Professional Documents
Culture Documents
Jurnal KESMAS
Jurnal KESMAS
6, 2018
ABSTRAK
Penyakit gout (asam urat) merupakan penyakit yang disebabkan oleh tumpukan kristal asam urat
pada jaringan, terutama pada jaringan sendi. Gout berhubungan erat dengan gangguan metabolisme
purin yang memicu peningkatan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia), yaitu jika kadar asam
urat dalam darah lebih dari 7,5 mg/dl. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah pola makan
yang salah dimana banyak mengonsumsi makanan tinggi purin. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan pola makan dengan terjadinya penyakit gout di Desa Limran Kelurahan
Pantoloan Boya Kecamatan Tawaeli. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain cross
sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 34 orang dengan teknik pengambilan sampel
purposive sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square dengan variabel independen pola
makan dan variabel dependen terjadinya penyakit gout. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
responden yang memiliki pola makan kurang baik sebanyak 91,1% dan pola makan yang baik
sebanyak 8,8%. Hasil uji chi square diperoleh nilai p = 0,000 (p value < 0,05). Kesimpulan dari
penelitian ini adalah ada hubungan pola makan dengan terjadinya penyakit gout (asam urat) di Desa
Limran Kelurahan Pantoloan Boya KecamAtan Tawaeli. Berdasarkan hasil penelitian tersebut
diharapkan kepada seluruh masyarakat agar mengurangi makan tinggi purin yang bisa memicu
terjadinya asam urat. Kata kunci : Pola makan, asam urat, gout
ABSTRACT
Gout is a disease caused by agglomeration of uric acid crystals on system particularly on joint
system. Gout is closely related to disorders of purine metatabolism which triggers an increase of
hyperuricemia if the uric acid level in the blood is more than 7,5 mg/dl. One of the factor affects is
wrong eating pattern which consume high-purine diet. The purpose of this study was to determine
the correlation between eating patterns with the occurrence of gout in Limran Village, Pantoloan
Boya Village, Tawaeli Subdistrict. This type of research was analytical research with cross sectional
design. The number of samples were 34 people with purposive sampling technique. Data analyzed
by chi square test with an independent variable was eating pattern and dependent variable was the
occurance of gout. The results showed that respondent who had a poor diet was 91.1% and a good
diet was 8.8%. The results of the chi square test obtained a value of p = 0,000 (p value <0.05). The
conclusion of this study there was a correlation between eating patterns with the occurrence of gout
in Limran Village, Boya,Tawaeli Subdistric. Based on the result of this study it is expected that the
whole communities can reduce eating high purine which can trigger gout.
PEMBAHASAN
Pada manusia, asam urat merupakan hasil akhir metabolism purin, sedangkan purin adalah
protein yang termasuk golongan nukleo protein.Purin berasal atau didapat dari makanan dan
berasal dari penghancuran sel-sel tubuh yang sudah tua.Pembuatan atau sintesis purin juga
bisa dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti:
CO²
Glutamin
Glisin
Asam aspartat
Asam folat
Diduga metabolit purin diangkut ke hati, lalu mengalami oksidasi menjadi asam urat.
Kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal dan usus.Asam urat adalah asam lemah yang
pada pH normal akan terionisasi di dalam darah dan jaringan, menjadi ion urat. Dengan
berbagai kation yang ada, ion urat akan membentuk garam. 98% asam urat extraseluler(di
luar sel) akan membentuk gara Mono Sodium Urat(MSU). Pada arthritis gout terjadi
pembentukan kristal MSU Monohidrat (MSUM). Beberapa factor yang berperan pada
pembentukan Kristal MSUM antara lain:
Kelarutan garam urat dan asam urat amat penting dalam pembentukan Kristal. Garam urat
lebih mudah larut di:
Plasma
Cairan sendi
Urin
Kelarutan asam urat di urin akan meningkat bila pH lebih dari 4.Secaraumum darah manusia
mampu menampung asam urat sampai tingkatan tertentu. Tetapi bila kadar asam urat plasma
melebihi daya larutnya, misal > 7 mg/dl, maka plasma darah menjadi amat jenuh. Keadaan
ini disebut hiperurisemia. Pada keadaan hiperurisemia ini, darah tidak mampu lagi
menampung asam urat sehingga terjadi pengendapan kristal urat di berbagai organ seperti
sendi dan ginjal. Untuk mempertahankan konsentrasi asam urat darah dalam batas normal,
asam urat tersebut harus dikeluarkan dari tubuh. Untuk itu asam urat ini melalui aliran darah
dan dikeluarkan melalui ginjal.
Ini terjadi karena tubuh memproduksi asam urat secara berlebihan sebagai penyebab adalah:
Hal ini terjadi akibat ketidakmampuan ginjal mengeluarkan asam urat yang berlebihan dari
dalam tubuh, Sementara pengeluaran melalui usus mungkin juga berkurang. Keadaan ini
dapat timbul sebagai berikut dari:
Minum obat tertentu seperti pirazinamid (obat anti TBC), obat diuretic/HTC, dan
salisilat.
Dalam keadaan kelaparan (seperti puasa, diet terlalu ketat) dan ketosis. Pada kondisi
ini kekurangan kalori tubuh dipenuhi dengan membakar lemak tubuh. Zat keton yang
terbentuk dari pembakaran lemak akan menghambat keluarnya asam urat melalui
ginjal.
Mengalami keracunan kehamilan pada ibu hamil (toksemia), mungkin juga keracunan
makanan.
Olah raga terlalu berat ataupun aktivitas fisik yang terlalu berat.
Meningkatnya kadar kalsium darah akibat penyakit hiperparatiroid, mungkin juga
hipertiroid, dan sarkoidisis.
Hipertensi
Gagal ginjal
Keracunan timah
c. Produksi asam ueat berlebihan, pembuangannya terganggu
Gejala yang dirasakan dan tanda yang sering muncul pada penderita Gout diantaranya adalah
(Vitahealth, 2005; Kusumayanti dkk, 2014):
Rasa nyeri hebat dan mendadak pada ibu jari kaki dan jari kaki.
Terganggunya fungsi sendi yang biasanya terjadi di satu tempat, sekitar 70-80 % pada
pangkal ibu jari.
Terjadi hiperurikemia dan penimbunan kristal asam urat dalam cairan dan jaringan
sendi, ginjal, tulang rawan dan lain-lain.
Telah terjadi >1 kali serangan di persendian (arthritis) yang bersifat akut.
Adanya serangan nyeri pada satu sendi, terutama sendi ibu jari kaki. Serangan juga
biasa terjadi di tempat lain seperti pergelangan kaki, punggung kaki, lutut, siku,
pergelangan tangan atau jari-jari tangan.
Sendi tampak kemerahan.
Peradangan disertai demam (suhu tubuh >38oC), dan pembengkakan tidak simetris
pada satu sendi dan terasa panas.
Nyeri hebat di pinggang bila terjadi batu ginjal akibat penumpukan asam urat di
ginjal.
ibuprofen
steroid
obat antiinfiamasi colchicines
Pencegahan serangan adalah dengan mengubah pola makan dan gaya hidup, seperti :
Mengubah atau menghentikan obat yang terkait dengan hiperurisemia (seperti diuretik) juga
dapat membantu. Untuk orang yang sering mengalami serangan asam urat atau asam urat
berkepanjangan, dokter dapat merekomendasikan terapi pencegahan untuk menurunkan kadar
asam urat dalam darah menggunakan obat-obatan seperti allopurinol, febuxostat, dan
pegloticase. Selain perawatan medis, asam urat dapat dikelola dengan strategi manajemen
diri. Manajemen diri adalah apa yang dilakukan sehari-hari untuk mengelola kondisi dan
tetap sehat.
Kristal asam urat (tophi) menyukai daerah yang bersuhu dingin seperti ujung jari tangan dan
kaki.
Ibu jari
Hampir 90 % serangan pertama asam urat adalah pada sendi ibu jari (jempol), terutama pada
kaki.
Daun telinga
Kristal asam urat sering mengendap di daun telinga, membentuk benjolan putih yang mirip
jerawat.
Retina mata
Saluran cerna
Asupan makanan tinggi purin menjadi penyebab utama dari serangan asam urat.
KESIMPULAN