You are on page 1of 28

1

PERTEMUAN 11

GOOD CORPORATE GOVERNANCE


&
GLOBAL GOVERNANCE

Siti Krisnawati.
2

Salam TLM ITL Trisakti97531 :


Belajar. Belajar. Belajar. Sukses .!!!!
1. Konsep Good Corporate Governance
2. Definisi Good Corporate Governance
GOOD CORPORATE 3. Dasar Hukum Good Corporate Governance
Pedoman Good Corporate Governance
GOVERNANCE 4.
5. Tujuan Good Corporate Governance
& 6. Penerapan Prinsip-prinsip Good Corporate
GLOBAL GOVERNANCE Goverenance pada perusahaan Pemerintah ISO
14001: 2015 dan ISO 37001: 2016
7. Definisi Global Governace
8. Materi TLM ITL Trisakti 97531
9. Doa Penutup.

Siti Krisnawati.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan
memahami tentang:A
N PEMBELAJARAN :
1. Konsep Good Corporate Governance
2. Definisi Good Corporate Governance
3. Dasar Hukum Good Corporate
Governance
4. Pedoman Good Corporate Governance
5. Tujuan Good Corporate Governance
6. Penerapan dan Pelaksanaan ISO 14001:
2015 dan ISO 37001: 2016
7. Pemahaman tentang Global Governace
8. Materi TLM ITL Trisakti 97531

Siti Krisnawati.
Siti Krisnawati 4
Pendahuluan 5
Saat ini perusahaan-perusahaan di dunia menghadapi berbagai macam masalah ekonomi yang semakin komplek
karena makin langkanya sumberdaya yang tersedia. Globalisasi menjadi penyebab lainnya yang menjadikan perusahaan harus
mengelola perusahaannya secara terbuka dan transparan serta bertanggung jawab. Perusahaan untuk itu perlu menerapkan
tata kelola perusahaan yang baik agar dapat mengikuti adanya perubahan zaman dan persaingan dalam kondisi semakin
langkanya sumberdaya. Untuk dapat bertahan dan terus bertumbuh maka perusahaan harus menerapkan prinsip-prinsip
Good corporate governance.
Tantangan bagi korporasi yang sebenarnya adalah bagaimana membumikan prinsip-prinsip GCG. Untuk itu, Sumber
Daya Manusia dituntut tidak sekedar memahami prinsip-prinsip GCG, tapi juga harus mampu menjalankan. Selanjutnya yang
menjadi tantangan bagi korporasi adalah membumikan dan membudayakan prinsip-prinsip GCG dalam kegiatan bisnis. Terkait
penyiapan sumber daya manusia banyak perusahaan telah berupaya untuk melakukan proses transformasi human capital
sejak beberapa tahun yang lalu. "Proses Transformasi human capital ini merupakan bagian dari sebuah proses transformasi
korporasi yang dilakukan dalam upaya menjadi perusahaan yang lincah dalam menghadapai era disrupsi. Dalam kegiatan
operasional sehari-hari tidak hanya dibutuhkan SDM yang memiliki kompetensi tapi juga memiliki akhlak. Untuk itu beberapa
perusahaan telah menerapkan Core Value yaitu AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) dalam
pengembangan sumber daya manusia, salah satunya adalah dengan mengadopsi nilai-nilai akhlak kedalam penilaian
karyawan (Individual Behavior Appraisal). "Pemahaman tentang AKHLAK ini tentunya sangat penting, untuk menjadikan SDM
yang tidak hanya memiliki kompetensi, tapi mereka juga memiliki Akhlak yang baik. Selain itu, Internalisasi AKHLAK merupakan
bagian dari upaya untuk memastikan pelaksanaan tata kelola perusahaan dapat berjalan dengan baik dan benar,"

Berdasarkan riset Corporate Governance Watch atau CG Watch yang dilakukan oleh ASEAN Corporate Governance
Assosiation (ACGA) pada tahun 2018, Indonesia menempati urutan paling bawah dalam pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
di antara 12 negara, yaitu Australia, Hong Kong, Singapura, Malaysia, Taiwan, Thailand, India, Jepang, Korea, China, dan Filipina,
untuk itu Indonesia harus lebih serius dalam melaksanakan Tata Kelola korporasi yang baik, efektif dan efisien agar dapat
menghadapi era derupsi seperti sekarang ini, sebab kalau tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan lain sekalpun itu di
tingkat regional (ASEAN).

Siti Krisnawati
6
 Menurut World Bank, good gevernance adalah suatu

DEFINISI
penyelenggaraan manajemen pemerintahan yang solid
dan bertanggung jawab sejalan dengan prinsip demokrasi,
pasar yang efisien, pencegahan korupsi menjalankan
disiplin anggaran dan penciptaan kerangka hukum dan
politik bagi tumbuhnya aktivitas swasta.
 Dengan demikian Good governance pada dasarnya
adalah suatu konsep yang mengacu kepada proses
pencapaian keputusan dan pelaksanaannya yang dapat
dipertanggungjawabkan secara bersama. Sebagai suatu
konsensus yang dicapai oleh pemerintah, warga negara,
dan sektor swasta bagi penyelenggaraan pemerintahaan
dalam suatu negara.
 Perusahaan sebagai subjek hukum tentunya memiliki hak
dan tanggung jawab yang terikat dengan peraturan-
peraturan di Indonesia. Penting bagi perusahaan
menerapkan konsep tata kelola perusahaan yang baik atau
good corporate governance (GCG), sehingga setiap
kegiatan bisnisnya tidak bertentangan dengan peraturan
yang menimbulkan pelanggaran hukum.

Siti Krisnawati
Landasan Hukum GCG 7

Filosofi penerapan moral etis dalam pengelolaan perusahaan seperti goog corporate
governance sejalan dengan tuntutan etika bisnis karena menyangkut mengenai moral
benar dan salah dan berfokus pada standar -standar moral yang diterapkan dalam
kebijakan kebijakan bisnis, institusi dan tingkah laku.

Dalam kontek etika , penerapan prinsip-prisnsip etika bisnis adalah suatu kegiatan standar
moral dan bagaimana menerapkannya terhadap sistem-sistem dan organisasi melalui
masyarakat modern yang menghasilkan dan mendistribusikan barang dan jasa kepada
sumber daya manusia yang bekerja pada organisasi tersebut.

Prinsip-prinsip GCG diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang


Perseroan Terbatas, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Undang-
Undang Nomor 10 Tahun 1998 Perbankan, Undang- Undang Nomor 19 Tahun 2003
Tentang BUMN, Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.

Siti Krisnawati
Konsep GCG 8

Fungsi dan tugas


Penerapan nilai –nilai yg menjunjung tinggi pemerintah
kehendak rakyat untuk mencapai

Tujuan Pembangunan Keadilan


nasional berkelanjutan sosial Untuk mencapai
kesejahteraan
Kemandirian
(seluruh aspek Bagi seluruh rakyat
kehidupan) Indonesi

Dra. Siti Krisnawati , Dipl. PR, C.I., LM.NLP, M,Pd.


9

Siti Krisnawati
10
Dua Prespektif tentang Good Corporate Governance
( Kartiwa : 2004)

1. Prespektif yang memandang Corporate Governance sebagai


suatu proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan
dan mengelola bisnis dalam rangka meningkatkan
kemakmuran bisnis dan akuntabilitas perusahaan.

2. Prespektif yang lain Good Corporate Governance menekankan


pentingnya pemenuhan tanggung jawab badan usaha
sebagai entinitas bisnis dalam masyarakat dan stakeholders.

Siti Krisnawati
11
UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA

I.Memajukan kesejahteraan bagi seluruh rakyat sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 yang selanjutnya lebih rinci diatur dalam Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945
merupakan tugas konstitusional bagi seluruh komponen bangsa. Dalam kaitan di atas, dirasa perlu
untuk meningkatkan penguasaan seluruh kekuatan ekonomi nasional baik melalui regulasi sektoral
maupun melalui kepemilikan negara terhadap unit-unit usaha tertentu dengan maksud untuk
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakya . Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang seluruh atau sebagian besar modalnya berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan, merupakan salah satu pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian nasional, di
samping usaha swasta dan koperasi. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, BUMN, swasta
dan koperasi melaksanakan peran saling mendukung berdasarkan demokrasi ekonomi.

II.Dalam sistem perekonomian nasional, BUMN ikut berperan menghasilkan barang dan/atau jasa yang
diperlukan dalam rangka mewujudkan sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat. Peran BUMN
dirasakan semakin penting sebagai pelopor dan/atau perintis dalam sektor-sektor usaha yang belum
diminati usaha swasta. Di samping itu, BUMN juga mempunyai peran strategis sebagai pelaksana
pelayanan publik, penyeimbang kekuatan-kekuatan swasta besar, dan turut membantu
pengembangan usaha kecil/koperasi. BUMN juga merupakan salah satu sumber penerimaan negara
yang signifikan dalam bentuk berbagai jenis pajak, dividen dan hasil privatisasi.
Siti Krisnawati
LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN PERUSAHAAN-PERUSAHAAN
DI ERA GLOBALISASI 12
1. LINGKUNGAN BUKAN PASAR (Non Market Environment)

KESTABILAN POLITIK KESTABILAN PEREKONOMIAN NEGARA KEBIJAKAN PEMERINTAH

2. LINGKUNGAN PASAR (Market Environment)

LANGGANAN PESAING DAN


PERUSAHAAN-PERUSAHAAN PERUSAHAAN LAIN

PEKERJA PEMBERI MODAL DAN


PENYEDIA BAHAN MENTAH PINJAMAN

ORGANISASI CIRI DEMOGRAFI PERATURAN DAN KEADAAN


PERBURUHAN DAN DAN SISTEM SOSAL UNDANG-UNDANG PEREKONOMIAN
ORGANISASI KEBUDAYAAN DAN PELAKSANAANYA DAN POLITIK
MASYARAKAT LAIN
GLOBAL
HAL PENTING DALAM GOOD CORPORATE GOVERNANCE
13
1 Efektivitas yang bersumber dari budaya perusahaan, etika, nilai, sistem, proses bisnis, kebijakan dan struktur organisasi
perusahaan yang bertujuan untuk mendukung dan mendorong pengembangan perusahaan, pengelolaan sumber
daya dan resiko secara lebih efektif dan efisien, pertanggungjawaban perusahaan kepada pemegang saham dan
stakeholder lainnya

2 Seperangkat prinsip, kebijakan manajemen perusahaan yang diterapkan bagi terwujudnya operasional perusahaan
yang efisien, efektif dan profitable dalam menjalakan organisasi dan bisnis perusahaan untuk mencapai sasaran
strategis yang memenuhi prinsip-prinsip praktek bisnis yang baik dan penerapannya sesuai dengan peraturanyang
berlaku, peduli terhadap lingkungan dan dilandasi oleh nila-nilai sosial budaya yang tinggi.

3 Seperangkat peraturan dan sistem yang mengarah kepada pengendalian perusahaan bagi penciptaan
pertambahan nilai bagi pihak pemegang kepentingan (pemerintah, pemegang saham, pimpinan perusahaan dan
karyawan) dan bagi perusahaan itu sendiri.

Kunci Utama Memahami Good Governance

Kunci utama memahami good governance adalah pemahaman atas prinsip-prinsip di dalamnya. Bertolak
dari prinsip-prinsip ini akan didapatkan tolak ukur kinerja suatu pemerintahan. Baik-buruknya pemerintahan
bisa dinilai bila ia telah bersinggungan dengan semua unsur prinsip-prinsip good governance.
PRINSIP-PRINSIP (T.A.R.I.F.) GOOD CORPORATE GOVERENANCE (ISO 37001:2016) 14
SO 37001:2016 merupakan sebuah standar internasional yang mengatur Sistem Sistem Manajemen Anti Penyuapan
(Anti Bribery Management System).

Di Indonesia, penerapan ISO 37001:2016 berawal dari Inpres No 10 tahun 2016 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, yang
kemudian ditindaklanjuti oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) dengan mengadopsi secara identik standar ISO 37001:2016 menjadi SNI ISO
37001:2016 Sistem Manajemen Anti-Suap.ISO dapat digunakan untuk menanamkan budaya anti-suap dalam sebuah organisasi/institusi negara
maupun swasta. Standar ini akan mampu mendeteksi potensi penyuapan, sehingga organisasi/institusi dapat melakukan pencegahan sejak awal.

Transparancy Menjaga obeyektifitas dengan menyediakan informasi laporan yang relefan

Accuntability Pemisahan tugas dan wewenang dengan mempertanggung jawabkan kinerja secara transparan
dan wajar terhadap mesyarakat dan lingkungan

Resposibility Mematuhi peraturan perundang - undangan dan melaksanakan tanggung jawab terhadap
masyarakat dan lingkungan

Independenscy (Integritas ) Pengelolaan perusahaan secara professional tanpa benturan keentingan

Fairness (Kemandirian) Memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain berdasarkan
azas kewajaran dan kesetaraan
15
KEJAHATAN BISNIS 16

1. Tidak melaporkan sebenarnya keuangan. (Over Invoicing)


2. Persekongkolan dalam penentuan harga. (Under Invoicing) dalam ekspor-Inport.
1. Kejahatan Bisnis 3. Sesama pengusaha untuk kong kalikong
di Bidang Ekonomi 4. Memberikan Iklan (Window Dressing), iklan yang tidak benar ( produk yang menyesatkan)
5. Mengelabuhi masyarakat laporan neraca yang tidak benar
6. Mengelabuhi masyarakat laporan neraca yang tidak benar
7. Pencucian uang (Monney Loundring/ UU No. 15 th 2002:
menempatkan, transfer, Menitipkan, membawa keluar negeri

2. Kejahatan Bisnis
Bidang Sosial 1. Kejahatan Hak cipta.
Budaya 2. Kejahatan terhadap Buruh (dibawah umur)

1. Kejahatan lingkungan
3. Kejahatan yang
Menyangkut 2. Kejahatan terhadap investor
Masyarakat Luas 3. Kejahatan terhadap konsumen
(berskala 4. Kejahatan dunia maya (cyber Crime)
internasional)
Tujuan Good Corporate Governance 17
Good Corporate Gorvernance dimaksudkan untuk mengatur hubungan-hubungan semua pemegang
kepentingan dan mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan signifikan dalam strategi perusahaan dan
untuk memastikan bahwa kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat di perebaiki dengan segera.

1. Memaksimalisasi Nilai  Menerapkan Prinsip GCG: T.A.R.I.F.

Perusahaan

• Peraturan Perundang Undangan


2. Kepatuhan Perusahaan • Nilai moral dan Etika

• Stakehorder
3.Tanggung Jawab Perusahaan • Shareholder

• Perkembangan dan pertumbuhan perekonomian nasional


4.Kontribusi Perusahaan • Turut serta dalam meningkatkan pembangunan Nasional
berkelanjutan

Siti Krisnawati
DEFINISI BIROKRASI (PETER M. BLAU DAN MARSHALL W. MEYER)
Organisasi yang dirancang untuk menangani tugas – tugas administratif dalam skala
18
besar serta mengkordinasikan pekerjaan orang banyak secara sistematis.

Birokrasi Idial (MarkWeber)

1. NETRAL Tidak memihak pada kekuasaan,


dan birokrat harus memiliki
Penyelenggaraan Pemerintah yang Baik
integritas moral UU No. 28 TH 1999 (bebas 5K)

2. RASIONAL Profesional Kinerja.


Profesional Managerial
Kemampuan Intelektual
Tingkat spiritualitas yang tinggi 1. Asas Kepatuhan Hukum
(Beriman dan Bertakwa kepada 2. Asas Tertib Penyelenggaraan Negara
(Tuhan Yang Maha Esa). 3. Asas Kepentingan Umum
4. Azas Keterbukaan
3. BERETIKA Mematuhi Undang-undang , 5. Asas Profesionalitas
yang tertuang dalam regulasi yg 6. Asas Proporsionalitas
dibuat oleh badan legal 7. Asas Akuntabilitas
(Eksekutif, Yudikatif dan
Legeslatif). Dra. Siti Krisnawati , Dipl. PR, C.I., LM.NLP, M,Pd.
PERBAIKAN DUNIA : THOMAS L. FRIEDMAN
(HOT, FLAT DAN CROWDED) 19

Sistem
(Tata Kelola)

PERBAIKANBISNIS
BERARTI
PERBAIKAN
DUNIA DG GCG
Etika & Alat

TERLAKSANANYA
CSR

Perbaikan
Lingkungan DG
Sumber Energi
Hijau
Dra. Siti Krisnawati , Dipl. PR, C.I., LM.NLP, M,Pd.
Prinsip-Prinsip dalam ISO 14001:2015 20
Beberapa manfaat penerapan ISO adalah: menurunkan potensi dampak terhadap lingkungan, meningkatkan kinerja
lingkungan,memperbaiki tingkat pemenuhan (compliance) peraturanmenurunkan resiko pertanggungjawaban lingkungan, sebagai alat
promosi untuk menaikkan citra perusahaan

Prinsip-Prinsip dalam ISO 14001:2015


1. Kebijakan Lingkungan
perbaikan berkelanjutan, pencegahan pencemaran, dan patuh pada peraturan serta menjadi kerangka kerja bagi penetapan
tujuan dan sasaran.
2. Perencanaan
Mencakup indentifkasi aspek lingkungan dari kegiatan organisasi, identifikasi dan akses terhadap persyaratan peraturan,
adanya tujuan dan sasaran yang terdokumentasi dan konsisten dengan kebijakan, dan adanya program untuk mencapai tujuan dan
sasaran yang direncanakan (termasuk siapa yang bertanggung jawab dan kerangka waktu)
3. Implementasi dan Operasi
Mencakup definisi, dokumentasi, dan komunikasi peran dan tanggung jawab, pelatihan yang memadai, terjaminnya komunikasi
internal dan eksternal, dokumentasi tertulis sistem manajemen lingkungan dan prosedur pengendalian dokumen yang baik,
prosedur pengendalian operasi yang terdokumentasi, dan prosedur tindakan darurat yang terdokumentasi.
4. Pemeriksaan dan Tindakan Perbaikan
Mencakup prosedur yang secara teratur memantau dan mengukur karakteristik kunci dari kegiatan dan operasi, prosedur untuk
menangani situasi ketidaksesuaian, prosedur pemeliharaan catatan spesifik dan prosedur audit kenerja sistem manajemen
lingkungan
5. Tinjauan Ulang Manajemen
Mengkaji secara periodik sistem manajemen lingkungan keseluruhan untuk memastikan kesesuaian, kecukupan, efektifitas
sistem manajemen lingkungan terhadap perubahan yang terjadi.
6. Penyempurnaan terus menerus
Hampir di semua konsep manajemen sistem menerapkan tindakan penyempurnaan terus menerus atau istilah standar nya
yaitu continuous improvement. Konsep Total Quality Management (TQM) yang berprinsip pada aktivitas PDCA (Plan – Do –
Check – Action)
Penerapan Good Governance di Indonesia
21

Good Governance di Indonesia sendiri mulai benar – benar dirintis dan diterapkan sejak
meletusnya era Reformasi yang dimana pada era tersebut telah terjadi perombakan sistem
pemerintahan yang menuntut proses demokrasi yang bersih sehingga Good Governance
merupakan salah satu alat Reformasi yang mutlak diterapkan dalam pemerintahan baru.
Penerapan Good Governance di Indonesia belum dapat dikatakan berhasil sepenuhnya sesuai
dengan cita – cita Reformasi. Masih banyak ditemukan kecurangan dan kebocoran dalam
pengelolaan anggaran dan akuntantabilitas yang merupakan dua produk utama Good
Governance, begitu juga dalam pelaksanaannya pada korporasi. Masih banyak korporasi
pemerintah yang tata kelolanya masih belum efektif dan efisien sehingga masih mananggung
kerugian.

Oleh karena itu selanjutkan dilakukan upaya untuk melakukan “Penguatan Tata Kelola Anti
Penyuapan melalui Integrasi Good Corporate Governance (GCG) dengan SNI ISO 37001:2016
Sistem Manajemen Anti Penyuapan”. Diharpkan dengan terintegrasinya dua hal tersebut dapat
memperbaiki tata kelola korporasi dengan lebih baik, lebih bersih (tanpa kecurangan / fraud dan
penyuapan/ bribary, sehinggan tata kelola korporasi menjadi semakin efektif dan efisien

Siti Krisnawati
Global Governance 22

Global Governance: berkembang sejak tahun 1990an.


Menurut Prakash dan Hart, Global Governance merupakan sebuah proyek normatif, sebagai
sebuah gagasan dalam mencari tatatan ideal dalam hubungan internasional untuk menjawab
tantangan globalisasi guna menciptakan efisiensi dalam alokasi nilai -nilai - ekonomi.

Menurut Masser , Global governace ini diasumsikan akan memgambil alih peran regulasi yang
tidak lagi dapat dimainkan oleh negara - negara teritorial. Namun demikian hal ini dianggap oleh
pakar hubungan internasional sebagai suatu upaya dan suatu perangkat untuk penyelesaian
masalah -masalah internasional / global sehingga lebih efektif. Dengan demikian sebenarnya
Global Governance ini adalah bentuk tatanan politik baru yang timbul akibat adanta tuntukan
ekonomi pasar.

Jadi Fungsi Global Governance ini sebenarnya diarahkan sebagai pengganti peran negara atau
pemerintan (The Commission Global Governance)
MATERI TLM ITL TRISAKTI 97531 23

TRISAKTI FOUNDATION
TRISAKTI INSTITUTE OF TRANSPORTATION AND LOGISTICS
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP AND MANAGEMENT (TLM)

TRIPLE 3 (THREE) CODE OF CONDUCT

SEVEN MAIN STEPS


1. Institution, Infrastructure & facilities, HRD; 2. Accreditation; 3. Quality Standarization;
4. Regulation; 5. Reputation; 6. Promotion; 7. Collaboration

Dra. Siti Krisnawati , Dipl. PR, C.I., LM.NLP, M,Pd.


PEDOMAN HIDUP DAN PEDOMAN PERILAKU HIDUP
Agama

Keimanan &
Keyakinan
Agama

Akhlaq Sistem nilai

Petunjuk Jalan
Budi Kebenaran :
Pekerti
Perintah & Larangan

Siti Krisnawati
• Pikiran
• Tingkah laku
Watak • Kebiasaan
(Sifat
Bathin)

• Ucapan, perbuatan /tingkah laku


manusia dalam menyikapi keadaan
Perangai
AKHLAQ
• Ucapan, Perbuatan dan Perilaku :
(sopan santun , disiplin , jujur, ikhlas dan
bertanggung jawab )
Budi Pekerti

Siti Krisnawati.
26

1. Goodwill

Niat 2. Strong Commitment

3. Quick Response & Quick Actions

Budi 4. Care
Ucapan
Pekerti 5. Fair

6. Share

7. Creative
Perbuatan/ Perilaku
8. Innovative

9. Productive
Literatur 27

Sukrisno , Etika Bisnis Dan Profesi, Penerbit Salemba 4.

Buchholtz, R. A and S. B. Rosenthal, Business Ethics, Upper Saddle River, N.J. : Prentice Hall

Forum for Corporate Governance in Indonesia. (2001). Tata Kelola Perusahaan. Jakarta: Seri
Tata Kelola Perusahaan. Jilid I, Edisi ke-3.

Undang- Undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang BUMN,

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,

Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.

https://sustain.id/2021/08/25/seri-iso-ke-17-integrasi-gcg-dengan-sni-iso-370012016-sistem-
manajemen-anti-penyuapan/

Siti Krisnawati
28

Terimakasih ……

Dra. Siti Krisnawati , Dipl. PR, C.I., LM.NLP, M,Pd.

You might also like