Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Kelompok 4
1. Sonia Arsika
2. Indriani Syahfitri
3. Novita Hardiani
4. Nensi Oktavia
5. Robby Arya Sandika
Dosen pengampu:
Rendi Dwipa,SE.,M.Ak
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena atas rahmat, karunia serta kasih
sayangNya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah
kepada Nabi terakhir, penutup para Nabi sekaligus satu-satunya uswatun hasanah kita, Nabi
Muhammad SAW. tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih Bapak Rendi Dwipa, SE.,M.Ak
selaku dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dan Anti Korupsi
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan
kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan maupun dengan teknik
pengetikan, walaupun demikian, inilah usaha maksimal kami selaku para penulis
usahakan.Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna memperbaiki
kesalahan sebagaimana mestinya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................II
DAFTAR ISI......................................................................................III
BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar belakang.........................................................................4
B.Rumusan masalah...................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan...........................................................................10
3.2 Saran......................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Proses penegakan hukum pasca Reformasi di Indonesia semakin hari semakin terlihat arah
perbaikan, hal ini dengan adanya aparat hukum dalam penegakan hukum yaitu hakim, jaksa, polisi dan
advokat yang sama sama memiliki kedudukan yang setara dalam proses sistem peradilan pidana,
meskipun dalam implementasi nya masih diketemukan kelemahan dan pelanggaran pelangaran oleh
aparat hukum.
Berdasarkan Pasal 27 ayat (1) dan Pasal 28 D ayat (1) maka persamaan di depan hukum dapat
dipahami dalam negara hukum bahwa setiap orang memiliki kedudukan yang sama dan seimbang dan
tidak ada pengecualian agar keadilan dan kebenaran dalam mencapai tujuan negara hukum dapat di
capai.
Penegakan hukum dilakukan agar masyarakat memperoleh perlindungan atas hak dan
kewajibannya. Negara Indonesia meerupakan negara hukum yang memiliki peraturan perundang-
undangan, lembaga hukum, dan aparatur penegak hukum. Namun, perilaku aparat penegak hukum
seringkali belum baik dan masih tidak terpuji seperti praktek KKN, korupsi, tindakan pelecehan, perilaku
suap, perlaku premanisme dan perilaku lainnya yang tidak terpuji.
Alasan lain perlu penegakan hukum yang berkeadilan adalah latar belakang masalah atau kasus
hukum yang belum diselesaikan secara tuntas karena ada praktek hukum yang seringkali tumpul ke atas
dan tajam kebawah. Artinya seringkali hukum merugikan orang orang yang tidak punya kuasa, tetapi
menguntungkan bagi orang yang punya kuasa.
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan
Untuk mengetahui apa itu penegakan hukum,tujuan,hingga hak dan kewajiban negara
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian penegakan hukum yang berkeadilan
Penegakan hukum adalah sistem yang di dalamnya terdapat anggota pemerintah yang bertindak
secara terorganisir untuk menegakkan hukum dengan cara menemukan, menghalangi, memulihkan,
atau menghukum orang-orang yang melanggar undang-undang dan norma hukum yang mengatur
masyarakat tempat anggota penegakan hukum tersebut berada.istilah ini biasanya mencakup polisi,
pengadilan, dan lembaga koreksi masyarakat, tetapi isitilah ini biasanya dipakai juga untuk orang-orang
(termasuk mereka yang bukan anggota kepolisian resmi) yang secara langsung terlibat dalam patroli dan
pengamatan untuk mencegah atau menggalangi dan menemukan aktivitas kriminal, dan untuk orang-
orang yang menginvestigasi kejahatan dan menangkap pelaku kejahatan,baik secara individual atau
dalam bentuk organisasi penegakan hukum, baik kepolisian maupun yang lainnya
hukum yang berkeadilan adalah hukum yang teratur dan tanpa menindas martabat kemanusiaan
setiap warga masyarakat, atau dengan kata lain adalah hukum yang senantiasa mengabdi kepada
kepentingan keadilan, ketertiban, keteraturan, dan kedamaian guna menunjang terwujudnya
masyarakat sejahtera lahir dan batin.keadilan sendiri dapat diartikansebagai kondisi yang bersifat adil
terhadap suatu sifat, perbuatan maupun perlakuan terhadap sesuatu hal.
Adanya penegakan hukum yang berkeadilan bertujuan untuk mewujudkan peraturan demi
terwujudnya ketertiban dan keadilan masyarakat. Penegakan hukum dilakukan agar masyarakat
memperoleh perlindungan atas hak dan kewajibannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi lemahnya penegakan hukum dan keadilan serta hak asasi manusia di
Indonesia, di antaranya: (a) Perangkat hukum atau undang - undang itu sendiri; (b) Kualitas SDM aparat
penegak hukum; (c) fasilitas penegakan hukum yang kurang memadai; (d) Budaya hukum atau
kesadaran hukum masyarakat yang masih lemah; (e) Pengaruh Globalisasi dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang tidak seimbang dengan pengetahuan dan keterampilan aparat penegak
hukum; (f) Sistem rekrukmen pejabat penegak hukum yang kurang tepat.
Adapun cara mengatasinya adalah (1) Dalam penyusunan suatu undang-undang di samping
memperhatikan kepentingan nasional, juga kendaknya aspirasi masyarakat lokal jangan diabaikan. Di
samping itu perlu pula memperhatikan ide-ide dan intitusi-instusi modern yang berkembang dinegara-
negara maju setelah disaring sesuai dengan aspirasi dan kepentingan bangsa Indonesia; (2) Aparat
penegak hukum harus memiliki nilai-nilai propsesionalisme yang cukup, (3) fasilitas pendukung dalam
penegakan hukum dan keadilan serta hak asasi manusia harus ditingkatkan, (4) Dalam.upaya untuk
meningkatkan kesadaran hukum masyarakat, setiap peraturan perundang-undangan yang akan
diberlakukan harus disosialisasikan: (5) Sistem rekrukmen aparat penegak hukum harus melalui saringan
yang ketat dengan kriteria-kriteria terentu, termasuk pengangkatan seorang pejabat penegak hukum
khususnya kehakiman dan kejaksaan harus bersih dari campur tangan eksekutif.
Pokok pikiran Etika Penegakan Hukum yang berkeadilan dalam TAP MPR tersebut menegaskan bahwa
untuk menumbuhkan kesadaran bahwa tertib sosial, ketenangan dan keteraturan hidup bersama hanya
dapat diwujudkan dengan ketaatan terhadap hukum dan seluruh peraturan yang berpihak kepada
keadilan.
10. Memberikan hukuman berat bagi pelaku kejahatan seperti pembunuhan dan kekerasan serta
pelecehan seksual.
1.Faktor kebudayaan yang memengaruhi penegakan hukum artinya bahwa ada ketetapan yang
berkaitan dengan suatu hal yang boleh dilakukan dan dilarang.Maka dari itu faktor kebudayaan bisa
memengaruhi perilaku manusia sebelum dan sesudah mengetahui adanya norma hukum di masyarakat.
2.Faktor masyarakat ialah faktor yang memiliki hubungan dengan masyarakat dalam hal pemahaman
dan pengetahuan tentang norma atau aturan hukum.Tak hanya itu, faktor masyarakat meliputi
pemikiran dan kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum.
Faktor penegak hukum merupakan faktor yang yang memengaruhi penegakan hukum dan berkaitan
dengan peran aparat penegak hukum, Kids.Hal ini juga meliputi para aparat dalam menegakkan aturan
hukum sesuai dengan penggunaan dan tugas yang tepat, ya.
4. Faktor Hukum
Faktor hukum termasuk salah satu faktor yang memengaruhi penegakan hukum
Sarana dan prasarana termasuk faktor yang memengaruhi proses penegakan hukum, faktor ini juga
harus dikaji lebih jauh terutama tentang kualitas dan kuantitasnya
hak adalah segala sesuatu yang kita dapatkan setelah kita melaksanakan kewajiban. Sedangkan
kewajiban adalah segala sesuatu yang harus kita lakukan dengan penuh tanggung jawab.Hak warga
negara bisa diartikan sebagai semua hal yang diperoleh atau didapatkan seorang warga negara, baik
dalam bentuk kewenangan maupun kekuasaan. Hak pada dasarnya adalah sesuatu yang harusnya bisa
diterima atau dinikmati. Hal itu berarti kita berhak menerima hal-hal yang menjadi hak kita dan kita
tidak boleh melanggar hak orang lain.Sementara itu, kewajiban adalah hal-hal yang wajib dilakukan
sebagai anggota masyarakat. Umumnya, kewajiban merupakan hal yang harus dilakukan agar bisa
mendapatkan hak kita.
Warga negara merupakan orang-orang yang menjadi bagian dari suatu penduduk yang menjadi unsur
negara.Dalam konteks Indonesia, istilah warga negara (sesuai dengan UUD 1945 pasal 26) yang
dimaksudkan untuk bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai warga
negara.Setiap negara mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk menentukan asas
kewarganegaraan seseorang. Dalam menerapakan asas kewarganegaraan ada dua pedoman, yaitu asas
kewarganegaraan yang berdasarkan kelahiran dan asas kewarganegaraan yang berdasarkan
perkawinan.
Fungsi warga negara yang pertama adalah menjunjung hukum serta pemerintahan yang sah serta
berdaulat.
Fungsi warga negara yang kedua adalah ikut serta dalam upaya pembelaan sebuah negara
menyesuaikan dengan kapasitas serta bidang yang dikuasai masing-masing.
Fungsi warga negara yang ketiga adalah menghormati HAM atau hak asasi manusia yang dimiliki oleh
orang lain dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, serta bernegara.
Fungsi warga negara yang keempat adalah tunduk kepada peraturan serta batasan yang ada dan sudah
ditetapkan berdasarkan undang-undang maupun peraturan yang berlaku.
Fungsi warga negara yang kelima adalah menjaga persatuan serta kesatuan sebuah negara.
Fungsi warga negara yang keenam adalah mentaati dasar sebuah negara, hukum yang berlaku, serta
sistem pemerintahan tanpa adanya terkecuali.
Fungsi warga negara yang ketujuh adalah turut serta dalam proses pembangunan dalam memangun
bangsa dan cita-cita yang ingin dicapainya.
Tujuan sekaligus alasan dari ditegakkannya hak dan kewajiban adalah demi tercipta kehidupan yang
nyaman, tentram, aman dan sejahtera. Oleh karena itulah kita sebagai warga negara yang baik perlu
menegakkan hak dan kewajiban di dalam kehidupan sehari-hari.Warga Negara sendiri juga memiliki hak
dan kewajiban sebagaimana fungsinya warga negara guna menjaga kestabilan didalam bangsa.
Namun, sebelum megara menentukan siapa saja yang menjadi warga negara, negara harus mengakui
bahwa setiap orang berhak memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan
pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara
dan meninggalkannya, serta berhak kembali, sebagaimana diatur dalam pasal 28 E ayat (1) UUD
1945.Pernyataan ini berarti bahwa orang-orang yang tinggal dalam wilayah negara dapat diklafikasikan
sebagai berikut:
Warga negara Indonesia, adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang
disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
Penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat sementara sesuai dengan visa
(surat izin untuk memasuki suatu negara dan tinggal sementara, yang diberikan oleh pejabat suatu
negara yang dituju) yang diberikan negara melalui kantor imigrasi.
Setiap warga negara Indonesia berhak untuk memeluk agama yang diyakininya serta menjalankan
kewajiban yang dianutnya tersebut.
Setiap warga negara Indonesia berhak untuk mendapatkan serta menggunakan fasilitas kesehatan yang
sudah disediakan. Seperti contohnya adalah BPJS Kesehatan.
Setiap warga negara Indonesia berhak untuk mengeluarkan pendapat yang mereka miliki asal tidak
melanggar hukum yang berlaku. Seperti contohnya membuat petisi mengenai suatu permasalahan.
Setiap warga negara Indonesia berhak untuk menggunakan fasilitas umum yang sudah disediakan oleh
pemerintah. Seperti contohnya adalah transportasi umum serta jalan tol.
Setiap warga negara Indonesia berhak untuk mendapat perlindungan di bawah hukum termasuk ke
dalamnya memiliki hak pembelaan diri di pengadilan yang ada.
Setiap warga negara Indonesia berhak untuk mendapat fasilitas pendidikan yang ada dengan sama rata
tanpa adanya perbedaan pada tiap golongan ekonomi. Seperti contohnya adalah pendirian sekolah
negeri yang dibuat oleh pemerintah.
Setiap warga negara Indonesia berhak untuk memiliki kedudukan yang sama tidak peduli golongannya di
mata hukum yang berlaku tanpa dibeda-bedakan.
Setiap warga negara Indonesia berhak untuk dibebaskan oleh pihak pemerintah negara Indonesia ketika
orang tersebut menjadi tawanan maupun sandera pada suatu permasalahan.
Setiap warga negara Indonesia berhak untuk memiliki kebebasan dalam menentukan pilihannya pada
pemilu. Seperti contohnya adalah saat seseorang warga negara menentukan pilihan pada pemilihan
presiden dan wakil presiden Indonesia.
Setiap warga negara Indonesia berhak untuk mendapatkan akses terhadap teknologi yang sama. Seperti
contohnya adalah pendistribusian secara luas ke seluruh penjuru Indonesia mengenai jaringan internet
serta jaringan listrik
Setiap warga negara Indonesia memiliki kewajiban untuk membayar pajak dengan tepat pada waktunya.
Seperti contohnya, membayar pajak bumi dan bangunan atau PBB dengan tepat waktu.
Setiap warga negara Indonesia memiliki kewajiban untuk menjaga fasilitas umum yang sudah diberikan
dan tidak merusaknya secara sembarangan.
Setiap warga negara Indonesia memiliki kewajiban untuk menjaga ketertiban serta keamanan yang
berlangsung pada lingkungan sekitar tempatnya berada.
Setiap warga negara Indonesia memiliki kewajiban untuk menaati peraturan serta perundang-undangan
yang berlaku di wilayah maupun lingkungan tersebut.
Setiap warga negara Indonesia memiliki kewajiban untuk menaati norma yang berlaku di masyarakat.
Seperti contohnya, norma kesopanan serta norma hukum yang ada.
Setiap warga negara Indonesia memiliki kewajiban untuk menaati peraturan lalu lintas yang ada ketika
menggunakan kendaraan pribadi. Seperti contohnya, menggunakan helm ketika kamu mengendarai
sepeda motor.
Setiap warga negara Indonesia memiliki kewajiban untuk membayar sejumlah biaya setelah
menggunakan fasilitas umum yang telah disediakan oleh pemerintah. Seperti contohnya, membayar
uang jalan tol serta transportasi umum ketika menggunakannya.
Setiap warga negara Indonesia memiliki kewajiban untuk saling menghormati serta mampu menjaga
sikap toleransi antar umat beragama agar tidak terjadinya kericuhan dan persatuan Indonesia yang ada
tetap terjaga.
Setiap warga negara Indonesia memiliki kewajiban untuk menghormati hak hidup dan hak asasi manusia
atau HAM yang dimiliki oleh setiap manusia dengan tidak membahayakan atau mengancam hidup orang
lain.
Setiap warga negara Indonesia memiliki kewajiban untuk membela negara jika dibutuhkan. Seperti
contohnya adalah dengan menggunakan produk buatan lokal Indonesia dibandingkan dengan
menggunakan produk buatan luar negeri. Selain itu juga mengamalkan nilai-nilai Pancasila ke dalam
kehidupan sehari-hari.
Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak dapat menikmati atau
memperoleh haknya sebagaimana mestinya yang ditetapkan oleh undang-undang. Pelanggaran
hak warga negara merupakan akibat dari adanya pelalaian atau pengingkaran terhadap
kewajiban, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh warga negara sendiri.
d. Penyalahgunaan kekuasaan
Di dalam masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan di sini tidak hanya
menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga bentuk-bentuk kekuasaan lain yang
terdapat dalam masyarakat. Salah satu contohnya adalah kekuasaan di dalam perusahaan. Para
pengusaha yang tidak memedulikan hak-hak buruhnya jelas melanggar hak warga negara.
Oleh karena itu, setiap penyalahgunaan kekuasaan mendorong timbulnya pelanggaran hak dan
kewajiban warga negara.
f. Penyalahgunaan teknologi
Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif, tetapi dapat juga memberikan
pengaruh negatif bahkan dapat memicu timbulnya kejahatan. Kalian tentunya pernah
mendengar terjadinya kasus penculikan yang berawal dari pertemanan dalam jejaring sosial.
Kasus tersebut menjadi bukti, apabila kemajuan teknologi tidak dimanfaatkan untuk hal-hal
yang sesuai aturan, tentu saja akan menjadi penyebab timbulnya pelangaran hak warga
negara. Selain itu juga, kemajuan teknologi dalam bidang produksi ternyata dapat
menimbulkan dampak negatif, misalnya munculnya pencemaran lingkungan yang dapat
mengakibatkan terganggunya kesehatan manusia.
Pelanggaran hak warga negara adalah tindakan aparat negara yang melanggar atau tidak
memberikan apa yang menjadi hak warga negara.
Contohnya; (a) tidak membayar pajak, (b) melawan hukum, (c) tidak menjaga ketertiban
(d) melanggar aturan yang berlaku, (e) tidak ikut mempertahankan NKRI, (f) berprilaku anarkis
tidak menjaga kesatuan dan kesatuan, (g) menghianati negara, (h) tawuran antar pelajar, (i)
melanggar HAM.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penegakan hukum adalah sistem yang di dalamnya terdapat anggota pemerintah yang bertindak
secara terorganisir untuk menegakkan hukum dengan cara menemukan, menghalangi, memulihkan,
atau menghukum orang-orang yang melanggar undang-undang dan norma hukum yang mengatur
masyarakat tempat anggota penegakan hukum tersebut berada.Tujuan utama penegakan hukum adalah
untuk mewujudkan adanya rasa keadilan, kepastian hukum, dan kemanfaatan dalam masyarakat. Dalam
proses tersebut, maka harus mencerminkan aspek kepastian dan ketertiban hukum. hak adalah bentuk
kebenaran, kepemilikan, kewenangan, kekuasaan, derajat, dan wewenang menurut hukum. kewajiban
adalah sesuatu yang diwajibkan atau sesuatu yang harus dilaksanakan.
3.2 Saran
https://www.kompasiana.com/muhammad211101/628c65f753e2c31f522734a2/konsep-hukum-
yang-berkeadilan
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Penegakan_hukum
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Keadilan
https://kids.grid.id/read/473515516/10-contoh-penegakan-hukum-yang-ada-di-masyarakat?page=all
https://lontar.ui.ac.id/detail?id=20267505&lokasi=lokal
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5871839/apa-yang-dimaksud-hak-dan-kewajiban-ini-
pengertiannya-dan-contohnya
https://www.gramedia.com/literasi/hak-dan-kewajiban-warga-negara/
https://www.gramedia.com/literasi/warga-negara/