You are on page 1of 23

Bahan Ajar

Kelas XI Semester 1

A PETUNJUK BELAJAR

1. Berdo’alah setiap akan memulai pelajaran.


2. Bacalah KI, KD, Indikator, dan Tujuan pembelajaran.
3. Pahamilah isi materi tentang Fluida Statis !
4. Carilah materi Fluida Statis dari sumber belajar lainnya!
5. Kerjakanlah latihan soal-soal!
6. Kerjakanlah evaluasi secara cermat dan teliti!

B KOMPETENSI YANG AKAN DI CAPAI

KOMPETENSI DASAR
3.3 Menerapkan hukum-hukum fluida statik dalam kehidupan sehari-hari
INDIKATOR
3.3.1 Mengidentifikasi fakta-fakta yang berkaitan dengan Fluida Statis
3.3.2 Mengidentifikasi besaran-besaran fisis yang mempengaruhi tekanan hidrostatis
3.3.3 Menjelaskan Hukum Pokok Hidrostatis dan Hukum Pascal
3.3.4 Menerapkan Hukum Pokok Hidrostatis dan hukum pascaluntuk menyelesaikan
persoalan fisika
3.3.5 Mengidentifikasi contoh peristiwa yang berkaitan dengan hukum Archimedes
3.3.6 Menentukanpersamaan hukum Archimedes
3.3.7 Menerapkan hukum Archimedes untuk menyelesaikan persoalan terkait
3.3.8 Mengidentifikasi fakta terkait tegangan permukaan dan kapilaitas.
3.3.9 Menentukan tegangan permukaan zat cair
3.3.10 Menerapkan gejala kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari
3.3.11 Menjelaskan konsep viskositas
3.3.12 Menjelaskan hubungan koefisien viskositas dengan gaya gesek (hukum Stokes)
3.3.13 Menentukan kecepatan terminal fluida

1
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1

C MATERI PEMBELAJARAN

Mengapa kapal yang terbuat dari besi dapat terapung dilautan? Sementara
pasir yang kecil tenggelam?

Gambar 1. Kapal yang berlayar di lautan


Fluida merupakan zat yang dapat mengalir seperti zat cair dan gas. Banyak
pemanfaatan fluida statis dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu penerapan fluida statis
dalam kehidupan sehari-hari adalah bendungan. Bendungan dirancang dengan struktur
bangunan lebih tebal pada bagian bawah. Mengapa harus dibangun demikian? Lalu,
bagaimana sebuah kapal laut yang sangat berat dapat terapung di air? Dan masih banyak
hal yang dapat kitaketahui setelah mempelajari fluida statis. Pada bahan ajar ini kita akan
mempelajari hukum-hukum dasar fluida statis, dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-
hari.

1 TEKANAN HIDROSTATIS
Secara umum, tekanan didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada suatu bidang
(F) per satuan luas bidang (A) tersebut. Secara matematis,besar tekanan yang diberikan
oleh sebuah gaya dapat dihitung dengan persamaan:
F
P= ..............................................................(1)
A
dengan:
F = gaya (N),
A = luas permukaan (m2), dan
2
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1

P = tekanan (N/m2 = Pascal).


Persamaan (1) menyatakan bahwa tekanan P berbanding terbalik dengan luas
permukaan bidang tempat gaya bekerja. Jadi, untuk besar gaya yang sama, luas bidang
yang kecil akan mendapatkan tekanan yang lebih besar daripada luas bidang yang besar.
Bagaimana dengan tekanan yang dihasilkan oleh
fluida? Sedikit berbeda dengan tekanan pada zat padat,
tekanan yang dihasilkan oleh fuida menyebar ke segala
arah. Sementara pada zat padat, tekanan yang dihasilkan
hanya ke arah bawah (jika pada zat padat tidak diberikan
gaya luar lain, pada zar padat hanya bekerja gaya
Gambar 2. Tekanan
gravitasi). Biasanya, tekanan yang dihasilkan oleh fuida ini hidrostatik yang
dirasakan penyelam ter-
disebut tekanan hidrostatis,
gantung pada
Tekanan hidrostatik dipengaruhi kedalamannya. Hal kedalamannya.
ini dapat dirasakan oleh perenang atau penyelam yang merasakan adanya tekanan seluruh
badan, karena fluida memberikan tekanan ke segala arah.
Bagaimana kita bisa menentukan tekanan di
sembarang titik didalam fuida? Perhatikan Gambar 2 yang
menunjukkan suatu kotak besar yang berisi fluida, misalnya
air dengan massa jenis. Kita akan menentukan besarnya
tekanan hidrostatis di titik x yang berada pada kedalaman h
di bawah permukaan fluida. Bayangkan kita bisa membuat
sebuah silinder vertikal yang memiliki luas penampang A , Gambar 3. Tekanan
hidrostatis pada sembarang
dan menempatkannya sedemikian rupa sehingga titik pusat titik di dalam fluida
penampang alas tepat bersentuhan dengan titik x .
Tekanan hidrostatis yang bekerja pada alas silinder dihasilkan oleh berat silinder itu
sendiri. Berat silinder dapat kita hitung dengan cara berikut.
Berat silinder = mg= ρVg
Berat silinder = ρA h g
di mana ρ = massa jenis, A = luas penampang, h = kedalaman, dan g = percepatan
gravitasi.
Sesuai dengan Persamaan (1), besar tekanan di dasar silinder dapat dituliskan :
Berat Silinder
Tekanan=
Luas alas silinder
3
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1

ρA h g
P=
A

Ph= ρgh ...................................(2)

dengan:
Ph= tekanan hidrostatis (N/m2),
ρ = massa jenis fluida (kg/m3),
g = percepatan gravitasi (m/s2), dan
h = kedalaman titik dari permukaan fluida (m).
Semakin tinggi dari permukaan Bumi, tekanan udara akan semakin berkurang.
Sebaliknya, semakin dalam Anda menyelam dari permukaan laut atau danau, tekanan
hidrostatis akan semakin bertambah. Mengapa demikian? Hal tersebut disebabkan oleh
gaya berat yang dihasilkan oleh udara dan zat cair. Anda telah mengetahui bahwa
lapisan udara akan semakin tipis seiring bertambahnya ketinggian dari permukaan Bumi
sehingga tekanan udara akan berkurang jika ketinggian bertambah. Adapun untuk zat
cair, massanya akan semakin besar seiring dengan bertambahnya kedalaman. Oleh
karena itu, tekanan hidrostatis akan bertambah jika kedalaman bertambah
Jadi dapat kitasimpulkan bahwa tekanan hidrostatis hanya bergantung pada
massa jenis fluida, percepatan gravitasi, dan kedalaman. Tekanan hidrostatis tidak
bergantung pada luas wadah.
Perhatikan Gambar 3. Tekanan pada permukaan zat cair adalah
tekanan atmosfer P0 . Tekanan hidrostatis pada kedalamaan h
adalah h . Maka tekanan mutlak pada kedalaman h adalah :
P=P 0+ ρgh ....................................................(3)
Dengan : Gambar 4. Pada
P = Tekanan Mutlak (Pa) permukaan zat cair
bekerja tekanan atmosfer
P0= Tekanan atmosfer (Pa)
1 atmosfer (1 atm) = 76 cmHg = 1.01 x 105 N/m2

4
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1

Contoh Soal :
Seekor ikan berada pada kedalaman 5 m dari permukaan air sebuah danau. Jika massa
jenis air 1.000 kg/m3 dan percepatan gravitasi 10 m/s2, tentukan:
a. tekanan hidrostatik yang dialami ikan,
b. tekanan total yang dialami ikan!
Penyelesaian:
Diketahui : h = 5 m, ρ = 1000 kg/m3 , P0=1 atm
Ditanya : a. Ph ? b. P0 ?
Jawab :
a. Ph= ρgh=( 1000 ) ( 10 )( 5 )=5 x 104 N / m 2

b. P=P 0+ ρgh=( 1 x 105 ) + ( 1000 ) ( 10 ) ( 5 )=1,5 x 10 4 N /m2

Latihan 1.

Seorang penyelam mampu berada pada kedalaman 40 m di bawah permukaan laut. Jika
massajenis air laut 1,2 g/cm3 dan percepatan gravitasi 10 m/s², maka hitunglah besar
tekanan hidrostatis yang dialami penyelam!
2 Hukum Pokok Hidrostatis

Pada gambar 5. tersebut terdapat empat bejana yang


berbeda bentuk dan saling berhubungan. Ketika bejana-bejana
tersebut diisi fluida statik yang jenisnya sama ternyata dalam
keadaan setimbang ketinggian fluida pada tiap bejana sama.
Berdasarkan konsep tekanan hidrostatik, tekanan pada
Gambar 5. Bejana
masing-masing dasar bejana adalah sama. Keadaan fluida Berhubungan
seperti pada gambar dikenal dengan hukum pokok hidrostatika.
Hukum pokok hidrostatik menyatakan bahwa semua titik yang terletak pada kedalaman
yang sama dan dalam fluida yang sejenis, besar tekanan hidrostatiknya sama besar.
Perhatikan gambar 6. disamping. Berdasarkan Hukum
Pokok Hidrostatika, maka tekanan di titik A, B, dan C
besarnya sama.
P A =PB =PC =ρg h

Gambar 6. Tekanan
Hukum Pokok Hidrostatika dapat digunakan untuk Hidrostatis di A, B, dan C
adalah sama
menentukan massa jenis zat cair dengan menggunakan pipa U. Zat

5
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1

cair yang sudah diketahui massa jenisnya ( ρ2) dimasukkan dalam pipa U, kemudian zat
cair yang akan dicari massa jenisnya (ρ1 ) dituangkan pada kaki yang lain setinggi h1 .
Adapun h2 adalah tinggi zat cair mula-mula, diukur dari garis batas kedua zat cair.
Berdasarkan Hukum Pokok Hidrostatika, maka:
P A =PB
ρ1 . g . h1= ρ2 . g . h2
ρ1 h1=ρ2 . h2.............................................(4)
Contoh Soal :
Sebuah pipa U mula-mula diisi dengan air (U= 1.000 kg/m 3), kemudian salah satu
kakinya diisi minyak setinggi 10 cm. Jika selisih permukaan air pada kedua kaki 8 cm,
berapakah massa jenis air?
Penyelesaian:

Diketahui: = 10 cm, = 8 cm, 3

Ditanya :
Jawab:

x 10 =1000 x 8

= 800 kg/m3
Latihan 2.
Pada sebuah tabung dimasukkan air setinggi 8 cm, kemudian minyak setinggi 2 cm ( ρm =
0,8 g/cm3). Besar tekanan hidrostatis di dasar tabung tersebut adalah .... (g = 9,8 m/s2)

32Hukum Pascal
Di SMP kalian telah melakukan percobaan seperti pada gambar disamping.
Ketika ujung kantong plastik berisi air yang memiliki banyak lubang diperas, air
memancar dari setiap lubang sama kuat. Hasil percobaan inilah yang diamati oleh Blaise
Pascal yang dikenal dengan Hukum Pascal.
Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada fluida dalam
ruang tertutup diteruskan sama besar ke segala arah.

Penerapan Hukum Pascal dalam suatu alat, misalnya


dongkrak hidrolik, dapat dijelaskan melalui analisis seperti
6
Gambar 7. Prinsip kerja
sebuah dongkrak
hidrolik
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1

gambar disamping. Apabila penghisap 1 ditekan dengan gaya


F 1, maka zat cair menekan ke atas dengan gaya p A 1.
Tekanan ini akan diteruskan ke penghisap 2 yang besarnya
p A 2. Karena tekanannya sama ke segala arah, maka:
P1=P2
F1 F 2
= ......................................................(5)
A1 A2
Jika penampang pengisap dongkrak hidrolik berbentuk silinder dengan diameter
tertentu, maka persamaan di atas dapat pula dinyatakan sebagai berikut:
πd 21 πd 22
A1= dan A2=
4 4
F1 F2
2
= .......................................................(6)
d 1 d 22

Berdasarkan hukum ini diperoleh prinsip bahwa dengan gaya yang kecil dapat
menghasilkan suatu gaya yang lebih besar. Prinsip-prinsip hukum Pascal dapat
diterapkan pada alat-alat seperti dongkrak hidrolik, pompa hidrolik, mesin hidrolik
pengangkat mobil, mesin penggerak hidrolik, dan rem hidrolik pada mobil.

Contoh Soal:
Sebuah dongkrak hidrolik masing-masing penampangnya berdiameter 3 cm dan120 cm.
Berapakah gaya minimal yang harus dikerjakan pada penampang kecil untuk
mengangkat mobil yang beratnya 8.000 N?
Penyelesaian:
Diketahui: d 1= 3 cm = 0,03 m
d 2= 120 cm = 1,2 m
F 2= 8000 N
Jawab:
F1 F2
2
=
d 1 d 22

( ) ( )
2
d1 0,03
2
F 1= F2 = x 8000 = 5 N
d2 1,2
Jadi gaya yang diberikan pada penampang 1 adalah 5 N

7
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1

Latihan 3.
Alat pengangkat mobil memiliki luas pengisap masing-masing 0,10 m 2 dan 2 × 10–4 m2.
Alat tersebut digunakan untuk mengangkat mobil yang memiliki berat 15 × 10 3 N.
Berapakah gaya yang diberikan pada pengisap yang kecil ?

4 Hukum Archimedhes

Benda-benda yang dimasukkan pada fluida seakan-akan mempunyai berat yang


lebih kecil dari pada saat berada di luar fluida. Misalnya, batu terasa lebih ringan ketika
berada di dalam air dibandingkan ketika berada di udara.
Berat di dalam air sesungguhnya tetap, tetapi air melakukan gaya yang arahnya
keatas. Hal ini menyebabkan berat batu akan berkurang, sehingga batu terasa lebih
ringan. Berdasarkan peristiwa di atas dapat disimpulkan bahwa berat benda di dalam air
besarnya:

w air =w udara−F apung


Hukum Archimedes menyatakan bahwa Gaya apung yang bekerja pada suatu benda
yang dicelupkan sebagian atau selurahnya ke dalam suatu fluida sama dengan berat
fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut
Berdasarkan Hukum Archimedes, besarnya gaya apung ( F a) sama dengan berat
zat cair yang dipindahkan (w bf ), sehingga berlaku:
F a=w bf
Karenaw bf =mbf . g dan mbf = ρf . V bf , maka:
F a=m bf . g

….…………….……(7)
Keterangan:
F a=¿gaya apung/ke atas (N)
ρ f =¿ massa jenis fluida (kg/m3)
V bf =¿volume fluida yang dipindahkan (m3)
g=¿percepatan gravitasi (m/s2)

8
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1

Adanya gaya Archimedes dalam zat cair menjadikan benda yang dimasukkan
kedalam zat cair mengalami tiga kemungkinan, yaitu terapung, melayang, dan
tenggelam.
1. Terapung
Terapung adalah keadaan seluruh benda tepat
berada di atas permukaan zat cair atau hanya sebagian
benda yang berada di bawah permukaan zatcair. Benda
dapat terapung dikarenakan massa jenis benda lebih
kecil daripada massa jenis zat cair ( ρb < ρc ), sehingga
Gambar 9.Telur dalam keada-an
berat benda juga lebih kecil daripada gaya Archimedes terapung, melayang dan
tenggelam.
(wb< FA). Contoh peristiwa terapung antara lain, gabus
atau kayu yang dimasukkan ke dalam air.
2. Melayang
Melayang adalah keadaan benda yang berada di antara permukaan dan dasar dari zat
cair. Benda dapat melayang dikarenakan massa jenis benda sama dengan massa jenis zat
cair ( ρ b = ρc ), sehingga berat benda menjadi sama dengan gaya Archimedes (w b=FA).
Dengan kata lain, berat benda di dalam zat cair sama dengan nol. Contoh peristiwa
melayang adalah ikan-ikan di dalam perairan.
3. Tenggelam
Tenggelam adalah keadaan benda yang berada di dasar zat cair. Benda dapat
tenggelam dikarenakan massa jenis benda lebih besar dari-pada massa jenis zat cair ( ρb >
ρ c ), sehingga berat benda juga lebih besar daripada gaya Archimedes (wb> FA). Contoh
peristiwa tenggelam, antara lain, batu yang dimasukkan ke dalam air.

Gambar 10. Benda dalam keadaan terapung, melayang dan


tenggelam.
9
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1

Contoh Soal :
Sebuah besi yang volumenya 0,02 m³ tercelup seluruhnya di dalam air. Jika massa jenis
air 10³ kg/m³, maka hitunglah gaya keatas yang dialami besi tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui : V = 0,02 m3
Ρ = 10³ kg/m³
g = 10 m/s²
Ditanyakan: Fa= ...?
Jawab :
Fa= ρc× V × g
= 10³ × 10 × 0,02
= 200 N
Jadi, gaya keatas yang di alami besi sebesar 200 N.
Latihan 4.
Sebuah benda massa 5 kg dimasukkan ke dalam air ( ρ=¿1.000 kg/cm3). Ketika di dalam
air berat benda menjadi 20 N. hitunglah:
a. Gaya tekan ke atas terhadap benda
b. Volume benda
c. Massa jenis benda

5 Tegangan Permukaan

Tahukah kamu apakah itu tegangan permukaan? Untuk mengetahuinya


perhatikan fenomena berikut !

Gambar 11. Nyamuk terapung di atas airGambar 12. Tetesan air berbentuk bola

Mengapa nyamuk dapat terapung di atas permukaan air dan air yang jatuh

10
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1

pada daun berbentuk bola bukan aliran? Untuk memahami hal tsb, Cobalah
percobaa sederhana berikut.

Isilah sebuah gelas dengan air hingga hampir


penuh. Kemudian letakkan silet di atas
permukaannya dengan hati-hati. Silet akan
mengapung di atas air. Mengapa silet yang
massa jenis lebih besar dibanding air dapat
mengapung?Kemudian tambahkan sedikit
detergen pada air. Silet akan segera tenggelam.
Mengapa setelah ditambahkan detergen silet
tenggelam ?
Gambar 13. silet mengapung diatas air
Berdasarkan pengamatan di atas, saat zat cair di tekan oleh silet, permukaan zat
cair tampak seperti kulit yang tegang. Sifat tegang ini yang disebut dengan tegangan
permukaan. Dapat kita simpulkan bahwa tegangan permukaaan merupakan
kecenderungan zat cair untuk menegang sehingga membentuk lapisan tipis yang elastis.
Mengapa dapat terjadi tegangan permukaan ?
Tegangan permukaan dapatdijelaskan dengan
memperhatikan gaya yang dialami oleh partikel zat cair. Jika
dua partikel zat cair berdekatan akan terjadi gaya tarik-
menarik. Gaya tarik-menarik antara partikel-partikel yang
sejenis disebut kohesi. Sedangkan, gaya tarik menarik
antarpartikel yang berbeda jenis disebut dengan adhesi.Bola A
adalah molekul yang berada dalam zat cair,sedangkan bola B Gambar 14. Tegangan
permukaan zat cair
adalah molekul yang berada di permukaanzat cair. Pada bola
A, bekerja gaya sama besar ke segala arah sehingga resultan
gaya yang bekerja pada A sama dengan nol.
Pada bola B, hanya bekerja gaya yang arahnya ke bawah dan ke samping (karena di
atasnya tidak terdapat partikel zat cair) sehingga resultan gaya-gaya yang bekerja berarah
ke bawah. Resultan gaya ini yang mengakibatkan lapisan atas zat cair seakan-akan
tertutup oleh selaput yang elastis. Selaput ini cenderung menyusut sekuat mungkin,
sejumlah cairan tertentu membentuk permukaan sesempit mungkin. Inilah yang disebut
tegangan permukaan. Oleh karena itu, setetes air pada keran, daun talas ataupun sarang
laba-laba berbentuk bola. Sebab, dalam bentuk bola cairan mendapat daerah permukaan
tersempit. Selaput tipis tersebut yang membuat silet tidak tenggelam dalam air, sebab
11
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1

massa silet dapat diatasi oleh selaput tipis ini. Namun, ketika ditetesi detergen, hal ini
menyebabkan tegangan permukaan turun, dan silet tenggelam.
Perhatikan gambar disamping, pada gamabr
ditunjukaan contoh lain dari tegangan permukaan. Seutas
kawat dibengkokkan hingga berbentuk U dan seutas kawat
kedua yang dapat meluncur pada kaki-kaki kawat U. Ketika
alat ini dicelupkan dalam larutan sabun dan dikeluarkan,
kawat kedua (jika beratnya tidak begitu besar) akan tertarik
ke atas. Untuk menahan kawat ini agar tidak meluncur ke
atas, kita perlu mengerjakan gaya kebawah. Total gaya ke Gambar 15. kawat kedua
bawah adalah F= T+w. cenderung meluncur ke atas
karena gaya permukaan
Jikal adalah panjang peluncur kawat maka gayaF
bekerja pada panjang total 2l karena selaput tipis air sabun memiliki dua sisi permukaan.
Dengan demikian, tegangan permukaan didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya
tegangan permukaan F dengan panjang d tempat gaya tersebut bekerja yang secara
matematis dinyatakan dengan persamaan

….
………………………………(8)
Keterangan:
γ = tegangan permukaan (N/m)
F= gaya pada permukaan zat cair (N)
l = panjang permukaan (m)
Tegangan permukaan bukan merupakan gaya namun melainkan gaya dibagi
dengan panjang. Sehingga satuan tegangan permukaan adalah N/m
Contoh Soal :
Batang jarum yang panjangya 5cm diletakan secara perlahan- lahan di atas permukaan
air. Apabila tegangan permukaan air 0,07 N/m. Tentukan besarnya gaya tegang
permukaan pada jarum!
Penyelesaian:
F=γ .l
= 0,07 x 0,05
¿ 0,00035 N

12
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1

Latihan 5.
Etil alkohol naik 25 mm dari sebuah pipa kapiler yang berdiameter 0,4 mm. Jika massa
jenis etil alkohol 0,79 gr/cm3. Berapakah tegangan permukaan etil alkohol jika sudut
kontak antara etil alcohol dengan gelas 30 ?

6 Kapilaritas

Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan gejala kapiler? Untuk mengetahuinya
perhatikan fenomena berikut !

Gambar 16. Kapilaritas pada tanaman Gambar 17. Kapilaritas pada


dinding rumah

Mengapa air dapat naik dari akar ke daun ? Mengapa dinding rumah yang
retak terasa basah, padahal atap tidak bocor?
Sebelum membahas tentang kapilaritas, kita harus tahu mengenai peristiwa
meniskus cekung dan meniskung cembung pada zat cair. Saat air dimasukkan ke dalam
tabung kaca, gaya adhesi (gaya tarik menarik molekul air dengan tabung kaca)molekul
cairan lebih kuat daripada kohesi, maka permukaan cairan akan membentuk lengkungan
ke atas. Inilah yang disebut dengan meniskus cekung. Saat raksa dimasukkan ke dalam
tabung kaca, gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul cairan)molekul cairan lebih
kuat daripada adhesi, maka permukaan cairan akan membentuk lengkungan ke atas.
Inilah yang disebut dengan meniskus cembung.

13
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1

θ
θ
RAKSA
AIR

Meniskus cekungg θ< 90


Meniskus cembung θ> 90

Gambar 18. Meniskus cembung dan cekung


Pada saat permukaan cekung sudut kontak berbentuk lancip (kurang dari 90 0 ),
saat permukaan cembung sudut kontak berbentuk tumpul (lebih dari kurang dari 900 ).
Kapilaritas dipengaruhi oleh adhesi dan kohesi. Untuk zat cair yang membasahi
dinding pipa (θ < 90° ), permukaan zat cair dalam pipa naik lebih tinggi dibandingkan
permukaan zat cair di luar pipa. Sebaliknya, untuk zat cair yang tidak membasahi dinding
pipa (θ < 90° ) permukaan zat cair di dalam pipa lebih rendah daripada permukaan zat cair
di luar pipa. Untuk lebih jelasnya perhatikan di bawah ini .

Gambar 19. Diagram gaya pada kapilaritas


Mengapa permukaan zat cair bisa naik atau turun dalam permukaan pipa kapiler?
Perhatikan Gambar diatas menunjukkan zat cair yang mengalami meniskus cekung.
Tegangan permukaan menarik pipa ke arah bawah karena tidak seimbang oleh gaya
tegangan permukaan yang lain. Sesuai dengan hukum III Newton tentang aksi reaksi,
pipa akanmelakukan gaya yang sama besar pada zat cair, tetapi dalam arah berlawanan.
Gaya inilah yang menyebabkan zat cair naik. Zat cair berhenti naik ketika berat zat cair
dalam kolam yang naik sama dengan gaya ke atas yang dikerjakan pada zat cair.
w=F

14
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1

Jika massa jenis zat cair adalah ρ , tegangan permukaan γ , sudut kontak θ , kenaikan
zat cair setinggi h, dan jari-jari pipa kapiler adalah r, maka berat zat cair yang naik dapat
ditentukan melalui persamaan berikut.
w=mg
w=ρVg

w=ρπ r 2 hg

Komponen gaya vertikal yang menarik zat cair sehingga naik setinggi h adalah:
F=( γcosθ ) ( 2 πr ) =F=2 πrγcosθ
Jika nilai F ganti dengan ρπ r 2 hg, maka persamaannya menjadi seperti berikut.
2
ρπ r hg=2 πrγcosθ

………….…………..(9)

Keterangan:
h = kenaikan/penurunan zat cair dalam pipa (m)
γ = tegangan permukaan N/m
θ = sudut kontak (derajat)
ρ =massa jenis zat cair (hg/m3)
r = jari-jari pipa (m)

Berdasarkan penjelasan di atas, kapilaritas merupakan peristiwa naik atau turunnya zat
cair melalui celah-celah kecil (pipa kapiler) Pembuluh xylem yang terdapat pada batang
dan akar tumbuhan dianggap sebagai pipa kapiler. Air akan naik melalui pembuluh kayu
(xylem) sebagai akibat dari gaya adhesi antara dinding pembuluh kayu dengan molekul
air. Begitu juga dengan air yang dapat merembes ke atas melalui retakan tembok
sehingga membasahi tembok.
Contoh Soal :
Sebuah pipa kapiler yang jari-jarinya 1 mm berisi raksa yang massa jenisnya 13,6 g/cm3.
Jika sudut kontak, tegangan permukaan, dan percepatan gravitasi berturut-turut 120o,
1,36 N/m, 10 m/s2, maka tentukan penurunan raksa dalam pipa kapiler tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui : r = 1 mm = 10–3m

= 13,6 g/cm3= 13.600 kg/m3


15
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1

= 120o, cos 120o= 0,5


g = 10 m/s2
Ditanyakan: h= ...?
Jawab :

Latihan 6.
Sebuah pipa kapiler berdiameter 2/3 mm dimasukkan tegak lurus ke dalam bejana yang
berisi cairan dengan massa jenis = 1,92 gr/cm3. Sudut kontak antara air raksa dengan
pipa adalah 370. Bila tegangan muka zat cair adalah 0,06 N/m, maka tentukanlah tinggi
naiknya zat cair dalam pipa kapiler dihitung dari permukaan zat cair dalam bejana (g =
10 m/s2) !

7 Viskositas

Pada zat padat yang bersentuhan menimbulkan gaya gesekan satu sama lain
ketika keduanya bergerak. Begitu pula pada fluida, gerakan dari lapisan fluida juga
menimbulkan gesekan, yang disebut viskositas fluida.
Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya
gesekan di dalam fluida. Makin besar viskositas suatu fluida, makin sulit suatu fluida
mengalir dan makin sulit suatu benda bergerak di dalam fluida tersebut. Didalam zat cair,
viskositas dihasilkan oleh gaya kohesi antara molekul zat cair. Sedangkan dalam gas,
viskositas timbul sebagai akibat tumbukan antara molekul gas.
Fluida yang berbeda memiliki besar viskositas yang berbeda : sirup lebih kental
dari air, madu lebih kental dari minyak sayur, zat cair pada umumnya lebih kental dari
gas. Viskositas fluida yang berbeda dapat ditentukan secara kuantitatif dengan besaran
yang disebut koefisien viskositas(η). Satuan SI untuk koefisien viskositas adalah
Ns/m2atau pascal sekon (Pa s).

16
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1

Perhatikan gambar 20. disamping, dimana


suatu lapisan fluida ditempatkan diantara dua
papan, satu papan bergerak, sedangkan satu
papan lagi diam. Fluida bersentuhan dengan
masing-masing papan akibat adanya gaya adhesi
antara papan dan fluida, sehingga ketika papan
atas bergerak dengan kecepatan v , fluida dibagian
Gambar 20. Penentuan Viskositas
atas juga bergerak dengan kecepatan yang sama.
Sementara itu, fluida yang bersentuhan dengan papan yang diam juga diam. Lapisan
fluida yang diam menahan aliran lapisan yang persis diatasnya, yang juga menahan
lapisan berikutnya, dan seterusnya. Dengan demikian, ada variasi kecepatan dalam
fluida, dari nol sampai v tertentu. Jika kecepatan v ini dibagi dengan tebal lapisan l ,
v
maka besaran disebut gradien kecepatan.
l
Untuk menggerak papan yang atas diperlukan suatu gaya. Besar gaya yang
diperlukan ini ternyata sebanding dengan luas permukaan kontak masing-masing papan
A, sebanding dengan kecepatan v, dan berbanding terbalik dengan ketebalan lapisan l
(jarak antara dua papan). Untuk fluida yang berbeda, makin kental fluida tersebut , makin
besar gaya yang diperlukan. Konstanta pembanding untuk persamaan ini didefinisikan
sebagai koefisien viskositas (η ¿. Sehingga kita bisa menuliskan besar gaya yang
diperlukan untuk menggerakkan papan dengan persamaan :

v
F=ηA ..............................................................(10)
l
Berikut adalah koefisien viskositas berbagai fluida :
Tabel 1. Koefisien viskositas fluida
Fluida Suhu (0C) Koefisien Viskositas
η( Pa s )
Gas
Udara 0 0,0171 x 10-3
20 0,0182 x 10-3
40 0,0193 x 10-3
Karbondioksida 20 0,0147 x 10-3
Helium 20 0,0196 x 10-3
Hidrogen 0 0,009 x 10-3
Uap air 100 0,013 x 10-3
Zat Cair
Air 0 1,78 x 10-3
17
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1

20 1,00 x 10-3
40 0,651 x 10-3
100 0,3 x x 10-3
Darah 37 4 x 10-3
Plasma darah 37 1,5 x 10-3
Etil alkohol 20 1,2 x 10-3
Gliserin 20 1500 x 10-3
Oli (SAE 10) 30 200 x 10-3

Untuk suhu yang lebih rendah umumnya zat cair menjadi lebih kental (koefisien
viskositasnya lebih besar). Berlawanan dengan itu, gas akan berkurang kekentalannya
jika suhu turun. Makin kecil η . fluida makin menedekati fluida ideal (η=0 ¿
Hukum Stokes dan Kecepatan Terminal
Apabila suatu benda bergerak dengan kelajuan v dalam suatu fluida kental yang
koefisien viskositasnya η, maka benda tersebut akan dihambat geraknya oleh gaya
gesekan fluida pada benda tersebut. Besarnya gaya gesekan fluida yaitu Fs= kη v. dengan
k adalah konstanta yang bergantung pada bentuk geometris benda.
Berdasarkan perhitungan laboratorium, pada tahun 1845, Sir George Stoker
menunjukkan bahwa untuk benda yang bentuk geometrisnya berupa bola nilai k = 6 π r.
Bila nilai k dimasukkan kedalam persamaan, maka diperoleh persamaan yang dikenal
sebagai hukum Stokes.
F s=6 π r η v
.....................................................................(11)

Keterangan:
Fs= gaya gesekan stokes (N)
η = koefisien viskositas fluida (Pa s)
r = jari-jari bola (m)
v = kelajuan relatif bola terhadap fluida (m/s)
Perhatikan Gambar disamping! Sebuah bola
dijatuhkan dalam sebuah fluida. Gaya-gaya yang bekerja
pada bola adalah gaya berat w, gaya apung Fa, dan gaya
hambat akibat viskositas atau gaya stokes Fs. Ketika
dijatuhkan, bola bergerak dipercepat. Namun,saat Gambar 21. Gaya yang bekerja
kecepatannya bertambah gaya stokesnya juga bertambah. pada bola.

Akibatnya, pada suatu saat bola akan mencapai keadaan


seimbang sehingga bergerak dengan kecepatan konstan.

18
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1

Kecepatan ini disebut kecepatan terminal. Pada kecepatan terminal, resultan yang
bekerja pada bola sama dengan nol. Misalnya sumbu vertikal ke atas sebagai sumbu
positif, maka pada saat kecepatan terminal tercapai berlaku berlaku persamaan berikut.
∑ F=0
F a+ F s=w
ρ f V b g+6 π r η v= ρb V b g
6 π r η v=ρ b V b g− ρf V b g
6 π r η v=g V b ( ρ b−ρf )
g V b (ρb −ρf )
vT = …………………………(12)
6π r η
4 3
Untuk benda berbentuk bola dengan V = π r , persamaannya menjadi seperti berikut:
3

vT =
g ( 43 π r )( ρ −ρ )
3
b f

6πrη
2
2 r g ρ −ρ ¿
vT = ( b f .......................................(13)
9 η
Keterangan:
vT = kecepatan terminal (m/s)
ρb =massa jenis bola (kg/m3)
ρ f =massa jenis fluida (kg/m3)

Contoh Soal :
Sebuah bola besi yang berjari-jari 0,2 cm ( = 5.000 kg/m3) dijatuhkan ke dalam

sebuah drum yang berisi minyak. Jika koefisien viskositas minyak = 11 x 10-2kg/ms,
maka hitunglah kecepatan terminalnya!
Diketahui :
r = 0,2 cm = 2 x 10–3m

f= 900 kg/m3

b = 900 kg/m3

= 11 x 10-2kg/ms

Ditanyakan: = ...?
Jawab :
19
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1

= 0,165 m/s

Latihan 7.
Sebuah bola logam berdiameter 200 mm jatuh ke dalam cairan gliserin yang memiliki
kecepatan 0,2 m/s. Berapakah gaya gesekan Stokes antara bola dan gliserin ?

E Evaluasi
1. Perhatikan gambar bejana dibawah
1. Perhatikan gambar berikut ! b. 4:1 e. 1 : 1
c. 3 : 2
3. Pada sebuah tabung dimasukkan air
setinggi 8 cm, kemudian minyak
setinggi 2 cm ( ρ m = 0,8 g/cm3). Besar
tekanan hidrostatis di dasar tabung
tersebut adalah .... (g = 9,8 m/s2)
Jika diketahui massa jenis oli 0,8 a. 695 Pa d. 941 Pa
g/cm3 dan massa jenis raksa sebesar b. 768 Pa e. 1000 Pa
13,6 g/cm3, perbedaan tinggi c. 856 Pa
permukaan raksa dengan oli 4. Tekanan mutlak pada kedalaman 50
adalah .... meter di bawah permukaan danau
b. 62 mm d. 68 mm adalah... (massa jenis air danau 1
c. 64 mm e. 70 mm g/cm3, g = 10 m/s2, dan tekanan
d. 66 mm atmosfer = 105 Pa)
2. Titik A dan B berada dalam a. 1 ×105 N/m2
air.Kedalaman titik A dan B dari b. 4 ×105 N/m2
permukaan air masing-masing 10 cm c. 7,5×105N/m2
dan 40 cm. Perbandingan tekanan d. 5 ×105 N/m2
hidrostatis di titik A dan titik B e. 6 ×105 N/m2
adalah .... 5. Pada gambar di bawah,kaki kanan
a. 1 : 5 d. 1 : 4 diisi dengan air raksa (massa jenis =
20
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1

13,6 g/cm3), sedangkan kaki kiri 8. Sebuah pompa hidrolik dengan


diisi dengan cairan yang tidak perbandingan diameter pengisap 1 :
tercampur dengan air raksa. 20. Apabila pada pengisap besar
digunakan untuk mengangkat beban
16.000 N, maka besar gaya minimal
yang dikerjakan pada pengisap kecil
adalah….
Massa jenis cairan tersebut a. 20 N d. 80 N
adalah .... b. 40 N e. 800 N
a. 11,7 g/cm 3
d. 1,9 g/cm 3
c. 50 N
b. 9,4 g/cm 3
e. 1,6 g/cm 3
9. Selisih tekanan hidrostatik darah di
c. 2,6 g/cm 3
antara otak dan telapak kaki
6. Alat pengangkat mobil memiliki luas seseorang yang tinggi badannya 165
pengisap masing-masing 0,10 m dan 2
cm adalah ...
2 × 10 m . Alat tersebut digunakan
–4 2
(Anggap massa jenis darah 1,0 × 103
untuk mengangkat mobil yang kg/m3 dan g = 10 m/s2)
memiliki berat 15 × 103 N. Gaya a. l,65 × 102 N/m2
yang harus diberikan pada pengisap b. l,65 × l03 N/m2
yang kecil adalah .... c. l,65 × 104 N/m2
a. 10 N d. 45 N d. 0,83 × 104 N/m2
b. 20 N e. 60 N e. 0,83 × l03 N/m2
c. 30 N 10. Di dalam bejana yang bersi air
7. Penghisap sebuah pompa hidrolik mengapung segumpal es yang
memiliki luas sebesar A m , hendak 2
massajenisnya 0,9 g/cm3.Volum es
digunakan untuk mengangkat mobil yang tercelup pada air adalah 0,18
yang beratnya WN. Gaya yang harus m3.Volum es seluruhnya adalah ....
diberikan pada penghisap yang a. 0,2 m3
lainnya jika luas penampangnya A/5 b. 0,25 m3
m2 adalah .... c. 0,3 m3
a. W/5 N d. 25 W N d. 0,41 m3
b. W/10 N e. 5 WN e. 0,5 m3
c. 10 W N

21
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1

11.Balok yang tingginya 30 cm dan kontak antara etil alcohol dengan


massa jenisnya0,75 gr/cm3 gelas 30 adalah……
mengapungdi atas zatcairyang a. 2280 x 10−3 N /m
massajenisnya 1,2 gr/cm3. Tinggi b. 2,280 x 10−3 N /m
balok yang munculdi permukaan zat c. 4560 x 10−3 N /m
cair adalah d. 4,56 x 10−3 N /m
a. 5,85 cm
e. 9,12 x 10−3 N /m
b. 9,75 cm
14. Kecepatan maksimum dari tetes air
c. 11,25 cm
hujan yang berjari-jari 0,3 mm
d. 13 cm
yangjatuhdi udara (𝞺 udara =1,29
e. 15 cm
kg/m3) dengan η = 1,8 x l0-5

12. Jika pipa kapiler dengan diameter


kg/sdang = 9, 8 m/s2 adalah ....
0,4 mm dicelupkan ke dalam air
A. 8,15 m/s
akan memnghasilkan sudut kontak
B. 10,87 m/s
600. Kenaikan air dalam pipa
C. 13,19 m/s
kapiler yang mempunyai tegangan
D. 15,26m/s
permukaan 0,02 N/m adalah ….
E. l7,l m/s
a. 100 mm
15. Jika pipa kapiler dengan diameter
b. 10 mm
0,4 mm dicelupkan ke dalam air
c. 1 mm
akan memnghasilkan sudut kontak
d. 0,1 mm
600. Kenaikan air dalam pipa
e. 0,01 mm
kapiler yang mempunyai tegangan
permukaan 0,02 N/m adalah ….
13. Etil alkohol naik 25 mm dari sebuah
a. 100 mm
pipa kapiler yang berdiameter 0,4
b. 10 mm
mm. Jika massa jenis etil alkohol
c. 1 mm
0,79 gr/cm3. Maka tegangan
d. 0,1 mm
permukaan etil alkohol jika sudut
e. 0,01 mm

22
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1

F Daftar Pustaka

Bob Foster. 2011. Akselerasi Fisika 1 untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga
Giancoli. 2001. Fisika Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga
Marthen Kanginan.2007. Fisika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga

23

You might also like