Professional Documents
Culture Documents
Ringkasan Materi Modul Smart Asn Dan Manajemen Asn
Ringkasan Materi Modul Smart Asn Dan Manajemen Asn
Farthur Ahkyat
199210012022031005
2. Manajemen ASN
Pengelolaan ASN bertujuan untuk menjamin penyelenggaraan tugas dapat
berdaya guna, dan hasil guna. Manajemen ASN merupakan keseluruhan upaya
pemerintah dalam meningkatkan efisiensi, efektifitas, derajat profesioanalisme,
penyelenggaraan tugas, fungsi dan kewajiban kepegawaian yang meliputi perencanaan,
pengadaan, pengembangan kualitas, penempatan, promosi, pengajian, kesejahteraan, dan
pemberhentian ASN. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi
pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara
yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas: a) Pegawai Negeri Sipil (PNS);
dan b) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pegawai ASN
berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh
pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai
ASN berfungsi sebagai : a) Pelaksana kebijakan public; b) Pelayan public; dan c) Perekat
dan pemersatu bangsa. Supaya dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan
akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN
juga berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya. ASN sebagai profesi
berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN
bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku
yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan
birokrasi pemerintah.
B. Topik Pemahaman Pembelajaran
Nilai akhir dari materi pembelajaran Smart ASN dan Manajemen ASN adalah
orientasi pelayanan publik berbasis pada kemajuan penggunaan digital. Dalam upaya
meningkatkan efisiensi, efektifitas, profesionalisme, penyelenggaraan tugas, fungsi dan
kewajiban kepegawaian diharapkan berlandaskan pada penerapan etika dan etiket. Etika
merupakan sistem nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau
sekelompok orang dalam mengatur tingkah lakunya. Sedangkan etiket, didefinisikan sebagai
tata cara individu berinteraksi dengan individu lain atau dalam masyarakat. Jadi, etiket
berlaku jika individu berinteraksi atau berkomunikasi dengan orang lain. Sementara etika
berlaku meskipun individu sendirian. Hal lain yang membedakan etika dan etiket ialah
bentuknya, etika pasti tertulis, misal kode etik Jurnalistik, sedangkan etiket tidak tertulis
(konvensi). Sehingga pemahaman ASN dapat menempatkan etika sebagai nilai dalam diri
untuk diterapkan, sedangkan etiket sebagai implementasi pada pelayanan publik.