You are on page 1of 2

BAB I PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang    


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sehingga dalam
melaksanakan prinsip penyelenggaraan pendidikan harus sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional yaitu; mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Di Indonesia, proses pendidikan digunakan evaluasi, akreditasi dan sertifikasi untuk memantau
perkembangan pendidikan. Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan
secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Salah satu bentuk evaluasi pendidikan adalah dengan diadakannya ujian
nasional baik di jenjang SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA, yang dapat digunakan sebagai tolak
ukur kualitas pendidikan.

B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan uraian pada latar belakang di atas, rumusan masalah ini adalah:
1.Apakah mutu pendidikan di Indonesia sudah baik?
2. Apa penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia?
3. Bagaimana solusi untuk memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia?
 
C. Tujuan
1.Untuk mengetahui  mutu pendidikan di Indonesia
2. Untuk mengetahui penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia
3. Untuk mengetahui solusi untuk memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia

BAB II PEMBAHASAN

A. Mutu Pendidikan di Indonesia


 Pendidikan adalah proses belajar mengajar terhadap peserta didik, agar memiliki kecerdasan dan
berkarakter yang baik, baik untuk diri sendiri maupun untuk masyarakat. Sebuah pendidikan
biasanya diajarkan oleh seorang guru, dan biasanya lokasinya disekolah, namun sebenarnya
pendidikan tak hanya dapat diberikan disekolah saja, pendidikan dapat kita dapatkan dimana
saja. Guru merupakan seseorang yang perlu di gugu dan ditiru, artinya apabila kita menjadi
sesosok guru, kita harus bersikap yang pantas agar murid-murid dapat mencontohnya dengan
baik. Mulai dari sikap terhadap murid, cara berbicara, sampai cara berpakaian, haruslah yang
sesuai. Karena guru menjadi sorotan dikelas dan juga memiliki peran penting disekolah, jadi
guru harus memiliki kompetensi standar yang baik. 
Pendidikan di Indonesia saat ini mutunya masih sangat tertinggal jika dibandingkan dengan mutu
pendidikan di luar negri. Seperti yang kita ketahui, Pendidikan di Indonesia terkesan berantakan.
Masih banyak masyarakat di Indonesia yang masih tidak mengerti pentingnya pendidikan,
Sehingga mayoritas masyarakat di Indonesia menyepelekan pendidikan. Padahal jika ditilik lebih
jauh lagi, pendidikan merupakan salah satu indeks pembangunan dan merupakan elemen
pengukur maju atau tidaknya sebuah negara. Kualitas pendidikan yang rendah yang
mengakibatkan matinya kreativitas anak didik pasca sekolah dan jatuhnya rasa percaya diri siswa
didik ketika menghadapi dunia kerja yang keras. 
B. Penyebab Rendahnya Mutu Pendidikan di Indonesia 
Lulusan sekolah sering kali justru menjadi anak cengeng dengan sifat ABG-nya yang kental, dan
semakin jauh dari realitas masyarakat di sekitarnya. Di samping persoalan mendasar tersebut dan
yang telah disebutkan diatas, masalah lain yang mengemuka adalah relatif rendahnya
kesejahteraan guru, minimnya sarana Pendidikan Dasar, dan terbatasnya biaya operasional
pendidikan. 
Fakta di Indonesia, Pendidikan Dasar mendapat tekanan khusus bila dibandingkan dengan
jenjang pendidikan lain. menurut para pakar pendidikan, Pendidikan Dasar ini yang paling parah.
Sarananya saja paling banyak rusak dibandingkan SLTP dan SLTA. Belum lagi menyangkut
masalah pelaksanaan proses belajarnya.
Faktor-faktor penyebab munculnya permasalahan ini  yang paling mendasar ialah, adanya
perbedaan konsep materi pengajaran, ada yang hanya menggunakan dasar filsafat, psikologi, dan
sosiologi, ada pula yang menggunakan dasar politi, ekonomi, IPTEKS, dan sebagainya. Factor
berikutnya yaitu perbedaan pemahaman, ada yang lebih menekankan tentang tingkah laku siswa
tersebut, ada pula yang memperhatikan pemahaman materi siswa tersebut.
Adapula faktor-faktor lain yang mempengaruhi permasalahan pendidikan, yaitu:
1. Perkembangan IPTEKS
Diluar negri, mereka telah memanfaatkan IPTEKS sebagai sarana prasarana pendidikan,
sedangkan di Indonesia baru saja memulai hal tersebut, seperti contohnya, cara belajar mengajar
saat ini tak hanya dilakukan di ruang kelas saja, tapi dapat dilakukan dirumah, dengan cara
pembelajaran video di internet. Atau contoh seperti penerapan UNBK, hal tersebut juga
memunculkan sebuah masalah, dimana daerah daerah terpencil yang tidak menjangkau adanya
listrik, mereka kesusahan untuk melaksanakan program tersebut. Untuk menyeimbangi
pembelajaran dimana menggunakan otak kiri, kita juga perlu menggunakan otak kanan dimana
kita perlu mempelajari kesenian, namun disini menimbulkan sebuah masalah, yaitu, apabila seni
adalah sesuatu yang penting, mengapa tak dimasukkan kedalam ujian nasional? Bahkan disetiap
sekolah pun jarang yang memiliki peralaatan kesenian, karena harga peralatan tersebut relative
mahal.

You might also like