You are on page 1of 19

Aljabar Boole

Pendahuluan

● Aljabar Boole merupakan suatu jenis symbol yang digunakan untuk


memanipulasi nilai-nilai kebenaran logika secara aljabar.

● Pada sisi yang lain, Aljabar Boole juga merupakan suatu struktur aljabar yang
operasi-operasinya memenuhi aturan-aturan tertentu.

● Aljabar Boole dalam hal ini sebagai suatu struktur aljabar beserta hukum-
hukum yang berlaku dan implementasinya dalam ilmu computer.
Aljabar Boole sebagai Struktur Aljabar

Aljabar Boole didefinisikan sebagai suatu himpunan dengan


operasi " ∧ ", " ∨ " dan "~" (atau ′) serta elemen 0 dan 1.

Aljabar Boole dituliskan sebagai: 𝐵,∨,∧, ∼ ,0,1 atau


𝐵,∨,∧, ′, 0,1
Hukum-hukum pada Aljabar Boole
1. Hukum Komutatif
a. 𝑥 ∨ 𝑦 = 𝑦 ∨ 𝑥
b. 𝑥 ∧ 𝑦 = 𝑦 ∧ 𝑥
2. Hukum Asosiatif
a. 𝑥 ∨ 𝑦 ∨ 𝑧 = 𝑥 ∨ 𝑦 ∨ 𝑧
b. 𝑥 ∧ 𝑦 ∧ 𝑧 = 𝑥 ∧ 𝑦 ∧ 𝑧
3. Hukum Distributif
a. 𝑥 ∨ 𝑦 ∧ 𝑧 = 𝑥 ∨ 𝑦 ∧ 𝑥 ∨ 𝑧
b. 𝑥 ∧ 𝑦 ∨ 𝑧 = 𝑥 ∧ 𝑦 ∨ 𝑥 ∧ 𝑧
4. Hukum Identitas
a. 𝑥 ∨ 0 = 𝑥
b. 𝑥 ∧ 1 = 𝑥
5. Hukum Negasi (Komplemen)
a. 𝑥 ∨ 𝑥′ = 1
b. 𝑥 ∧ 𝑥′ = 0
Contoh 2.1
Misal diketahui himpunan symbol-simbol logika 𝑝, 𝑞, 𝑟, … beserta operasi dan (∧),
atau (∨), negasi ~ , serta elemen False (F) dan True (T).
Himpunan tersebut merupakan suatu struktur aljabar. Jika elemen 0 disubstitusi
dengan F dan 1 disubstitusi dengan T, maka syarat-syarat aljabar Boole dapat
dipenuhi.
Teorema 2.1
Diketahui Aljabar Boole 𝐵,∨,∧, ∼ ,0,1 dan 𝑥, 𝑦. 𝑥 ′ , 𝑦′ ∈ 𝐵, maka hukum-hukum
berikut berlaku.
1. Hukum Idempoten
a. 𝑥 ∨ 𝑥 = 𝑥
b. 𝑥 ∧ 𝑥 = 𝑥
2. Hukum Ikatan
a. 𝑥 ∨ 1 = 1
b. 𝑥 ∧ 0 = 0
3. Hukum Absorbsi
a. 𝑥 ∧ 𝑦 ∨ 𝑥 = 𝑥
b. 𝑥 ∨ 𝑦 ∧ 𝑥 = 𝑥
4. Hukum De Morgan
a. 𝑥 ∨ 𝑦 ′ ⇔ 𝑥′ ∧ 𝑦′
b. 𝑥 ∧ 𝑦 ′ ⇔ 𝑥′ ∨ 𝑦′
Bukti:
1. Pembuktian Hukum Idempoten bagian a. sebagai berikut.
𝑥∨𝑥 = 𝑥∨𝑥 ∧1 (Hukum Identitas)
= 𝑥 ∨ 𝑥 ∧ 𝑥 ∨ 𝑥′ (Hukum Negasi)
= 𝑥 ∨ 𝑥 ∧ 𝑥′ (Hukum Distributif)
=𝑥∨0 (Hukum Negasi)
=𝑥 (Hukum Identitas)

2. Pembuktian Hukum Ikatan bagian a. sebagai berikut.


𝑥 ∨ 1 = 𝑥 ∨ 𝑥 ∨ 𝑥′ (Hukum Negasi)
= 𝑥 ∨ 𝑥 ∨ 𝑥′ (Hukum Asosiatif)
= 𝑥 ∨ 𝑥′ (Hukum Idempoten)
=1 (Hukum Negasi)
3. Pembuktian Hukum Absorbsi bagian a. sebagai berikut.
𝑥∧𝑦 ∨𝑥 = 𝑥∧𝑦 ∨ 𝑥∧1 (Hukum Identitas)
=𝑥∧ 𝑦∨1 (Hukum Distributif)
=𝑥∧1 (Hukum Ikatan)
=𝑥 (Hukum Identitas)

Hukum-hukum yang lain silakan dibuktikan sendiri sebagai latihan.


Teorema 2.2
Diketahui Aljabar Boole 𝐵,∨,∧, ∼ ,0,1 elemen 0 dan 1 masing-masing adalah
tunggal.

Teorema 2.3
Untuk setiap elemen 𝑥 ∈ 𝐵,∨,∧, ∼ ,0,1 terdapatlah dengan tunggal 𝑥′ yang
memenuhi hukum negasi.
Fungsi Boolean
Misal 𝐵 = 𝐵,∨,∧, ∼ ,0,1 adalah Aljabar Boole.
Suatu fungsi Boolean variable adalah fungsi 𝑓: 𝐵𝑛 → 𝐵
𝑛
Fungsi Boolean sederhana adalah jika 𝐵 = 0,1 . Jadi, 𝑓: 0,1 →
0,1
𝑛
Masukannya adalah 0,1 dan keluarannya adalah 0,1 .
Operasi “Not, And (dan), Or (atau)” dalam logika dapat dipandang
2
sebagai fungsi Boolean dari 0,1 → 0,1
Fungsi Boolean
▪ Fungsi Not 0,1 2 → 0,1 didefinisikan sebagai:
0, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 = 1
𝑁𝑜𝑡 𝑥 =
1, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 = 0
Fungsi tersebut biasanya ditulis ~ 𝑥

2
▪ Fungsi And: 0,1 → 0,1 didefinisikan sebagai:
1, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 = 𝑦 = 1
𝐴𝑛𝑑 𝑥, 𝑦 =
0, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑦 𝑙𝑎𝑖𝑛

2
▪ Fungsi Or: 0,1 → 0,1 didefinisikan sebagai:
0, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 = 𝑦 = 0
𝐴𝑛𝑑 𝑥, 𝑦 =
1, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑦 𝑙𝑎𝑖𝑛
Contoh 2.2
2
Nyatakan penghubung XOR (Eksklusive Or) dalam fungsi 0,1 → 0,1

Penyelesaian:
Penghubung XOR (symbol ⊕) mirip dengan penghubung atau “∨” yang sering disebut
Inclusive OR. Bedanya pada XOR untuk pernyataan pertama dan kedua bernilai Benar,
maka hasilnya salah. Nilai kebenaran penghubung (⊕) dan ∨ dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1
𝑝 𝑞 𝑝∨𝑞 𝑝⊕𝑞
T T T F
T F T T
F T T T
F F F F
Jika T dinyatakan dengan 1 dan F dengan 0, maka ⊕ dapat dinyatakan
dalam Tabel masukan-keluaran seperti pada Tabel 2.2
Table 2.2
Masukan Keluaran
𝑝 𝑞 𝑝⊕𝑞
1 1 0
1 0 1
0 1 1
0 0 0

Berdasarkan Tabel 2.2 keluaran 𝑝 ⊕ 𝑞 akan bernilai 0 jika 𝑝 = 𝑞 dan bernilai


1 jika 𝑝 ≠ 𝑞. Jika XOR dinyatakan sebagai fungsi 0,1 2 → 0,1 , maka XOR:
0,1 2 → 0,1 didefinisikan sebagai:

0, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑝 = 𝑞
𝑋𝑂𝑅 𝑝, 𝑞 =
1, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑝 ≠ 𝑞
Ekspresi Boole
Ekspresi Boole dalam 𝑛 buah variable 𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑛 didefinisikan
sebagai berikut.
1. 0 dan 1 adalah ekspresi Boole
2. 𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑛 masing-masing adalah ekspresi Boole
3. Jika E1 dan E2 adalah ekspresi Boole, maka 𝐸1 ∧ 𝐸2 , 𝐸1 ∨ 𝐸2 dan
𝐸′ adalah Ekspresi Boole juga.
● Secara aljabar, fungsi boole dapat dinyatakan dalam tabel kebenaran dan rangkaian logika.
Jika fungsi boole dinyatakan dalam tabel kebenaran, maka untuk fungsi boole dengan n
peubah, kombinasi dari nilai peubahnya sebanyak 2n.

● Dua fungsi boole dikatakan sama jika kedua ekspresi boole-nya ekuivalen. Maksudnya
ekuivalen adalah kedua ekspresi boole tersebut tidak sama tetapi mempunyai nilai yang
sama (menyatakan fungsi yang sama). Hal ini bisa dibuktikan dengan menggunakan tabel
kebenaran atau dengan menurunkan ekspresi boole sampai mendapatkan ekspresi yang lain
dengan menggunakan hukum-hukum yang terdapat pada aljabar boole.
Contoh 2.3
Nyatakan fungsi boole 𝑓 𝑥, 𝑦, 𝑧 = 𝑥 ∧ 𝑦 ∨ 𝑧′ dalam tabel kebenaran.

Penyelesaian:
Nilai-nilai dari fungsi boole dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3
𝑥 𝑦 𝑧 𝑧′ 𝑥∧𝑦 𝑥 ∧ 𝑦 ∨ 𝑧′
1 1 1 0 1 1
1 1 0 1 1 1
1 0 1 0 0 0
1 0 0 1 0 1
0 1 1 0 0 0
0 1 0 1 0 1
0 0 1 0 0 0
0 0 0 1 0 1
Contoh 2.4
Jelaskan apakah kedua ekspresi boole ini ekivalen.
𝐸1: 𝑥 ∧ 𝑦 ∨ 𝑥 ∧ 𝑦 ∧ 𝑧 ∨ 𝑧; 𝐸2: 𝑥 ∧ 𝑦 ∨ 𝑧

Penyelesaian:
Untuk menunjukkan ekivalen atau tidak ada dua cara, yaitu:
a. Menurunkan salah satu ekspresi boole sampai mendapatkan ekspresi
boole lainnya dengan menggunakan hukum aljabar.
𝑥 ∧ 𝑦 ∨ 𝑥 ∧ 𝑦 ∧ 𝑧 ∨ 𝑧= 𝑥 ∧ 𝑦 ∧ 1 ∨ 𝑧 ∨ 𝑧 Hukum
distributif
= 𝑥 ∧ 𝑦 ∧ 1 ∨ 𝑧 Hukum ikatan
= 𝑥 ∧ 𝑦 ∨ 𝑧 Hukum identitas

Karena 𝐸1 = 𝐸2 maka kedua ekspresi boole ini ekuivalen.


a. Dengan table kebenaran

Tabel 2.4
𝑥 𝑦 𝑧 𝑥∧𝑦 𝑥∧𝑦∧𝑧 𝑥 ∧ 𝑦 ∨ 𝑥 ∧ 𝑦 ∧ 𝑧 𝐸1 𝐸2
1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 0 1 1 1
1 0 1 0 0 0 1 1
1 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 0 0 0 1 1
0 1 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0

Berdasarkan table 2.4, kolom 𝐸1 = 𝐸2, maka ekspresi boole 𝐸1 = 𝐸2 ini ekuivalen
Contoh 2.5 Diketahui Ekspresi Boole dalam 3 variabel x, y dan z sebagai 𝐸 = 𝑥 ∨ 𝑦𝑧.
Buatlah table fungsi Boole yang sesuai dengan ekspresi E.

Penyelesaian:
Tabel fungsi boole yang sesuai dengan ekspresi E disajikan pada Table 2.5
Table 2.5
𝑥 𝑦 𝑧 𝑦𝑧 𝐸 = 𝑥 ∨ 𝑦𝑧
1 1 1 1 1
1 1 0 0 1
1 0 1 0 1
1 0 0 0 1
0 1 1 1 1
0 1 0 0 0
0 0 1 0 0
0 0 0 0 0

You might also like