You are on page 1of 4

NASKAH FINAL PROJECT

PEMBUKAAN
Assalamualaikum wr wb
Selamat pagi/siang/sore

Yang terhormat, (moderator)


Yang terhormat bapak/ibu assessor

Perkenalkan Saya Endarwati Amelia akan mempresentasikan final project saya yaitu
“GREEN LOAN ; PINJAMAN UNTUK SEGMEN SME”

SLIDE 2
Saya merupakan alumni dari Fakultas Kehutanan IPB angkatan 2017.
Final project saya kali ini dimentori oleh Ibu Maria Lysa Yunita.

SLIDE 3
Nah, sebelum saya bicara lebih jauh, Saya akan menjelaskan definisi Green Loan
terlebih dahulu.

Berdasarkan Green Loan Principle yang diterbitkan oleh LMA (Loan Market
Association) tahun 2018, Green Loan adalah “Pinjaman yang sesuai dengan prinsip
pinjaman hijau (GLP) dari asosiasi pasar pinjaman (LMA), termasuk semua jenis
instrumen pinjaman yang tersedia secara eksklusif untuk membiayai atau membiayai
kembali, secara keseluruhan atau sebagian proyek hijau baru atau yang sudah ada dan
memenuhi syarat.”

SLIDE 4
BACA AJA!!!

SLIDE 5
Seiring dengan paradigma baru untuk memprioritaskan keberlanjutan atau
sustainability, Pemerintah Indonesia sebagai anggota G-20 dalam Paris Agreement
2015, telah ikut berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca.
Dalam mendukung komitmen tersebut, dari industri keuangan dan perbankan, Loan
Market Association menerbitkan Green Loan Principle sebagai pedoman dalam
pembiayaan untuk proyek hijau dalam rangka implementasi keuangan berkelanjutan.

Di Indonesia sendiri, OJK sebagai regulator memenerbitkan taksonomi hijau untuk


panduan terkait pengklasifikasian green sector/project yang akan mendapatkan
pembiayaan hijau.

SLIDE 6
Prioritas OJK pada Roadmap Keuangan Berkelanjutan 2021-2025 salah satunya untuk
menciptakan “inovasi produk dan layanan keuangan berkelanjutan”. Nah saat ini, BRI
merupakan bank yang ditunjuk sebagai “First Mover on Sustainable Banking” oleh
Otoritas Jasa Keuangan.

Sebagai bagian dari implementasi keuangan berkelanjutan, bank harus melakukan


pencatatan portofolio pembiayaan atau kredit berdasarkan kategori kegiatan usaha
berkelanjutan untuk dilaporkan kepada OJK.

Di sisi lain, perhatian investor dalam mengalokasikan aset investasi kepada objek
berkelanjutan atau pengimplementasian ESG semakin meningkat, sehingga pencatatan
tersebut menjadi penting untuk disusun dan dipublikasikan dalam laporan
keberlanjutan.

Sehingga, terdapat peluang bagi BRI untuk menciptakan suatu program pembiayaan
yang mengintegrasikan aspek ESG (khususnya lingkungan). Potensi inovasi program
pembiayaan hijau yang ditujukan bagi segmen SME sangat prospektif karena SME
sendiri merupakan salah satu core competencies dari BRI.

Apalagi dengan adanya penerapan pajak karbon pada Juli 2022, industri yang bergerak
di sektor hijau tentu akan mendapat insentif.

SLIDE 7
Berdasarkan hasil benchmark pembiayaan ke sektor hijau pada ke empat bank besar di
Indonesia, disini secara nominal BRI menempati urutan kedua setelah Bank Mandiri
dengan nominal pembiayaan 70,8 T.

Namun secara persentase (persen pembiayaan KUBL terhadap total loan), BRI
menempati urutan terakhir yaitu 7,5%.
Jadi disini BRI sudah menyalurkan kredit ke sektor atau proyek hijau namun BRI
belum memiliki produk pinjaman khusus "GREEN LOAN" yang prosesnya
mengacu pada Green Loan Principle (GLP).

SLIDE 8
Nah, sebagai contoh disini saya coba cari bank yang sudah memiliki produk pinjaman
Green Loan, yaitu Bank HSBC.

Dari annual report HSBC Holding 2021, dapat kita lihat pembiayaan Green Loan HSBC
sebesar 4 milyar dollar. Dengan total loan HSBC sebesar 1046 milyar dollar, maka
persentase green loan HSBC terhadap total loannya adalah 0,38% pada tahun 2021.

SLIDE 9
Nah ini merupakan contoh implementasi green loan dari HSBC Indonesia yang
memberikan green loan kepada PT EPT Eco Paper Indonesia sebesar 27 milyar.

SLIDE 10
Menurut IFC (International Finance Corporation) tahun 2016, Potensi pendanaan ke
sektor hijau atau climate smart investment di Indonesia pada 2016-2030 diperkirakan
mencapai $274 milyar, dengan rincian per sektor sebagai berikut:

Untuk energi terbarukan potensinya sebesar $45 milyar, green building $209 milyar,
dan green transportation sebesar $20 milyar.

Hal ini merupakan peluang bagi industri jasa keuangan yaitu perbankan untuk terlibar
dalam pendanaan berkelanjutan.

taksonomi hijau untuk panduan terkait pengklasifikasian green sector/project

You might also like