You are on page 1of 4

TANYA JAWAB DENGAN MANDUB SEPUTAR MAKNA INFISHAL TAMM DALAM

WALIMAH ‘URSY (30/11/2007)

1. Bagaimana umumnya realitas walimah di Timur Tengah? Beliau menjawab bahwa masyarakat
umum disana pengantin perempuannya tabarruj, ada musik, dll. Tempat walimah laki-laki
dilaksanakan dalam suatu gedung di bagian utara kota, misalnya, yang hanya dihadiri oleh laki-
laki. Sedangkan, tempat walimah perempuan dilaksanakan dalam gedung lain di bagian kota
lainnya dan hanya dihadiri oleh perempuan. Jadi, benar-benar terpisah dan ada dua acara terpisah.
2. Ada syabab yang melakukan walimah. Tempat dalam satu ruangan disekat menjadi dua bagian,
sebelah kiri dan sebelah kanan. Sekatnya berupa hijab setinggi manusia dewasa. Tempat
perasmanan dan tempat duduk tamu laki-laki diletakkan di sebelah kiri. Tempat perasmanan dan
tempat duduk perempuan di sebelah kanan. Diantara tempat laki-laki dan perempuan, seperti
disebutkan, terdapat sekat pemisah. Sementara pelaminan dibuat menyatu. Pengantin laki-laki di
depan laki-laki, pengantin perempuan di depan perempuan. Diantara tempat duduk pengantin
laki-laki dan pengantin perempuan terdapat kursi panjang kosong. Guna kursi kosong tersebut
adalah untuk keluarga pengantin yang akan berfoto bersama (lihat Gambar 1). Setelah berfoto
segera bubar untuk menghindari adanya ikhtilath. Pertanyaannya adalah bolehkah pelaminan
syabab seperti itu? Jawabannya boleh, karena itu infishal tamm. Syaratnya, pengantin perempuan
tidak tabarruj.
3. Ada syabab yang melakukan walimah. Pengantin laki-laki ada di dalam rumah bagian depan
(ruang tamu didalam rumah tersebut), sementara pengantin perempuan ada di bagian dalam
rumah. Antara tempat duduk pengantin laki-laki dengan tempat duduk perempuan ada tembok
pemisah. Tamu laki-laki masuk melalui gerbang pagar, lalu menemui pengantin laki-laki dengan
melewati pintu rumah. Setelah bersalaman dengan pengantin laki-laki, tamu laki-laki keluar lagi
untuk perasmanan dan makan di halaman. Tamu perempuan masuk melalui gerbang pintu yang
juga dilewati tamu laki-laki, terus melewati tempat tamu laki-laki, masuk pintu yang sama dengan
pintu yang dilewati laki-laki, lewat di depan pengantin laki-laki, terus kedalam untuk bersalaman
dan makan di sana. Setelah selesai, pulang melalui jalan semula. Terdapat kemungkinan bertemu
antara tamu laki-laki dan tamu perempuan di gerbang pintu, di pintu rumah, atau di tempat
pengantin laki-laki, tetapi bertemunya tersebut hanya berpapasan [tidak ngobrol antara laki-laki
dengan perempuan] (lihat Gambar 2). Pertanyaannya adalah bolehkan pelaminan syabab seperti
itu? Jawabannya boleh, karena ini termasuk infishal tamm. Syaratnya, pengantin perempuan
tidak tabarruj.
4. Ada syabab yang melakukan walimah. Tempat dalam satu ruangan disekat menjadi dua bagian,
sebelah kiri dan sebelah kanan. Sekatnya berupa hijab setinggi manusia dewasa. Tempat
perasmanan dan tempat duduk tamu laki-laki diletakkan di sebelah kiri. Tempat perasmanan dan
tempat duduk perempuan di sebelah kanan. Diantara tempat laki-laki dan perempuan, seperti
disebutkan, terdapat sekat pemisah. Sementara pelaminan dibuat menyatu, yaitu pengantin laki-
laki, pengantin perempuan, beserta ayah dan ibu kedua mempelai berjejer dalam satu pelaminan.
Pengantin laki-laki di depan laki-laki, pengantin perempuan di depan perempuan. Tamu laki-laki
masuk melalui tempat laki-laki lalu mengucapkan selamat kepada semua yang ada di depan
(pengantin laki-laki, pengantin perempuan, maupun orang tua mereka).secara bergiliran. Lalu,
setelah mengucapkan selamat langsung menuju tempat perasmanan dan makan di tempat laki-laki.
Tamu perempuan masuk melalui tempat perempuan lalu mengucapkan selamat kepada semua
yang ada di depan (pengantin perempuan, pengantin laki-laki, maupun orang tua mereka) secara
bergiliran. Lalu, mereka perasmanan dan makan di tempat perempuan (lihat Gambar 3). Ucapan
selamat dari tamu laki-laki dilaksanakan bergiliran dan tidak bersamaan dengan ucapan selamat
dari tamu perempuan. Pertanyaannya adalah bolehkah pelaminan syabab seperti itu? Jawabannya
adalah boleh, sebab ini termasuk infishal tamm. Syaratnya, pengantin perempuan tidak tabarruj.
5. Di sini (Indonesia) umumnya ada tetangga atau keluarga yang menyelenggarakan walimah. Sudah
dapat dipastikan bahwa pengantin perempuannya tabarruj, terjadi ikhtilath antara laki-laki dan
perempuan.
a. Bagaimana hukumnya syabab menghadiri acara tersebut? Mandub menjelaskan dengan
membaca:
ِ ‫ت َءابَاِئ ُك ْم َأوْ بُيُو‬
‫ت‬ ِ ‫يض َح َر ٌج َواَل َعلَى َأ ْنفُ ِس ُك ْم َأ ْن تَْأ ُكلُوا ِم ْن بُيُوتِ ُك ْم َأوْ بُيُو‬ ِ ‫ج َح َر ٌج َواَل َعلَى ْال َم ِر‬ ِ ‫ْس َعلَى اَأْل ْع َمى َح َر ٌج َواَل َعلَى اَأْل ْع َر‬ َ ‫لَي‬
‫َأ‬ َ ُ ْ َ
ْ‫ت َخا تِك ْم وْ َما َملكت ْم َمفاتِ َحهُ و‬‫َأ‬ ُ ‫اَل‬ ‫َأ‬ ُ
ِ ‫ت خ َوالِك ْم وْ بُيُو‬ ْ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ُ
ِ ‫ت َع َّماتِك ْم وْ بُيُو‬ ‫َأ‬ ُ
ِ ‫ت ع َما ِمك ْم وْ بُيُو‬ ْ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ُ
ِ ‫ت َخ َواتِك ْم وْ بُيُو‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ُ ْ
ِ ‫ت ِإخ َوانِك ْم وْ بُيُو‬ِ ‫ُأ َّمهَاتِك ْم وْ بُيُو‬
‫َأ‬ ُ
‫ك يُبَيِّنُ هَّللا ُ لَ ُك ُم‬ ‫َأ‬ ْ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫ْأ‬ ‫َأ‬
َ ِ‫ْس َعلَ ْي ُك ْم جُ نَا ٌح ْن تَ ُكلُوا َج ِميعًا وْ ْشتَاتًا فَِإ َذا َدخَ لتُ ْم بُيُوتًا فَ َسلِّ ُموا َعلَى ْنفُ ِس ُك ْم تَ ِحيَّةً ِم ْن ِع ْن ِد هَّللا ِ ُمبَا َر َكةً طَيِّبَةً َك َذل‬ َ ‫ص ِديقِ ُك ْم لَي‬َ
ُ َ ُ َّ
َ‫ت ل َعلك ْم ت ْعقِلون‬َ ِ ‫اآْل يَا‬
Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang pincang, tidak (pula) bagi orang sakit, dan
tidak (pula) bagi dirimu sendiri, makan (bersama-sama mereka) di rumah kamu sendiri atau di rumah
1
bapak-bapakmu, di rumah ibu-ibumu, di rumah saudara-saudaramu yang laki-laki, di rumah saudaramu
yang perempuan, di rumah saudara bapakmu yang laki-laki di rumah saudara bapakmu yang
perempuan, di rumah saudara ibumu yang laki-laki di rumah saudara ibumu yang perempuan, di rumah
yang kamu miliki kuncinya atau di rumah kawan-kawanmu. Tidak ada halangan bagi kamu makan
bersama-sama mereka atau sendirian. Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-
rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada
dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik. Demikianlah Allah
menjelaskan ayat-ayat (Nya) bagimu, agar kamu memahaminya (TQS. An-Nur[24]:61).

Juga membacakan kasus Umar bin Khathab yang pernah makan bersama dalam suatu nampan yang
diantaranya ada perempuan di suatu acara walimah. Namun, ini khusus untuk makan dan minum, tidak
termasuk buah-buahan, snack, dll. Hukum menghadirinya boleh, namun memang masih ada syubhat
kecuali kalau makannya menyendiri. Disamping itu tetap harus terikat dengan hukum syara seperti
menundukkan pandangan (ghadhul bashar) dll.
b. Bila syabab hadir pada walimah seperti itu, lalu makan menyendiri atau sekedar
mengucapkan selamat setelah itu pulang, apakah harus diberi sanksi idari? Jawabannya: Dia
tidak diberi sanksi (tidak di’iqob).
c. Bila ada seorang syabab melihat ada syabab lain yang menghadirinya, apakah syabab yang
melihat tersebut harus melapor kepada struktur? Jawaban: Hukum asalnya seorang syabab
tidak boleh memata-matai siapapun sesama muslim. Terkait dengan hal ini perlu dilihat,
apakah kehadiran syabab di walimah tersebut berdampak buruk bagi syarikah atau tidak. Bila
berdampak buruk, misalnya syabab melihat orang-orang disitu saling berbisik menjelekkan
kehadiran syabab yang dikenal sebagai representasi syarikah seperti Jubir atau syabab yang
dikenal sebagai aktivis syarikah, maka syabab yang melihat itu perlu menyampaikan kejadian
tersebut ke struktur karena kehadirannya berdampak negatif bagi syarikah. Sedangkan,
apabila tidak berdampak buruk maka tidak perlu disampaikan kepada struktur. Namun
demikian, syabab sebagai hamilud dakwah seyogyanya menghindari perkara syubhat seperti
itu.[]

Catatan:
 Syabab sejatinya menjadi model islami bagi masyarakat. Syabab terus berupaya
untuk mengubah kebiasaan masyarakat yang bertentangan dengan syariat Islam
(seperti kasus ikhtilath dalam walimah) menjadi berdasarkan ajaran Islam.
 Syabab berupaya untuk menghindarkan diri dari perkara-perkara syubhat.

2
Gambar 1

KOSONG
(Untuk Foto keluarga yang datang)
Pengantin Pengantin
Laki-laki Perempuan

Tamu Tamu
Laki-laki Perempuan

Pembatas

Gambar 2

Tamu Pagar
Laki-laki

Pintu
Pengantin Rumah
Laki-laki

Rumah
Dinding

Pengantin Ket:
Dan Tamu Jalur Ikhwan
Perempuan Jalur Akhwat
Gambar 3

Ayah Pengantin Pengantin Ibu


Kandung Laki-Laki Perempuan Kandung
Ibu
Mertua Mertua
Laki-Laki
3
Tamu Tamu
Laki-Laki Perempuan

Ket:
Jalur Ikhwan
Jalur Akhwat

You might also like