You are on page 1of 7

MENERAPKAN TUJUH LANGKAH KESELAMATAN PASIEN

DALAM RANGKA MEMPERBAIKI KUALITAS LAYANAN


KESEHATAN
Ghea Karina Alemina Ginting / 181101083

Email : gintingghea67@gmail.com

ABSTRAK
Tujuh langkah keselamatan pasien adalah langkah – langkah yang penting untuk memperbaiki
kualitas layanan kesehatan. Kualitas layanan kesehatan dapat diukur berdasarkan jumlah orang
yang berhasil sembuh dari penyakit. Untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan itu maka
perlu menjalankan tujuh langkah keselamatan pasien yang terdiri dari 1) bangun kesadaran akan
nilai keselamatan pasien, 2) pimpin dan dukung staff, 3) integrasikan pengelolaan resiko, 4)
kembangkan sistem pelaporan, 5) libatkan berkomunikasi dengan pasien, 6) belajar dan berbagi
pengalaman tentang keselamatan pasien, 7) cegah cedera melalui implementasi sistem
keselamatan pasien. Langkah langkah ini adalah proses agar keselamatan pasien dapat
terwujudkan. Dengan terwujudkan keselamatan pasien maka kualitas layanan kesehatan
diharapkan juga semakin meningkat disetiap rumah sakit.

Kata kunci : langkah langkah, layanan kesehatan, keselamatan pasien,

ABSTRACT
The seven patient safety steps are important steps to improve the quality of health
services. The quality of health services can be measured by the number of people who
have recovered from the disease. To improve the quality of health services it is
necessary to carry out seven patient safety steps consisting of 1) building awareness of
the value of patient safety, 2) leading and supporting staff, 3) integrating risk
management, 4) developing reporting systems, 5) involving communicating with
patients , 6) learning and sharing experiences about patient safety, 7) preventing injury
through implementing a patient safety system. These steps are the processes so that
patient safety can be realized. With the realization of patient safety, the quality of health
services is also expected to increase in every hospital.

Word Key : step by step, health services, patient safety


LATAR BELAKANG WHO menyepakati resolusi Majelis
Keselamatan pasien adalah suatu asuhan Kesehatan Dunia mengenai keselamatan
yang sengaja dibuat untuk menjaga pasien atas kebutuhan untuk mengurangi
keamanan. Menurut Vincent (2008) pada kerugian dan penderitaan pasien dan
buku Manajamen Keselamatan Pasien keluarga mereka. Hal ini didukung bukti
2017, keselamatan pasien didefinisikan bahwa manfaat ekonomi dapat
sebagai penghindaran, pencegahan dan dimaksimalkan dengan peningkatan
perbaikan dari hasil tindakan yang buruk keselamatan pasien. Studi menunjukkan
atau injuri yang berasal dari proses bahwa tambahan rawat inap, biaya proses
keperawatan. Selain itu juga, ada pendapat pengadilan, pengobatan infeksi,
lain menurut Emanuel (2008). kehilangan pendapatan, cacat, dan biaya
Keselamatan pasien menurut Emanuel pengobatan menelan biaya dibeberapa
adalah disiplin ilmu di sektor perawatan Negara antara US$ 29 miliyar per tahun.
kesehatan yang menerapkan metode ilmu
Untuk mencapai keselamatan pasien
keselamatan menuju tujuan mencapai
tersebut, perlu langkah – langkah atau
system penyampaian layanan kesehatan
proses agar tercapai keselamatan pasien.
yang dapat dipercaya. Keselamatan pasien
Ada 7 langkah untuk mencapai
juga merupakan atribut system perawatan
keselamatan pasien tersebut. Hal ini
kesehatan, ini meminimalkan kejadian dan
menjadi perhatian, terutama kepada yang
dampak, dan memaksimalkan pemulihan
mempunyai peran penting sebagai
dari efek samping.
manajemer di salah satu bidang pada
Keselamatan pasien menurut Firawati,dkk petugas kesehatan. Tentu akan
(2012) adalah suatu sistem dimana rumah mengarahkan anggotanya untuk turut serta
sakit membuat asuhan pasien lebih aman, dalam mengimplementasikannya dalam
mencegah terjadinya cidera yang melakukan tugas nya. Jika setiap anggota
disebabkan oleh kesalahan akibat dapat menerapkannya maka kualitas dari
melaksanakan suatu tindakan atau tidak rumah sakit tersebut akan meningkat serta
mengambil tindakan yang seharusnya kepercayaan masyarakat kepada petugas
diambil. kesehatan tentu juga meningkat.
Keselamatan pasien terkait dengan
‘kualitas perawatan’. Namun kedua kosep METODE
tersebut tidak identik. Keselamatan Melakukan observasi yang didasarkan atas
merupakan bagian penting dari kualitas. penelitian orang lain yang kemudian
Sampai saat ini, kegiatan untuk dijelaskan kembali sesuai dengan
mengelolah kualitas tidak terfokus pembahasan dan judul yang tertera yaitu
penerapan tujuh langkah keselamatan
secukupnya pada masalah kesehatan
pasien dalam rangka memperbaiki kualitas
pasien (Vincent, 2010) layanan kesehatan. Jenis pembahasannya
adalah secara deskriptif.Penilitian pada
Mengingat semakin pentingnya jurnal yang dimbail ini adalah dengan cara
professional kesehatan untuk menerapkan melakukan wawancara dengan responden.
prinsip – prinsip keselamatan pasien dan Penelitian ini diambil berdasarkan skripsi
konsep kedalam praktek sehari – hari. yang berjudul ANALISIS PENERAPAN
Pada tahun 2002, Negara – negara anggota MANAJEMEN PASIEN SAFETY
DALAM RANGKA PENINGKATAN pelaku. Selain itu berdasarkan
MUTU PELAYANAN DI RUMAH wawancara terhadap responden
SAKIT PKU MUHAMMADIYAH didapatkan juga bahwa diskusi
SURAKARTATAHUN 2013. Peralatan
dalam tim tentang pengalaman
yang disiapkan adalah lembar format
pengkajian serta kertas dan pulpen. Untuk mengenai insiden dalam pasien
menuliskan hasil jawaban responden. safety dilakukan secara
Penyajian data dilakukan dalam bentuk accidentalyaitu ketika terjadi
narasi atau tekstekuler. Pemyajian dalam insiden dengan great merah dan
bentuk narasi yaitu penyajian dalam kuning.Pertemuan khusus dan rutin
bentuk kalimat. Dalam penelitian studi yang dilakukan oleh tim untuk
kasus ini, setelah data wawancara
membahas pasien safety belum
terkumpul dan data observasi juga
terkumpul kempudian disajikan lah dalam dilakukan.
bentuk narasi. Dalam melakukann studi
kasus ini pun diterapkan etika penelitian 2. Pimpin dan dukung staff.
yaitu Informed consent (Lembar Berdasarakan hasil wawancara
persetujuan), Anonimyty (tanpa nama), dengan responden didapatkan
dan juga Confidiently (kerahasiaan). bahwa direksi ikut
bertanggungjawab dalam
HASIL komitmen manajemen ditunjukan
Terdapat tujuh langkah keselamatan pasien dengan pengetahuan direksi
yaitu : 1) bangun kesadaran akan nilai mengenai pasien safety, kemauan
keselamatan pasien, 2) pimpin dan dukung direksi untuk mencanangkan
staff, 3) integrasikan pengelolaan resiko, gerakan pasien safety dan
4) kembangkan sistem pelaporan, 5) dukungan terhadap pasien safety.
libatkan berkomunikasi dengan pasien, 6) responden juga menyatakan bahwa
belajar dan berbagi pengalaman tentang penggerak keselamatan pasien
keselamatan pasien, 7) cegah cedera dalam setiap bagian diserahkan ke
melalui implementasi sistem keselamatan kasib (koordinator jaga) namun
pasien. Langkah langkah ini adalah proses belum ada penunjukan resmi
agar keselamatan pasien dapat
terwujudkan. Analisa dan observasi 3. Integrasikan pengelolaan resiko.
penerapan tujuh langkah keselamatan Berdasarkan hasil observasi
pasien di Rumah Sakit PKU peneliti dilapangan didapatkan di
Muhammadiyah Surakarta adalah sebagai RS PKU Muhammadiyah
berikut : Surakarta terdapat hand wash di
1. Bangun kesadaran akan nilai setiap ruangan, terdapat pengaman
keselamatan pasien. karet disetiap turunan jalan untuk
Di skripsi tersebut dikatakan bahwa membawa pasien, hand rail di
dalam setiap insiden yang terjadi kamar mandi, pemberian gelang
selalu dicari akar masalah dan tidak identitas untuk pasien yang
menyalahkan personal pelaku, memiliki potensi resiko tinggi
berusaha tidak melakukan celaka. Berdasarkan wawancara
punishment tetapi memberikan dengan responden bahwa adanya
pengarahan dan pembinaan kepada gelang identitas untuk pasien dan
juga penempatan obat LASA tidak Berdasarkan hasil studi dokumen
disatukan yang dilakukan oleh peneliti
analisis insidendilakukan dengan
4. Kembangkan sistem pelaporan. RCA dan dicari akar permasalahan
Berdasarkan wawancara peneliti dengan 5W. Hasil wawancara
dengan responden menyatakan dengan respondenmenyatakan
bahwa sistem pelaporan insiden di bahwa untuk mengidentifikasi
RS PKU Muhammadiyah kemungkinan bagian lain yang
Surakarta sudah mengalami mungkin terkena dampak insiden
peningkatan, ketika terjadi insiden sebagai contoh adalah dalam
langsung dilaporkan ke PMKP. kesalahan pemberian obat,
Responden menyatakan bahwa kesalahan bisa oleh penulis
pelaporan insiden dilaporkan tidak resepnya atau dokter. Identifikasi
lebih dari 2x24 jam, insiden dengan dilakukan dengan membuat laporan
great hijau dan biru penyelesaianya ke PMKP kemudian dilakukan
diserahkan ke unit masing-masing, analisis dengan RCA, dicari
untuk great kuning dan merah penyebabnya, kemudian dicari
langsung dilaporkan ke direksi, jalan keluarnya. Berdasarkan hasil
untuk laporan rutin dilakukan wawancara dengan responden
setiap tiga bulan sekali dan menyatakan bahwa analisis akar
disampaikan ke direksi. masalah dalam insiden dilakukan
dengan RCA, melalui 5 W yaitu
5. Libatkan berkomunikasi dengan what, why, who, when, where,
pasien . mencari akar permasalahan,
Berdasarkan hasil wawancara mencari jalan keluar dengan
dengan responden menyatakan perubahan sistem agar kejadian
bahwa semua tindakan yang tidak terulang kembali.
berhubungan dengan pasien ada
PROTAP yang mengisyaratkan 7. cegah cedera melalui implementasi
pasiensafety, sebagai contoh ketika sistem keselamatan pasien.
melakukan tindakan 19injeksi Berdasarkan hasil wawancara
kepada pasien maka diharuskan dengan responden menyatakan
untuk mengenali terlebih daluhu bahwa di PMKP terdapat sub
obat yang akan diinjeksikan, keselamatan pasien jatuh dengan
mengidentifikasi dan SOP nya dimanapasien dinilai
memverifikasi pasien mulai dari mempunyai resiko jatuh ringan,
nama, status dan jenis keluhanya. sedang atau tinggi, dengan
PROTAP memungkinkan petugas ketentuan bahwa pasien beresiko
kesehatan melaksanakan pelayanan tinggi harus ditempatkan dalam
sesuai dengan yang seharusnya suatu ruangan dengan kode warna
diberikan. kuning dan gelang identitas
sertatempat tidur harus diberi
6. Belajar dan berbagi pengalaman pengaman.Berdasarkan hasil
tentang keselamatan pasien. wawancara dengan responden di
PMKP terdapat catatan mengenai seharusnya tim harus saling
kejadian potensial cedera sebagai bertemu untuk berbicara terbuka,
antisipasi, sebagai contoh adanya bukan hanya ketika terjadi
kalibrasi alat tensimeter untuk accident.
menghindari kesalahan pembacaan
alat 2. Pimpin dan dukung staff.
sesuai dengan pernyataan Depkes
PEMBAHASAN (2006) yang menyatakan bahwa
program keselamatan pasien dapat
Berdasarkan hasil analisis yang berjalan dengan baik apabila
telah dijabarkan sebelumnya. Didapatkan pemimpin mempunyai visi, misi
bahwa sebagai berikut . dan kebijakan yang jelas mengenai
keselamatan pasien. Dan disini
1. Bangun kesadaran akan nilai
pimpinan sudah memiliki peran
keselamatan pasien.
yang cukup baik dalam menggala
Hal ini sesuai dengan teori
kan patient safety.
Cahyono (2008) bahwa nilai dan
keyakinan yang harus dibangun
3. Integrasikan pengelolaan resiko.
meliputi pelaporan dan
Pencegahan adanya resiko yang
pembahasan setiap kejadian
terjadi sangat penting untuk
kesalahan (KTD) tanpa bersikap
dibagikan informasinya. Dan
menyalahkan, bekerja secara tim,
pelaksanaan pencegahan terjadinya
melibatkan pasien dalam
resiko infeksi di rumah sakit
pengambilan
tersebut sudah cukup baik seperti
keputusan,memandang suatu
mencuci tangan.
permasalahan dalam kerangka
sistem, berani mengungkapkan
4. Kembangkan sistem pelaporan.
kesalahan yang terjadi. Yang
Seperti teori Cahyono (2008) yaitu
penting itu bukan bagaimana kita
sistem pelaporan yang ideal adalah
menghukum yang bersalah tetapi
tidak menghukum, menjaga
bagaimana kita dapat menyadarkan
kerahasiaan, tepat waktu, dianalisis
orang tersebut agar tidak
oleh ahli dan berorientasi pada
mengulangi kesalahannya lagi. Dan
sistem, hasil laporan dapat
untuk masalah pertemuan. Menurut
dimanfaatkan untuk pembelajaran,
Depkes (2006) yang menyatakan
menentukan skala prioritas
bahwa tim harus mendiskusikan
pemecahan masalah,
pengalaman dari hasil analisis
memonitoring, evaluasi kegagalan
insiden. Diskusi dan pertemuan
atau keberhasilan suatu program.
secara rutin mempengaruhi
Tindakan monitoring yang
pengetahuan staf tentang sejauh
dilakukan rumah sakit sudah baik
mana perkembangan pelaksanaan
tapi seharusnya tidak diselesaikan
pasien safety dan sebagai sarana
berdasarkan tingkatan tapi
berbagi pengalaman tentang
sebaiknya didiskusikan bersama
insiden disetiap bagian. Jadi
sama dahulu.
Berdasarkan observasi terhadap
5. Libatkan berkomunikasi dengan skripsi tersebut. Rumah sakit
pasien . tersebut sudah menerapkan tujuh
Berkomunikasi adalah suatu bentuk langkah keselamatan pasien dengan
kepedulian atau caring terhadap cukup baik. Baik itu pencegahan
pasien selain itu untuk mengatasi infeksi, peraturan yang dimiliki
adanya kesalahpahaman tindakan rumah sakit, ketegasan dari
yang dilakukan antara perawat pemimpin rumah sakit, serta
terhadap pasien. Untuk itu perlu komunikasi antar pasien dan
adanya komunikasi. Penerapan perawat juga sudah terjalin. Hanya
komunikasi berdasarkan jawaban saja kurang pertemuan antara
hasil wawancara respon sudah sesame tim masih kurang diadakan.
cukup baik pada rumah sakit Kecuali memang ada accident.
tersebut. Sebaiknya, pertemuan tim juga
harus dilakukan untuk sekalian
6. Belajar dan berbagi pengalaman sama sama berkolaborasi dalam
tentang keselamatan pasien. mengimplementasikan keselamatan
Menurut cahyono (2008) analisis pasien dirumah sakit.
akar masalah merupakan Tentu berdasarkan hasil wawancara
investigasi terstruktur yang tersebut, dapat dikatakan juga
bertujuan untuk melakukan kualitas pelayanan yang dilakukan
identifikasi penyebab masalah pada rumah sakit tersebut juga
dasar dan menentukan tindakan cukup baik. Bagaiamana rumah
agar kejadian yang sama tidak sakit sangat menegakkan peraturan
terulang kembali. sangat terlihat.
Jikalau rumah sakit sudah
mempunyai teknik sendiri dalam - Saran
menganalisis akar masalah Sebaiknya sesama tim kesehatan
mungkin kejadian yang terjadi saat saling terbuka dan juga saling
itu tidak akan lagi terjadi berkolaborasi dalam mencapai
kedepannya. tujuan bersama. Selain itu dalam
menerapkan keselamatan pasien
7. cegah cedera melalui implementasi tentu butuh proses. Saat nanti kita
sistem keselamatan pasien. menjadi seorang pemimpin yang
Implementasi nya sudah baik. Tapi mengurus sebuah tim, layaknya
diharapkan lagi walaupun menjadi bijak dalam memberikan
kelengkapan sop sudah ada. Tapi aturan dan masukkan kepada tim.
diharapkan seluruh tim dapat Sehingga bias saling bekerja satu
mengaplikasikannya dalam sama lain dan juga solid.
bertugas
DAFTAR PUSTAKA
PENUTUP
Angelita, Julia & Michael. ( 2016).
- Simpulan Hubungan Perilaku Dengan Kemampuan
Perawat Dalam Melaksanakan Priyoto & Tri, W. (2014). Kebutuhan
Keselamatan Pasien di Ruang Akut Dasar Keselamatan Pasien. Yogyakarta :
Instalansi Gawat Darurat RSUP Prof. Dr. Graha Ilmu.
R. D. Kandou Manado. E – Journal
Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 2. Potter, P.A., & Perry.A.G. (2009).
Keperawatan Dasar. Ed. 4. Alih bahasa :
Alifa, dkk. (2017). Analisis Pelaksanaan Renata dkk. Jakarta : EGC.7
Tujuh Langkah Menuju Keselamatan
Pasien di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Puji. Tri. (2017). Analisis Penerapan
Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat Manajemen Pasien Safety Dalam Rangka
(e-journal). Volume 5, Nomor 1. Peningkatan Mutu Pelayanan Di Rumah
Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta
Bernadeta & Ani. (2015). Pengetahuan Tahun 2013. Skripsi Fakultas Kesehatan
Perawat Tentang Keselamatan Pasien Masyarakat.
Dengan Pelaksanaan Prosedur
Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KPRS) R . H. Simamora. (2019). Buku Ajar
Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Pelaksanaan Identifikasi Pasien. Uwais
Malang. Jurnal Care, Vol. 3, No.1, 2015. Inspirasi Indonesia.

Cahyono, Agung. (2015). Hubungan R.H. Simamora. (2019). The Influence Of


Karakteristik dan Tingkat Pengetahuan Training Handover Based SBAR
Perawat Terhadap Pengelolaan Communication For Improving Patients
Keselamatan Pasien Di Rumah Sakit. Safety. Indian Journak Of Public Health
Jurnal Ilmiah Widya : Vol. 3 Nomor 2. Research & Developmen.

Darlina, Devi. (2016). Hubungan R. H. Simamora. (2019). Documentation


Pengetahuan Perawat Dengan Upaya Of Patient Identifivcation Into The
Penerapan Patient Safety Di Ruang Rawat Hectronic System To Improve The Quality
Inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Of Nursing Service International. Journal
Zainoel Abidin Banda Aceh. Idea Nursing Of Scientific & technology research.
Journal : Vol. VII No. 1 2016.
Siayu. (2018). Kebijakan Yang
Firawati,dkk. (2012). Pelaksanaan Mendukung Keselamatan. Pasien.
Program Keselamatan Pasien di RSUD https://kupdf.net/download/kebijakan-
Solok. Jurnal Kesehatan Masyarakat, yang-mendukung-keselamatan-
Vol.6, No.2. pasien_5aa5badce2b6f56c6379e118_pdf

Organisasi Kesehatan Dunia. (2011). WHO Widiasari, dkk. (2019). Kepuasan Pasien
Patient Safety Curricullum Guide : Multi Terhadap Penerapan Keselamatan Pasien
Professional Edition. Jakarta : Lembaga Di Rumah Sakit. Jurnal Keperawatan
Kesehatan Budi Kemuliaan. Najihah. Indonesia, 2019,22 (1), 43 – 52.
(2018). Budaya Keselamatan Pasien dan
Insiden Keselamatan Pasien di Rumah
Sakit : Literature Review. Journal of
Islamic Nursing : Vol. 3 No. 1.

You might also like