You are on page 1of 10

Prisma (Platform Riset Mahasiswa Akuntansi)

Volume 01 Nomor 02 Tahun 2020 (Hal: 92-101)


https://ojs.stiesa.ac.id/index.php/prisma

PENGARUH LITERASI KEUANGAN, GAYA HIDUP PADA


PERILAKU KEUANGAN PADA GENERASI MILENIAL
Nurul Safura Azizah
Program Studi Akuntansi
STIE Sutaatmadja, Subang, Indonesia
Email: nurulsafura@gmail.ac.id

INFO ARTIKEL ABSTRAK/ABSTRACK


Histori Artikel Tujuan ini adalah untuk mengeji pengaruh literasi
Tgl. Masuk : 8 November 2019 keuangan dan gaya hidup terhadap perilaku keuangan
Tgl. Diterima : 18 Februari 2020 milenial, tepatnya di kota Subang. Populasi dalam
penelitan ini adalah Melenial di Kota Subang denga
Tersedia Online : 31 Maret 2020
batas usia 21-37 Tahun. Teori yang digunakan dalam
Keywords: artikel ini adalah Theory Planned Behavior karena teori
Literasi Keuangan, Gaya Hidup, tindakan beralasan dan teori perilaku rencanaan
Perilaku Keuangan adalah sebuah teori yang dirancang untuk memprediksi
dan menjelaskan perilaku dalam konteks yang spesifik.
Dalam penelitian ini menjelaskan bahwa, Terdapat
hubungan antara literasi keuangan dengan perilaku
keuangan milenial, dimana tingginya tingkat literasi
keuangan yang dimiliki melenial makasemakin tinggi
tingkat perilaku keuangangnya.Terdapat hubungan
antara gaya hidup dengan perilaku keuangan, semakin
baik milenail mengatur gaya hidup yang benar dan
tepat maka perilaku keuangan mahasiswa akan
semakin bagus dalam pengelolaannya.Terdapat
hubungan antara literasi keuangan dan gaya hidup
karena semakin baik tingkat literasi dan kepercayaann
maka semakin tinggi perilaku keuangan

PENDAHULUAN era globalisasi saat ini semua


kebutuhan dapat cepat dan mudah
Dalam zaman yang sudah moderen dijangkau. Kenyamana, kemudahan dan
ini sudah banyak perubahan dari tahun- kecepatan ini sudah memanjakan kita,
tahun kebelakang, salah satunya itu dengan segala konsekuensinya yaitu
tentang perilaku keuangan atau memberi dampak positif maupun negatif,
behaviour finance, perilaku keuangan ini terutama bagi kaum-kaum muda atau
menurut Ida dan Dwita (2010) yang sering kita dengar dengan istilah
menyebutkan bahwa perilaku keuangan generasi milenial
mulai dikenal dan berkembang didunia
bisnis dan akademis pada tahun 1990. Berdasarkan data Indonesia
Perilaku keuangan yang baik harusnya Millennial Report dikemukakan oleh
mencerminkan pada perilaku keuangan OJK pada tahun2019 menunjukan,
yang baik dan bertanggung jawab sebanyak 51% uang milenial
sehingga seluruh keuangan baik dihabiskan untuk keperluan konsumtif.
individu maupun keluarga dan Sedangkan untuk dana tabung,
masyarakat dapat dikelola dengan tepat menujukan sebanyak 51% dan yang
(Rumini dkk., 2019). Apalagi di zaman
2020 Prisma (Platform Riset Mahasiswa Akuntansi) 93

terakhir hanya 2% yang mengakses segala hal yang


dugunakan untuk investasi dibutuhkannya melalui internet di gadget
mereka. Gaya hidup yang dinamis
Dari sini terlihat perilaku ditambah minimnya pengetahuan
keuangan generasi muda atau pengelolaan keuangan membuat mereka
milenial lebih banyak untuk kegiatan millenial merasa sulit untuk mengatur
konsumtifnya, dari pada untuk keuangan. Sebagian millenial juga masih
menabung dan investasi. sulit mengatur keuangannya sesuai skala
Kemodernan teknologi memboyong prioritas.
dampak signifikan bagi
keberlangsungan kehidupan Stigma milenial yang cenderung
masyarakat. Berbagam kemudahan boros, tidak bisa menabung, lebih suka
yang ditimbulkan karena adanya jalan-jalan, beli gadget, nongkrong di
teknologi yang semakin berkembang cafe, beli barang branded dengan harga
pada saat ini salah satunya selangit, beli kopi mahal untuk posting
berdampak pada perilaku masyarakat. instagram dan masih banyak lagi, yang
Apabila masyarakat tidak pandai kemudian turut membuat milenial banyak
mengendalikan diri di era persaingan melakukan kesalahan keuangan.
global saat ini maka akan dapat Akibatnya dari perilaku konsumtif milenial
terbawa derasnya arus globalisasi, mengakibatkan cenderung gagal dalam
salah satu contoh yang mudah mengelola keuangan mereka. Lantas
terkena dampak derasnya globalisai dari itu, kecerdasan finansial menjadi hal
adalah generasi milenial. yang mesti diperhatikan di kehidupan
yang serba modern seperti sekarang ini.
Apabila masyarakat tidak pandai Kecerdasan finansia adalah kemampuan
mengendalikan diri di era persaingan yang dimiliki oleh seseorang untuk
global saat ini maka akan dapat mengatur sumber daya keuangan yang
dimilikinya, dengan kesejahteraan
terbawa derasnya arus globalisasi,
finansial sebagai tujuan akhirnya (Fauzi,
salah satu contoh yang mudah 2006; 19).
terkena dampak derasnya globalisai
adalah generasi milenial. Generasi Menurut Otoritas Jasa Keuangan
millenial lahir di zaman dengan akses OJK (2014), Literasi Keuangan adalah
yang mudah ke lembaga keuangan. pengetahuan, keterampilan, dan
Millenial adalah generasi pertama keyakinan, yang mempengaruhi sikap
dan perilaku untuk meningkatkan kualitas
yang tumbuh dengan komputer dan
pengambilan keputusan dan pengelolaan
internet, akan lebih mudah bagi keuangan dalam rangka mencapai
millenial untuk mempelajari sektor kesejahteraan. Jadi pemahaman dari
keuangan dengan cepat dan lierasi keuangan dapat membatu kita
menerapkannya ke dalam kehidupan. dalam pengelolaan keuangan agar dapat
Untuk berinvestasi, millenial cukup mengatur keuangan secara baik dan
mengakses segala hal yang bertanggung jawab, maka dari itu
diharapkan dari pemahaman tentang
dibutuhkannya melalui internet di
literasi keuangan dapat terciptanya taraf
gadget mereka. berkehidupan masyarakat yang
diinginkan akan meningkat, karena
Generasi millenial lahir di zaman sebarap banayak atau tinggin tingkat
dengan akses yang mudah ke lembaga penghasilan seseorang tapi tanpa
keuangan. akan lebih mudah bagi kemampuan seseorang dalam mengelola
millenial untuk mempelajari sektor keuangan yang tepat, keselamatan
keuangan dengan cepat dan dalam finansial pasti akan sulit tercapai.
menerapkannya ke dalam kehidupan. Banyaknya masyarakat yang tidak
Untuk berinvestasi, millenial cukup memahami tentang keuangan
94 Volume 01 Nomor 02 Maret 2020

mengakibatkan mereka mengalami keuangan. Gaya hidup yang tidak


kerugian, baik itu diakibat penurunan disesuaikan dengan kemampuan
kondisi perekonomian atau inflasi keuangan juga terkadang
maupun karena berkembangnya sistem menyebabkan seseorang melakukan
ekonomi yang cenderung boros segala cara. Gaya hidup
disebabkan karena masyarakat semakin mencerminkan pola konsumsi yang
konsumtif. Contohnya didalam menggambarkan pilihan seseorang
masyarakat banyak yang memanfaatkan bagaimana ia menggunakan waktu
kredit rumah dan kartu kredit, tetapi dan uang (Sumarwan, 2011)
karena pengetahuannya minim, tidak
sedikit yang mengalami kerugian atau Gaya hidup menggambarkan
sering terjadi perbedaan perhitungan “Keseluruhan diri seseorang” yang
antara konsumen dan bank. berinteraksi dengan lingkunganannya.
Gaya hidup merupakan pola hidup
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) seseorang yang dinyatakan dalam
sebagai regulator keuangan di kegiatan, minat, dan pendapatnya
Indonesia melakukan penelitian untuk dalam membelanjakan uangnya dan
mengetahui tingkat literasi keuangan mengalokasikan waktu yang
di kalangan masyarakat. Survei dimilikinya. Gaya hidup dibentuk
nasional literasi keuangan yang melalui interaksi sosial. Gaya hidup
dilakukan oleh OJK pada tahun 2016 sebagai cara yang ditempuh
menunjukkan hasil bahwa baru seseorang dalam menjalani hidupnya
21,48% dari total penduduk Indonesia yang meliputi aktivitas, minat, sikap,
yang tergolong well literate (memiliki konsumsi dan harapan. Menurut
pengetahuan dan keyakinan tentang Fudyartanta (2012) didalam jurnalnya
lembaga jasa keuangan serta produk Kanserina (2015) Gaya hidup
jasa keterampilan dalam mahasiswa dapat berubah, akan
menggunakan produk dan jasa tetapi perubahan ini bukan
keuangan), dengan kata lain disebabkan oleh berubahnya
menunjukan bahwa perilaku kebutuhan. Pada masa puber, bukan
keuangan masyarakat terkaii dari lagi orang tua yang menjadi model,
tujuan keuangan adalah masyarakat melainkan orang-orang yang
Indonesia masih didominasi dengan umumnya sama yang menjadi model
tujuan janggak pendek unruk utama.
memenuhi kehidupan sehari-hari dan
mempertahankan hidup dimasa Dari pengamatan yang peneliti
sekarang dibandingkan dengan lihat, peneliti menemukan adanya
perencanaan untuk masa yang akan fenomena gaya hidup dalam perilaku
dating. keuangan dikalangan milenial, yang
mengakibatkan milenial banyak yang
Literasi keuangan merupakan mengikuti zaman dengan gaya hidup
keharusan bagi setiap individu agar kekinian atau hedonisme. Hedonism
terhindar dari masalah keuangan. ini merupakan sifat seseorang untuk
Masalah keuangan seringkali terjadi perilaku hidup mewah. Adanya
karena kurang pahamnya individu kehidupan hedonise ini dikalangan
mengenai pengetahuan keuangan milenial dapat terlihat dari kehidupan
dan kebiasaan pengaturan keuangan kekeinannya sehari-hari seperti yang
yang buruk. Hal ini bisa dilihat dari sudah dijelaskan diatas milenial sering
pola gaya hidup yang tidak seimbang berfoya-foya seperti suka jalan-jalan,
dengan penghasilan, manajemen beli gadget, nongkrong di cafe, beli
hutang yang caruk maruk, defisit barang branded dengan harga
keuangan yang berkesinambungan, selangit, beli kopi mahal untuk posting
tidak melakukan pencatatan dengan instagram. Dengan kondisi keuangan
benar dan tidak memiliki tujuan yang memadai agar sebisa mungkin
2020 Prisma (Platform Riset Mahasiswa Akuntansi) 95

melenial mengikuti arus moderenitas rencanaan adalah sebuah teori yang


dengan barang-barang berkelas, gaya dirancang untuk memprediksi dan
berpakaian, danadan sesuai dengan menjelaskan perilaku dalam konteks
style saat ini agar terciptanya image yang spesifik (Ajzen 1991). Teori ini
sebagai seseorang yang berkelas. Hal mengasumsikan bahwa perilaku
bisa disebabkan karena rendahnya seseorang tidak hanya dikendalikan
tingkat pemahaman mengenai oleh dirinya sendiri (kontrol penuh
pengelola keuangan yang tepat, individual), tetapi juga membutuhkan
apabila mereka memahami kontrol yaitu ketersediaan sumber
bagaimana cara mengelola keuangan daya dan kesempatan bahkan
yang tepat maka meraka tidak akan ketrampilan tertentu, sehingga perlu
terjeruus dalam ruang linkup ditambahkan konsep kontrol perilaku
hedonism, atau tidak boros dalam (perceived behavioral control) yang
memperlakukan keuangan. dipersepsikan akan memengaruhi niat
dan perilaku. Theory of planned
Dengan gaya hidup yang tinggi behavior menjelaskan.
membuat perilaku keuangan juga
menjadi gambaran bagaimana Sommer (2011) mengatakan
seseorang bersikap ketika dihadapkan bahwa perilaku manusia bisa
dengan keputusan keuangan yang disebabkan olehalasan-alasan atau
harus diambilnya. Seseorang yang kemungkinan yang berbeda, hal ini
mampu mengambil keputusan dalam berarti bahwa keyakinan seseorang
mengelola keuangannya tidak akan tentang konsekuensi dari
mengalami kesulitan di masa depan sikap/perilaku, keyakinan akan
dan memperlihatkan perilaku yang ekspektasi terhadap orang lain dan
sehat sehingga mampu menentukan adanya faktor-faktor yang mungkin
skala prioritas tentang apa yang menghalangi perilaku tersebut. Teori
menjadi kebutuhan dan keinginannya ini menunjukkan bahwa latar belakang
Chinen & Hideki (2012). Sehingga seperti gender, usia, pengalaman,
setelah mengetahui dasar dari pengetahuan akan mempengaruhi
penegloalan keuangan, sehingga kita keyakinan seseorang terhadap
akan tahu bahwa segala sesuatu sesuatu yang pada akhirnya akan
harus diawali dengan berfikir terlebih mempengaruhi perilaku seseorang
dahulu sebelum bertindak. tersebut.

Literasi keuangan
KERANGKA TEORITIS DAN Definisi tentang literasi keuangan
PENGEMBANGAN telah banyak dikemukakan oleh
beberapa ahli, diantaranya sebagai
HIPOTESIS berikut:
Theori of plannel behaviou Lusardi (2012) menyatakan
bahwa literasi keuangan ialah suatu
Teori Perilaku Rencanaan Teori keterampilan yang harus dikuasai oleh
perilaku rencanaan diperkenalkan setiap individu untuk memperbaiki
oleh Icek Ajzen melalui artikelnya taraf hidupnya dengan upaya
“From Intention to Actions: a Theory of pemahaman terhadap perencanaan
Planned Behavior.” Teori ini dan pengalokasian sumber daya
dikembangkan dari teori tindakan keuangan yang tepat dan efisien.
beralasan, yang juga diperkenalkan Selain itu Huston (2010)
oleh Icek Ajzen dan koleganya Martin mendefinisikan literasi keuangan
Fishbein pada tahun 1975. Theory of sebagai keahlian yang dimiliki oleh
Planned Behavior ini merupakan teori individu dengan kemampuannya
tindakan beralasan dan teori perilaku untuk mengelola pendapatannya agar
96 Volume 01 Nomor 02 Maret 2020

tercapai peningkatan kesejahteraan mempergunakan waktu dan


finansial. Literasi keuangan yang uangnya. Jadi definisi di atas dapat
menjadi hal dasar yang harus disimpulkan bahwa gaya hidup
dipahami dan dikuasai oleh setiap lebih menggambarkan perilaku
individu karena berpengaruh terhadap seseorang, yaitu bagaimana ia
kondisi keuangan seseorang serta hidup, menggunakan uangnya dan
memiliki dampak terhadap memanfaatkan waktu yang
pengambilan keputusan ekonomi dimilikinya.
yang baik dan tepat (Anggraeni, 2015).
Seseorang dengan kemampuan Perilaku keuangan
dan pengetahuan literasi keuangan
yang baik dan bertanggung jawab, Menurut penelitian Ricciardi &
mampu untuk melihat uang dengan Simon dalam Bikas (2012) di
sudut pandang yang berbeda dan dalam jurnal Anita Sari (2015,
memiliki kemamampuan untuk hal.174) menyatakan bahwa:
mengendalikan atas kondisi Perilaku keuangan adalah hasil
keuangannya tiadak hanya mengkiuti dari struktur berbagai ilmu, Struktur
nafsu untuk konsumfif atau mengikuti ilmu yang pertama adalah psikologi
zaman. Menjaikan individu tersebut dimana menganalisis proses
akan tahu apa yang harus dilakukan perilaku dan pikiran, bagaimana
dengan uang yang sedang dimilikinya proses psikis ini dipengaruhi oleh
dan sehingga tau memanfaatkannya fisik, lingkungan eksternal manusia.
sebagai mana mestinya. Struktur ilmu yang kedua adalah
finances atau keuangan, termasuk
Gaya Hidup di dalamnya adalah bentuk sistem
keuangan, distribusi dan
Menurut Setiadi (2010:148), penggunaan sumber daya.
gaya hidup didefinisikan sebagai, Menurut penelitian Nababan
cara hidup yang didefinisikan oleh dan Sadalia (2012) di dalam jurnal
bagaimana orang menghabiskan Anita Sari (2015, hal.174) perilaku
waktu mereka, apa yang mereka keuangan berhubungan dengan
pikirkan tentang diri mereka sendiri bagaimana seseorang
dan juga dunia sekitarnya. memperlakukan, mengelola, dan
Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan sumber daya
penelitian Minor dan Mowen (2002) keuangan yang ada padanya.
di dalam jurnal Rahayu dan Individu yang memiliki perilaku
Alimudin (2015, hal.4) menyatakan keuangan yang bertanggung jawab
bahwa: cenderung efektif dalam
menggunakan uang yang
Gaya hidup adalah dimilikinya, seperti membuat
menunjukkan bagaimana orang anggaran, menghemat uang,
hidup, bagaimana membelanjakan mengkontrol belanja, berinvestasi,
uangnya dan bagaimana serta membayar kwajiban tepat
mengalokasikan waktu. Sehingga waktu.
dapat disimpulkan bahwa gaya Dalam melaksanakan proses
hidup adalah pola hidup seseorang pengelolaan tersebut dalam
yang dinyatakan dalam kegiatan, perilaku keuangan itu tidak mudah
minat, dan pendapatnya dalam untuk menjalankanya dalam
membelanjakan uangnya dan kehidupan sehari-hari karena
bagaimana mengalokasikan waktu. terdapat beberapa langkah
Gaya hidup mencerminkan sistematis yang harus diikuti.
pola konsumtif yang Sehingga setelah mengetahui
menggambarkan pilihan seseorang dasar dari penegloalan keuangan,
untuk bagaimana ia sehingga kita akan tahu bahwa
2020 Prisma (Platform Riset Mahasiswa Akuntansi) 97

segala sesuatu harus diawali pemberian pelatihan, persepsi atas


dengan berfikir terlebih dahulu dukungan supervisor, pekerjaan yang
sebelum bertindak. Dari situ bervariasi dan bermakna, dan
perilaku keuangan yang bijak dan keseimbangan antara kehidupan –
berjanggung jawab akan tercipta. pekerjaan. Solnet dan Hood (2008).

Generasi Melenial PEMBAHASAN


Generasi Millenial Generasi Hubungan Literasi Keuangan
millenial merupakan generasi yang dengan Perilaku Keungan Milenial
lahir diantara tahun 1977-1994,
dimana fase tersebut merupakan Literasi keuangan Definisi tentang
fase terjadinya perkembangan literasi keuangan telah banyak
teknologi yang pesat dalam dikemukakan oleh beberapa ahli,
kehidupan seharihari (Panjaitan diantaranya sebagai berikut: Lusardi
dan Prasetya, 2017). Sedangkan (2012) menyatakan bahwa literasi
pendapat Smith dan Nichols (2015),
keuangan ialah suatu keterampilan
menyatakan bahwa generasi
millenium adalah individu yang yang harus dikuasai oleh setiap
lahir antara tahun 1980- 2000. individu untuk memperbaiki taraf
Generasi tersebut disebut generasi hidupnya dengan upaya pemahaman
millenium karena generasi tersebut terhadap perencanaan dan
tumbuh di zaman digital (Kaifi, et.al, pengalokasian sumber daya
2012). Ciri-ciri lain dari generasi keuangan yang tepat dan efisien.
millenial adalah ditandai dengan
tingkat pendidikan dan Selain itu Huston (2010)
pengetahuan yang lebih baik dari mendefinisikan literasi keuangan
generasi sebelumnya. Menurut sebagai keahlian yang dimiliki oleh
Panjaitan dan Prasetya (2017), individu dengan kemampuannya
karakteristik lain dari generasi
millenial adalah kecanduan internet, untuk mengelola pendapatannya agar
memiliki rasa percaya diri dan tercapai peningkatan kesejahteraan
harga diri yang tinggi serta lebih finansial. Literasi keuangan yang
terbuka dan memiliki toleransi menjadi hal dasar yang harus
terhadap perubahan yang terjadi dipahami dan dikuasai oleh setiap
dalam masyarakat. individu karena berpengaruh terhadap
kondisi keuangan seseorang serta
Karakteristik Generasi
Millenial memiliki dampak terhadap
pengambilan keputusan ekonomi
Karakteristik yang terbentuk pada yang baik dan tepat (Anggraeni, 2015).
generasi millenial adalah kecanduan
internet, percaya diri dan harga diri Seseorang dengan kemampuan
tinggi dan lebih terbuka dan dan pengetahuan literasi keuangan
bertoleransi terhadap perubahan. Kilber, yang baik dan bertanggung jawab,
et al (2014). Penelitian dari Huybers mampu untuk melihat uang dengan
(2011) memperlihatkan gaji, pemberian sudut pandang yang berbeda dan
pengakuan untuk individu, jadwal kerja memiliki kemamampuan untuk
yang fleksibel, career advancement
mengendalikan atas kondisi
sebagai faktor yang penting bagi
generasi millenial. Kepuasan kerja keuangannya tiadak hanya mengkiuti
generasi millennial ditentukan oleh nafsu untuk konsumfif atau mengikuti
faktor intrinsik seperti kesempatan zaman. Menjaikan individu tersebut
untuk kepemilikan organisasi, akan tahu apa yang harus dilakukan
98 Volume 01 Nomor 02 Maret 2020

dengan uang yang sedang dimilikinya (need), yaitu dari kebutuhan primer,
dan sehingga tau memanfaatkannya ke sekunder, baru tersie.
sebagai mana mestinya.
Hubungan diantara gaya hidup
Hubungan perilaku keuangan dengan perilaku keuangan adalah
merupakan perilaku seseorang tetang bagaimana individu dalam perilaku
mengatur atau mengelola keuangan keuangannya yang tercermin dalam
peribadi mereka, bagai mana ia gaya hidup yang ia jalani
menyikapinya. Terlepas dari baik atau
buruknya ia mengelola keuangan.
Tetapi hal buruk dalam mengelola KERANGKA PEMIKIRAN
keuangan dapat dicegah, salah
satunya dari seberapa tau atau
pemahaman ia tentang literasi
keunagan, karena dari pemahaman
tentang literasi keuangan dapat
membawa dampak positif dalam
perilaku kita dalam mengelola
keuangan.

Hubungan gaya hidup dengan


Perilaku Keungan Milenial
Menurut Fudyartanta (2012)
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
didalam jurnalnya Kanserina (2015)
Gaya hidup mahasiswa dapat Pengaruh Literasi keuangan
berubah, akan tetapi perubahan ini Terhadap Perilaku Keuangan
Melenial
bukan disebabkan oleh berubahnya
kebutuhan. Pada masa puber, bukan Literasi keuangan meliputi
lagi orang tua yang menjadi model, pengetahuan tentang mengenai
tabungan, asuransi, hutang,
melainkan orang-orang yang
investasi, dan lain-lain akan
umumnya sama yang menjadi model mempengaruhi perilaku seseorang
utama. Dari pengamatan yang peneliti dalam konteks keuangan. Semakin
lihat, peneliti menemukan adanya seseorang banyak mengetahui
fenomena gaya hidup dalam perilaku mengenai apa saja elemen-elemen
keuangan dikalangan milenial, yang keuangan, sehingga akan
mengakibatkan milenial banyak yang menjadikan seseorang yang
semakin bijaksana dalam
mengikuti zaman dengan gaya hidup berperilaku yang berkaitan dengan
kekinian atau hedonisme. keuangan. Penelitian ini di dukung
Menurut Warson (2010) oleh penemuan Chen dan Volpe
(1998) dalam Jorgensen (2007)
dalamjurnalnya Rika Dwi Ayu
yang menyatakan bahwa
Parmitasari (2018) menyebutkan mahasiswa yang memiliki sedikit
bahwa Dalam perilaku berkonsumsi, pengetahuan mengenai literasi
antar individu pada umumnya memiliki keuangan memiliki opini yang
perbedaan dalam prioritas. Awalnya, tentang keuangan dan juga
prioritas konsumsi idealnya melakukan keputusan keuangan
didasarkan pada skala kebutuhan yang buruk. Penelitian ini
2020 Prisma (Platform Riset Mahasiswa Akuntansi) 99

menemukan hal sama adalah bahwa hedonis menjadi budaya


dilakukan oleh Hilgert, et al (2003) yang melekat pada konsumen dan
dalam Mendel (2009) menyatakan mempengaruhi perilaku konsumen
bahwa orang yang memiliki dalam konsumsi. Mahasiswa disini
pengetahuan literasi keuangan saya ambil sebagai contoh salah
yang tinggi kecenderungan satu golongan generasi milenial,
memiliki pengaruh mengenai mewakili cukup banyak milenal
perilaku keuangan seseorang, baik sendiri sebagai mahasiswa atau
itu bijak sana ataupun buruk pegawai muda.
terhadap perilaku keuangannya.
Gaya hidup melenial di zaman
Literasi keuangan sangatlah sekarang ini sangat cenderung
berpengaruh langsung terhadap konsumtif terhadap keuangnnya
perilaku keuangan melenial hal ini, sehingga sering kali mereka tidak
akan muncul mengindikasikan mampu atau kewalahan dalam
bahwa semakin tinggi pengetahuan mengontrol keuangannya sendiri.
serta kemampuan melenial dalam Gaya hidup yang tinggi akan
mengelola keuangan maka akan membuat mereka terus mengikuti
semakin bijak dan bertanggung trend yang ada hal itu bisa
jawab lagi melenial dalam disebabkan karena lingkungan
pengambilan keputusan atau sekitar membuat mereka lupa akan
berperilaku terhadap keuangannya hidup dimasa mendatang juga,
sendiri. bukan hanya hidup simasa kemarin
dan saat ini melenial lupa akan
H1: Berdasarkan uraian teori
adanya hari esok. Sehingga
diatas dan hasil penelitian tersebut
mereka salah dalam penggunaan
dapat diduga bahwa Literasi
uang yang tepat.
keuangan berpengaruh terhadap
Perilaku Keuangan H2: Berdasarkan uraian teori
diatas dan hasi penelitian tersebut
dapat diduga bahwa Gaya hidup
Pengaruh Gaya Hidup terhadap
berpengaruh terhadap Perilaku
Perilaku Keuangan Melenial
keuangan.
Gaya hidup adalah pola hidup
Pengaruh Literasi Keuangan dan
seseorang yang dijalankan sehari-
Gaya Hidup terhadap Perilaku
har di dunia yang untuk
Keuangan Melenial
mengespresikan dalam aktivitas,
minat, dan pendapatnya. Hal ini Menurut Fitriarianti (2018)
membuktikan bahwa gaya hidup perilaku keuangan adalah suatu
yang dijalankan mahasiswa perilaku yang berkaitan dengan
memiliki dampak yang kuat dan aplikasi keuangan. Hasil penelitian
secara nyata mempengaruhi Anita Sari (2012) dan penelitian
perubahan perilaku keuangan Delyana Rahwany (2018)
mahasiswa. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Literasi
sesuai dengan penelitian yang keuangan dan Gaya hidup
dilakukan oleh Ferrinadewi (2016) berpengaruh positif terhadap
yang menyatakan dalam Perilaku Keuangan. Literasi
penelitiannya bahwa konsumen keuangan dan gaya hidup sangat
berperan dominan untuk berpengaruh terhadap perilaku
memutuskan membeli barang keuangan mahasiswa untuk saat
mewah yang berdampak tidak ini, dengan tingkat pemahaman
langsung pada loyalitas terhadap yang baik tentang komponen
merek dibandingkan pengaruh keuangan mereka akan mampu
hedonis. Kirgiz (2014) dalam dan berusaha untuk mengurangi
penelitiannya juga menyebutkan gaya hidup yang tinggi sehingga
100 Volume 01 Nomor 02 Maret 2020

mereka dapat mengatur keuangan


mereka sendiri dengan lebih efisien. Fudyartanta. (2012). Jurnal Psikologi
H3: Berdasarkan uraian teori Perkembangan. Jakarta: Pustaka
dan hasil penelitian tersebut dapat Pelajar
diduga bahwa Literasi keuangan
dan Gaya hidup berpengaruh Fatimah, D. N. (2017). Pengaruh
terhadap Perilaku keuangan. Literasi Keuangan Terhadap Perilaku
Keuangan Mahasiswa
(Perbandingan Mahasiswa Ekonomi
KESIMPULAN Dan Non Ekonomi). Yogyakarta:
Dari beberapan uraian dan Universitas Negeri Islam Sunan
penelitian terdahulu dapat disimpulkan Kalijaga
bahwa Terdapat hubungan antara
literasi keuangan dengan perilaku Huston, S. J. 2010. Measuring
keuangan milenial, dimana tingginya Financial Literacy. Journal of
tingkat literasi keuangan yang dimiliki Consumer Affairs
melenial makasemakin tinggi tingkat Vol. 44 No. 2, 307-308.
perilaku keuangangnya.Terdapat
hubungan antara gaya hidup dengan Kanserina, D. (2015). Pengaruh Literasi
perilaku keuangan, semakin baik
Ekonomi dan Gaya Hidup terhadap
milenail mengatur gaya hidup yang
benar dan tepat maka perilaku Perilaku Konsumtif Mahasiswa
keuangan mahasiswa akan semakin Jurusan Pendidikan Ekonomi
bagus dalam Undiksha 2015. Skripsi, Fakultas
pengelolaannya.Terdapat hubungan Ekonomi dan Bisnis, Universitas
antara literasi keuangan dan gaya Pendidikan Ganesha, 5.
hidup karena semakin baik tingkat
literasi dan kepercayaann maka
semakin tinggi perilaku keuangan. K. Chinen, E. Hideki. Effect of Attitude
and Background on Personal Finance
Ability: A
DAFTAR PUSTAKA Student Survey in the United State,
29(1)(2012).
Anggraeni, B. 2015. Pengaruh
Pengetahuan Kewirausahaan dan Lusardi, A., & Mitchell, O. S. (2011).
Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Financial Literacy Around The World:
Berwirausaha Siswa Kelas XI SMK An
Islam Nusantara Comal Kabupaten Overview. Journal of Pension
Pemalang. Jurnal Pendidikan Economics and Finance,10 (4): 497–
Ekonomi Dinamika Pendidikan, 10,
508
42-52

Novi Yushita, Amanita. (2017).


Anita Sari, Dian. (2015). Financial
Pentingnya Literasi Keuangan Bagi
Literacy dan Perilaku Keuangan Pengelolaan
Mahasiswa. Jurnal Studi Kasus Keuangan Pribadi . Jurnal Nominal , 6
Mahasiswa STIE 'YPPI Rembang , 6 (1) : 13-14.
(1) : 171-174. Setiadi, J., dan Nugroho. (2010).
Perilaku Konsumen. Edisi Revisi,
Fauzi, Dodi Ahmad,2006. Cerdas Penerbit Prenada Media Grup,
Finansial, Sekarang. Jakarta: Edasa Jakarta
Mahkota
2020 Prisma (Platform Riset Mahasiswa Akuntansi) 101

Susanto,Angga Sandy. (2013).


Membuat Segmentasi Berdasarkan
Life Style
(Gaya Hidup). Jurnal JIBEKA , 7
(2) : 1-3.
Rini, Dyah Prihantuty dan Sri
Rahayuningsih. 2018. Pengaruh
Financial Literacy, Financial
Behaviour, Financial Attitude, dan
Demografi terhadap Perilaku
Konsumtif (Studi Kasus Pada
Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi
Universitas 17 Agustus
1945.Universitas 17 Agustus1945.

Rumini, R., Sugiharto, B., & Kurniawan,


A. (2019). THE MODERATING
EFFECT OF COMPETITIVE
STRATEGIES ON INTELECTUAL
CAPITAL AND COMPANY VALUE IN
BANKING COMPANIES. ACCRUALS
(Accounting Research Journal of
Sutaatmadja), 3(1), 92-105.

You might also like