Professional Documents
Culture Documents
Tugas 1 Resume - Pendidikan Pancasila R.14 - 217006516031 - Naufal Arhah Aditya
Tugas 1 Resume - Pendidikan Pancasila R.14 - 217006516031 - Naufal Arhah Aditya
NPM:217006516031
MK: Pendidikan Pancasila R.14
Dosen: Dr. Andi Yusran, M.Si.
Tugas 1 (Sebelum UTS)
BAB 1 (Sejarah Pancasila)
1. Istilah Pancasila Dalam Kitab “Negarakertagama”
Kitab Negara Kertagama atau disebut juga dengan "Kakawin Negarakertagama"
memiliki judul asli Desawarnana, kitab ini ditulis oleh Mpu Prapanca ini merupakan sumber
sejarah yang begitu dipercaya. Kitab negarakertagama ini ditulis pada masa kerajaan Majapahit
masih berdiri di bawah pemerintahan Sri Rajasanagara atau dikenal juga dengan nama Hayam
Wuruk. Kitab ini menceritakan banyak hal-hal yang penting yang diantaranya mengenai istilah
raja-raja Majapahit, keadaan kota Raja,Candi Makam Raja, upacara Sradha, wilayah Kerajaan
Majapahit, negara-negara bawahan Majapahit dan hal-hal lainnya. Judul kitab atau "kakawin"
ini adalah, kata Negarakertagama memiliki arti "Negara dengan tradisi (Agama) yang suci".
Naskah kitab ini selesai ditulis pada bulan Aswina di tahun Saka 1287 bertepatan
dengan bulan September. Oktober 1365 Masehi, penulis kitab ini memakai nama Prapanca
sebagai nama samaran, berdasarkan hasil penelitian kesejarahan yang sudah dilakukan,
diketahui bahwa penulis dari naskah ini adalah Dang Acarya Nadendra, ia merupakan mantan
petinggi urusan agama Buddha di istana Majapahit. Kitab ini menceritakan bagaimana keadaan
di keraton Majapahit Pada masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruk, seorang raja yang agung
di tanah jawa dan juga di Nusantara. Kitab ini berisi syair yang bersifat pujasastra, artinya karya
sastra yang berisi mengagung-agungkan Raja Majapahit Hayam Wuruk, serta kewibawaan dari
kerajaan Majapahit.
Kitab ini disusun murni dari kehendak seorang pujangga Mpu Prapanca yang ingin
mengajukan bakti pada sang mahkota raja dan berharap sang raja membalas budi kepadanya.
Naskah kitab ini disusun oleh Mpu Prapanca setelah ia pensiun dengan mengundurkan diri dari
istana kerajaan. Karena bersifat pujasastra, tentu hanya hal-hal yang baik saja yang dituliskan,
hal-hal yang kurang membantu bagi kewibawaan Majapahit, walaupun mungkin hal itu
diketahui Mpu Prapanca sang pujangga. Karena hal itu peristiwa Pasundan Bubat tidak ditulis
dalam kitab Negarakertagama, walaupun itu merupakan peristiwa yang sangat bersejarah.
Hal itu tidak ditulis karena menyakiti hati Hayam Wuruk, terlepas dari itu, kitab negara
kertagama masih dianggap sangat berharga karena memberikan sejarah dan laporan langsung
mengenai kehidupan di masa pemerintahan Majapahit. Dengan demikian, Pancasila
(Pancasila) pada waktu B berarti lima dasar atau lima peraturan tingkah laku yang penting/baik
Di negara kita, istilah Pancasila pertama kali ditemukan dalam buku Sutasoma karangan Mpu
Tantular yang ditulis pada zaman Kerajaaan Majapahit (abad 14). Hal ini membuktikan bahwa
Pancasila yang kita jadikan dasar negara sudah ada pada masa itu. Dalam kitab
Negarakertagama karangan dari Mpu Prapanca (1365) disebutkan di dalamnya terdapat istilah
Pancasila, disini Pancasila diartikan sebagai lima perintah yang berisi lima larangan, yakni
sebagai berikut:
Kata kata tersebut kemudian dalam bahasa indonesia terutama bahasa jawa diartikan
"susila" yang memiliki hubungan dengan moralitas. oleh karena itu secara etimologi kata
"pancasila" yang dimaksud adalah istilah "panca syila" dengan vokal i yang memiliki makna
leksikal "berbatu sendi lima" atau secara harfiah "dasar yang memiliki lima unsur". adapun
istilah "panca syiila" dengan huruf Dewanagari i bermakna "lima aturan tingkah laku yang
penting" "Panatipata veramani sikhapadam samadiyani" artinya "jangan mencabut nyawa
makhluk hidup" atau dilarang membunuh. Perkataan pancasila mula-mula terdapat dalam
perpustakaan Budha India.
Ajaran pancasila menurut Budha adalah merupakan lima aturan (larangan) atau five
moral principles, yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh para penganutnya. Larangannya
sebagai berikut:
1) "Dinna dana veramani sikhapadam samadiyani" artinya "jangan mengambil barang yang
tidak diberikan. " maksudnya dilarang mencuri.
2) "Kameshu micchacara veramani sikhapadam samadiyani? artinya jangan berbuat zina.
3) "Musavada veramani sikhapadam samadiyani artinya jangan berkata bohong atau dilarang
berdusta.
4) "Sura eraya pasjja pamada tikana veramani? artinya janganlah minum-minuman yang
memabukkan.
5) "Sura meraya masjja pamada tikana veramani? artinya: janganlah meminum minuman yang
menghilangkan pikiran, yang maksudnya dilarang minum minuman keras
pada waktu itu hindu dan budha hidup berdampingan dengan damai dalam satu
kerajaan. Hal ini menunjukkan adanya realitas kehidupan agama pada saat itu, yaitu agama
Hindu dan Budha. Sejak saat itu pula Pancasila digunakan sebagai nama dari dasar falsafah
negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia, meskipun untuk itu terdapat beberapa tata urut
dan rumusan yang berbeda.
Sejarah rumusan Pancasila itu tidak dapat kita pisahkan dengan sejarah perjuangan
bangsa Indonesia dan tidak dapat pula dipisahkan dari sejarah perumusan Undang-Undang
Dasar 1945.
Setelah reformasi 1998, muncul banyak gugatan tentang hari lahir Pancasila yang
sebenarnya. Setidaknya ada tiga tanggal yang berkaitan dengan hari lahir Pancasila, yaitu
tanggal 1 Juni 1945, tanggal 22 Juni 1945 dan tanggal 18 Agustus 1945. Karena pada tanggal
tersebut kata Pancasila pertama kali diucapkan oleh Bung Karno yang saat itu belum diangkat
menjadi Presiden pada saat mengucapkan kata Pancasila pada sidang Badan Penyelidik Usaha-
usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Bahwa dasar negara itu hendaknya jiwa, pikiran-
pikiran yang sedalam-dalamnya, hasrat yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan
gedung Indonesia Merdeka yang kekal dan abadi.
Pancasila sebelum dirumuskan dan disahkan sebagai dasar dan ideologi negara, nilai-
nilainya telah ada dan dimiliki oleh bangsa Indonesia jauh sebelum Indonesia merdeka bahkan
sejak nenek moyang bangs, Indonesia. Nilai-nilai adat-istiadat, kebudayaan, agama dan
kepercayaan telah dimiliki oleh bangsa Indonesia jauh sebelum Indonesia merdeka Bahkan
nilai-nilai tersebut telah dijadikan sebagai dasar bagi masyarakat. untuk memecahkan
persoalan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. oleh karena itu Pancasila disamping
sebagai dasar dan pandangan hidup bangsa juga sebagai ideologi bangsa Indonesia.
a) Sila Ketuhanan Yang Maha Esa. kepercayaan bangsa Indonesia kepada Tuhan dan
secara ikhlas berbakti kepada-Nya, hukumNya.
b) Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab (Perikemanusiaan). Adalah sifat bangsa
Indonesia yang asli untuk membantu orang yang ada dalam kesukaran (miskin, terlantar, turut
berusaha untuk membina suasana.
c) Sila Persatuan (Kebangsaan) Indonesia. Adalah suatu sifat Bangsa Indonesia untuk
bekerja sama secara gotong-royong.
Uraian tersebut di atas dalam bahasa Indonesia disebut istilah atau kata secara
“semantik Bahasa”. Dari uraian semantik bahasa makna kata “ideologis” dapat diartikan
sebagai “gagasan yang masuk akal” atau “cita-cita yang realistic”. Secara harfiah, ideologi
berarti ilmu pengetahuan tentang ide-ide atau ajaran tentang pengertian-pengertian
dasar. Dalam pengertian sehari-hari, idea disamakan artinya dengan “cita-cita”. Cita-cita yang
dimaksud adalah cita-cita yang bersifat tetap, yang harus dicapai, sehingga cita-cita yang
bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau paham.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ideologi adalah:
1. kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang memberikan arah dan tujuan
untuk kelangsungan hidup
1. sistem kepercayaan yang menerangkan dan membenarkan suatu tatanan politik yang ada
atau yang dicita-citakan dan memberikan strategi berupa prosedur, rancangan, instruksi, serta
program untuk mencapainya;
2. himpunan nilai, ide, norma, kepercayaan, dan keyakinan yang dimiliki seseorang atau
sekelompok orang yang menjadi dasar dalam menentukan sikap terhadap kejadian dan problem
politik yang dihadapinya dan yang menentukan tingkah laku politik.
a. Macam-macam Ideologi
Ideologi adalah gagasan mengenai kebaikan bersama atau mengenai masyarakat dan
negara yang dianggap sangat baik. Negara-negara yang ada di dunia ini bermacam-macam
menganut ideologi yang diyakininya sebagai cita-cita dan pandangan hidup bangsa dan negara
untuk mencapai apa yang dicita-citakannya. Dalam perkembangannya sekarang ini terdapat
beberapa ideologi yang berkembang, yaitu diantaranya ideologi liberal, ideologi komunis,
ideologi sosialis, dan ideologi agama.
1) Ideologi Liberal; liberal berarti bebas. Para penganut liberalisme ini percaya bahwa
untuk menciptakan tatanan dunia yang bagus dan maju harus didasarkan pada
kebebasan baik kebebasan dalam pandangan politik bahkan agama 16, Paham ini
berdasarkan bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Para
tokoh Ideologi Liberal adalah John Locke, Montesquieu, dan J.J. Rousseau. Di dalam
paham liberalism ini terdapat tiga nilai pokok utama yang menjadikannya kuat yaitu
life, liberty dan property.
2) Ideologi Komunis; Komunisme merupakan salah satu ideologi besar yang digunakan
oleh beberapa negara di dunia ini. Awal ajarannya berasal dari Karl Marx dan Friedrich
Engels dimana fokus utama tujuan dari ideologi ini adalah untuk memperjuangkan hak
semua kelas sosial yang ada di dalam masyarakat menjadi kelas sosial yang sama tanpa
adanya perbedaan sesuai dengan hak dan kewajiban warga negara.
3) Ideologi Agama; Ideologi agama adalah ajaran yang bersumber dari ajaran agama yang
dianut masyarakat masyarakat yang bersumber dari kitab suci masing-masing
agamanya. Dalam negara yang menganut paham teologi, maka agama dijadikan sebagai
dasar dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Negara bertugas untuk mengembangankan ajaran agama dan membina kehidupan
masyarakat berdasarkan paham agama.
4) Ideologi Sosialis; Ideologi sosialis atau sosialisme in mungkin hampir sama konsepnya
dengan paham ideologi komunisme karena pada prinsipnya yaitu mengutamakan
kepemilikan segala sesuatu secara bersama tidak ada yang namanya hak kepemilikan
individu.
5) Ideologi terbuka dan ideologi tertutup; Dimuka sudah dibahas bahwa ideologi
adalah sebagai sebuah sistem dan gagasan, sebagai sebuah sistem dan gagasan, ideologi
terbuka adalah sebuah sistem dan gagasan yang bersifat terbuka. Ideologi terbuka
adalah ideologi yang tidak dimutlakkan. Sedangkan Ideologi tertutup adalah ideologi
yang bersifat mutlak.
7) Ideologi Pancasila; Pancasila sebagai dasar dan ideologi bagi bangsa dan negara
Indonesia dalam pelaksanaannya tidak harus dihafal oleh masyarakat. Ideologi
pancasila sebagai dasar negara juga harus dimengerti, dan dipahami maknanya oleh
seluruh warga negara Indonesia, sehingga makna positif yang terkandung dalam
ideologi Pancasila bisa benar-benar dapat dirasakan manfaatnya dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Disamping itu Pancasila harus diamalkan dan dilaksanakan
dalam kehidupan sehari-hari oleh seluruh rakyat dan bangsa Indonesia. Rakyat dan
bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari tidak boleh bertentangan dan melanggar
nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila.
Dengan demikian maka sejak tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila secara resmi telah
dijadikan sebagai dasar Negara Indonesia yang sah. Sebagai dasar negara Indonesia, maka
Pancasila harus dijadikan sebagai dasar utama dalam melaksanakan urusan-urusan kenegaraan
dan dasar utama setiap kehidupan bangsa Indonesia. Secara etimologis, filsafat berasal dari
kata philos yang berarti sahabat, cinta, dan sophia yang berarti
kebijaksanaan, kebenaran, belajar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian
filsafat adalah pengetahuan dan penyelidikan, dengan akal budi mengenai hakikat segala yang
ada, sebab, asal, dan hukumannya.
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila sebelum disahkan sebagai dasar
negara oleh masyarakat telah dijadikan sebagai pedoman untuk menyelesaikan masalah-
masalah yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai contoh misalnya rembug desa
pada masyarakat ]awal, apabila terjadi permasalahan dalam kehidupan masyarakat maka
penyelesaiannya dilakukan dengan menggunakan sarana rembug desa, karena permasalahan
tersebut hanya bisa diselesaikan dengan menggunakan mekanisme rembug desa.
Disamping nilai-nilainya telah dilaksanakan oleh masyarakat dan bangsa Indonesia
serta dijadikan sebagai pedoman untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat, Pancasila bagi masyarakat dan bangsa Indonesia juga merupakan
perjanjian luhur dan juga merupakan tujuan yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia , perjanjian luhur terdiri dari dua kata yaitu perjanjian dan
luhur.
Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang
terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Sebagai perjanjian luhur, Pancasila telah berhasil secara ampuh melewati berbagai
ujian dan cobaan dari sejak disahkannya Pancasila sebagai dasar negara hingga reformasi saat
ini, Pancasila telah terbukti ampuh ketika terjadi pemberontakan PKI di Madiun oleh kelompok
Muso pada tahun 1948, pemberontakan PKI pimpinan DN Aidit pada tahun 1965 atau dikenal
dengan G30S PKI.
Sejarah Pancasila sebagai dasar negara secara yuridis hukum tercantum dalam
Memorandum DPR-GR 9 Juni 1966 menjelaskan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
yang telah dimurnikan dan dipadatkan oleh PPKI atas nama bangsa Indonesia menjadi dasar
negara Republik Indonesia. Memorandum DPR-GR disahkan pula oleh MPRS melalui
Ketetapan MPRS No. XXMPRS1966 jo Ketetapan MPR No. VMPR1973 dan Ketetapan No.
IXMPR1978 bahwa pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum Indonesia yang
hakikatnya adalah sebuah pandangan hidup. 35 Dalam ketentuan Pasal 1 Ketetapan MPR No.
IIMPR2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan
ditegaskan sebagai berikut
a Sumber hukum adalah sumber yang dijadikan bahan untuk penyusunan peraturan
perundang-undangan.
b Sumber hukum terdiri atas sumber hukum tertulis dan tidak tertulis.
c Sumber hukum dasar nasional adalah Pancasila sebagaimana yang tertulis dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan
yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratanperwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan
sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia, dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945.
Mengenai norma hukum, Hans Nawiasky menggunakan hirarkisitas hukum dapat terbagi
menjadi 4 empat tingkatan, yaitu
1. Staatsfundamentalnorm yang berupa norma dasar bernegara atau sumber dari segala
sumber hukum
2. Staatsgrundge Setze yang berupa hukum dasar yang apabila dituangkan dalam dokumen
negara menjadi konstitusi atau verfassung
3. Formelegezetze atau undang-undang formal yang pada peraturan tersebut dapat ditetapkan
suatu ketentuan yang bersifat imperative, dalam pengertian pelaksanaan maupun sanksi
hukum
4. Verordnung en dan autonome satzungen yakni aturan-aturan pelaksanaan dan peraturan
yang otonom, baik yang lahir dari delegasi maupun atribusi.
Sedangkan menurut Denny Indrayana dalam Kurnisar bahwa Inti dari konsep
Staatsfundamentalnorm norma fundamental negara dari Hans Nawiasky adalah
Pancasila dilihat sebagai cita hukum rechtsidee merupakan bintang pemandu. Posisi
ini mengharuskan pembentukan hukum positif adalah untuk mencapai ide-ide dalam
Pancasila, serta dapat digunakan untuk menguji hukum positif. Dengan ditetapkannya
Pancasila sebagai staatsfundamentalnorm maka pembentukan hukum, penerapan, dan
pelaksanaannya tidak dapat dilepaskan dari nilai-nilai Konsep staatsfundamentalnorm yang
dikemukakan Hans Nawiasky tersebut apabila diterapkan dalam sistem norma hukum di
Indonesia adalah sebagaimana tercantum dalam ketentuan Pasal 2 Ketetapan MPR No.
IIIMPR2000 tentang Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan ditegaskan sebagai berikut
Tata urutan peraturan perundang-undangan merupakan pedoman dalam pembuatan aturan
hukum di bawahnya.
BAB 3 (Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa)
1. Makna Pandangan Hidup Bangsa
Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila berfungsi sebagai pedoman atau petunjuk dalam
kehidupan sehari-ahari. Dimaknai sebagai pandangan hidup bangsa, maka dapat dipastikan
bahwa kehadiran Pancasila tersirat sebagai pedoman atau petunjuk dalam sendi-sendi
kehidupan manusia. Dalam pengertian yang demikian, maka Pancasila selain sebagai
pandangan hidup negara, sekaligus juga sebagai ideologi negara. Pandangan hidup yang
dimiliki bangsa Indonesia bersumber pada akar budaya dan nilai-nilai religius sebagai
keyakinan bangsa Indonesia, maka dengan pandangan hidup diyakini inilah bangsa Indonesia
dapat dan mampu memandang dan memecahkan masalah yang dihadapi secara tepat.
Pandangan hidup bagi suatu bangsa mempunyai arti menuntun, sebab dengan pandangan hidup
yang dipegang teguh maka bangsa tersebut memiliki landasan fundamental yang menjadi
pegangan dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Dengan pandangan hidup yang
jelas, bangsa Indonesia akan memiliki pegangan dan pedoman bagaimana mengenal serta
memecahkan berbagai masalah politik, sosial budaya, ekonomi, hukum dan persoalan lainnya
dalam gerak masyarakat yang semakin maju. Oleh karena itulah Pancasila harus menjadi
pemersatu bangsa yang tidak boleh mematikan keanekaragaman yang ada sebagai Bhinneka
Tunggal Ika. Dengan demikian Pancasila merupakan cita-cita moral bangsa yang memberikan
pedoman dan kekuatan rohaniah bagi tingkah laku hidup sehari- hari dalam menjalankan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan negara dapat disebut pula sebagai ideologi
bangsa dan negara. Sebagai ideologi, Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat istiadat,
kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia.
Ini berati, sebagai halnya bendera merah putih sebagai ciri khas bangsa atau negara Indonesia
yang membedakan dengan bangsa atau negara lain, Pancasila juga merupakan ciri khas bang
Indonesia yang tercermin dalam sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang senantiasa selaras,
serasi dan seimbang sesuai deng nilai-nilai Pancasila itu sendiri.
a) Bisa dijadikan petunjuk untuk menyelesaikan berbagai persoalan atau permasalahan yang
ada di masyarakat.
b) Bangsa Indonesia mempunyai petunjuk atau cara untuk menyelesaikan persoalan budaya,
sosial, ekonomi, dan politik.
c) Bangsa Indonesia bisa membangun dirinya sesuai dengan kepribadian yang atau ciri khas
dari bangsa Indonesia. Sederhananya adalah pancasila merupakan pemersatu bangsa Indonesia.
d) Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar dan luas. Memiliki ratusan adat istiadat,
mempunyai ratusan Bahasa dan sebagainya. Sederhananya adalah pancasila merupakan
pemersatu bangsa Indonesia.
Pandangan hidup bagi bangsa juga berfungsi sebagai pedoman bagi seluruh rakyat indonesia
untuk mencapai cita-cita bangsa, sebagai pemecah masalah masalah politik agar tidak terjadi
perpecahan, dan juga sebagai pedoman bagi bangsa indonesia bagaimana untuk berlaku dan
bertingkah, agar tetap sesuai dengan falsafah negara. Dengan adanya pandangan hidup, bangsa
Indonesia memiliki tujuan yang jelas untuk berbangsa dan bernegara, serta bangsa Indonesia
mampu berkembang dan terus meningkat. Menurut Thomas hobes, pandangan hidup adalah
segala cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat bertahan mengatur rakyatnya.
Manfaat pandangan hidup yaitu agar seseorang dapat memiliki petunjuk, pedoman, ataupun
arahan untuk menjalani hidupnya, agar tidak salah dalam menentukan masa depannya, dan bisa
menjalani hidupnya dengan baik.
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila antara lain sebagai berikut:
A. Dalam sila 1 berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa" terkandung nilai-nilai religius antara
lain:
1) Keyakinan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa dengan sifat-sifat Nya Yang
Maha Sempurna, yakni Maha Kasih, Maha Kuasa, Maha adil, Maha Bijaksana dan
lain-lain sifat yang suci.
2) Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yakni menjalankan semua perintah-
Nya dan menjauhi semua larangan-Nya.
3) Nilai sila I ini meliputi dan menjiwai sila-sila II, III, IV dan V.
B. Dalam sila II yang berbunyi "Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab terkandung nilai-nilai
kemanusiaan, antara lain:
1) Pengakuan terhadap adanya martabat manusia.
2) Perlakuan yang adil terhadap sesama manusia.
3) Nilai sila II ini diliputi dan dijiwai sila I, meliputi dan menjiwai sila III, IV dan V.
C. Dalam sila III yang berbunyi "Persatuan Indonesia" terkandung nilai persatuan bangsa,
antara lain:
1) Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia
2) Bangsa Indonesia adalah persatuan suku-suku bangsa yang mendiami wilayah
Indonesia
3) Nilai sila ke III ini diliputi dan dijiwai sila I dan II, meliputi dan menjiwai sila IV
dan V.
D. Dalam sila IV yang berbunyi "Kerakyatan yang Dimpimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan" terkandung nilai kerakyatan antara lain:
1) Kedaulatan Negara adalah ditangan rakyat
2) Musyawarah untuk mufakat dicapai dalam permusyawaratan wakil- wakil rakyat
3) Nilai sila IV ini diliputi dan dijiwai sila I, II, dan III, meliputi dan menjiwai sila V.
E. Dalam sila V yang berbunyi "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia" terkandung
nilai keadilan sosial, antara lain:
1) Perwujudan keadilan sosial dalam kehidupan sosial atas kemasyarakatan meliputi
seluruh rakyat Indonesia
2) Cita-cita masyarakat adil, makmur, material, dan spiritual, yang merata bagi
seluruh rakyat Indonesia
3) Keseimbangan antara hak dan kewajiban dan menghormati hak orang lain.
4) Nilai sila V ini diliputi dan dijiwai sila I, II, III, IV Pemahaman terhadap nilai-nilai
luhur Pancasila bagi warga Negara Indonesia merupakan hal yang seharusnya, karena
terkait dengan prilaku yang ditampilkan dalam tata pergaulan hidup sehari-hari
sebagai bangsa Indonesia.
Pemahaman nilai-nilai Pancasila merupakan pemahaman konsep Pancasila yang mengandung
gagasan, cita-cita, dan nilai dasar yang bulat, utuh dan mendasar mengenai eksistensi manusia
dan hubungan manusia dengan lingkungannya, sehingga dapat dipergunakan sebagai landasan
dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebagai akibat terjadilah pandangan
tentang eksistensi diri manusia, serta sikap dan perilaku devosi manusia dalam hubungannya
dengan yang Maha Esa.
Konsep sovereinitas, suatu konsep yang menyatakan bahwa yang berdaulat dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia adalah rakyat, suatu konsep demokrasi, dengan ciri
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
Proses sosial adalah cara cara berhubungan yang dapat dilihat apabila para individu dan
kelompok saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk hubungan tersebut atau apa yang
akan terjadi apabila ada perubahan perubahan yang menyebabkan goyahnya cara hidup yang
ada.
proses sosial diartikan sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama.
Proses sosial juga dapat diartikan sebagai cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-
perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta
bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yangakanterjadi apabila ada perubahan-perubahan
yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang terlah ada. Proses sosial dapat
diartikan sebagai pengaruh timbal-balik antara berbagai segi kehidupan bersama. Oleh karena
itu kemampuan sosial menjadi hal mendasar yang harus dimiliki dan diimplementasikan sesuai
dengan nilai- nilai yang di dapat selama proses sosialisasi di dalam kehidupan masyarakat.