You are on page 1of 3

ANALISIS MATERI UNTUK PROBLEM BASED LEARNING

Nama Mahasiswa : Yosephina Fatija Odom

Kelompok Mapel : PAK_A

Judul Modul : Ajaran Gereja

Judul Masalah : Upaya Penanggulangan Masalah Buruh di Indonesia

No Komponen Deskripsi
1. Identifikasi Masalah (berbasis
masalah yang ditemukan di 1. Masalah buruh di Indonesia yang tidak
lapangan) terselesaikan.
2. Di Indonesia sering terjadi gelombang
demonstrasi para Buruh yang menuntut hak
mereka
3. Sering terjadi pelecehan dan tindakan kekerasan
terhadap para buruh
4. Angka PHK terhadap para buruh setiap tahun
cendrung meningkat

2. Penyebab Masalah
(dianalisis apa yang menjadi 1. Perusahan melakukan Pemutusan Hubungan
akar masalah yang menjadi Kerja secara sepihak kepada para buruh
pilihan masalah) 2. Para Buruh tidak mendapat upah yang layak
3. Rendahnya perlindungan hukum bagi kaum buruh.
4. Undang-undang yang tidak memihak kaum
buruh/pekerja.
5. Perusahan sering memperlakukan buruh secara
tidak manusiawi.
6. Perusahan dan Para Buruh tidak dimediasi secara
baik oleh pemerintah untuk menyelesaikan
persoala-persoalan mereka.
3. Solusi a. Solusi yang ditemukan dalam artikel
a. Dikaitkan dengan 1. Pemerintah mengamandemen terhadap
teori/dalil yang relevan Undang-Undang No.13 Tahun 2003 yang
b. Sesuaikan dengan kemudian menguntungkan pihak buruh
langkah/prosedur yang maupun para buruh.
sesuai dengan masalah
yang akan dipecahkan 2. Buruh dan majikan diharapkan mencari
penyelesaian secara damai dengan jalan
perundingan. Dalam hal ini, diupayakan
agar penyelesaian masalah tersebut
dilakukan secara perundingan melalui
Lembaga kerja sama bipartit, yaitu suatu
lembaga yang berfungsi sebagai forum
komunikasi dan konsultasi mengenai hal
ketenagakerjaan di perusahaan.
3. Jika perundingan tidak mencapai
kesepakatan maka masalah tersebut akan
diajukan kepada pegawai perantara
dari Dinas Tenaga Kerja tingkat Kabupaten
atau Kota yang berada di lokasi
perusahaan tersebut melakukan usaha.
4. Apabila salah satu pihak menolak anjuran
pegawai perantara maka masalah tersebut
akan diajukan ke Panitia Penyelesaian
Perselisihan Perburuhan Daerah (P4D)
untuk disidangkan dan diputuskan. P4D itu
dibentuk oleh menteri yang membidangi
ketenagakerjaan yang berkedudukan di
ibukota propinsi di seluruh Indonesia.
5. Jika kedua belah pihak tidak puas dengan
keputusan P4P maka mereka boleh
mengajukan gugatan ke Pengadilan Tinggi
Tata Usaha Negara.
6. Agar hubungan industrial yang harmonis
dapat terwujud secara berkelanjutan
disarankan setiap pemasalahan yang
muncul di perusahaan dapat diselesaikan
oleh Lembaga bipartit dengan pemahaman
yang sama terhadap bagaimana
memecahkan masalah didasarkan pada
“win-win solution”.
b. Solusi yang ditawarkan saya sebagai Guru Agama
Katolik
1. Perusahan harus mengedepakan aspek
kemanusiaan dalam mengatasi persolana
para buruh yakni menganggab mereka
sebagai sesama mahluk Tuhan yang wajib
di lindungi harkat dan martabatnya.Sebab
dalam Alkitab telah mengajarakan kepada
kita bagaimana harus memperlakukan
para pekerja dengan baik, seperti pada
Kolose 4:1 “Setiap kalian yang mempunyai
budak, perlakukanlah mereka dengan jujur
dan benar. Kamu sebagai tuan tidak boleh
lupa akan Tuanmu yang di surga!.”
2. Pemerintah harus bijakasana dalam
mengatasi persoalan para buruh dengan
membuat peraturan dan perundang-
undangan yang bukan saja
menguntungkan kaum buruh namun harus
juga menguntungkan pihak perusahaan
yang mempekerjakan mereka.
3. Pemerintah harus tegas terhadap
perusahan-perusahan yang tidak
memberikan upah yang layak kepada
kaum buruh.
4. Perusahaan harus memberikan upah yang
layak kepada buruh atau karyawan.
5. Perusahan wajib memberikan jaminan
social bagi para buruh seperti jaminan
Kesehatan, jaminan kesejahteraan dan
jaminan masa tua.
6. Pemerintah harus memberi perlindungan
penuh terhadap para buruh dengan
peraturan-peraturan dan perundang-
undangan yang membantu kaum buruh
yang tidak berdaya dan lemah.
.

You might also like