Professional Documents
Culture Documents
SISKA SEFRIANA T2 ADPU 4333 Administrasi Keuangan
SISKA SEFRIANA T2 ADPU 4333 Administrasi Keuangan
NIM :043011129
1. Jelaskan makna dari otonomi dacrah dalam pengelolaan keuangan daerah! (Dengan
berdasar pada teori. Silahkan pergunakan BMP dan juga teori dari sumber lain)
Pclaksanaan otonomi dacrah pada dasarnya mcmberikan ruang kcpada pcmcrintah dacrah dalam
mengelola pemeritahaan berdasarkan potensi yang dimiliki oleh daerah yang bersangkitan. Oleh
karena itu pemerintah daerah diharapkan dapat pemberian pelayanan pablik secara optimal.
Faktor
keuangan merupakan faktor yang sangat penting dan menjadi penentu terhadap berhasil tidaknya
Dalam cra otonomi dacrah dewasa ini pcngclolaan kcuangan dacrah dirumuskan dalam bentuk
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), APBD yang dibuat oleh pemerintah daerah
serta menjadi parameter kinerja pemerintahan daerah. Oleh karena itu, dalam pengelolaan
keuangan
dan aset daerah, maka penerapan-prinsip good governance bagi pemerintah daerah sangat
dibutuhkan.
demikian kenaikan pendapatan asli daerah yang akan menjadi sumber penganggaran berkorclasi
terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Berbicara pertumbuhan ekonomi sangat erat
terkait dengan sejauhmana kapabilitas daerah dalam menarik investasi di daerah. Idealnya,
desentralisasi keuangan membawa harapan kepada peningkatan investasi yang akan mendorong
roda
perekonomian di daerah.
Salah satu wujud pelaksanaan otonomi daerah adalah dengan adanya otonomi dalam aspek
pengelolaan keuangan daerah yang disebut otonomi fiskal atau desentralisasi fiskal. Pemerintah
potensi yang dimiliki. Prinsip dari desentralisasi fiskal tersebut adalah money folow functions,
dimana Pemerintah Daerah mendapat kewenangan dalam melaksanakan fungsi pelayanan dan
sumber penerimaan kepada daerah untuk dikclola secara optimal agar mampu membiayai
daerahnya
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Disamping Pemerintah Pusat juga memberikan dana
transfer yang dapat dikclola dacrah dalam pembiayaan penyclenggaraan Pemcrintahan Dacrah.
Tujuannya adalah untuk mengatasi ketimpangan fiskal dengan Pemerintah Pusat dan antar
Pemerintah Pusat melalui dana transfer tersebut, daerah dituntut dapat mengoptimalkan
2. Tentukan satu contoh Pemerintah Daerah, lalu silahkan anda kemukakan bagaimana
(Untuk dapat menjawab soal 4 ini, anda harus mengemukakan terlebih dahulu siapa saja
dasar hukum. Selanjutnya, anda kemukakan contoh di satu pemerintah daerah, kekuasaan
Pemerintah Daerah yang saya ambil sebagai Contoh adalah Pemerintah Daerah Kota
adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah
dalam
kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan. Oleh karena itu Kepala Daerah perlu menetapkan
pejabatpejabat tertentu dan para bendahara untuk melaksanakan pengelolaan keuangan daerah.
Para
Pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah sebagaimana yang diatur dalam Peraturan
Menteri Dalam Negeri No. 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
Pasal 5
f. Menetapkan pejabat yang bertugas mnelakukan pengelolaan utang dan piutang daerah;
g. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan barang milik daerah; dan
h. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan
b. Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) selaku Pejabat Pengelola
c. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) selaku pejabat pengguna anggaran/pengguna
barang.
pemisahan kewcnangan antara yang mçmerintahkan, mcnguji, dan yang mcncrima atau
mengeluarkan uang, yang merupakan unsur penting dalam sistem pengendalian intern.
Sekretaris daerah selaku koordinator pengelolaan keuangan daerah membantu kepala daerah
scbagai mana yang diatur dalam Pcraturan Mcntcri Dalam Ncgeri No. 21 Tahun 2011 tcntang
(APBD).
e. Tugas-tugas pejabat perencana daerah, Pejabat Pengelola Keuangan Daerah, dan pejabat
pengawas
keuangan daerah.
Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) selaku Pejabat Pengelola
PPKD dapat melimpahkan kepada pejabat la innya di lingkungan SKPKD untuk melaksanakan
tugas-
d. menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian jaminan atas nama pemerintah daerah;
g. melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan barang milik daerah.
Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) selaku Pejabat Pengguna Anggaran
Pengguna Barang (PPAPB) mempunyai tugas:
g. ncngadakan ikatan/pcrjanjian kerjasama dengan pihak lain dalam batas anggaran yang tclah
ditctapkan;
i. mengelola utang dan piutang yang menjadi tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya;
j. mengelola barang milik daerah/kekayaan daerah yang imenjadi tanggung jawab SKPD yang
dipimpinnya;
melimpahkan sebagian kewenangannyakepada Kepala Unit Kerja pada SKPD selaku Kuasa
pertimbangan tingkatan daerah, besaran SKPD, besaran jumlah uang yang dikelola, beban kerja,
lokasi, kompetensi dan/atau rentang kendali dan pertimbangan objektif lainnya. Pelimpahan
sebagian
kewenangan tersebut ditetapkan oleh kepala daerah atas usul kepala SKPD. Kuasa pengguna
Pengguna Barang dalam nelaksanakan program dan kegiatan nmenunjuk pejabat pada unit kerja
SKPD selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK). Penunjukan pejabat tersebut
berdasarkan
pertimbangan kompetensi jabatan, anggaran kegiatan, beban kerja, lokasi, dan/atau rentang
kendali
dan pertimbangan objektif lainnya. PPTK bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada
c. menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan kegiatan, yang mencakup
dokumen administrasi kegiatan maupun dokunmen administrasi yang terkait dengan persyaratan
Untuk melaksanakan anggaran yang dimuat dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD
(DPA-
SKPD), Kepala SKPD menetapkan pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada
jasa yang disampaikan oleh bendahara pengeluaran dan diketahui/ disetujui oleh PPTK;
Pembayaran Ganti Uang Persediaan (SPP-G), Surat Permintaan Pembayaran Tambah Uang
Persediaan (SPP-TU) dan SPP-LS gaji dan tunjangan PNS serta penghasilan lainnya yang
ditetapkan
PPK-SKPD tidak boleh merangkap sebagai pejabat yang bertugas melakukan pemungutan
Kcpala dacrah atas usul PPKD mcnctapkan Bendahara Pencrimaan dan Bendahara
Pengeluaran untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran pada
SKPD. Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran tersebut adalah pejabat fungsional.
Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran baik secara langsung maupun tidak langsung
dilarang melakukan kegiatan perdagangan, pekerjaan pemborongan dan penjualan jasa atau
bertindak
menyimpan uang pada suatu bank atau lembaga keuangan lainnya atas nama pribadi.
Bendahara Penerinaan dan Bendabara Pengeluaran dalam melaksanakan tugasnya dapat dibantu
oleh
Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran secara fungsional bertanggung jawab atas pelaksanaan
3. Tentukan satu contoh pemerintah daerah, lalu silahkan anda kemukakan bagaimana proses
Pcmcrintah Daerah Kota Sawahlunto dalam pcnyusunan Rancangan APBD, mcncmpuh langkah-
langkah :
9. Perubahan APBD
dengan tanggal 31 Dcscmber. Anggaran Pcndapatan dan Bclanja Dacrah disusun scsuai dongan
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah berpedoman kepada rencana kerja
pemerintah daerah dalam rangka mewujudkan pelayanan kepada masyarakat untuk tercapainya
tujuan bernegara. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, perubahan APBD, dan
penerimaan dalamn jumlah yang cukup. Pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah yang
dianggarkan
dalam APBD harus berdasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan dan dianggarkan
Pemerintah Daerah perlu menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk
menjamin kecukupan dana dalam menyelenggarakan urusan pemerintahannya. Karena itu, perlu
1. Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah didanai dari dan atas
bcban APBD.
kabupaten/kota dan/atau desa, didanai dari dan atas beban APBD provinsi.
4. Penyelenggaraan urusan pemerintahan kabupaten/kota yang pcnugasannya dilimpahkan
kepada
Scluruh pcncrimaan dan pcngcluaran pemerintahan dacrah baik dalam bentuk uang, barang
dan/atau jasa pada tahun anggaran yang berkenaan harus dianggarkan dalam APBD.
Penganggaran
penerimaan dan pengeluaran APBD harus menniliki dasar hukum penganggaran. Anggaran
belanja