You are on page 1of 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Halloween dirayakan pada tanggal 31 Oktober setiap tahunnya.
Banyak
orang dari berbagai negara di dunia yang ikut merayakan Halloween. Pada
perayaan Halloween, orang-orang biasanya akan menggunakan kostum atau
aksesoris yang bernuansa menyeramkan. Misalnya kostum hantu atau
karakter-karakter pada film horror. Pernak pernik perayaan Halloween juga
selalu menjadi tradisi perayaan festival yang identik dengan dunia horor.
Halloween adalah hari libur komersial terbesar kedua di Amerika Serikat
setelah natal. Sehingga perayaan ini tentunya menyita perhatian khalayak
dunia, tidak luput juga orang percaya di dalamnya. Namun apa kata Alkitab
mengenai perayaan Helloween ini. Latar belakang inilah yang menjadi
inspirasi kelompok untuk menuliskan bagaimana pandangan Alkitab terkait
perayaan atau tradisi Helloween dan dampaknya bagi orang percaya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah dan Latar Belakang Helloween


All Hallows Evening atau yang biasa disebut Hallowen memiliki arti
malam hari semua orang kudus. Perayaan Hallowen dilakukan 1 hari
sebelum hari suci Kristen yaitu Hari Para Kudus (All Hallows Day) yang
dirayakan setiap tanggal 1 November, dan hari semua jiwa (All Souls Day)
yang jatuh pada 2 November. 1 Halloween pertama kali dilakukan oleh suku
Celtic kuno di Irlandia, Skotlandia, Wales, dan Brittany.
Perayaan ini dilakukan pertama kali pada tanggal 31 Oktober, dan
pada
awalnya, perayaan ini disebut festival Samhain dimana bangsa Celtic
percaya bahwa jiwa orang mati - termasuk hantu, goblin, dan penyihir -
kembali untuk berbaur dengan manusia yang hidup, sehingga untuk
menakut-nakuti roh jahat tersebut, maka bangsa Celtic menggunakan topeng
dan juga menyalakan api unggun. Kegiatan ini juga untuk memperingati
Ketika bangsa Romawi menaklukkan bangsa Kelt, dan mereka memberikan
tambahan pada festival Samhain, seperti membuat bagian tengah dari apel
dan kacang untuk Pomona (yang dipercayai sebagai dewi kebun buah-
buahan). Dan pada tahun 835, Paus Gregorius IV memindahkan perayaan
untuk semua martir yang pada mulanya diperingati pada tanggal 13 Mei
menjadi tanggal 1 November. Dan pada tanggal 2 November, Gereja Katolik
Roma merayakan Hari Semua Jiwa. Tujuan dari perayaan-perayaan ini
adalah untuk mengingat mereka yang telah meninggal, apakah mereka
secara resmi diakui oleh Gereja Katolik Roma sebagai orang-orang kudus
atau tidak. Perayaan ini disebut “persekutuan orang-orang kudus”. 2
Menurut Nicholas Rogers, Ketika melakukan peneletian asal mula

1
https://www.bhinneka.com/blog/halloween/ diakses pada, 08 Februari 2022
2
https://www.allaboutgod.com/history-of-halloween-christian-perspective-faq.htm
diakses pada 08 februari 2022
perayaan Halloween, mengatakan bahwa sekalipun beberapa folkloris telah
mendeteksi asal mula perayaan Romawi kuno Pomona (dewi buah-buahan),
atau dalam festival orang mati disebut Parentalia, tetapi perayaan tersebut
secara khusus berkaitan dengan festival Kelt Samhain, atau dalam bahasa
Irlandia Kuno artinya "akhir musim panas" Samhain merupakan hari pertama
dan hari yang penting dari keempat hari-hari kuartal dalam kalender Gaelik
pada abad pertengahan dan dirayakan di Irlandia, Skotlandia, dan Pulau
Man.
Perayaan dilangsungkan sekitar tanggal 31 Oktober – 1 November
dan
suatu festival bagi keluarga diselenggarakan pada waktu bersamaan oleh
kaum Kelt Britonik, perayaan ini memiliki sebutan yang berbeda-beda di
setiap daerah, seperti : Calan Gaeaf di Wales, Kalan Gwav di Cornwall, dan
Kalan Goañv di Bretagne. Bagi kaum Kelt, perayaan ini dimulai dan diakhiri
saat matahari terbenam, karena berdasarkan perhitungan modern, festival ini
dimulai pada petang hari menjelang tanggal 1 November. 3

B. Pelaksanaan Helloween (Cara Kerja)


Pelaksanaan perayaan Hallowen dilakukan secara bertahap,
diantaranya :
1. All Hallows’ eve
Sebagaimana, dalam perayaan besar Kekristenan (seperti Natal,
Paskah, dan Pentakosta) yang dilakukan sejak zaman Gereja perdana yang
dilangsungkan dan yang dimulai pada malam sebelumnya, maka demikian
juga dengan Hari Para Kudus. Ketiga hari pada masa tersebut secara kolektif
disebut Masa Para Kudus (Allhallowtide) dan merupakan suatu masa untuk
menghormati orang-orang kudus, serta berdoa bagi jiwa orang yang telah
meninggal yang belum meraih Surga. Peringatan semua orang kudus dan
martir diadakan oleh sejumlah gereja pada berbagai tanggal, terutama saat
musim semi. Pada tahun 609 atau 610, Paus Bonifasius IV mendedikasikan
Pantheon di Roma bagi St. Maria dan Semua Martir pada tanggal 13 Mei.
3
https://id.wikipedia.org/wiki/Halloween diakses pada 08 Februari 2022
Tanggal itu bertepatan dengan Lemuria, suatu festival arwah dalam tradisi
Romawi kuno, serta tanggal yang sama dengan peringatan umum para
Santo/Santa yang berlangsung di Edessa pada zaman Efrem.4 di Prancis,
beberapa keluarga Kristen pada malam All Hallows' Eve berdoa di samping
makam orang-orang yang mereka cintai, dan meletakkan pinggan-pinggan
yang penuh dengan susu untuk mereka yang telah meninggal. Di Spanyol,
saat malam tersebut, dibuat kue pastri istimewa yang dikenal sebagai "tulang
belulang sang suci" (bahasa Spanyol: Huesos de Santo) dan menaruhnya
pada makam-makam di halaman gereja, suatu praktik yang terus berlanjut
hingga saat ini
Di berbagai belahan Britania Raya, mereka merayakan all hallows’
eve terutama souling, prosesi lilin, serta membunyikan lonceng gereja untuk
mengenang mereka yang telah meninggal. Pada abad ke-19, di beberapa
bagian pedesaan Inggris, para keluarga berkumpul di bukit-bukit pada malam
All Hallows' Eve. Salah satu orang mengangkat seikat jerami yang dibakar
dengan sebuah garpu panjang, sementara yang lain berlutut di sekelilingnya
dalam lingkaran sambil berdoa bagi jiwa-jiwa kerabat dan teman mereka
sampai api tersebut padam. Kebiasaan ini dikenal dengan nama teen'lay,
yang berasal baik dari bahasa Inggris Kuno tendan (mengobarkan) ataupun
suatu kata yang berhubungan dengan bahasa Irlandia Kuno tenlach
(perapian)

2.Halloween
a. Trick or treat dan penyamaran
Trick-or-treating adalah suatu kegiatan yang biasa dilakukan anak-anak
saat Halloween. Anak-anak pergi berkeliling dari rumah ke rumah dengan
mengenakan kostum dengan tujuan untuk meminta diberikan sesuatu
seperti permen, atau kadang-kadang uang, sambil mengajukan pertanyaan,
"Trick or treat?" Kata "trick" mengacu pada "threat" (ancaman) yang berarti

4
https://catholiceducation.org diakses pada 19 September 2016
bahwa mereka akan melakukan kenakalan pada pemilik rumah atau
barang-barang yang ada didalamnya, jika tidak diberikan apa-apa. 5

b. Apple Bobbing
Kegiatan ini merupakan sebuah permainan dimana dalam permainan ini
buah-buah apel diletakkan dalam suatu wadah besar berisi air dan para
peserta harus menggigit buah apel untuk mengambil apel dari baskom
tersebut. Beberapa kalangan menganggap permainan ini berasal dari
praktik Romawi dalam rangka memperingati Pomona. Jenis permainan
lainnya adalah dengan berlutut pada sebuah kursi, peserta menggigit
sebuah garpu dan berusaha untuk menusukkannya pada apel tersebut.
Permainan umum yang lain misalnya menggantung kue scone yang
berlapis sirup dengan seutas benang; kue ini harus dimakan tanpa
menggunakan tangan sementara kue tersebut tetap tergantung dengan
benang yang mengikatnya, sehingga aktivitas ini akan membuat wajah
menjadi lengket karena berlumuran sirup. 6

C. Akibat Mengikuti Perayaan Helloween


Perayaan Halloween memiliki karakter yang identik dengan dunia
kegelapan dan merupakan kebudayaan yang membawa setiap orang yang
merayakannya tanpa sadar ikut dalam praktik penyembahan berhala, maka
dikatakan bahwa orang-orang ini disebut sebagai orang-orang yang tidak
mengenal Allah Tritunggal. Perayaan Halloween membawa kesenangan
yang anti-Kristen dan tidak bertanggung jawah karena secara tidak langsung
anak muda akan diperkenalkan dengan sebuah dunia kegelapan, seperti
vampir, iblis, dan makhluk gelap lain.7

5
https://id.wikipedia.org/wiki/Halloween diakses pada 08 Februari 2022
6
Ibid
7
https:Pandangan Iman Kristen terhadap Perayaan Hallowen yang Harus Diketahui -
Tuhanyesus.org diakses pada 9 Maret 2022
Ketika seseorang membuka diri untuk mengikuti Hallowen maka itu
sudah termasuk mencemari diri, baik secara jasmani maupun rohani.
Mengikuti perayaan Halloween berarti menyerahkan diri kepada kuasa iblis.
Perayaan Halloween membawa diri untuk sujud menyembah iblis. Ketika
seseorang memakai barang-barang yang berhubungan dengan Halloween,
maka tanpa sadar itu sudah mencemari hati dan pikirannya sehingga
membawa diri untuk dikuasai oleh setan. Praktik-praktik yang dilakukan saat
perayaan Halloween secara tidak sadar membawa setiap orang yang
merayakannya untuk menyembah arwah-arwah orang yang sudah mati,
sehingga dikatakan bahwa ini merupakan penyembahan terhadap berhala.
Dengan demikian, akibat dari ikut serta dalam perayaan Hallowen
adalah terlibat dalam kegiatan penyembahan iblis. Hal ini mendukakan hati
Tuhan, karena setiap orang yang menyembah iblis berarti menduakan
Tuhan.
Dengan ikut merayakan Halloween, tanpa disadari manusia berteman
dengan karakter iblis dan dengan ikut ambil bagian dalam perayaan ini,
maka pengikut juga akan terlibat dalam kegiatan penyembahan iblis. Hal ini
membuat Tuhan sedih dan mendatangkan murkanya kepada setiap orang
yang ikut dalam praktik penyembahan berhala.

D. Pandangan Alkitab tentang Helloween


Memang secara langsung Alkitab tidak membahas soal helloween
tetapi sesuai pemaparan di atas kelompok menyetujui bahwa helloween
termasuk dalam praktik okultisme karena berkaitan dengan arwah orang
yang telah mati. Kehidupan kekristenan merupakan kehidupan peperangan
rohani (Efesus 6:12-13). Kitab Suci dari kitab pertama sampai kitab terakhir
banyak berbicara tentang kenyataan, persoalan dengan okultisme atau
kuasa gelap. Demonstrasai Iblis amat jelas dibeberkan di dalamnya. Iblis
berusaha menipu manusia dengan caranya yang licik sehingga tanpa sadar
kita telah terjebak di dalam perangkapnya. Dan kita harus
memperhatikannya, karena Allah membukakan misteri okultisme atau kuasa
kegelapan untuk diselesaikan dengan sungguh-sungguh.
H. Soekahar dengan tegas mengatakan, “Bahwa yang menampakkan
diri pada perempuan petenung di Endor itu adalah Iblis sendiri yang
menyamar, menampakkan diri seperti Samuel dalam gerak-gerik. Tentang
hal itu kita tidak usah heran karena Iblis dapat menyamar seperti malaikat
terang (II Korintus 11:4). Dari Ayub 7:9-10; 14:10-12, kita mengetahui
dengan jelas bahwa roh orang yang sudah mati tidak akan muncul lagi di
bumi ini sampai langit hilang lenyap. Roh orang mati tidak mungkin
berkeliaran di bumi ini, pun tidak mungkin menolong orang hidup di bumi ini
atau mengganggunya. Kalau kita Nampak bayangan orang yang sudah mati,
atau mendengar suara rintihan seperti suara orang yang sudah mati itu; kita
harus waspada! Jangan menyembahnya, jangan memujanya sebab itu
adalah Iblis yang menyamar. Disitu terjadi permainan Iblis. Tuhan
menentang spiritisme dalam bentuk apapun (Imamat 19:31; Ulangan 18:10-
13; Yesaya 8:19-20).8
Menurut Pondsius Takaliung, “Firman Allah membuka keadaan orang
yang sudah mati. Alkitab adalha buku yang paling dibenci oleh Iblis, karena
kedoknya ditelanjangi habis dalam Alkitab. Juga jalan keselamatan
diterangkan dengan jelas dan sederhana. Keterlibatan dalam ocultisme,
banyak disebabkan karena kita tidak mengerti keadaan orang mati, sebab
banyak diantara kita yang menyangka bahwa orang hidup dapat
menghubungi orang mati.9
Alkitab mengatakan, berhubungan dengan iblis dengan
mempraktekan okultisme atau kuasa gelap sama dengan dosa
penyembahan berhala. Dalam kenyataannya, keterlibatan dengan okultisme
atau kuasa gelap terjadi sejak dalam kandungan sampai orang itu meninggal
dunia. Bahkan sejak zaman purbakala sampai zaman modern terlibatan
dengan okultisme sangat jelas, baik okultisme klasik maupun okultisme
modern atau kontemporer. Stevri mengatakan, keterlibatan dengan okultisme

8
H. Soekahar, Satanisme Dalam Pelayanan Pastoral, (Malang: Gandum Mas, 1986),
23.
9
Pondsius Takaliuang, Antara Kuasa Gelap Dan Kuasa Terang, (Malang: Yayasan
Persekutuan Pekabaran Injil, 1980), 14
menggambarkan kepalsuan dalam kekristenan yang terus ada dalam
sepanjang sejarah kekristenan.10

BAB III
KESIMPULAN

Kelompok berpendapat bahwa helloween merupakan salah satu


siasat iblis untuk menyerang orang-orang percaya, walau dalam praktiknya
tidak begitu menonjol tetapi makna-makna dalam pelaksanaan kegiatannya
mengarah kepada praktik okultisme walau lebih halus. Seperti juga yang
telah kelompok paparkan bahwa helloween memiliki dampak yang buruk
terkhusus bagi orang-orang percaya. Sehingga kelompok tidak mendukung
kegiatan ini.
Sebagai orang yang percaya penuh kepada Allah dan melakukan
kebenaran Firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu
bentuk kewajiban. Bentuk pemanggilan bahkan pemujaan arwah dalam
praktik helloween adalah dosa di hadapan Allah, karena hal ini merupakan
siasat iblis untuk memperdaya dan membuat orang percaya tinggal di dalam
dosa. Ketika manusia meninggal tidak mungkin lagi ia atau rohnya atau
apapun bentuknya berada di dunia ini, melainkan ketika seorang manusia
meninggal tubuhnya akan kembali ke tanah dan menjadi debu tetapi jiwa dan
rohnya akan langsung kembali kepada Tuhan dan tidak bisa lagi untuk
berhubungan dengan manusia yang masih hidup di dunia. Perjanjian Lama
dan Perjanjian Baru yang memberikan indikasi bahwa manusia yang telah
mati tidak dapat menjalin komunikasi dengan yang masih hidup, sehingga

10
Stevri I.Lumintang, Keunikan Theologia Kristen di tengah Kepalsuan, (Batu: Literatur
YPPII, 2010), 331
hal itu datangnya dari pada yang jahat. Sehingga orang-orang percaya harus
tegas dalam menindaklanjuti perayaan helloween dalam kegiatan bergereja
dan berjemaat, sehingga secara sadar maupun tidak orang percaya tidak
terlibat dalam praktik kuasa gelap dalam hal ini helloween.

DAFTAR PUSTAKA

Lumintang, Stevri I.,


2010 Keunikan Theologia Kristen di tengah Kepalsuan. Batu:
Literatur
YPPII.

Soekahar, H.,
1986 Satanisme Dalam Pelayanan Pastoral. Malang: Gandum Mas.

Takaliuang, Pondsius,
1980 Antara Kuasa Gelap Dan Kuasa Terang. Batu: Literatur YPPII.

Sumber Internet
https://www.bhinneka.com/blog/halloween/ diakses: 08 Februari 2022

https://www.allaboutgod.com/history-of-halloween-christian-perspective-
faq.htm diakses: 08 februari 2022

https://id.wikipedia.org/wiki/Halloween diakses: 08 Februari 2022

https://catholiceducation.org diakses: 19 September 2016

https://id.wikipedia.org/wiki/Halloween diakses: 08 Februari 2022


https:Pandangan Iman Kristen terhadap Perayaan Hallowen yang Harus
Diketahui - Tuhanyesus.org diakses: 9 Maret 2022
MAKALAH DEMONOLOGY
“Pandangan Alkitab tentang perayaan Helloween dan Dampaknya
Bagi Orang Percaya”

Dosen Pengampu:
Selumiel Takaliuang, S. Kom., M. Th

Oleh:
Alberto Sampurno
Alfa Chrisen Hillasterion
Lasmaria Sianturi
Lisa A. Caroline
Millitya C. Kansil
Sinta Anggarsari
INSTITUT INJIL INDONESIA
FAKULTAS TEOLOGI
Batu, Maret 2022

You might also like