You are on page 1of 4

TUGAS 1

PEMBARUAN DALAM PEMBELAJARAN DI SD

OLEH :
SISKA FEBRIANTI
856195517

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2021
1.Inovasi Pendidikan di Indonesia menurut Cece Wijaya (1998) dapat dilihat dari empat aspek,
yaitu tujuan pendidikan, struktur pendidikan dan pengajaran, metode kurikulum dan pengajaran,
serta perubahan terhadap aspek-aspek pendidikan dan proses. Jabarkan contoh inovasi
pendidikan di Indonesia dari empat aspek tersebut!

 Inovasi dalam aspek tujuan pendidikan dimulai

pada tahun 1970 dan kini dikenal sebagai Tujuan Instruksional Khusus
(TIK). Inovasi ini berlangsung lambat karena umumnya guru belum dapat
 PDGK4505/MODUL 1 1.17
membiasakan diri menjabarkan TIK. Akan tetapi, ia memiliki tujuan yang
jelas dan baik dalam mengajar.
 Inovasi pada aspek struktur pendidikan melibatkan cara penyusunan sekolah dan
kelompok serta ruangan kelas agar menjadi lebih bergengsi.
 Aspek ketiga dalam inovasi pendidikan meliputi pembaruan dalam materi dan isi
kurikulum dalam pengajaran. Inovasi materi atau isi kurikulum, yaitu meliputi inovasi
pendidikan yang disajikan. Contohnya, bagaimana meningkatkan mutu proses belajar
dan mengajar dan bagaimana menerapkan muatan lokal dari kurikulum nasional. Pada
saat ini di beberapa sekolah juga telah diterapkan integrated curriculum atau kurikulum
terpadu yang memadukan beberapa materi pelajaran dalam satu kegiatan belajar.
 Aspek keempat dalam inovasi pendidikan adalah perubahan terhadap aspek-aspek
pendidikan dan proses yang meliputi penggunaan multimetode dan multimedia dalam
kegiatan belajar.

2. Dalam mempelajari proses inovasi, para ahli mengidentifikasi kegiatan apa saja yang
dilakukan individu selama proses itu berlangsung. Carilah sebuah inovasi untuk kemajuan
pendidikan di Indonesia, lalu analisislah bagaimana inovasi tersebut berproses agar diterima oleh
masyarakat!

Inovasi yang bisa kita lakukan dibidang pendidikan misalnya adalah dengan mengajar online.
Mari kita analisa, belajar online adalah sebuah langkah atau loncatan agar semua murid bisa
belajar gratis. Hanya bermodalkan handphone dan kuota kita bisa belajar online, tidak perlu
bayar uang sekolah karena guru yang mengajarkan dibayar oleh aplikasi, aplikasi dibayar dari
jumlah orang yang mendownload aplikasi tersebut. Dengan begitu inovasi ini sama sama
menguntungkan baik di pihak murid, guru, dan juga siswa. Memang ada beberapa kekurangan
seperti jaringan internet dan sosialisasi, tapi keluar dari itu semua, masih banyak keuntungan
yang dapat menutupinya.

3.Penyebaran inovasi sejak pertama kali diperkenalkan sampai merata penggunaannya ke seluruh
lapisan masyarakat, berlangsung selama beberapa tahun. Cepat atau lambatnya penerimaan
inovasi tergantung karakteristik inovasi itu sendiri. Rogers (1983) menjabarkan ada lima
karakteristik inovasi tersebut. Jelaskan dengan bahasa anda secara singkat, apa saja karakteristik
inovasi tersebut dan berilah contoh inovasi yang ada di sekitar anda!

Rogers (1983) mengemukakan lima karakteristik inovasi, yaitu:

1. Keunggulan Relatif (relative advantage)


2. Kesesuaian (compatibility)
3. Kerumitan (complexity)
4. Kemampuan diuji cobakan (trialability)
5. Kemampuan diamati (observability)
Penjelasan:Rogers (1983) mengemukakan lima karakteristik inovasi, yaitu:

1.) Keunggulan Relatif (relative advantage) adalah Keunggulan relatif adalah derajat dimana
suatu inovasi dianggap lebih baik atau unggul dari yang pernah ada sebelumnya. Hal ini dapat
diukur dari beberapa segi, seperti segi ekonomi, prestise social, kenyamanan, kepuasan, dan lain-
lain. ebagai contoh para adopter akan menilai apakah suatu Inovasi itu relatif menguntungkan
atau lebih unggul dibanding yang lainnya atau tidak. Untuk adopter yang menerima secara
cepat suatu inovasi, akan melihat inovasi itu sebagai sebuah keunggulan
2.) Kesesuaian (compatibility), yaitu tingkat kesesuaian dengan nilai (values), pengalaman lalu,
dan kebutuhan dari penerima. Kesesuaian adalah derajat dimana inovasi tersebut dianggap
konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu dan kebutuhan pengadopsi.
Sebagai contoh, jika suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak sesuai dengan nilai dan norma
yang berlaku, maka inovasi itu tidak dapat diadopsi dengan mudah sebagaimana halnya dengan
inovasi yang sesuai (compatible).
3. )Kerumitan (complexity) Kompleksitas (complexity), yaitu tingkat kesukaran untuk
memahami dan manggunakan inovasi bagi penerima. Kompleksitas adalah derajat dimana
inovasi dianggap sebagai suatu yang sulit untuk dipahami dan digunakan. Artinya bagi individu
yang lambat mamahami dan menguasainya tentu akan mengalami tingkat kesulitan lebih tinggi
dibanding individu yang cepat memahaminya. Tingkat kesulitan tersebut berhubungan dengan
pengetahuan dan kemampuan seseorang untuk mempelajari istilah-istilah dalam inovasi itu
4.) Kemampuan diuji cobakan (trialability). Trialabilitas (trialability), yaitu dapat dicoba atau
tidaknya suatu inovasi oleh penerima. Kemampuan untuk diuji cobakan atau trialabilitas adalah
derajat dimana suatu inovasi dapat diuji coba dalam batas tertentu. Suatu inovasi yang dapat diuji
cobakan dalam pengaturan (setting) sesungguhnya umumnya akan lebih cepat diadopsi. agar
dapat dengan cepat diadopsi, suatu inovasi sebaiknya harus mampu menunjukkan
(mendemostrasikan) keunggulannya. Kemampuan untuk dapat diuji bertujuan untuk mengurangi
ketidakpastian. Mempunyai kemungkinan untuk diuji coba terlebih dahulu oleh para adopter
untuk mengurangi ketidakpastian mereka terhadap inovasi itu.
5.) Kemampuan diamati (observability) Dapat diamati (obsevability), yaitu mudah diamati atau
tidaknya suatu hasil inovasi oleh penerima. Kemampuan untuk diamati adalah derajat dimana
hasil suatu inovasi dapat terlihat oleh orang lain. Semakin mudah seseorang melihat hasil dari
suatu inovasi, semakin besar kemungkinan orang atau sekelompok orang tersebut mengadopsi.
Dengan kemampuan untuk diamati akan mendorong adopter untuk memberikan penilaian
apakah inovasi itu mampu meningkatkan status sosial mereka di depan orang lain sehingga
dirinya akan dianggap sebagai orang yang inovatif.
4.Dunia pendidikan membutuhkan inovasi terutama inovasi pembelajaran, hal ini didasarkan
pada kenyataan bahwa ilmu pengetahuan terus berkembang seiring dengan perkembangan
zaman. Sebuah inovasi harus dapat dilaksanakan agar terjadi perubahan. Dalam penerapannya,
inovasi pendidikan memiliki hambatan dalam penyebarannya. Jelaskan apa saja faktor yang
menjadi hambatan dalam inovasi di bidang pendidikan!

faktor ekonomi
para siswa yang tidak mampu dapat membuat hambatan karena tidak ada biaya
faktor teknologi
karena ada perkembangan yang membuat hambatan seperti main game terus.
faktor sosial
tidak ada motivasi, pengaruh buruk
faktor kemalasan

5.Globalisasi dan desentralisasi dalam bidang pendidikan, merupakan isu yang menarik untuk
dibicarakan di tahun 2018. Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena
pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya.
Globalisasi dan desentralisasi memiliki dinamika dan makna mendasar yang menjadi bagian
tidak terpisahkan. Uraikan dinamika dan makna dari globalisasi dan desentralisasi tersebut!

Maknanya berbeda.

Penjelasan:

bahwa makna desentralisasi tidak sama sebangun dengan makna globalisasi. Dalam konteks
globalisasi, desentralisasi merupakan suatu konsekuensi Seperti dikatakan di muka, kehadiran
globalisasi mengakibatkan peran pemerintahan sentral beralih, bahkan cenderung berkurang.
Sebaliknya peran individu kelompok, dan lembaga semakin kuat. Kemampuan individual untuk
bersama dan bekerja sama menjadi sangat tinggi baik dalam percaturan pergaulan lokal,
nasional, regional dan internasional.

Daya tahan satu bangsa secara politis, ekonomi, keuangan, pendidikan dan kebudayaan tidak
dapat lagi sepenuhnya mengandalkan pemerintah pusat. Pemerintah pusat bukan lagi satu-
satunya aktor yang mampu mengurus seluruh kehidupan rakyat. Oleh karena itu, pemberdayaan
pada tingkat lokal menjadi semacam keharusan untuk menghindarkan dampak negatif
globalisasi. Kreativitas dan inovasi menjadi perangkat karakteristik individu dan lembaga, yang
dipercaya dapat diwujudkan secara efektif melalui sistem desentralisasi.

You might also like