You are on page 1of 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kewirausahaan dapat dilakoni dan di pelajari siapapun. Latar belakang

ilmu yang dikuasai seseorang bukanlah halangan untuk berwirausaha. Praktik

kewirausahaan intinya adalah melihat sebuah peluang menjadi awal suatu ide

untuk menancapkan sebuah roda usaha. Namun , hal itu perlu ditindak lanjuti

dengan upaya eksploitasi peluang sehingga menciptkan keuntungan yang

menjanjikan. Dalam hal ini, tidak semua orang mampu melihat peluang usaha.

Jika peluang usaha dikelola dengan baik, diharapkan kemandirian terbangun

sehingga gairah usaha ini menjadi semacam “ virus “ yang menyebar dalam dada

setiap orang.

Jika mencari definisi kewirausahaan, kita akan menemukannya dengan

banyak versi. Akan tetapi, sebenarnya semua versi menunjukan kea rah yang

sama. Istilah kewirausahaan, kata dasarnya berasal dari terjemahaan entrepreneur,

yang dalam bahasa inggris dikenal sebagai between taker atau go between. Pada

abat pertengahan, istilah entrepreneur digunkan untuk menggambarkan seorang

actor yang memimpin proyek produksi.

Konsep wirausaha secara lengkap dikemukakan oleh Muhammad bani. Ia

mendobrak system ekonomiyang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa

baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku

baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya melaluiorganisasi bisnis yang baru

1
ataupun yang telah ada. Dalam deinisi tersebut ditekankan bahwa kewirausahaan

adalah orang yang melihat adanya peluang kemudian menciptakn sebuah

organisasi untuk memanaatkan peluang tersebut. Sementara itu, proses

kewirausahaan adalah meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk

mengejar serta memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi.

Menurut pemilik Rumah Jangkrik Awiligar kewirausahaan adalah suatu

menciptakan nilai tamabah dengan jalan mengkombinasikan sumber sumber

melalui cara cara baru dan berbeda untuk memenangi persaingan, nilai

tambah tersebut dapat diciptakan dengan carabaru untuk menghasilkan barang dan

jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada,

dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.

Berdasarkan konsep tersebut , kewirausahaan dapat di simpulkan sebagai

suatu kemampuan kreatif, dan inovatif yang di jadikan kiat dasar untuk

menciptakan nilai tambah barang jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk

menghadapi resiko.

Dari beberapa penelitian mengedintifikasi bahwa pemilik bisnis mikro,

kecil, atau percaya bahwa mereka cenderung bekerja lebih keras, menghasilkan

lebih banyak uang, dan lebih membanggakan daripada bekerja di suatu

perusahaan besar. Sebelum mendirikan usaha, setiap calon wirausaha sebaiknya

mempertimbangkan manfaatkepemilikikan bisnis mikro, kecil atau menengah.

merumuskan manfaat kewirausahaan adalah sebagai berikut:

1. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri

memiliki usaha sendiri akan memberikan kebebasan dan peluang bagi

2
pebisnis untuk mencapai tujuan hidupnya. Pebisnis akan mencoba

memenangkan hidup mereka dan memungkinkan mereka untuk

memanfaatkan bisnisnya guna untuk untuk mewujudkan cita- citanya.

2. Memberi peluang melakukan perubahan Semakin banyak bisnis yang

memulai usahanya karena mereka dapat menagkap peluang untuk

melakukan berbagai perubahan yang menurut mereka sangat penting.

Mungkin berupa penyediaan perumahan sederhan yang sehat dan layak

pakai, dan mendirikan daur ulang limbah untuk melestarikan sumber daya

alam yang terbatas, pebisnis kini menemukan cara untuk

mengombinasikan wujud kepedulian mereka terhadap berbagai masalah

ekonomi dengan sosial dengan harapan untuk menjalani hidup yang lebih

baik.

3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya Banyak orang

menyadari bahwa bekerja di suatu perusahaan seringkali membosanka,

kurang menantang dan tidak ada daya tarik. Hal ini tentu tidak berlaku

bagi seorang wirausahawan, bagi mereka tidak banyak perbedaan antara

bekerja atau menyalurkan hobi atau bermain, keduanya sama saja. Bisnis-

bisnis yang dimiliki oleh wirausahawan merupakan alat untuk menyatakan

aktualisasidiri. Keberhasilan mereka adalah suatu hal yang ditentukan oleh

kreativitas, antusias, inovasi, dan visi mereka sendiri. Memiliki usaha atau

perusahaan sendiri memberikan kekuasaan kepada mereka, kebangkitan

spiritual dan mampu mengikuti minat atau hobinya sendiri.

4. Memiliki peluang untruk meraih keuntungan Walaupun pada tahap awal

3
uang bukan daya tarik utama bagi wirausahawan, keuntungan

berwirausahawan merupakan faktor motivasi yang penting untuk

mendirikan usaha sendiri, kebanyakan pebisnis tidak ingin menjadi kaya

raya, tetapi kebanyakan diantara mereka yang menang menjadi

berkecukupan. Hampir 75% yang termasuk dalam daftar orang terkaya

merupakan wirausahawan generasi pertama.

5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakan dan

mendapatkan pengakuan atas usahanya Pengusaha atau pemilik usaha

kecil seringkali merupakan warga masyarakat yang paling dihormati dan

dipercaya. Kesepakatan bisnis berdasarkan kepercayaan dan saling

merhormati adalah cirri pengusaha kecil.Pemilik menyukai kepercayaan

dan pengakuan yang diterima dari pelanggan yang telah dilayani dengan

setia selam bertahun-tahun. Peran penting yang dimainkan dalam system

bisnis dilingkungan setempat serta kesadaran bahwa kerja memilki

dampak nyata dalam melancarkan fungsi sosial dan ekonomi nasional

adalah merupakan imbalan bagi manajer perusaan kecil.

6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan

menumbuhkan rasa senang dalam mengerjakan Hal yang didasarkan oleh

pengusaha kecil atau pemilik perusahaan besar adalah bahwa kegiatan

usaha mereka sesungguhnya bukan kerja.

4
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang, maka dapat dibuat

beberapa rumusan masalah sebagai berikut.

1. Jelaskan profil pelaku usaha yang di wawancarai ?

2. Berapa jumlah karyawan pelaku usaha yang di wawancarai ?

3. Bagaimana strategi pemasarn pelaku usaha yang di wawancarai?

4. Berapa omset pelaku usaha yang di wawancarai?

5. Bagaimana permintaan pasar dalam usaha?

6. Kendala apa saja yang dihadapi oleh pelaku usaha?

7. Konflik apa saja yang timbul dalam usaha?

C. Tujuan

Tujuan penulisan berdasarkan rumusan permasalahan di atas dapat disimpulkan

tujuan dari penulisan adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui profil pelaku usaha yang di wawancarai

2. Untuk mengetahui Berapa jumlah karyawan pelaku usaha yang di

wawancarai

3. Untuk mengetahui strategi pemasarn pelaku usaha yang di wawancarai

4. Untuk mengetahui omset pelaku usaha yang di wawancarai

5
5. Untuk mengetahui permintaan pasar dalam usaha

6. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi oleh pelaku usaha

7. Untuk mengetahui Konflik apa saja yang timbul dalam usaha

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Profil Usaha

Proses pendidikan tidak hanya diselenggarakan di lembaga formal atau

Sekolah, namun juga diselenggarakan di lembaga non formal. Pendidikan

yangdiperoleh di lembaga non formal lebih beragam dan lebih memfokuskan pada

pembentukan suatu keterampilan kecakapan hidup. Penyelenggaraan pendidikan

non formal mengarahkan warga belajar untukmemperoleh keterampilan yang bisa

diaplikasikan secara nyata dan menjadisumber usaha kerja mandiri bagi warga

belajar nya. Penyelenggaraan pendidikannon formal dapat berupa Pendidikan

Kecakapan Hidup (PKH) dan LembagaKursus dan Pelatihan (LKP).

Lembaga Kursus dan Pelatihan merupakan dua satuan pendidikan

nonformal seperti yang tertera dalam pasal 26 ayat (5) Undang Undang Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa:

“Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal

pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan

diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi”. Program-program yang dapat

diselenggarakan oleh lembaga kursus dan pelatihan ini adalah pendidikan

6
kecakapan hidup, pendidikan kepemudaan, pemberdayaan perempuan, pendidikan

keaksaraan, pendidikan keterampilan kerja, pendidikan kesetaraan dan/atau

pendidikan nonformal lain yang diperlukan masyarakat.

Salah satu kursus yang cukup diminati masyarakat adalah kursus menjahit.

Kursus ini mampu menjawab kebutuhan masyarakat dalam industri pakaian,

mengingat bahwa saat ini iklim industri konveksi semakin meningkat dan

permintaan pasar konveksi semakin besar sehingga perusahaan banyak

membutuhkan tenaga buruh jahit untuk memenuhi permintaan pasar.

LPK Juli adalah salah satu lembaga non pemerintah yang

menyelenggarakan kursus dibidang keterampilan menjahit pakaian khusus wanita

dan anak-anak yang ada di kota Makassar. LPK ini memberikan

pendampingan kepada peserta didik agar memiliki kompetensi, bersertifikat,

dan terserap dunia kerja atau berwirausaha.

Adapun latar belakang usaha atau lembaga pelatihan ini adalah banyaknya

masyarakat yang tidak dapat melanjutkan pendidikan di bidang formal dan

memberikan wadah bagi masyarakat yang memiliki keahlian dibidang menjahit.

Awal mula berdirinya usaha ini pada tahun 2010. Usaha ini dimulai dari

pendirinya yang menjahit sendiri dan usaha ini terus berkembang dikalangan

masyarakat sampai akhirnya usaha ini mendapatkan izin untuk mengembangkan

usahanya menjadi lembaga pelatihan kurus menjahit pada tahun 2017. Dimulai

dari 2017 inilah usaha menjahit ini berkembang dan dikenal dikalangan

masyarakat sampai akhirnya usaha ini memiliki banyak karyawan dan program-

program pelatihan menjahit.

7
B. Karyawan

LPK Juli awalnya memiliki karyawan yaitu, pendirinya saja. Tetpi, seiring

berjalannya dan berkembangkannya usaha LPK Juli memiliki karyawan dengan

cara merekrut beberapa orang yang memiliki keahlian dibidang menjahit. Sampai

saat ini LPK Juli memiliki 6 karyawan yang terdiri dari, pendiri dan 5 karyawan

lainnya.

C. Stategi Pemasaran

Cara memasarkan usaha ini yaitu, melakukan program-program yang

banyak diminati dikalangan masyarakat, melakukan perekrutan bimbingan

pelatihan menjahit secara offline dan gratis. Dan adapun cara lain untuk

memasarkan usaha ini yaitu dengan cara menentukan ketepatan model, corak dan

bentuk sesuai dengan keinginan pelanggan. Dan ketepatan waktu, dalam sektor

jasa peran waktu memegang peranan penting, ibarat janji merupakan pemancing

yang teramat dasyat, ketika konsumen di janjikan pada hari tertentu, sebaiknya

konsumen mendapatkan barang Jahitannya tepat sesuai janji, akan lebih baik jika

sehari sebelumnya.

Cara memasarkan usaha ini juga dapat melalui beberapa tahap yaitu :

1. Asah terus keterampilan soal mejahit, dari mulai pola, Jahitan hingga

finishing.

8
2. Gunakan bahan-bahan berkualitas dari mulai bahan, benang, kancing dan

aksesorisnya.

3. Selalu gunakan catatan model, ukuran , warna dan lain-lain untuk

menghindari komplain pelanggan atas ketidak cocokan pada saat

mengambil hasil.

4. Berikan servis yang memuaskan, ramah, tepat waktu dan senantiasa sabar

menghadapi macam-macam tingkah konsumen yang berbeda.

5. Kembangkan informasi tentang mode dan trends.

6. Gunakan alat-alat dan prasarana yang terbaik untuk menunjang kualitas

dan akurasi hasil Jahitan.

D. Omset penjualan

Omset merupakan sejumlah uang yang dihasilkan dari keberhasilan

penjualan produk / jasa selama masa jual yang ditentukan oleh perusahaan yang

kalkulasinya biasanya akan dilakukan sebulan sekali maupun satu tahun sekali.

Omset dari usaha ini sekitar 5-10 juta perbulannya diluar dari pengurangan

gaji karyawan.

E. Kendala-kendala yang dihadapi

Di era sekarang ini jika memiliki sebuah usaha tentunya usaha atau

lembaga yang digeluti tida terlepas yang namanya kendala. Apalagi dibidang

menjahit mungkin saja ada beberapa kendala yang dialaminya. Sama seperti

halnya di lembaga atau usaha LPK Juli ini dari mulai awal berdirinya sampai

sekarang ini memiliki banyak kendala diantaranya yaitu, memikirkan modal

9
usaha, naik turunnya minat masyarakat terhadap bidang menjahit, harus memiliki

karyawan yang ahli dalam bidang menjahit karena konsumen mmemberikan

kepercayaan kepada karyawan atau orang yang biasa ahli dalam bidangnya, harus

menjaga kualitas hasil produk yang dibuat oleh karyawan, dapat mengikuti

perkembangan zaman dan biasanya mendapatkan harga bahan dan produksi yang

tinggi sehingga itu biasanya dapat berdampak pada omset penjualan produk atau

jasa.

F. Konflik yang terjadi

Terjadinya sebuah konflik dalam suatu bisnis atau usaha memang bisa

dikatakan sangat rawan untuk terjadi, apalagi melihat bagaimana persaingan antar

pengusaha sangat ketat sehingga hal seperti ini pun rasanya sangat sulit untuk

Anda hindari.

Untuk konflik internal yang terjadi mungkin kesalah pahaman diantara

karyawan-karyawan, untuk konflik eksternal seperti ada yang dijahitkan dan tidak

sesuai keinginannya, tidak sesuai bayangannya. Untuk mengatasi konflik yang

terjadi di internal perlu adanya accommodating yaitu suatu usaha yang bisa

dilakukan untuk mengumpulkan berbagai pendapat pihak yang memang terlibat

konflik. Nantinya, mendapatkan dari orang orang yang terlibat konflik ini akan

digunakan untuk musyawarah sehingga konflik yang terjadi pun dapat

diselesaikan tanpa merugikan siapapun sehingga tetap adil. Dan untuk mengatasi

konflik yang terjadi di eksternal perlu adanya edukasi yang baik untuk konsumen

terhadap konflik yang terjadi.

10
G. Permintaan pasar

Pakaian sudah bukan sekedar kebutuhan tetapi juga sebagai bagian penting

untuk menunjang penampilan seseorang agar lebih percaya diri dan terlihat modis.

Pakaian juga biasanya digunakan untuk menunjukkan status sosial. Modelnya

yang semakin bervariasi memunculkan peluang bisnis baru, mulai dari bisnis

berjualan pakaian jadi, hingga peluang usaha menjahit baju sesuai dengan ukuran

dan model yang diinginkan pelanggan. Terlebih jika konsumen selalu update

mengenai trend fashion terbaru. Permintaan pasar di bidang usaha menjahit

tentunya akan perubah dari tahun-ketahun. Misalnya, model baju akan berubah,

corak baju, bahan dan kualitasya akan terus meningkat disetiap tahunnya. Sebagai

contoh, untuk model baju kemeja akan ada saatnya model baju kemeja akan

berubah menjadi model tunik dan bisa dijadikan sebagai luaran baju.

H. Motivasi

Motivasi dari lembaga atau usaha ini adalah jika kamu mempunyai wadah

untuk belajar jadikanlah wadah tersebut sebagai tempat untuk mengaplikasikan

kemampuan seseorang dibidang tersebut dan jadikan setiap pekerjaan bernilai

ibadah.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kewirausahaan dapat dilakoni dan di pelajari siapapun. Latar belakang

ilmu yang dikuasai seseorang bukanlah halangan untuk berwirausaha. Praktik

kewirausahaan intinya adalah melihat sebuah peluang menjadi awal suatu ide

untuk menancapkan sebuah roda usaha.

Di dalam berwirausahan tentunya pasti ada untung dan rugi, tidak semua

usaha yang di bangun menghasilkan untung, kadang kalanya juga usaha yang kita

jalankan mengalami kerugian, baik itu faktor internal maupun faktor eksternal,

akan tetapi kegagalan tersebut dapat dijadikan motivasi dan pengalaman untuk

meningkatkan usaha yang kita bangun agar dapat berkembang menjadi usaha

yang besar dan memiliki omset yang baik.

B. Saran

Dalam penyusunan makalah ini masih banyak kesalahan dan  kekurangan

oleh karena itu kritik dan saran  yang membangun dari semua pihak kami

harapkan guna memperbaiki dalam penyusunan makalah selanjutnya. Dari uraian

12
yang dikemukan didalam makalah ini besar harapan penulis agar pembaca

mendapatkan pengetahuan dan pemahaman tentang topik-topik pembahasan.

Disamping itu penulis sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kekhilafan dan

kesalahan maka penulis menyadari bahwa makalah ini tidak terlepas dari

kesalahan dan kekurangan.Oleh karena itu penulis meminta maaf dan sangat

mengharapkan masukan dari pembaca berupa kritikan dan saran terhadap makalah

ini.Mudah-mudah kritikan dan saran yang pembaca berikan menjadi ajang

perbaikan bagi kami penulis.

13

You might also like