Professional Documents
Culture Documents
Pertemuan VI
Pertemuan VI
Data Link
Trasmiter Receiver
Trasmiter Receiver
Trasmiter Receiver
Trasmiter Receiver
Trasmiter Receiver
Trasmiter Receiver
A mengirim frame 1
A mengalami timeout, dan mengirimkan ulang frame 1
A menerima ack, melanjutkan mengirim frame 2
A menerima ack kedua untuk frame 1, namun dianggap
sebagai ack untuk frame 2 (error)
A harus memberikan frame number, sehingga B dapat
memberikan ack spesifik untuk frame number tertentu
Physical Layer
◦ Dimana datanya?
LENGTH/
PRE SFD DA SA DATA FSC
TYPE
Header
PRE : PREAMBLE
SFD : Start of frame Delimiter
DS : Destination Address
SA : Source Address
FCS : Frame check sequence
Teknologi Informasi - Fakultas Teknik
Universitas Negeri Udayana
2014
LENGTH/
PRE SFD DA SA DATA FSC
TYPE
First byte Second byte Third byte Fourth byte Fifth byte
Sixth byte
Organization- Organization-
Unique Assigned Portion
Identifier(OUI)
0: unicast address
First bit transmitted
1: multicast address
Solusi
a. 4A:30:10:21:1O:1A → A(h) 1010
b. 47:20:1B:2E:08:EE → 7(h) 0111
c. FF:FF:FF:FF:FF:FF → FF(h) 1111 1111
d.
Teknologi Informasi - Fakultas Teknik
Universitas Negeri Udayana
2014
Tunjukkan bagaimana alamat 47:20:1B: 2E:
08: EE yang dikirim di dalam jaringan.
Solusi:
◦ Alamat dikirim kiri-ke-kanan, byte per byte
◦ untuk setiap byte, dikirim kanan-ke-kiri
0 1 1 1 0 1 0 1 1
Contoh :
Ingin mengirimkan data : 0x56 0x17 0x4A
01010110 00010111 01001010
Menghitung check sum :
01010110 + 00010111 + 01001010 = 1011011
Data yang dikirimkan
01010110 00010111 01001010 10110111
0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
a) Operasi aljabar biasa
b) Operasi dasar proses perhitungan CRC
c) Operasi XOR
Data D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7
Parity P1 P2 P3 P4
D7 D6 D5 D4 P4 D3 D2 D1 P3 D0 P2 P1
D7 D6 D5 D4 P4 D3 D2 D1 P3 D0 P2 P1
0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1
0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1
P1= D0 ⊕ D1 ⊕ D3 ⊕ D4 ⊕ D6
= 1 ⊕1 ⊕ 1 ⊕ 0 ⊕1=0
P2= D0 ⊕ D2 ⊕ D3 ⊕ D5 ⊕ D6
= 1 ⊕0 ⊕ 1 ⊕ 0 ⊕1=1
P3= D1 ⊕ D2 ⊕ D3 ⊕ D7
= 1 ⊕0 ⊕ 1 ⊕ 0=0
P4= D4 ⊕ D5 ⊕ D6 ⊕ D7
= 0 ⊕0 ⊕ 1 ⊕ 0=1
Teknologi Informasi - Fakultas Teknik
Universitas Negeri Udayana
2014
Stop-and-wait
Sliding window protocol
2. Flow control
bermanfaat bila
pengirim membanjiri
Buffer Overflow
penerima
receiver: 25 MHz i486
ARQ
time
timeout
ke pengirim tetapi ACK-nya
sendiri hilang atau ter-delay
melebihi timeout interval ?
new
timeout
frame?
Setelah timeout interval terlewati maka
pengirim akan mengirimkan ulang
frame meskipun tidak ada
acknowledgment yang diterimanya
new
Akibatnya penerima akan menerima frame?
frame yang sudah diterimanya padahal
penerima mengharapkan untuk
menerima frame baru
time
Bagaimana penerima
dapat membedakan
antara frame yang baru
dengan frame yang
dikirimkan ulang?
new
timeout
menyertakan nomor urut pada setiap frame!
frame dan ACK
Untuk Stop and Wait flow control,
digunakan dua nomor urut yaitu (0, 1) old
frame
ACK 1 artinya “penerima sudah
menerima frame 0 dan siap menerima
frame 1”. time
Window size
Ukuran sliding window menentukan
jumlah frame yang dapat dikirimkan
sekaligus
4
Ukuran window akan mengecil bila
ACK untuk frame yang sudah
dikirimkan belum diterima
Ukuran window akan membesar bila
sudah ada frame yang di ACK
time
Teknologi Informasi - Fakultas Teknik
Universitas Negeri Udayana
2014
sender receiver
Penerima dapat meng-ACK setiap
window size
frame yang diterima (seperti pada slide
sebelumnya) atau mengirimkan
cumulative acknowledgement untuk
4
beberapa frame sekaligus (seperti
gambar di samping)
Penerima dapat menggunakan
piggyback acknowledgement sehingga
selain mengirimkan acknowledgement,
penerima dapat juga sekaligus
mengirimkan frame. Ini dapat
mengefisienkan bandwidth
time
Teknologi Informasi - Fakultas Teknik
Universitas Negeri Udayana
2014
sender receiver
time
1. 2. 3.
U Open Success/Non
Dead p Establish Authenticate e
Fail Fail
5. 4.
Down Close
Terminate Network
Teknologi Informasi - Fakultas Teknik
Universitas Negeri Udayana
2014
Negosiasi protokol data-link selama tahap establish
Format Frame : frame PPP menggunakan tipe protokol
0xc021
Class Type Fungsi
Connectionless service
◦ acknowledged service
◦ unacknowledged service
Combined station
◦ dapat membangkitkan command dan respons
bit 8 8 8 16 any 16 / 32 8
Full-duplex
100BASE-T 10BASE-F 10BASE-T 10BASE2
Ethernet
Ethernet in the
1000BASE-X 1000BASE-T Link aggregation 10GBASE on fiber
First Mile
2008 2006
Higher layers
Session
OSI model
Teknologi Informasi - Fakultas Teknik
Universitas Negeri Udayana
2014
MAC client (IP, LLC, etc.)
MAC sublayer
line signal
Tagged frame
S VLAN
Tag
Preamble F DA SA protocol T/L Data FCS
ID control
D
bytes 7 1 6 6 2 2 2 42 - 1500 4
NRZI 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 ……..
0 0
MLT-3
……..
Multiple Access
◦ Media transmisi dapat diakses oleh banyak node.
Collision detection
◦ Dapat mendeteksi terjadinya collision frame
no
Start transmission no
Recognize address?
no yes
Half duplex and
yes
Collision detected? yes
32 bit Frame too long?
Send jam
n no
o no
Transmission done Valid FCS?
Increment attempts
yes yes
yes no no
Too many attempts? Proper octet boundary?
Successful transmission 16 Max no. yes
S B S
Switch
MAC Sublayer
◦ CSMA/CD untuk pendekatan half-duplex,
◦ full-duplex Fast Ethernet, tidak membutuhkan untuk CSMA/CD
Auto Negotiation
◦ Memungkinkan perangkat dengan kapasitas yberbeda dapat
berkomunikasi
◦ Proses yang memungkinkan peralatan pada jaringan mempertukarkan
informasi tentang kemampuannya serta melakukan konfigurasi yang
diperlukan untuk bekerja pada level yang maksimum
Teknologi Informasi - Fakultas Teknik
Universitas Negeri Udayana
2014
Kebutuhan untuk data rate yang lebih tinggi
1000-Mbps
◦ Upgrade data rate dengan 1 Gbps.
◦ Buat kompatibel dengan Standar atau Fast Ethernet.
◦ Gunakan alamat 48-bit yang sama.
◦ Gunakan format frame yang sama.
◦ Jangkauan panjang frame maksimum dan minimum yang
sama.
◦ mendukung autonegotiation sebagaimana didefinisikan
dalam Fast Ethernet.
MAC Sublayer
◦ Full duplex
◦ Half Duplex mode