You are on page 1of 35

1

LAPORAN TAHUNAN
PELAKSANAAN PROGRAM KEPENGAWASAN
TAHUN 2022

Nama Pengawas : Khofiyul Arif, S.Pd.I


Jenjang Pengawas : RA/MI
NIP : 197503052005011001
Pangkat/Golongan : Penata Tk. I / III-d
Pangkat/Jabatan :Pengawas Muda
Tk. Dasar pada MI

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gresik


2022

1
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Pengawasan Tahunan ini disusun oleh:

Nama : Khofiyul Arif, S.Pd. I


NIP : 197503052005011001

Pagkat/Golongan : Penata Tk.I/III-d

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat/Tgllahir : Gresik, 5 Maret 1975

Pendidikan Terakhir : S1

Jabatan Pengawas : Pengawas Muda Tk. Dasar pada MI

Instansi : Kementerian Agama Kabupaten Gresik

Jumlah Madrasah Binaan : 11 M

Program ini berlaku dan dilaksanakan pada Tahun 2022 di lingkungan Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur.

Gresik, 1 November 2022

Kepala Kemanag Kab. Gresik Pengawas Madrasah,

Drs. SAHID, MM KHOFIYUL ARIF, S. Pd.I


NIP 196903151995031004 NIP 197503052005011001

ii
KATA PENGANTAR

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor:
21 Tahun 2010 Tentang Jabatan Fungsional Pengawas Madrasah dan Angka Kreditnya, Bab III pasal
7 menyatakan bahwa kewajiban pengawas madrasah dalam melaksanakan tugas adalah: menyusun
program pengawasan, melaksanakan program pengawasan, melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan
program pengawasan dan membimbing dan melatih profesional Guru.
Sebagai hasil pelaksanaan program pengawasan perlu disusun laporan pelaksanaan
pengawasan dalam jangka waktu satu tahun yang selanjutnya dikenal dengan laporan tahunan.
Dalam penyusunan laporan ini, sumber daya secara kolaboratif telah kami manfaatkan
semaksimal mungkin namun demikian masih banyak kekurangan dan kelemahan yang terdapat dalam
laporan tahunan pembinaan guru dan kepala madrasah. Untuk itu diperlukan masukan dan perbaikan
dari pihak terkait sehingga program dan laporan tahunan pembinaan guru dan kepala madrasah pada
tahun 2022 dapat disempurnakan.

Gresik, 1 November 2022

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

LEMBARPENGESAHAN ……………….……………………………………… i
KATAPENGANTAR.……………………………………………………………… ii
DAFTARISI ……………………………………………………………………… iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah………………………………………………… 1
B. FokusMasalah ………………………………………………………….. 1
C. TujuanDanSasaranPengawasan.……………………………………….. 2
D. RuangLingkupPengawasan…………………………………………….. 2
BAB11KERANGKAPIKIRPEMECAHANMASALAH…………………………… 3
BAB III : PENDEKATAN DAN METODE PENGAWASAN PADA MASA PANDEMI
COVID-19………………………………………………………………….. 5
BAB IV : HASIL PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN TAHUN 2020
A. Pembinaan Guru …………………………………………………………... 10
B. Pembinaan Kepala Madrasah ..……………………………………….. 10
C. Pembahasan Hasil Pembinaan …………………………………………… 12
D. Laporann Pemantauan Pelaksanaan 8 SNP ……………………………… 14
E. Pembahasan Hasil Pemantauan 8 SNP …………………………………….. 15
F. Penilaian Kinerja Kepala Madrasah …………………………………………21
G. Pembahasan Hasil Penilaian Kepala Madrasah ……………………………..23
BAB V : PENUTUP
A. Simpulan
B. Rekomendasi
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Surat keterangan pelaksanaan pembinaan guru & kepala madrasah, pemantauan 8 SNP dan
penilaian kinerja kepala madrasah
2. Jadwal pelaksanaan pembinaan guru dan/atau kepala madrasah, pemantauan 8 SNP dan
penilaian kinerja kepala madrasah
3. Daftar hadir pembinaan guru dan/atau kepala madrasah, pemantauan 8 SNP dan penilaian
kinerja kepala madrasah
4. Instrumen pembinaan guru dan/atau kepala madrasah, pemantauan 8 SNP dan penilaian
kinerja kepala madrasah

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengawas madrasah berdasarkan keputusan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2012, adalah Guru
Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan fungsional pengawas satuan pendidikan yang
tugas, tanggungjawab, dan wewenangnya melakukan pengawasan akademik dan manajerial pada
Madrasah

Merujuk kepada Keputusan Menteri tersebut, dapat dikatakan bahwa pengawas pendidikan adalah
pejabat fungsional yang memberikan layanan bantuan kepada personil dan lembaga pendidikan.
Melalui proses dan prosedur kinerjanya, patut diduga akan memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap proses manajerial dan pembelajaran di lingkungan madrasah.

Pengawas pendidikan, dalam konteks perubahan pendidikan adalah elemen yang dapat
memberikan pencerahan. Pencerahan itu bersifat komprehensif di lingkungan madrasah. Kinerja
pengawas, walaupun adakalanya bersifat teknis, tetapi memiliki kedudukan strategis dalam
menciptakan situasi yang kondusif bagi pencapaian kinerja setiap elemen yang ada di madrasah,
baik itu kepala madrasah, guru, laboran, pustakawan, tenaga administrasi, peserta didik dan siapa
saja yang terlibat secara langsung terhadap proses pembelajaran.

Bagi pengawas, laporan hasil pengawasan dapat dimanfaatkan sebagai landasan dalam
penyusunan program kerja pengawasan tahun berikutnya (masa adaptasi normal baru);
mengetahui keterlaksanaan program, sebagai dokumentasi kegiatan yang telah dilakukan dalam
satu periode pengawasan, dan sebagai bukti pertanggungjawaban pengawas yang bersangkutan
atas tugas dan fungsinya dalam penilaian.

B. Fokus Masalah.
Berdasarkan identifikasi, dan analisis hasil pengawasan tahun sebelumnya maka kegiatan
pengawasan difokuskan pada pembinaan guru dan/atau kepala di masa learning loss Pemantauan 8
SNP dan penilaian kinerja guru dan/atau kepala madrasah, Yang terdiri dari 97 guru dan 11
kepala madarasah. Adapun fokus masalah yang menjadi objek pembinaan adalah tugas pokok
guru di masa learning loss .

C. Tujuan dan Sasaran Pengawasan

1
Tujuan dari penyusunan laporan kepengawasan tahunan kegiatan pembinaan guru dan/atau kepala
madrasah, pemantauan 8 SNP dan penilaian kinerja guru dan kepala. Keterlaksanaan setiap butir
kegiatan yang menjadi tugas pokok pengawas madrasah pada madrasah yang menjadi binaannya
khususnya dalam melakukan pembinaan guru dan/atau kepala madrasah, pemantauan 8 SNP dan
penilaian kinerja guru dan/atau kepala madarasah.

1. Berbagai faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan setiap butir kegiatan
pembinaan guru dan/atau kepala madrasah, pemantauan 8 SNP dan penialaian kinerja guru
dan/atau kepala madrasah
2. Kinerja kepala madrasah dalam pengelolaan dan administrasi madrasah
3. Kinerja guru dalam menjalankan tugas pokoknya merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi pembelajaran khususnya yang terkait dengan implementasi kurikulum 2013
4. Sebagai landasan dalam penyusunan pelaksanaan program kerja pengawasan tahun berikutnya
di masa adaptasi kebiasaan baru.
5. Sebagai dokumentasi laporan pelaksanaan program kepengawasan yang telah dilakukan dalam
satu periode
6. Sebagai bukti pertanggungjawaban pengawas madrasah yang bersangkutan atas tugas dan
fungsinya dalam pelaksanaan program kepengawasan yang menjadi madrasah binaannya
Sedangkan sasaran pengawasan adalah 11 madrasah binaan yang terdiri dari kepala madrasah,
guru, laboran, pustakawan, dan tenaga kependidikan lainnya yang terlibat secara tidak langsung
terhadap proses pembelajaran.

D. Ruang Lingkup Pengawasan


Ruang lingkup kepengawasan dalam hal ini adalah pengawasan manajerial dan pengawasan
akademik .. Pengawasan manajerial pada dasarnya memberikan pembinaan, pemantauan,
penilaian dan bantuan/bimbingan mulai dari rencana program, proses, sampai dengan hasil.
Pembinaan yang diberikan kepada kepala madrasah dan seluruh staf madrasah dengan tujuan
meningkatkan kinerja madrasah. Sedangkan pengawasan akademik berkaitan dengan membina
dan membantu guru dalam melaksanakan tugas pokoknya dengan tujuan pelaksanaan
pembelajaran antara guru dan siswa . ini tetap berlangsung melalui Pembelajaran Jarak jauh
(PJJ). Ruang lingkup pemantauan dalam laporan ini terdiri dari pemantauan standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian, serta
pengolahan hasil pemnatauan dari 8 (delapan) SNP . . Ruang lingkup penilaian kinerja terdiri dari
penilaian kompetensi kepala madrasah ini terdiri dari kompetensi kepribadian, kompetensi
manajerial, kompetensi kewirausahaan, kompetensi supervisi akademik dan kompetensi sosial.

2
BAB II
KERANGKA PIKIR PEMECAHAN MASALAH

Kualitas lulusan sebuah institusi pendidikan tentunya tidak dapat dilepaskan dari penjaminan mutu
(quality control) selama proses pembelajaran. Dalam hal ini pengawas madrasah adalah pihak yang
bertanggung jawab dalam melakukan pengawasan terhadap terpenuhinya 8 standar pendidikan seperti
yang telah digariskan oleh pemerintah pusat. Berdasarkan Permenpan No 21 Tahun 2010, pengawas
madrasah bertugas untuk melaksanakan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan
pendidikan. Pengawasan akademik tersebut meliputi pengawasan terhadap proses kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan oleh guru baik dikelas dan laboratorium maupun berkaitan dengan hasil
belajar siswa. Sedangkan pengawasan manajerial berkenaan dengan kinerja manajemen madrasah
yang dalam hal ini dipimpin oleh kepala madrasah.

Begitu juga dengan kepala madrasah selaku supervisor pembelajaran dalam usahanya memberikan
bantuan atau pelayanan profesional kepada guru, selalu menaruh perhatian yang sungguh-sungguh
terhadap aspek-aspek yang dapat mengganggu tugas guru dalam proses belajar mengajar. Dalam hal
ini, kepala madrasah senantiasa mempelajari secara obyektif dan terus menerus masalah-masalah yang
dihadapi guru dalam pelaksanaan tugasnya. Dengan demikian kepala madrasah yang efektif adalah
kepala madrasah yang mengetahui kompetensinya sebagai supervisor, yaitu memahami permasalahan
yang dihadapi guru, selanjutnya memberikan bantuan dan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan
dan masalah yang dihadapi itu, baik secara individu maupun kelompok. Kemudian memberi
kesempatan kepada guru - guru untuk mengembangkan kreativitas dan mendorong guru ke arah ide-
ide yang baik bagi perbaikan tugasnya.

Bila pengawas, kepala madrasah dan guru, memahami tugas dan fungsinya masing-masing dan
bergerak seperti roda, maka akan dihasilkan guru yang berkualitas. Guru yang berkualitas dihasilkan
karena kepemimpinan kepala madrasah yang berkualitas, dan kepala madrasah yang berkualitas
dihasilkan karena pelaksanakanan pengawasan yang berkualitas.
Gerakan roda yang bergerak dan saling mempengaruhi satu sama lain, dapat digambarkan sebagai
berikut:

3
Gambar 1. Roda kerjasama antara pengawas madrasah, kepala madrasah dan guru

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa majunya madrasah tidak lepas dari pengawasan yang
dilakukan oleh pengawas madrasah. Keberhasilan suatu madrasah tidak lepas dari kepemimpinan
pengawas madrasah. Sebagai supervisor, pengawas madrasah harus mampu membawa madrasah
binaanya menjadi madrasah yang berdaya saing baik di daerah maupun pusat, sehingga tujuan
pendidikan secara umum pada akhirnya akan tercapai.

4
BAB III
PENDEKATAN, METODE DAN TEKNIK PENGAWASAN

Terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam pengawasan . yaitu pendekatan direktif,
pendekatan non-direktif dan pendekatan kolaboratif. Berikut penjelasan ketiga pendekatan tersebut.

1. Pendekatan Direktif (langsung)


Yang dimaksud dengan pendekatan direktif adalah cara pendekatan terhadap masalah yang
bersifat langsung. Pengawas memberikan arahan langsung, dengan tujuan agar guru yang
mengalami problem perlu diberi rangsangan langsung agar ia bisa bereaksi. Adapun langkah-
langkah pendekatan direktif yaitu : menjelaskan, menyajikan, mengarahkan, memberi contoh,
menetapkan tolok ukur, dan menguatkan. Pengawas menjadi sentral yang menentukan perbaikan
pada guru, untuk itu pengawas harus aktif, kreatif, dan inovatif dalam memperbaiki cara mengajar
guru, sehingga guru tidak merasa di dikte dalan mengembangkan kemampuannya dan
kreativitasnya.

2. Pendekatan Non-Direktif (tidak Langsung)


Yang dimaksud pendekatan non-direktif yaitu cara pendekatan terhadap permasalahan yang
bersifat tidak langsung. Pengawas tidak secara langsung menunjukkan permasalahan, tapi terlebih
dahulu mendengarkan secara aktif apa yang dikemukakan guru. Peranan pengawas disini adalah
mendorong/membangkitkan kesadaran guru itu sendiri. Pendekatan non-direktif ini guru menjadi
pusat yang menentukan perbaikan pada dirinya sendiri. Pengawas hanya membantu, mendorong
guru agar mampu mengembangkan kemampuannya dan kreativitasnya. Adapun langkah-langkah
pendekatan non-direktif yaitu : mendengarkan, memberikan penguatan, menjelaskan, menyajikan
dan memecahkan masalah.

3. Pendekatan Kolaboratif (Campuran)


Pendekatan kolaboratif adalah cara yang memadukan antara pendekatan direktif dan non-direktif.
Pada pendekatan ini pengawas dan guru bersama-sama, bersepakat untuk menetapkan struktur,
proses dan kriteria dalam melaksanakan proses percakapan terhadap masalah yang dihadapi.
Pendekatan kolaboratif ini mengunakan komunikasi dua arah, dari atas ke bawah dan dari bawah
ke atas. Pada pendekatan kolaboratif ini, yang berperan adalah pengawas dan guru. Keduanya
saling mengisi untuk menentukan perbaikan dan pengembangan kemampuan dan kreativitas
guru.

5
Sedangkan metode dalam konteks pengawasan merupakan suatu cara yang ditempuh oleh pengawas
pendidikan guna merumuskan tujuan yang hendak dicapai baik oleh sistem perorangan maupun
kelembagaan pendidikan itu sendiri. Adapun teknik adalah langkah-langkah kongkrit yang
dilaksanakan oleh seorang supervisor, dan teknik yang dilaksanakan dalam supervisi dapat ditempuh
melalui berbagai cara, yakni pada prinsipnya berusaha merumuskan harapan-harapan menjadi sebuah
kenyataan.

A. Kepengawasan Manajerial.
1. Monitoring dan Evaluasi
a. Monitoring/Pengawasan
Monitoring adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan penyelenggaraan madrasah, apakah sudah sesuai dengan rencana, program,
dan/atau standar yang telah ditetapkan, serta menemukan hambatan-hambatan yang harus
diatasi dalam pelaksanaan program. Monitoring lebih berpusat pada pengontrolan selama
program berjalan dan lebih bersifat klinis. Melalui monitoring, dapat diperoleh umpan
balik bagi madrasah atau pihak lain yang terkait untuk menyukseskan ketercapaian tujuan.
Aspek aspek yang dicermati dalam monitoring adalah hal-hal yang dikembangan dan
dijalankan dalam Rencana Pengembangan Madrasah (RPM). Dalam melakukan
monitoring ini tentunya pengawas harus melengkapi diri dengan parangkat atau daftar
isian yang memuat seluruh indikator madrasah yang harus diamati dan dinilai.

b. Evaluasi
Kegiatan evaluasi ditujukan untuk mengetahui sejauhmana kesuksesan pelaksanaan
penyelenggaraan madrasah atau sejauhmana keberhasilan yang telah dicapai dalam kurun
waktu tertentu. Tujuan evaluasi utamanya adalah untuk (a) mengetahui tingkat
keterlaksanaan program, (b) mengetahui keberhasilan program, (c) mendapatkan
bahan/masukan dalam perencanaan tahun berikutnya, dan (d) memberikan penilaian
(judgement) terhadap madrasah.

2. Refleksi dan Focused Group Discussion


Focused Group Discussion (FGD), melibatkan unsur-unsur stakeholder madrasah. Diskusi
kelompok terfokus ini dapat dilakukan dalam beberapa putaran sesuai dengan
kebutuhan.Tujuan dari FGD adalah untuk menyatukan pandangan stakeholder mengenai
realitas kondisi (kekuatan dan kelemahan) madrasah, serta menentukan langkah-langkah
strategis maupun operasional yang akan diambil untuk memajukan madrasah. Peran pengawas

6
dalam hal ini adalah sebagai fasilitator sekaligus menjadi narasumber untuk memberikan
masukan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman.

3. Metode Delphi
Metode Delphi dapat digunakan dalam membantu pihak madrasah merumuskan visi, misi dan
tujuannya. Sesuai dengan konsep MBM, dalam merumuskan Rencana Pengembangan
Madrasah (RPM) sebuah madrasah harus memiliki rumusan visi, misi dan tujuan yang jelas
dan realistis yang digali dari kondisi madrasah, peserta didik, potensi daerah, serta pandangan
seluruh stakeholder.

4. Workshop
Workshop atau lokakarya merupakan salah satu metode yang ditempuh pengawas dalam
melakukan supervisi manajerial. Metode ini tentunya bersifat kelompok dan dapat melibatkan
beberapa kepala madrasah, wakil kepala madrasah dan/atau perwakilan komite madrasah.
Penyelenggaraan workshop ini tentu disesuaikan dengan tujuan atau urgensinya, dan dapat
diselenggarakan bersama dengan Kelompok Kerja Kepala Madrasah (K3M) atau organisasi
sejenis lainnya. Sebagai contoh, pengawas dapat mengambil inisiatif untuk mengadakan
workshop tentang pengembangan KTSP, sistem administrasi, peran serta masyarakat, sistem
penilaian dan sebagainya.

B. Kepengawasan Akademik
1. Teknik Supervisi Individual
Teknik supervisi individual diberikan kepada guru tertentu yang mempunyai masalah khusus dan
bersifat perorangan. Supervisor di sini hanya berhadapan dengan seorang guru yang dipandang
memiliki persoalan tertentu. Teknik-teknik supervisi yang dikelompokkan sebagai teknik
individual meliputi: kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan individual, kunjungan antarkelas,
dan menilai diri sendiri.

2. Teknik Supervisi Kelompok


Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program supervisi yang ditujukan pada
dua orang atau lebih. Guru-guru yang diduga, sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah
atau kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang sama dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi
satu/bersama-sama. Kemudian kepada mereka diberikan layanan supervisi sesuai dengan
permasalahan atau kebutuhan yang mereka hadapi. Ada tiga belas teknik supervisi kelompok,
sebagai berikut:

7
a) Kepanitiaan-kepanitiaan
b) Kerja kelompok
c) Laboratorium kurikulum
d) Baca terpimpin
e) Demonstrasi pembelajaran
f) Darmawisata
g) Kuliah/studi
h) Diskusi panel
i) Perpustakaan jabatan
j) Organisasi profesional
k) Buletin supervisi
l) Pertemuan guru
m)Workshop/lokakarya/konferensi kelompok

Satu hal yang perlu ditekankan di sini bahwa tidak ada satupun di antara teknik-teknik supervisi di atas
yang cocok atau bisa diterapkan untuk semua pembinaan di madrasah. Artinya, akan ditemui oleh
pengawas adanya satu teknik tertentu yang cocok diterapkan untuk membina seorang guru tetapi tidak
cocok diterapkan pada guru lain. Oleh sebab itu, seorang pengawas harus mampu menetapkan teknik-
teknik mana yang sekiranya mampu mencapai tujuan yang diharapkan.

Pengawas madrasah dituntut untuk mampu mendesain kegiatan supervisi dengan menggunakan
berbagai pendekatan, metode dan teknik kepengawasan dengan situasi nontatap muka nyata (virtual).
Pengawas madrasah melakukan supervisi jarak jauh memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) melalui berbagai cara seperti memanfaatkan daring yaitu menggunakan aplikasi
Google Classroom, Zoom Meeting, WhatsApp Group (WAG), moodle dan lainnya. Pengawas
madrasah juga mampu membuat daftar hadir daring dengan Zoho, Kelas Maya dengan Google
Classroom, Membuat Video Pembelajaran Sederhana dengan Powerpoint, Penilaian Online dengan
Google Form dan Penilaian Interaktif dengan mentumeter dan Kahoot.

8
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN TAHUN 2022

A. Laporan Pembinaan Guru

Tabel. 4.1. laporan Pembinaan Guru .

No Aspek/Materi Kegiatan Sasaran Target Metode/ Hambatan Ketercapaian Kesimpulan Tindak


Teknik Lanjut
1. Penyusunan Peningkatan 97 100% Teknik Guru belum 80 % (78 Sebagian besar Pembinaan
RPP 1 kemampuan guru supervisi pernah dari 97 guru ( guru) telah melalui
efisiensi guru dalam MI kelompok mengikuti diklat guru) memahami cara Zoom
Penyusunan Swasta (Workshop) tentang Penyusunan RPP Meeting
RPP 1 dan tugas Penyusunan 1 efisiensi atau secara
efisiensi mandiri RPP 1 efisiensi. langsung
menggunakan
Zoom Cloud
Meeting

9
B. Laporan Pembinaan kepala madrasah

Tabel. 4.2. laporan Pembinaan Kepala Madrasah

No Aspek/Materi Kegiatan Sasaran Target Metode/ Hambatan Ketercapaian Kesimpulan Tindak


Teknik Lanjut
1. Penyusunan Peningkatkan 11 100% Teknik Kepala 100 % Seluruh Kepala Pembinaan
KTSP pemahaman Kepala Supervisi Madrasah belum Madrasah dapat melalui
Kepala madrasah kelompok semuanya menyusun KTSP FGD
Madrasah (Workshop) mengetahui
sebagai dan tugas regulasi
pengelola mandiri tatentanPanduan
kurikulum di melalui Kurikulum
madrasah FGD

10
C. Pembahasan Hasil Pembinaan Guru dan/atau Kepala Madrasah

Pembinaan guru yang dilakukan dalam program ini adalah penyusunan RPP 1 efisiensi .
yang diberikan kepada 97 guru Madrasah Ibtidaiyah Swasta dengan metode workshop
dan tugas mandiri. Dalam kegiatan ini hambatan yang dihadapi adalah guru belum
pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan tentang Penyusunan RPP efisiensi, akan
tetapi melalui pembinaan pengawas hasil yang dicapai dalam kegiatan workshop
tersebut mencapai 80%, karena 16 orang tidak hadir dalam pembinaan.

Kesulitan guru dalam melaksanakan tugas pokok bukan saja dalam merencanakan
pembelajaran tetapi juga dalam melaksanakan pembelajaran. Banyak guru yang tidak
memahami bagaimana cara membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP efisiensi ,
sebagaimana telah diamanatkan dalam permendikbud no 22 Tahun 2016 yaitu model
pembelajaran yang dituntut dalam kurikulum 2013 adalah model problem based
learning, project based learning atau inquiry based learning .

11
D. Laporan Pemantauan pelaksanaan 8 SNP

Tabel 4.1. Laporan Pemantauan Pelaksanaan SNP .

No Aspek/Materi Kegiatan Sasaran Target Metode Hambatan Ketercapaian Kesimpulan Tindak


Lanjut
1. Pemantauan 8 Monitoring 11 100% Monitoring untuk madrasah 75 % Peningkatan Monitoring
SNP . pemenuhan 8 Madrasah dan swasta harus ketercapaian dan Evaluasi
SNP . evaluasi menunggu pemenuhan 8 menggunakan
melalui dukungan dana SNP . aplikasi
aplikasi dari yayasan diperoleh dari Zoom
Zoom madrasah Meeting
Meeting swasta yang
dan akan
pemberian diakreditasi.
instrumen
monitoring
8 SNP yang
dikirim
melalui
WAG

12
E. Pembahasan Hasil Pemantauan 8 SNP ..

1. Standar Isi
Dalam kaitan program pembinaan, pemantauan pemenuhan SNP yang terkait dengan
standar isi misalnya program pembinaan dan pemantauan pemenuhan standar isi
yang dilakukan oleh pengawas terdiri dari dua program yaitu program yang
menyangkut validasi KTSP dan pengembangan silabusnya telah divalidasi, dan 80%
madrasah telah mengembangkan KTSP. Indikator pemenuhan instrumen SNP yang
digunakan dalam kegiatan pemantauan standar isi yaitu Madrasah memiliki pedoman
Implementasi Kurikulum. Pada Madrasah, Kepala madrasah mengembangkan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Madrasah menyusun KTSP yang
meliputi: (1) visi, misi, dan tujuan, (2) pengorganisasian muatan kurikuler, (3)
pengaturan beban belajar siswa dan beban kerja guru, (4) penyusunan kalender
pendidikan, (5) penyusunan silabus muatan pelajaran, (6) penyusunan RPP, dan
Madrasah mengembangkan kurikulum sesuai dengan prosedur operasional
pengembangan KTSP yang meliputi tahapan berikut: (1) analisis, (2) penyusunan, (3)
penetapan, (4) pengesahan.

2. Standar Proses
Program pemantauan 8 SNP yang terkait dengan Standar Proses memiliki tiga
program yaitu pemenuhan perangkat pembelajaran jarak jauh guru , pembelajaran
jarak jauh yang dapat mengelaborasi dan mengeksplorasi kemampuan siswa. Target
yang ingin diraih melalui program ini adalah 100% guru memiliki perangkat
pembelajaran jarak jauh, 90% guru guru dapat menyampaikan materi melalui
pembelajaran jarak jauh secara interaktif dan mengelaborasi dan mengeksplorasi
kemampuan siswa. Target capaian yang diperoleh adalah 100% guru memiliki
perangkat pembelajaran, dan 75% guru mampu menyampaikan materi melalui
pembelajaran jarak jauh secara interaktif dan mengelaborasi serta mengeksplorasi
kemampuan siswa. Indikator pemenuhan Standar Proses yang digunakan
memfokuskan kepada instrumen yang berisi bagaimana guru-guru mengembangkan

13
silabus secara mandiri, guru-guru menyusun RPP efisiensi sebelum mengajar, guru-
guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai KTSP yang disusun). Kepala
Madrasah melaksanakan Supervisi Pembelajaran (perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian).

3. Standar Kompetensi Lulusan


Program pemantauan 8 SNP pengawas yang terkait dengan SKL adalah pemantauan
terhadap proses pembelajaran yang menghasilkan kompetensi abad 21 siswa dengan
melakukan supervisi kunjungan kelas secara lamgsung
Target yang ingin dicapai 90% siswa dapat mengikuti standar kompetensi lulusan
dan capaiannya adalah 90% siswa mengikuti standar kompetensi lulusannya.
Indikator Standar Kompetensi Lulusan adalah adanya instrumen kunjungan kelas
guru mengajar dengan mengutamakan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses
belajar mengajar, guru melaksanakan proses pembelajaran CTL, menggunakan media
pembelajaran lingkungan, melatih siswa berfikir kritis, kreatif dan inovatif, terdapat
proses pembelajaran pembiasan. Siswa memperoleh pengalaman di bidang seni dan
budaya serta bahasa, siswa dilatih memperoleh pengalaman berjiwa/sikap sportif, dan
siswa diberi pengalaman dalam kehidupan sosial bermasyarakat dan bernegara.

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Program pemantauan 8 SNP pengawas yang terkait dengan standar PTK ini yaitu
seluruh pendidik dan tenaga kependidikan memenuhi kualifikasi sesuai perundang-
undangan dan seluruh tenaga pendidik tersertifikasi sesuai dengan kualifikasinya,
serta kesiapan melaksanakan tugas pengawasan. Targetnya adalah 90% pendidik dan
tenaga kependidikan memenuhi kulaifikasi S1 dan seluruh tenaga pendidik
tersertifikasi. Capaiannya adalah 90% pendidik telah memenuhi kualifikasi dan 50%
telah tersertifikasi. Sementara indikator yang terkait dengan standar pendidik dan
tenaga kependidikan meliputi; 75 % kualifikasi guru S.1 / D.IV; 75 % guru mengajar
sesuai latar belakang ijazah; Kepala Madrasah, Tata Usaha. S.1; Punya Tata Usaha
memadai, pustakawan dan penjaga sekolah yang cukup; , Pustakawan dan Tenaga

14
Administrasi 75 % sesuai keahlian pendidikan; Pendidik dan Tendik 95 %
berperilaku baik; kepala madrasah memiliki pengalaman sebagai pendidik; Memiliki
guru BK yang cukup memadai; Kepala Madrasah cukup melaksanakan supervisi.
Dari 8 madrasah, hanya 80 % madrasah yang guru dan tenaga kependidikan siap
menghadapi masa pandemi Covid-19.

5. Standar Sarana Prasarana


Pemantauan yang dilakukan oleh pengawas berdasarkan indikator pemenuhan SNP
mengenai sarana prasarana yang .........

6. Standar Pengelolaan
Pemantauan standar pengelolaan yang diprogramkan menyangkut pengelolaan
operasional madrasah Targetnya 100% madrasah dapat melaksanakan pengelolaan
operasional madrasah . Capaian programnya hanya 60% madrasah dapat mengelola
operasional madrasah secara baik .. Sementara 40% lainnya tidak dapat mengelola
operasional madrasah sesuai ketentuan yang berlaku .. Target dan capaian tersebut
dikaitkan dengan 10 indikator pemenuhan standar pengelolaan, di antaranya yaitu
terdapat rumusan visi-misi sekolah; memiliki program kerja menengah (4 tahun) dan
program kerja tahunan; memiliki dokumen pengelolaan 8 Standar Nasional
Pendidikan, kepemimpinan dan pengelolaan madrasah, sistem informasi manajemen
(SIM). Semua indikator tersebut terkait dengan pengelolaan madrasah ..

7. Standar Pembiayaaan
Pemantauan oleh pengawas terkait standar pembiayaan difokuskan kepada
pembiayaan mendukung protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Targetnya
100% sekolah memiliki RKA/KL secara jelas mendukung protokol kesehatan
pencegahan COVID-19. Capaian rata-rata 90% madrasah memiliki RKA/KL secara
jelas dan hanya 7 madrasah antara program yang dicanangkan dengan target yang
akan dicapai sinkron, antara biaya investasi dengan kepemilikan RKA/KL. Hal ini
disebabkan anggaran operasional baik dari APBN dan/atau APBD. Sementara

15
tuntutan yang terkait dengan standar pembiayaan meningkat di masa pandemic
Covid-19. Adapun instrumen yang digunakan meliputi berbagai aspek yaitu;
Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS) yang mengalokasikan dana untuk
program pencegahan pandemi COVID-19, Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) yang
memuat alokasi anggaran untuk biaya operasi nonpersonalia yang dalam masa
pandemi COVID-19 seperti; biaya pembelian pulsa internet, pemeliharaan dan
perbaikan ringan dalam rangka mendukung protokol kesehatan pencegahan COVID-
19, dan lainnya, pembukuan keuangan yang mengalokasikan dana untuk program
pencegahan pandemi COVID-19, dan laporan pertanggungjawaban keuangan yang
mengalokasikan dana untuk program pencegahan pandemi COVID-19.

8. Standar Penilaian
Dalam kaitan dengan pemantauan standar penilaian terdapat 7 indikator yang harus
dipenuhi sesuai pedoman pemenuhan SNP ., yaitu: Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) seluruh mata pelajaran dengan mempertimbangkan proses pembelajaran pada
masa pandemi COVID-19, kisi-kisi soal berdasarkan teknik penilaian pembelajaran
pada masa pandemi COVID-19, penilaian hasil belajar dalam bentuk 3P (Paper and
Pencil, Projek, dan Portofolio) dan penilaian sikap, penilaian hasil belajar
menggunakan aplikasi daring seperti Kahoot, Quizziz, Schoology quiz, Google
Forms, Socrative dan lainnya, penugasan yang mendukung materi pembelajaran
yang diberikan pada masa pandemi COVID-19, Penilaian meliputi penilaian harian
(PH), penilaian akhir semester (PAS) dan penilaian akhir tahun (PAT).

Berdasarkan uraian masing-masing standar diatas diperoleh hasil bahwa pemantauan


yang dilakukan terhadap pemenuhan komponen standar penilaian . yang dilihat
melalui indikator penilaian, hasilnya menunjukkan bahwa 40% madrasah belum
memenuhi SNP .

16
17
F. Laporan penilaian kinerja kepala madrasah
Tabel 4.1. Laporan Penilaian Kinerja Kepala Madrasah

No Aspek/Materi Kegiatan Sasaran Target Metode Hambatan Ketercapaian Kesimpulan Tindak Lanjut

18
No Aspek/Materi Kegiatan Sasaran Target Metode Hambatan Ketercapaian Kesimpulan Tindak Lanjut

1. Penilaian Penilaian 11 100% Monitoring Belum 100% Penilaian Pembinaan,


Kinerja kinerja kepala dan Evaluasi tersedianya (14 Kepala Kinerja Pembimbingan,
Kepala Kepala . madrasah menggunakan instrumen Madrasah) Kepala Monitoring dan
Madrasah . Zoom Cloud PKKM yang Madrasah Evaluasi
Meeting dan disesuaikan telah menggunakan
Whatsapp dengan tugas- mencapai e-supervisi
(WA) tugas memenuhi 100%. Dari
protokol hasil PKKM
kesehatan untuk terdapat
mencegah kamad
pandemi Covid- berpredikat
19 baik.

19
G. Pembahasan Hasil Penilaian Kinerja kepala madrasah

Dalam hal pengawasan dengan kegiatan penilaian kinerja, dari 11 kepala madrasah telah
dilakukan penilaian kinerja kepala madrasah. Hasil yang diperoleh dari kegiatan
penilaian kinerja tersebut terdapat kepala madrasah berpredikat baik,
Dalam bidang manajerial, rata-rata kepala madrasah mendapatkan predikat baik dalam
mengelola madrasah. Kepala madrasah telah berusaha untuk mengelola operasional
madrasah dengan baik, hal ini ditunjukkan dengan perolehan peserta didik yang
meningkat dari tahun ke tahun serta menerapkan kurikulum sesuai ketentuan walaupun
belum semuanya menerapkan KTSP sesuai SK Dirjen Pendis No 2791 tahun 2020
tentang Panduan Kurikulum darurat pada Madrasah (masa pandemi Covid-19).

Dari hasil pelaksanaan penilaian kinerja kepala madrasah ., hampir semua kepala
madrasah lemah dalam melaksanakan tugasnya sebagai supervisor akademik. Pada saat
keadaan normal saja, kepala madrasah kurang memahami dalam membuat perencanaan,
pelaksanaan, menilai dan mengolah hasil supervisi akademik. Pada masa pandemi
Covid-19, kepala madrasah kesulitan dalam melakukan supervisi pembelajaran melalui
aplikasi daring. Begitu juga kesibukan manajerial dalam bentuk menghadiri undangan
secara daring dari lintas sektoral membuat kepala madrasah minim dalam melakukan
supervisi akademik guru baik supervisi terhadap administrasi pembelajaran maupun
supervisi kunjungan kelas secara daring. Tugas supervisi akademik kepala madrasah
seringkali dilimpahkan kepada koordinator madrasah. Kepala madrasah berpendapat
bahwa tugas supervisi akademik adalah tugas pengawas, mereka hanya mensupervisi
kegiatan yang tidak disupervisi oleh pengawas.

Dalam hal kompetensi kewirausahaan, rata-rata kepala madrasah belum mampu


menyusun rencana strategis pengembangan madrasah yang efektif dan efisien sesuai
kebutuhan yang disesuaikan dengan masa pandemi Covid-19. Hampir semua madrasah
tidak dapat memperlihatkan dokumen rencana strategis pengembangan madrasah yang
disesuaikan dengan masa pandemi Covid-19 yang diminta oleh pengawas. Di samping
itu, hanya sebagian kecil kepala madrasah yang mampu menciptakan inovasi yang

20
bermanfaat untuk pengembangan madrasah pada masa pandemi Covid-19. Kepala
madrasah sangat minim mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi dan minim
menerapkan prinsip-prinsip kewirausahaan dalam mengembangkan madrasah yang
disesuaikan dengan masa pandemi Covid-19.

Berkaitan dengan kompetensi kepribadian dan sosial, semua kepala madrasah sangat
baik dalam melaksanakan tupoksinya dengan penuh komitmen dan integritas serta
mengembangkan tradisi akhlaq mulia, tanggap dan peduli terhadap orang lain,
berkomunikasi dengan pihak guru dan pihak luar dalam mengelola madrasah, serta dapat
mengendalikan dirinya terhadap permasalahan yang dihadapi di madrasah yang
disesuaikan dengan masa pandemi Covid-19 .

21
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan program kepengawasan pembinaan guru dan/atau kepala madrasah,
pemantauan 8 SNP dan penilaian kinerja kepala madrasah . disimpulkan sebagai berikut:
1. Masih ditemukan permasalahan yang berkaitan dengan pengawasan akademik yaitu belum seluruh guru
mengikuti pembinaan penyusunan RPP efisiensi. Dari 97 guru, hanya 87 guru (90%) yang telah menyusun
RPP efisiensi
2. Dalam hal penyusunan KTSP diperoleh seluruh kepala madrasah mengikuti pembinaan penyusunan KTSP
sesuai regulasi.
3. Untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas proses dan produk pembinaan tentang penyusun RPP efisiensi dan
penyusunan KTSP , maka pembinaan guru dan kepala madrasah berkenaan dengan kedua masalah tersebut
tetap dilanjutkan dengan mengunakan metode yang bervariasi dengan tujuan kinerja pendidik maupun tenaga
kependidikan dapat meningkat secara bertahap.
4. Pemantauan terhadap 8 (delapan) standar nasional pendidikan . yang dilakukan kepada 11 madrasah binaan
rata-rata hasilnya adalah baik. Kendala yang dihadapi oleh madrasah swasta harus menunggu dukungan dana
dari yayasan sehingga pemenuhan delapan standar nasional pendidikan . minim dilakukan.
5. Hasil penilaian kinerja kepala madrasah dilakukan terhadap 11 kepala madrasah dapat disimpulkan bahwa
secara umum rata-rata kepala madrasah berpredikat baik dalam kompetensi supervisi akademik, kompetensi
kewirausahaan dan kompetensi manajerial.

B. Rekomendasi
1. Kepada guru agar aktif meningkatkan kompetensinya melalui berbagai aplikasi daring, baik kompetensi
professional maupun kompetensi pedagogis sebagai pendidik ., khususnya dalam pemenuhan standar
kompetensi lulusan, standar proses, standar penilaian, baik secara individu maupun melalui KKM dan KKG,
sehingga tidak bergantung kepada aktivitas pembinaan oleh pengawas madrasah.

2. Kepada kepala madrasah agar KTSP dijadikan pedoman dalam melakukan kegiatan proses belajar mengajar ..
Dengan dijadikannya KTSP darurat sebagai pedoman, madrasah dapat melihat kekurangan dan kelebihannya
dalam melaksanakan pembelajaran .. Di samping itu, kepala madrasah agar lebih aktif dalam meningkatkan
kompetensinya, khususnya sebagai manajer dan supervisor di madrasah melalui berbagai kegiatan di KKM
(kelompok Kerja Madrasah) dengan menggunakan berbagai aplikasi (4.0)

3. Kepada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gresik agar lebih intens meningkatkan kompetensi guru,
kepala madrasah dan pengawas madrasah ., khususnya mengenai penggunaan berbagai aplikasi daring untuk
menunjang tugas pokok masing-masing.

22
LAMPIRAN-LAMPIRAN
FOTO KEGIATAN SUPERVISI AKEDEMIK di MI Al-Azhar (30 November 2022)

Kegiatan supervisi akademik di MI Al-Azhar (Selasa, 30 November 2022)


SURAT KETERANGAN MELAKSANAKAN TUGAS
Nama Madrasah Ibtidaiyah : MI Mamba’ul Ulum As’saadah

Alamat : Kramat

Nama Kepala MI : Aliman, S.Pd.I

Dengan ini menerangkan bahwa :

Nama : Khofiyul Arif, S.Pd.I

NIP : 197503052005011001

Jabatan : Pengawas Sekolah Muda Tk, Dasar pada MI

Wilayah Kerja : Kecamatan Duduksampeyan Gresik

Telah melaksanakan tugas di Madrasah Ibtidaiyah kami dengan kegiatan :

Pembinaan Penyusunan KTSP

Pada hari : Kamis

Tanggal : 3 Juni 2022

Dari pukul : 10. 30 s/d.12.30

Gresik, 3 Juni 2022

Kepala Madrasah Ibtidaiyah

Aliman, S.Pd.I
Kegiatan pembinaan kepala MI

di MI MUA (3 Juni 2022)


DAFTAR HADIR PEMANTAUAN 4 SNP (STANDAR PTK, SARPRAS, PEMBIAYAAN DAN PENGELOLAAN)

PADA MADRASAH IBTIDAIYAH KECAMATAN DUDUKSAMPEYAN SEMESTER GENAP TP 2021/2022

NAMA MI & TGL TANDA TANGAN &


NO NAMA KEPALA
ALAMAT PELAKSANAAN STEMPEL

Munawaroh Achmad Dahlan,


1 2 Juni 2022
Glanggang S.Pd.I

Miftahul Huda M. Nuril Huda,


2 2 Juni 2022
Bendungan S.Pd. I

Miftahul Jannah Muhammad


3 3 Juni 2022
Duduksampeyan Syafi`I, S.Pd.I

Mamba’ul Ulum A. Aliman, S.Pd.I


4 3 Juni 2022
Kramat
SURAT KETERANGAN MELAKSANAKAN TUGAS
Nama Madrasah Ibtidaiyah : MI Munawaroh

Alamat : Glanggang

Nama Kepala MI : Achmad Dahlan, S.Pd.I

Dengan ini menerangkan bahwa :

Nama : Khofiyul Arif, S.Pd.I

NIP : 197503052005011001

Jabatan : Pengawas Sekolah Muda Tk, Dasar pada MI

Wilayah Kerja : Kecamatan Duduksampeyan Gresik

Telah melaksanakan tugas di Madrasah Ibtidaiyah kami dengan kegiatan :

Pemantauan 4 SNP
(standar PTK, sarpras, pengelolaan dan pembiayaan di semester genap TP 2021/2022 )

Pada hari : Rabu

Tanggal : 2 Juni 2022

Dari pukul : 08. 00 s/d.10.00

Gresik, 2 Juni 2022

Kepala Madrasah Ibtidaiyah

Achmad Dahlan, S.Pd.I


SURAT KETERANGAN MELAKSANAKAN TUGAS
Nama Madrasah Ibtidaiyah : MI Miftahul Huda

Alamat : Bendungan

Nama Kepala MI : M. Nuril Huda, S.Pd. I

Dengan ini menerangkan bahwa :

Nama : Khofiyul Arif, S.Pd.I

NIP : 197503052005011001

Jabatan : Pengawas Sekolah Muda Tk, Dasar pada MI

Wilayah Kerja : Kecamatan Duduksampeyan Gresik

Telah melaksanakan tugas di Madrasah Ibtidaiyah kami dengan kegiatan :

Pemantauan 4 SNP

(standar PTK, sarpras, pengelolaan dan pembiayaan di semester genap TP 2021/2022 )

Pada hari : Rabu

Tanggal : 2 Juni 2022

Dari pukul : 10. 30 s/d.12.30

Gresik, 2 Juni 2022

Kepala Madrasah Ibtidaiyah

M. Nuril Huda, S.Pd.I

You might also like