita/rka64t484/kemenhub-235-juta-
penumpang-naik-lrt-palembang-hingga-oktober-202(diakes pada tanggal 09
November 2022)
Finaka, Andrean W., dkk. 2019. Apa Bedanya MRT, LRT, dan KRL.
https://indonesiabaik.id/infografis/apa-bedanya-mrt-lrt-dan-krl. (diakes pada tanggal 09
November 2022)
Kabupaten Banyuasin. 2012. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 28
Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
Tahun 2012 – 2032. Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuasin: Pangkalan
Balai.
Kabupaten Ogan Ilir. 2013. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 1
Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2011 – 2031. Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Ilir: Indralaya.
Kabupaten Ogan Komering Ilir. 2013. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan
Komering Ilir Nomor 9 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2013 – 2033. Pemerintah Daerah
Kabupaten Ogan Komering Ilir: Kayuagung.
Kota Palembang. 2013. Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 15 Tahun
2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Palembang Tahun
2012 – 2032. Pemerintah Daerah Kota Palembang: Palembang.
Wibowo, Sony S. 2022. SI6148 Rekayasa dan Manajemen Perkeretaapian. ITB:
Bandung
PETA RENCANA JARINGAN SMB II
KAWASAN PERKOTAAN P1

PATUNGRAYA AGUNG Asrama Haji

LIGHT RAIL TRANSIT


Punti Kayu BLK P5

P1 SMB II - DJKA
RSUD Permai

Simpang Razak
P2 Boom Baru - KI

Depo Razak
Kumbang
Demang
P3 Garuda Dempo Saga

Gaung
Bukit Siguntang - Demang - PUSRI

P4 Kertapati - Ampera
Dukcapil

Barat
Polda

PTC
Patal
P5 BLK - Rajawali Sekojo
Bukit Golf
P6 Ampera - Plaju Baru Bintang P3
PALEMBANG ILIR
P3 PUSRI
Bumi Sriwijaya Rajawali Sentral Sekolah

Dishub
COMMUTER RAIL LINE

Mandiri Pos

Charitas

Veteran
1 KI P2

Rajawali
Kertapati - Indralaya Cinde P5 P2 Boom Baru

2 Indralaya - Kayu Agung - Tanjung Alai


P6 P4 Ampera MUSI RIVER
1 3 P4
3 Kertapati - Betung Kertapati
Polresta JM

PGRI
A. Yani
Kampus
BANYUASIN
Jakabaring
P6 Plaju Baru
STATION
PALEMBANG ULU
Sembawa Timur
Pangkalan Balai

DJKA P1
Sembawa Barat

Talang Kelapa
Suak Tapeh

Pulo Kerto
Transit KRL Transit LRT
Betung

Depo DJKA

Pemberhentian DEPO 3 Simp. Martapura

2
Baraya 1 Indralaya 2 Tanjung Alai

Dibuat Oleh

Muhammad Alfat Rizki Pratama


OGAN
Payakabung KOMERING
OGAN ILIR ILIR
Kagung Utara
Institut Teknologi Bandung
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Kagung Selatan

Program Studi Magister Teknik Sipil Tanjung Pering Pemda OI Meranjat Tanjung Raja
INS TITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Pengembangan
Transportasi
Berbasis Jalan Rel di
Kawasan Perkotaan
Patungraya Agung
M u h am m a d A l f a t R i z k i P ra t a m a
2 5 02 1 0 8 2

Pendahuluan
Latar Belakang
K e m a c e t a n a d a l a h m e r up a k a n s a l a h s a t u m a s a l a h k r u s i a l d i s e m u a
kawasan perkotaan di I nd o n e s i a . Salah satu solusi adalah
mengembangkan angkutan umum.

A d a n y a p i n j a m a n l un a k u n t u k m e n g e m b a n g k a n transportasi massal
berbasis rel di luar Wilayah Perkotaan Jabodetabek.

P a t un g r a ya A g u n g m e r u p a k a n s a l a h s a t u r e n c a n a p e n g e m b a n g a n K a w a s a n
P e r k o t a a n ya n g m e l i p u t i w i l a y a h K o t a P a l e m b a n g , K a b u p a t e n O g a n I l i r ,
Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kabupaten Banyuasin.

P a t un g r a ya A g u n g m e n g u s u n g t e m a p r o d u c t i o n a n d d i s t r i b ut i o n h ub , y a n g
mana berarti sebagai pusat produksi dan distribusi.

A k a n a d a p e r t u m b uh a n p e n d u d u k y a n g l e b i h pe s a t s e r t a t i m b u l p o l a
p e r g e r a ka n b a r u .
Pendahuluan

Tujuan
M e m b e r i k a n r e k o m e n d a s i a w a l r e n c a n a p e ng e m b a n g a n j a r i n g a n
t r a n s p o r t a s i b e r ba s i s r e l d i K a w a s a n P e r k o t a a n P a t u n g ra y a A g u ng .

Ruang Lingkup
1 . D a e ra h t i n j a u a n a d a l a h K a w a s a n P e r k o t a a n P a t u n g r a y a A g u n g .
2 . T i d a k m e m p e r h i t u n g k a n b i a ya pe m b a n g u n a n .
3 . D o k u m e n H u k um R e n c a n a T a t a R u a n g W i l a y a h ( R T R W ) m e n g g u na k a n
R T R W d a r i t i a p k a bu p a t e n / k o t a y a n g t e r l i b a t d i d a l a m K a w a s a n
P a t un g r a y a A g un g , h a l i n i d i k a r e n a k a n b e l u m a d a n y a d o k u m e n
hukum dari Kawasan Perkotaan Patungraya Agung.
4. Pola pergerakan diidentifikasi melalui observasi data sekunder hasil
t r a f fi c ha s i l r e k a m g o o g l e m a p s d i K a w a s a n P e r k o t a a n P a t u n g r a y a
Agung.

Pendahuluan

Lokasi Studi
Demografis

No Kota/Kabupaten Jumlah Penduduk Luas(km2) Kepadatan(Orng/km2)

1 Kota Palembang 1686073 400.61 4209

2 Kabupaten Ogan Ilir 196501 959.07 205

3 Kabupaten Ogan Komering Ilir 191356 1047.93 183

4 Kabupaten Banyuasin 586590 7365.32 80

Struktur Kota

Kabupaten Ogen Komering


No Struktur Ruang Kota Palembang Kabupaten Ogan Ilir Kabupaten Banyuasin
Ilir

1 PKWp - Indralaya Kayuagung Sungsag

2 PKL - - Pangkalan Balai

3 PKLp - Indralaya Utara Jejawi

Merdeka (Bukit Kecil, Ilir Betung, Mariana, Sukajadi,


4 PPK Timur I), Jakabaring Pemulutan Terate, Pampangan Telang Jaya, Jakabaring,
(Seberang Ulu I) Makarti Jaya

Sukarami, Alang-Alang
Lebar , Ilir Barat I, Gandus,
Ilir Barat II, Bukit Kecil, Ilir
Timur I, Kemuning, Ilir
5 Sub PPK - -
Timur II, Kalidoni, Sako,
Sematang Borang, Plaju,
Seberang Ulu II, Seberang
Ulu I, Kertapati

Pemulutan Barat,
Batu Ampar, Ulak Jermun,
Pemulutan Selatan, Tebing Abang, Tanjung
6 PPL - Muara Batun, Sukadarma,
Indralaya Selatan, Rantau Lago, Salek Mukti
Perigi, 
Panjang
Sistem Jaringan dan
Transportasi

Simpul
1. Stasiun Kertapati, Kota Palembang
2. Stasiun Payakabung, Indralaya Utara
3. Stasiun Indralaya, Indralaya Utara
4. Stasiun LRT Palembang Koridor 1P : 13
Stasiun

Moda
1. LRT Koridor P1 : Bandara SMB II -
DJKA

Sistem Jaringan dan


Transportasi

Jaringan
Pola Pergerakan
Pergerakan yang cukup signifikan berada di dalam Kota Palembang, sedangkan untuk pergerakan dari
dan/atau menuju keluar Kota Palembang yang dalam hal ini adalah Kawasan Perkotaan Patungraya Agung
(Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Ogan Komering Ilir) masih tergolong lancar, namun untuk Kabupaten
Banyuasin terkhususnya di perbatasan administrasi dengan Kota Palembang sudah mulai ramai. Hal ini
dikarenakan teridentifikasinya perumahan masyarakat.

Pada hari kerja yaitu Senin - Jumat teridentifikasi volume jam puncak dari kendaraan berada pada jam sore
yaitu pada rentang pukul 16.00 - 18.00, hal ini diindikasi karena adanya arus jam pulang kerja dan sekolah.
Adapun ruas jalan yang mengalami perlambatan kecepatan adalah : Jalan Demang Lebar Daun, Jalan Basuki
Rahmat, Jalan R. Soekamto, Jalan MP. Mangkunegara, Jalan AKBP Cek Agus, Jalan Dr. M. Isa, Jalan Mayor Ruslan,
Jalan Rajawali, Jalan Veteran, Jalan Kapt. A. Rivai, Jalan Ki Merogan, Jalan Lintas Sumatera (Beberapa Titik), Jalan
Plaju (Beberapa Titik).

Dapat diidentifikasi pula bahwasannya Pergerakan Kota Palembang banyak berasal dari bagian Ilir Timur Kota
Palembang, yang mana terdiri dari Kecamatan Kemuning, Kecamatan Ilir Timur II, Kecamatan Kalidoni dan
Kecamatan Sako. Hal ini tergambar dari volume kendaraan di jam 7 - 9 pagi (jam pergi) dan jam 16 - 18 (jam
pulang). Hal ini dikarenakan keempat kecamatan tersebut memiliki penduduk 23,89% (BPS Kota Palembang, 2022) dari
keseluruhan penduduk Kota Palembang.

Pada hari libur Sabtu dan Minggu, dapat diidentifikasi aktivitas masyarakat Kota Palembang dimulai pada pukul
10.00. Namun puncak dari volume kendaraan di hari Sabtu dan Minggu bergeser pada pukul 18.00 - 21.00 WIB pada
jalan yang sama seperti point kedua.

Diketahui bahwasannya sampai dengan bulan Oktober 2022 Koridor 1P: SMB II – DJKA adalah 2.352.714 penumpang
yang mana artinya terdapat 7.740 penumpang harian.

Analisis

Kota Palembang
Merujuk pada Peraturan Daerah Kota Ogan Ilir
Nomor 15 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kota Palembang tahun
2012 - 2032 menjelaskan pada BAB VII bagian
Rencana Struktur Ruang Wilayah Kota
Palembang pasal 20 ayat (4) mengemukakan
bahwasannya terdapat rencana pembangunan
jaringan jalur kereta api Lingkar Kota
Palembang.

Rencana Tata Ruang Kabupaten/Kota


Wilayah Perkotaan Patungraya Agung
Analisis

Kabupaten Ogan Ilir


Merujuk pada Peraturan Daerah Kabupaten
Ogan Ilir Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Ilir tahun
2011 - 2031 menjelaskan pada BAB VII bagian
Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
pasal 11 ayat (2) mengemukakan bahwasannya
terdapat rencana jaringan jalur kereta api umum
yang menghubungkan Kabupaten Ogan Ilir
(Indralaya) dengan Kota Palembang.

Rencana Tata Ruang Kabupaten/Kota


Wilayah Perkotaan Patungraya Agung

Analisis

Kabupaten Ogan Komering Ilir


Merujuk pada Peraturan Kabupaten Ogan
Komering Ilir Nomor 9 Tahun 2013 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah kabupaten Ogan
Komering Ilir menjelaskan pada BAB V bagian
Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
pasal 18 mengemukakan bahwasannya terdapat
rencana pembangunan jaringan jalur kereta api
dari Kota Palembang menuju ke Bakauheni yang
melintas Indralaya, Kayuagung dan Menggala.

Rencana Tata Ruang Kabupaten/Kota


Wilayah Perkotaan Patungraya Agung
Analisis

Kabupaten Banyuasin
Merujuk pada Peraturan Daerah Kabupaten
Banyuasin Nomor 28 Tahun 2012 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Banyuasin tahun 2012 - 2032 menjelaskan pada
BAB VII bagian Rencana Struktur Ruang Wilayah
Kabupaten pasal 12 ayat (3) mengemukakan
bahwasannya terdapat rencana pembangunan
jalur ganda (double track) jaringan jalur kereta
api umum yang menghubungkan Kota
Palembang - Betung - Batas Jambi.

Rencana Tata Ruang Kabupaten/Kota


Wilayah Perkotaan Patungraya Agung

Analisis

Indralaya - Kambang Iwak -


Kayuagung Boom Baru

BLK - Rajawali

Palembang - Ampera - Pasar


Dalam
Indralaya
Antar
Kota Alternatif Kota Baru Plaju

Kertapati - Ampera

Palembang - Bukit Siguntang -


Betung Demang - Pusri

Alternatif Rencana Pengembangan


Rute
Analisis

Kambang Iwak - Boom Baru

Merupakan koridor yang


menghubungkan Simpul Transportasi
Air Kota Palembang dengan Pusat
Rekreasi. Koridor ini melintasi daerah
Pemukiman, Komersil (Pertokoan) dan
Perkantoran Jalan Veteran , Kapt. A.
Rivai dan Rajawali. Koridor ini
terintegrasi dengan koridor Bandara
SMB II - Jakabaring dengan Stasiun
Transit Dishub

Dasar Penetapan Alternatif Rencana


Pengembangan Rute

Analisis

Bukit Siguntang - Demang -


Pusri

Merupakan koridor yang


menghubungkan Pusat Industri Pupuk
Sriwidjaja, Pusat Rekreasi (Taman Bukit
Siguntang) dan Pendidikan (Unsri dan
Unpal), serta akan direncanakan
pengembangan Stasiun Transit Patal.
Melintasi daerah Pemukiman, Komersil,
Perkantoran dan Pelayanan Masyarakat
di Jalan Demang Lebar Daun, Jend.
Basuki Rachmat, R. Sukamto, Residen
Abdul Rozak dan May Zen. Koridor ini
terintegrasi dengan koridor Bandara
SMB II - Jakabaring dengan Stasiun
Transit Demang

Dasar Penetapan Alternatif Rencana


Pengembangan Rute
Analisis

Kertapati - Ampera

Merupakan koridor yang


terintegrasi dengan Stasiun kereta
Antar Kota Kertapati. Fungsi Koridor
ini adalah untuk menampung
pergerakan dari luar Kota
Palembang (Ogan Ilir, Ogan
Komering Ilir dan Banyuasin) dan
Pusat Komersial dan Pemukiman
(Kertapati, Seberang Ulu I) menuju
ke Pusat Kota Palembang. Koridor
akan terintegrasi dengan Koridor
Bandara SMB II - DJKA dengan
Stasiun Transit Ampera

Dasar Penetapan Alternatif Rencana


Pengembangan Rute

Analisis

BLK - Rajawali

Merupakan koridor yang


menghubungkan Pusat Pemukiman
(Kec. Sako, Kec. Ilir Timur II dan Kec.
Kalidoni), Pendidikan, Rekreasi dan
Komersial (Veteran dan Rajawali).
Terintegrasi dengan koridor rencana
Bukit Siguntang - Pusri dan Kambang
Iwak - Boom Baru. Rencana Stasiun
Integrasi Stasiun Patal dan Stasiun
Rajawali. Melintasi Jalan M. P.
Mangkunegara, AKDP Cek Agus, Dr. M.
Isa, Mayor Ruslan, dan Rajawali

Dasar Penetapan Alternatif Rencana


Pengembangan Rute
Analisis

Ampera - Pasar Modern Plaju

Merupakan koridor yang


menghubungkan Pusat Pendidikan
(Universitas Bidar, Universitas
Muhammadiyah, Universitas PGRI,
Universitas Mulya Darma dan Politeknik
Akamigas), dan Pemukiman (Kec.
Seberang Ulu II), dengan Pusat Kota
Palembang. Terintegrasi dengan
koridor Bandara SMB II - DJKA dengan
Stasiun Transit Ampera

Dasar Penetapan Alternatif Rencana


Pengembangan Rute

Analisis

Palembang - Indralaya Indralaya - Kayuagung Palembang - Betung

Merupakan koridor kereta antar kota Merupakan koridor kereta antar kota Merupakan koridor kereta antar
yang menghubungkan Kota yang menghubungkan Kabupaten kota yang menghubungkan Kota
Palembang dengan Kabupaten Ogan Ogan Ilir dengan Kabupaten Ogan Palembang dengan Banyuasin
Ilir yang terlingkup dalam Kawasan Komering Ilir yang terlingkup dalam yang terlingkup dalam Kawasan
Perkotaan Patungraya Agung Kawasan Perkotaan Patungraya Agung Perkotaan Patungraya Agung

Dasar Penetapan Alternatif Rencana


Pengembangan Rute
Analisis

Dasar Penetapan Alternatif Rencana


Pengembangan Rute

Analisis

Berdasarkan pola pergerakan di Kawasan Perkotaan Patungraya


Agung dan analisis geospasial dengan melihat Tata Guna Lahan
serta Struktur Perkotaan. Adapun rekomendasi koridor yang
menjadi urgensi untuk dikembangkan adalah :
Koridor P3 (Segmen Bukit Siguntang - Demang - Patal)
Koridor P5 (Segmen BLK - Patal)

Pemilihan Rute
Analisis
Berdasarkan rekomendasi koridor yang telah dipilih berdasarkan urgensi
pengembangan koridor di Kawasan Perkotaan Patungraya Agung, berikut
merupakan titik-titik stasiun dari koridor terpilih:

Koridor P3 (Segmen Bukit Koridor P5 (Segmen BLK -


Siguntang - Demang - Patal) Patal)

Stasiun Bintang Stasiun Polda Stasiun BLK

Stasiun DUKCAPIL Stasiun Barat Stasiun Permai

Stasiun Gaung Stasiun PTC Stasiun Saga

Stasiun Transit Demang Stasiun Integrasi Patal Stasiun Integrasi Patal

Stasiun

Analisis

Koridor P3
(Segmen Bukit
Siguntang - Demang -
Patal)

Elevated

Tersedia ruang yang


cukup (kondisi jalan
4/2D), melanjutkan
koridor P1, kondisi
infrastruktur di
sepanjang koridor

Alternatif Jalur
Analisis

Kondisi Infrastruktur Underpass


Simpang Patal

Kondisi Infrastruktur Flyover


Simpang Polda

Alternatif Jalur

Analisis

Koridor P5
(Segmen BLK - Patal)

Elevated

Tersedia ruang yang


cukup (kondisi jalan
4/2UD), melanjutkan
koridor P1 dan P3

Alternatif Jalur
Analisis

Kondisi Jalan di Sepanjang Koridor Rencana P5

Alternatif Jalur

Analisis

Koridor P3 (Segmen Bukit Koridor P5 (Segmen BLK -


Siguntang - Demang - Patal) Patal)

L ig
h t R a il T r a n s it L ig
h t R a i l T r a n s it

Pengembangan Teknologi Angkutan


Analisis
Dengan didasari pada kondisi alternatif jalur terpilih yaitu Elevated maka baik LRT, MRT maupun KRL dapat
digunakan.

Dengan adanya transportasi berbasis rel eksisting koridor P1: SMB II – DJKA di Kota Palembang, LRT lebih
baik untuk digunakan hal ini dikarenakan adanya perpotongan diantara koridor 1P dan Koridor 3P.
Pertimbangan Teknologi

Mengingat Rel yang digunakan untuk mengoperasikan LRT menggunakan 3 rel berbeda dengan MRT dan
KRL yang hanya 2 rel, dan hal ini tentu akan berlaku dengan koridor 5P yang akan berpotongan dengan 3P.
Mempengaruhi
Kondisi Yang

Berdasarkan pola pergerakan dan demand yang ada di koridor P1 didapati bahwa sampai dengan
bulan Oktober 2022 Koridor 1P: SMB II – DJKA adalah 2.352.714 penumpang (Sumber:
https://www.republika.co.id/berita/rka64t484/kemenhub-235-juta-penumpang-naik-lrt-palembang-
hingga-oktober-202) yang mana artinya terdapat 7.740 penumpang harian dengan jam operasi pukul
05.00-20.43 WIB dimana lebih kurang beroperasi selama 16 jam perhari sehingga dapat diestimasi
bahwa LRT melayani setidaknya 484 penumpang/jam. Hal ini tentu sudah dapat terakomodasi dengan
LRT yang memiliki kapasitas 600 penumpang di dalam sekali angkut. Apabila ditinjau berdasarkan pola
pergerakan yang terjadi kondisi pola pergerakan disepanjang koridor P1 dan P5 memiliki kemiripan
dimana kondisi lalu lintas terjadi pada jam pulang dan pergi. Hal ini dikarenakan tata guna lahan di
sepanjang koridor tersebut merupakan perumahan penduduk Kota Palembang.

Pengembangan Teknologi Angkutan

Analisis

Kondisi Lalu Lintas


Koridor P1 dan P5 (Ki-
Pertimbangan Teknologi

Ka: Jam Puncak


Pulang, Jam Puncak
Mempengaruhi
Kondisi Yang

Pergi)

Berdasakran kondisi diatas dapat disimpulkan bahwasannya P3 dan


P5 akan menggunakan LRT sebagai teknologinya.

Pengembangan Teknologi Angkutan


Peta Rencana Jaringan Rel Kawasan
Perkotaan Patungraya Agung

Penutup

Berdasarkan kajian “Pengembangan Transportasi Berbasis Jalan Rel di Kawasan


Perkotaan Patungraya Agung” diatas, didapakanlah kesimpulan yaitu:

Kawasan Perkotaan Patungraya Agung merupakan Kawasan Strategis Nasional yang mengusung tema
production dan distribution hub sebagai pusat produksi dan distribusi.

Transportasi Berbasis Jalan Rel di Kawasan Perkotaan Patungraya Agung telah dikembangkan
sebelumnya namun dalam cakupan wilayah layan yang sempit yaitu LRT Kota Palembang yang melayani
koridor Bandara SMB II – DJKA, yang mana merupakan daerah komersial namun terletak jauh dari pemukiman
masyarakat Kota Palembang.

Diketahui bahwa pola pergerakan Kota Palembang berada di utara kota yang mana meliputi Kecamatan
Sako, Kecamatan Kalidoni, Kecamatan Ilir Timur II, Kecamatan Kemuning, Kecamatan Ilir Barat I. Hal ini dapat
diidentifikasi dari volume lalu lintas yang tergambar pada jam puncak pagi (pergi) dan jam puncak sore
(pulang) pada hari kerja dan hari libur walaupun terdapat pergeseran jam.

Kesimpulan
Penutup

Berdasarkan kajian “Pengembangan Transportasi Berbasis Jalan Rel di Kawasan


Perkotaan Patungraya Agung” diatas, didapakanlah kesimpulan yaitu:

Berdasarkan RTRW yang telah dianalisis didapati bahwa Kawasan Perkotaan


Patungraya Agung memasukkan pengembangan transportasi berbasis rel untuk
mengkoneksikan dan mengakomodasi pergerakan yang ada di dalam kawasan
perkotaan.

Terdapat 8 Koridor rencana yang mana terdiri dari 3 koridor antar kota di dalam
Kawasan Perkotaan Patungraya Agung dan 5 koridor di dalam Kota Palembang
sebagai pusat dari Kawasan Perkotaan Patungraya Agung.

Berdasarkan hasil dari analisis didapatkanlah bahwa urgensi pengembangan koridor


di dalam Kawasan Perkotaan Patungraya Agung terdapat pada Koridor 3P (Segmen
Bukit Siguntang – Demang – Patal) dan Koridor 5P (Segmen BLK – Patal).

Kesimpulan

Penutup

Berdasarkan kajian “Pengembangan Transportasi Berbasis Jalan Rel di Kawasan


Perkotaan Patungraya Agung” diatas, didapakanlah kesimpulan yaitu:

Melalui koridor terpilih ditetapkanlah 12 stasiun yang akan menjadi simpul dari
pergerakan. Pada Koridor 3P yaitu terdiri dari 8 stasiun yaitu Stasiun Bintang, Stasiun
Dukcapil, Stasiun Gaung, Stasiun Transit Demang, Stasiun Polda, Stasiun Barat, Stasiun
PTC dan Stasiun Integrasi Patal. Pada Koridor 5P terdiri dari 4 stasiun Stasiun BLK,
Stasiun Permai, Stasiun Saga dan Stasiun Integrasi Patal.

Koridor P3 dan Koridor 5P dikembangkan secara elevated.

Teknologi yang dipilih untuk melayani Koridor 3P dan Koridor 5P adalah LRT.

Kesimpulan
Penutup

Berdasarkan kajian “Pengembangan Transportasi Berbasis Jalan Rel di Kawasan


Perkotaan Patungraya Agung”, adapun saran yang dapat diberikan untuk
meningkatkan kualitas di dalam pengembangan kajian ini adalah:

1. Untuk menentukan angka pasti dan gambaran demand dari pola pergerakan dapat
dilakukan survey secara realtime (menggunakan sampel traffic counting serta sampel
stated preference). Hal ini tentu dapat memberikan data dan hasil yang
berkesinambungan dengan kondisi lapangan.
2. Kajian ini didasari kepada rencana kabupaten/kota yang terlingkup di Kawasan
Perkotaan Patungraya Agung sehingga memungkinkan belum adanya kesinambungan
rencana di dalam dokumen hukum antar kota. Adapun yang dapat ditingkatkan dari
kajian ini yaitu komparasi dengan dokumen hukum yang sesuai.

Saran

Badan Informasi Geospasial. 2022. Peta RBI Wilayah Kota Palembang, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupatn Ogan
Komering Ilir dan Kabupaten Banyuasin. https://tanahair.indonesia.go.id/portal-web/ (diakes pada tanggal 17
Oktober 2022).
Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuasin. 2022. Kabupaten Banyuasin Dalam Angka 2022. BPS Kabupaten
Banyuasin: Pangkalan Balai.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Ogan Ilir. 2022. Kabupaten Ogan Ilir Dalam Angka 2022. BPS Kabupaten
Ogan Ilir: Indralaya.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Ogan Komering Ilir. 2022. Kabupaten Ogan Komering Ilir Dalam Angka 2022.
BPS Kabupaten Ogan Komering Ilir: Kayuagung.
Badan Pusat Statistik Kota Palembang. 2022. Kota Palembang Dalam Angka 2022. BPS Kota Palembang:
Palembang.
Erik Purnama Putra. 2022. Kemenhub: 2,35 Juta Penumpang Naik LRT Palembang Hingga Oktober 2022.
https://www.republika.co.id/berita/rka64t484/kemenhub-235-juta-penumpang-naik-lrt-palembang-hingga-
oktober-202(diakes pada tanggal 09 November 2022)

Daftar Pustaka
Finaka, Andrean W., dkk. 2019. Apa Bedanya MRT, LRT, dan KRL. https://indonesiabaik.id/infografis/apa-
bedanya-mrt-lrt-dan-krl. (diakes pada tanggal 09 November 2022)
Kabupaten Banyuasin. 2012. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 28 Tahun 2012 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin Tahun 2012 – 2032. Pemerintah Daerah Kabupaten
Banyuasin: Pangkalan Balai.
Kabupaten Ogan Ilir. 2013. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011 – 2031. Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Ilir:
Indralaya.
Kabupaten Ogan Komering Ilir. 2013. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir Nomor 9 Tahun 2013
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2013 – 2033. Pemerintah Daerah
Kabupaten Ogan Komering Ilir: Kayuagung.
Kota Palembang. 2013. Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 15 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kota Palembang Tahun 2012 – 2032. Pemerintah Daerah Kota Palembang: Palembang.
Wibowo, Sony S. 2022. SI6148 Rekayasa dan Manajemen Perkeretaapian. ITB: Bandung

Daftar Pustaka

Terimo Kaseh

You might also like