Professional Documents
Culture Documents
Defleksi Elastis Balok Dengan Metoda Conjugate Beam
Defleksi Elastis Balok Dengan Metoda Conjugate Beam
Prinsip dasar:
- Bidang momen (M/EI) dibuat sebagai beban pada Conjugate beam.
- Hasil gaya geser dan momen pada conjugate beam merupakan nilai slope (kemiringgan
sudut) dan deflection (defleksi) pada balok sebenarnya.
Tahapan:
1. Hitung dan gambarkan bidang momen akibat beban luar pada balok sebenarnya (real
beam).
2. Hasil bidang momen (M/EI) di jadikan beban pada balok conjugate (imajinary beam) ,
dimana perletakan aktual dirubah menjadi perletakan pada balok imajinari sesuai
ketentuan dibawah ini :
JEPIT BEBAS
SENDI SENDI
ROL ROL
BEBAS JEPIT
3. - Menghitung gaya geser (shear) pada balok conjugate yang merupkan nilai slope pada
balok sebenarnya.
- Menghitung momen (moment) pada balok conjugate yang merupakan nilai deflection
pada balok sebenarnya.
1
Contoh 1 : Hitung slope dan deflection pada ujung bebas c dari struktur dibawah ini, dan gambar
diagram gaya geser conjugate beam dan diagram momen
Dimana : E = 200 Gpa, I = 1000.10-6 m4 , EI = 200.000 kN.m2
75 KN/m
a c
EI Konstan
3 m 2 m
A B C
- 150
- 600
4m 75(2)
75 KN/m
HA A
a B C
c
EI Konstan
MA 3m 2m
VA
Reaksi Perletakan
∑MA = 0 - 150 ∑V = 0 ∑H = 0
-MA + 75(2)(4) = 0 VA – 75(2)=0 HA = 0
- 600
MA = 75(2)(4) = 600 KN m VA = 75(2) = 150 KN
Gaya Dalam
75 x
x 75 KN/m
HA A
a B C
c
½x
EI Konstan
MA 3m 2m
x
VA
Bentang AB (0 ≤ x ≤ 3) Bentang CB (0 ≤ x ≤ 2)
Mx = VA.x – MA - 150 Mx = - (75x) (1/2x)
= 150 x – 600 = -37,5 x2
- 600
x = 0 Mx = -600 KNm x = 0 Mx = 0
x = 3 Mx = -150 KNm x = 1 Mx = -37,5 kNm
x = 2 Mx = -150 KNm
2
75 KN/m
HA A
a B C
c
EI Konstan
MA 3m 2m
VA
Bidang momen
akibat beban luar
- 150
- 600
Tahap pertama kita buat diagram bidang momen akibat beban luar pada real beam kemudian
diagram momen tersebut dibuat sebagai beban M/EI pada conjugate beam. Maka : hasil momen
pada balok conjugate yang didapat merupakan Δ dari real beam, serta hasil shear yang didapat
pada balok conjugate merupakan nilai θ dari real beam
Balok konjugate dan pembebanannya adalah :
1/3 (2)(150/EI)
3(150/EI)
½(3) (450/EI)
Perubahan perletakan pada balok konjugate :
Balok Sebenarnya Conjugate Beam
Jepit Bebas
Bebas Jepit
Analisis :
ΣV=0:
V C+ (150EI ) 3+ 12 ( 450EI )3+ 13 (150EI ) 2=0
−1225
KN . m2=θ C
VC = EI (pada balok sebenarnya)
Σ MC = 0 :
M C+ ( )
150
EI
3×3 . 5+
1 450
2 EI ( )
3×4 +
1 150
3 EI ( )
2×1 .5=0
3
−4425
KN . m3 =Δ C
MC = EI (pada balok sebenarnya)
Diagram gaya geser pada Conjugate Beam (= θ untuk balok real) dan diagram momen untuk
Conjugate Beam (Δ untuk real beam)
−1225
=−0 . 00613
Maksimum Slope di C θC = 200 .000 radian
−4425
=−0 . 0221 m
Maksimum lendutan Δ ΔC = 200 .000 = - 22.1 mm
(tanda negatif menunjukan lendutan kebawah)
4
Contoh 2 : Perhatikan stuktur dibawah ini , hitung slope θC dan deflection ΔC.
ksi = kip/in2
HB
VB
VB VD
HA HB
MA
VA
Reaksi Perletakan
Balok BC
∑MD = 0 ∑MB = 0 ∑H = 0
VB(30) - 60(20) = 0 -VD(30) + 60(10) = 0 HB = 0
VB = 60(20) = 40 k VD = 60(10) = 20 k
30 30
Balok AB
∑MA = 0 ∑V = 0 ∑H = 0
-MA + VB(10) = 0 VA – VB =0 HA - HB = 0
MA = 40(10) = 400 ft-k VA = VB = 40 k HA = HB = 0
5
x x
HB
VB
VD
HB
Gaya Dalam
Balok BC
Bentang BC (0 ≤ x ≤ 10) Bentang DC (0 ≤ x ≤ 20)
Mx = VB.x Mx = VD. x
= 40 x = 20 x
x = 0 Mx = 0 x = 0 Mx = 0
x = 10 Mx = 400 ft-k x = 20 Mx = 400 ft-k
x
VB
HB
HA
MA
VA
Balok AB
Bentang AB (0 ≤ x ≤ 10)
Mx = VA. x – MA
= 40 x - 400
x = 0 Mx = - 400 ft-k
x = 10 Mx = 0
Bidang momen
6
Bidang momen/EI
- 100
Vd
½ (100)(10)
EI
Reaksi Perletakan
∑ M b =0 →−V d ( 30 )− 12 ( 100
EI ) ( 10 ) ( 6.67 )− (
2 EI )
1 400
(30)(1 3.33)=0
−2777.8 2
Vd= ft - k ( Tanda negatif berarti Vd ke bawah)
EI
7
Perhitungan lendutan
Tinjauan bagian CD
Catatan :
1 ft = 30.5 cm = 12 in
½ (400)(20)
EI 1 ft2 = 144 in2
1 ft3 = 1728 in3
EI = 30 x 106 k -in2
ΣV=0:
V C+ ( )
1 400
2 EI
20−
2777 .8
EI
=0
Σ MC = 0 : M C − ( )
1 400
2 EI
(20)(6.67)+(2777.8
EI )20=0