You are on page 1of 4

REKAPAN HASIL DISKUSI KELOMPOK 6

MATERI : MANUSIA,NILAI,MORAL DAN HUKUM


MATA KULIAH ILMU SOSIAL DAN BUDAYA
PSKM 2021

Dosen Pengampu: Dr.Lukitaningsih,M.Hum

1. Desika Devani Surbakti (4213210014)


Pertanyaan dari :Therecia Fricillia Ginting kelompok 1.
Bagaimana hubungan perspektif etika dalam kasus pembunuhan brigadir j?Terimakasih
Jawaban:

2. Ecclesia Siregar (4213210028)


Pertanyaan dari :Afrilita Harahap dari kelompok 3
Bagaimana cara meningkatkan nilai moral yang dimiliki masyarakat agar menaati peraturan
pemerintahan yang berlaku ? Terimakasih
Jawaban :
Seperti yang kita ketahui bersama, bahwasanya nilai ada untuk mengatur bagaimana
masyarakat berbudaya dan nilai bersifat tidak universal (tergantung daerah dimana nilai itu
diterapkan) dan tidak tertulis.Sementara itu,moral bersifat tidak tertulis,namun ada moral
yang bersifat universal,yaitu moral agama.Bagaimana suatu individu itu bermoral, tergantung
dari sudut pandang apa yang hendak dinilai.
Hukum diberlakukan untuk memberikan ketertiban dan rasa aman pada masyarakat dan
sifatnya universal pada cakupan wilayah yang luas.

Menurut beberapa sumber literatur yang saya baca, penilaian baik atau buruknya suatu
peraturan pemerintah,adalah tergantung stigma(nilai)masyarakat mengenai siapa yang
membuat peraturan dan apa peraturan tersebut.Jika lembaga atau oknum pembuat peraturan
tersebut tidak mencerminkan sikap (moral) yang selaras dengan peraturan yang dibuat dan
dikembangkan di daerahnya,maka masyarakat akan memandang rendah(sepele)pada
peraturan yang ada,karena dianggap peraturan dibuat hanya untuk kepentingan oknum
tersebut.Sehingga masyarakat acuh tak acuh terhadap peraturan yang ada.
Solusinya adalah bagaimana cara oknum tersebut membangun citra dan memberi
pemahaman yang baik,terbuka, transparan dan jujur tentang dirinya kepada masyarakat
melalui tindakan dengan berinteraksi antar individu atau dengan sekelompok kecil
masyarakat.sehingga masyarakat dapat memberikan kepercayaan kepada mereka.

Satu contoh adalah peraturan tentang cara membuat SIM.sebagaimana yang diketahui
bahwasanya beberapa syarat mendapatkan SIM adalah Memiliki Kartu Tanda Penduduk
(KTP), Mengisi formulir permohonan,Sehat jasmani dan rohani, berpenampilan rapi, dan
bersepatu (tidak diperkenankan memakai sandal).Lulus ujian teori, ujian praktik, dan/atau
ujian ketrampilan melalui simulator.
Jika lulus ujian teori, dilanjutkan dengan ujian praktik. Sementara jika tidak lulus, kamu akan
diberi kesempatan untuk mengulang ujian teori ini setelah tenggang waktu 7 hari, 14 hari, dan
30 hari. Jika mau ikut lagi ujian, lalu tidak lulus hingga berkali-kali, kamu tidak perlu
membayar lagi. Bahkan biaya SIM  bisa kembali.
Jika lulus ujian praktek, baru SIM  akan keluar. Jika tidak lulus, kamu akan diberi
kesempatan untuk mengulang lagi setelah tenggang waktu 7 hari, 14 hari, dan 30 hari tanpa
dipungut bayaran. Begitu mengulang, gagal lagi dan lagi, uang akan dikembalikan.
Namun banyak yang bisa mendapatkan SIM karena membayar lebih untuk menghindari ujian
praktik atau teori ulang atau bahkan untuk lolos tahap ini tanpa perlu mengikuti keduanya.
Sehingga melanggar segi moral agama, yaitu,tindakan ini termasuk suap yang dilarang oleh
semua agama.Dari segi moral etika, banyak pihak yang menganggap remeh untuk
mendapatkan SIM,namun ada yang merasa bahwa pihak kepolisian tidak transparan karena
beberapa oknum nya melakukan tindakan suap.
Dari segi sosial,akan berdampak besar di lapangan,moral para pengendara motor /mobil
banyak yang tidak mentaati lalu lintas dan peraturan yang ada dikarenakan kurangnya
wawasan dalam berkendara yang baik seperti terlalu banyak mengangkut beban yang
melebihi kapasitas yang tentunya membahayakan para pengguna jalan yang lain, menerobos
lampu merah,tidak memakai helm,tidak menyalakan lampu sein motor dsb.
Sehingga nilai yang tertanam di masyarakat adalah cara termudah mendapatkan SIM dengan
membayar lebih.

3. Khairun Nisa Argianti (4213510010)


Pertanyaan dari :Amelia Maharani Br Sitorus dari Kelompok 7.
Penegakan hukum tentunya tidak dapat lepas dari aparat penegak hukum. Menurut pendapat
kamu, apakah kualitas penegak hukum Indonesia sudah baik? Dan bagaimana cara untuk
meningkatkan kualitas SDM untuk penegak hukum di Indonesia.Terimakasih
Jawaban:
Menurut lembaga survei di dunia, penegakan hukum di Indonesia telah berjalan baik, baik
buruknya kualitas suatu lembaga tergantung pada pengalaman setiap individu yang
terdampak dengan keberadaan lembaga tersebut. Termasuk diantaranya adalah lembaga
penegak hukum. Jadi, pengalaman seseorang bisa jadi subjektif. jika dilakukan survei secara
objektif pun akan bergantung pada indikator yang diberikan secara spesifik, misalnya indeks
penegakan undang-undang pemberantasan narkoba, persepsi korupsi, penindakan terhadap
perilaku kriminal, penegakan hak asasi manusia, dan sebagainya. masing-masing indikator
tersebut bisa jadi menunjukkan kualitas yang berbeda, ada kalanya penegak hukum berjalan
baik,tetapi ada kalanya penegak hukum menunjukkan penurunan kualitas dan perlunya
ditindaklanjuti dengan mengeluarkan peraturan pemerintah (pp) dari uu No. 4 tahun 2004
terutama yang mengatur tentang pemberian sanksi pidana bagi pelanggar KUHP, khususnya
bagi mereka yang ditangkap, ditahan, dituntut,atau diadili tanpa berdasarkan hukum yang
jelas atau karena kekeliruan orang atau hukum yang ditetapkan sebagaimana telah ditegaskan
dalam pasal 9 ayat 2 UU nomor 4 tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman meningkatkan
kualitas sumber daya manusia (SDM) penegak hukum baik dari segi moralitas dan
intelektualitasnya, karena tidak sedikit penegak hukum yang ada saat ini tidak paham betul
idealisme hukum yang sedang di tegakkannya. dibentuknya suatu lembaga yang independen
oleh pemerintah di mana para anggotanya terdiri dari unsur-unsur masyarakat luas yang
cerdas (non hakim aktif, Jaksa aktif dan polisi aktif) yang bertujuan mengawasi proses
penegakan hukum di mana lembaga tersebut nantinya berwenang merekomendasi agar
diberikannya sanksi bagi para penegak hukum yang melanggar moralitas hukum atau
melanggar proses penegak hukum.

cara untuk meningkatkan kualitas SDM untuk menegakkan hukum bisa dilakukan dengan
pembenahan internal yang terus diidentifikasikan dengan menyiapkan SDM-SDM unggul
melalui pendidikan yang berkualitas. Kesadaran masyarakat juga perlu
ditingkatkan,utamanya untuk sama-sama menjaga stabilitas hukum di tengah
masyarakat.terakhir intervensi pemerintah juga diperlukan untuk menciptakan kondisi
masyarakat yang kondusif dan saling percaya antara masyarakat dan pedagang hukum.
Dengan demikian,stabilitas politik juga berperan penting dalam menciptakan penegakan
hukum yang berkualitas.

4. Peggy Ananda Putri Adi Yunita( 4212210001)


Pertanyaan dari : Chyntya Angelina Putri Nainggolan dari kelompok 2
Apa nilai moral yang dapat diambil dari kasus brigadir J dan apa hukuman yang pantas
menurut kelompok 6 dalam kasus itu?Terimakasih
Jawaban :
Nilai moral yg dapat diambil dari kasus ini yaitu terletak pada brigadir josuanya
sendiri dimana ia adalah orang yg patuh terhadap atasan bahkan org yg jujur dan
disiplin namun ia tidak diperlakukan dengan sepantasnya dan dituduh telah
melakukan pelecehan terhadap istri atasanny yaitu ferdy sambo yang akhirnya
terjadi penembakan, itulah alasan dari sambo. Kasus penembakan terhadap Brigadir
Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J juga dinilai memberi pelajaran penting.
Seluruh pihak, terutama Polri, diminta menjadikan peristiwa itu sebagai bahan
evaluasi.

"Pembelajaran sangat penting bahwa oleh faktor-faktor tertentu, anggota Polri dan
penegak hukum lainnya dapat terlibat perbuatan yang melanggar hukum," kata
Ketua Setara Institute Hendardi dalam keterangan tertulis, Rabu, 10 Agustus 2022.

Hendardi mengatakan dalam sebuah korps akan selalu ada oknum bandel. Namun
Polri sebagai institusi penegak hukum harus menjalankan tugas legal dan
konstitusionalnya menegakkan keadilan. Menurut Hendardi, langkah signifikan Polri
menangani kasus penembakan Brigadir J memutus berbagai spekulasi dan
politisasi. Apalagi, banyak pihak yang mengaitkan peristiwa itu dengan banyak hal di
luar isu pembunuhan.

"Meski motifnya belum terungkap, tapi penetapan tersangka FS (mantan Kadiv


Propam Polri Irjen Ferdy Sambo) memusatkan penyidikan Polri,"
Hendardi menyebut langkah itu penting bukan hanya untuk menjaga citra Polri.
Melainkan, membuktikan Korps Bhayangkara sebagai penegak hukum serius
bekerja dan dapat dipercaya. Kalpolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menetapkan eks
Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir
Nofriansyah Yoshua Hutabarat (Brigadir J). Penetapan tersangka berdasarkan bukti
permulaan yang cukup.

Selain Ferdy Sambo, ada tiga tersangka lain dalam kasus penembakan Brigadir J.
Ketiganya, Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu (RE), Bripka Ricky Rizal (RR),
dan KM alias Kuat yang merupakan asisten rumah tangga (ART) sekaligus sopir
Putri Candrawathi, istri Irjen Sambo.
Hukuman yg pantas atas kejadian ini yaitu dijerat Pasal 340 KUHP tentang
Pembunuhan Berencana subsider Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan juncto
Pasal 55 dan 56 KUHP. Ancaman hukumannya, pidana mati atau penjara seumur
hidup, atau paling lama 20 tahun.

5. Trilita Putri Halasson Panderaja Sihite (4213510023)


Pertanyaan dari : Fayruza Rifdha Siahaan dari kelompok 7
Perkembangan teknologi mempengaruhi cara berfikir manusia dan mengambil alih fungsi
mental manusia, hal itu akan berpengaruh pada pelaksanaan dan cara pandang manusia
terhadap etika moral dan norma kehidupan, bisa lebih baik atau lebih buruk. Bagaimana
menurut kelompok 6 untuk menyikapi hal tersebut agar terhindar dari dampak buruknya ?
terimakasih.
Jawaban :

6. Trivena Myta br Manik (4213210032)


Pertanyaan dari :Dedek Febbriani dari kelompok 7
Jelaskan terkait kasus brigadir josua kenapa manusia semakin tinggi tingkat
jabatannya,semakin sedikit moralnya? Kenapa itu bisa terjadi? Terima kasih
Jawaban :

You might also like