You are on page 1of 6

Nama : Nysagita Vipeyke Dabukke

NIM : 856055407
Mata Kuliah : Persfektif Pendidikan
Kelas : 3C-BISD
Pokjar : Siantar-Simalungun

Tugas Tutorial 2 Persfektif Pendidikan Anak SD

1. Jelaskan berbagai landasan pendidikan di sekolah dasar secara konferhensif.


Jawab:
Berikut landasan pendidikan di sekolah dasar yang dapat dijelaskan secara konferhensif:
1. Landasan Filosofis dan Psikologis-pedagogis
Pandangan filosofis adalah cara melihat pendidikan dasar dari hakikat pendidikan
dalam kehidupan manusia. Pertanyaan filosofis yang relevan adalah untuk apa
pendidikan Sekolah Dasar dikembangkan. Sementara itu cara pandang psikologis-
pedagogis atau psiko-pedagogis adalah cara melihat pendidikan dasar dari fungsi
proses pendidikan dasar dalam pengembangan potensi individu sesuai dengan
karakteristik psikologis peserta didik. Pertanyaan psiko-pedagogis yang relevan
dengan fungsi proses itu adalah bagaimana pendidikan dasar dikembangkan sesuai
dengan karakteristik peserta didiknya.
Pandangan filosofis dan psikologis-pedagogis mewakili cara pandang pakar dalam
bidang filsafat, psikologi, dan pedagogik/ilmu mendidik terhadap keniscayaan
proses pendidikan untuk usia sekolah 6-13 tahun. Dikatakan suatu keniscayaan
karena pendidikan untuk anak usia tersebut berlaku universal dan telah menjadi
kenyataan atau sering disebut juga sebagai conditio sine quanon. Terkait pada
berbagai pandangan pakar tersebut di atas, teori menurut beberapa pakar yaitu
Teori Kognitifisme (Teori perkembangan kognitif) dikembangkan oleh Jean
Piaget, dan diakui sebagai salah satu pilar atau tonggak konseptual dan sumber
pengetahuan tentang perkembangan kognitif anak.
Teori Historis-Kultural dikembangkan oleh Lev S.Vygotsky. Teori ini
memusatkan perhatian pada penggunaan simbol sebagai alat, dengan dasar
pemikiran bahwa manusia menemukan alat yang telah mengantarkan kemajuan
bagi umat manusia.
Teori Humanistik Pendidikan humanistik adalah pendidikan manusia secara utuh
dan menyeluruh, yang memusatkan perhatian pada proses pendidikan yang
memungkinkan peserta didik melakukan belajar menikmati kehidupan atau
mencapai kebutuhan lebih tinggi dalam pengertian kebutuhan akan kehidupan yang
optimal atau kemungkinan pertumbuhan yang positif
Ketiga teori ini sangat relevan untuk menggali landasan filosofis dan psikologis-
pedagogis pendidikan di SD/MI. Dengan memahami ketiga teori tersebut
sekurang-kurangnya Anda akan memahami keniscayaan pendidikan SD/MI dilihat
dari hakikat anak sebagai individu, makhluk sosial, dan anggota masyarakat.
2. Landasan Sosiologis-Antropologis Pendidikan Sekolah Dasar
Cara pandang sosiologis-antropologis atau sosio-antropologis adalah cara melihat
pendidikan dasar dari fungsi proses pendidikan dasar dalam proses sosialisasi atau
pendewasaan peserta didik dalam konteks kehidupan bermasyarakat, dan proses
enkulturasi atau pewarisan nilai dari generasi tua kepada peserta didik yang sedang
mendewasa dalam konteks pembudayaan. sistem pendidikan nasional kita
menganut prinsip diversifikasi dalam pengembangan kurikulumnya, sebagai
bentuk perwujudan kelenturan atau fleksibilitas dan adaptabilitas sistem
pendidikan terhadap kondisi sosiologis dan antropologis Indonesia. Contohnya,
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) masing-masing Sekolah Dasar di
berbagai tempat di seluruh tanah air dapat mengakomodasikan keunikan
lingkungannya (perkotaan, perdesaan pertanian, perdesaan pantai dan sebagainya)
dengan tetap merujuk pada standar nasional pendidikan. Secara sosiologis
Indonesia merupakan masyarakat agraris dan maritim yang secara terus-menerus
mengalami transformasi menjadi masyarakat modern dengan cara memanfaatkan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan kualitas
kehidupannya. Secara sosio-politik bangsa Indonesia merupakan sebuah negara
kebangsaan atau nation state yang didukung oleh masyarakat majemuk multietnis,
multiras, multi pengalaman sejarah yang bersatu dalam tata kehidupan masyarakat
negara, dari sebuah negara kesatuan atau unitary state dan bukan sebuah negara
serikat atau federal state.

3. Landasan Historis dan Ideologis Pendidikan Sekolah Dasar


Landasan historis dan ideologis adalah dasar pemikiran yang diangkat dari fakta
sejarah yang relevan tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Sekolah
Dasar beserta ide-ide atau pertimbangan yang melatarbelakanginya. Secara historis
atau kesejarahan, pendidikan Sekolah Dasar di Indonesia merupakan kelanjutan
dari sistem pendidikan pada masa Hindia Belanda yang memang dibangun lebih
banyak untuk kepentingan penjajahan Belanda di Indonesia.
4. Landasan Historis-Ideologis dan Yuridis Pendidikan SD
Landasan ideologis dan yuridis pendidikan pada dasarnya merupakan komitmen
politik Negara Republik Indonesia yang diwujudkan dalam berbagai ketentuan
normatif konstitusional yang mencerminkan bagaimana sistem pendidikan nasional
dibangun dan diselenggarakan untuk mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan
nasional. Ketika bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada
tanggal 17 Agustus 1945 dan ditetapkannya UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus
1945 dan terpilihnya Soekarno dan Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI
pertama, maka secara yuridis seluruh pengaturan tentang sistem pendidikan
nasional berada di bawah kekuasaan Pemerintah RI. Karena kehidupan
bermasyarakat dan berbangsa Indonesia sebelum merdeka berlanjut menjadi
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia, maka apa yang
telah dirintis dan dikembangkan dalam rangka pendidikan Hindia Belanda dan
Jepang sebelum kemerdekaan itu menjadi modal dasar bagi sistem pendidikan
nasional Indonesia, termasuk di dalamnya sistem pendidikan yang berkenaan
dengan pendidikan Sekolah Dasar.
2. Tulis dan jelaskan karateristik perkembangan
a. Fisik
Jawab:
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan anak, yaitu:
1. Pengaruh Keluarga/Keturunan
Yang dimaksud adalah faktor keturunan. Anak akan mewarisi gen dari orang
tuanya.
2. Gizi
Anak yang dalam pertumbuhannya dibesarkan dengan gizi maupun perawatan
yang serba berkecukupan, akan terlihat lebih besar, lebih tinggi dan sehat untuk
seumurnya.
3. Tingkat Sosial Ekonomi
Anak yang dibesarkan oleh keluarga dengan tigkat sosial ekonomi sosial yang
lebih tingg biasanya akan lebih terpenuhi semua kebutuhan hidupnya, terutama
kebutuhan fisik.
4. Faktor Emosional
Anak yang sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan
berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan.
5. Jenis Kelamin
Sekitar umur 11-12 tahun, anak perempuan lebih cepat tinggi dan berat daripada
anak laki-laki.
6. Kesehatan
Anak yang sehat dan jarang sakit, akan terlihat sehat dan segar penampilannya,
aktif bergerak seakan tidak mengenal lelah
7. Suku Bangsa/Ras
Keadaan anak dapat juga dipengaruhi oleh suku bangsa/ras yang diwarisi dari
nenek moyangnya.
b. Motorik
Jawab:
Motorik merupakan gerakan-gerakan tubuh yang terkoordinasi karena adanya kerja sama
antara otot, otak dan saraf. Keterampilan motorik akan berkembang dengan baik bila
dipelajari dan adanya bimbingan. Keterampilan anak menggunakan jari-jarinya, seperti
menulis, atau memegang sendok disebut sebagai keterampilan motorik halus. Sedangkan
keterampilan anak berjalan, melompat, melempar, menangkap, berlari serta menjaga
keseimbangan badannya disebut sebagai keterampilan motorik kasar. Semakin bertambah
usia anak, maka semakin sempurna gerakan motoriknya, seperti gerakan-gerakan berikut:
1. Cara memegang
Anak-anak yang masih kecil, cara memegang sesuatu masih asal-asalan saja,
setelah lebih dewasa, cara memegang sesuatu sudah sempurna dan siap untuk
melakukan segala aktivitas tanganya dengan baik.

2. Cara berjalan
Anak kecil yang berjalan, seolah-olah seluruh tubuhnya ikut bergerak. Namun,
pada anak yang lebih dewasa, mereka hanya mempergunakan otot yang perlu saja,
karena mereka sudah dapat mengoordinasi anggota badanya.
3. Cara memegang
Anak kecil yang menendang bola, kedua belah tangannya mengayun ke depan
dengan berlebihan, seakan seluruh anggota badannya ikut bergerak. Namun, pada
anak yang lebih dewasaakan menendang bola dengan menggunakan kakinnya
dengan menempatkan pada objek sasaran dengan tepat.
c. Emosi
Jawab:
Anak usia Sekolah Dasar sudah mulai tahu bahwa ungkapan emosi terutama emosi yang
kurang baik, secara sosial tidak diterima oleh teman sebaya atau orang lain, sehingga anak
mulai berusaha mengendalikan ungkapan-ungkapan emosinya tersebut. Cara mendidik
anak yang bersifat demokratis dan permisif akan meninjang ekspresi emosi yang
menyenangkan. Anak akan lebih terbuka, santai, dan mudah bergaul. Usia Sekolah Dasar
merupakan masa peralihan antara masa anak dan menjelang remaja, sehingga emosi anak
kadang-kadang kurang stabil. Dengan menanamkan pengertian perlunya menahan luapan
emosi yang sangat berlebihan. Hal tersebut akan membawa kerugian bagi diri sendiri
maupun orang lain. Melalui bimbingan tersebut, emosi anak bisa terkendali.
d. Sosial anak
Jawab:
Perkembangan sosial berarti suatu gambaran tentang perilaku anak dalam kehidupan
sosialnya. Pada usia Sekolah Dasar perkembangan sosial anak dapat disebut sebagai usia
berkelompok. Pada usia ini ditandai dengan adanya minat anak terhadap aktivitas bersama
teman-teman. Mereka merasa puas dengan perilaku hidup berkelompok dan bahagia
apabila dapat diterima menjadi anggota dalam suatu kelompok tersebut.
Agar anak dapat bersosialisasi dengan baik, perlu belajar mengenal, menafsirkan dan
melakukan reaksi secara tepat terhadap situasi sosial yang mereka hadapi. Motivasi
berteman pada anak Sekolah Dasar dapat dibedakan dalam tiap tahap, yaitu:
1. Tahap Pemenuhan Kebutuhan
Pada tahap ini anak menghargai teman sebagai individu bukan karena status sosial
ekonomi atau yang lainnya, tetapi mereka lebih tertarik kepada anak lain yang mau
bermain bersama, sehingga terjalin persahabatan. Sebab, anak mengaggap bahwa
berteman dan bersahabat merupakan salah satu cara untuk memenuhi
kebutuhannya.
2. Tahap Balas Jasa
Pada tahap ini, anak mendapatkan teman karena adanya suatu kepentingan rasa
keadilan.
3. Teman Akrab
Pada tahap ini, anak-anak menjalin persahabatan yang betul-betul akrab. Mereka
saling berbagi perasaan, masalah maupun konflik, bercanda, tertawa, bercerita, dan
kadang-kadang juga terjadi pertengkaran kecil yang kemudian bercanda lagi,
sehingga akan terbentuk ikatan emosional yang mendalam.
Perkembangan sosial anak usia SD merupakan suatu tahapan yang dapat
menentukan kkualitas sosial mereka setelah dewasa. Guru memegang peran untuk
membangun kehidupan sosial siswanya. Untuk mengetahui hubungan antar siswa
dalam satu kelas, guru dapat mempergunakan teknik sosiometri. Dalam hal ini,
guru dapat mempergunakan teknik sosiometri untuk mengetahui hubungan sosial
mereka. Sosiometri adalah suatu teknik untuk menggambarkan struktur hubungan
yang ada dalam bentuk sosiogram. Adapun kegunaan sosiometri bagi guru atau
konselor adalah dengan sosiometri tersebut dapat diidentifikasi siswa mana yang
memerlukan bantuan dalam menyesuaikan dirinya teerhadap kelompok.
3. Coba saudara tuliskan apa tujuan bimbingan menurut Agus Taufik (2007).
Jawab:
Tujuan program Bimbingan dan Konseling di SD (Agus Taufiq, 2007) adalah :
1. memiliki perasaan positif dalam berinteraksi dengan teman sebaya, guru, oangtua
dan orang dewasa lain.
2. Memperoleh makna pribadi dari belajarnya.
3. Mengembangkan dan memelihara perasaan positif terhadapa dirinya, terdapat
kekhasan nilai  yang dimilikinya serta dapat memahami dan menghubungkan
dengan perasaannya.
4. Menyadari akan pentingnya nilai yang dimiliki dan mengembangkan nilai-nilai
yang konsisten dengan kebutuhan hidup dalam masyarakat yang majemuk.
5. Mengembangkan dan memperkaya keterampilan studi untuk memaksimumkan
kecakapan yang dimilikinya.
6. Belajar tentang berbagai macam keterampilan yang diperlukan untuk
memecahkan masalah-masalah yang mungkin dihadapinya.
7. Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan penyusunan tujuan, perencanaan dan
pemecahan masalah.
8. Mengembangkan sikap-sikap positif terhadap kehidupan.
9. Menunjukan tanggungjawabnya terhadap tingkah lakunya.
10. Bekerja dengan orang tua dalam berbagai program yang terencana untuk
mengembangkan sikap dan ketrampilan yang dapat memperkaya kemampuan
akademik dan kemampuan sosial anak.
11. Bekerja sama  dengan berbagai pihak untuk memperkaya aktivitas belajar anak.
4. Setelah saudara mempelajari berbagai macam pembimbingan dan defenisinya, tuliskan
pengertian bimbingan menurut pengalaman saudara.
Jawab:
Pengertian bimbingan menurut pengalaman saya :
Bimbingan adalah tuntunana yang dilakukan terhadap seseorang tentang cara pengerjaan
atau tuntunan terhadap sesuatu perubahan namun kearah yang positif. Namun bimbingan
menurut saya selama menjadi guru/pengajar di SD, bahwa bimbingan bimbingan adalah
suatu proses pemberian bantuan kepada siswa sebagai individu ataupun makhluk
sosial.bantuan diberikan dengan memperhatikan adanya perbedaan individual, yang berarti
bantuan itu harus didasarkan atas pemahaman tentang kebutuhan dan karakteristik
perkembangan siswa yang bersangkutan.
5. Coba saudara berikan penerapan bimbingan di kelas tempat saudara mengajar.
Jawab:
Membimbing, mengingatkan, memberi nasehat dan memberikan motivasi kepada siswa,
memberikan penanaman konsep demokrasi, mengembangkan pemahaman diri melalui
kehidupan siswa . Selain itu, guru juga melakukan pembiasaan nilai-nilai akhlak kepada
siswa.
6. Bagaimanakah cara memberikan pelayanan anak berbakat di sekolah dasar?
Jawab:
Sesuai dengan kebutuhan anak, ada da macam layanan sebagai pilihan dalam memberikan
layanan kepada anak berbakat yaitu:
1) Adaptasi lingkungan Gallagher, dkk (1983) menyatakan bahwa 6 hal yang dapat
dilakukan :
 Kelas pengayaan
Anak kelas tiga yang kemampuan matematika diatas rata-rata dapat
mengikuti pelajaran matematika di kelas yang lebih tinggi
 Guru konsultan
Anak ditempatkan di kelas biasa, sekali-sekali didatangkan guru konsultan
untuk membantu guru kelas dalam menangani anak berbakat.
 Ruangan sumber belajar
Anak berbakat belajar di kelas biasa dan mengunjungi ruang sumber
belajar kira-kira 1 – 2 jam sehari untuk mempelajari pelajaran khusus yang
menjadi keunggulannya dengan guru yang sudah dilatih secara khusus.
 Studi mandiri
Siswa memilih proyek-proyek dan mengerjakannya dibawah pengawasan
seorang guru yang berwenang.
 Kelas khusus
Anak berbakat tetap berada dalam lingkungan sekolah biasa, mereka
ditempatkan dalam suatu ruangan khusus dengan menggunakan kurikulum
khusus yang telah dimodifikasi. Dalam waktu istirahat, upacara atau pada
pelajaran lain, anak tersebut masih dapat bersama dengan anak lain yang
normal.
2) Adaptasi program
Adaptasi program dilakukan dalam beberapa cara, sebagai berikut :
a) Melalui percepatan / akselerasi
Menurut Stanley (1979) mengemukakan beberapa cara percepatan, yaitu:
Pemasukan ke sekolah pada usia dini, anak yang memperlihatkan kematangan
sosial dan intelektual diperbolehkan memasuki Taman Kanak-kanak pada usia
lebih muda dari anak pada umumnya.
b) Melalui pengayaan
Pengayaan isi (mata pelajaran) memberi kesempatan pada siswa untuk
mempelajari materi secara luas, seperti menggunakan ilustrasi khusus,
membuat contoh-contoh, memperkaya  pandangan, dan menemukan sesuatu.
c) Pencanggihan materi pelajaran
Materi pelajaran harus menantang anak berbakat untuk menggunakan
pemikiran yang tinggi agar mengerti ide, dan memiliki abstraksi yang tinggi.
Materi pencanggihan ini tidak terdapat dalam kurikulum/program pendidikan
biasa.
d) Pembaruan
Pembaruan isi pelajaran adalah pengenalan materi yang biasanya tak akan
muncul dalam kurikulum umum karena keterbatasan waktu atau abstraknya
sifat isi pelajaran. Tujuan  pembaruan ini ialah untuk membantu anak-anak
berbakat menguasai ide-ide yang penting. Jenis  pembaruan materi pelajaran,
misalnya guru mengajak siswa untuk memikirkan konsekuensi kemajuan
teknologi (AC, komputer, TV, dan lain-lain).
e) Modifikasi kurikulum sebagai alternative
(1) Kurikulum plus Herry Widyastono (1996) mengemukakan bahwa
kurikulum plus dikembangkan dari kurikulum umum (nasional) yang diperluas
dan diperdalam (pengayaan horizontal dan vertikal), agar siswa mampu
memanifestasikan (mewujudkan) potensi proses berpikir tingkat tinggi
(analisis, sintesis, evaluasi, dan pemecahan masalah) yang dimiliki, tidak
sekadar proses berpikir tingkat rendah (ingatan/pengetahuan, pemahaman, dan
penerapan), seperti anak pada umumnya yang sebaya dengannya.
(2) Kurikulum berdiferensiasi Conny Semiawan (1995) mengemukakan bahwa
kurikulum berdiferensiasi dirancang dengan mengacu pada penanjakan
kehidupan mental melalui berbagai program yang akan menumbuhkan
kreativitas serta mencakup berbagai pengalaman belajar intelektual tingkat
tinggi. Kurikulum ini tidak memerlukan sekolah khusus anak berbakat. Dalam
model ini, anak  berbakat yang menonjol dalam bidang tertentu bisa
memperoleh materi yang lebih banyak sehingga bakatnya menonjol. Dalam
pengayaan, bukan materi dan jam pelajarannya yang ditambah secara
kuantitatif tetapi yang paling penting adalah suatu desain yang secara kualitatif
berbeda dengan anak normal. Kurikulum ini memungkinkan guru untuk
mendiferensiasi kurikulum tanpa mengganggu kelancaran pembelajaran di
dalam kelas.
7. Coba saudara tuliskan 2 jenis motivasi dan jelaskan menurut pendapat saudara.
Jawab:
Berkaitan dengan jenis motivasi, ada beberapa motivasi yaitu motivasi intrinsik dan
ekstrinsik.
1) Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsi yang tidak
memerlukan rangsangan dari luar diri seseorang, karena biasanya dalam diri
seseorang tersebut sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai
contohnya adalah seseorang siswa yang melakukan kegiatan belajar karena ingin
menambah ilmu, nilai, atau keterampilan.
2) Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang didalam aktifitas belajar dimulai dan
diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan
dengan aktifitas belajar. Sebagai contohnya adalah seseorang akanbelajar hingga
keesokan harinya akan dapat mengerjakan soal dengan baik dan mendapat nilai
100, dengan harapan akan mendapatkan hadiah dari orangtuanya.
Adapun cara yang dapat menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah
yaitu: memberi nilai , Hadiah , Saingan/Kompetensi, Ego involvement , Memberi
ulangan, mengetahui hasil ,pujian , hukuman , hasrat untuk belajar , minat,tujuan
yang diakui.
8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kegiatan ekstrakulikuler dan bagaimanakan kegiatan
ini dilaksanakan di sekolah saudara, serta apakah dapat terlaksana dengan baik, kalau
dapat apa hasil yang diperoleh, dan kalau tidak berhasil apa kendala yang dihadapi.
Jawab:
 Kegiatan Ektrakurikuler adalah Kegiatan yang diselenggarakan diluar jam pelajaran yang
tercantum dalam susunan rogram sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah.
 Kegiatan Ektrakulikulier di sekolah saya masih belum melaksanakan kegiatan
ekstrakulikuler dikarenakan masih baru bergabungnya beberapa sekolah dan belum
tersusunnya program untuk hal tersebut disamping siswa yang banyak sehingga
membutuhkan fasilitas serta sarana/prasarana yang mencukupi. Kemudian
kurangnya tenaga ahli atau guru dibidang tersebut.

SELAMAT BERKERJA

You might also like