Professional Documents
Culture Documents
Makalah Pembelajaran PKN Di SD
Makalah Pembelajaran PKN Di SD
PDGK 4201
Disusun Oleh :
KELAS A
Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah SWT berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga makalah yang berjudul “PEMBELAJARAN
PKN DI SD MODUL 3 DAN MODUL 4” dapat kami selesaikan dengan baik. Tim penulis
berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang
Pembelajaran PKN di SD. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah
SWT berikan kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber
yakni melalui kajian pustaka maupun media internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada
teman-teman satu kelompok yang telah memberikan banyak kontribusi sehingga
terselesaikan makalah ini. Terkhusus dosen pembimbing kami, Bapak Yusuf Yusfa, M.Pd
dan juga teman-teman seperjuangan yang telah membantu kami dalam berbagai hal.
Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat
untuk semua tim penulis dan pembaca.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari kesalahan
akibat keterbatasan pengetahuan kami sebagai tim penulis. Kami mengharapkan segala
bentuk saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
i
DAFTAR ISI
Modul 4
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS agar para guru SD memahami
bahwa terdapat hubungan yang erat antara mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
dengan mata pelajaran yang lainnya. Hal itu dimungkinkan oleh karena baik Pendidikan
Kewarganegaraan maupun IPS adalah berasal dari satu rumpun, yaitu rumpun ilmu-ilmu
sosial. Hubungannya dengan mata-mata pelajaran yang lainnya adalah dimaksudkan agar
mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan tidak dibangun atas dasar-dasar pengetahuan
yang luas. Bukan hanya tidak terbatas hanya antarmata pelajaran serumpun (ilmu-ilmu
sosial), tetapi juga dengan lintas rumpun, misalnya rumpun humaniora (bahasa dan seni,
pendidikan agama) dan juga dengan rumpun Ilmu Pengetahuan Alami (IPA).
Ketika mempelajari keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS dan yang
lainnya, kita diharapkan dapat menjelaskan makna keterkaitan tersebut. Lalu memberikan
pengetahuan dan kemampuan seorang guru kepada siswa tentang memperluas wawasan,
lebih bermakna dan lebih menarik agar tidak membosankan.
Setelah guru SD dan siswa telah mempelajari keterkaitan Pendidikan
Kewarganegaraan dengan ilmu-ilmu lainnya, siswa diharapkan memahami dan menganalisis
tentang konsep dan prinsip kepribadian nasional, semangat kebangsaan dan cinta tanah air.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dibuat rumusan masalah yaitu:
1. Bagaimana hakikat, karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan?
2. Bagaimana keterkaitan Pendidikan PKN dengan ilmu-ilmu lainnya?
3. Bagaimana pemahaman dan analisis konsep dan prinsip kepribadian nasional, semangat
kebangsaan dan cinta tanah air serta bela negara?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui hakikat dan karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan
2. Untuk memahami keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan ilmu-ilmu lainnya
3. Untuk memahami analisis konsep dan prinsip kepribadian nasional, semangat kebangsaan
dan cinta tanah air serta bela negara
3
BAB II
PEMBAHASAN
MODUL 3
I. Kegiatan Belajar 1
Gambaran Umum dan Karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan serta Mata Pelajaran
IPS dan Mata Pelajaran Lainnya di SD
A. Gambaran Umum, Hakikat, dan Karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan
1. Latar Belakang
Sejak diberlakukannya kurikulum sekolah tahun 1975, Pendidikan menjadi mata kuliah
yang berdiri sendiri yang tujuaan umumnya adalah membentuk warga negara yang baik.
Kemudian dalam perkembangannya. Kemudian dalam perkembangannya menjadi PMP
(Pendidikan Moral Pancasila) yang sekarang dikenal dengan Pendidikan Kewarganegaraan.
Kemudian berubah menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) didasarkan UU
RI no 2 tahun 1989.
PKn merupakan mata pelajaran yang sangat cepat perubahannyadikarenakan PKn rentan
terhadap perubahan politik. Namun secara umum isi (hafalan), pendekatan (politis dan
kekuasaan), dan penyampaiannya (satu arah/verbal) tidak banyak berubah.
2. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
Di antara tujuan PKn adalah untuk mengembangkan kemampuan- kemampuan sebagai
berikut:
a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif terhadap isu kewarganegaraan
b. Aktif, bertanggungjawab, dan cerdas dalam tindakan bermasyarkat, berbangsa, dan
bernegara
c. Berkembang secara positif dan demokratis.
d. Berinteraksi dengan negara lain dengan memanfaatkan IPTEK
4
Oleh karena itu Bidang studi Pendidikan kewargenegaraan diajarkan kepada mahasiswa
agar kelak nanti ketika menjadi guru dan mengajarkannyake siswa SD, diharapkan agar siswa
tersebut bukan hanya mengetahui dan menghayati tentang nilai-nilai moral Pancasila, namun
dapat mengamalkanpengetahuan, sikap, dan perilaku tersebut sesuai dengan tingkat kematangan
siswa SD.
2. Karakterististik Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menuntut lahirnya warga negara
dan warga masyarakat yang Pancasila, yang beriman dan bertakwakepada Tuhan Yang
Maha Esa yang mengetahui hak dan kewajibannya, menyadari pentingnya
melaksanakan kewajiban-kewajibannya yang didasari oleh ksadaran dan
tanggungjawabnya sebagai warga negara, tidak mencemari air dan tidak merusak
lingkungan.
Hal tersebut berhubungan dengan landasan konsep yang mendasari Pendidikan
Kewarganegaraan yaitu manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan dan insan sosial politik
yang terorganisasi dengan tujuan agar manusia Indonesia memiliki kemauan dan
kemampuan untuk:
a. Sadar dan patuh terhadap hukum (melek hukum)
b. Sadar dan bertanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara(melek politik)
c. Memahami dan berpartisipasi dalam pembangunan nasional
d. Cinta bangsa dan tanah air.
Karakteristik Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan yaitu sebagai suatu
bidang kajian ilmiah dan program pendidikan di sekolah dan dapat diterima sebagai
wahana utama serta esensi pendidikan demokrasi di Indonesia yang dilaksanakan
melalui:
a. Civic intelligence atau kecerdasan dan daya nalar warga.
b. Civic responsibility atau kesadaran hak dan kewajiban sebagai warga
negara
5
Ada 3 kompetensi yang hendak diwujudkan melalui mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan:
a. Kompetensi untuk menguasai pengetahuan kewarganegaraan Tentang pemerintahan,
konstitusi, dan hubungan luar negeri
b. Kompetensi untuk menguasai keterampilan kewarganegaraan Tentang sikap dan
pemecahan masalah
c. Kompetensi untuk menguasai karakter kewarganegaraan
6
II. Kegiatan Belajar 2
Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS
A. Keterikatan antara Pendidikan Kewarganegaraan dan IPS serta bagaimana keterkaitan itu
terjadi.
6
4. Bahan /sumber-sumber penunjang.
a. Model Connected
Model connected biasanya digunakan hanya yang berkaitan dengan mata pelajaran
itu sendiri(hubungan intra). Sedangkan web dan integrated digunakan untuk
menghubungkan berbagai mata pelajaran dalam satu kegiatan pembelajaran.
Gambar 1.1
b. Model Jaring laba-laba (webbed)
Gambar 1.2
7
c. Model Keterpaduan (Integrated)
Karakteristik keterpaduan yaitu membelajarkan konsep-konsep pada KD yang
berisian atau tumpang tindih.
Gambar 1.3
8
MODUL 4
I. Kegiatan Belajar 1
Konsep dan Prinsip Kepribadian Nasional
A. KEANEKARAGAMAN BANGSA INDONESIA SEBAGAI KEPRIBADIAN NASIONAL
Indonesia merupakan bangsa yang majemuk yang dapat dilihat dari dua sudut pandang horizontal
dan vertikal yang memiliki perbedaan seperti
Secara geografis kondisi di Indonesia berbeda-beda seperti: iklim, curah hujan, suhu,
kelembaban udara, jenis tanah, morfologi tata air, flora dan fauna. Terdapat pula daratan,
pegunungan, rawa-rawa dan sungai. Di tempat tersebut masyarakat berupaya untuk
mempertahankan diri dan membangun dengan perubahan demi perubahan. Dengan demikian ilmu
pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dengan datangnya bangsa-bangsa lain seperti India,
Cina, Arab, dan bangsa Eropa ke Indonesia, mereka melahirkan kebudayaan yang beragam.
1. Sistem pertanian di pulau Jawa dan Bali telah ditanami secara intensif bersifat subsistem untuk
memenuhi kebutuhan sendiri yang menggunakan tenaga hewan.
2. Pusat pertemuan antar bangsa dalam perdagangan terdapat di pantai terdapat di sepanjang pantai
Jawa Sumatera Kalimantan Sulawesi yang diperdagangkan nya antara lain sutra, keramik, emas,
perak, rempah-rempah dll.
3. Wilayah pedalaman yang belum tergarap dan masih luas diantaranya, Kalimantan, Sumatera,
Papua dan pulau-pulau lainnya.
9
penuh dengan tanggung jawab, kreatif senantiasa mengembangkan diri dengan meningkatkan
pengetahuan pendidikan dan keterampilan menghormati orang lain berdasarkan prestasi tenaga,
tenggang rasa penuh dengan perencanaan yang matang, tidak melakukan perbuatan yang dapat
merugikan orang lain.
1. Dalam pembangunan bersikap tidak adil, hanya mementingkan sekelompok kecil masyarakat.
2. Pembangunan hanya terkonsentrasi di beberapa daerah saja sehingga timbul kesenjangan antar
pusat, daerah dan golongan.
3. Sistem kekuasaan terpusat dengan campur tangan pemerintah yang terlampau besar di daerah.
4. Sistem demokrasi yang semua tercermin adanya sistem monopoli dan pemusatan kekuatan
ekonomi di tangan kelompok kecil.
5. Sistem kekuatan yang bercorak absolut wewenang dan kekuasaan pengusaha terlalu berlebihan
melahirkan KKN )kolusi korupsi dan nepotisme).
10
3. Suku-suku bangsa Indonesia
4. Budaya Daerah
5. Membina dan Melestarikan Budaya Daerah dan Nasional
Manfaat pembinaan dan pelestarian budaya daerah nasional, yaitu rakyat Indonesia
lebih mengenal dan mencintai budaya sendiri, memperkuat kepribadian dan jati diri
bangsa, menyaring pengaruh budaya asing yang bertentangan dengan nilai budaya
bangsa, mengenal, memahami dan meningkatkan nilai budaya yang luhur tempat tinggi
rasa persatuan dan kesatuan Indonesia.
1. Bahasa nasional
2. Pancasila sebagai dasar negara
3. Kesadaran dan solidaritas kelompok
4. Perundang-undangan yang bersifat nasional.
11
E. LANDASAN HUKUM BHINNEKA TUNGGAL IKA
1. Pancasila ke-3 persatuan Indonesia
2. Pembukaan UUD 1945 alinea kedua Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan
Indonesia setelah sampai pada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa
mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara
Indonesia yang merdeka bersatu berdaulat adil dan makmur.
3. Batang tubuh UUD 1945
a. Pasal 1 ayat 1: negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk republik".
b. Pasal 32: negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan
budaya nasional".
c. Pasal 35: bendera negara Indonesia ialah sang merah putih.
d. asal 36 bahasa negara ialah bahasa Indonesia".
4. Pembinaan kebudayaan
12
12) Politik luar negeri yang berdaulat, bermanfaat, bebas, dan proaktif bagi kepentingan
nasional dalam menghadapi perkembangan global.
Nasioname berasal dari kata nation (inggris) yang berarti bangsa. Dalam perkembangannya
terdapat dua pengertian nasionalime. Pertama paham nasionalisme yang didassrkan pada perpaduan
politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Kedua, paham nasionalisme yang didasarkan pada faktor
kemanusiaan.
Adapun unsur-unsur yang merupakan faktor-faktor penting bagi pembentukan bangsa indonesia,
antara lain sebagai berikut:
1. Persamaan asal keturunan bangsa (etnik) yaitu bangsa indonesia berasal dari rumpun bangsa
melayu, dan kemudian diperkaya oleh variasi percampuran antar daerah.
2. Persamaan pola kebudayaan, terutama cara hidup sebagai suku bangsa petani, pelaut, dengan
segala adat istiadat dan lembaga sosialnya.
3. Persamaan tempat tinggal yang disebut dengan nama khas tanah air, yakni tanah tumpai
darah tanah air dari sabang sampai merauke.
4. Persamaan nasib kesejarahannya,
5. Persamaan cita-cita, yakni persamaan cita-cita hidup bersama sebagai bangsa yang merdeka
dan berdaulat serta membangun negaranya dalam ikatan persatuan indonesia yang
berlandaskan pan asila dan UUD 1945.
13
B. MENUNJUKKAN SEMANGAT KEBANGSAAN (NASIONALISME DAN
PATRIOTISME)
1. Bangsa indonesia berpandangan
a. Monodualistik, yaitu suatu paham yang menganggap bahwa hakikat sesuatu
merupakan dua unsur yang terkait menjadi suatu kebukatan.
b. Monopluralis, yaitu mengaku bahwa bangsa indonesia terdiri dari berbagai unsur
yang beraneka ragam.
c. Integralistik, kebersamaan, kekeluargaan.
2. Bhineka Tunggal Ika
Masyarakat indonesia memeluk agama yang berbeda beda sesuai dengan
keyakinannya masing masing, agama yang disahkan di Indonesia oleh pemerintah
adalah agma Islam, Kristen, Katolik, hindu, buda.
Di Indonesia ditemukan sedikitnya 35 suku bangsa, masing masing dengan
bahasa dan adat istiadat yang berbeda. Untuk memelihara agar persatuan dan
kesatuan tetap utuh sekalipun bangsa indonesia terdiri dari berbagaimacam suku,
bangsa, agama dan budaya, maka seluruh bangsa diharapkan dapat memahami,
menghayati, dan mengamalkan pancasila.
Kebudayaan adalah keseluruhan ide, tindakan, dan hasil karya manusia
Dalam bentuk kehidupan masyarakat atau keseluruhan dari hasil tingkah laku
manusia yang didapat dengan cara belajar.
Prinsip Bhineka Tunggal Ika, mengharuskan kita untuk mengakui
keanekaragaman bangsa Indonesia, baik suku bangsa, bahasa dan agama. Prinsip
Nasionalisme sangat berhubungan dengan prinsip Wawasan Nusantara yang
mengandung makna sebagai berikut.
a. Indonesia merupakan Satu kesatuan politik
b. Indonesia merupakan kesatuan sosial budaya
c. Indonesia merupakan kesatuan ekonomi
d. Indonesia merupakan satu kesatuan pertahanan keamanan
Hubungan patriotisme dan cinta tanah air antara lain sebagai berikut:
Selain itu, jiwa semangat dan nilai-nilai semangat 1945 dapat diuraikan dalam nilai-nilai
dasardan nilai-nilai oprasional. Nilai-nilai oprasional meliputi sebagai berikut.
16
15. Uket dan tabah menghadapi segala macam ancaman, tantangan, hambatan, dan
gangguan.
17
2. Arah kabijakan Nasional yang transparan
a. Menjadikan nilai-nilai agama dan budaya sebagai sumber etika kehidupan
berbangsa dan bernegara
b. Menjadikan pancasila sebagai ideologi negara yang terbuka dan membuka
wacana dan dialog terbuka dalam masyarakat sehingga dapat menjawab
tantangan sesuai dengan visi Indonesia masa depan
c. Meningkatkan kerukunan sosial antar pemeluk agama, suku, dan kelompok-
kelompok masyarakat lainnya.
d. Menegakkan supremasi hukum dan perundang undangan secara konsisten
e. Meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat
f. Memberdayakan masyarakat melalui perbaikan sistem politik dan demokrasi
g. Mengatur peralihan kekuasaan secara tertib, damai, dan demokrasi sesuai
dengan hukum dan perundang-undangan
h. Menata kehidupan politik agar distribusi kekuasaan dalam berbagai tingkat
struktur politik dan hubungan kekuasaan dapat berlangsung dengan seimbang
i. Memberlakukan kebijakan otonomi daerah
j. Meningkatkan integritas, profesionalisme, dan tanggung jawab dalam
penyelenggaraan negara serta memberdayakan masyarakat untuk melakukan
kontrol sosial secara konstruktif dan efektif
k. Mengefektifkan TNI dan kepolisian Indonesia sebagai alat negara yang
berleran dalam bidang pertahanan.
l. Meningkatkan sumber daya manusia Indonesia sehingga mampu bekerjasama
dan bersaing sebagai bangsa dan warga dunia dengan tetap berwawasan
kepada persatuan dan kesatuan nasional.
Sikap sadar dan tanggung jawab atas nilai-nilai pancasila adalah cerminan bangsa Indonesia.
Kita hendak bergaul dan prinsip bhineka tunggal ika, menggunakan bahasa Indonesia salam
18
kehidupan sehari hari dengan baik dan benar, memelihara dan melestarikan lingkungan hidup
sebagai nya.
19
d. Cara menanamkan tingkah laku cinta tanah air dan bangsa
1) Keteladanan
2) Pembinaan
2. Budi pekerti dan cinta tanah air
Nilai budi pekerti, yaitu mengutamakan kepentingan umum/bangsa dan negara,
berani membela bangsa dan negara, berdisiplin, bersyukur, pengabdian dan rela
berkorban, memelihara amanah, kebersamaan, rasa memiliki dan setia.
1) Pendidikan kewarganegaraan
2) Pelatihan dasar kemiliteran
3) Pengabdian sebagai prajurit TNI
4) Pengabdian sesuai profesi
b. Peraturan perundang undangan tentang wajib belajar bela negara
Tahun 1973 ketetapan MPR nomor IV/MPR/1973, Ketetapan MPR RI
nomor VI/MPR/2000, Amandemen UUD 1945 pasal 30 dan padal 27 ayat
(3). Pasal 30 ayat(1) pasal 27 ayat (3), UU no. 20 / 1982
c. Tindakan yang menunjukkan upaya bela negara
1) Contoh tindakan upaya bela negara.
Terdapat beberapa contoh tindakan upaya bela negara yang
dilakukan komponen rakyat diantaranta berikut ini.
a) Kelaskaran yang kemudian dikembangkan menjadi barisan
cadangan pada periode perang kemerdekaan ke 1
b) Pada periode perang kemerdekaan ke 2 ada pasuka geriliya
desa termasuk mobilisasi pelajar sebagai bentuk
perkembangan dari barisan cadangan.
c) Muncul organisasi keamanan desa, dan organisasi
perlawanan rakyat
20
d) Terbentuknya hansip
e) Perwira cadangan yang dibentuk sejak tahun 1963
f) Ada organisasi terlatih dan anggota perlindungan rakyat.
2) Mewujudkan kekuatan, pertahanan dan keamanan.
a) Perlawanan bersenjata, yang secara nyata, yaitu kekuatan
TNI yang selalu siapdan dibina sebagai kekuatan cadangan
serta pasukan profesional
b) Perlawanan tidak bersenjata, yang terdiri atas rakyat terlatih
Yang berfungsi sebagai ketertiban umum
c) Bagian penduduk perlawanan yang bersenjata dan tidak
bersenjata sesuai dengan profesi masing-masing
3) Upaya peningkatan pertahanan dan keamanan
a) Pertahanan dan keamanan haris dapat diwujudkan
kesiapsiagaan serta upaya bela negara
b) Bangsa indonesia cinta damai akan tetapi lebih cinta
kemerdekaan, oleh karena itu pertahanan dan keamanan
harus diselenggarakan dengan mengandalkan kekuatan dan
kemampuan sendiri.
c) Pembangunan dan kekuatan kemampuan pertahanan dan
keamanan dimanfaatkan untuk menjamin perdamaian dan
stabilitas keamanan
d) Potrnsi nasional dan hasil hasil pembangunan yang telah
dicapai Harus dilindungi dari segala ancaman dan gangguan
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan lahir
dan batin segenap bangsa Indonesia
e) Perlengkapan dan peralatan untuk mendukung pembangunsn
kekuatan dan kemampuan pertahanan keamanan sedapat
mungkin dihasilkan oleh industri dalam negri.
f) Pembangunan dan penguatan kekuatan dan kemampuan
pertahanan dan keamanan harus diselenggarakam oleh
manusia manusia yang berbudi luhur, arif, bijaksana,
menghormatiHal Asasi Manusia (HAM)
21
g) Sebagai tentara rakya, tentara nasional, TNI
berpedomanpada sapta marga yang merupakan penjabaran
pancasila
h) Kesadaran dan ketaan masyarakat kapada hukum harus
terus-menerus ditingkatkan.
d. Partisipasi dalam usaha pembelaan negara dan lingkungannya.
1) Keluarga
Setiap anggota keluarga harus melaksanakan kewajibannya dengan
baik dan sungguh sungguh agar memperoleh haknya sesuai dengan
apa yang ia kerjakan.
2) Sekolah
Setiap warga sekolah harus menghormati kepemimpinan kepala
sekolah dengan cara melaksanakan kewajibannya masing-masing.
3) Masyarakat dan negara
a) Kepeduliaan dibudang politik
(1) Senantiasa memelihara kesatuan dan persatuan
(2) Melaksanakan pancasila dan UUD
(3) Mendukung dan melaksanakan kebijaksanaan
daerah
b) Kepedulian diibidang hukum
(1) Setiapwarga negara berusaha memmatuhi hukum
dan norma-norma yang berlaku
(2) Tidak main hakim sendiri apabila ada masalah
hukum
(3) Apabila ada seseorang yang melanggar hukum,
kamu harus berusaha menyadarkan nya
(4) Kamu harus melaporkan mepihak yang berwajib
apabila ada tindakan pidana
(5) Berani dan wajib menjadi saksi di pengadilan demi
menjunjung tinggi kebenaran
c) Kepedulian dibidang ekonomi
(1) Mencintai produk-produk dalam negeri
(2) Menumbuh kembangkan koprasi
22
(3) Tidak menumbun atau menyimpan bahan-bahan
keperluan sehari-hari untuk keuntungan yang besar
d) Kepedulian dibidang sosial dan budaya
(1) Menjaga kelestarian budaya daerah
(2) Membantu dan mendorong orang yang terkena
musibah
(3) Meningkatkan pelayanan umum
(4) Menjaga kebersihan sarana-sarana umum
(5) Menyaring dan menolak masuknya budaya asing
yang tidak sesuai dengan kepeibadian bangsa
e) Kepedulian dibidang pertahanan dan keamanan
(1) Menjaga keamanan lingkunga
(2) Bersatu dan membantu TNI dalam bela negara
(3) Menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat
(4) Melaporkan hal-hal yang membahayakan
masyarakat melada polisi setempat
f) Kepedulia terhadap alam
(1) Tidak melakukan penebangan liar
(2) Tidak melakukan penangkapan ikan menggunakan
bahan peledak
(3) Tidak memburu binatang langka
(4) Merawat hutan dengan tidak merusak hutan dan
habitatnya
(5) Turut serta dalam gerakan penghijauan kembali
tanah gundul
(6) Menjaga kelestarian hutan lindung agar kelestarian
air tanah terjaga
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mata pelajaran atau bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan sesuai dengan hakikat dan
karakteristiknya memiliki keterkaitan dengan bidangbstudi lainnya, khususnya dengan IPS.
Dengan memperhatikan karakteristik anak SD maka pembelajaran yang menggunakan
pendekatan keterkaitan amatlah tepat. Ada berbagai pendekatan yang dapat digunakan yaitu
Connected, Webbed dan Integrated.
Bangga sebagai bangsa dan bertanah air Indonesia serta memiliki kepribadian nasional,
mengandung makna kita berbesar hati, berbahagia dan puas secara mendalam sebagai
bangsa Indonesia yang dijiwai oleh sila-sila Pancasila.
Prinsip nasionalisme sangat berhubungan dengan prinsip wawasan nusantara yang
mengandung makna Indonesia merupakan satu kesatuan politik, budaya, ekonomi, dan
pertahanan keamanan.
Warga negara dalam upaya bela negara diwujudkan dalam keikutsertaannya pada segala
usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayahnegara Kesatuan
Republik Indonesia dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap
keutuhan bangsa dan negara.
Diharapkan agar semua masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila tidak hanya sekedar mengetahui saja namun pelaksanaannya dalam kehidupan.
Dan penerapan pendidikan karakter harus ditanamkan sejak dini agar kelak nilai Pancasila
akan melekat dalam karakter dan kepribadian tiap individu dalam bermasyarakat agar
senantiasa tercipta bangsa Indonesia yang damai.
24
DAFTAR PUSTAKA
Winatra, Udin S. 2021. Pembelajaran PKN di SD. PDGK 4201 Edisi 2. Tangerang Selatan.
Universitas Terbuka
25