Professional Documents
Culture Documents
Proposal ManTek - Kelompok Irfan, Nurul, Razak, & Syakya - Manajemen 7 B-1
Proposal ManTek - Kelompok Irfan, Nurul, Razak, & Syakya - Manajemen 7 B-1
Diusulkan oleh:
IRFAN FADHILAH (0506192018)
NURUL HALIZA SIREGAR (0506193162)
AHMAD BUCHORI RAZAK (0506192065)
SYAKYA MAULIDA (0506191099)
PRODI S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
2022
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………… 1
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… 2
RINGKASAN…………………………………………………………………………... 3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………. 5
Latar Belakang Masalah………………………………………………………… 7
Rumusan Masalah………………………………………………………………. 7
Tujuan Penulisan………………………………………………………………... 7
Luaran yang Diharapkan………………………………………………………… 7
Manfaat Penulisan……………………………………………………………….. 7
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT………………………………………. 8
BAB III METODE PELAKSANAAN…………………………………………………... 9
BAB IV ANGGARAN BIAYA………………………………………………………….. 9
BAB V EVALUASI KEGIATAN…………………………………………………………10
JADWAL KEGIATAN…………………………………………………………………... 10
2
RINGKASAN
Keberadaan teknologi membantu manusia dalam berbagai macam bidang terutama bidang
bisnis. Dengan begitu, perusahaan tidak perlu mengeluarkan uang dalam jumlah yang banyak
karena, banyak hal bisa dipangkas melalui internet dan teknologi seperti, ongkos operasional
kantor, tidak perlu menggunakan tenaga orang lain untuk keperluan administrasi karena
semuanya bisa diurus secara online.
Untuk itu, hal ini bisa dimanfaatkan sebagai salah satu elemen pendorong agar membuat
UMKM bisa menjangkau dunia online. Mereka bisa menerapkannya dalam banyak hal mulai
dari pemasaran hingga pengelolaan keuangan. Untuk pemasaran, Anda bisa melakukannya via
website atau sosial media. Kedua medium tersebut masih dianggap sebagai medium paling
ampuh untuk membantu perusahaan dalam mempromosikan mereka.
BAB I
3
PENDAHULUAN
a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
ini.
b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang ini.
c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
Mayoritas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia yang masih berupa
usaha informal dan dibelit masalah disebut membuat usaha ini tertinggal dibandingkan negara
tetangga. “Sehingga dibutuhkan pendampingan dalam rangka peningkatan kapasitas UMKM,”
ujar Kepala Departemen UMKM Bank Indonesia, Yunita Resmi Sari, di Kompleks Bank
Indonesia, Thamrin, Jakarta, Kamis, 15 September 2016.
Yunita menjelaskan sejumlah masalah utama yang dihadapi UMKM Indonesia adalah
kemampuan teknologi, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), akses pemasaran, akses
permodalan dan jejaring. "Terbukti, kontribusi UMKM terhadap ekspor masih rendah,”
tuturnya.
Oleh karena itu BI terus mendorong pengembangan UMKM, terlebih dari peran
strategis sektor tersebut dalam berkontribusi sebesar 60,3 persen terhadap Produk Domestik
Bruto dan 97,2 persen penyerapan tenaga kerja. "Pengembangan UMKM merupakan salah satu
kunci untuk mendorong pertumbuhan nasional," kata Yunita.
4
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bicara revolusi industri 4.0 di
Indonesia. Menurutnya baru 5% UMKM di Indonesia yang go digital dan harus ditingkatkan
untuk menghadapi era tersebut.
Budi Karya menjadi salah satu pembicara dalam Seminar dan Dialog Nasional bertajuk
'Kesiapan UMKM dan Ekonomi Kerakyatan di Era Revolusi Industri 4.0' yang digelar di Hotel
PO Semarang. Selain sebagai Menhub, ia datang sebagai Ketua Koordinator Presidium
Perhimpunan Perguruan Tinggi Negeri (Himpuni).
Dia menjelaskan UMKM di Indonesia menyerap 96% tenaga kerja dan berkontribusi
60% PDB (produk domestik bruto). Namun untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0 yang
berbasis teknologi, maka perlu ada pengembangan karena baru 5% yang go digital.
"UMKM masih belum maksimal menggarap peluang digitalisasi. Hingga akhir 2018
baru 5% go digital," kata Budi, Selasa (12/3/2019).
"Bandingkan dengan Korea dan Jepang. Oleh karenannya, Himpuni, akademisi, semua
berpikir bagaimana kita berusaha untuk menggalakkan fungsi digitalisasi dalam kegiatan
UMKM," tegasnya.
Sektor UMKM mempunyai peran yang sangat strategis bagi pertumbuhan Ekonomi di
Indonesia (Hafsah, 2004). Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, pada tahun 2009
jumlah populasi UMKM telah mencapai 48,9 juta unit usaha. Sementara itu, jumlah tenaga
kerjanya mencapai 91,8 juta orang (BPS, 2009). Bahkan, berdasarkan survei HSBC pada 2009
lalu, di tengah krisis finansial, sektor UMKM justru mencatat pertumbuhan yang baik. Dalam
survei tersebut dinyatakan bahwa indeks kepercayaan UMKM di Indonesia masih di atas
ratarata. Indeks kepercayaan sektor ini masih berada di angka 101 poin atau satu tingkat di atas
indeks netral sebesar 100 poin. Hal ini membuat UMKM menjadi level usaha yang paling
banyak mendominasi dunia usaha di Indonesia, dan semakin mengukuhkan kekuatannya
terhadap krisis.
Di balik kontribusi UMKM yang cukup baik terhadap perekonomian nasional, ternyata
sektor ini masih menyimpan segudang permasalahan yang sangat mendasar. UMKM, masih
lemah dalam kemampuan manajemen usaha, kualitas sumber daya manusia (SDM) yang masih
terbatas, serta lemahnya akses ke lembaga keuangan, khususnya perbankan (Adiningsih, 2001).
Pernyataan ini mendukung penelitian terdahulu oleh Urata (2000) yang mengatakan bahwa di
antara permasalahan pokok yang dihadapi oleh UMKM adalah banyaknya UMKM yang belum
bankable, baik disebabkan oleh belum adanya manajemen keuangan yang transpran maupun
kurangnya kemampuan manajerial dan finansial. Beberapa penelitian terdahulu telah mencoba
untuk memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan UMKM di Indonesia (seperti Hafsah,
2004; Mansur dan Sulistio, 2010; Winarni, 2006). Hasil penelitian Syarif (2008)
menyimpulkan bahwa terbatasnya kemampuan UMKM dalam mengakses informasi untuk
mempromosikan produk UMKM. Sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan usaha
kecil perlu dipelajari karakteristik serta permasalah yang dihadapi oleh UMKM (Winarni,
2006).
5
1.2 Rumusan Masalah
Perumusan masalah (problem statement) dalam kegiatan implementasi atau penerapan
teknologi ini adalah: bagaimana menerapkan teknologi software Kasir Pintar pada banyak
UMKM di Kota Medan?.
6
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berperan dalam hal memenuhi kebutuhan pokok
para masyarakat di Indonesia. Namun, beberapa UMKM yang kami temukan masih
kurangnya penerapan teknologi terutama di bagian kasir UMKM-nya. Kami mengajari
program aplikasi Kasir Pintar pada toko sembako Barokah Akbar, yang didirikan pada tahun
2018 dengan alamat lengkap di Jalan Selamat Nomor 36, Medan Amplas. Nomor telepon
toko sembako: 081264692959. Dengan modal awal sebesar Rp. 50.000.000.
UMKM kedua kami dengan nama CV. Almahyra yang didirikan pada tahun Desember 2020.
Alamat toko di Jalan Trimurti Pasar 6, Medan Tembung. Nomor telepon toko:
085361368136. Modal awal sebesar Rp. 50.000.000.
Target kami ingin memberikan edukasi berupa aplikasi Kasir Pintar yang mana nantinya akan
membuat kedua toko UMKM diatas memiliki keterampilan teknologi. Agar dapat
mempermudah pendataan harga barang lewat bantuan teknologi yang telah kami ajari
nantinya.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
7
Prosedur kerja untuk mendukung realisasi metode yang ditawarkan dalam bentuk
rencana kegiatan yang tersusun dalam skedul pelaksanaan implementasi teknologi kepada
UMKM di kota Medan :
2. Tahap Persiapan
a. Mencari UMKM mana saja yang ingin dikunjungi untuk nantinya diberikan pelatihan
teknologi.
b. Menanyakan tiap UMKM yang dikunjungi apakah bersedia untuk dilatih penerapan
teknologi kasir digital.
4. Tahap Pelatihan
Memberikan pelatihan kepada penjaga toko di UMKM kota Medan untuk bisa
mengoperasikan aplikasi Kasir Pintar :
a. Mengajari pihak UMKM bagaimana cara mengoperasikan aplikasi Kasir Pintar.
b. Mengajari cara input produk UMKM di aplikasi Kasir Pintar.
c. Mengajari cara input harga produk UMKM di aplikasi Kasir Pintar.
d. Mampu input data persediaan UMKM serta mampu input harga barang pada aplikasi Kasir
Pintar.
5. Evaluasi
a. Menilai evaluasi apakah pemilik toko memiliki kemajuan yang pesat setelah diajarkan
teknologi aplikasi Kasir Pintar.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
8
4.1. Anggaran Biaya Program
Kegiatan memberikan pelatihan teknologi kepada UMKM berupa mengoperasikan
aplikasi Kasir Pintar di UMKM kota Medan.
Tabel 4.1
Format Ringkasan Anggaran Biaya Pelatihan Teknologi di UMKM kota Medan.
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Perjalanan.
1). Survey lokasi UMKM di kota Medan 320.000
Total (1) 320.000
Lain-lain: publikasi artikel, kuota internet, lainnya
sebutkan.
1). Publikasi Sinta 4 Artikel Ilmiah 500.000
2). Biaya beli jajanan setiap kunjungan UMKM + Kuota 200.000
Total (2) 700.000
Jumlah 1.020.000
Waktu Kegiatan
No Jenis Kegiatan (Hari)
16 Okt 25 Okt 10 Nov 10 Nov
2022 2022 2022 2022
1 Observasi atau Survey UMKM
2 Pengajuan Proposal Implementasi
Teknologi
3 Melatih Penjaga Toko
4 Penulisan Tugas Akhir Artikel
Manajemen Teknologi
BAB V
EVALUASI KEGIATAN
9
Keterangan:
1. Kegiatan dikedua tempat UMKM diatas berjalan dengan baik. Para pemilik toko sangat
ramah terhadap kami dikarenakan memang sudah kenal dari lama dengan pemilik tokonya.
2. Pemilik toko ada sedikit kendala dengan penggunaan gadget. Namun dia mempunyai
gadget dan akhirnya paham juga.
DAFTAR PUSTAKA
10
Rahmana, Arief. 2015. Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Informasi terdepan tentang Usaha
Kecil Menengah. (Online) (http://infoukm.wordpress.com, diakses pada tanggal 28 Maret
2015)
Kompas. 2015. Tinjauan Kompas, Menatap Indonesia 2015, Antara Harapan dan Tantangan.
Jakarta: Kompas Media Nusantara.
Samhadi, Sri Hartati. 2014. Indonesia dan Globalisasi, dalam Tinjauan Kompas, Menatap
Indonesia 2014, Tantangan, Prospek Politik dan Ekonomi Indonesia. Jakarta: Kompas Media
Nusantara.
Tambunan. 2004. Globalisasi dan Perdagangan Internasional. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sudaryanto, Ragimun. 2011. Strategi Pemberdayaan UMKM Menghadapi Pasar Bebas Asean.
Yogyakarta: Kedaulatan Rakyat.
Sumber Internet dan Jurnal Online:
Fakih, Mansour. 2004. Neoloberalisme dan Globalisasi. Ekonomi Politik Digital Journal Al-
Manar Edisi I.
Ir. Hery Budiyanto, MSA, PhD, Upaya Penciptaan Daya Saing UKM, disampaikan pada
Lokakarya, Strategi Pemberdayaan UKM dalam Menyongsong Ekonomi Global ASEAN 2015
di Kota Malang’ tanggal 22 Oktober 2014. (online)
http://www.academia.edu/10494588/UPAYA_PENCIPTAAN_DAYA_SAING_UKM
Suliswanto, Wahyudi. 2012. Peningkatan Daya Saing Industri Indonesia Guna Menghadapi
Asean - China Free Trade Agreement (ACFTA) dalam Rangka Memperkokoh Ketahanan
Nasional, Jurnal Kajian Lemhannas RI, Edisi 14, Desember 2012. Website UII (Universitas
Islam Indonesia). Pentingnya Peningkatan Daya Saing Penelitian dalam Menghadapi MEA.
(Online) diakses dari http://www.uii.ac.id/content/view/3388/257/ Pada tanggal 20 Desember
2015.
www.depkop.go.id, Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan Usaha
Besar (UB) Tahun 2011-2012.
11