You are on page 1of 8

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Hasanuddin University Repository

Jurnal Analisis, Juni 2013, Vol. 2 No. 1 : 38 – 44 ISSN 2303-100X

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN


PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) BANDARA INTERNASIONAL
SULTAN HASANUDDIN MAKASSAR

Influence of Motivation, Discipline and Interest to Performance Employees


PT. Angkasa Pura I (Persero) of Sultan Hasanuddin International Airport of Makassar

Evi Wahyuningsih, Mahlia Muis, Indrianty Sudirman

Bagian Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanudin, Makassar

(E-mail: evi_wahyuningsih19@yahoo.co.id)

ABSTRAK

Kecenderungan pada abad XXI bahwa tidak satupun negara yang dapat menolak dan menghindari globalisasi,
khususnya dalam sektor perekonomian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi, disiplin, dan
kompetensi terhadap kinerja karyawan PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional Sultan Hasanuddin
Makassar, dan menganalisis variabel yang berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan PT. Angkasa Pura I
(Persero) Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Sampel dipilih sebanyak 100 orang. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan kuesioner. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel motivasi, kedisiplinan, dan kompetensi yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Variabel yang paling
dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional Sultan
Hasanuddin Makassar adalah disiplin. Variabel motivasi, kedisiplinan dan kompetensi mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Angkasa Pura I Bandara Hasanuddin Makassar. Motivation variable, interest
and discipline have influence which is signifikan to employees performance PT. Space Gate of I Airport Hasanuddin
Makassar.

Kata kunci: Sektor perekonomian, motivasi disiplin, kinerja karyawan

ABSTRACT

Tendency at century of XXI that do not state one even also able to refuse and avoid globalization, especially in
economics sector. This research aims to find out the influence of motivation, discipline, and competence of employees
performance PT. Angkasa Pura I (Persero) of Sultan Hasanuddin International Airport of Makassar, analyze the
dominant variable affecting the increase of employees performance at PT. Angkasa Pura I (Persero) of Sultan
Hasanuddin International Airport of Makassar. The population in this research was the whole employees of PT.
Angkasa Pura I (Persero) of Sultan Hasanuddin International Airport of Makassar consisting of 100 people. The
probability sample was selected using saturated sampling technique in which the whole population was taken as sample.
The results show that motivation, discipline, and competence variables significantly influence employees performance
at PT. Angkasa Pura I (Persero) of Sultan Hasanuddin International Airport of Makassar, discipline is the most
dominant variable affecting employees performance at PT. Angkasa Pura I (Persero) of Sultan Hasanuddin International
Airport of Makassar. Motivation variable, interest and discipline have influence which is signifikan to employees
performance of PT. Angkasa Pura I (Persero) of Sultan Hasanuddin International Airport Makassar.

Keywords: Sector economics, discipline motivation, employees performance.

1
Sektor perekonomian, motivasi disiplin, kinerja karyawan ISSN 2303-100X

PENDAHULUAN Peranan sumber daya manusia (SDM) yang


Kecenderungan pada abad XXI bahwa tidak berkualitas sangat penting dalam upaya untuk
satupun negara yang dapat menolak dan mengarahkan dan merumuskan kebijakan yang
menghindari globalisasi, khususnya dalam sektor akan diambil oleh suatu perusahaan. SDM
perekonomian. Dengan masuknya modal merupakan asset perusahaan yang paling berharga
(investasi) asing ke suatu negara, merupakan dan memegang peranan sangat penting bagi
petunjuk awal dari globalisasi yang mengharuskan kesinambungan dan kelangsungan hidup
organisasi/perusahaan dikelola secara modern. perusahaan. SDM juga merupakan faktor penentu
Dalam globalisasi seperti itu bisnis akan memasuki daya saing suatu perusahaan terhadap rival
pasar tunggal, yang memerlukan kemampuan perusahaan lain di era globalisasi. Maka dari itu,
kompetitif yang sangat tinggi dalam SDM setiap waktu harus dikembangkan, dikelola
memenangkannya terutama kemampuan akan dan direncanakan semaksimal mungkin seperti
sumber daya manusia. Peningkatan jumlah perekrutan dan seleksi, pelatihan dan
penumpang dan lalu lintas pesawat terbang di pengembangan serta evaluasi guna mewujudkan
Bandara Sultan Hasanuddin Makassar tujuan perusahaan di masa mendatang. Dalam hal
membutuhkan tata kelola bandara yang profesional ini, peranan Departemen Manajemen Sumber
baik dalam visinya mendapatkan keuntungan yang Daya Manusia (MSDM) dalam suatu perusahaan
layak maupun memberikan pelayanan terbaik pada menjadi sangat penting guna meningkatkan
penumpang dan perusahaan airlines. Untuk kemampuan SDM-nya untuk dapat
mewujudkan ini PT. Angkasa Pura I (Persero) mempertahankan dan meningkatkan daya saingnya
Bandara Hasanuddin Makassar tidak hanya dengan perusahaan lain. Salah satu peranan
menciptakan sistem tata kelola perusahaan yang MSDM yang tampak menarik untuk dijadikan
baik namun pula mempersiapkan strategi fokus kajian, selain pendayagunaan,
peningkatan kualitas sumber daya manusia yang pengembangan, pengelolaan dan perencanaan
meliputi Knowledge, Skill dan attitude. SDM adalah menyangkut aspek peningkatan
Indonesia sebagai negara berkembang dengan kinerja SDM. Keadaan ini berlaku pula pada PT.
wilayah yang sangat luas.dalam pengelolaannya, Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional
membutuhkan sumber daya manusia yang Sultan Hasanuddin Makassar untuk meningkatkan
terampil, handal dan menguasai teknologi agar kinerja SDM-nya untuk menghasilkan
dapat memanfaatkan sumber daya lainnya untuk produktifitas yang tinggi, maka peningkatan
kemakmuran bangsa Indonesia. Kemampuan kualitas SDM harus sesuai dan selaras serta
sumber daya manusia tersebut merupakan salah mampu menangkap visi dan strategi perusahaan.
satu faktor penentu dalam keberhasilan Penelitian yang dilakukan Amin (2009),
pengelolaan berbagai sumber daya ekonomi yang menunjukkan bahwa (1) baik secara simultan,
baik secara makro maupun dari segi mikro maupun secara parsial variabel motivasi,
terutama dalam suatu perusahaan.Sumber-sumber kedisiplinan dan kompetensi mempunyai pengaruh
ekonomi yang digerakkan secara efektif yang signifikan terhadap kinerja PPNS Balmon
memerlukan keterampilan organisatoris dan teknis SFR dan Orsat Kelas II Makassar, (2) motivasi
sehingga mempunyai tingkat hasil guna yang merupakan variabel yang paling dominan
tinggi. Artinya hasil yang diperoleh seimbang berpengaruh terhadap kinerja PPNS Balmon SFR
dengan masukan yang diolah yaitu melalui dan Orsat Kelas II Makassar. Hal ini disebabkan
berbagai perbaikan cara kerja, pengurangan karena kinerja pegawai dapat ditingkatkan apabila
pemborosan waktu dan tenaga serta berbagai input pimpinan mampu memotivasi pegawai dengan
lainnya. Hasilnya tentu akan menunjukkan pemenuhan kebutuhan fisik, sosial, keamanan,
kemajuan yang lebih baik dan banyak hal yang penghargaan dan aktualisasi diri.
bisa dihemat seperti pengusahaan yang efektif dan Penelitian yang dilakukan oleh Djati (1996),
upaya pencapaian tujuan usaha yang baik, efektif bahwa motivasi dapat mempengaruhi pencapaian
dan efisien. Apabila suatu perusahaan benar-benar kinerja seseorang yang terlihat dari pengaruh
dapat melaksanakan hal-hal tersebut maka tidak positif, baik secara langsung sebesar 16,30 %
mustahil mereka dapat bersaing di era globalisasi maupun secara tidak langsung sebesar 240,50%
mendatang. terhadap kinerja. Menurut Gary (1997),

39
Evi Wahyuningsih ISSN 2303-100X

mengemukakan bahwa, variabel disiplin strategis (Renstra) yang memuat target dan
berpengaruh nyata terhadap kinerja yang realisasi kinerja karyawan PT. Angkasa Pura I
menunjukkan bahwa pegawai yang memiliki (Persero) Bandara Internasional Sultan Hasanuddin
tingkat kedisiplinan yang tinggi cenderung Makassar.
memiliki kinerja yang tinggi pula. Kedisiplinan itu
tercermin dari sikap pegawai yang selalu bekerja Analisis Data
sesuai dengan waktu dan aturan yang berlaku, baik Analisis data yang digunakan adalah
aturan yang berlaku di lingkungan kerja maupun deskriptif untuk variabel yang bersifat kualitatif
yang berlaku secara keseluruhan bagi pegawai dan analisis regresi linear berganda dengan
sebagai abdi atau pengayom masyarakat. bantuan Software SPSS 14.00. Adapun persamaan
Adapun menurut Umar (2008), regresi linear berganda sebagai berikut:
mengemukakan bahwa, (1) kompetensi atas dasar
karakteristik kesesuaian pengetahuan memiliki Y = b 0 + b 1X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e (Tiro, 2000)
tingkat kesesuaian yang sangat signifikan terhadap Di mana:
prestasi kerja pegawai di lingkungan Sekretariat Y = Kinerja
Daerah Kabupaten Bone Bolango serta yang b0 = Konstanta
paling dominan pengaruhnya dari faktor - faktor X1 = Motivasi
lainnya. Arah pengaruh yang positif menunjukkan X2 = Disiplin
bahwa semakin tinggi kesesuaian kompetensi X3 = Kompetensi
pegawai berdasarkan karakteristik pengetahuan, b1 b2 b3 = Koefisien regresi variabel X1 ,X2 dan
maka semakin tinggi pula prestasi kerja pegawai X3
pada instansi tersebut. Dengan demikian e = Standar error
hendaknya setiap pegawai ditempatkan pada posisi
yang sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki. HASIL
Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui Karakteristik Responden
pengaruh motivasi, disiplin dan kompetensi Pada Tabel 1 terlihat bahwa karakteristik
terhadap kinerja karyawan PT. Angkasa Pura I responden meliputi tingkat pendidikan dan umur.
(Persero) Bandara Internasional Sultan Jumlah responden sebanyak 100 orang dengan
Hasanuddin Makassar. karakteristik berdasarkan tingkat pendidikan yang
cukup memadai dengan responden dominan
BAHAN DAN METODE berpendidikan SLTA dan Diploma III. Dengan
Jenis Penelitian tingkat pendidikan yang memadai diharapkan akan
Berdasarkan tujuannya, penelitian ini tercipta suatu kinerja yang baik pula. Namun
merupakan penelitian terapan dengan tingkat demikian, disadari bahwa tingkat pendidikan
eksplanasi deskriptif dan jenis data kualitatif dan bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan
kuantitatif. Pendekatan yang dilakukan adalah kinerja seseorang. Karena pegawai yang
survei yang dilakukan pada populasi atau sampel berpendidikan SLTA bisa saja menunjukkan
sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, kinerja yang lebih baik dibandingkan pegawai yang
distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel. berpendidikan lebih tinggi. Dalam hal motivasi dan
disiplin, pegawai dengan tingkat pendidikan yang
Teknik Pengumpulan Data Lebih tinggi dengan pengetahuan dan wawasan
Pengumpulan data dilakukan dengan 3 (tiga) yang lebih banyak pula, akan Lebih mudah
cara sebagai berikut: (1) Wawancara, yaitu memberikan motivasi atau dorongan dalam
pengumpulan data dengan cara mewawancarai berbagai bentuk serta peningkatan kedisiplinan
pihak yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu dalam bentuk preventif.
karyawan. (2) Kuesioner, yaitu pengumpulan data
dengan memberikan daftar kuisioner kepada Pengujian Instrumen Penelitian
responden untuk diisi. (3) Telaah dokumen, yaitu Pada Tabel 2 terlihat bahwa Dari uji validitas
pengumpulan data dengan melakukan penelusuran yang dilakukan terhadap skor tiap item dengan
terhadap dokumen yang berkaitan dengan skor total dari masing-masing atribut dalam
penelitian ini yakni telaah terhadap rencana penelitian didapatkan hasil seluruh item variabel

40
Sektor perekonomian, motivasi disiplin, kinerja karyawan ISSN 2303-100X

bebas dan variabel terikat menunjukkan sahih atau dengan beban kerja, sehingga faktor gaji bukanlah
valid, dengan nilai corrected item total correlation merupakan salah satu pendorong utama dalam
positif di atas angka r tabel, pada df (100-2) = bekerja dan meningkatkan kinerja.
0,176. Dengan demikian, maka dapat dinyatakan Tabel 4 menunjukkan mengenai jam datang,
bahwa semua butir pertanyaan pada kuisioner sebagian besar responden menyatakan sangat
untuk variabel motivasi adalah valid atau mampu setuju datang tepat waktu (53,00%) yang didukung
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh oleh perhitungan rata-rata jawaban untuk
kuisioner tersebut, sehingga dapat digunakan untuk keseluruhan responden sebesar 3,48 yang
analisis selanjutnya. menunjukkan bahwa sebagian besar responden
Tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar selalu datang tepat waktu.
responden menganggap bahwa gaji yang diterima Tabel 5 menunjukkan bahwa kesesuaian
cukup sesuai dengan beratnya beban kerja yang pelayanan dengan peraturan yang berlaku termasuk
harus mereka kerjakan. Hal ini didukung pula dalam kategori tinggi (bobot 3,03). Hal ini berarti
dengan hasil perhitungan rata-rata untuk bahwa setiap jenis pelayanan jasa yang diberikan
keseluruhan responden yakni 3,18 (kategori oleh karyawan sesuai dengan peraturan yang
tinggi) yang menunjukkan bahwa gaji cukup sesuai berlaku.

Tabel 1. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)


1 Sarjana/S1 15 15,00
2 DIII 31 31,00
3 Dll 14 14,00
4 Dl 1 1,00
5. SLTA 25 25.00
6. SLTP 10 10,00
7. SD 4 4,00
Jumlah 100 100,00
Sumber: Hasil Analisis, 2011

Tabel 2. Hasil uji validitas masing-masing konstruk variabel motivasi

Instrumen r hitung r tabel df (100-2) Keterangan


X1.1 0,270 0,176 Valid
X1.2 0,239 0,176 Valid
X1.3 0,387 0,176 Valid
X1.4 0,430 0,176 Valid
X1.5 0,429 0,176 Valid
X1.6 0,247 0,176 Valid
X1.7 0,262 0,176 Valid
X1.8 0,220 0,176 Valid
X1.9 0,233 0,176 Valid
X1.10 0,188 0,176 Valid
X1.11 0,198 0,176 Valid
X1.12 0,204 0,176 Valid
X1.13 0,208 0,176 Valid
X1.14 0,218 0,176 Valid
X1.15 0,230 0,176 Valid
X1.16 0,270 0,176 Valid
Sumber: Hasil Analisis, 2011

41
Evi Wahyuningsih ISSN 2303-100X

Tabel 3. Distribusi frekuensi jawaban responden mengenai kecukupan gaji dalam memilih kebutuhan hidup

Kategori Jawaban Frekuensi (orang) Persentase (%)


Sangat setuju 40 40,00
Setuju 44 44,00
Kurang setuju 16 16,00
Tidak setuju 0 0,00
Jumlah 100 100,00
Rata-rata 3,18
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2011

Tabel 4. Distribusi frekuensi jawaban responden mengenai ketepatan waktu datang

Kategori Jawaban Frekuensi (orang) Persentase


Sangat setuju 53 53,00
Setuju 41 41,00
Kurang setuju 6 6,00
Tidak setuju 0 0,00
Jumlah 100 100,00
Rata-rata 3,48
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2011

Tabel 5. Distribusi frekuensi jawaban responden mengenai kesesuaian pelayanan dengan peraturan yang
berlaku

Kategori Jawaban Frekuensi (orang) Persentase (%)


Sangat setuju 29 29,00
Setuju 47 47,00
Kurang setuju 24 24,00
Tidak setuju 0 0,00
Jumlah 100 100,00
Rata-rata 3,03
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2011

PEMBAHASAN validitas yang tinggi jika alat tersebut menjalankan


Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel fungsi ukurnya sesuai dengan maksud
motivasi, kedisiplinan dan kompetensi mempunyai dilakukannya pengukuran tersebut Menurut Susilo,
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja (1998) corrected item total corelation merupakan
karyawan PT. Angkasa Pura I Bandara Hasanuddin korelasi antar skor total item, interpretasinya
Makassar. Disiplin merupakan variabel yang dengan mengkonsultasikan nilai r kritis, jika r
paling dominan berpengaruh terhadap kinerja hitung > r kritis, maka instrument dinyatakan valid.
karyawan PT. Angkasa Pura I Bandara Hasanuddin Berdasarkan hasil analisis regresi linear
Makassar. Uji validitas dilakukan dengan berganda yang disajikan pada tabel di atas,
mengkorelasikan skor tiap item dengan skor total menunjukkan bahwa variabel motivasi mempunyai
dari masing-masing atribut Validitas menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
sejauh mana alat ukur dapat mengukur apa yang kinerja karyawan PT. Angkasa Pura I Bandara
akan diukur. Dengan kata lain, suatu tes atau Hasanuddin Makassar. Hal ini ditunjukkan oleh
instrurnen pengukur dapat dikatakan mempunyai nilai t-hitung variabel motivasi (X1) yang lebih

42
Sektor perekonomian, motivasi disiplin, kinerja karyawan ISSN 2303-100X

besar dari nilai t-tabel (2,120 > 1,645) serta nilai Pengaruh kompetensi yang positif terhadap
signifikansi (sig.) yang lebih kecil daripada a =0,05 kinerja mengindikasikan bahwa kompetensi
yang disyaratkan (0,009 < 0,05). menjadi sangat berguna untuk membantu
Pengaruh variabel motivasi yang positif organisasi dalam menciptakan budaya prestasi
terhadap kinerja mengindikasikan bahwa kerja tinggi. Kompetensi sangat diperlukan dalam
peningkatan kinerja karyawan sangat tergantung setiap proses SDM, seleksi karyawan, menajemen
pada motivasi yang mendasari atau mendorong prestasi kerja, perencanaan dan sebagainya.
karyawan untuk bekerja. Motivasi itu sendiri Semakin banyak kompetensi dipertimbangkan
terdiri dari upaya pemenuhan kebutuhan fisiologis, dalam proses SDM akan semakin meningkatkan
keamanan, sosial, penghargaan dan aktualisasi diri. budaya organisasi. Demikian pula dengan
Sedangkan prestasi kerja ditinjau dari berbagai mengkomunikasikan nilai dan standar organisasi,
indikator seperti tanggung jawab, kejujuran, menganalisis dan memperbaiki budaya organisasi,
kecakapan, inisitaif dan kepemimpinan. menyeleksi dan merekrut tenaga kerja, menilai dan
Menurut Walker (1992), berpendapat bahwa mengembangkan tenaga kerja, mengembangkan
penghargaan atas prestasi kerja karyawan akan pemimpin, mengelola proses perencanaan,
menimbulkan rasa kepuasan terhadap karyawan itu membangun dasar untuk strategi pelatihan dan
sendiri akan tetapi dengan adanya motivasi diri membentuk proses kompensasi. Hal ini sejalan
untuk bekerja lebih baik maka prestasi kerjanya dengan pendapat Wibowo (2007) bahwa
akan lebih baik lagi. Hal ini sejalan pula dengan kompetensi merupakan karakteristik individu yang
pendapat Gomes (2001), perbaikan produktifitas mendasari prestasi kerja atau perilaku di tempat
kerja berkaitan langsung dengan motivasi kerja.
karyawan. Ditambahkan pula oleh Hasibuan Oleh karena itu, tidaklah mengherankan
(2001) bahwa prestasi kerja merupakan gabungan apabila Hutapea dkk, (2008) mengemukakan
dari tiga faktor penting, yaitu kemampuan dan bahwa apabila organisasi telah mernutuskan untuk
minat seorang pekerja, kemampuan dan menerapkan sistem kerja yang berbasis
penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, serta kompetensi, penilaian prestasi selayaknya
peran dan tingkat motivasi seorang pekerja. dilakukan searah dengan pengembangan
Semakin tinggi ketiga faktor tersebut, semakin kompetensi agar sistem kompetensi yang
besarlah prestasi kerja karyawan yang digunakan terintegrasi dengan keseluruhan proses
bersangkutan. dan pengembangan organisasi.
Pengaruh kedisiplinan yang positif terhadap
kinerja mengindikasikan bahwa karyawan yang KESIMPULAN DAN SARAN
memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
cenderung memiliki kinerja yang tinggi pula. yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya,
Kedisiplinan itu tercermin dari sikap karyawan maka dapat ditarik kesimpulan yaitu Variabel
yang selalu bekerja sesuai dengan waktu dan motivasi, kedisiplinan dan kompetensi mempunyai
aturan yang berlaku, baik aturan yang berlaku di pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
lingkungan kerja maupun yang berlaku secara karyawan PT. Angkasa Pura I Bandara Hasanuddin
keseluruhan bagi karyawan sebagai abdi atau Makassar. Disiplin merupakan variabel yang
pengayom masyarakat. Oleh karena itu, karyawan paling dominan berpengaruh terhadap kinerja
yang menjunjung tinggi kedisiplinan akan karyawan PT. Angkasa Pura I Bandara Hasanuddin
menunjukkan prestasi kerja yang tinggi pula. Hal Makassar. Diperlukan suatu perangkat kebijakan
ini sejalan dengan pendapat Siswanto (1987), yang mengatur secara jelas tata cara pemberian
bahwa disiplin sebagai suatu sifat menghormati, imbalan/insentif pada pimpinan dan karyawan
menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan- dalam organisasi. Sistem pemberian imbalan yang
peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun sifatnya transparan dapat menciptakan gairah,
tidak tertulis serta sanggup menjalankan dan tidak semangat dan motivasi kerja yang tinggi pada
mengelak untuk menerima sanksi-sanksi apabila ia pimpinan dan karyawan yang pada akhirnya
melanggar tugas dan wewenang yang diberikan berimplikasi pada kinerja organisasi.
kepadanya.

43
Evi Wahyuningsih ISSN 2303-100X

DAFTAR PUSTAKA
Dessler, Gary. (1997). Manajemen Sumber Daya
Manusia. Terjemahan oleh Drs. Benyamin
Molan. PT. Prehalindo. Jakarta.
Djati, J. (1996). Manajemen Umum BPFE.
Yogyakarta.
Gomes, Faustino Cordosa. (2001). Manajemen
Sumber daya Manusia. Penerbit Andi Offset.
Yogyakarta.
Hasibuan, Malayu, (2001). Manajemen Sumber
daya Manusia. PT. Gunung Agung. Jakarta.
Hutapea, P., & Thoha, N. (2008). Kompetensi
Plus. Teori, Desain, Kasus dan Penerapan
untuk HR dan Organisasi yang Dinamis.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Martoyo, Susilo, (1998). Manajemen Sumber
Daya Manusia. BPFE. Yogyakarta.

Siswanto Bedjo, (1987), Manajemen Tenaga


Kerja, Bandung. Sinar Baru
Tunggul, Amin Widjaya. (2009). Akuntansi SDM.
Rineka Cipta. Jakarta
Umar, Husein, (2008). Riset Sumber Daya
Manusia dalam Organisasi. Penerbit PT.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Walker, (1992). Organizational Behavior:
Concepts, Controvercies and Applications.
London. Printice. Hati International.
Wibowo. (2007). Membangun Birokrasi Berbasis
Kinerja. Bayumedia Publishing, Jakarta.

44
Evi Wahyuningsih ISSN 2303-100X
6. -Populasi disini adalah para karyawan PT. Angkasa Pura I
(Persero) Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.
- Sampel yang dipilih sebanyak 100 orang.
REVIEW JURNAL 1
7.- Kualitatif Menggunakan Alat Analisis deskriptif
1. Penelitian  ini  bertujuan  Untuk  mengetahui -Kuantitatif Menggunakan aplikasi linier dengan Spss
pengaruh  motivasi,  disiplin  dan  kompetensi
terhadap  kinerja  karyawan  PT.  Angkasa 
Pura  I (Persero) Bandara Hasanuddin 
Makassar.

2. Apakah vriabel motivasi, kedisiplinan dan


kompetensi mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja karyawan PT.
Angkasa Pura I Bandara Hasanuddin
Makassar.

3. Grand theory yang dipakai diambil dari hasil


penelitian terdahulu, diantara lain :

Penelitian  yang  dilakukan  Amin  (2009),


menunjukkan  bahwa  (1)  baik  secara 
simultan, maupun  secara  parsial  variabel 
motivasi, kedisiplinan  dan  kompetensi 
mempunyai  pengaruh yang  signifikan 
terhadap  kinerja  PPNS  Balmon SFR  dan 
Orsat  Kelas  II  Makassar,  (2)  motivasi
merupakan  variabel  yang  paling  dominan
berpengaruh  terhadap  kinerja  PPNS 
Balmon  SFR dan  Orsat  Kelas  II  Makassar. 
Hal  ini  disebabkan karena  kinerja  pegawai 
dapat  ditingkatkan  apabila pimpinan 
mampu  memotivasi  pegawai  dengan
pemenuhan  kebutuhan  fisik,  sosial, 
keamanan, penghargaan  dan  aktualisasi 
diri.  
Penelitian  yang  dilakukan  oleh  Djati  (1996)
bahwa  motivasi  dapat  mempengaruhi 
pencapaian kinerja  seseorang  yang  terlihat 
dari  pengaruh positif,  baik  secara  langsung 
sebesar  16,30  % maupun  secara  tidak 
langsung  sebesar  240,50% terhadap kinerja.
4. Terciptanya human relationship yang serasi akan
mewujudkan lingkungan dan suasana kerja yang nyaman.
Kedisiplinan karyawan akan tercapai apabila hubungan
kemanusiaan dalam perusahaan membaik dan jugak
kepuasan bekerja karyawan jugak di sebabkan karna adanya
faktor penghargaan sehingga para karyawan merasa puas dengan
apa yang telah di kerjakan .

5. Metodo logi yang di gunakan menggunakan


Metode penelitianya menggunakan metode kualitatif dan

kuantitatif

45

You might also like