You are on page 1of 16

KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA

MAKALAH
Ditulis untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pembelajaran B.INDONESIA

Disusun Oleh :
NAMA : Aura Putri Fatimah
NIM :2101020059

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS


KEGURUAN DAN ILMUPENDIDIKAN UNIVERSITAS PERJUANGAN
TASIKMALAYA 2021/2022
LEMBAR PENERIMAAN

Makalah ini telah diterima pada hari selasai Tanggal

oleh

Dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia,

Deni Chandra, M.Pd.


NIDN 0430109302

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat, sehingga Saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang mungkin sangat
sederhana. Tidak lupa Saya mengucapkan terima kasih Kepada bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Makalah ini berisikan tentang “Kualitas Pendidikan Di Indonesia” Semoga makalah ini
dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman dan juga berguna
untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca.

Makalah ini Saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh karena itu Saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Deni Chandra. M.Pd selaku dosen
pembimbing mata kuliah B.Indonesia,mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan makalah,dan Saya juga sangat mengharapkan kritik serta saran dari para pembaca.

Tasikmalaya, 12 Desember 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................3
BAB I...........................................................................................................................................5
PENDAHULUAN..........................................................................................................................5
A.Latar Belakang Masalah......................................................................................................5
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................6
C. Tujuan Masalah..................................................................................................................6
D. Kegunaan Makalah.............................................................................................................7
E. Prosedur Makalah...............................................................................................................7
F . Manfaat Penulisan............................................................................................................7
BAB II..........................................................................................................................................8
KAJIAN PUSTAKA........................................................................................................................8
A. Ciri Ciri Pendidikan di indonesia........................................................................................8
B. Kualitas Pendidikan di Indonesia........................................................................................8
a) Efektifitas Pendidikan Di Indonesia..............................................................................9
b) Efisiensi Pengajaran Di Indonesia...............................................................................10
c) Standardisasi Pendidikan Di Indonesia......................................................................11
BAB III.......................................................................................................................................12
KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................................................12
A.KESIMPULAN.....................................................................................................................12
B. SARAN...............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah

Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan dengan

data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human

Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan

penghasilan per kepala yang menunjukkan bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia

makin menurun. Diantara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke -102 (1996),

ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999).

Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan

di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di

bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000),

Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57

negara yang disurvei di dunia. Dan masih menurut survey dari lembaga yang sama Indonesia

hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di

dunia. Memasuki abad ke- 21 dunia pendidikan di Indonesia menjadi heboh. Kehebohan

tersebut bukan disebabkan oleh kehebatan mutu pendidikan nasional tetapi lebih banyak

disebabkan karena kesadaran akan bahaya keterbelakangan pendidikan di Indonesia. Hal ini

disebabkan karena beberapa hal yang mendasar.

Salah satunya adalah memasuki abad ke- 21 gelombang globalisasi dirasakan kuat dan

terbuka. Kemajaun teknologi dan perubahan yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa

Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di tengah-tengah dunia yang baru, dunia

terbuka sehingga orang bebas membandingkan kehidupan dengan negara lain.

1
Yang kita rasakan sekarang adalah adanya ketertinggalan didalam mutu pendidikan.

Baik pendidikan formal maupun informal. Hasil itu diperoleh setelah kita

membandingkannya dengan negara lain. Pendidikan memang telah menjadi penopang dalam

meningkatkan sumber daya manusia Indonesia untuk pembangunan bangsa. Oleh karena itu,

kita seharusnya dapat meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang tidak kalah

bersaing dengan sumber daya manusia di negara-negara lain.

Setelah kita amati, nampak jelas bahwa masalah yang serius dalam peningkatan

mutu pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenjang

pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal. Dan hal itulah yang menyebabkan

rendahnya mutu pendidikan yang menghambat penyediaan sumber daya menusia yang

mempunyai keahlian dan keterampilan untuk memenuhi pembangunan bangsa di berbagai

bidang.

Kualitas pendidikan Indonesia yang rendah itu juga ditunjukkan data Balitbang

(2003) bahwa dari 146.052 SD di Indonesia ternyata hanya delapan sekolah saja yang

mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Primary Years Program (PYP). Dari 20.918

SMP di Indonesia ternyata juga hanya delapan sekolah yang mendapat pengakuan dunia

dalam kategori The Middle Years Program (MYP) dan dari 8.036 SMA ternyata hanya tujuh

sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Diploma Program (DP).

Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah

efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah

pendidikan di Indonesia pada umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia

pendidikan yaitu:

2
1.Rendahnya sarana fisik

2.Rendahnya kualitas guru

3.Rendahnya kesejahteraan guru,

4.Rendahnya prestasi siswa,

5.Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan,

6.Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan,

7.Mahalnya biaya pendidikan.

Permasalahan-permasalahan yang tersebut di atas akan menjadi bahan bahasan dalam

makalah yang berjudul “ Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia” ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja ciri ciri Pendidikan di Indonesia ?

2.Apa penyebab kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah?

3. Bagaimana cara meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia?

C. Tujuan Masalah

1. ciri ciri Pendidikan di indonesia?

2. Penyebab kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah?

3. cara meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia?

3
D. Kegunaan Makalah

Untuk melatih penulis agar mampu menyusun karya ilmiah secara benar dan cermat.

Memperluas wawasan keilmuan bagi penulisnya. Memberikan sumbangan pemikiran baik

berupa konsep teoretis maupun konsep praktis.

E. Prosedur Makalah

Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan

adalah metode deksriptif. Melalui metode ini penulis akan menguraikan permasalahan yang

dibahas secara jelas dan komprehensif. Data teoretis dalam makalah ini dikumpulkan dengan

menggunakan teknik studi pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan

membaca berbagai literatur yang relevan dengan tema makalah. Data tersebut diolah dengan

teknik analisis melalui kegiatan mengeksposisikan data serta mengaplikasikan data tersebut

dalam konteks makalah.

F . Manfaat Penulisan

1. Bagi Pemerintah

Bisa dijadikan sebagai sumbangsih dalam meningkatkan kualitas pendidikan di

Indonesia.

2. Bagi Guru

Bisa dijadikan sebagai acuan dalam mengajar agar para peserta didiknya dapat

berprestasi lebih baik dimasa yang akan datang.

4
3. Bagi Mahasiswa

Bisa dijadikan sebagai bahan kajian belajar dalam rangka meningkatkan prestasi diri

pada khususnya dan meningkatkan kualitas pendidikan pada umumnya.

5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Ciri Ciri Pendidikan di indonesia

Cara melaksanakan pendidikan di Indonesia sudah tentu tidak terlepas dari tujuan
pendidikan di Indonesia, sebab pendidikan Indonesia yang dimaksud di sini ialah pendidikan
yang dilakukan di bumi Indonesia untuk kepentingan bangsa Indonesia.Aspek ketuhanan
sudah dikembangkan dengan banyak cara seperti melalui pendidikan-pendidikan agama di
sekolah maupun di perguruan tinggi, melaluiceramah-ceramah agama di masyarakat, melalui
kehidupan beragama di asrama-asrama, lewat mimbar-mimbar agama dan ketuhanan di
televisi, melalui radio, suratkabar dan sebagainya. Bahan-bahan yang diserap melalui media
itu akan berintegrasidalam rohani para siswa/mahasiswa.Pengembangan pikiran sebagian
besar dilakukan di sekolah-sekolah atau perguruan-perguruan tinggi melalui bidang studi-
bidang studi yang mereka pelajari.Pikiran para siswa/mahasiswa diasah melalui pemecahan
soal-soal, pemecahan berbagai masalah, menganalisis sesuatu serta menyimpulkannya.

B. Kualitas Pendidikan di Indonesia

Seperti yang telah kita ketahui, kualitas pendidikan di Indonesia semakinmemburuk.


Hal ini terbukti dari kualitas guru, sarana belajar, dan murid-muridnya.Guru-guru tentuya
punya harapan terpendam yang tidak dapat mereka sampaikankepada siswanya. Memang,
guru-guru saat ini kurang kompeten. Banyak orang yangmenjadi guru karena tidak diterima
di jurusan lain atau kekurangan dana. Kecualiguru-guru lama yang sudah lama
mendedikasikan dirinya menjadi guru. Selain berpengalaman mengajar murid, mereka
memiliki pengalaman yang dalam mengenai pelajaran yang mereka ajarkan. Belum lagi
masalah gaji guru. Jika fenomena inidibiarkan berlanjut, tidak lama lagi pendidikan di
Indonesia akan hancur mengingat banyak guru-guru berpengalaman yang pensiun.

Sarana pembelajaran juga turut menjadi faktor semakin terpuruknya pendidikan


diIndonesia, terutama bagi penduduk di daerah terbelakang. Namun, bagi penduduk didaerah
terbelakang tersebut, yang terpenting adalah ilmu terapan yang benar-benardipakai buat
hidup dan kerja.

6
Ada banyak masalah yang menyebabkan mereka tidak belajar secara normal seperti
kebanyakan siswa pada umumnya, antara lain guru dan sekolah.

“Pendidikan ini menjadi tanggung jawab pemerintah sepenuhnya,” kata Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono usai rapat kabinet terbatas di Gedung Depdiknas, JlJenderal Sudirman,
Jakarta, Senin (12/3/2007).

Presiden memaparkan beberapa langkah yang akan dilakukan oleh pemerintahdalam rangka
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, antara lain yaitu:

1. Meningkatkan akses terhadap masyarakat untuk bisa menikmati pendidikan


diIndonesia. Tolak ukurnya dari angka partisipasi.
2. Menghilangkan ketidakmerataan dalam akses pendidikan, sepertiketidakmerataan di
desa dan kota, serta jender.
3. Meningkatkan mutu pendidikan dengan meningkatkan kualifikasi guru dandosen,
serta meningkatkan nilai rata-rata kelulusan dalam ujian nasional.
4. Pemerintah akan menambah jumlah jenis pendidikan di bidang kompetensiatau
profesi sekolah kejuruan. Untuk menyiapkan tenaga siap pakai yang dibutuhkan
5. Pemerintah berencana membangun infrastruktur seperti menambah jumlahkomputer
dan perpustakaan di sekolah-sekolah.
6. Pemerintah juga meningkatkan anggaran pendidikan. Untuk tahun inidianggarkan Rp
44 triliun.
7. Penggunaan teknologi informasi dalam aplikasi pendidikan.
8. Pembiayaan bagi masyarakat miskin untuk bisa menikmati fasilitas penddikan.

C. Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia

Di bawah ini akan diuraikan beberapa penyebab rendahnya kualitas pendidikan diIndonesia
secara umum, yaitu:

A. Efektifitas Pendidikan Di Indonesia

Pendidikan yang efektif adalah suatu pendidikan yang memungkinkan pesertadidik


untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuansesuai dengan
yang diharapkan. Dengan demikian, pendidik (dosen, guru, instruktur,dan trainer) dituntut
untuk dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran agar pembelajaran tersebut dapat
berguna.

7
Efektifitas pendidikan di Indonesia sangat rendah. Setelah praktisi pendidikanmelakukan
penelitian dan survey ke lapangan, salah satu penyebabnya adalah tidakadanya tujuan
pendidikan yang jelas sebelm kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Halini menyebabkan
peserta didik dan pendidik tidak tahu “goal” apa yang akan dihasilkan sehingga tidak
mempunyai gambaran yang jelas dalam proses pendidikan. Jelas hal ini merupakan masalah
terpenting jika kita menginginkan efektifitas pengajaran. Bagaimana mungkin tujuan akan
tercapai jika kita tidak tahu apa tujuankita.

Selama ini, banyak pendapat beranggapan bahwa pendidikan formal dinilai


hanyamenjadi formalitas saja untuk membentuk sumber daya manusia Indonesia. Tidak
perduli bagaimana hasil pembelajaran formal tersebut, yang terpenting adalah
telahmelaksanakan pendidikan di jenjang yang tinggi dan dapat dianggap hebat
olehmasyarakat. Anggapan seperti itu jugalah yang menyebabkan efektifitas pengajarandi
Indonesia sangat rendah. Setiap orang mempunyai kelebihan dibidangnya masing-masing dan
diharapkan dapat mengambil pendidikaan sesuai bakat dan minatnya bukan hanya untuk
dianggap hebat oleh orang lain.

Dalam pendidikan di sekolah menegah misalnya, seseorang yang mempunyaikelebihan


dibidang sosial dan dipaksa mengikuti program studi IPA akanmenghasilkan efektifitas
pengajaran yang lebih rendah jika dibandingkan pesertadidik yang mengikuti program studi
yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Hal-halsepeti itulah yang banyak terjadi dIndonesia.
Dan sayangnya masalah gengsi tidakkalah pentingnya dalam menyebabkan rendahnya
efektifitas pendidikan di Indonesia.

B. Efisiensi Pengajaran Di Indonesia

Efisien adalah bagaimana menghasilkan efektifitas dari suatu tujuan dengan proses
yang lebih ‘murah’. Dalam proses pendidikan akan jauh lebih baik jika kitamemperhitungkan
untuk memperoleh hasil yang baik tanpa melupakan proses yang baik pula. Hal-hal itu
jugalah yang kurang jika kita lihat pendidikan di Indonesia.Kita kurang mempertimbangkan
prosesnya, hanya bagaimana dapat meraih standarhasil yang telah disepakati.Beberapa
masalah efisiensi pengajaran di dindonesia adalah mahalnya biaya pendidikan, waktu yang
digunakan dalam proses pendidikan, mutu pegajar dan banyak hal lain yang menyebabkan

8
kurang efisiennya proses pendidikan di Indonesia.Yang juga berpengaruh dalam peningkatan
sumber daya manusia Indonesia yanglebih baik.

Masalah mahalnya biaya pendidikan di Indonesia sudah menjadi rahasia umum bagi
kita. Sebenarnya harga pendidikan di Indonesia relative lebih randah jika kita bandingkan
dengan Negara lain yang tidak mengambil sitem free cost education Namun mengapa kita
menganggap pendidikan di Indonesia cukup mahal? Hal itutidak kami kemukakan di sini jika
penghasilan rakyat Indonesia cukup tinggi dansepadan untuk biaya pendidiakan.

Jika kita berbicara tentang biaya pendidikan, kita tidak hanya berbicara tenang biaya
sekolah, training, kursus atau lembaga pendidikan formal atau informal lain yang dipilih,
namun kita juga berbicara tentang properti pendukung seperti buku, dan berbicara tentang
biaya transportasi yang ditempuh untuk dapat sampai ke lembaga pengajaran yang kita pilih.
Di sekolah dasar negeri, memang benar jika sudahdiberlakukan pembebasan biaya
pengajaran, nemun peserta didik tidak hanya itu saja,kebutuhan lainnya adalah buku teks
pengajaran, alat tulis, seragam dan lainsebagainya yang ketika kami survey, hal itu
diwajibkan oleh pendidik yang berssngkutan. Yang mengejutkanya lagi, ada pendidik yang
mewajibkan les kepada peserta didiknya, yang tentu dengan bayaran untuk pendidik tersebut.

C. Standardisasi Pendidikan Di Indonesia

Jika kita ingin meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, kita juga


berbicaratentang standardisasi pengajaran yang kita ambil. Tentunya setelah melewati
prosesuntuk menentukan standar yang akan diambil.

Dunia pendidikan terus berudah. Kompetensi yang dibutuhka oleh masyarakatterus-


menertus berunah apalagi di dalam dunia terbuka yaitu di dalam dunia moderndalam ere
globalisasi. Kompetendi-kompetensi yang harus dimiliki oleh seseorangdalam lembaga
pendidikan haruslah memenuhi standar. Seperti yang kita lihat sekarang ini, standar dan
kompetensi dalam pendidikanformal maupun informal terlihat hanya keranjingan terhadap
standar dan kompetensi.Kualitas pendidikan diukur oleh standard an kompetensi di dalam
berbagai versi,demikian pula sehingga dibentuk badan-badan baru untuk
melaksanakanstandardisasi dan kompetensi tersebut seperti Badan Standardisasi
NasionalPendidikan (BSNP).

9
Tinjauan terhadap standardisasi dan kompetensi untuk meningkatkan mutu pendidikan
akhirnya membawa kami dalam pengunkapan adanya bahaya yangtersembunyi yaitu
kemungkinan adanya pendidikan yang terkekung oleh standarkompetensi saja sehngga
kehilangan makna dan tujuan pendidikan tersebut.

Peserta didik Indonesia terkadang hanya memikirkan bagaiman agar mencapaistandar


pendidikan saja, bukan bagaimana agar pendidikan yang diambil efektif dandapat digunakan.
Tidak perduli bagaimana cara agar memperoleh hasil atau lebihspesifiknya nilai yang
diperoleh, yang terpentinga adalah memenuhi nilai di atas standar saja

.Hal seperti di atas sangat disayangkan karena berarti pendidikan sepertikehilangan makna
saja karena terlalu menuntun standar kompetensi. Hal itu jelassalah satu penyebab rendahnya
mutu pendidikan di Indonesia.Selain itu, akan lebih baik jika kita mempertanyakan kembali
apakah standar pendidikan di Indonesia sudah sesuai atau belum. Dalam kasus UAN yang
hampirselalu menjadi kontrofesi misalnya. Kami menilai adanya sistem evaluasi sepertiUAN
sudah cukup baik, namun yang kami sayangkan adalah evaluasi pendidikanseperti itu yang
menentukan lulus tidaknya peserta didik mengikuti pendidikan,hanya dilaksanakan sekali
saja tanpa melihat proses yang dilalu peserta didik yangtelah menenpuh proses pendidikan
selama beberapa tahun. Selain hanya berlanhsugsekali, evaluasi seperti itu hanya
mengevaluasi 3 bidang studi saja tanpamengevaluasi bidang studi lain yang telah didikuti
oleh peserta didik.

Banyak hal lain juga yang sebenarnya dapat kami bahas dalam pembahasansandardisasi
pengajaran di Indonesia. Juga permasalahan yang ada di dalamnya, yangtentu lebih banyak,
dan membutuhkan penelitian yang lebih dalam lagi penyebab rendahnya mutu pendidikan di
Indonesia juga tentu tidah hanya sebatasyang kami bahas di atas. Banyak hal yang
menyebabkan rendahnya mutu pendidikankita. Tentunya hal seperti itu dapat kita temukan
jika kita menggali lebih dalam akar permasalahannya. Dan semoga jika kita mengetehui akar
permasalahannya, kita dapatmemperbaiki mutu pendidikan di Indonesia sehingga jadi kebih
baik lagi.

10
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A.KESIMPULAN
Kualitas pendidikan di Indonesia memang masih sangat rendah bila di bandingkan
dengan kualitas pendidikan di negara-negara lain. Hal-hal yang menjadi penyebab utamanya
yaitu efektifitas, efisiensi, dan standardisasi pendidikan yangmasih kurang dioptimalkan.
Masalah-masalah lainya yang menjadi penyebabnyayaitu:

(1). Rendahnya sarana fisik

(2). Rendahnya kualitas guru

(3). Rendahnya kesejahteraan guru

(4). Rendahnya prestasi sisw

,(5). Rendahnya kesempatan pemerataan Pendidikan

(6). Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan

(7). Mahalnya biaya pendidikan.

Adapun solusi yang dapat diberikan dari permasalahan di atas antara lain
denganmengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan,
danmeningkatkan kualitas guru serta prestasi siswa.

B. SARAN
Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut
perubahankesistem pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing secara
sehatdalam segala bidang. Salah satu cara yang harus di lakukan bangsa Indonesia agartidak
semakin ketinggalan dengan negara-negara lain adalah dengan meningkatkankualitas
pendidikannya terlebih dahulu.Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber
daya manusia yangterlahir akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa
ini bersaingsecara sehat dalam segala bidang di dunia internasional

11
DAFTAR PUSTAKA

https://mutupendidikanindonesia.wordpress.com/2012/05/07/kualitas-pendidikan/#respond
https://mutupendidikanindonesia.wordpress.com/?s=+Ciri-
ciri+Pendidikan+di+Indonesia&submit=Go

12

You might also like