You are on page 1of 14

LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM) III

PEMELIHARAAN ALAT DAN BAHAN

TUJUAN KEGIATAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor penyebab kerusakan alat dan bahan.
2. Mahasiswa mampu memahami cara penyimpanan alat dan bahan kimia.
3. Mahasiswa mampu memahami perawatan preventif mikroskop di laboratorium

LATAR BELAKANG MASALAH

Bacalah latar belakang masalah mengenai pemeliharaan alat dan bahan


laboratorium berikut ini. Latar belakang masalah ini akan menstimulasi Anda
untuk berpikir secara ilmiah!

Pernahkan Anda melihat alat-alat yang rusak di Laboratorium? Alat yang digunakan
dalam kegiatan di laboratorium memerlukan perlakukan khusus sesuai sifat dan
karakteristiknya masing-masing. Perlakuan yang salah dalam menyimpan alat di
Laboratorium dapat menyebabkan kerusakan alat dan bahan sehingga bisa mengakibatkan
terjadinya kecelakaan kerja. Jadi, penyimpanan alat dan bahan (zat kimia) merupakan salah
satu aspek penting dalam pengelolaan suatu laboratorium. Penyimpanan bahan/zat kimia
yang benar tentu akan dapat mengurangi risiko kecelakaan. Lalu, bagaimanakah
penyimpanan alat dan bahan(zat kimia) di laboratorium yang benar?

Nah, Anda telah membaca latar belakang masalah mengenai laboratorium.


Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, sekarang bacalah rumusan masalah yang ada
di bawah ini.
1. Jelaskan faktor-faktor penyebab kerusakan alat dan bahan yang terdapat di
laboratorium?

2. Bagaimanakah cara pencegahan terjadinya kerusakan alat dan bahan tersebut?

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 1


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
3. Bagaimana cara penyimpanan alat dan bahan kimia dengan baik dan benar?
4. Bagaimana cara melakukan perawatan preventif terhadap alat dan bahan yang ada di
laboratorium?

RUMUSAN HIPOTESIS

Nah, Anda telah membaca rumusan masalah mengenai pemeliharaan alat dan bahan di
laboratorium. Sekarang rumuskan hipotesis pada ini. Rumusan hipotesis tersebut dapat
Anda buat pada bagian di bawah ini.

1. Faktor-faktor penyebab kerusakan alat dan bahan yang terdapat di laboratorium :


• Udara
Udara mengandung oksigen dan uap air. Kelembaban udaraang tinggi dapat
membuat alat-alat besi menjadi berkarat. Alat-alat yang terbuat dari logam lain,
seperti seng, tembaga, kuningan menjadi kusam.
• Cairan: air, asam, basa, cairan lainnya
Usahakan semua alat maupun bahan kimia dalam keadaan kering. Tempatkan alat
maupun bahan dalam tempat yang kering. Alat ataupun bahan mudah rusak bila
dibiarkan dalam keadaan basah.
• Panas/temperatur
Panas yang tinggi menyebabkan alat-alat memuai, tetapi kadang-kadang
pemuaian tidak teratur sehingga bentuk alat- alat akan berubah sehingga fungsi
alat-alat akan berubah.
• Mekanik
Benturan, tarikan, maupun tekanan yang besar harus dihindari, khususnya pada
alat-alat yang terbuat dari bahan-bahan yang mudah pecah (gelas), lentur (berubah
bentuk) seperti alat-alat yang terbuat dari plastik, ataupun alat-alat yang bahannya
bersifat sangat rapuh.
• Sinar
Sinar, terutama sinar ultra violet (UV) sangat mempengaruhi bahan-bahan kimia.
• Api
Api/kebakaran dapat terjadi bila tiga komponen berada bersama-sama pada suatu
saat, dikenal dengan “segitiga Api”.
• Sifat bahan kimia itu sendiri

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 2


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
Bahan-bahan kimia mempunyai sifat khasnya masing-masing. Misalnya asam
sangat mudah bereaksi dengan basa.

2. Cara pencegahan terjadinya kerusakan alat dan bahan laboratorium


• Alat-alat disimpan berdasarkan kelompok alat, misalnya berdasarkan jenis
bahannya, peralatan gelas, logam, kayu.
• Alat-alat khusus disimpan dalam lemari khusus karena sifat alat yang rentan
terhadap faktor luar.
• Alat-alat disimpan berdasarkan frekuensi Penggunaan (sering digunakan atau jarang
Digunakan) / simpanlah dibagaian yang paling tertutup alat-alat yang mungkin jarang
digunakan.
• Mengecek setiap saat alat dan bahan serta membersihkannya bila ada yang kotor
• Alat gelas dipisahkan dengan alat logam
• Alat gelas seperti tabung reaksi, pipet, dan pipa buret dapat ditempatkan pada rak
khusus.
• Termometer dibersihkan dengan air, kemudian dikeringkan dan biarkan pada suhu
ruangan, baru masukkan pada tempatnya untuk disimpan.
• Alat logam misalnya statif, batang statif tidak perlu dilepas dari dasar statif, dan
diletakkan di atas meja.
• Alat logam yang sejenis disimpan pada tempat yang sama dan usahakan agar tetap
dalam keadaan kering.

3. Cara penyimpanan alat dan bahan kimia dengan baik dan benar :
Dalam penyimpanan bahan-bahan kimia diperhatikan faktor berikut:
Interaksi bahan kimia dengan wadahnya., bahan kimia dapat berinteraksi dengan
wadahnya dapat mengakibatkan kebocoran. Kemungkinan interaksi antar bahan
dapat menimbulkan ledakan, kebakaran, atau timbulny gas beracun.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas , beberapa syarat penyimpanan
bahan secara singkat adalah sebagai berikut:
• Penyimpanan Bahan Kimia
a) Sediakan tempat penyimpanan khusus untuk masing-masing bahan kimia dan
kembalikan bahan kimia ke tempat itu setelah digunakan.
b) Simpan bahan dan peralatan di lemari dan rak khusus penyimpanan.

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 3


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
c) Amankan rak dan unit penyimpanan lainnya. Pastikan rak memiliki bibir
pembatas di bagian depan agar wadah tidak jatuh. Idealnya, tempatkan wadah
cairan pada baki logam atau plastik yang bisa menampung cairan jika wadah
rusak. Tindakan pencegahan ini utamanya penting di kawasan yang rawan gempa
bumi atau kondisi cuaca ekstrem lainnya.
d) Hindari menyimpan bahan kimia di atas bangku, kecuali bahan kimia yang sedang
digunakan. Hindari juga menyimpan bahan dan peralatan di atas lemari. Jika
terdapat sprinkler, jaga jarak bebas minimal 18 inci dari kepala sprinkler.
e) Jangan menyimpan bahan pada rak yang tingginya lebih dari 5 kaki (~1,5 m).
f) Hindari menyimpan bahan berat di bagian atas.
g) Jaga agar pintu keluar, koridor, area di bawah meja atau bangku, serta area
peralatan keadaan darurat tidak dijadikan tempat penyimpanan peralatan dan
bahan.
h) Labeli semua wadah bahan kimia dengan tepat. Letakkan nama pengguna dan
tanggal penerimaan pada semua bahan yang dibeli untuk membantu kontrol
inventaris.
i) Hindari menyimpan bahan kimia pada tudung asap kimia, kecuali bahan kimia
yang sedang digunakan.
j) Simpan racun asiri (mudah menguap) atau bahan kimia pewangi pada lemari
berventilasi. Jika bahan kimia tidak memerlukan lemari berventilasi, simpan di
dalam lemari yang bisa ditutup atau rak yang memiliki bibir pembatas di bagian
depan.
k) Simpan cairan yang mudah terbakar di lemari penyimpanan cairan yang mudah
terbakar yang disetujui.
l) Jangan memaparkan bahan kimia yang disimpan ke panas atau sinar matahari
langsung.S
m) Simpan bahan kimia dalam kelompok-kelompok bahan yang sesuai secara
terpisah yang disortir berdasarkan abjad.
n) Ikuti semua tindakan pencegahan terkait penyimpanan bahan kimia yang tidak
sesuai.
o) Berikan tanggung jawab untuk fasilitas penyimpanan dan tanggung jawab lainnya
di atas kepada satu penanggung jawab utama dan satu orang cadangan. Kaji
tanggung jawab ini minimal setiap tahun

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 4


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
• Wadah dan Peralatan
a) Gunakan perangkat pengaman sekunder, seperti wadah pengaman
(overpack), untuk menampung bahan jika wadah utama pecah atau bocor.
b) Gunakan perangkat pengaman sekunder, seperti wadah pengaman
(overpack), untuk menampung bahan jika wadah utama pecah atau bocor.
c) Gunakan baki penyimpanan yang tahan korosi sebagai perangkat
pengaman sekunder untuk tumpahan, kebocoran, tetesan, atau cucuran.
Wadah polipropilena sesuai untuk sebagian besar tujuan penyimpanan.
d) Sediakan lemari berventilasi di bawah tudung asap kimia untuk
menyimpan bahan berbahaya.
e) Segel wadah untuk meminimalkan terlepasnya uap yang korosif, mudah
terbakar, atau beracun.

• Bahan yang mudah terbakar


Menyimpan cairan yang mudah terbakar dan gampang menyala:
a) Jika tempatnya memungkinkan, simpan cairan yang gampang menyala dalam lemari
penyimpanan bahan yang mudah terbakar.
b) Simpan cairan gampang menyala di dalam wadah aslinya (atau wadah lain yang
disetujui) atau dalam kaleng keselamatan. Jika memungkinkan, simpan cairan yang
mudah terbakar yang berjumlah lebih dari 1 L dalam kaleng keselamatan.
c) Simpan 55 galon (~208-L) drum cairan yang mudah terbakar dan gampang menyala
dalam ruang penyimpanan khusus untuk cairan yang mudah terbakar.
d) Jauhkan cairan yang mudah terbakar dan gampang menyala dari bahan oksidasi kuat,
seperti asam nitrat atau kromat, permanganat, klorat, perklorat, dan peroksida.
e) Jauhkan cairan yang mudah terbakar dan gampang menyala dari sumber penyulutan.
Ingat bahwa banyak uap yang mudah terbakar lebih berat dibandingkan udara dan
dapat menuju ke sumber penyulutan

• Penyimpanan Bahan yang Sangat Beracun


a) Lakukan tindakan pencegahan berikut saat menyimpan karsinogen, toksin
reproduktif, dan bahan kimia dengan tingkat toksisitas akut tinggi.
b) Simpan bahan kimia yang diketahui sangat beracun dalam penyimpanan berventilasi
dalam perangkat pengaman sekunder yang resisten secara kimia dan anti pecah.
c) Jaga jumlah bahan pada tingkat kerja minimal.

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 5


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
d) Beri label area penyimpanan dengan tanda peringatan yang sesuai.
e) Batasi akses ke area penyimpanan.
f) Pelihara inventaris untuk semua bahan kimia yang sangat beracun

4. Perawatan preventif terhadap alat dan bahan yang ada di laboratorium


Perawatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan, mem¬pertahankan, dan
mengembalikan peralatan dalam kondisi yang baik dan siap pakai. Dalam kaitannya
dengan perawatan peralatan laboratorium, perawatan dimaksudkan sebagai usaha
preventif atau pencegahan agar peralatan tidak rusak atau tetap terjaga dalam kondisi
baik, siap beroperasi.
Perawatan preventif merupakan perawatan yang bersifat pencegahan, adalah sistem
perawatan peralatan laboratorium yang secara sadar dilakukan melalui tahapan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta monitoring dengan tujuan untuk
mencegah terjadinya gangguan kemacetan atau kerusakan peralatan laboratorium.
• Cara perawatan ( methodes)
Cara atau metode untuk melakukan pekerjaan perawatan peralatan laboratorium yang
dapat dilakukan antara lain dengan cara:
1) Melakukan pencegahan, misalnya dengan memberi peringatan melalui
gambar atau tulisan, peraturan, tata tertib bagi pengguna
laboratorium/bengkel, memberi bahan pengawet.
2) Menyimpan, misalnya menyimpan peralatan laboratorium agar terhindar dari
kerusakan.
3) Membersihkan, agar peralatan laboratorium selalu bersih dari kotoran yang
dapat merusak, misalnya debu dan uap air yang dapat menyebabkan terjadinya
korosi
4) Memelihara, misalnya dengan meminyaki peralatan mekanis, memberi makan
hewan Percobaan.
5) Memeriksa atau mengecek kondisi peralatan laboratorium untuk mengetahui
adannya gejala kerusakan.
6) Menyetel kembali atau tune-up, kalibrasi alat agar fasilitas atau peralatan
dalam kondisi normal atau standar.
7) Memperbaiki kerusakan ringan yang terjadi pada peralatan peralatan
laboratorium pada batas tingakat kerusakan tertentu yang masih mungkin
dapat diperbaiki sendiri, sehingga siap dipakai untuk praktikum mahasiswa.

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 6


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
8) 8) Mengganti komponen-komponen peralatan peralatan laboratorium yang
sudah rusak.
• Cara-cara yang di lakukan untuk pemeliharaan peralatan laboratorium:
1) Sebelum meninggalkan laboratorium biasakan dalam keadaan bersih terlebih
dahulu. Jangan sekali-kali meninggalkan laboratorium dalam keadaan kotor
karena dapat menimbulkan bibit-bibit penyakit.
2) Kembalikan alat-alat laboratorium pada tempatnya, seperti bahan-bahan
kimia kembalikan pada lemari yang telah tersedia.
3) Bersihkan meja dan lantai laboratorium menggunakan antiseptik agar meja
tersebut tetap steril dan bebas dari kuman penyakit.
4) Cucilah dengan bersih semua alat-alat yang telah dipakai seperti tabung
reaksi, pipet, kaca preparat, dll agar tetap steril dan siap untuk digunakan
kembali.
5) Cepat laporkan pada guru atau pengawas laboratorium jika ada alat yang
memerlukan perbaikan.
6) Jangan sekali-kali menggunakan alat laboratorium jika alat tersebut dalam
kondisi buruk.
7) Gunakan alat-alat laboratorium tersebut sesuai dengan keperluan agar
menjaga kestabilan alat tersebut.
8) Matikan semua alat laboratorium yang terhubung dengan arus listrik jika alat
tersebut tidak di gunakan kembali.

Pada kegiatan ini, Anda harus mengobservasi alat dan bahan berikut ini.
1. Alat
Kegiatan I
Alat : biuret, neraca, pH meter, termometer, desikator, tabung
reaksi, gelas kimia, labu erlemeyer.

Kegiatan II
Alat : seperangkat alat tulis.

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 7


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
PENGUJIAN HIPOTESIS

Sekarang, Anda bisa membuktikan hipotesis mengenai pemeliharaan alat dan bahan di
laboratorium yang telah dibuat. Anda dapat mengikuti arahan prosedur kerja pada
praktikum ini!

1. Kegiatan I
a. Lakukanlah observasi di laboratorium, identifikasi faktor-faktor atau
permasalahan yang mungkin ditemukan pada biuret, neraca, pH meter,
termometer, desikator, tabung reaksi, gelas kimia, dan labu erlemeyer.
b. Diskusikan dengan teman Anda alternatif pemecahan masalah dari masalah yang
telah teridentifikasi tersebut.
2. Kegiatan II
a. Siapkan seperangkat alat tulis,
b. Lakukan observasi di laboratorium mengenai cara penyimpanan alat dan bahan
dan cara preventif merawat alat dan bahan.

DATA HASIL PENGAMATAN


1. Kegiatan I
Tabel 1. Identifikasi Masalah pada Kerusakan Alat
Masalah/Kerusakan yang
Nama Alat Faktor Penyebab Kerusakan
Mungkin Terjadi
Biuret Tidak akurat Disebabkan oleh faktor
mekanik, seperti tidak ditutup
rapat, dibiarkan begitu saja
serta karena faktor zat kimia itu
sendiri

Masalah/Kerusakan yang
Nama Alat Faktor Penyebab Kerusakan
Mungkin Terjadi

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 8


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
Termometer Tidak bisa digunakan, tidak Disebabkan oleh faktor
akurat mekanik, seperti benturan, tidak
diletakkan pada tempat yang
aman

Desikator Adanya noda pengotor, seperti Disebabkan oleh minyak,


bewarna kekuningan dan lemak, kerak, besi dan debu,
kecoklatan, kemungkinan juga dan juga bisa pecah karena tidak
bisa pecah atau retak disimpan di tempat yang aman

Tabung reaksi Tabung reaksi yang terbuat dari Disebabkan oleh faktor
kaca kemungkinan bisa pecah, mekanik, seperti yang berubah
berubah bentuk bentuk karena terbuat dari
bahan plastik, dan yg pecah
terbuat dari kaca

Gelas Kimia Adanya noda pengotor, seperti Disebabkan oleh minyak,


bewarna kekuningan dan lemak, kerak, besi, dan debu
kecoklatan

Labu Kekuningan dan berubah Disebabkan faktor cairan yang


Erlemeyer bentuk mungkin dibiarkan saja didalam
nya, serta karena debu

Setelah masalah-masalah teridentifikasi, diskusikanlah alternatif pemecahan masalah


tersebut.

Tabel 2. Alternatif Pemecahan Masalah pada Kerusakan Alat


Permasalahan yang mungkin
Nama Alat Alternatif pemecahan masalah
terjadi

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 9


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
Gelas kimia Kekuningan/kecoklatan Dibersihkan dengan sabun
detergen dengan menggunakan
sikat yang sesuai.Alat gelas yang
telah bersih terlihat jika seluruh
alat menjadi basah. Bila Belum
bersih tampak kumpulan air
(titik-titik air) pada permukaan
alat.
Alat gelas yang telah bersih perlu
dikeringkan terlebih dahulu pada
rak pengering.

2. Kegiatan II
Tuliskan cara penyimpanan alat dan bahan yang terdapat di suatu laboratorium dan
langkah preventif perawatan alat dan bahan.
Tabel 3. Cara Penyimpanan Alat dan Bahan di Laboratorium
Nama alat Cara penyimpanan Langkah perawatan preventif
Mikroskop Mikroskop harus disimpan di Bagian mikroskop non optik,
tempat sejuk, kering, bebas terbuat dari logam atau plastik,
debu dan bebas dari uap asam dapat dibersihkan dengan
dan basa. menggunakan kain fanel. Untuk
Sebelum menyimpan membersihkan debu yang terselip
mikroskop, bersihkan selalu di bagian mikroskop tersebut
mikroskop tersebut, terutama dapat digunakan kuas kecil atau
hapus semua minyak imersi kuas lensa kamera.
di permukaan lensa, sehingga Lensa-lensa mikroskop (okuler,
partikel yang halus tidak objektif, dan kondensor)
menempel dan menggumpal dibersihkan dengan menggunakan
serta mengering. tisue lensa yang diberi alkohol

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 1


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
70%. Jangan membersihkan lensa
menggunakan sapu tangan atau
lap kain.

Sebelum menyimpan Sisa minyak imersi pada lens


mikroskop, meja mikroskop objektif dapat dibersihkan dengan
diatur lagi dan lensa objektif xilol (xylene). Pada penggunaan
dijauhkan dari meja preparat xilol haruslah hati-hati, jangan
dengan memutar alat sampai cairan xilol menempel
penggeraknya ke posisi pada bagian mikroskop non optik,
semula, kondensor karena akan merusak cat atau
diturunkan kembali, lampu merusak bahan plastik, dan juga
dikecilkan intensitasnya lalu jangan menggunakan larutan ini
dimatikan (kalau mikroskop kebagian lensa yang lain kecuali
listrik). produsennya menyatakan bahwa
tindakan tersebut aman.

Nama alat Cara penyimpanan Langkah perawatan preventif


Tabung reaksi Tabung reaksi: dikeringkan, Dengan membersihkannya
disimpan di rak, posisi tegak menggunakan detergen khusus
setelah digunakan. Umumnya
detergen yang dilarutkan tidak
lebih dari 20%. Setelah dibilas
dengan air mengalir, peralatan
gelas harus segera dikeringkan
untuk menghindari pengerasan
residu.

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 1


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
Nah, sekarang Anda harus mampu menghubungkan/ mengaitkan data hasil pengamatan
dengan hipotesis yang telah dibuat. Kaitkan juga dengan rumusan masalah yang telah
diberikan sebelumnya.

Merawat peralatan laboratorium adalah salah satu aktivitas yang wajib di lakukan setiap
hari yang bertujuan untuk peralatan agar tetap tetap bagus dan untuk memastikan
eksperimen berjalan secara efektif dan tanpa hambatan oleh karena itu kita Perawatan alat
laboratorium adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan, mempertahankan, dan
mengembalikan peralatan dalam kondisi yang baik dan siap pakai. Tujuan perawatan
laboratorium adalah sebagai berikut:
1. Agar peralatan laboratorium selalu prima dan siap dipakai secara
optimal.
2. Untuk memperpanjang umur pemakaian alat.
3. Menjamin kelancaran kegiatan praktikum.
4. Menjamin keamanan dan kenyamanan bagi para pemakai.
5. Mengetahui kerusakan secara dini atau gejala-gejala kerusakan.
6. Menghindari terjadinya kerusakan secara mendadak.
7. Menghindari terjadinya kerusakan yang fatal
Hal-hal yang harus dilakukan untuk merawat alat laboatorium. Diantaranya:
1. Melakukan pencegahan dan memberi peringatan melalui gambar atau tulisan seperti
poster atau ilustrasi yang lainnya.
2. Menyimpan peralatan agar terhindar dari kerusakan.
3. Membersihkan peralatan laboratorium agar selalu terjaga kebersihannya.
4. Menginventarisasi peralatan laboratorium dengan memeriksa atau mengecek
kondisi peralatan laboratorium untuk mengetahui adanya alat yang rusak.
5. Menyetel kembali atau kalibrasi alat agar fasilitas atau peralatan dalam kondisi
normal atau siap pakai.
6. Memperbaiki kerusakan yang terjadi pada peralatan.

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 1


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
SIMPULAN HASIL PRAKTIKUM
Periksa kembali data hasil pengamatan Anda. Apakah data yang didapatkan mendukung
hipotesis yang telah dirumuskan? Coba tuliskan simpulan kegiatan praktikum
laboratorium.

Kebersihan dalam sebuah laboratorium merupakan hal yang sangat mutlak. Bila
laboratorium tidak dalam keadaan bersih dan steril maka dapat terkontaminasi zat
berbahaya dari lingkungan sekitarnya. Membersihkan laboratorium tidak hanya sekadar
ruangannya saja, melainkan juga peralatan yang digunakan. Secara umum, peralatan
laboratorium memang harus dibersihkan secara berkala. Semua peralatan tersebut haruslah
dalam keadaan kering ketika disimpan dan sebelum digunakan. Untuk membersihkan dan
merawatnya kita bisa menggunakan larutan pembersih asam kromat. Jika alat laboratorium
basah dapat memungkinkan terjadinya korosif (karat), khususnya untuk alat yang terbuat
dari besi. Tentu, hal ini akan berbahaya dan terlebih lagi bila terkontaminasi debu maupun
kotoran lainnya.

Konfirmasi (komentar dosen/asisten pembimbing praktikum)

................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Tuliskan referensi yang Anda gunakan pada praktikum kali ini. Referensi yang
digunakan dapat dituliskan pada bagian di bawah ini.

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 1


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
https://www.lemariasam.id/perawatan-alat-laboratorium/
http://www.cahayaanugerah.com/bahan-kimia/
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................

NILAI KEGIATAN
Kegiatan penilaian ini dilakukan oleh dosen.
Kesan dan Pesan Nilai Paraf
Pembimbing

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 1


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.

You might also like