You are on page 1of 2

PERBEDAAN EYD dan PUEBI

1. Pemakaian Huruf
2. Penulisan Kata
3. Pemakaian Tanda Baca
4. Penulisan Unsur Serapan

Beberapa poin tambahan dalam PUEBI yang tidak dijelaskan dalam EYD, adalah sbb:

1. Pemakaian Huruf
Penggunaan huruf kapital.
a. Nama geografi untuk menunjukkan tempat
Missal: Budi tinggal di Pantai Indah Kapuk
b. Nama gelar atau jabatan yang diikuti nama orang, instansi atau nama tempat
Senin lalu sang Dewa Kipas belum mampu mengalahkan atlet professional catur Indonesia
c. Huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan Bahasa
Mandau berasal dari Suku Dayak

2. Pemakaian Huruf Miring


a. Menuliskan nama buku, majalah, surat kabar
Misal: Doni membaca Buku Kancil yang Bertobat
b. Menegaskan huruf, bagian kata, kata atau kelompok kata
Misal: Dia bilang ingin membeli mainan baru
(dalam EYD penegasan kata dengan cetak tebal)
c. Menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing yang belum disesuaikan ejaannya
Missal: Nama lain jeruk adalah Citrus

3. Pemakaian Huruf Tebal


a. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring
Misal: Kata el dalam ungkapan el classic berarti ‘itu’
b. Huruf tebal dapat digunakan untuk menegaskan bagian-bagian karangan, seperti judul buku,
bab, dan subbab.

4. Penulisan Kata
a. Penambahan klausul “Singkatan nama diri dan gelar yang terdiri atas dua huruf atau lebih
tidak dipenggal”

Misal:

- (contoh yang benar)  Ayah Dani sekarang menyandang gelar S.Ikom


- (contoh yang salah)  Ayah Dani sekarang menyandang gelar
S.Ikom.
b. Perubahan judul “Kata Depan di, ke, dan dari” menjadi “Kata Depan”
Misal:
- Bola itu sudah berada di tengah lapangan
- Suatu hari aku pasti ke atas sana
- Dia belum kembali juga dari luar negeri

Jadi, kalau ada kata depan di, ke, dan dari , penggunaannya dengan kata selanjutnya harus
dipisah tidak boleh digabung. Dalam EYD juga menerapkan aturan yang sama hanya
perubahan pada judul kaidah saja.

5. Penggunaan Tanda Baca


a. Pengunaan titik koma ( ; ) pada EYD digunakan dalam perincinan tanpa penggunaan kata
dan, sedangkan dalam PUEBI penggunaan titik koma ( ; ) tetap menggunakan kata dan.
b. Penggunaan tanda titik koma pada PUEBI dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa,
sedangkan pada EYD tidak ada hal yang mengaturnya.
c. Penggunaan tanda hubung (-) pada PUEBI tidak dipakai di antara huruf dan angka jika angka
tersebut melambangkan jumlah huruf, sedangkan dalam EYD belum ada pengaturannya.
Misal: P3K
d. Penggunaan tanda kurung [( )] dalam perincian pada EYD hanya digunakan pada perincian
ke kanan atau dalam paragraph, tidak dalam perincian kebawah, sedangkan dalam PUEBI
tidak ada hal yang mengaturnya. Jadi, dalam PUEBI bukan hanya penambahan tetapi juga
ada yang dihilangkan tentang kaidahnya.

6. Penulisan Unsur Serapan


a. Penambahan dan pendetailan banyak unsur serapan Bahasa Arab (berikut huruf Arabnya)
Misal: “I” huruf Arab. (Lihat PUEBI)

You might also like