Professional Documents
Culture Documents
Jurnal KESMAS 1
Jurnal KESMAS 1
6, 2018
E-mail : ¹) rizkysalsabila164@gmail.com
ABSTRAK
Penyakit gout (asam urat) merupakan penyakit yang disebabkan oleh tumpukan kristal asam
urat pada jaringan, terutama pada jaringan sendi. Gout berhubungan erat dengan gangguan
metabolisme purin yang memicu peningkatan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia),
yaitu jika kadar asam urat dalam darah lebih dari 7,5 mg/dl. Salah satu faktor yang
mempengaruhi adalah pola makan yang salah dimana banyak mengonsumsi makanan tinggi
purin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola makan dengan
terjadinya penyakit gout di Desa Limran Kelurahan Pantoloan Boya Kecamatan Tawaeli.
Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain cross sectional. Jumlah sampel dalam
penelitian ini sebanyak 34 orang dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling.
Analisis data menggunakan uji chi-square dengan variabel independen pola makan dan
variabel dependen terjadinya penyakit gout. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden
yang memiliki pola makan kurang baik sebanyak 91,1% dan pola makan yang baik sebanyak
8,8%. Hasil uji chi square diperoleh nilai p = 0,000 (p value < 0,05). Kesimpulan dari
penelitian ini adalah ada hubungan pola makan dengan terjadinya penyakit gout (asam urat)
di Desa Limran Kelurahan Pantoloan Boya KecamAtan Tawaeli. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut diharapkan kepada seluruh masyarakat agar mengurangi makan tinggi
purin yang bisa memicu terjadinya asam urat.
PENDAHULUAN
Asam urat merupakan hasil metabolisme akhir dari purin yang merupakan
salah satu komponen asam nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh. Peningkatan kadar
asam urat dalam tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah faktor usia.
Asam urat meningkat dengan perbandingan 3:1 pada orang yang berusia lebih dari 60
tahun.Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar asam urat pada
lansia.Oleh karena itulah kadar asam urat di dalam darah bisa meningkat bila seseorang
terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung purin tinggi (seperti ekstrak
daging, kerang, dan jeroan seperti hati, ginjal, limpa, paru, otak).Asam urat merupakan hasil
akhir metabolisme protein, yaitu hasil pemecahan purin. Purin merupakan bagian penting
dalam pembentukan asam nukleat seperti DNA dan RNA. Purin banyak terdapat pada
makanan seperti ikan, ragi, dan kacang-kacangan. Asam urat dibentuk dalam tubuh, yaitu di
hati, dimana dalam reaksinya dibutuhkan enzim xanthin oksidase. Asam urat diangkut ke
ginjal dan diekskresi melalui urin, sehingga dapat ditemukan di dalam urin. Peninggian kadar
asam urat di dalam darah selain karena asupan makanan yang banyak mengandung purin juga
bila terjadinya gangguan metabolisme, seperti terjadinya perombakan besar-besaran asam
nukleat atau pada keadaan yang dinamakan Gout dimana terbentuknya timbunan asam urat
dan natrium urat dalam jaringan atau sendi, terutama pada persendian pergelangan dan jari-
jari kaki atau di tangan. Pada orang yang mengalami gagal ginjal juga terjadi peningkatan
kadar asam urat yang tinggi di dalam darah karena tertahannya asam urat tersebut. Kadar
rata-rata asam urat di dalam darah dan serum tergantung usia dan jenis kelamin. Asam urat
tergolong normal apabila: Pria di bawah 7 mg/dl dan di bawah 6 mg/dl sebelum pubertas
sekitar 3,5 mg/dl. Setelah pubertas, pada pria kadarnya meningkat secara bertahap dan dapat
mencapai 5,2 mg/dl. Pada perempuan, kadar asam urat biasanya tetap rendah, baru pada usia
pramenopause kadarnya meningkat mendekati kadar pada laki-laki,bisa mencapai 4,7 mg/dl.
Produk akhir berdasarkan metabolisme dari bagian asam nukleat yang merupakan struktur
dari nukleus adalah asam urat (Jaliana et al., 2018). Penumpukan asam urat berlebih pada
tubuh dapat mengakibatkan timbulnya suatu penyakit tidak menular yaitu Gout Athritis,
pendapat ini sependapat dengan penelitian terdahulu yang dilakukan Afnuhazi (2019)
mengungkapkan jika Gout Athritis terjadi karena tingginya kadar asam urat dan
menimbulkan adanya penumpukan gout karena beberapa kondisi tertentu dalam tubuh seperti
meningkatnya produksi asam urat dalam tubuh, melemahnya kemampuan ginjal dalam proses
eksresi, serta intake makanan tinggi purin. Perbandingan peningkatan Hiperurisemia pada
orang yang berusia diatas 60 tahun ialah 3:1 (Hastuti et al., 2018). Berdasarkan perbandingan
penyakit Gout yang meningkat pada usia diatas 60 tahun maka para lansia perlu menjadi
perhatian utama dalam penyakit Gout ini mengingat para lansia memiliki sistem kerja tubuh
yang semakin menurun serta masih banyaknya pola hidup dan pola makan yang buruk pada
para lansia.WHO memperkirakan sekitar 355.000.000 orang akan mengidap penyakit
Gout(Apriana et al., 2018). Angka kejadian Gout Arthitis juga tergolong tinggi di Indonesia.
WHO mengungkapkan prevalensi pengidap Gout Arthtitis di Indonesia mencapai 81%
sehingga Indonesia masuk dalam urutan tertinggi dengan penderita Gout Arthitis di Asia. Di
Asia Tenggara Prevalensi Hiperurisemia dan Gout mencapai 13-25% dalam 10 tahun terakhir
(Novianti et al., 2019). Pengidap penyakit gout memiliki kurva kejadian yang naik setiap
tahun. Angka kejadian nasional Hiperurisemia adalah 30,3%, Bengkulu, Nanggroe Aceh
Darussalam, SumateraBarat, Jawa Barat, JawaTimur, Papua Barat, Nusa Tenggara Barat,
Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, dan Bali merupakan 11 provinsi dengan angka
kejadian gout yang tinggi pada tingkat Nasional (Hastuti et al., 2018). Angka kejadian Gout
Arthitis di Provinsi Jawa Timur yaitu laki-laki 24,3% adapun pada perempuan 11,7%
(Afnuhazi, 2019). Jumlah lansia yang mengalami Gout Athritis di Kabupaten Magetan tahun
2014 sebesar 23,3% dari jumlah lansia yangada di Kabupaten Magetan (Novianti et al.,
2019).
PEMBAHASAN
Pada manusia, asam urat merupakan hasil akhir metabolism purin, sedangkan purin adalah
protein yang termasuk golongan nukleo protein.Purin berasal atau didapat dari makanan dan
berasal dari penghancuran sel-sel tubuh yang sudah tua.Pembuatan atau sintesis purin juga
bisa dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti:
CO²
Glutamin
Glisin
Asam aspartat
Asam folat
Diduga metabolit purin diangkut ke hati, lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat.
Kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal dan usus.Asam urat adalah asam lemah yang
pada pH normal akan terionisasi di dalam darah dan jaringan, menjadi ion urat. Dengan
berbagai kation yang ada, ion urat akan membentuk garam. 98% asam urat extraseluler(di
luar sel) akan membentuk gara Mono Sodium Urat(MSU). Pada arthritis gout terjadi
pembentukan kristal MSU Monohidrat (MSUM). Beberapa factor yang berperan pada
pembentukan Kristal MSUM antara lain:
Kelarutan garam urat dan asam urat amat penting dalam pembentukan Kristal. Garam urat
lebih mudah larut di:
Plasma
Cairan sendi
Urin
Kelarutan asam urat di urin akan meningkat bila pH lebih dari 4.Secaraumum darah manusia
mampu menampung asam urat sampai tingkatan tertentu. Tetapi bila kadar asam urat plasma
melebihi daya larutnya, misal > 7 mg/dl, maka plasma darah menjadi amat jenuh. Keadaan
ini disebut hiperurisemia. Pada keadaan hiperurisemia ini, darah tidak mampu lagi
menampung asam urat sehingga terjadi pengendapan kristal urat di berbagai organ seperti
sendi dan ginjal. Untuk mempertahankan konsentrasi asam urat darah dalam batas normal,
asam urat tersebut harus dikeluarkan dari tubuh. Untuk itu asam urat ini melalui aliran darah
dan dikeluarkan melalui ginjal.
Hiperurisemia bisa timbul akibat produksi asam urat yang berlebihan atau dengan
pembuangannya yang berkurang. Beberapa penyebab terjadinya hiperurisemia, antara lain:
Ini terjadi karena tubuh memproduksi asam urat secara berlebihan sebagai penyebab adalah:
Minum obat tertentu seperti pirazinamid (obat anti TBC), obat diuretic/HTC, dan
salisilat.
Dalam keadaan kelaparan (seperti puasa, diet terlalu ketat) dan ketosis. Pada kondisi
ini kekurangan kalori tubuh dipenuhi dengan membakar lemak tubuh. Zat keton yang
terbentuk dari pembakaran lemak akan menghambat keluarnya asam urat melalui
ginjal.
Mengalami keracunan kehamilan pada ibu hamil (toksemia), mungkin juga keracunan
makanan.
Olah raga terlalu berat ataupun aktivitas fisik yang terlalu berat.
Meningkatnya kadar kalsium darah akibat penyakit hiperparatiroid, mungkin juga
hipertiroid, dan sarkoidisis.
Hipertensi
Gagal ginjal
Keracunan timah
c. Produksi asam ueat berlebihan, pembuangannya terganggu
Gejala yang dirasakan dan tanda yang sering muncul pada penderita Gout diantaranya adalah
(Vitahealth, 2005; Kusumayanti dkk, 2014):
Rasa nyeri hebat dan mendadak pada ibu jari kaki dan jari kaki.
Terganggunya fungsi sendi yang biasanya terjadi di satu tempat, sekitar 70-80 % pada
pangkal ibu jari.
Terjadi hiperurikemia dan penimbunan kristal asam urat dalam cairan dan jaringan
sendi, ginjal, tulang rawan dan lain-lain.
Telah terjadi >1 kali serangan di persendian (arthritis) yang bersifat akut.
Adanya serangan nyeri pada satu sendi, terutama sendi ibu jari kaki. Serangan juga
biasa terjadi di tempat lain seperti pergelangan kaki, punggung kaki, lutut, siku,
pergelangan tangan atau jari-jari tangan.
Sendi tampak kemerahan.
Peradangan disertai demam (suhu tubuh >38oC), dan pembengkakan tidak simetris
pada satu sendi dan terasa panas.
Nyeri hebat di pinggang bila terjadi batu ginjal akibat penumpukan asam urat di
ginjal.
Perawatan untuk serangan asam urat terdiri dari obat antiin nonsteroid (NSAID) seperti
ibuprofen
steroid
obat antiinfiamasi colchicines
Pencegahan serangan adalah dengan mengubah pola makan dan gaya hidup, seperti :
Mengubah atau menghentikan obat yang terkait dengan hiperurisemia (seperti diuretik) juga
dapat membantu. Untuk orang yang sering mengalami serangan asam urat atau asam urat
berkepanjangan, dokter dapat merekomendasikan terapi pencegahan untuk menurunkan kadar
asam urat dalam darah menggunakan obat-obatan seperti allopurinol, febuxostat, dan
pegloticase. Selain perawatan medis, asam urat dapat dikelola dengan strategi manajemen
diri. Manajemen diri adalah apa yang dilakukan sehari-hari untuk mengelola kondisi dan
tetap sehat.
Ibu jari
Hampir 90 % serangan pertama asam urat adalah pada sendi ibu jari (jempol), terutama pada
kaki.
Daun telinga
Kristal asam urat sering mengendap di daun telinga, membentuk benjolan putih yang mirip
jerawat.
Retina mata
Saluran cerna
Asupan makanan tinggi purin menjadi penyebab utama dari serangan asam urat.
KESIMPULAN