You are on page 1of 12

INOVASI BETON RAMAH LINGKUNGAN

Masri A Rivai1,* Sudirman Kimi2* Revisdah3*


1
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Palembang Palembang,
Jln. Jend. A. Yani 13 Ulu Palembang 30263

ABSTRACT
In this study the author take Fly Ash and Powder Glass as an added ingredient in the concrete mix. This research
intend to know the effect of Fly Ash and Powder Glass on K-300 concrete compressive strenght.
This study uses cube-shaped specimens with the siza of 15 x 15 x 15. The total of test specimens in this study as
much as 45 sample, each 9 seal of test specimens in 5 condition that is normal, concrete + fly ash 5% + glass
powder 18%, concrete + fly ash 5% + glass powder 21%, concrete + fly ash 5% + glass powder 24%, concrete
+ fly ash 5% + glass powder 27%.
After concrete compressive strenght test, the concrete strength og the concrete at age 3, 7 and 28 days with normal
condition at 3 days age aqual to 139.26 Kg/Cm2, at age 7 day equal to 202.17 Kg/Cm2 and age 28 day of 307.01
Kg/Cm2. And the value of compressive strength of concrete characteristic with the use of Fly Ash 5% + glass
powder 18% has the highest value of concrete compressive strength that is at 3 days age of 151.13 Kg/Cm 2, 7 day
age equal to 21175 Kg/Cm2 and age 28 is 312.81 Kg/Cm2 . These result exceed the copressive strength values of
normal concrete characteristic and show that fly ash and glass powder can increase the compressive of the
concrete.
Keywords : Mixed Concrete K-300, Fly Ash and Powder Glass As Added Materials, Strong
Pressure Concrete Analysis
INTISARI
Pada penelitian ini penulis mengambil Fly Ash dan Serbuk Kaca sebagai bahan tambah pada campuran beton.
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui pengaruh penggunaan Fly Ash dan Serbuk Kaca terhadap kuat tekan
beton K-300.
Penelitian ini menggunkan benda uji berbentuk kubus dengan ukuran 15x15x15. Jumlah keseluruan benda uji
pada penelitian ini sebnayak 45 sempel, masing-masing 9 sempel benda uji pada 5 kondisi yaitu beton normal,
beton + fly Ash 5% + serbuk kaca 18%, beton + fly Ash 5% + serbuk kaca 21%, beton + fly Ash 5% + serbuk kaca
24% dan beton + fly Ash 5% + serbuk kaca 27%.
Setelah dilakukan uji kuat tekan beton, maka kuat tekan beton karakteristik pada umur 3, 7, dan 28 hari dengan
kondisi normal pada umur 3 hari 139,26 Kg/Cm2, pada umur 7 hari sebesar 202,17 Kg/Cm2 dan umur 28 hari
307,01 Kg/Cm2. Dan nilai kuat tekan beton karakteristik dengan penggunaan fly Ash 5% + serbuk kaca 18%
memiliki nilai kuat tekan beton karakteristik yang tertinggi yakni pada umur 3 hari 151,13 Kg/Cm 2, pada umur 7
hari 211,75 Kg/Cm2 dan pada 28 hari 312.81 Kg/Cm2. Hasil tersebut melebihi nilai kuat tekan karakteristik beton
normal dan menunjukkan bahwa fly ash dan serbuk kaca meningkatkan kuat tekan beton.

Kata Kunci : Campuran Beton K-300, Fly Ash dan Serbuk Kaca Sebagai Bahan Tambah,
Analisa Kuat Tekan Beton

VOL 06, NO. 02, BULAN DESEMBER TAHUN 2019 74


PENDAHULUAN ini dapat menyebabkan pencemaran
Latar Belakang lingkungan. Banyak penelitian yang
Di era sekarang semakin dilakukan untuk memanfaatkan limbah
meningkatnya pabrik industri kaca juga kaca tersebut menjadi suatu yang lebih
mengakibatkan banyaknya limbah kaca berguna yaitu sebagai bahan campuran
dari sisa produksi. Beberapa limbah kaca adukan beton, dimana kaca tersebut
dari sisa produksi biasanya akan di buat diolah menjadi serbuk kaca. Penggunaan
kaca yang baru dan sisa lainnya di buang limbah serbuk kaca sebagai campuran
langsung di tanah atau di sungai begitu adukan
saja tanpa dimanfaatkan dengan baik hal
beton diharapkan mengurangi limbah sebagai campuran beton menunjukkan
kaca yang tidak terpakai lagi. Beton bahwa nilai kuat tekan beton pada umur
adalah campuran semen portland atau 28 hari dengan kadar fly ash 5% dan
semen hidrolik yang lain, agregat kasar, variasi kadar serbuk kaca 0%, 5%, 10%,
agregat halus dan air, dengan atau tanpa 15%, masih mengalami peningkatan
bahan tambahan yang membentuk massa mutu beton.
padat (SNI-03-2847,2002). Dalam penelitian ini penulis
Kaca adalah bahan amorf yang di mencoba manambah campuran beton
buat oleh silika kering dan oksida dasar. dengan fly ash 5% dan kadar variasi
Kekerasan kaca memberikan ketahanan serbuk kaca untuk mencari tahu batas
terhadap abrasi kepada beton. Kaca maksimum kadar persen serbuk kaca
dipilih sebagai bahan tambah campuran yang baik untuk kuat tekan beton.
beton karna dapat menambah kuat tekan
beton. Maksud dan Tujuan
Serbuk Kaca atau fritz adalah Maksud dilakukannya penelitian ini
serpihan kaca yang dihancurkan dan adalah untuk mengetahui kuat tekan
biasa di buat campuran keramik di pabrik beton normal K-300 dengan beton
keramik. Serbuk kaca ini merupakan normal yang telah ditambah fly ash dan
butiran halus yang berukuran 0,075mm - serbuk kaca dengan variasi tertentu.
0,12mm, tidak porous serta bersifat Tujuan dilakukannya penelitian ini
pozzolanik. Serbuk kaca diharapkan adalah:
meningkatkan kuat tekan beton karna 1. Untuk memanfaatkan fly ash dan
butirannya yang sangat kecil dan mampu serbuk kaca sebagai bahan tambah
mengisi lubang pori pada beton. untuk campuran beton dalam skala
Fly ash (abu terbang) adalah salah peneitian ilmiah.
satu residu yang dihasilkan dalam 2. Untuk mengetahui pengaruh
pembakaran dan terdiri dari partikel- penambahan fly ash dan serbuk kaca
partikel halus sisa pembakaran batu bara. terhadap kuat tekan beton.
Kehalusan butiran fly ash ini berpotensi 3. Untuk mengetahui kadar optimum
terhadap pencemaran udara. Selain itu, serbuk kaca yang ditambahkan guna
penanganan fly ash pada saat ini masih mencapai kuat tekan rencana.
terbatas pada penimbunan di lahan
kosong Penggunaan fly ash sebagai Rumusan Masalah
material pembentuk beton memberikan Adapun permasalahan dalam penelitian
dampak positif jika ditinjau dari segi ini adalah
lingkungan 1. Bagaimanakah pengaruh
Penelitian yang dilakukan oleh M. penambahan fly ash dan serbuk kaca
Andri Wijaya (2017) tentang Analisa terhadap kuat tekan beton normal
kuat tekan beton pada K-300 akibat yang telah ditambah fly ash dan
penambahan fly ash dan serbuk kaca serbuk kaca?

VOL 06, NO. 02, BULAN DESEMBER TAHUN 2019 75


2. Berapakah kadar optimum serbuk 1. Kekenyalan tertentu yang
kaca yang ditambahkan untuk memudahkan adukan beton
mencapai kuat tekan rencana? ditempatkan pada
cetakan/bekisting (workability)
TINJAUAN PUSTAKA dan kehalusan muka
Beton merupakan campuran (finishability) beton basah, yang
bahan-bahan agragat halus dan kasar ditentukan dari :
yaitu pasir, batu atau bahan semacam a. Volume pasta adukan;
lainnya, dengan menambahkan bahan b. Keenceran pasta adukan;
pengeras (semen) dan air sebagai bahan c. Perbandingan campuran
pembantu guna keperluan reaksi kimia agregat halus dan kasar;
selama proses pengerjaan berlangsung 2. Kekuatan rencana dan ketahanan
(Dipohusodo, 1999). Beton merupakan (durability) pada kondisibeton
fungsi dari bahan penyusunnya yang setelah mengeras.
terdiri dari bahan semen hidrolik 3. Ekonomis dan Optimum.
(portland cemen), agregat kasar, agregat Didalam pembuatan beton bagi
halus, air dan bahan tambah (admixture tingkat kekuatan tekan tertentu, selalu
atau additive) (Mulyono, 2014). harus dibuat adukan rencana yang
Secara umum komposisi unsur disebut adukan uji coba atau trial mix
pembentuk beton normal yaitu agregat karena sifat rumusan dan tabel bagi
(agregat kasar dan agregat halus) 60%- penelitian proporsi unsur-unsur beton
75%, pasta semen (semen dan air) 25%- adalah empiris.
40%, dan rongga udara sekitar 1%-2%.
Untuk mencapai kuat tekan beton perlu Material Pembentuk Beton
diperhatikan kepadatan dan kekerasan 1. Semen
masanya, umumnya semakin padat dank Dalam pengertian umum, yang
eras massa agregat akan semakin tinggi dimaksud dengan semen adalah bahan
kekuatan dan durability-nya (daya yang mempunyai sifat adhesive dan
tahan). Untuk itu diperlukan susunan cohesive, digunakan sebagai bahan
gradasi butiran yang baik. Nilai kuat pengikat (boarding material) yang
tekan beton yang dipakai ditentukan oleh diapakai bersama-sama agregat, baik
mutu bahan agregat. kasar maupun halus. Semen merupakan
Parameter-Parameter yang paling campuran dari kapur (CaCO3) dan tanah
mempengaruhi kekuatan beton adalah liat dalam perbandingan tertentu, yang
kualitas semen, proporsi semen terhadap dipijarkan hingga lebur dan berubah
campuran, kekuatan dan kebersihan menjadi suatu massa seperti batu.
agregat interaksi, atau adhesi antara pasta Semen Portland adalah bahan
semen dan agregat, pencampuran yang konstruksi yang paling banyak
cukup dari bahan-bahan pembentuk digunakan dalam pekerjaan beton.
beton, penempatan yang benar dan Semen Portland didefinisikan sebagai
pemadatan beton, dan perawatan beton semen hidrolik yang dihasilkan dengan
(Mulyono, 2004). menggiling klinker yang terdiri dari
kalsium silikat hidrolik, yang umumnya
Syarat-syarat Campuran Beton mengandung satu atau lebih bentuk
Tujuan dari perencanaan kalsium sulfat sebagai bahan tambahan
campuran beton untuk menentukan yang digiling bersama-sama dengan
proporsi semen, agregat halus, agregat bahan utamanya. Semen Portland yang
kasar, air, serta bahan tambahan yang digunakan di Indonesia harus memenuhi
digunakan harus memenuhi persyaratan Standar Uji Bahan Bangunan Indonesia
sebagai berikut :

VOL 06, NO. 02, BULAN DESEMBER TAHUN 2019 76


1986, dan harus memenuhi persyaratan 2. Tidak mengandung lumpur lebih
yang ditetapkan dalam standar tersebut. dari 5% untuk agregat halus 1%
untuk agregat kasar.
2. Air 3. Tidak mengandung bahan-bahan
Air diperlukan pada pembuatan organik dan zat-zat yang relative
beton agar terjadi reaksi kimiawi dengan alkali,dan
semen untuk membasahi agregat dan 4. Harus terdiri dari butiran-butiran
untuk melumas campuran agar mudah yang keras dan tidak berpori.
pengerjaannya. Air yang digunakan
untuk membuat beton harus bersih, tidak Agregat Halus
boleh mengandung minyak, asam, alkali, Agregat halus dapat berupa pasir
garam-garam anorganik, zat organic dan alam, pasir olahan atau gabungan dari
zat-zat mengapung seperti lempung atau kedua pasir tersebut. Ukurannya
tanah liat, minyak dan kotoran lainnya bervariasi antara No. 04 dan No. 100
yang berpengaruh buruk pada mutu dan saringan standar Amerika. Agregat halus
sifat beton. yang baik harus bebas bahan organic,
Pada pengerjaan beton, air lempung, partikel yang lebih kecil dari
merupakan bahan campuran untuk saringan No. 100 atau bahan-bahan lain
mempercepat terjadinya proses kimia yang dapat merusak campuran beton.
antara air, agregat dan semen. Selain itu, Agregat halus merupakan pasir alam
air juga berfungsi memudahkan sebagai hasil desintegrasi alami buatan
pekerjaan pembuatan beton agar sesuai atau pasir yang dihasilkan oleh industry
dengan yang diharapkan. Untuk bereaksi pemecah batu dan mempunyai ukuran
dengan semen, air yang diperlukan butir terbesar 0,5 mm.
sekitar 25 % berat semen. Air yang Pada penelitian ini peneliti
berlebihan akan menyebabkan mengambil bahan agregat halus berasal
banyaknya gelembung air setelah proses dari Tanjung Raja.
hidrasi selesai, sedangkan air yang terlalu
sedikit akan menyebabkan proses hidrasi Agregat Kasar
tidak seluruhnya selesai. Agregat kasar diperoleh
3. Agregat dari alam dan juga dari proses memecah
Agregat adalah butiran mineral batu . Agregat alami dapat
alami yang berfungsi sebagai bahan diklasifikasikan kedalam sejarah
pengisi campuran beton. Walau sebagai terbentuknya peristiwa geologi, yaitu
pengisi, agregat sangat berpengaruh agregat beku, agregat sedimen dan
terhadap sifat-sifat betonnya, sehingga agregat metamorf yang kemudian dibagi
pemilihan agregat merupakan suatu menjadi kelompok-kelompok yang lebih
bagian penting dalam pembuatan beton. kecil. Agregat pecahan diperoleh dengan
Agregat beton memiliki porsi yang besar memecah batu menjadi berukuran
dalam volume beton yaitu sebesar 60- butiran sesuai yang diinginkan dengan
80% dari volume beton, untuk cara meledakkan, memecah, menyaring
mendapatkan beton yang baik diperlukan dan seterusnya. Agregat disebut agregat
agregat yang mempunyai kualitas kasar apabila ukurannya sudah melabihi
agregat yang baik pula, agregat yang baik 1⁄ in (6 mm). Sifat agregat kasar
4
dalam pembuatan beton harus memenuhi mempengaruhi kekuatan akhir beton
persyaratan, yaitu : keras dan daya tahannya terhadap
1. Harus bersifat kekal, berbutir disintegritas beton, cuaca, dan efek-efek
tajam dan kuat. perusak lainnya. Agregat kasar mineral
ini harus bersih dari bahan-bahan

VOL 06, NO. 02, BULAN DESEMBER TAHUN 2019 77


organik, dan harus mempunyai ikatan air terhadap jumlah semen dalam suatu
yang baik dengan semen. campuran beton yang berfungsi sebagai :
Kekuatan agregat bervariasi dalam a. Untuk memungkinkan reaksi
batas yang besar. Butir-butir agregat kimia yang menyebabkan
dapat bersifat kurang kuat karena dua hal. pengikatan dan
Pertama, terdiri dari bahan yang lemah berlangsungnya pengerasan.
atau terdiri dari partikel yang kuat tetapi b. Memberikan kemudahan dalam
tidak baik dalam pengikatan pengerjaan beton (workability).
(interlocking). Kedua porositas yang Secara umum semakin tinggi nilai
besar yang akan mempengaruhi keuletan FAS, akan mengakibatkan penurunan
atau ketahanan terhadap beban kejut. mutu kekuatan beton. Namun nilai FAS
Dalam hal pemilihan agregat kasar, yang semakin rendah belum tentu akan
proritas yang rendah merupakan factor memberikan kekuatan beton semakin
yang sangat menentukan untuk tinggi, karena tentunya ada batas dalam
menghasilkan satu adukan beton yang hal penentuan batasan terendah FAS.
seragam, dalm artian mempunyai Umumnya nilai FAS yang diberikan
keteraturan dan keseragaman yang baik minimum 0,4 dan maksimum 0,65. FAS
pada mutu maupun parameter lain yang dan kehalusan butir semennya sangat
dibutuhkan akan sangat baik jika menentukan rata-rata ketebalan lapisan
digunakan untuk membentuk beton mutu yang memisahkan antar partikel dalam
tinggi daya serap air sebesar tidak lebih beton (Mulyono. T, 2004).
dari 1% karena hal ini akan sangat
berhunungan dengan pengendalian
kandungan air pada campuran beton yang Umur Beton
dapat mengakibatkan ketidak aturan Kekuatan tekan beton akan
deviasi yang sangat besar pada mutu bertambah dengan naiknya umur beton.
yang akan dihasilkan. Kekuatan beton akan naik secara cepat
Sebagai material pengisi, agregat (linier) sampai umur 28 hari, tetapi
menempati 60%-80% dari isi total suatu setelah itu kenaikannya akan kecil.
campuran beton yang bertujuan untuk Kekuatan tekan beton pada kasus tertentu
member bentuk pada beton, member terus akan bertambah sampai beberapa
kekerasan yang dapat menahan beban, tahun diawal. Biasanya kekuatan tekan
goresan dan cuaca, mengontrol rencana beton dihitung pada umur 28
workability, serta agar lebih ekonomis hari. Untuk struktur yang menghendaki
menghemat pemakaian semen, karena kekuatan awal yang tinggi, maka
itulah sifat-sifat agregat mempunyai campuran dikombinasikan dengan semen
pengaruh besar terhadap perilaku dari khusus atau ditambah dengan bahan
beton yang sudah mengeras. tambah kimiadengan tetap menggunakan
jenis semen tipe I (OPC-1). Laju
Faktor yang Mempengaruhi Kuat kenaikan umur beton sangat tergantung
Tekan Beton dari penggunaan bahan penyusunnya
Menurut Tri Mulyono (2005), yang paling utama adalah penggunaan
terdapat beberapa faktor yang bahan semen karena semen cenderung
mempengaruhi mutu dari kekuatan secara langsung memperbaiki kinerja
beton, yaitu : tekannya (Mulyono, 2005).
Faktor Air Semen (FAS) Sedangkan menurut
Faktor air semen (FAS) Tjokrodimuljo (2007), kuat tekan beton
merupakan perbandingan antara jumlah akan bertambah tinggi dengan
bertambahnya umur. Yang dimaksud
umur disini adalah dihitung sejak beton

VOL 06, NO. 02, BULAN DESEMBER TAHUN 2019 78


dicetak. Laju kenaikan kuat tekan beton bersifat kimiawi (chemical admixture)
mula-mula cepat, lama-lama laju dan bahan tambah yang bersifat mineral
kenaikan itu akan semakin lambat dan (additive). Bahan tambah admixture
laju kenaikan itu akan menjadi relatif ditambahkan pada saat pengadukan atau
sangat kecil setelah berumur 28 hari. pada saat pelaksanaan pengecoran
Sebagai standar kuat tekan beton (jika (placing), sedangkan bahan tambah
tidak disebutkan umur secara khusus) additive ditambahkan pada saat
adalah kuat tekan beton pada umur 28 pengadukan dilaksanakan (Mulyono. T,
hari. 2004).

Sifat Agregat Bahan Tambah Kimia (chemical


Sifat agregat yang sangat admixture)
berpengaruh terhadap kekuatan tekan Bahan tambah kimia yaitu bahan
beton adalah kekasaran permukaan dan tambahan pada campuran beton untuk
ukuran maksimumnya. Pada agregat mengubah beberapa sifat beton. Bahan
permukaan kasar, akan terjadi ikatan tambah kimia dibedakan menjadi tujuh
yang baik antara pasta semen dengan tipe (Mulyono,. T, 2004):
agregat tersebut. Pada agregat yang a) Tipe A “Water-Reducing Admixture”
berukuran besar luas permukaannya Bahan tambah yang mengurangi
menjadi lebih sempit sehingga lekatan air pencampur yang diperlukan untuk
dengan pasta semen menjadi berkurang menghasilkan beton dengan konsistensi
(Tjokrodimuljo. K, 1996). tertentu.
Untuk menghasilkan beton yang b) Tipe B “Retarding Admixtures”
memiliki kualitas yang baik, tentunya Bahan tambah yang berfungsi
perlu untuk diketahui sifat agregat untuk menghambat proses waktu
lainnya seperti susunan butir agregat pengikatan beton.
(gradasi), jenis agregat, bentuk butir c) Tipe C “Accelerating admixture”
agregat, penyerapan air, bobot isi dan Bahan tambah yang berfungsi
berat jenis dari agregat (agregat kasar dan untuk mempercepat pengikatan dan
agregat halus). pengembangan kekuatan awal beton.
d) Tipe D “Water Reducing and
Bahan Tambah Retarding Admixture”
Bahan tambah adalah suatu bahan Bahan tambah yang berfungsi
berupa bubuk atau cairan yang ganda yaitu mengurangi jumlah air
ditambahkan kedalam campuran adukan pencampur yang diperlukan untuk
beton selama pengadukan, dengan tujuan menghasilkan beton dengan konsistensi
untuk mengubah sifat adukan atau tertentu dan menghambat pengikatan
betonnya. Pemberian bahan tambah pada awal.
adukan beton bertujuan untuk e) Tipe E “Water Reducing and
memperlambat waktu pengikatan, Accelerating Admixture”
mempercepat pengerasan, menambah Bahan tambah yang berfungsi
encer adukan, menambah daktilitas ganda yaitu mengurangi jumlah air
(mengurangi sifat getas), mengurangi pencampur yang diperlukan untuk
retak-retak pengerasan, mengurangi menghasilkan beton yang konsistensinya
panas hidrasi, menambah kekedapan, tertentu dan mempercepat pengikatan
menambah keawetan (Tjokrodimuljo, awal. Bahan ini digunakan untuk
2007). menambah kekuatan beton.
Secara umum bahan tambah yang f) Tipe F “Water Reducing, High Range
digunakan dalam beton dapat dibedakan Admixture”
menjadi dua yaitu bahan tambah yang

VOL 06, NO. 02, BULAN DESEMBER TAHUN 2019 79


Bahan tambah yang berfungsi Keuntungan menggunakan slag
untuk mengurangi jumlah air pencampur dalam campuran beton adalah sebagai
yang diperlukan untuk menghasilkan berikut (Lewis,1982) :
beton dengan konsistensi tertentu, 1) Mempertinggi kekuatan tekan
sebanyak 12% atau lebih. Dosis yang beton karena kecendrungan
disarankan adalah 1% sampai 2% dari melambatnya kenaikan
berat semen. Dosis yang berlebihan akan kekuatan beton
menyebabkan menurunnya kekuatan 2) Menaikkan ratio antara
tekan beton. kelenturan dan kuat tekan beton
g) Tipe G “Water Reducing, High Range 3) Mengurangi variasi kekuatan
Retarding Admixture” beton
Bahan tambah yang berfungsi 4) Mempertinggi kekuatan
untuk mengurangi jumlah air pencampur terhadpa sulfat dalam air laut
yang diperlukan untuk menghasilkan 5) Mengurangi panas hidrasi dan
beton dengan konsistensi tertentu, menurunkan suhu
sebanyak 12% atau lebih dan juga untuk 6) Memperbaiki penyelesaian
menghambat pengikatan beton. akhir dan memberi warna cerah
pada beton
Bahan Tambah Mineral (additive) 7) Mempertinggi keawetan
Bahan tambah mineral ini karena pengaruh perubahan
merupakan bahan tambah yang volume
dimaksudkan untuk memperbaiki kinerja 8) Mengurangi porositas dan
beton. Beberapa bahan tambah mineral serangan klorida
ini adalah silica fume, slag dan pozzolan. b) Silica fume
Beberapa keuntungan penggunaan bahan Silica fume adalah material
tambah mineral ini adalah : pozzoland yang halus, dimana
1) Memperbaiki kinerja komposisi silica lebih banyak yang
workability dihasilkan dari tanur tinggi atau sisa
2) Mengurangi panas hidrasi produksi silicon atau alloy besi silicon
3) Mengurangi biaya pekerjaan (dikenal sebagai gabungan antara
beton microsilica dengan silica fume).
4) Mempertinggi daya tahan Menurut standart ASTM Silika
terhadap serangan sulfat Fume adalah material pozollon yang
5) Mempertinggi daya tahan halus, dimana komposisi silika lebih
terhadap serangan reaksi banyak yang dihasilkan dari tanur tinggi
alkali-alkali atau sisa produksi silikon atau alloy besi
6) Mempertinggi usia beton silikon (dikenal sebagai gabungan antara
7) Mempertinggi kekuatan tekan microsilika dengan silika fume).
beton Pengunaan sillika fume dalam
8) Mempertinggi keawetan campuran beton dimaksudkan untuk
beton menghasilkan beton dengan kekuatan
9) Mengurangi penyusutan tekan yang tinggi. Beton dengan
10) Mengurangi porositas dan kekuatan tinggi digunakan, misalnya,
daya serap air dalam beton untuk kolom struktur atau dinding geser,
a) Slag pre-cast atau beton pra-tegang dan
Slag adalah produk non-metal beberapa keperluan lain. Kireteria
yang merupakan material berbentuk kekuatan beton berkinerja tinggi saat ini
halus, granular hasil pembakaran yang sekitar 50-70 Mpa untuk 28 hari.
kemudian didinginkan, misalkan dengan Penggunaan silika fume berkisar antara
mencelupkan kedalam air. 0-30% untuk memperbaiki karateristik

VOL 06, NO. 02, BULAN DESEMBER TAHUN 2019 80


kekuatan dan keawetan beton dengan berbeda pada setiap jenisnya, namun
faktor air semen sebesar 0.34 dan 0.28 secara garis besarnya kandungan kimia
dengan atau tanpa bahan superplastizer dalam fly ash batubara adalah : Kalsium
dan nilai slump 50 mm ( yogendran, et al, Oksida (CaO) 3,54 % ; Silica (Si 𝐴2 )
1987:124-129). 56,42 % ; Alumina ( 𝐴𝐼2 𝐴3 ) 27,32% ;
c) Pozzolan Ferioksida (𝐹𝑒2 𝑂3 ) 5,39 %; Magnesium
Pozzolan adalah sejenis bahan Oksida (MgO) 1,36% ; Natrium Oksida
yang mengandung silisium atau (𝑁𝑎2 𝑂) 0,13 % ; Sulfur (S𝑂3 ) 3,16 %
aluminium, yang tidak mempunyai sifat (PT. Superitending Company Of
penyemenan. Butirannya halus dan dapat Indonesia (SUCOFINDO)2002).
bereaksi dengan kalsium hidroksida pada Dari penjelasan prinsip dasar
suhu ruang serta membentuk senyawa- reaksi Fly ash batubara maka faktor-
senyawa yang mempunyai sifat semen. faktor utama yang bekerja dan faktor-
Semen pozzolan adalah bahan ikat yang faktor yang berpengaruh terhadap
mengandung silica amorf, yang apabila efektivitas fly ash batubara dalam beton
dicampur dengan kapur akan membentuk akan diketahui, faktor-faktor tersebut
benda padat yang keras. Bahan yang adalah sebagai berikut :
mengandung pozzolan adalah teras, 1. Sifat kimia dan komposisi Fly ash
semen merah, aabu terbang, dan bubukan batubara semen fortland.
terak tanur tinggi (SK. SNI T-15-1990- 2. Pemusatan alkali-hidroksida pada
03z2). system reaksi.
3. Bentuk partikel Fly ash batubara.
4. Kehausan partikel Fly ash.
5. Pembentukan panas selama fase
Fly Ash awal.
Menurut SNI 06-6867-2002 6. Pengurangan air dalam campuran
tentang sfesifikasi abu terbang dan sebagai syarat ketika Fly ash
pozolan, bahwa abu terbang (fly ash) batubara digunakan.
adalah sisa hasil pembakaran serbuk batu Sulit untuk memperkirakan sifat
bara dari tungku pembangkit tenaga uap beton secara keseluruhan dari
yang terbawa gas buangan cerobong karakteristik Fly ash batubara sendiri,
asap. Menurut ACI Committee 226, namun Fly ash batubara dapat bercampur
dijelaskan bahwa fly ash memiliki dengan baik dan mudah dikerjakan
butiran sangat halus yaitu lolos ayakan sedangkan karakteristik kekuatan dan
No. 325 (45 milimicron) 5-27% daya tahan dapat diketahui secara
umumnya berbentuk bola padat atau keseluruhan dari percobaan campuran
berongga dengan densitas 2,23 gr/ 𝑐𝑚 3 beton yang mengandung Fly ash
dan kadar air sekitar 4%. Fly ash batubara.
memiliki sfecific gravity antara 2,15-2,6
dan berwarna abu kehitaman. Ukuran
partikel abu terbang hasil pembakaran
bituminous lebih kecil dari 0,075 mm. METODOLOGI PENELITIAN
Berdasarkan Michael T. (2007), dampak Pencampuran bahan-bahan
positif fly ash dapat mengurangi penyusun beton dilakukan agar diperoleh
pemakaian air pada campuran beton suatu komposisi yang solid dari bahan-
dengan kondisi workabilitas yang sama bahan penyusun berdasarkan rancangan
dengan penggunaan semen PC serta campuran beton. Sebelum
meningkatkan kuat tekan beton. diimplementasikan dalam pelaksanaan
Fly ash batubara mempunyai konstruksi dilapangan, pencampuran
kandungan kimia dengan komposisi yang bahan-bahan dapat dilakukan di

VOL 06, NO. 02, BULAN DESEMBER TAHUN 2019 81


laboratorium dengan melakukan Normal K-300 dan pada Beton
berbagai pengujian sehingga didapat Normal yang telah ditambah fly ash
mutu beton yang diinginkan. 5% dan serbuk kaca dengan variasi
sebesar 18%, 21%, 24%, 27%.
Alat 5. Jumlah sampel terdiri dari 45
Alat yang diperlukan pada sampel, dimana Setiap variasi
penelitian ini adalah Cetakan, Ayakan penambahan serbuk kaca terdiri dari
atau Saringan, Labu Ukur, Timbangan, 9 sampel dan 9 sampel untuk beton
Specific Gravity, Batang Penusuk, Oven, normal.
Molen (Concerete Mixer), Pan, Mesin
Uji Kuat Tekan Beton, Table Vibrator,
Alat Uji Slump.
HASIL PENGUJIAN DAN
Bahan PEMBAHASAN
Bahan yang digunakan adalah
Semen, Agregat, Air, Fly Ash, serbuk Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton
kaca. Dilaksanakannya pengujian kuat
tekan beton ialah setelah benda uji kubus
Adapun tata cara dan persiapan yang
telah mencapai umur 3 hari, 14 hari dan
harus dilakukan adalah sebagai berikut :
28 hari sehingga didapatkan data-data
1. Pembuatan desain jobmix kuat tekan beton untuk tiap masing-
2. Pengujian material masing benda uji kubus. Kuat tekan yang
3. Pembuatan benda uj direncanakan mutu beton karakteristik
4. Pengujian kuat tekan dilakukan sebesar K-300 sebanyak 45 benda uji
pada umur 28 hari. Pengujian kuat yang terdiri dari lima variasi campuran.
tekan dilakukan untuk Beton

Tabel 1. Kuat Tekan Beton Karakteristik


Kuat Tekan Beton Karakteristik
No Campuran
3 Hari 7 Hari 28 Hari
1 BN 139.26 202.17 307.01
2 BN+FA+SK1 151.13 211.75 312.81
3 BN+FA+SK2 146.42 199.97 306.00
4 BN+FA+SK3 107.18 180.71 236.21
5 BN+FA+SK4 102.76 146.82 256.52
Sumber : Hasil Penelitian di Laboratorium PT. Graha Tekindo Utama

VOL 06, NO. 02, BULAN DESEMBER TAHUN 2019 82


Kuat Tekan Beton Karakteristik
350
312.81
307.01 306
300
256.52
KUAT TEKAN (Kg/Cm2)

250 236.21
211.75
202.17 199.97
200 180.71
151.13 146.82
139.26 146.42
150
107.18
102.76
100

50

0
BN BN+FA+SK1 BN+FA+SK2

BN BN+FA+SK1 BN+FA+SK2 BN+FA+SK3 BN+FA+SK4

Grafik 1. Kuat Tekan Beton Karakteristik

Dari grafik 1 nilai kuat tekan 3 hari, 146,82 Kg/Cm2 pada umur 7 hari
beton karakteristiknya bervariasi. Pada dan 256,52 Kg/Cm2 pada umur 28 hari.
campuran beton dengan penggunaan fly Berdasarkan grafik tersebut
ash 5% dan serbuk kaca 18% memiliki dapat diketahui bahwa penambahan fly
nilai kuat tekan beton karakteristik yang ash dan serbuk kaca sebagai bahan
tinggi dibandingkan dengan kuat tekan tambah dapat meningkatkan kuat tekan
beton karakteristik yang lain sebesar beton karakteristik akan tetapi telalu
151,13 Kg/Cm2 pada umur 3 hari, 211,75 banyak persen serbuk kaca akan dapat
Kg/Cm2 pada umur 7 hari dan 312,81 menurunkan nilai kuat tekan beton
Kg/Cm2 pada umur 28 hari. Penggunaan karakteristik.
fly ash 5% dan serbuk kaca 24% mulai Dari penelitian kuat tekan beton
mengalami penurunan nilai kuat tekan normal dengan penambahan fly ash 5%
beton karakteristik. Kuat tekan terendah dan variasi serbuk kaca (18%, 21%, 24%
terdapat pada fly ash 5% dan serbuk kaca dan 27%) dapat diketahui persentase
27% sebesar 102,76 Kg/Cm2 pada umur peningkatan kekuatan beton terhadap
beton normal.

Tabel 2 Hasil Persentase Peningkatan Kekuatan Terhadap Beton Normal


Peningkatan Kekuatan ( % )
No Variasi Campuran
3 Hari 7 Hari 28 Hari
1 BN 0.00 0.00 0.00
2 BN+FA+SK1 8,53 4,74 1,89
3 BN+FA+SK2 5,32 -1,08 -0,33
4 BN+FA+SK3 -23,04 -10,62 -23,06
5 BN+FA+SK4 -26,21 -27,38 -16,45
Sumber : Hasil Penelitian di Laboratorium PT. Graha Tekindo Utama

VOL 06, NO. 02, BULAN DESEMBER TAHUN 2019 83


Peningkatan Kekuatan
12 8.53
10
8 5.32 4.74
6
4
2 0 0 0 1.08
0
-2 3 Hari 7-1.08
Hari -0.33
28 Hari
Persen ( % )

-4
-6
-8
-10
-12
-14 -10.62
-16
-18
-20 -16.45
-22
-24
-26 -23.04 -23.06
-28 -26.21
-30 -27.38

BN BN+FA+SK1 BN+FA+SK2 BN+FA+SK3 BN+FA+SK4

Grafik 2 Peningkatan Kekuatan (Kg/Cm2)

Dari grafik 2 ditemukan penambahan serbuk kaca 21%


peningkatan kekuatan pada umur 3, 7 dan mulai mengalami penurunan
28 hari terdapat pada persentase fly ash kuat tekan.
5% dan serbuk kaca 18 % yakni 8.53 % 2. Berdasarkan grafik 4.1 didapat
umur 3 hari, 4.74 % umur 7 hari dan 1.89 bahwa semakin banyaknya
% umur 28 hari, Nilai persentase penambahan fly ash dan serbuk
terendah terjadi pada beton + fly ash 5% kaca yang ditambah dalam
+ serbuk kaca 27 % yakni 26.21 % umur campuran beton maka semakin
3 hari, 27.38 % umur 7 hari dan untuk kecil pula nilai slump.
umur 28 hari terjadi di beton + fly ash 5% Saran
+ serbuk kaca 24% yakni 23.06 %. Setelah dilakukan penelitian
Berdasarkan grafik diatas dapat mengenai Penambahan fly ash dan
diketahui bahwa penambahan fly ash dan serbuk kaca maka dapat diberikan saran
serbuk kaca sebagai bahan tambah dapat agar berguna pada penelitian selanjutnya
meningkatkan kuat tekan beton yaitu sebagai berikut :
dibandingankan beton normal. 1. Pada saat pencampuran beton
harus dipastikan bahwa adukan
beton tercampur dengan rata dan
SIMPULAN DAN SARAN penyebaran bahan tambah yang
simpulan digunan harus merata supaya
Berdasarkan hasil penelitian dan didapat hasil yang maksimal.
pembahasan yang telah diuraikan 2. Sebaiknya setiap akan
sebelumnya maka dapat ditarik melakukan trial mix agregat di
kesimpulan sebagai berikut : Moisture Content terlebih dahulu
1. Variasi penambahan fly ash 5% untuk mengetahui kadar air pada
dan serbuk kaca 18% dengan agregat yang akan digunakan.
nilai kuat tekan karakteristik 3. Untuk penelitian selanjutnya
312,81 Kg/Cm2 pada umur 28 perlu dilakukan penelitian
hari memiliki nilai kuat tekan dengan meningkatan persentase
yang optimum dan variasi fly ash sehingga dapat diketahui

VOL 06, NO. 02, BULAN DESEMBER TAHUN 2019 84


penambahan yang optimal untuk
persen fly ash.

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pekerjaan Umum, 2010.
Petunjuk Pelaksanaan Beton,
Direktorat Jendral Bina Marga,
Indonesia.
Dipohusodo, Istimawan. 1999. Struktur
Beton Bertulang Edisi Ketiga,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Junaidi Ahmad. 2015. “Pemanfaatan
Silica Gel Untuk Meningkatkan
Kuat Tekan Beton”. Prodi Sipil,
Universitas Muhammadiyah
Palembang.
Kurniawan Akbhar. 2016. “Pengaruh
Penambahan Fly Ash dan Silica
Fume Terhadap Kuat Tekan Uji
Beton K-500”. Fakultas Teknik
Jurusan Sipil, Universitas
Muhammadiyah Palembang.
Mulyono, Tri. 2004. Teknologi Beton,
Edisi kedua, Penerbit Andi,
Yogyakarta.
Pertiwi, Puri Dwi. 2015. “Pengaruh
Pemakaian Fly Ash dan Kapur
Sebagai Bahan Pengganti Pada
Campuran Mutu Beton K-300”.
Fakultas Teknik
Jurusan Sipil, Universitas
Muhammadiyah Palembang.
Setiawati, Mira. "FLY ASH SEBAGAI
BAHAN PENGGANTI SEMEN
PADA BETON." Prosiding
Semnastek (2018).
Tjokrodimulyo, Kardiyono. 1996.
Teknologi Beton, Nafitri,
Yogyakarta.

VOL 06, NO. 02, BULAN DESEMBER TAHUN 2019 85

You might also like