You are on page 1of 27

MAKALAH PEMBELAJARAN PKN DI SD

PDGK 4201

MODUL 3 DAN MODUL 4

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Pembelajaran PKN di SD

Dosen Pengampu : Yususf Yusfa, M.pd

Disusun Oleh :

1. Eka Azizah Parmadi (857235186)


2. Eka Yunita (857236346)
3. Juli Nantiana (857236693)
4. Nur Rahmah (857235193)

KELAS A

PGSD BI UNIVERSITAS TERBUKA


SERANG BANTEN
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah SWT berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga makalah yang berjudul “PEMBELAJARAN
PKN DI SD MODUL 3 DAN MODUL 4” dapat kami selesaikan dengan baik. Tim penulis
berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang
Pembelajaran PKN di SD. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah
SWT berikan kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber
yakni melalui kajian pustaka maupun media internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada
teman-teman satu kelompok yang telah memberikan banyak kontribusi sehingga
terselesaikan makalah ini. Terkhusus dosen pembimbing kami, Bapak Yusuf Yusfa, M.Pd
dan juga teman-teman seperjuangan yang telah membantu kami dalam berbagai hal.
Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat
untuk semua tim penulis dan pembaca.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari kesalahan
akibat keterbatasan pengetahuan kami sebagai tim penulis. Kami mengharapkan segala
bentuk saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. ........................................................................................................... i


DAFTAR ISI . ........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 3
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 3
B. Perumusan Masalah ....................................................................................................... 3
C. Tujuan Makalah ............................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 4
Modul 3
I. Kegiatan Belajar 1 .......................................................................................................... 4
Gambaran Umum dan Karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan serta Mata
Pelajaran IPS dan Mata Pelajaran Lainnya di SD
II. Kegiatan Belajar 2 ......................................................................................................... 6
Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS
III. Kegiatan Belajar 3 ....................................................................................................... 7
Hubungan Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan dengan Mata Pelajaran
Lainnya

Modul 4

I. Kegiatan Belajar 1 ......................................................................................................... 9


Konsep dan Prinsip Kepribadian Nasional
II. Kegiatan Belajar 2 .......................................................................................................... 13
Konsep dan prinsip semangat bangsa
III. Kegiatan Belajar 3 ....................................................................................................... 19
Konsep Serta Prinsip Cinta Tanah Air dan Bela Negara

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 25


A. Kesimpulan .............................................................................................................. 25
B. Kritik dan Saran ...................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 26

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS agar para guru SD memahami
bahwa terdapat hubungan yang erat antara mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
dengan mata pelajaran yang lainnya. Hal itu dimungkinkan oleh karena baik Pendidikan
Kewarganegaraan maupun IPS adalah berasal dari satu rumpun, yaitu rumpun ilmu-ilmu
sosial. Hubungannya dengan mata-mata pelajaran yang lainnya adalah dimaksudkan agar
mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan tidak dibangun atas dasar-dasar pengetahuan
yang luas. Bukan hanya tidak terbatas hanya antarmata pelajaran serumpun (ilmu-ilmu
sosial), tetapi juga dengan lintas rumpun, misalnya rumpun humaniora (bahasa dan seni,
pendidikan agama) dan juga dengan rumpun Ilmu Pengetahuan Alami (IPA).
Ketika mempelajari keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS dan yang
lainnya, kita diharapkan dapat menjelaskan makna keterkaitan tersebut. Lalu memberikan
pengetahuan dan kemampuan seorang guru kepada siswa tentang memperluas wawasan,
lebih bermakna dan lebih menarik agar tidak membosankan.
Setelah guru SD dan siswa telah mempelajari keterkaitan Pendidikan
Kewarganegaraan dengan ilmu-ilmu lainnya, siswa diharapkan memahami dan menganalisis
tentang konsep dan prinsip kepribadian nasional, semangat kebangsaan dan cinta tanah air.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dibuat rumusan masalah yaitu:
1. Bagaimana hakikat, karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan?
2. Bagaimana keterkaitan Pendidikan PKN dengan ilmu-ilmu lainnya?
3. Bagaimana pemahaman dan analisis konsep dan prinsip kepribadian nasional, semangat
kebangsaan dan cinta tanah air serta bela negara?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui hakikat dan karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan
2. Untuk memahami keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan ilmu-ilmu lainnya
3. Untuk memahami analisis konsep dan prinsip kepribadian nasional, semangat kebangsaan
dan cinta tanah air serta bela negara

3
BAB II
PEMBAHASAN
MODUL 3
I. Kegiatan Belajar 1
Gambaran Umum dan Karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan serta Mata Pelajaran
IPS dan Mata Pelajaran Lainnya di SD
A. Gambaran Umum, Hakikat, dan Karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan
1. Latar Belakang
Sejak diberlakukannya kurikulum sekolah tahun 1975, Pendidikan menjadi mata kuliah
yang berdiri sendiri yang tujuaan umumnya adalah membentuk warga negara yang baik.
Kemudian dalam perkembangannya. Kemudian dalam perkembangannya menjadi PMP
(Pendidikan Moral Pancasila) yang sekarang dikenal dengan Pendidikan Kewarganegaraan.
Kemudian berubah menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) didasarkan UU
RI no 2 tahun 1989.
PKn merupakan mata pelajaran yang sangat cepat perubahannyadikarenakan PKn rentan
terhadap perubahan politik. Namun secara umum isi (hafalan), pendekatan (politis dan
kekuasaan), dan penyampaiannya (satu arah/verbal) tidak banyak berubah.
2. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
Di antara tujuan PKn adalah untuk mengembangkan kemampuan- kemampuan sebagai
berikut:
a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif terhadap isu kewarganegaraan
b. Aktif, bertanggungjawab, dan cerdas dalam tindakan bermasyarkat, berbangsa, dan
bernegara
c. Berkembang secara positif dan demokratis.
d. Berinteraksi dengan negara lain dengan memanfaatkan IPTEK

B. Hakikat dan Karakteristik Bidang Studi Pendidikan


1. Hakikat Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan
Hakikat Pendidikan kewarganegaraan adalah merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa,
usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan
berkarakter yang dilandasi Pancasila UUD 1945.

4
Oleh karena itu Bidang studi Pendidikan kewargenegaraan diajarkan kepada mahasiswa
agar kelak nanti ketika menjadi guru dan mengajarkannyake siswa SD, diharapkan agar siswa
tersebut bukan hanya mengetahui dan menghayati tentang nilai-nilai moral Pancasila, namun
dapat mengamalkanpengetahuan, sikap, dan perilaku tersebut sesuai dengan tingkat kematangan
siswa SD.
2. Karakterististik Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menuntut lahirnya warga negara
dan warga masyarakat yang Pancasila, yang beriman dan bertakwakepada Tuhan Yang
Maha Esa yang mengetahui hak dan kewajibannya, menyadari pentingnya
melaksanakan kewajiban-kewajibannya yang didasari oleh ksadaran dan
tanggungjawabnya sebagai warga negara, tidak mencemari air dan tidak merusak
lingkungan.
Hal tersebut berhubungan dengan landasan konsep yang mendasari Pendidikan
Kewarganegaraan yaitu manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan dan insan sosial politik
yang terorganisasi dengan tujuan agar manusia Indonesia memiliki kemauan dan
kemampuan untuk:
a. Sadar dan patuh terhadap hukum (melek hukum)
b. Sadar dan bertanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara(melek politik)
c. Memahami dan berpartisipasi dalam pembangunan nasional
d. Cinta bangsa dan tanah air.
Karakteristik Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan yaitu sebagai suatu
bidang kajian ilmiah dan program pendidikan di sekolah dan dapat diterima sebagai
wahana utama serta esensi pendidikan demokrasi di Indonesia yang dilaksanakan
melalui:
a. Civic intelligence atau kecerdasan dan daya nalar warga.
b. Civic responsibility atau kesadaran hak dan kewajiban sebagai warga
negara

c. Civic participation atau kemampuan berpatisipasi baik indiividu,


maupunsosial,

5
Ada 3 kompetensi yang hendak diwujudkan melalui mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan:
a. Kompetensi untuk menguasai pengetahuan kewarganegaraan Tentang pemerintahan,
konstitusi, dan hubungan luar negeri
b. Kompetensi untuk menguasai keterampilan kewarganegaraan Tentang sikap dan
pemecahan masalah
c. Kompetensi untuk menguasai karakter kewarganegaraan

6
II. Kegiatan Belajar 2
Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS
A. Keterikatan antara Pendidikan Kewarganegaraan dan IPS serta bagaimana keterkaitan itu
terjadi.

Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan sesuai dengan hakikat dan karakteristiknya


memiliki keterkaitan dengan Bidang Studi lainnya khususnya dengan IPS.

B. Konsep Pembelajaran Terpadu.


Konsep pembelajaran terpadu dikenal dalam bentuk sederhana pada kurikulum 1968
disebut dengan pendekatan korelasi. Pendekatan korelasi yaitumenghubungkan dua atau
lebih mata pelajaran saat menjelaskan suatu mata pelajaran. Misalnya saat menjelaskan
konsep geografi, maka pada saat itu pula penjelasan konsep geografi tersebut
dihubungkan.dengan konsep mata pelajaran lainnya, misalnya dihubungkan dengan
wilayah kekuasaan dan lokasi ketika perangDiponegoro.
Tujuan dari pendekatan ini tidak lain adalah agar pengajaran yang disampaikan dapat
lebih menarik bagi siswa menumbuhkan kreativitas mengajar guru, bahkan dapat
menumbuhkan kerjasama antar siswa, juga antara guru dengan siswa, agar kegiatan lebih
utuh dan terasa lebih nyata dan konkret.
Karakteristik Pembelajaran Terpadu
Sebagai bentuk proses, pembelajaran terpadu memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Berpusat pada Anak ( child centered)
2. Memberi pengalaman langsung pada anak.
3. Pemisahan antara bidang studi tidak begitu jelas.
4. Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses pembelajaran
5. Bersifat luwes
6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan anak.

C. Pendidikan Kewarganegaraan dan Pembelajaran Terpadu.


Dasar dasar pertimbangan pengembangan program pembejaran terpadu, antara lain berikut
ini:
1. Karekteristik anak SD
2. Konsep disiplin ilmu
3. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator

6
4. Bahan /sumber-sumber penunjang.

III. Kegiatan Belajar 3


Hubungan Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan dengan Mata Pelajaran
Lainnya

Bidang studi pendidikan kewarganegaraan selain dapat dihubungkan dengan mata


pelajaran IPS dapat juga dihubungkan dengan bidang studi lainnya seperti bahasa Indonesia,
pendidikan jasmani, IPA, matematika, dan kesenian agar dapat terhubung dengan
pembelajaran tersebut guru dapat menerapkan berbagai model pembelajaran seperti
connected, web, integrated.

a. Model Connected
Model connected biasanya digunakan hanya yang berkaitan dengan mata pelajaran
itu sendiri(hubungan intra). Sedangkan web dan integrated digunakan untuk
menghubungkan berbagai mata pelajaran dalam satu kegiatan pembelajaran.

Gambar 1.1
b. Model Jaring laba-laba (webbed)

Langkah-langkah yang ditempuh dalam model pembelajaran jaring laba-laba


1) Menyiapkan Tema utama yang telah dipilih beberapa standar kompetensi lintas
mata pelajaran
2) MengIdentifikasi indikator pada setiap kompetensi.
3) Guru menjelaskan tema-tema yang terkait sehingga materinya lebih luas.
4) Guru memilih konsep kegiatan bisa mendorong kegiatan belajar siswa.

Gambar 1.2
7
c. Model Keterpaduan (Integrated)
Karakteristik keterpaduan yaitu membelajarkan konsep-konsep pada KD yang
berisian atau tumpang tindih.

Gambar 1.3

8
MODUL 4
I. Kegiatan Belajar 1
Konsep dan Prinsip Kepribadian Nasional
A. KEANEKARAGAMAN BANGSA INDONESIA SEBAGAI KEPRIBADIAN NASIONAL
Indonesia merupakan bangsa yang majemuk yang dapat dilihat dari dua sudut pandang horizontal
dan vertikal yang memiliki perbedaan seperti

1. Perbedaan fisik atau ras

2. Perbedaan suku bangsa

3. Perbedaan agama animisme dan dinamisme

4. Perbedaan jenis kelamin

B. LATAR BELAKANG KEMAJEMUKAN BANGSA INDONESIA

Secara geografis kondisi di Indonesia berbeda-beda seperti: iklim, curah hujan, suhu,
kelembaban udara, jenis tanah, morfologi tata air, flora dan fauna. Terdapat pula daratan,
pegunungan, rawa-rawa dan sungai. Di tempat tersebut masyarakat berupaya untuk
mempertahankan diri dan membangun dengan perubahan demi perubahan. Dengan demikian ilmu
pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dengan datangnya bangsa-bangsa lain seperti India,
Cina, Arab, dan bangsa Eropa ke Indonesia, mereka melahirkan kebudayaan yang beragam.

Perbedaan yang tampak dari sosiologis dan kultural :

1. Sistem pertanian di pulau Jawa dan Bali telah ditanami secara intensif bersifat subsistem untuk
memenuhi kebutuhan sendiri yang menggunakan tenaga hewan.

2. Pusat pertemuan antar bangsa dalam perdagangan terdapat di pantai terdapat di sepanjang pantai
Jawa Sumatera Kalimantan Sulawesi yang diperdagangkan nya antara lain sutra, keramik, emas,
perak, rempah-rempah dll.

3. Wilayah pedalaman yang belum tergarap dan masih luas diantaranya, Kalimantan, Sumatera,
Papua dan pulau-pulau lainnya.

Ideologi Pancasila memiliki karakteristik yang memungkinkan untuk dilaksanakan oleh


setiap manusia dengan kelebihan dan keterbatasannya masing-masing sesuai dengan mentalitas
pembangunan seperti, bertakwa kepada Tuhan, tidak boros, kedisiplin, bersemangat dalam bekerja,

9
penuh dengan tanggung jawab, kreatif senantiasa mengembangkan diri dengan meningkatkan
pengetahuan pendidikan dan keterampilan menghormati orang lain berdasarkan prestasi tenaga,
tenggang rasa penuh dengan perencanaan yang matang, tidak melakukan perbuatan yang dapat
merugikan orang lain.

Faktor pendorong disintegrasi antar suku ataupun masyarakat sebagai berikut.

1. Dalam pembangunan bersikap tidak adil, hanya mementingkan sekelompok kecil masyarakat.

2. Pembangunan hanya terkonsentrasi di beberapa daerah saja sehingga timbul kesenjangan antar
pusat, daerah dan golongan.

3. Sistem kekuasaan terpusat dengan campur tangan pemerintah yang terlampau besar di daerah.

4. Sistem demokrasi yang semua tercermin adanya sistem monopoli dan pemusatan kekuatan
ekonomi di tangan kelompok kecil.

5. Sistem kekuatan yang bercorak absolut wewenang dan kekuasaan pengusaha terlalu berlebihan
melahirkan KKN )kolusi korupsi dan nepotisme).

C. KEANEKARAGAMAN KEBUDAYAAN YANG MERUPAKAN UNSUR KEBANGSAAN


DAN KEPRIBADIAN

1. Kebudayaan daerah sebagai unsur kebudayaan nasional.


Kebudayaan nasional merupakan cerminan kebudayaan daerah agar kebudayaan
tersebut tetap dekat dengan masyarakat pecinta dan pemakainya. Agar kebudayaan Nasional
tetap dinamis dan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.

2. Pengenalan keanekaragaman budaya di Indonesia


Ciri-ciri umum kebudayaan daerah di Indonesia diantaranya.
a. Kesenian
b. Bahasa
c. Sistem masyarakat
d. Mata pencaharian
e. Religi atau kepercayaan
f. Peninggalan sejarah di berbagai daerah di Indonesia

10
3. Suku-suku bangsa Indonesia
4. Budaya Daerah
5. Membina dan Melestarikan Budaya Daerah dan Nasional
Manfaat pembinaan dan pelestarian budaya daerah nasional, yaitu rakyat Indonesia
lebih mengenal dan mencintai budaya sendiri, memperkuat kepribadian dan jati diri
bangsa, menyaring pengaruh budaya asing yang bertentangan dengan nilai budaya
bangsa, mengenal, memahami dan meningkatkan nilai budaya yang luhur tempat tinggi
rasa persatuan dan kesatuan Indonesia.

D. BHINNEKA TUNGGAL IKA DAN INTEGRASI NASIONAL


Menurut Prof. Haryati Soedibjo, tiga hal keanekaragaman yang perlu diperhatikan
1. Indonesia merupakan negara kepulauan yang luas
2. Wilayah nya terdiri dari belasan ribu pulau dengan penduduk yang beraneka ragam
3. Keanekaragaman budaya dan bahasa setempat memiliki dasar budaya dan bahasa yang
sama.

Integrasi nasional bisa terwujud apabila :


1. Setiap individu/kelompok berhasil mengisi kebutuhan satu sama lain baik yang bersifat
materi maupun nonmateri.
2. Tercapainya suatu konsensus mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial
3. Norma-norma yang berlaku di masyarakat tidak berubah-ubah.
4. Adanya keselarasan antara individu/kelompok tentang tujuan sosial yang ingin dicapai.
5. Norma-norma sosial mampu membantu individu/kelompok dalam mencapai tujuan
sosial yang hendak dicapai.
6. Sanksi yang ditentukan dapat dilaksanakan secara konsekuen
7. Tindakan masyarakat selalu berpegang pada norma-norma kelompok.

Faktor penunjang integrasi nasional yaitu :

1. Bahasa nasional
2. Pancasila sebagai dasar negara
3. Kesadaran dan solidaritas kelompok
4. Perundang-undangan yang bersifat nasional.

11
E. LANDASAN HUKUM BHINNEKA TUNGGAL IKA
1. Pancasila ke-3 persatuan Indonesia
2. Pembukaan UUD 1945 alinea kedua Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan
Indonesia setelah sampai pada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa
mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara
Indonesia yang merdeka bersatu berdaulat adil dan makmur.
3. Batang tubuh UUD 1945
a. Pasal 1 ayat 1: negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk republik".
b. Pasal 32: negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan
budaya nasional".
c. Pasal 35: bendera negara Indonesia ialah sang merah putih.
d. asal 36 bahasa negara ialah bahasa Indonesia".
4. Pembinaan kebudayaan

F. MISI BANGSA INDONESIA DI ERA GLOBAL


1) Pengamalan pancasila secara konsisten dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa
dan bernegara.
2) Penegakan kedaulatan rakyat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernegara.
3) Peningkatan pengalaman ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari untuk
mewujudkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang maha esa.
4) Menjamin kondisi aman damai tertib dan ketentraman masyarakat.
5) Perwujudan sistem hukum nasional yang menjamin tegaknya supremasi hukum dan
hak asasi manusia berlandaskan keadilan dan kebenaran.
6) Perwujudan kehidupan nasional budaya yang berkepribadian dinamis kreatif dan
berdaya tahan terhadap pengaruh globalisasi.
7) Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional
8) Perwujudan otonomi daerah dalam rangka pembangunan daerah, pemerataan
pertumbuhan dalam wadah negara kesatuan republik Indonesia
9) Perwujudan kesejahteraan rakyat meningkatnya kualitas kehidupan yang layak
bermartabat serta memberi perhatian utama pada tercukupinya kebutuhan
10) Berfungsi melayani masyarakat
11) Perwujudan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu

12
12) Politik luar negeri yang berdaulat, bermanfaat, bebas, dan proaktif bagi kepentingan
nasional dalam menghadapi perkembangan global.

II. Kegiatan Belajar 2

Konsep dan prinsip semangat bangsa


A. PENGERTIAN DAN UNSUR TERBENTUKNYA BANGSA
Dalam istilah bangsa Indonesian nation berti bangsa, yang digunakan untuk terjemah Ras (race)
dan volk. Volk adalah kelompok orang yang secara sosiokultural sama. Makna nasionalis secara
politis merupakan manifestasi kesadaran nasional yang mendukung cita-cita dan pendorong bagi
suatu bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan maupun sebagai
pendoring untuk membangun dirinya atau lingkungan masyarakat, bangsa, dan negaranya.

Nasioname berasal dari kata nation (inggris) yang berarti bangsa. Dalam perkembangannya
terdapat dua pengertian nasionalime. Pertama paham nasionalisme yang didassrkan pada perpaduan
politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Kedua, paham nasionalisme yang didasarkan pada faktor
kemanusiaan.

Adapun unsur-unsur yang merupakan faktor-faktor penting bagi pembentukan bangsa indonesia,
antara lain sebagai berikut:

1. Persamaan asal keturunan bangsa (etnik) yaitu bangsa indonesia berasal dari rumpun bangsa
melayu, dan kemudian diperkaya oleh variasi percampuran antar daerah.
2. Persamaan pola kebudayaan, terutama cara hidup sebagai suku bangsa petani, pelaut, dengan
segala adat istiadat dan lembaga sosialnya.
3. Persamaan tempat tinggal yang disebut dengan nama khas tanah air, yakni tanah tumpai
darah tanah air dari sabang sampai merauke.
4. Persamaan nasib kesejarahannya,
5. Persamaan cita-cita, yakni persamaan cita-cita hidup bersama sebagai bangsa yang merdeka
dan berdaulat serta membangun negaranya dalam ikatan persatuan indonesia yang
berlandaskan pan asila dan UUD 1945.

13
B. MENUNJUKKAN SEMANGAT KEBANGSAAN (NASIONALISME DAN
PATRIOTISME)
1. Bangsa indonesia berpandangan
a. Monodualistik, yaitu suatu paham yang menganggap bahwa hakikat sesuatu
merupakan dua unsur yang terkait menjadi suatu kebukatan.
b. Monopluralis, yaitu mengaku bahwa bangsa indonesia terdiri dari berbagai unsur
yang beraneka ragam.
c. Integralistik, kebersamaan, kekeluargaan.
2. Bhineka Tunggal Ika
Masyarakat indonesia memeluk agama yang berbeda beda sesuai dengan
keyakinannya masing masing, agama yang disahkan di Indonesia oleh pemerintah
adalah agma Islam, Kristen, Katolik, hindu, buda.
Di Indonesia ditemukan sedikitnya 35 suku bangsa, masing masing dengan
bahasa dan adat istiadat yang berbeda. Untuk memelihara agar persatuan dan
kesatuan tetap utuh sekalipun bangsa indonesia terdiri dari berbagaimacam suku,
bangsa, agama dan budaya, maka seluruh bangsa diharapkan dapat memahami,
menghayati, dan mengamalkan pancasila.
Kebudayaan adalah keseluruhan ide, tindakan, dan hasil karya manusia
Dalam bentuk kehidupan masyarakat atau keseluruhan dari hasil tingkah laku
manusia yang didapat dengan cara belajar.
Prinsip Bhineka Tunggal Ika, mengharuskan kita untuk mengakui
keanekaragaman bangsa Indonesia, baik suku bangsa, bahasa dan agama. Prinsip
Nasionalisme sangat berhubungan dengan prinsip Wawasan Nusantara yang
mengandung makna sebagai berikut.
a. Indonesia merupakan Satu kesatuan politik
b. Indonesia merupakan kesatuan sosial budaya
c. Indonesia merupakan kesatuan ekonomi
d. Indonesia merupakan satu kesatuan pertahanan keamanan

C. PAHAM YANG BERTENTANGAN DENGAN NASIONALISME


➢ Suknisme, yaitu paham kecintaan yang berlebih terhadap suku bangsa serta berusaha
memisahkan diri dari kehidupan suku suku lain. Cauvinisme, rasa cinta tanah air
yang berlebihan dengan mengagung agungkan bangsa sendiri, dan merendahkan
bangsa lain.
14
➢ Ekstramisme, yaitu tindakan satu golongan atau kelompok yang berusaha
menggulingkan pemerintahan yang sah melalui cara cara yang tidak konstitusional.
Beberapa paham yang pernah dianut oleh beberapa tokoh berikut ini.
1. Adolf Hitler dengan Nazinya yang menganggap bangsa Jerman merupakan bangsa
aria yang berhak menguasai bangsa-bangsa lain.
2. Benito Mussolini, dengan Facisnya yang menganggap bahwa Italia adalah pewaris
Imperium Romawi.
3. Bangsa Jepang menganggap bahwa mereka keturunan dewa matahari.
Prinsip nasionalisme bangsa indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar
bangsa Indonesia senantiasa seperti berikut ini,
1. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa diatas
kepentingan pribadi atau golongan.
2. Menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara
3. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah
diri.
4. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajibanantara sesama manusia dan
sesama bangsa
5. Menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia
6. Gengembangkan sikap tenggang rasa
7. Tidak semena-mena terhadap orang lain
8. Senantiasa menjunjung tinggi sikap kemanusiaan.
9. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
10. Berani membela kebenaran dan keadilan
11. Merasa bahwa bangsa indonesia merupakan bagian dari seluruh umat manusia
12. Menganggap pentingnya sikap saling menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain

D. PATRIOTISME SEBAGAI WUJUD SIKAP DAN PERILAKU KEBANGSAAN


Patriotisme diartikan sebgai pecinta/pembela tanah air, seorang pejuang sejati
pembela bangsa yang mempunyai semangat, sikadan perilaku cinta tanah air, dimana ia
mengorbankan segala-galanya bahkan jiwa dan raganya.
Tujuan komsep patriotisme adalah menumbuhkan dan meningkatkan semangat cinta
tanah air dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yang akhirnya ikut serta secara aktif
dalam usaha mencapai tujuan pembangunan nasional. Melalui berbagai kegiatan dalam
pembangunan nasional. Fungsi konsep berbangsa dan bernegara adalah dapat menjadi dasar
15
moral dalam mempertahankan eksistensi bangsa dan negara, serta dalam mengisi
kemerdekaan.

Hubungan patriotisme dan cinta tanah air antara lain sebagai berikut:

1. Patriotisme cerminan dari cinta tanah air, bangsa dan negara.


2. Patriotisme melandasi semangat persatuan dan mesatuan bangsa
3. Patriotisme mendorong tumbuhnya semangat mengutamakan kepentingan bangsa, dan
negara diatas kepentingan pribadi atau kelompok.
4. Patriotisme memotivasi munculnya semangat rela berkorban untuk kepentingan umum,
bangsa, dan negara
5. Merupakan alat untuk mewujudkan rasa cinta tanah air dan bangsa.
6. Patriotisme merupakan bukti rasa bangga sebagai bangsa indonesia dan bertanah air
indonesia.
7. Patriotisme mendorong tumbuhmya semangat pergaulan demi persatuanndan kesatuan
bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika
8. Patriotisme mendorong timbulnya kesetia kawanan sosial

Selain itu, jiwa semangat dan nilai-nilai semangat 1945 dapat diuraikan dalam nilai-nilai
dasardan nilai-nilai oprasional. Nilai-nilai oprasional meliputi sebagai berikut.

1. Ketakwaan terhadap tuhan yang maha Esa


2. Jiwa dan semangat merdeka
3. Nasionalisme
4. Patriotisme
5. Rasa harga diri sebagai bangsa yang merdeka
6. Pantang mundur dan tidak kenal menyerah
7. Persatuan dan kesatuan
8. Anti penjajah dan penjajahan
9. Percaya kepada hari depan yang gemilang dari bangsanya
10. Idealisme kejuangan yang tinggi
11. Berani, rela dan iklas berkorban untuk tanah air, bangsa dan negara
12. Kepahlawanan
13. Sepi ing pamrih rame ing gawe
14. Kesetiakawanan, senasi. Sepenanggunga , dan ke ersamaa , disiplin yang tinggi

16
15. Uket dan tabah menghadapi segala macam ancaman, tantangan, hambatan, dan
gangguan.

E. NILAI-NILAI SEMANGAT KEBANGSAAN


1. Nilai persatuan
2. Nilai kecintaan
3. Nilai kebangsaan
4. Nilai pengorbanan
5. Sikap dan prilaku yang merugikan nilai-nilai Nasionalisme

F. SIKAP TERBUKA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA


1. Kondisi yang diperlukan untuk sikap terbuka dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
a. Terwujudnya nilai-nilai agama dan nilai -nilai budaya bangsa sebagai sumber
etika dan moral untuk berbuat baik dan menghindari perbuatan tercela, serta
perbuatan yang bertentangan dengan hukum dan hak asasi manusia.
b. Terwujudnya sila persatuan Indonesia yang merupakan sila ketiga dari pancasila
sebagai landasan untuk mempersatukan bangsa
c. Terwujudnya penyelenggaraan negara yang mampu memahami dan mengelola
kemajemukan bangsa secara baik dan adil sehingga dapat terwujud toleransi,
kerukunan sosial, kebersamaan, dan mesetaraan berbangsa.
d. Terwujudnya demokrasi yang menjami hak dan kewajiban masyarakat untuk
terlibat dalam proses pengambilan keputusan politik secara bebas dan
bertanggung jawab.
e. Terselenggaranya ekonomi daerah secara adil.
f. Pulihnya kepetcayaan masyarakat kepada penyenggara negara dan antar sesama
masyarakat sehingga dapat menjadi landasan. Untuk kerukunan dalam hidup
bernegara
g. Peningkatan profesionalisme dan pulihnya kembali cinta tentara nasional
Indonesia demi rasa aman dan tertib di masyarakat
h. Terbentuknya sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas dan mampu
bekerja sama serta berdaya saing untuk memperoleh manfaat positif dari
globalisasi

17
2. Arah kabijakan Nasional yang transparan
a. Menjadikan nilai-nilai agama dan budaya sebagai sumber etika kehidupan
berbangsa dan bernegara
b. Menjadikan pancasila sebagai ideologi negara yang terbuka dan membuka
wacana dan dialog terbuka dalam masyarakat sehingga dapat menjawab
tantangan sesuai dengan visi Indonesia masa depan
c. Meningkatkan kerukunan sosial antar pemeluk agama, suku, dan kelompok-
kelompok masyarakat lainnya.
d. Menegakkan supremasi hukum dan perundang undangan secara konsisten
e. Meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat
f. Memberdayakan masyarakat melalui perbaikan sistem politik dan demokrasi
g. Mengatur peralihan kekuasaan secara tertib, damai, dan demokrasi sesuai
dengan hukum dan perundang-undangan
h. Menata kehidupan politik agar distribusi kekuasaan dalam berbagai tingkat
struktur politik dan hubungan kekuasaan dapat berlangsung dengan seimbang
i. Memberlakukan kebijakan otonomi daerah
j. Meningkatkan integritas, profesionalisme, dan tanggung jawab dalam
penyelenggaraan negara serta memberdayakan masyarakat untuk melakukan
kontrol sosial secara konstruktif dan efektif
k. Mengefektifkan TNI dan kepolisian Indonesia sebagai alat negara yang
berleran dalam bidang pertahanan.
l. Meningkatkan sumber daya manusia Indonesia sehingga mampu bekerjasama
dan bersaing sebagai bangsa dan warga dunia dengan tetap berwawasan
kepada persatuan dan kesatuan nasional.

III. Kegiatan Belajar 3

Konsep Serta Prinsip Cinta Tanah Air dan Bela Negara

A. KONSEP DAN PRINSIP CINTA TANAH AIR

Sikap sadar dan tanggung jawab atas nilai-nilai pancasila adalah cerminan bangsa Indonesia.
Kita hendak bergaul dan prinsip bhineka tunggal ika, menggunakan bahasa Indonesia salam

18
kehidupan sehari hari dengan baik dan benar, memelihara dan melestarikan lingkungan hidup
sebagai nya.

1. Mengamalkan nilai-nilai yang berkaitan dengan rasa cinta tanah air


a. Cinta tanah air dan hubungan dengan sila sila pancasila.
1) Pengertian cinta tanah air
Cinta tanah air merupakan suatu sikap batin yang dilandasi oleh
kerulisan dan keikhlasan yang diwujudkn dalam perbuatan demi
kejayaan tanah air dan mebahagian bangsa.
2) Nilai ketuhanan yang maha esa
3) Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab
4) Nilai persatuan Indonesia
5) Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah dalam kebijaksanaan
permusyawaratan perwakilan
6) Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
b. Tinjauan beberapa aspek tuntunan tingkah laku
1) Aspek sosial
2) Aspek budaya dan adat istiadat
3) Aspek Hankamnas (pertahanan keamanan nasional)
c. Pengamalan dan tingkah laku cinta tanah air dan bangsa
1) Dilingkungan keluarga
Menumbuhkan rasa memiliki, menjaga dan merawat harta benda
yang ada di dalam keluarga. Dan menciptakan kehidupan keluarga
yangtertib, dinamis, akrab dan bahagia.
2) Dilingkungan sekolah
Kegiatan OSIS, kegiatan cinta alam, upacara bendera, koprasi
sekolah, dan lain lain
3) Dilingkungan masyarakat
Karang taruna, organisasi pengajian dan organisasi masyarakat
lainnya.
4) Dilingkungan pekerjaan
Olah raga, penanaman disiplin pegawai, pembinaan kesenian,
koprasi pegawai

19
d. Cara menanamkan tingkah laku cinta tanah air dan bangsa
1) Keteladanan
2) Pembinaan
2. Budi pekerti dan cinta tanah air
Nilai budi pekerti, yaitu mengutamakan kepentingan umum/bangsa dan negara,
berani membela bangsa dan negara, berdisiplin, bersyukur, pengabdian dan rela
berkorban, memelihara amanah, kebersamaan, rasa memiliki dan setia.

B. KONSEP DAN PRINSIP BELA NEGARA


Upaya untuk usaha pembelaan Negara Kesatuan RI
a. Kewajiban warga negara Pembela Negara

Kewajiban membela negara juga mewajibkan siswa siswi penerus bangsa


untuk mengikuti pendidikan kewarganegaraan di

1) Pendidikan kewarganegaraan
2) Pelatihan dasar kemiliteran
3) Pengabdian sebagai prajurit TNI
4) Pengabdian sesuai profesi
b. Peraturan perundang undangan tentang wajib belajar bela negara
Tahun 1973 ketetapan MPR nomor IV/MPR/1973, Ketetapan MPR RI
nomor VI/MPR/2000, Amandemen UUD 1945 pasal 30 dan padal 27 ayat
(3). Pasal 30 ayat(1) pasal 27 ayat (3), UU no. 20 / 1982
c. Tindakan yang menunjukkan upaya bela negara
1) Contoh tindakan upaya bela negara.
Terdapat beberapa contoh tindakan upaya bela negara yang
dilakukan komponen rakyat diantaranta berikut ini.
a) Kelaskaran yang kemudian dikembangkan menjadi barisan
cadangan pada periode perang kemerdekaan ke 1
b) Pada periode perang kemerdekaan ke 2 ada pasuka geriliya
desa termasuk mobilisasi pelajar sebagai bentuk
perkembangan dari barisan cadangan.
c) Muncul organisasi keamanan desa, dan organisasi
perlawanan rakyat

20
d) Terbentuknya hansip
e) Perwira cadangan yang dibentuk sejak tahun 1963
f) Ada organisasi terlatih dan anggota perlindungan rakyat.
2) Mewujudkan kekuatan, pertahanan dan keamanan.
a) Perlawanan bersenjata, yang secara nyata, yaitu kekuatan
TNI yang selalu siapdan dibina sebagai kekuatan cadangan
serta pasukan profesional
b) Perlawanan tidak bersenjata, yang terdiri atas rakyat terlatih
Yang berfungsi sebagai ketertiban umum
c) Bagian penduduk perlawanan yang bersenjata dan tidak
bersenjata sesuai dengan profesi masing-masing
3) Upaya peningkatan pertahanan dan keamanan
a) Pertahanan dan keamanan haris dapat diwujudkan
kesiapsiagaan serta upaya bela negara
b) Bangsa indonesia cinta damai akan tetapi lebih cinta
kemerdekaan, oleh karena itu pertahanan dan keamanan
harus diselenggarakan dengan mengandalkan kekuatan dan
kemampuan sendiri.
c) Pembangunan dan kekuatan kemampuan pertahanan dan
keamanan dimanfaatkan untuk menjamin perdamaian dan
stabilitas keamanan
d) Potrnsi nasional dan hasil hasil pembangunan yang telah
dicapai Harus dilindungi dari segala ancaman dan gangguan
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan lahir
dan batin segenap bangsa Indonesia
e) Perlengkapan dan peralatan untuk mendukung pembangunsn
kekuatan dan kemampuan pertahanan keamanan sedapat
mungkin dihasilkan oleh industri dalam negri.
f) Pembangunan dan penguatan kekuatan dan kemampuan
pertahanan dan keamanan harus diselenggarakam oleh
manusia manusia yang berbudi luhur, arif, bijaksana,
menghormatiHal Asasi Manusia (HAM)

21
g) Sebagai tentara rakya, tentara nasional, TNI
berpedomanpada sapta marga yang merupakan penjabaran
pancasila
h) Kesadaran dan ketaan masyarakat kapada hukum harus
terus-menerus ditingkatkan.
d. Partisipasi dalam usaha pembelaan negara dan lingkungannya.
1) Keluarga
Setiap anggota keluarga harus melaksanakan kewajibannya dengan
baik dan sungguh sungguh agar memperoleh haknya sesuai dengan
apa yang ia kerjakan.
2) Sekolah
Setiap warga sekolah harus menghormati kepemimpinan kepala
sekolah dengan cara melaksanakan kewajibannya masing-masing.
3) Masyarakat dan negara
a) Kepeduliaan dibudang politik
(1) Senantiasa memelihara kesatuan dan persatuan
(2) Melaksanakan pancasila dan UUD
(3) Mendukung dan melaksanakan kebijaksanaan
daerah
b) Kepedulian diibidang hukum
(1) Setiapwarga negara berusaha memmatuhi hukum
dan norma-norma yang berlaku
(2) Tidak main hakim sendiri apabila ada masalah
hukum
(3) Apabila ada seseorang yang melanggar hukum,
kamu harus berusaha menyadarkan nya
(4) Kamu harus melaporkan mepihak yang berwajib
apabila ada tindakan pidana
(5) Berani dan wajib menjadi saksi di pengadilan demi
menjunjung tinggi kebenaran
c) Kepedulian dibidang ekonomi
(1) Mencintai produk-produk dalam negeri
(2) Menumbuh kembangkan koprasi

22
(3) Tidak menumbun atau menyimpan bahan-bahan
keperluan sehari-hari untuk keuntungan yang besar
d) Kepedulian dibidang sosial dan budaya
(1) Menjaga kelestarian budaya daerah
(2) Membantu dan mendorong orang yang terkena
musibah
(3) Meningkatkan pelayanan umum
(4) Menjaga kebersihan sarana-sarana umum
(5) Menyaring dan menolak masuknya budaya asing
yang tidak sesuai dengan kepeibadian bangsa
e) Kepedulian dibidang pertahanan dan keamanan
(1) Menjaga keamanan lingkunga
(2) Bersatu dan membantu TNI dalam bela negara
(3) Menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat
(4) Melaporkan hal-hal yang membahayakan
masyarakat melada polisi setempat
f) Kepedulia terhadap alam
(1) Tidak melakukan penebangan liar
(2) Tidak melakukan penangkapan ikan menggunakan
bahan peledak
(3) Tidak memburu binatang langka
(4) Merawat hutan dengan tidak merusak hutan dan
habitatnya
(5) Turut serta dalam gerakan penghijauan kembali
tanah gundul
(6) Menjaga kelestarian hutan lindung agar kelestarian
air tanah terjaga

23
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mata pelajaran atau bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan sesuai dengan hakikat dan
karakteristiknya memiliki keterkaitan dengan bidangbstudi lainnya, khususnya dengan IPS.
Dengan memperhatikan karakteristik anak SD maka pembelajaran yang menggunakan
pendekatan keterkaitan amatlah tepat. Ada berbagai pendekatan yang dapat digunakan yaitu
Connected, Webbed dan Integrated.
Bangga sebagai bangsa dan bertanah air Indonesia serta memiliki kepribadian nasional,
mengandung makna kita berbesar hati, berbahagia dan puas secara mendalam sebagai
bangsa Indonesia yang dijiwai oleh sila-sila Pancasila.
Prinsip nasionalisme sangat berhubungan dengan prinsip wawasan nusantara yang
mengandung makna Indonesia merupakan satu kesatuan politik, budaya, ekonomi, dan
pertahanan keamanan.
Warga negara dalam upaya bela negara diwujudkan dalam keikutsertaannya pada segala
usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayahnegara Kesatuan
Republik Indonesia dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap
keutuhan bangsa dan negara.

B. Kritik dan Saran

Diharapkan agar semua masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila tidak hanya sekedar mengetahui saja namun pelaksanaannya dalam kehidupan.

Dan penerapan pendidikan karakter harus ditanamkan sejak dini agar kelak nilai Pancasila
akan melekat dalam karakter dan kepribadian tiap individu dalam bermasyarakat agar
senantiasa tercipta bangsa Indonesia yang damai.

24
DAFTAR PUSTAKA

Winatra, Udin S. 2021. Pembelajaran PKN di SD. PDGK 4201 Edisi 2. Tangerang Selatan.
Universitas Terbuka

25

You might also like