You are on page 1of 24

MAKALAH KIMIA ORGANIK

SENYAWA HIDROKARBON
(ALKANA & SIKLOALKANA, ALKENA, ALKUNA)

Disusun Oleh :

Nama Anggota : 1. Jamilah Tussadiah (A1F021006)

2. Dinda Rifanna Elfiza (A1F021038)

3. Afrianto Alvin Jehamun (A1F021048)

Kelompok : 3 (Tiga)

Hari, Tanggal : Kamis, 8 September 2022

Dosen Pengampu : Dr. Dewi Handayani, M.Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT berkat limpahan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah kimia yang berjudu; Senyawa Hidrokarbon (Alkana &
Sikloalkana, Alkena, Alkuna).
Makalah ini dikemas sedemikian rupa sebagai pendamping materi meliputi beberapa
pembahasan tentang pengertian dan kekhasan hidrokarbon, penggolongan senyawa
hidrokarbon dan penyajiannya berupa ringkasan materi. Makalah ini sebagai sarana kreatif
Mahasiswa, selalu mengarah pada kebaikan dan kesempurnaan. Makalah ini membantu para
pendidik dalam memberikan arahan dan bimbingan. Selain itu, makalah ini dapat menjadi
penuntun siswa dalam memahami materi yang disajikan.
Selanjutnya, kami hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, kritik dan saran
yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bengkulu,     September 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................1
1.3 Tujuan...........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................3
2.1 Pengertian Senyawa Hidrokarbon................................................................................3
2.2 Kekhasan Atom Karbon...............................................................................................4
2.3 Penggolongan Senyawa Hidrokarbon..........................................................................5
2.4 Senyawa Hidrokarbon..................................................................................................5
2.5 Senyawa Hidrokarbon: Alkana & Sikloalkana Alkena Alkuna...................................6
2.5.1 Alkana...................................................................................................................7
2.5.2 Sikloalkana Dan Tata Nama Sikloalkana.............................................................9
2.5.3 Senyawa alkena...................................................................................................11
2.5.4 Senyawa Alkuna.................................................................................................13
2.6 Contoh Reaksi Senyawa Hidrokarbon.......................................................................14
2.7 Latihan Soal:..............................................................................................................15
BAB III PENUTUP..................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu rumpun senyawa yang melimpah di alam adalah senyawa karbon.
Senyawa ini tersusun atas atom karbon dan atom-atom lain yang terikat pada atom
karbon, seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, dan atom karbon itu sendiri. Salah satu
senyawa karbon paling sederhana adalah hidrokarbon. Hidrokarbon banyak digunakan
sebagai komponen utama minyak bumi dan gas alam.
Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri atas hidrogen dan karbon.
Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hydrogen yang berkaitan
dengan rantai tersebut. Hidrokarbon merupakan salah satu senyawa yang berasal dari
sumber daya alam dan sangat penting manfaatnya bagi kehidupan manusia. Dalam
kehidupan sehari-hari, contoh senyawa hidrokarbon yang paling sering digunakan
yaitu bensin dan pertamax1. Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon akan
menghasilkan uap air (H2O) dan karbon dioksida (CO2) dan pembakaran tidak
sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O), karbon dioksida
(CO2), dan karbon monoksida (CO). Sumber utama senyawa karbon adalah minyak
bumi dan batu bara.
Adanya uap air dapat dideteksi dengan menggunakan kertas kobalt biru yang
akan menjadi berwarna merah muda dengan adanya air. Sedangkan adanya gas karbon
dioksida dapat dideteksi dengan menggunakan air barit (Ca(OH)2 atau Ba(OH)2)
melalui reaksi:
CO2 (g) + Ca(OH)2 (aq)        CaCO3 (s) + H2O (l)
Senyawa karbon yang pertama kali disintesis adalah urea (dikenal sebagai
senyawa organik) oleh Friederick Wohler dengan memanaskan amonium sianat
menjadi urea di laboratorium.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian hidrokarbon (Alkana & Sikloalkana, Alkena, Alkuna)?
2. Bagaimana karakteristik hidrokarbon?
3. Identifikasikan dan klasifikasikan hidrokarbon?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi dari hidrokarbon (Alkana & Sikloalkana, Alkena, Alkuna)

1
Selvia aprilyanti, KIMIA TERAPAN(aplikasi untuk teknik mesin),(Jawa tengah: CV. Samu Untung,
2015), hlm 71.
2. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa
hidrokarbon.
3. Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan
hubungannya dengan sifat senyawa.
BAB II
PEMBAHASAN
1.4 Pengertian Senyawa Hidrokarbon
Dalam mempelajari senyawa organik, selalu dimulai dari senyawa
hidrokarbon, yaitu senyawa yang hanya mengandung unsur hidrogen dan
karbon.2Hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya mengandung unsur karbon
(C) dan hydrogen (H). beberapa contoh hidrokarbon:

Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri atas hidrogen dan karbon.
Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H 2O) dan
karbon dioksida (CO2) dan pembakaran tidak sempurna senyawa hidrokarbon akan
menghasilkan uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), dan karbon monoksida (CO).
Sumber utama senyawa karbon adalah minyak bumi dan batu bara3
Adanya uap air dapat dideteksi dengan menggunakan kertas kobalt biru yang
akan menjadi berwarna merah muda dengan adanya air. Sedangkan adanya gas karbon
dioksida dapat dideteksi dengan menggunakan air barit (Ca(OH)2 atau Ba(OH)2)
melalui reaksi:
CO2 (g) + Ca(OH)2 (aq)        CaCO3 (s) + H2O (l)
Senyawa karbon yang pertama kali disintesis adalah urea (dikenal sebagai
senyawa organik) oleh Friederick Wohler dengan memanaskan amonium sianat
menjadi urea di laboratorium. Pokok bahasan materi hidrokarbon meliputi
penggolongan senyawa hidrokarbon, tata nama senyawa alkana & Sikloalkana, alkena,
alkuna (Oktavianti: 2019, 19)

2
Syukri, Kimia Dasar 3 (Bandung: ITB, 1999), hal. 686.
3
Paming horale tiopan, KIMIA, (Jakarta: Yudhistira, 2006), hlm 34-37.
Karbon organic Karbon anorganik
Di dalam strukturnya terdapat rantai Di dalam strukturnya tidak terdapat
atom karbon. rantai atom karbon
Struktur molekulnya dari yang
sederhana sampai yang besar dan Struktur molekulnya sederhana
kompleks
Mempunyai isomer Tidak mempunyai isomer
Mempunyai ikatan kovalen Mempunyai ikatan ion
Titik didih/leleh rendah Titik didih/leleh tinggi
Umumnya tidak mudah larut dalam air Mudah larut dalam air
Kurang stabil terhadap pemanasan Lebih stabil terhadap pemanasan
Reaksi umumnya berlangsung lambat Reaksi berlangsung lebih cepat

1.5 Kekhasan Atom Karbon


Atom karbon memiliki 4 elektron valensi yang semuanya dapat digunakan
untuk berikatan kimia. Berdasarkan nomor atomnya (6), karbon memiliki electron
valensi 4. Berdasarkan teori kestabilan atom secara octet Keempat elektron valensi
tersebut dapat membentuk empat ikatan kovalen melalui penggunaan bersama
pasangan elektron dengan atom-atom lain. Atom karbon dapat berikatan
kovalen tunggal dengan empat atom hidrogen membentuk molekul metana (CH4)4.
Selain dapat berikatan dengan atom-atom lain, atom karbon dapat juga
berikatan kovalen dengan atom karbon lain, baik ikatan kovalen tunggal maupun
rangkap dua dan tiga, seperti pada etana, etena dan etuna (lihat pelajaran Tata Nama
Senyawa Organik).
Kecenderungan atom karbon dapat berikatan dengan atom karbon lain
memungkinkan terbentuknya senyawa karbon dengan berbagai struktur (membentuk
rantai panjang atau siklik). Hal inilah yang menjadi ciri khasatom karbon.
Jika satu atom hidrogen pada metana (CH4) diganti oleh gugus –CH3maka akan
terbentuk etana (CH3–CH3). Jika atom hidrogen pada etana diganti oleh gugus –
CH3 maka akan terbentuk propana (CH3–CH2–CH3) dan seterusnya hingga terbentuk
senyawa karbon berantai atau siklik.

1.6 Penggolongan Senyawa Hidrokarbon


4
Anjar Purba Asmara, “Kajian integrasi nilai-nilai karakter islami dengan kimia dalam materi kimia
karbon”, Jurnal pendidikan sains Universitas Muhammadiyah Semarang, Vol.1 No.2, (2016), hlm 3.
1. Berdasarkan jumlah atom karbon yang diikat oleh atom karbon lainnya
a. Atom C primer, adalah atom C yang diikat oleh 1 atom C yang lain.
b. Atom C sekunder, adalah atom C yang diikat oleh 2 atom C yang lain.
c. Atom C tersier, adalah atom C yang diikat oleh 3 atom C yang lain.
d. Atom C kuartener, adalah atom C yang diikat oleh 4 atom C yang lain.
keterangan:
nomor (1) : atom C primer
nomor (2) : atom C sekunder
nomor (3) : atom C tersier
nomor (4) : atom C kuartener
2. Berdasarkan kerangkanya
a. Senyawa hidrokarbon rantai terbuka (alifatik), adalah senyawa hidrokarbon
yang memiliki rantai karbon terbuka, baik lurus, bercabang, berikatan tunggal
atau berikatan rangkap 2 atau rangkap 3.
b. Senyawa hidrokarbon rantai tertutup (asiklik), adalah senyawa hidrokarbon
yang memiliki rantai tertutup. Dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
 Senyawa hidrokarbon asiklik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai
tertutup yang mengandung ikatan jenuh atau tidak jenuh. atau dapat
ditulis.
 Senyawaa hidrokarbon aromatik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan
rantai tertutup yang membentuk cincin benzena atau terdapat ikatan
rangkap dan tunggal yang bergantian. atau dapat ditulis.
3. Berdasarkan kejenuhan ikatannya
a. Hidrokarbon jenuh, adalah senyawa hidrokarbon yang atom C nya
mempunyai ikatan kovalen tunggal/tidak mempunyai ikatan rangkap.
Contoh golongan alkana5.
Hidrokarbon tak jenuh, yaitu semua senyawa hidrokarbon yang atom C mempunyai ikatan
antar atomnya terdapat lebih dari satu ikatan rangkap.
1.7 Senyawa Hidrokarbon
Dalam berikatan sesama atom karbon terdapat tiga kemukinan, pertama
membentuk ikatan tunggal, ikatan rangkap dua dan ikatan rangkap tiga. Untuk
penyederhanaan dapat kita ibaratkan Ikatan tunggal terjadi dari orbital s dan disebut

5
Annisa hestiningtyas, “Pengembangan Gim Edukasi Chemistry Fusion pada Perangkat Bergerak
menggunakan Metode Iterative And Rapid Prototyping”, Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu
computer, Vol.4 No.6, (Juni, 2020), hlm 1775-1782.
ikatan (σ) sigma pada orbital hibrid sp3 dan bentuk molekul tetrahedron dengan sudut
109,5o. Senyawa dengan ikatan tunggal disebut dengan senyawa hidrokarbon jenuh.
Senyawa hidrokarbon dengan ikatan rangkap dua terjadi pada orbital p, dan
ikatan ini dikenal dengan ikatan π, pada ikatan rangkap dua terjadi perubahan sudut
akibat dua orbital p berposisi sejajar sehingga membentuk orbital sp2 (segi tiga datar)
dan sudut yang terbentuk adalah 120o. Sama halnya dengan ikatan rangkap tiga
terdapat dua orbital p dalam posisi sejajar sehingga merubah bentuk orbital sp menjadi
(bentuk planar) dengan sudut 180o.
Atom karbon pada senyawa hidrokarbon memiliki posisi yang berbeda-beda.
Semua atom karbon (merah) yang dapat mengikat 3 atom hidrogen dan berposisi di
tepi, disebut dengan atom karbon primer. Atom karbon nomor 3 (hijau) yang mengikat
2 atom hidrogen disebut dengan atom karbon sekunder. Demikian pula atom karbon
yang mengikat hanya 1 atom hidrogen (warna abu-abu) memiliki posisi sebagai atom
karbon tersier.
Setiap atom Karbon dalam kerangka senyawa hidrokarbon dapat mengikat
atom lain seperti atom hidrogen, oksigen, nitrogen, belerang, klor dan lainnya.
Perbedaan atom yang diikat menyebabkan perubahan khususnya pada polaritas
sehingga menyebabkan perbedaan sifat-sifat kimia molekul yang dibentuk.
Secara umum senyawa hidrokarbon memiliki ciri-ciri seperti, dibangun oleh
kerangka atom karbon, ikatan yang membentuk senyawa merupakan ikatan kovalen.
Senyawa ini titik didih yang rendah sesuai dengan berkurangnya jumlah atom karbon
penyusunnya, mudah terbakar. Untuk senyawa hidrokarbon yang berikatan dengan
atom H bersifat polar, dan jika mengikat atom lainnya seperti oksigen, nitrogen,
belerang, klorida menyebabkan terjadinya molekul yang lebih polar.
1.8 Senyawa Hidrokarbon: Alkana & Sikloalkana Alkena Alkuna
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari
namanya, senyawa Hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari
atom hidrogen dan atom karbon. Berdasarkan susunan atom karbon dalam
molekulnya, senyawa karbon terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa alifatik
dan senyawa siklik.
 Senyawa Hidrokarbon alifatik
Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon yang rantai C nya
terbuka dan rantai C itu memungkinkan bercabang. Berdasarkan
jumlah ikatannya, senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi senyawa
alifatik jenuh dan tidak jenuh.
a. Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya
hanya berisi ikatan-ikatan tunggal saja. Golongan ini
dinamakan alkana. 
b. Senyawa alifatik tak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya
terdapat ikatan rangkap dua atau rangkap tiga. Jika memiliki rangkap
dua dinamakan alkena dan memiliki rangkap tiga dinamakan alkuna.
Contoh senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh: senyawa hidrokarbon.
Senyawa hidrokarbon alifatik berdasarkan ikatan rangkapnya
dibedakan menajdi Alkana & Sikloalkana, Alkena, dan Alkuna, yaitu
sebagai berikut:
1.8.1 Alkana
Hidrokarbon dengan hanya atom karbon sp3 (yakni, dengan hanya ikatan-
ikatan tunggal) disebut alkane (atau Sikloalkana jika atom karbon itu membentuk
cincin). Alkana sebagai hidrokarbon jenuh, semua atom karbon dalam alkana
mempunyai empat ikatan tunggal dan tidak ada pasangan elektron bebas. Alkana
mempunyai rumus umum CnH2n+2. Nama senyawa alkana harus sesuai dengan
jumlah atom C nya dan diberi akhiran ana. Berikut nama senyawa alkane beserta titik
beku dan titik didihnya:
titik didih
Suku ke N rumus molekul Nama massa 1 mol dalam g
(°C/1 atm)
1 1 CH4 metana -161 16
2 2 C2H6 Etana -89 30
3 3 C3H8 propana -44 44
4 4 C4H10 Butane -0.5 58
5 5 C5H12 pentana 36 72
6 6 C6H14 heksana 68 86
7 7 C7H16 heptana 98 100
8 8 C8H18 Oktana 125 114
9 9 C9H20 nonana 151 128
10 10 C10H22 dekana 174 142
Senyawa alkana yang diurutkan berdasarkan jumlah C (seperti pada tabel 1.1) disebut
deret homolog, karena kenaikan jumlah atomnya sama, yaitu sebesar CH2. Kenaikan jumlah
atom tampak memperbesar titik lebur dan titik didih senyawa, disebabkan kenaikan Mr
memperbesar gaya antar molekul (gaya London). Akibatnya, pada suhu kamar alkana rendah
(C1- C4) berwujud gas, yang sedang (C5-C17) berwujud cair, dan yang tinggi berupa padat6
1. Tata nama alkana
Tata nama alkana secara resmi mengikuti aturan IUPAC sebagai berikut:
1) Alkana rantai lurus
Di depan nama alkana diberi awalan huruf “n” artinya normal. Contoh: H3C-CH2-
CH2-CH3 n-butana
2) Alkana bercabang
a) Tentukan terlebih dahulu rantai utama, yaitu rantai atom karbon terpanjang
(nama rantai utama adalah nama alkana sesuai dengan jumlah atom
karbonnya).
b) Berikan nomor pada setiap atom karbon rantai utama secara urut. Atom
karbon nomor satu adalah ujung paling dekat dengan cabang.
c) Tandai dan namai cabang yang terikat pada rantai utama. Gugus cabang
pada alkana umumnya merupakan akil, yaitu gugus hidrokarbon yang
kehilangan sebuah atom hidrogen. Rumus akil adalah CnH2n+1. Nama
gugus akil disesuaikan dengan nama alkananya dengan menggantikan
akhiran –ana dengan akhiran –il.
Contoh:
CH 3=metil C 2 H 5= etil C 3 H 7 = propil

d) Urutan penulisan nama adalah nomor letak cabang kemudian baru nama
cabang dan nama rantai utama.
Contoh:

2-metil propana
e) Jika terdapat dua atau lebih cabang yang sama, nama cabang cukup disebut
sekali tetapi diberi awalan yang menunjukkan jumlah cabang yang sama
dengan menggunakan awalan di (dua), tari (tiga), tetra (empat), penta
(lima), dan seterusnya.
Contoh: 2,2-dimetil propana

6
Syukri, Op. Cit, hal. 687.
f) Jika terdapat dua atau lebih cabang yang berbeda, maka urutan
penyebutannya nama cabang secara alfabetis dari huruf depan cabang.
Contoh: 3-etil, 2-metil pentana

1.8.2 Sikloalkana Dan Tata Nama Sikloalkana


Sikloalkana adalah kelompok senyawa yang memiliki ikatan tunggal C-C
dalam struktur cincin. Mereka memiliki rumus molekul umum C n H 2 n dan dengan
demikian memiliki lebih sedikit dua atom hydrogen dari alkane yang sepadan
dengannya (C ¿ ¿ n H 2n +n). ¿ Berikut gambar dimana Heksana yang kehilangan 2 Atom
Hidrogen membentuk sikloheksana:

2. Tata Nama Senyawa Sikloalkana


Dalam system I.U.P.A.C. Sikloalkana diberi nama dengan menerapakan aturan
sebagai berikut:
1) Tentukan nama alkana dengan jumlah atom karbon yang sama seperti yang
terdapat dalam cincin dan menambahkan awalan siklo. Sebagai contoh,
siklopentana adalah sikloalkana yang memiliki lima atom karbon.
2) Jika sikloalkana yang diganti, tempatkan nama-nama kelompok di urutan abjad
sebelum nama sikloalkana tersebut. Tidak ada nomor yang dibutuhkan jika
hanya ada satu substituen.
3) Jika terdapat lebih dari satu gugus, gunakan angka penomoran terendah yang
memungkinkan.
3. Isomer
Senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi rumus
strukturnya berbeda disebut isomer. Misalnya senyawa alkana yang mempunyai rumus
molekul C4H10. Senyawa ini dapat mempunyai rumus struktur yang berbeda, antara
lain:

(1)

(2) 2-metil propana

(3)
4. Sifat Fisika Dan Sifat Kimia Alkana
Sifat fisis alkana berkaitan dengan wujudnya. Tiap-tiap senyawa alkana
mempunyai wujud yang berbeda pada suhu kamar. Wujud alkana ada yang
berupa padat, cair, dan gas. Wujud alkana berbeda berdasarkan titik didih dan
titik leleh tiap-tiap senyawa. Makin panjang rantai karbonnya, maka titik didih
atau titik lelehnya makin tinggi. sifat-sifat kimia :
a) Alkana bersifat stabil, sehingga sulit bereaksi dengan zat lain. Alkana
juga sering dinamakan parafin (daya gabung rendah).
b) Jika alkana dibakar sempurna akan menghasilkan gas CO2 dan H2O.
Reaksi ini disebut reaksi oksidasi.
Contoh:
C H 4(g )+ O2(g) →C O2(g )+ H 2 O(g)
a) Alkana lebih mudah mengalami reaksi substitusi (reaksi pertukaran).
Pada reaksi ini atom H diganti dengan atom lain, misalnya atom dari
unsur-unsur halogen (F, Cl, Br, dan I).
Contoh:
C H 4(g )+ C l 2(g ) → C H 3 C l(g )+ HC l (g)
5. Kegunaan alkana
a) Bahan bakar, contohnya elpiji, bensin, solar, dan kerosin
b) Pelumas, digunakan untuk rantai kendaraan bermotor
c) Bahan baku industri, misalnya pabrik plastik, detergen, karet sintetis, obat
gosok, dan sebagainya.
1.8.3 Senyawa alkena
Alkena adalah senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan tak jenuh yaitu
satu ikatan rangkap 2 antar atom karbon7 Dalam tata nama IUPAC, ketidakjenuhan
karbon-karbon selalu ditandai oleh suatu perubahan dalam akhiran (dari) nama induk
itu. Nama umum bagi hidrokarbon dengan sebuah ikatan rangkap ialah alkena8.
C 2 H 4 :etena C5 H 10 : pentenaC 8 H 16 :oktena
C 3 H 6 : propenaC 6 H 12 : heksena C 9 H 18 : nonena
C 4 H 8 :butena C7 H 14 :heptenaC 10 H 20 : dekena
1. Tata nama alkena

7
Agus Kamaludin, Cara Cepat Kuasai Konsep Kimia (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), hal. 90.
Fessenden, Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 1 (Jakarta: Erlangga, 1982), hal. 95.
8
a) Nama alkena diturunkan dari nama alkana yang sesuai (yang
jumlah atom karbonnya sama) dengan menggantikan akhiran –ana
menjadi –ena.
b) Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung ikatan
rangkap.
c) Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk, sehingga
ikatan rangkap mendapat nomor terkecil.
d) Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan awalan angka, yaitu
nomor dari atom karbon berikatan rangkap yang paling pinggir
(nomor terkecil). Contoh: 1-butena

e) Penulisan cabang-cabang sama seperti pada alkana


2. Isomer pada alkena
Perbedaan isomer senyawa alkena terletak pada struktur rantai, posisi
ikatan rangkap, dan letak gugus atom dalam ruangan.
a. Isomer rantai
Isomer rantai terjadi pada senyawa alkena jika terdapat perbedaan pada
struktur rantainya. Kita dapat mengetahui perbedaan tersebut dengan
cara memperhatikan struktur rantai bercabang atau rantai lurus pada
alkena. Contoh:

1-butena (C4H8 )

2-metil, 1-propena (C4H8 )


b. Isomer posisi
Isomer posisi terjadi pada senyawa alkena jika terdapat perbedaan
posisi ikatan rangkapnya.
c. Isomer geometri
Isomer geometri terjadi karena perbedaan kedudukan atom (gugus
atom) dalam ruang.
3. Sifat fisika dan sifat kimia alkena
Alkena mempunyai sifat fisis yang sama dengan alkana. Makin panjang
rantai karbonnya, maka titik didih atau titik lelehnya makin tinggi. Selain
sifat fisis, alkena juga mempunyai sifat kimia, yaitu dapat mengalami
reaksi adisi. Reaksi gadis merupakan pemutusan ikatan rangkap pada
alkena menjadi ikatan tunggal. Reaksi adisi biasanya terjadi antara
senyawa alkena dengan atom diatonik, atom halogen, dan asam halida.
4. Kegunaan alkena
Alkena banyak digunakan untuk pembuatan karet sintetis, plastik, dan
alkohol.
1.8.4  Senyawa Alkuna
Alkuna adalah senyawa hidrokarbon yang mempunyai kata tak jenuh, yang
dalam tiap molekulnya mengandung ikatan rangkap 3 antar atom karbon.
Suku ke n rumus molekul nama
2 2 C2H2 etuna
3 3 C3H4 propuna
4 4 C4H6 butuna
5 5 C5H8 pentuna
6 6 C6H10 heksuna
7 7 C7H12 heptuna
8 8 C8H14 oktuna
9 9 C9H16 nonuna
10 10 C10H18 dekuna
1. Tata nama alkuna
Penamaan alkuna mirip dengan alkena, hanya saja akhiran –ena diganti dengan
–una.
2. Isomer
Alkuna dapat memiliki isomer rantai dan isomer posisi. Isomer rantai terjadi
pada senyawa alkuna jika terdapat perbedaan pada struktur rantainya.
Sedangkan isomer posisi terjadi pada senyawa alkuna jika terddapat perbedaan
pada posisi ikatan rangkapnya.
3. Sifat fisika dan sifat kimia alkuna
Sifat fisika alkuna sama dengan sifat fisika alkana dan alkena, yaitu makin
panjang rantai karbonnya (Mr makin besar), maka titik didih dan titik lelehnya
makin tinggi. Adapun sifat kimia senyawa alkuna yang paling penting yaitu
dapat mengalami reaksi adisi seperti alkena
4. Kegunaan alkuna
Alkuna dapat digunakan untuk pembuatan bahan-bahan sintetis seperti plastik.
Senyawa alkuna yang sering digunakan adalah tuna atau asetilena (C2H2)
untuk mengelas besi dan baja.9
 Senyawa hidrokarbon siklik
Senyawa hidrokarbon siklik adalah senyawa karbon yang rantai C nya
melingkar dan lingkaran itu mungkin juga mengikat rantai samping. Golongan
ini terbagi lagi menjadi senyawa alisiklik dan aromatik.
1. Senyawa alisiklik yaitu senyawa karbon alifatik yang membentuk
rantai tertutup.Contoh senyawa alisiklik
2. Senyawa aromatik yaitu senyawa karbon yang terdiri dari 6 atom C
yang membentuk rantai benzena.

1.9 Contoh Reaksi Senyawa Hidrokarbon


I. Alkana

1.10 Latihan Soal:


Pilihan ganda
 Senyawa berikut yang termasuk alkena adalah…
9
Agus Kamaludin, Op. Cit, hal. 91.
a. C3H8
b. C4H6
c. C5H10
d. C6H14
e. C6H6
 Nama senyawa yang tepat untuk senyawa: CH3CH(CH3)C(CH3)3 adalah…
a. 2,2-dimetilpentana
b. 2,2,3-trimetilbutana
c. 2,3,3-trimetilbutana
d. 1,1,1,1-tetrametilpropana
e. Isoheptana
 Perhatikan rumus bangun berikut!

Nama senyawa dengan rumus di atas menurut IUPAC adalah…


a. 3-metil-4-isoprofilbutana
b. 4-etil-2-metilpentana
c. 2-metil-4-etilpentana
d. 2,4-dimetilheksana
e. 3,5-dimetilheksana
 Jumlah isomer dari C6H14 adalah…
f. 3 b. 4 c. 6 d.7 e.5
 Nama senywa CH3-C(CH3)2-CH=CH2 adalah…
a. Heksena
b. Heksana
c. 2,2-dimetilbutana
d. 3,3-dimetil-1-butana
e. 3,3-dimetil-1-1butena

Soal Essay:
 Buatlah struktur dari setiap senyawa berikut.
 3,3,5-trimetil heksana
 2-etil-3-isopropil heptane
 2,4-dimetil-2-pentena
 3-etil-1-butuna
 Tulislah rumus struktur 5-etil-2,3-dimetil heptane?
 Buatlah rantai dari senyawa 2,3-dimetil-1-pentena?
 Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini ke dalam alkana atau alkena.
 C6H14
 C3H6
 C4H10
 C5H10
 Berilah nama pada struktur senyawa berikut ini.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hidrokarbon adalah senyawa karbon yang paling sederhana. Hidrokarbon alifatik
adalah hidrokarbon rantai terbuka sedangkan hidrokarbon aromatic berikatan
konjugat, yaitu ikatan tunggal dan rangkap yang tersusun selang seling.
Hidrokarbon yang hanya mengandung ikatan tunggal disebut hidrokarbon jenuh,
sedangkan hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap 2 dan 3. disebut
hidrokarbon tak jenuh.

B. Saran
Dari pembelajaran materi ini, diharapkan kita bisa mengerti tentang reaksi
senyawa hidrokarbon. Jadi, belajar itu tidak hanya daei satu buku tetapi dari buku
lain kita juga bisa karena buku adalah ilmu pengetahuan untuk kita. Keraguan
bukanlah lawan keyakinan, keraguan adalah sebuah elemen dari kegagalan. Dan
kita tidak harus takut pada kegagalan tetapi pada keberhasilan melakukan sesuatu
yang tidak berarti.

DAFTAR PUSTAKA

Asmara, A.P. (2016). Kajian integrasi nilai-nilai karakter islami dengan kimia dalam materi
kimia karbon. Jurnal pendidikan sains Universitas Muhammadiyah
Semarang. 2(1): 3.
Fessenden. 1982. Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Hestiningtyas, A. (2020). Pengembangan Gim Edukasi Chemistry Fusion pada Perangkat


Bergerak menggunakan Metode Iterative And Rapid Prototyping. Jurnal
Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu computer. 4(6):1775-1782.
Kamaludin, A. 2002. Op. Cit. Jakarta: Bumi Aksara.
Kamaludin, A. 2002. Cara Cepat Kuasai Konsep Kimia. Jakarta: Bumi Aksara.
Paming horale tiopan. 2006. KIMIA. Jakarta: Yudhistira
Selvia aprilyanti. 2015. KIMIA TERAPAN(aplikasi untuk teknik mesin). Jawa tengah: CV.
Samu Untung
Syukri. 1999. Kimia Dasar 3. Bandung: ITB.
Syukri. 1999. Op. Cit. Bandung: ITB.

LAMPIRAN:
KUNCI JAWABAN
Soal ganda:
1. Rumus umum senyawa alkane:
CnH2n+2
Rumus umum senyawa alkena:
CnH2n
Rumus umum senyawa:
CnH2n+2
Dari soal tersebut, yang termasuk kedalam golongan alkena adalah C5H10
Jawaban: C
2. Rumus untuk CH3CH(CH3)C(CH3)3 adalah:

Penamaan:
Rantai Induk : 4 = Butana
Rantai Cabang : 3 Cabang CH3 = trimetil
Posisi Cabang : 2,2,3
Dengan demikian nama senyawa tersebut adalah = 2,2,3- trimetilbutana
Jawaban: B
3. Penentuan rantai induk dan penomoran

Penamaan:
Rantai induk: 6 = heksana
Rantai cabang: 2 cabang CH3=dimetil
Posisi cabang: 2,4
Dengan demikian, nama senyawa itu adalah: 2,4-dimetilheksana
Jawaban: D

4. C6H14 adalah senyawa hidrokarbon golongan alkana dengan nama heksana.


Jumlah isomer suatu senyawa hidrokarbon dapat dilihat dengan cara
menggambarkan rumus bangunnya.Jumlah isomer tidak dapat dihitung dengan
rumus tertentu. Namun, semakin banyak jumlah atom C pada rumus melekul suatu
alkana, maka akan semakin banyak jumlah isomernya.

Jawaban: E
5. Jika kita panjangkan rantai diatas maka rantai utama ada 4 dan terdapat nomor
rangkap dua pada atom 1 (penomoran dimulai dari kiri) sehingga tata nama
senyawa yang tepat untuk senyawa tersebut adalah :
3,3-dimetil-1-butena
Jawaban: E

Jawaban Essay :

 Rumus umum alkana yaitu CnH2n+2 sedangkan rumus umum alkena yaitu CnH2n. Jadi
yang termasuk alkana dan alkena adalah sebagai berikut.
 C6H14 (alkana)
 C3H6 (alkena)
 C4H10 (alkana)
 C5H10 (alkena)
 Struktur rantai karbon diatas terdiri atas 7 atom karbon pada rantai induk, 2 gugus metil
pada atom karbon ke-5, dan 1 ikatan rangkap dua yang terletak pada atom karbon ke-2.
Jadi, nama struktur senyawa tersebut adalah 5,5-dimetil-heptena.

You might also like