You are on page 1of 1

Di wejangkan oleh Mas Dwi sutjipto Dirut Pertamina di latihan Perisai Diri unit Pertamina Pusat Jakarta

Pusat, 11-3-2015 18:00

Sewaktu saya kecil, saya adalah anak yang cengeng, Ibu selalu melarang saya melakukan apa-apa yang
biasa dilakukan kawan-kawan saya. Saya di larang berenang di sungai dan lain-lain.

Kalau di sekolah saya sering di bully, kalau saya tidak kasih contekan ke teman sekolah, saya pasti di
bully.

Karena alasan itu saya mulai mencari latihan bela diri. Dan bela diri pertama saya adalah Karate.

Setelah lebih setahun latihan saya merasa bosen, karena yang dilatih kok ya kata melulu, mana
lawannya.

Biasanya sore hari, kami dulu sering mendemonstrasikan bela diri kami, suatu ketika seorang teman dari
sekolah yang berbeda, maju kehadapan saya dan meminta saya untuk menyerang dia.

Ketika saya serang dia dapat menghindar cepat sekali tahu-tahu sudah dibelakang saya.

Saya sangat tertarik dengan bela dirinya, akhirnya saya susuri disekolahnya dan mengetahui bahwa
beladirinya adalah Perisai Diri. Kemudian biar tidak diketahui oleh teman saya itu akhirnya saya belajar
PD di tempat yang jauh dari sekolah SMP saya dan belajar di rumahnya Pak Dirdjo.

Silat selalu saya promosikan kemana-mana, strategi silat selalu saya pergunakan dalam manajemen
perusahaan saya. Karena saya seorang petanding silat, saya terbiasa dengan strategi manajemen “Killed
or to be Killed” terhadapa competitor, saya tidak pernah meminta belas kasih terhadap perusahaan
competitor saya

Setiap saat saya bersilat, tak lepas setiap waktu saya bersilat, mau mandi bersilat, setelah sholat ya silat
kalau sempat.

You might also like