You are on page 1of 3

RINGKASAN MATERI MODUL SMART ASN DAN MANAJEMEN ASN

Farthur Ahkyat
199210012022031005

A. Pointer Materi Pokok


1. Smart ASN
Percepatan transformasi digital menuntut PNS bukan sekedar mampu
mengoperasikan alat, melainkan cerdas dalam menggunakan teknologi digital dengan
penuh tanggung jawab. Pemerintah telah mencanangkan pembangunan “Smart ASN”
2024, diamana seluruh tenaga ASN yang menjadi ujung tobak pelaku pembangunan
tersebut guna meningkatkan kualitas pelayanan publik di era digital dan revolusi industri
4.0. Kompetensi literasi digital tidak hanya dilihat dari kecakapan menggunakan media
digital (digital skills) saja, namun juga budaya menggunakan digital (digital culture), etis
menggunakan media digital (digital ethics), dan aman menggunakan media digital
(digital safety).
Digital skill merupakan kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan
menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam
kehidupan sehari-hari. Digital culture merupakan Kemampuan individu dalam membaca,
menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai
Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari dan digitalisasi
kebudayaan melalui pemanfaatan TIK. Digital ethics merupakan Kemampuan individu
dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan,
mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam
kehidupan sehari-hari. Digital safety merupakan Kemampuan User dalam mengenali,
mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran
pelindungan data pribadi dan keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.
Terdapat dua poros yang membagi area setiap domain kompetensi. Poros
pertama, yaitu domain kapasitas ‘single–kolektif’ memperlihatkan rentang kapasitas
literasi digital sebagai kemampuan individu untuk mengakomodasi kebutuhan individu
sepenuhnya hingga kemampuan individu untuk berfungsi sebagai bagian dari masyarakat
kolektif/societal. Sementara itu, poros berikutnya adalah domain ruang ‘informal–
formal’ yang memperlihatkan ruang pendekatan dalam penerapan kompetensi literasi
digital. Ruang informal ditandai dengan pendekatan yang cair dan fleksibel, dengan
instrumen yang lebih menekankan pada kumpula individu sebagai sebuah kelompok
komunitas/masyarakat. Sedangkan ruang formal ditandai dengan pendekatan yang lebih
terstruktur dilengkapi instrumen yang lebih menekankan pada kumpulan individu
sebagai ‘warga negara digital.’ Blok-blok kompetensi semacam ini memungkinkan kita
melihat kekhasan setiap modul sesuai dengan domain kapasitas dan ruangnya.

2. Manajemen ASN
Pengelolaan ASN bertujuan untuk menjamin penyelenggaraan tugas dapat
berdaya guna, dan hasil guna. Manajemen ASN merupakan keseluruhan upaya
pemerintah dalam meningkatkan efisiensi, efektifitas, derajat profesioanalisme,
penyelenggaraan tugas, fungsi dan kewajiban kepegawaian yang meliputi perencanaan,
pengadaan, pengembangan kualitas, penempatan, promosi, pengajian, kesejahteraan, dan
pemberhentian ASN. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi
pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara
yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas: a) Pegawai Negeri Sipil (PNS);
dan b) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pegawai ASN
berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh
pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai
ASN berfungsi sebagai : a) Pelaksana kebijakan public; b) Pelayan public; dan c) Perekat
dan pemersatu bangsa. Supaya dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan
akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN
juga berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya. ASN sebagai profesi
berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN
bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku
yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan
birokrasi pemerintah.
B. Topik Pemahaman Pembelajaran
Nilai akhir dari materi pembelajaran Smart ASN dan Manajemen ASN adalah
orientasi pelayanan publik berbasis pada kemajuan penggunaan digital. Dalam upaya
meningkatkan efisiensi, efektifitas, profesionalisme, penyelenggaraan tugas, fungsi dan
kewajiban kepegawaian diharapkan berlandaskan pada penerapan etika dan etiket. Etika
merupakan sistem nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau
sekelompok orang dalam mengatur tingkah lakunya. Sedangkan etiket, didefinisikan sebagai
tata cara individu berinteraksi dengan individu lain atau dalam masyarakat. Jadi, etiket
berlaku jika individu berinteraksi atau berkomunikasi dengan orang lain. Sementara etika
berlaku meskipun individu sendirian. Hal lain yang membedakan etika dan etiket ialah
bentuknya, etika pasti tertulis, misal kode etik Jurnalistik, sedangkan etiket tidak tertulis
(konvensi). Sehingga pemahaman ASN dapat menempatkan etika sebagai nilai dalam diri
untuk diterapkan, sedangkan etiket sebagai implementasi pada pelayanan publik.

C. Saran Penyempurnaan Modul


Modul Pelatihan Dasar CPNS merupakan acuan minimal bagi para peserta Pelatihan
Dasar CPNS dalam menumbuh kembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap terkait
dengan isi dari bahan ajar sebagai tujuan akhir pencapaian Pelatihan Dasar CPNS. Peserta
menyadari bahan ajar ini merupakan produk yang dinamis sesuai dengan realita kehidupan
bermasyarakat dan bernegara dimasa sekarang, supaya peserta dapat meningkatkan
pengembangan inovasi dan kreativitasnya dalam mentransfer isi bahan ajar ini pada
implementasi saat menjalankan tugasnya sebagai PNS. Harapan kedepannya supaya lebih
menitik beratkan pada nilai-nilai kultur dan budaya supaya dapat mempertahan jadi diri
bangsa yang kaya akan budaya
Selain itu, peserta Pelatihan Dasar CPNS dituntut kritis untuk menelaah isi dari bahan
ajar Pelatihan Dasar CPNS ini. Sehingga apa yang diharapkan, yaitu pemahaman secara
keseluruhan dan kemanfaatan dari bahan ajar ini tercapai.

You might also like