You are on page 1of 12

PANDUAN NYERI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTEN


JALAN SYEH NAWAWI AL BANTANI SERANG – BANTEN
TAHUN 2018
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTEN
NOMOR : 188 / /Akre-RSUB/2018

TENTANG
PANDUAN NYERI

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTEN,

Menimbang : 1. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu dan pelayanan


di Rumah Sakit Umum Daerah Banten , maka diperlukan
penyelenggaraan pelayanan yang bermutu tinggi;
2. Bahwa agar pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah
Banten dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya
Keputusan Direktur tentang Panduan Nyeri sebagai
landasan bagi penyelenggaraan seluruh pelayanan nyeri
di Rumah Sakit Umum Daerah Banten ;
3. Bahwa untuk pelaksanaan butir 1 (satu) dan 2 (dua)
tersebut di atas perlu ditetapkan dengan Keputusan
Direktur.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun


2004 tentang Praktik Kedokteran;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan;
3. Undang -Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
519/Menkes/Per/III/2011 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi dan Terapi
Intensif di Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN

Menetapka : PANDUAN NYERI


n
KESATU : Memberlakukan Panduan Nyeri di Rumah Sakit Umum
Daerah Banten sebagaimana terlampir dalam Keputusan
Direktur;

KEDUA : Apabila dikemudian hari terdapat kekurangan dan


kekeliruan dalam penetapan keputusan ini maka akan
diadakan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya;

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditandatangani.

Ditetapkan di Serang
Pada tanggal 18 September 2018

Plt. DIREKTUR,
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTEN

SUSI BADRAYANTI
DAFTAR ISI

BAB I DEFINISI..........................................................................................1
BAB II RUANG LINGKUP..........................................................................3
BAB III TATA LAKSANA
3.1 Anamnesis..................................................................................4
3.2 Numeric Rating Scale...................................................................4
3.3 Intervensi...................................................................................5
BAB IV DOKUMENTASI..............................................................................7
BAB V PENUTUP......................................................................................8
Lampiran Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Banten
Nomor :
Tanggal :
Tentang : Panduan Nyeri

PANDUAN NYERI
BAB I
DEFINISI

1.1 Pengertian
Nyeri merupakan perasaan tidak nyaman, baik ringan maupun berat
yang hanya dapat dirasakan oleh individu tersebut tanpa dapat
dirasakan oleh orang lain, mencakup pola pikir, aktivitas seseorang
secara langsung, dan perubahan hidup seseorang. Nyeri merupakan
tanda dan gejala penting yang dapat menunjukkan telah terjadinya
gangguan fisiologis.
Nyeri bersifat subyektif dimana individu mempelajari apa itu nyeri,
melalui pengalaman yang langsung berhubungan dengan luka. Peran
perawat dalam penanganan nyeri untuk mengidentifikasi, dan
memberikan intervensi pereda nyeri disamping berkolaborasi dengan
tenaga profesional kesehatan lain. Maka perawat perlu memiliki
pengetahuan tentang penilaian dan intervensi nyeri untuk manajemen
penanganan nyeri yang efektif dan berkualitas.
Panduan nyeri digunakan sebagai acuan dasar pengetahuan perawat
dan tenaga profesional kesehatan lainnya dalam memberikan
penanganan nyeri mulai dari pengkajian terhadap nyeri sampai dengan
evaluasi terhadap pasien yang telah mendapatkan pengelolaan nyeri.
1.2 Batasan Operasional
Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan, yang berkaitan dengan kerusakan jaringan yang nyata
atau yang berpotensi untuk menimbulkan kerusakan jaringan
(IASP,1979 INTERNATIONAL ASSOCIATION FOR THE STUDY OF PAIN).
Berdasarkan Durasi dan Lamanya, Dikategorikan menjadi 3 tipe,
yaitu :
a. Nyeri akut (injuri akut, penyakit, pembedahan). Nyeri akut
biasanya peristiwa baru, tiba – tiba dan durasinya singkat.
Karakteristiknya, rasa nyeri biasanya dapat diidentifikasi, rasa
nyerinya cepat berkurang/hilang.Sifatnya jelas
b. Nyeri kronik , Berlangsung lama, intensitasnya bervariasi &
biasanya berlangsung lama lebih enam bulan,
1) Non keganasan (kerusakan jaringan yang dalam masa
penyembuhan) non maligna.
2) Nyeri kronik keganasan (kanker) maligna.
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pelayanan nyeri meliputi :


a. Bagian Penunjang Medis
b. Unit Rawat Inap
c. Unit Rawat Jalan dan Rehabilitasi Medik
d. Intensive Care Unit
e. Unit Kamar Operasi
f. Instalasi Gawat Darurat
BAB III
TATA LAKSANA

Semua pasien yang masuk di Rumah Sakit Umum Daerah Banten


dilakukan screening terhadap nyeri mulai dari pasien masuk rawat jalan
maupun rawat inap, screening dilakukan dengan cara
3.1 Anamnesis
a. Riwayat penyakit
b. Pengkajian dilakukan dengan P Q R S T :
P (Provokes) : apa yang menimbulkan nyeri (aktivitas, spontan,
stress, setelah makan dll).
Q (Quality) : apakah tumpul, tajam, tertekan, dalam, permukaan
dll Apakah pernah merasakan nyeri seperti itu sebelumnya.
R (Radiation atau Relief) : apakah menyebar ( rahang,
punggung, tangan dll)Apa yang membuat lebih baik, posisi apa
yang mempertambah buruk (inspirasi, pergerakan, dll).
S (Severity atau tanda dan gejala): jelaskan skala nyeri dan
frekuensn. Apakah disertai dengan gejala seperti ( mual, muntah,
pusing, diaphoresis, pucat, nafas pendek, sesak, tanda vital yang
abnormal dll).
T (Time; mulai, dan lama) : kapan mulai nyeri, apakah konstan
atau kadang – kadang, berapa lama, tiba – tiba atau bertahap,
frekuensi.
c. Riwayat pembedahan / penyakit dahulu
d. Riwayat psikososial (riwayat pola hidup,dan aktifitas pasien
sehari-hari. Serta riwayat psikiatri seperti depresi)
e. Obat – obatan dan alergi
f. Riwayat keluarga
g. Assesmen penyakit penyerta lainnya.

3.2 Numeric Rating Scale


a. Dapat diukur dengan menggunakan skala :
1) Skala intensitas nyeri diskriptif sederhana , menggunakan
enam gambar wajah dengan ekspresi yang berbeda,
menampilkan wajah bahagia hingga wajah sedih, skala ini
dapat dipergunakan mulai anak usia 3 tahun.

2) Skala intensitas nyeri Wong Baker Faces Patient Rating Scale


numerik skala numerik digunakan untuk anak > 7 th dan
dewasa.

3.3 Intervensi
a. Nyeri Akut
1) Beri kesempatan untuk istirahat siang dengan waktu tidur
yang tidak mengganggu pada malam hari.
2) Manajemen nyeri mandiri dengan relaksasi/ distraksi/
massaging/ mandi air hangat/ posisi nyaman/ nafas dalam.
3) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesik opioid/
non-opioid/ NSAIDs.
4) Monitor berkala skala nyeri, reaksi klien, pola tidur,
karakteristik nyeri dan TTV.
5) Atur temperatur lingkungan sesuai kebutuhan pasien.
6) Kompres panas/dingin sesuai kebutuhan.
7) Kontrol faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi
respon pasien terhadap ketidaknyamanan
b. Nyeri Kronis
1) Manajemen nyeri mandiri dengan relaksasi/ distraksi/
massaging/ mandi air hangat/ posisi nyaman/ nafas dalam.
2) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesik opioid/
non-opioid/ NSAIDs.
3) Monitor berkala skala nyeri, reaksi klien, pola tidur,
karakteristik nyeri dan TTV.
4) Atur temperatur lingkungan sesuai kebutuhan pasien.
5) Kompres panas/dingin sesuai kebutuhan.
6) Kolaborasi dengan fisioterapi untuk akupresure/ TENS.
BAB IV
DOKUMENTASI

Pendokumentasian ditulis sesuai dengan hasil anamnesis yang didapat,


intervensi yang dilakukan, dan evaluasi yang didapat. Semua pasien
dilakukan pengkajian yang komprehensif tentang nyeri pada saat asesmen
awal dan asesmen ulang, dilakukan implementasi, dievaluasi dan semua
hasil pengkajian, implementasi dan evaluasi didokumentasikan dalam
rekam medis pasien.
BAB V
PENUTUP

Demikian Panduan Nyeri di Rumah Sakit Umum Daerah Banten ini


dibuat demi kelancaran dan ketertiban proses pelayanan. Bila mana ada
perkembangan dan perbaikan terhadap pedoman ini, maka dapat dilakukan
koreksi demi kemajuan pelayanan.

Ditetapkan di Serang
Pada tanggal 18 September 2018

Plt. DIREKTUR,
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTEN

SUSI BADRAYANTI

You might also like