You are on page 1of 1

ASSALAMUALAIKUM WR WB

NAMA : SAIPUDDIN ALI

Landreform dan agraria reform diberikan pengertian yang berbeda-beda oleh para ahli. Namun,
dapat disimpulkan bahwa landreform adalah salah satu bagian dari agrarian reform (Wiradi,
1984). Menurut Cohen (1978), landreform adalah: "...... change in land tenure, especially the
distribution of land ownership, thereby achieving the objective of more equality".
Jadi inti dari kegiatan landreform adalah redistribusi tanah, sebagai upaya memperbaiki
struktur penguasaan dan pemilikan tanah di tengah masyarakat, sehingga kemajuan ekonomi
dapat diraih dan lebih menjamin keadilan.
Soal: Bagaimanakah kendala yang dihadapi oleh Indonesia dalam pelaksanaan landreform?

Jawaban.
Landreform Indonesia bertujuan memperluas pemilikan tanah para petani kecil: petani
penggarap dan buruh tani. Landreform Indonesia berbeda dengan landreform yang terjadi di
negara komunis, seperti Rusia yang menghapuskan hak milik perorangan atas tanah, sedangkan
UUPA tetap mengakui hak milik itu. Indonesia pernah melaksanakan landreform dalam kurun
waktu 1961 sampai 1965, tetapi kurang berhasil. Saat program landreform tersebut
diluncurkan, kondisi politik di Indonesia sedang tidak stabil. Landreform di Indonesia didasarkan
pada Pasal 7, Pasal 10, dan Pasal 17 UUPA yang kemudian dijabarkan dalam UU PLTP.
Berdasarkan UU PLTP Landreform penetapan batas minimum dan maksimum luas tanah
pertanian serta redistribusi tanah baik dari tanah negara maupun tanah kelebihan luas
maksimum yang telah diambil alih pemerintah melalui pemberian ganti kerugian. Pelaksanaan
UU PLTP kurang efektif karena beberapa kendala seperti penetapan batas luas minimum tanah
pertanian sangat dipengaruhi oleh jumlah penduduk, kebijakan pemerintah yang berkaitan
dengan tanah, faktor ekonomi dan sosial budaya masyarakat pemegang hak atas tanah
pertanian, serta keterbatasan kebijakan pendukung pengusahaan tanah pertanian. Sedangkan
ketentuan batas luas maksimum tanah pertanian implementasinya terkendala antara lain oleh
faktor yuridis formal sehingga berpotensi terjadinya penyelundupan hukum untuk menghindari
ketentuan pembatasan maksimum luas tanah pertanian dan kurangnya pengawasan dari
Pemerintah.

Sumber : ADPU4335/MODUL 5 -Buku A.P. Parlindungan, Hak Pengelolaan Menurut Sistem


Hukum UUPA, Bandung: Mandar Maju, 1989

You might also like