You are on page 1of 28

LAPORAN PEMBUATAN BLUS DENGAN KERAH SHILER

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Konstruksi Pola Busana
yang diampu oleh:

Dra. Cucu Ruhidawati, M. Si

Mila Karmila, S. Pd, M.Ds

Disusun Oleh:

R. Annisa Ramadhini F 1701904

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN

KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN

KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2017
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan Laporan Praktikum Pembuatan Blouse dengan Kerah Shiler untuk

memenuhi tugas mata kuliah Konstruksi Pola Busana.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca

agar saya dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata saya berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para
 pembaca.

Penyusun

  i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR  ...............................................................................................i

DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii

BAB I ......................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

A.   Latar Belakang .................................................................................................. 1

B.   Tujuan .....................................................................................................................1

BAB II ........................................................................................................................ 2

KAJIAN TEORI .......................................................................................................... 2
A.   Pengertian Blouse .............................................................................................2

B.   Estetika Berbusana ............................................................................................ 2

C.   Macam-macam Model Blus ...............................................................................3

D.   Macam-macam Bentuk Kerah ...........................................................................6

E.   Macam-macam Bentuk Lengan ..........................................................................8

F. Mamcam-macam Kain Untuk Pembuatan Blus...........................................................8

BAB III ..................................................................................................................... 14

PEMBAHASAN ........................................................................................................ 14

A.   Tertib Kerja .................................................................................................... 14

B.   Pola Dasar Blouse ........................................................................................... 14

C.   Pecah Pola Blouse dengan Kerah Shiler  ...........................................................16

D.   Rancangan Harga dan Bahan ...........................................................................18

1.   Rancangan Harga ........................................................................................18

2.   Rancangan Bahan ........................................................................................19

G.  Contoh Kain ................................................................................................... 20

  ii
BAB IV ..................................................................................................................... 21

PENUTUP ................................................................................................................. 21

A.  Kesimpulan ..................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 22

  iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Sehari-hari kita akan menggunakan busana untuk menutupi dan menghias


tubuh. Busana dapat diartikan bahan tekstil yang disampirkan atau dijahit terlebih
dahulu dipakai untuk penutup tubuh seseorang yang langsung menutupi kulit
ataupun yang tidak langsung menutupi kulit (Riyanto, 2003:2)

Sejak dulu busana telah ada dan beriringan dengan pergantian zaman busana
 pun terus berkembang. Berpakaian dan berhias diri merupakan fitrah yang ada dalam
diri manusia. Selain itu fungsi utama sebagai pelindung tubuh, pahkaian juga
menjadi salah satu penunjang bagi keindahan fisik manusia (Koentjaraningrat,
2002:272) Yang awal mulanya hanya terbuat dari pelepah kayu kering, kini bahan
 pembuatan busana pun bervariasi. Selain itu yang awalnya hanya berupa celemek
 panggul, busana telah berkembang menjadi berbagai macam model, salah satunya
yaitu blus.

B.   Tujuan
Laporan ini bertujuan untuk menjelaskan tentang apa itu blus dan bagaimana
cara membuatnya, khususnya blus yang menggunakan variasi kerah shiler.

  1
BAB II
KAJIAN TEORI

A.   Pengertian Blouse

Blus “blouse” yaitu busana wanita yang menutupi badan bagian atas dan sangat
 beragam variasi sesuai dengan mode yang berlaku bisa berkerah/tanpa kerah,
 berlengan/tanpa lengan sesuai dengan rok, celana panang atau jumper (Nafila, 2014).
Sedangkan menurut Riyanto (2003:5) Blus ialah busana luar wanita bagian atas,
yang panjangnya umumnya sampai panggul atau lebih pendek, baik dipakai
dimasukkan ke dalam rok maupun di luar rok, sedangkan blus yang panjanggnya
melewati batas panggul disebut tunik.

Sumber: Riyanto, A (2003:5)

B.   Estetika
Berbusana
Estetika berbusana dapat diartikan sebagai suatu bidang pengetahuan yang
membicarakan bagaimana berbusana yang serasi sesuai dengan bentuk tubuh
seseorang serta kepribadiannya (Riyanti, 2003:125. Dalam penerapannya
estetika berbusana memperhatikan tentang penerapan model bentuk garis
leher, penerapan model kerah, penerapan model lengan, penerapan macam-

macam garis hias, penerapan siluet, penerapan macam-macam hiasan,

  2
  3
 penerapan panjang rok, penerapan garis hias, penerapan tekstur, penerapan
corak kain, dan penerapan warna pada busana. Maka dati itu untuk membuat
 blus yang baik, maka perlu juga diperhatikan estetikanya.

C.   Macam-macam Model Blus

Blus dengan variasi kerah Shiler

Blus dengan variasi kerah Cina

  4
Blus dengan variasi kerah Rebah

Blus dengan variasi kerah Kemeja

  5
Blus dengan variasi kerah Pita

Blus dengan variasi kerah setengah tegak

  6
D.   Macam-macam Bentuk Kerah

Sumber: http://anaarisanti.blogspot.co.id

A.  Clerical,  kerah yang digunting lurus sempit dan berdiri


supaya dapat berdiri dengan baik diberi lapisan pengeras.

B.   Chinese,  sama dengan kerah Clerical, keduanya merupakan kerah tagak,

sering kali disebut dengan nama kerah Sanghai atau kerah Cina.

C.   Turtle neck, adalah kerah dengan bentuk tinggi seperti kerah sweater.

  7
D.   Peterpan, merupakan kerah rebah berbentuk bulat. dari sejarahnya mula-

mula dipakai oleh Peterpan kerah ini sering dipakai untuk model pakaian
anak

E.    Eton, kerah berdiri yang digunakan pada jaket pendek: awal mulanya


kerah ini dipakai oleh siswa-siswa di Perguruan Eton, Inggris.

F.    Kerah kemeja,  bentuk kerah berdiri yang biasa digunakan untuk

kemeja pria.

G.   Notched, kerah berdiri yang sempit, biasa digunakan untuk jas laki-laki.

H.  Selendang,  kerah bentuk setali dengan badan.

I.   Kerah kelasi,  kerah bagian belakang bentuknya persegi


dan bagian depan membentuk V Ciri khasnya memakai hiasan tiga ban
kecil pada pinggiran kerah

J.    Lapel.  disebut juga kelepak yaitu kerah yang setali dengan bagian muka
atau dada.

K.   Bib .semacam pas bahu yang agak rendah dengan kerah rebah bulat.

L.    Bertha, seperti kerah cape lebar menutupi bahu dibuat dari bahan renda

atau bahan lain.

M.  Cape, pada desarnya adalah bagian yang lerpisah dari pakaian, digunting

lingkaran atau selengah lingkaran; Capependek dijahitkan pada leher


gaun disebut kerah cape.

 N.  Scarf,  kerah yang dibentuk dari kain persegi panjang atau segitiga yang
dililitkan pada leher.

O.  Surplice, kerah bentuk setali dengan garis penutup melampaui tengah
muka.

  8
E.   Macam-macam Bentuk Lengan

Sumber: kaospabrik.com

A.   Lengan setali

B.   Lengan licin

C.   Lengan gelembung (puff)

D.   Lengan cape

E.   Lengan slit

F.   Lengan peasant

G.   Lengan raglan

H.   Lengan dolman

I.  Lengan kemeja


J.  Lengan bishop
K.  Lengan balon
L.  Lengan lonceng

F.  Mamcam-macam Kain Untuk Pembuatan Blus

1.   Kain rayon merupakan kain yang dibuat dari hasil regenerasi serat selulosa

yang berasal dari polimer organik. Oleh sebab itu jenis kain ini termasuk

  9
kedalam serat semi sintesis karena tidak bisa digolongkan sebagai serat
sintetis ataupun serat alami.

Sumber : http://global.rakuten.com

2.   Kain katun atau cotton merupakan jenis kain rajut (knitting) yang terbuat

dari berbahan dasar serat kapas. Kain ini memiliki karakteristik tidak
mudah kusut saat dicuci, tidak luntur untuk bahan berwarna, sedikit kaku
namun terasa dingin dan menyerap keringat sehingga sangat nyaman saat
digunakan.

  1
Sumber : http://brotoblogs.blogspot.com/

3.   Kain shantung merupakan kain yang terbuat dari serat katun, dan
terkadang dicampur dengan serat sintetis yang memiliki tekstur halus,
lembut dan dingin. Kain ini juga terbagi dalam beberapa tingkatan, dari
yang tipis hingga tebal.

Sumber : http://abayaandhijab.blogspot.com/

4.   Kain jersey merupakan jenis tekstil rajutan yang terbuat dari bahan full

katun atau katun dan campuran sintetis. Bahan jersey merupakan kain
cotton strech, halus, lebih tebal dari spandek rayon dan tidak berbulu.

  1
Sumber : http://rizkitashop.com/

5.   Denim merupakan material kain kokoh yang terbuat dari sejenis katun
twill. Teksturnya menyerupai karpet namun lebih tipis dan halus. Awal
kemunculannya kain ini hanya diciptakan dalam satu warna yaitu indigo.
 Namun seiring berkembangnya zaman, dibuatlah warna-warna lain seperti
hitam, abu-abu, putih khaki, dan warna-warna terang lainnya seperti pink,
hijau dan biru terang.

Sumber : http://madebymessak.wordpress.com/

6.   Kain thaisilk merupakan jenis kain yang memiliki karakteristik mengkilat,

tipis, lembut, tidak kaku sehingga nyaman dipakai dan berkesan mewah,
 pilihan warnanya juga beragam.

Sumber : http://www.fashionsgallery.com/

  1
7.   Satin merupakan jenis kain yang dibuat dengan proses tenunan
menggunakan teknik serat filamen sehingga memiliki ciri khas permukaan
yang licin dan mengkilap. Bahan satin banyak digemari terutama karena

membuat pemakainya terlihat lebih feminim ,glamor, dan sensual.

Sumber : http://www.thisnext.com/

8.   Chiffon sendiri sebenarnya berasal dari kata Perancis yang artinya

 pakaian. Jenis kain ini terbuat dari sutra katun rayon atau bahkan serat
sintetis yang memberikan kesan mewah ketika sedang dipakai. Blouse
dengan bahan chiffon dapat dikenakan di berbagai acara, baik ke kantor,
ke pesta pernikahan, maupun acara casual. Kekurangan sekaligus
kelebihan bahan ini terletak pada ketebalan materialnya.

  1
Selain itu ada juga beberapa tekstur kain seperti yang ada di bahwah ini:

  1
BAB III
PEMBAHASAN

A.   Tertib Kerja

1.   Membuat pola dasar dengan ukuran yang telah ditentukan

2.   Lalu membuat pola pengembangan dari pola dasar menjadi pola blus dengan

kerah shiler di kertas pola.


3.   Memotong kertas pola pengembangan blus sesuai bentuk.

4.   Menyimpan pola yang sudah ada di atas kain yang akan dijadikan blouse.

5.  Memberi kampuh pada setiap bagian tepi rancangan.


6.  Menggunting kain yang telah diberi kampuh sesuai dengan pola kampuh.
7.  Memberi tanda untuk pola asli menggunakan kapur atau rader.
 
8. Menjahit bagian samping dan pundak blouse agar menyambung.
9.   Menjahit bagian pelapis, lalu jahit tipis sekitar 1,2-1,5cm dari jahitan pertama.
10. Memasang bagian kerah.
11.  Mengobras bagian-bagian tepi kain.

12.  Menjahit bagian manset ke lengan, lalu memasangkan lengan ke blus.

13. Som bagian kelim dan pelapis.


14. Membuat lubang kancing.
15. Memasangkan kancing.
16. Setrikan terlebih dahulu sebelum dipakai.
17. Blus siap digunakan.

B.   Pola Dasar Blouse


Keterangan:

1.   Lingkar badan (LB) : 80 cm


2.   Lingkar pinggang (LiPi) : 67 cm
3.   Lingkar panggul (LiPa : 98 cm
4.   Panjang punggung (PP) : 39 cm
5.  Lingkar lubang lengan (LLL) : 47,5 cm
6.  Lingkar pergelangan tangan : 32 cm

7.  Panjang lengan : 58 cm

  1
Ukuran pada pola dasar :

1.  A - B = C – D = ½ LB + 5 cm = ½ (80) + 5 = 45 cm


2.  A – C = B – D = panjang punggung = 39 cm
3.  A – E = B – F = 1/6 LB + 7 cm = 1/6 (86) + 7 = 20,3 cm
4.  E – G = 1/6 LB + 4,5 cm= 1/6 (86) + 4,5 = 17,8 cm
5.  F – H = 1/6 LB + 3 cm= 1/6 (86) + 3 = 16,3 cm
6.  A – I = 1/20 LB + 2,7 cm = 1/20 (86) + 2,7 = 6,7 cm
7.  B – J = A – I = 6,7 cm
8.  B – K = A – I + 1 = 6,7 + 1 = 7,7 cm

Pola dasar blouse:

  1
C.   Pecah Pola Blouse dengan Kerah Shiler
Keterangan lengan:

1.  A – B = ¼ LLL + 2,5 cm = ¼ (47,5) + 2,5 = 14,4 cm


2.  A – C = A – D = ½ LLL = ½ (47,5) = 23,75 cm
3.  A –
= 58 cm

  1
  1
  1
D.   Rancangan Harga dan Bahan

1.   Rancangan Harga

 Nama bahan : Kain Katun

Lebar bahan : 115cm

Kain yang diperlukan :

Kain yang dibeli :

 No Nama Barang Banyaknya Harga (Rp) Jumlah (Rp)


1. Kain katun Rp 20.000/m
2. Kain pelapis 1m Rp 10.000/m Rp 10.000
3. Kancing 10 buah Rp 100/buah Rp 1.000
4. Benang 1 buah Rp3.000/buah Rp 3.000
5. Kertas pola 1 lembar Rp 1.500/ lembar Rp 1.500
6. Obras 1 Rp 5.000 Rp 5.000
Total Rp

  2
2.   Rancangan Bahan

  2
G. Contoh Kain
Kain yang digunakan dalam pembuatan blus ini adalah kain katun.

  2
BAB IV
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Blus merupakan busana wanita bagian atas yang dapat dibuat dengan
 berbagai variasi model kerah dan lengan. Untuk membua sebuah blus
 perlu memperhatikan estetikanya, agar blus akan tampak indah jika
dikenakan.

  2
DAFTAR PUSTAKA

Riyanto, A.A. (2003). Teori Busana. Bandung: Yapemdo.

Juwairiyah, S. (2013). Gaya Berpakaian Wanita Mesir Kuno dan Pengaruhnya


 pada Mode Masa Kini. Depok: Universitas Indonesia.

 Nafila, W. (2014). Pengaruh Peletakan Pola Terhadap Hasil Jadi Blus Circular


 Drape Menggunakan Kain Lycra Metode Pattern Magic Stretch Fabric.
Surbaya: Universitas Negeri Surabaya.

Fintiline. (2014). 8 Jenis Kain Untuk Membuat Blus. [Online]. Diakses dari
https://fitinline.com/article/read/8-jenis-kain-untuk-membuat-blouse/

  2

You might also like