You are on page 1of 19

PENDIDIKAN REMAJA SEBAGAI SALAH SATU WADAH

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Bahasa Indonesia

oleh,

AI ILLA DARISSALAM
2101020045

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PERJUANGAN TASIKMALAYA
2021

1
LEMBAR PENERIMAAN

Makalah ini telah diterima pada hari Selasa tanggal 4 Januari 2021

oleh

Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia

Deni Chandra, M.Pd.


NIDN 0430109302

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan

Rahmat dan Hidayah-Nya, sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi

Muhammad SAW. Saya bersyukur kepada Ilahi Rabbi yang telah memberikan

Hidayah dan Taufik-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan

baik. Makalah ini berisikan tentang “Pendidikan remaja sebagai salah satu wadah

penerapan pendidikan karakter”.

Dengan tersusunnya makalah ini, saya berharap pembaca dapat lebih

memahami secara mendalam tentang “Pendidikan remaja sebagai salah satu

wadah penerapan pendidikan karakter”. Saya menyadari bahwa makalah ini jauh

dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat

membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah atau penyusunan

makalah berikutnya menjadi lebih baik.

Dan juga, terima kasih saya ucapkan kepada Dosen mata kuliah “Bahasa

Indonesia” Bapak Deni Chandra, M.Pd. atas bimbingan dan arahannya. Semoga

makalah ini dapat menjadi referensi bagi kita semua.

Tasikmalaya, 19 Desember 2021

Penulis

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................3

BAB I  PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................5

B. Rumusan Masalah .......................................................................................7

C. Tujuan penulisan makalah ..........................................................................7

D. Kegunaan Makalah......................................................................................8

F. Prosedur Makalah.........................................................................................8

BAB II    PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Pendidikan Remaja..........................................................9

1. Pengertian Pendidikan Remaja..............................................................10

2. Karakteristik Pendidikan Remaja...........................................................12

B.  Faktor-faktor yang mempengaruhi Perkembangan dan keberhasilan

Pendidikan pada masa remaja...............................................................13

1. Faktor Sosial Ekonomi...........................................................................14

2. Faktor Lingkungan.................................................................................15

3. Faktor Pandangan Hidup........................................................................16

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...............................................................................................17

B. Saran .........................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................19

4
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap manusia mengalami fase-fase tertentu dalam hidupnya, seperti pada

bayi, fase anak-anak, fase remaja, fase dewasa, dan fase lanjut usia. Namun yang

sering mengalami pencarian makna hidup berada pada fase remaja. Pada suatu

periode dalam masa perkembangan yang merupakan fokus yang menarik untuk

dikaji adalah remaja. Sebab pada masa ini,individu remaja mengalami masa

penyesuaian diri dengan lingkungan yang ada disekitarnya, khususnya dengan

tatanan norma, nilai, adat, dan etika yang berlaku di masyarakat. Masa remaja

merupakan masa penghubung atau masa peralihan antara masa kanak-kanak dan

masa dewasa. Masa remaja termasuk juga masa yang indah dan terkadang kita

mendengar slogan “Indahnya masa remaja”, tapi jangan lupa masa ini juga

merupakan masa yang menentukan, dimana anak banyak mengalami perubahan

fisik dan fsikis.

Pada masa perkembangan ini, remaja mulai menuntut untuk diberi

kesempatan mengemukakan pendapatnya sendiri, suka mencetuskan perasaanya,

jika dianggap perlu remaja tersebut memberontak karena dia merasa bahwa

dirinya bukan anak-anak lagi,dan menapa belum diakui kedewasaanya hingga

mengakibatkan kegelisahan di dalam dirinya,kurang tenang dengan keadaan

lingkungan. Pendidikan yang merupakan usaha sadar dan dilakukan oleh orang

dewasa (pendidik) dengan berencana,terprogram dan terkendali untuk

5
menyiapkan individu melalui kegiatan bimbingan pengajaran atau latihan bagi

peranannya di masa yang akan datang. Dengan pendidikan itulah, individu remaja

mengaktualisasikan potensi-potensi yang dimilikinya melalui alat atau media

pendidikan hingga peserta didik (remaja) mampu menemukan aktivitasnya sendiri

serta dapat mengalami perubahan positif dalam aspek kepribadiannya yang

menyangkut tri domain yaitu, perubahan kognitif, afektif, dan psikomotor.

Saat ini Negara Indonesia sedang menghadapi berbagai macam

permasalahan penyimpangan perilaku, baik yang dilakukan oleh kalangan remaja

maupun melibatkan para pemimpin bangsa, sebut saja tawuran antar pelajar.

Permasalah yang terjadi akhir akhir ini di Negara kita sebenarnya tidak terlepas

dari persoalan karakter. Pendidikan karakter yang seharusnya di dapatkan dari

masa kanak kanak, malah membuat anak tersebut menyimpang dari apa yang di

harapkan. Hal ini seiring dengan kecendrungan seorang remaja yang sedang

mencari identitas diri dan selalu mencari hal hal yang baru. Di tambah lagi dengan

kebudayaan asing yang sangat kuat mempengaruh generasi muda. Hal ini dapat

membuat mereka lebih terjerumus ke dalam hal hal negative.

Pada tahap ini, orang tua dan pendidik berperan penting dalam

memberi  pendidikan dan pengawasan kepada anak tersebut. Adapun

pembentukan karakter dan nilai-nilai budaya bangsa di dalam diri siswa semakin

terpinggirkan. Pendidikan karakter sesungguhnya memiliki intensitas yang sangat

besar dalam membangun anak bangsa. Dan semestinya Pendidikan Karakter

termasuk dalam materi yang harus dipelajari dan dikuasai serta direalisasikan oleh

peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, dunia pendidikan

6
dalam hal ini sangat diharapkan menjadi pengendali untuk mengedukasi bangsa

kita sehingga manusia Indonesia lebih berkarakter dan bermartabat serta mulia.  

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari permasalahan ini yaitu:

1.Apa itu pendidikan remaja?

2.Apa saja karakter pendidikan di masa remaja?

3.Faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan pendidikan pada masa

remaja

dan faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan remaja?

C. Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu :.

1.Memberitahukan kepada pembaca manfaat pendidikan remaja sebagai wadah

pendidikan karakter.

2.Mengetahui dan memahami tentang pendidikan remaja dan pendidikan karakter.

3.Mengetahui apa saja pengaruh yang diperoleh dari pendidikan karakter bagi

remaja itu sendiri.

D. Kegunaan Makalah

1. Kegunaan teoristis

7
Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan

mengenai Pendidikan Remaja sebagai salah satu wadah penerapan pendidikan

karakter,serta juga diharapkan sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan

yang secara teoristis dipelajari di bangku perkuliahan.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi penulis makalah ini diharapkan dapat menjadi sarana yang bermanfaat

dalam mengimplemen pengetahuan tentang pendidikan.

b. Bagi Pembaca 

1. Menambah pengetahuan pembaca tentang pendidikan remaja sebagai salah satu

wadah pengembangan pendidikan karakter.

2. Pembaca dapat mengetahui pengaruh pendidikan karakter terhadap anak usia

Remaja.

3. Menambah pengetahuan pembaca tentang pentingnya pendidikan karakter

tersebut di kalanan remaja.

E. Prosedur Makalah
Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

Metode yang digunakan adalah metode deksriptif. Melalui metode ini penulis

akan menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan komprehensif.

Data teoretis dalam makalah ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi

pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai

literatur yang relevan dengan tema makalah. Data tersebut diolah dengan teknik

8
analisis melalui kegiatan mengeksposisikan data serta mengaplikasikan data

tersebut dalam konteks makalah.

BAB 11

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Pendidikan Remaja


1. Pengertian Pendidikan Remaja
Pendidikan merupakan usaha sadar dan dilakukan oleh orang

dewasa (pendidik) dengan berencana, terprogram dan terkendali untuk

menyiapkan individu melalui kegiatan bimbingan pengajaran atau latihan bagi

peranannya di masa yang akan datang. Dengan  pendidikan itulah, individu remaja

mengaktualisasikan potensi-potensi yang dimilikinya melalui alat atau media

pendidikan hingga peserta didik (remaja) mampu menemukan aktivitasnya sendiri

serta dapat mengalami perubahan positif dalam aspek kepribadiannya yang

menyangkut tri domain yaitu, perubahan kognitif, afektif, dan psikomotor.

Jadi, pendidikan remaja adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan terkhusus

untuk anak usia remaja yaitu berkisar usia 12-15 tahun.

2. Karakteristik Pendidikan selama remaja

Proses belajar akan berhasil apabila sesuai dengan minat dan kebutuhan

bagi seorang individu. Cita-cita tentang jenis pekerjaan di masa yang akan datang

merupakan faktor penting yang mempengaruhi minat dan kebutuhan bagi remaja

untuk belajar.  Remaja pada usia 13-14 tahun atau pada usia awal remaja (pre-

adolescence) di mana jenjang pendidikan berada pada Sekolah Lanjutan Tingkat

9
Pertama (SLTP, mereka mulai mengenal sistem baru dalam sekolah. Misalnya,

perkenalan dengan banyak guru yang memiliki berbagai macam sifat dan

kepribadian. Hal ini menunjukkan perlunya kemampuan untuk menyesuaikan diri

terhadap situasi yang beragam. Begitu pula anak mulai mengenal berbagai mata

pelajaran yang harus dipelajari dengan berbagai karakteristiknya. Di SLTP belum

ada masalah pemilihan jurusan, tetapi untuk tingkat SLTA yaitu saat anak berusia

sekitar 15-18 tahun, pemilihan jurusan itu telah pula diperkenalkan.

Di samping pengenalan terhadap sistem pendidikan, para remaja tersebut

juga memiliki teman sejawat yang semakin luas lingkungannya dan ia mulai

mengenal anak lain dengan berbagai macam latar belakang keadaan keluarga.

Dengan kata lain, remaja mengenal dan memiliki masyarakat baru yang

merupakan masyarakat sekolah atau teman sebaya. Dengan  demikian, mereka

memiliki tiga lingkungan pendidikan yang pola dan karakteristiknya berbeda-

beda. Remaja memiliki tiga lingkungan kehidupan, yang ketiga-tiganya

mempunyai corak yang berbeda serta masing-masing memikul tanggung jawab

dalam penyelenggaraan pendidikan.

Adapun ketiga lingkungan hidup remaja tersebut yaitu :

a.Lingkungan Pendidikan di Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama bagi

anak-anak dan remaja. Pendidikan keluarga lebih menekankan pada aspek moral

atau pembentukan kepribadian daripada pendidikan untuk menguasai ilmu

pengetahuan. Dasar dan tujuan penyelenggaraan pendidikan keluarga bersifat

10
indiviual yang sesuai dengan pandangan hidup pada masing-masing keluarga,

sekalipun secara nasional bagi keluarga-keluarga bangsa indonesia memiliki dasar

yang sama, yaitu Pancasila. Ada keluarga yang dalam mendidik anaknya

mendasarkan pada kaidah-kaidah agama dan menekankan proses pendidikan pada

pendidikan agama dengan tujuan untuk menjadikan anak-anaknya menjadi orang

yang saleh dan senantiasa takwa dan iman kepada Tuhan Yang maha Esa.

Ada pula keluarga yang dasar dan tujuan penyelenggaraan pendidikannya

berorientasi kepada kehidupan sosial ekonomi kemasyarakatan dengan tujuan

untuk menjadikan anak-anaknya menjadi orang yang produktif dan bermanfaat

dalam kehidupan bemasyarakat. Anak dan remaja di dalam keluarga

berkedudukan sebagai anak didik dan orang tua sebagai pendidiknya. Secara garis

besar corak dan pola pada penyelenggaraan pendidikan keluarga dapat

dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu;  pendidikan otoriter, pendidikan

demokratis, dan pendidikan liberal.

b.Lingkungan Pendidikan di Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan alami kedua yang dikenal anak-anak.

Anak remaja telah banyak mengenal karakteristik masyarakat dengan berbagai

norma dan keragamannya. Kondisi masyarakat amat beragam, tentu banyak hal

yang harus diperhatikan dan diikuti oleh anggota masyarakat, dan dengan

demikian para remaja perlu memahami hal itu.  Sehubungan dengan itu, maka

tidak jarang para remaja memiliki perbedaan pandangan dengan para orang tua,

sehingga norma dan perilaku remaja dianggap tidak sesuai dengan norma

11
masyarakat yang sedang berlaku. Hal ini tentu saja akan berdampak pada

pembentukan pribadi remaja. Perbedaan ini dapat mendorong para remaja untuk

membentuk kelompok-kelompok sebaya yang memiliki kesamaan pandangan.

c.Lingkungan Pendidikan di Sekolah

Sekolah merupakan lingkungan artifisial yang sengaja diciptakan untuk

membina anak-anak ke arah tujuan tertentu, khususnya untuk memberikan

kemampuan dan keterampilan sebagai bekal kehidupannya di kemudian hari. Bagi

para remaja pendidikan jalur sekolah yang diikutinya adalah jenjang pendidikan

dasar dan pendidikan menengah. Di mata remaja sekolah dipandang sebagai

lembaga yang cukup berpengaruh terhadap terbentuknya konsep yang berkenaan

dengan nasib mereka di masa mendatang. Mereka menyadari jika prestasi atau

hasil yang dicapaidi sekolah itu baik, maka hal itu akan membuka kemungkinan

hidupnya di kemudian hari menjadi cerah, tetapi sebaliknya apabila prestasi yang

dicapainya kurang baik, maka hal itu dapat berakibat pada gelapnya masa depan

mereka.

Kegagalan sekolah bagi remaja dipandang sebagai awal dari kegagalan

hidupnya. Dengan demikian, sekolah dipandang banyak mempengaruhi

kehidupannya. Oleh karena itu, remaja telah memikirkan benar-benar dalam

memilih dan mendapatkan sekolah yang diperkirakan mampu memberikan

peluang baik baginya dikemudian hari. Pandangan ini didasari oleh berbagai

faktor, seperti faktor ekonomi, sosial, dan harga diri (status dalam masyarakat).

12
B.Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan keberhasilan

Pendidikan pada masa remaja

Adapun faktor yang mempengaruhi perkembangan pendidikan pada masa

remaja yaitu :

1. Faktor Sosial Ekonomi

Kondisi sosial ekonomi keluarga banyak menentukan perkembangan

kehidupan pendidikan dan karier anak. Kondisi sosial yang menggambarkan

status orang tua merupakan faktor yang “dilihat” oleh anak untuk menentukan

pilihan sekolah dan pekerjaan. Secara tidak langsung keberhasilan orang tua

merupakan “beban” bagi anak, sehingga dalam menentukan pilihan pendidikan

tersirat untuk ikut mempertahankan kedudukan orang tua. Di samping itu, secara

eksplisit orang tua menyampaikan harapan hidup anaknya yang tercermin pada

dorongan untuk memilih jenis sekolah atau pendidikan yang diidamkan oleh

orang tua.

Faktor ekonomi mencakup kemampuan ekonomi orang tua dan kondisi

ekonomi negara (masyarakat). Yang pertama merupakan kondisi utama karena

menyangkut kemampuan orang tua dalam membiayai pendidikan anaknya.

Banyak anak berkemampuan intelektual tinggi tidak dapat menikmati pendidikan

yang baik disebabkan oleh keterbatasan kemampuan ekonomi orang tuanya.

13
2. Faktor Lingkungan

Pengaruh dari faktor lingkungan ini meliputi tiga macam, yaitu :

a. Pertama, lingkungan kehidupan masyarakat, seperti lingkungan masyarakat

perindustrian, pertanian, atau lingkungan perdagangan. Dikenal pula lingkungan

masyarakat akademik atau lingkungan di mana para anggota masyarakatnya pada

umumnya terpelajar atau terdidik. Lingkungan kehidupan semacam itu akan

membentuk sikap anak dalam menentukan pola kehidupan yang pada gilirannya

akan mempengaruhi pemikiran remaja dalam menentukan jenis pendidikan dan

karier yang diidamkan.

b. Kedua, lingkungan kehidupan rumah tangga di mana kondisi sekolah

merupakan lingkungan yang langsung berpengaruh terhadap kehidupan

pendidikan dan cita-cita karier remaja.

Lembaga pendidikan atau sekolah yang baik mutunya, yang memelihara

kedisiplinan cukup tinggi akan sangat berpengaruh terhadap pembentukan sikap

dan perilaku kehidupan pendidikan anak dan pola pikirnya dalam menghadapi

karier.

14
c. Ketiga, lingkungan teman sebaya. Bahwa pergaulan teman sebaya akan

memberikan pengaruh langsung terhadap kehidupan pendidikan masing-masing

remaja.

Lingkungan teman sebaya akan memberikan peluang bagi remaja (laki-

laki atau wanita) untuk menjadi lebih matang. Di dalam kelompok sebaya seorang

gadis berkesempatan untuk menjadi seorang wanita dan perjaka untuk menjadi

seorang laki-laki serta belajar mandiri sesuai dengan kodratnya.

3.    Faktor Pandangan Hidup

Pandangan hidup merupakan bagian yang terbentuk dari lingkungan.

Pengejawantahan pandangan hidup tampak pada pendirian seseorang, terutama

dalam menyatakan cita-cita hidup bagi remaja. Dalam memilih lembaga

pendidikan, seorang individu dipengaruhi oleh kondisi keluarga yang

melatarbelakangi. Remaja yang berasal dari kalangan keluarga kurang, umumnya

bercita-cita untuk di kemudian hari menjadi orang yang berkecukupan (kaya), dan

dengan demikian dalam memilih jenis pendidikan berorientasi kepada jenis

pendidikan yang dapat mendatangkan banyak uang, misalnya; kedokteran,

ekonomi, dan ahli teknik.

Ada beberapa faktor yang diduga dapat mempengaruhi keberhasilan

pendidikan remaja di antaranya, dikutip dalam SPEKTRUM Jurnal Pendidikan

Luar Sekolah (Yelvina, Syur’aini) yaitu  “kepedulian orang tua yang tinggi pada

pendidikan remaja, minat remaja dalam mengikuti pembelajaran di sekolah,

semangat remaja yang tinggi dalam mengikuti pendidikan di sekolah dan aspirasi

15
orang tua yang tinggi terhadap pendidikan remaja agar berhasil dalam

pendidikannya (Ali & Asrori, 2014; Syarifuddin, 2011). Kepedulian orang tua

adalah perihal peduli atau sikap sangat memperhatikan terhadap kekurangan yang

ada pada anaknya, agar kekurangan tersebut dapat menjadi suatu kelebihan dalam

dirinya.

  Menurut Mansur (2014), kepedulian orang tua adalah sikap atau perilaku

peduli yang berbentuk cinta dan kasih sayang yang ditujukan kepada anak dengan

segala kekuatannya untuk mendidik menjadi orang yang lebih baik dan berguna di

masa depannya. Kepedulian atau pikiran moral dari orang tua terhadap pendidikan

anaknya dapat berbentuk kepedulian terhadap pemenuhan kebutuhan psikis yang

terdiri dari aspek kasih sayang, keteladanan, bimbingan dan arahan, motivasi,

membentuk kepercayaan diri. Dengan perhatian yang diberikan pada kebutuhan

psikis tersebut mampu memberikan sumbangan semangat sekolah dan belajar

anak agar pendidikannya berhasil dan memperoleh prestasi yang tinggi.

Dari pendapat tersebut dikemukakan bahwa kepedulian orang tua

merupakan seperangkat perhatian tentang pendidikan bagi anak. Kepedulian

sebenarnya tidak terletak pada anak, akan tetapi pada perhatian orang tua tentang

pendidikan. Kepedulian merupakan salah satu unsur penyebab timbulnya

pendidikan terhadap anak.

16
BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

A.  Kesimpulan

Pendidikan remaja adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan terkhusus

untuk anak usia remaja yaitu berkisar usia 12-15 tahun. Masa  remaja

merupakan  masa yang sangat menentukan, di mana anak

banyak  mengalami  perubahan fisik  dan psikis,  mereka menuntut untuk diberi

kesempatan mengemukakan pendapatnya sendiri, suka mencetuskan perasaannya,

dan pengakuan  terhadap kedewasaannya hingga mengakibatkan kegelisahan di

dalam dirinya, kurang tenang dengan keadaan lingkungan. Remaja juga sangat

tertarik kepada kelompok sebaya, mencari perhatian di dalam lingkungannya,

emosi yang meluap-luap, serta pertumbuhan fisik mengalami perubahan yang

pesat.Bahwa pendidikan  harus diberikan  dan difungsikan secara

maksimal  dalam rangka  memberikan keterampilan  dan menitikberatkan  pada

pewarisan budaya, norma dan nilai.

Sekolah sebagai salah satu instrument pendidikan  harus sekurang-

kurangnya terdapat berbagai fungsi pada “personal” dan “interpersonal”, di mana

17
sekolah adalah sebuah tempat yang menggambarkan sebuah konteks interaksi

sosial dan mengembangkan kebersamaan. Ada tiga jenis lingkungan

pendidikan  yang berpengaruh terhadap  remaja dan harus  dijalankan sesuai

dengan fungsinya masing-masing yakni lingkungan pendidikan dimasyarakat,

lingkungan pendidikan di sekolah dan lingkungan  pendidikan keluarga.

Lingkungan pendidikan pada anak remaja ada tiga lingkungan pendidikan

yang pola dan karakteristiknya berbeda-beda. Remaja memiliki tiga lingkungan

kehidupan, yang ketiga-tiganya mempunyai corak yang berbeda serta masing-

masing memikul tanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan yaitu

lingkungan pendidikan di keluarga, masyarakat dan sekolah.

Pendidikan Karakter di Indonesia belum berada pada tahap maju.

Sehingga perlu diadakan perbaikan-perbaikan sistem pendidikan oleh pemerintah

dalam memajukan Pendidikan Karakter anak bangsa di Indonesia. Keluarga,

sekolah, dan masyarakat pun juga memiliki tanggung jawab dalam memajukan

karakter anak bangsa. Dan juga, kurangnya rasa kepedulian warga  terhadap setiap

pelanggaran yang dilakukan oleh berbagai kelompok masyarakat.

B.  Saran

Saran yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi perbaikan dan

kesempurnaan makalah saya kedepannya. Semoga dengan makalah ini dapat

dijadikan sebagai sarana yang dapat membangun dan mendorong para mahasiswa

atau mahasiswi untuk berfikir aktif dan kreatif.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://tesispendidikan.com/pentingnya-pendidikan-karakter/ 

http://kumpulanmakalah94.blogspot.com/2016/01/pentingnya-pendidikan-

karakter-untuk.html 

19

You might also like