Professional Documents
Culture Documents
PDF Laporan Pembuatan Blouse - Compress
PDF Laporan Pembuatan Blouse - Compress
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Konstruksi Pola Busana
yang diampu oleh:
Disusun Oleh:
2017
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan Laporan Praktikum Pembuatan Blouse dengan Kerah Shiler untuk
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
Akhir kata saya berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................i
DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Tujuan .....................................................................................................................1
BAB II ........................................................................................................................ 2
KAJIAN TEORI .......................................................................................................... 2
A. Pengertian Blouse .............................................................................................2
B. Estetika Berbusana ............................................................................................ 2
BAB III ..................................................................................................................... 14
PEMBAHASAN ........................................................................................................ 14
A. Tertib Kerja .................................................................................................... 14
1. Rancangan Harga ........................................................................................18
2. Rancangan Bahan ........................................................................................19
ii
BAB IV ..................................................................................................................... 21
PENUTUP ................................................................................................................. 21
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak dulu busana telah ada dan beriringan dengan pergantian zaman busana
pun terus berkembang. Berpakaian dan berhias diri merupakan fitrah yang ada dalam
diri manusia. Selain itu fungsi utama sebagai pelindung tubuh, pahkaian juga
menjadi salah satu penunjang bagi keindahan fisik manusia (Koentjaraningrat,
2002:272) Yang awal mulanya hanya terbuat dari pelepah kayu kering, kini bahan
pembuatan busana pun bervariasi. Selain itu yang awalnya hanya berupa celemek
panggul, busana telah berkembang menjadi berbagai macam model, salah satunya
yaitu blus.
B. Tujuan
Laporan ini bertujuan untuk menjelaskan tentang apa itu blus dan bagaimana
cara membuatnya, khususnya blus yang menggunakan variasi kerah shiler.
1
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Blouse
Blus “blouse” yaitu busana wanita yang menutupi badan bagian atas dan sangat
beragam variasi sesuai dengan mode yang berlaku bisa berkerah/tanpa kerah,
berlengan/tanpa lengan sesuai dengan rok, celana panang atau jumper (Nafila, 2014).
Sedangkan menurut Riyanto (2003:5) Blus ialah busana luar wanita bagian atas,
yang panjangnya umumnya sampai panggul atau lebih pendek, baik dipakai
dimasukkan ke dalam rok maupun di luar rok, sedangkan blus yang panjanggnya
melewati batas panggul disebut tunik.
B. Estetika
Berbusana
Estetika berbusana dapat diartikan sebagai suatu bidang pengetahuan yang
membicarakan bagaimana berbusana yang serasi sesuai dengan bentuk tubuh
seseorang serta kepribadiannya (Riyanti, 2003:125. Dalam penerapannya
estetika berbusana memperhatikan tentang penerapan model bentuk garis
leher, penerapan model kerah, penerapan model lengan, penerapan macam-
2
3
penerapan panjang rok, penerapan garis hias, penerapan tekstur, penerapan
corak kain, dan penerapan warna pada busana. Maka dati itu untuk membuat
blus yang baik, maka perlu juga diperhatikan estetikanya.
4
Blus dengan variasi kerah Rebah
5
Blus dengan variasi kerah Pita
6
D. Macam-macam Bentuk Kerah
Sumber: http://anaarisanti.blogspot.co.id
sering kali disebut dengan nama kerah Sanghai atau kerah Cina.
7
D. Peterpan, merupakan kerah rebah berbentuk bulat. dari sejarahnya mula-
mula dipakai oleh Peterpan kerah ini sering dipakai untuk model pakaian
anak
kemeja pria.
J. Lapel. disebut juga kelepak yaitu kerah yang setali dengan bagian muka
atau dada.
K. Bib .semacam pas bahu yang agak rendah dengan kerah rebah bulat.
L. Bertha, seperti kerah cape lebar menutupi bahu dibuat dari bahan renda
N. Scarf, kerah yang dibentuk dari kain persegi panjang atau segitiga yang
dililitkan pada leher.
O. Surplice, kerah bentuk setali dengan garis penutup melampaui tengah
muka.
8
E. Macam-macam Bentuk Lengan
Sumber: kaospabrik.com
A. Lengan setali
B. Lengan licin
D. Lengan cape
E. Lengan slit
F. Lengan peasant
G. Lengan raglan
H. Lengan dolman
1. Kain rayon merupakan kain yang dibuat dari hasil regenerasi serat selulosa
yang berasal dari polimer organik. Oleh sebab itu jenis kain ini termasuk
9
kedalam serat semi sintesis karena tidak bisa digolongkan sebagai serat
sintetis ataupun serat alami.
Sumber : http://global.rakuten.com
2. Kain katun atau cotton merupakan jenis kain rajut (knitting) yang terbuat
dari berbahan dasar serat kapas. Kain ini memiliki karakteristik tidak
mudah kusut saat dicuci, tidak luntur untuk bahan berwarna, sedikit kaku
namun terasa dingin dan menyerap keringat sehingga sangat nyaman saat
digunakan.
1
Sumber : http://brotoblogs.blogspot.com/
3. Kain shantung merupakan kain yang terbuat dari serat katun, dan
terkadang dicampur dengan serat sintetis yang memiliki tekstur halus,
lembut dan dingin. Kain ini juga terbagi dalam beberapa tingkatan, dari
yang tipis hingga tebal.
Sumber : http://abayaandhijab.blogspot.com/
4. Kain jersey merupakan jenis tekstil rajutan yang terbuat dari bahan full
katun atau katun dan campuran sintetis. Bahan jersey merupakan kain
cotton strech, halus, lebih tebal dari spandek rayon dan tidak berbulu.
1
Sumber : http://rizkitashop.com/
5. Denim merupakan material kain kokoh yang terbuat dari sejenis katun
twill. Teksturnya menyerupai karpet namun lebih tipis dan halus. Awal
kemunculannya kain ini hanya diciptakan dalam satu warna yaitu indigo.
Namun seiring berkembangnya zaman, dibuatlah warna-warna lain seperti
hitam, abu-abu, putih khaki, dan warna-warna terang lainnya seperti pink,
hijau dan biru terang.
Sumber : http://madebymessak.wordpress.com/
tipis, lembut, tidak kaku sehingga nyaman dipakai dan berkesan mewah,
pilihan warnanya juga beragam.
Sumber : http://www.fashionsgallery.com/
1
7. Satin merupakan jenis kain yang dibuat dengan proses tenunan
menggunakan teknik serat filamen sehingga memiliki ciri khas permukaan
yang licin dan mengkilap. Bahan satin banyak digemari terutama karena
Sumber : http://www.thisnext.com/
pakaian. Jenis kain ini terbuat dari sutra katun rayon atau bahkan serat
sintetis yang memberikan kesan mewah ketika sedang dipakai. Blouse
dengan bahan chiffon dapat dikenakan di berbagai acara, baik ke kantor,
ke pesta pernikahan, maupun acara casual. Kekurangan sekaligus
kelebihan bahan ini terletak pada ketebalan materialnya.
1
Selain itu ada juga beberapa tekstur kain seperti yang ada di bahwah ini:
1
BAB III
PEMBAHASAN
A. Tertib Kerja
2. Lalu membuat pola pengembangan dari pola dasar menjadi pola blus dengan
4. Menyimpan pola yang sudah ada di atas kain yang akan dijadikan blouse.
1
Ukuran pada pola dasar :
1
C. Pecah Pola Blouse dengan Kerah Shiler
Keterangan lengan:
1
1
1
D. Rancangan Harga dan Bahan
1. Rancangan Harga
2
2. Rancangan Bahan
2
G. Contoh Kain
Kain yang digunakan dalam pembuatan blus ini adalah kain katun.
2
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Blus merupakan busana wanita bagian atas yang dapat dibuat dengan
berbagai variasi model kerah dan lengan. Untuk membua sebuah blus
perlu memperhatikan estetikanya, agar blus akan tampak indah jika
dikenakan.
2
DAFTAR PUSTAKA
Fintiline. (2014). 8 Jenis Kain Untuk Membuat Blus. [Online]. Diakses dari
https://fitinline.com/article/read/8-jenis-kain-untuk-membuat-blouse/
2