Professional Documents
Culture Documents
Makalah Perang Dunia 1&2
Makalah Perang Dunia 1&2
Tak ada kata yang lebih layak kita sampaikan selain puji syukur kita
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan pertolongannya kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini sesuai dengan waktunya.
Makalah ini berisi tentang Sejarah dimasa Perang dunia pertama dan
kedua. Makalah ini kami kemas dengan susunan kata yang mudah dimengerti
sehingga akan sangat memudahkan pembaca untuk memahami isi makalah ini
dengan baik ditambah lagi makalah ini kami susun secara sistematis.
Makalah ini disusun tidak lain dan tidak bukan untuk memenuhi tugas
Mata pelajaran Sejarah Peminatan di MA YPPA Cipulus.
Kami mengucapakan terimakasih pada pihak-pihak yang telah meluangkan
waktunya untuk membantu dalam proses penyelesaian makalah ini.
Untuk mengakhiri kata pengantar ini, kami selaku penyusun sadar betul
bahwa tak ada gading yang tak retak, begitu pun makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu kami mengharapkan kritik maupun saran baik itu dari guru
maupun teman-teman.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kurun waktu yang amat singkat, hasutan setelah peristiwa ini menyeret
seluruh benua Eropa ke dalam kancah peperangan. Pada 1914 Austria-Hungary
perang melawan Serbia, Rusia memobilisasi senjata pada Serbia pada bulan
pertama dan Jerman berusaha menghentikan Rusia, tetapi jawaban Rusia ternyata
mengangkat senjata melawan Jerman. Jerman pada bulan pertama perang telah
berjabat tangan dengan Khilafah Islamiah Usmani Turki namun Khilafah Islamiah
Usmani Turki belum bertindak banyak. Gerak-gerik Jerman ini menjadikan
Prancis pada Agustus 1914 ikut serta membantu Rusia melawan Jerman. Jerman
akhirnya mengembangkan Belgia sebagai basis pertahanan dari gempuran Rusia
dan Prancis namun ternyata Inggris merasa terlangkahi Jerman dan Ikut
menggempur Jerman.
· 14-24 Agustus, Battle of the Frontiers, yang dimenangkan Jerman atas
Prancis dan Inggris di Belgia.
· 16-19 Agustus, Battle of Cer, yang dimenangkan Serbia atas Austria-
Hungary di Balkan.
· 17 Agustus-2 September, Battle of Tannenberg, yang dimenangkan Jerman
atas Rusia di Jerman.
· 23-25 Agustus, Battle of Kraśnik, yang dimenangkan Rusia atas Austria-
Hungary di Austria.
Pada Januari 1915 peperangan semakin memanas, setelah perang jalur darat dan
perang jalur laut mulai memasuki Negara lawan masing-masing, maka Inggris
mempelopori perang jalur udara dengan Kapal Zappelin melintasi laut menuju
Belgia dan Jerman, untuk menandingi Inggris Jerman mulai mengadakan serangan
serupa di tambah beberapa kapal selam untuk mempermudah perang jalur laut.
Pada tahun ini pula Bulgaria mengadakan serangan kepada Prancis dan Serbia
yang telah menghalangi kestabilan negaranya, Bulgaria masuk kepada Triple
Entente atau Blok Sekutu. Begitu pula Italia mulai membantu Rusia dalam
mengadakan serangan pada Austria-Hungary dan Bulgaria, Italia memiliki alasan
yang sama dengan Bulgaria, pada mulanya ia Triple Alliance atau Blok Sentral,
namun seiring keaddan yang semakin suram maka Italia masuk menjadi
anggota Triple Entente atau Blok Sekutu.
Dikarenakan perlawanan perang Triple Entente atau Blok Sekutu yang menerima
banyak dukungan maka Triple Alliance atau Blok Sentral yang terdiri dari
Austria-Hungary, Jerman dan Khilafah Islamiyah Usmani Turki mulai mengalami
kekalahan yang lumayan.
Pada tahun ini Amerika Serikat berperang melawan Jerman dan Austria-Hongary
mereka memihak Triple Entente, begitu pula sikap Yugoslavia pada saat perang
dunia pertama ini.
Pada tahun ini kekalahan Triple Alliance atau Blok Sentral sudah didepan mata.
Triple Entente yang memiliki dukungan lebih dari 45 (empat puluh lima) Negara
ini berhasil menundukan musuhnya yang hanya 4 (empat) Negara (Jerman,
Bulgaria, Austria-Hungary dan Khilafah Islamiah Usmani Turki).
Pada akhir peperangan Triple Entente atau Blok Sekutu memiliki anggota pada
masa awal: Kekaisaran Belgium, Kekaisaran Montenegro, Kekaisaran Serbia,
republic ketiga Perancis dan Koloninya, Kerajaan Rusia, Kerajaan Inggris dan
Koloninya, Irlandia, Australia, Kanada, India, New Zealand, Afrika Selatan,.
Pada masa 1915 dan seterusnya bertamabah anggota, diantaranya: Kerajaan Italia
dan koloninya, kerajaan Jepang, Kerajaan Portugis dan koloninya , Kerajaan
Rumania, Kerajaan Yunani, Amerika Serikat dan Negara bagianya berupa Alaska,
Hawaii, Philipina, Puerto Rico dan lain-lain. Albania, Brazil, Armenia,
Czechoslovakia, Finlandia,San Marino.
Ada pula Negara pendukung Blok Sekutu namun tanpa ada bantuan peperagan,
seperti: Andorra, Bolivia, China , Costa Rica, Cuba, Ecuador, Guatemala,
Liberia , Haiti,Honduras, Nicaragua, Panama, Peru dan Uruguay.
· Pada tahun ini tepatnya 25 Januari, Proposal LBB (Liga Bangsa-bangsa)
diterima.
Perang yang paling heboh sepanjang Perang Dunia Pertama adalah strategi perang
parit, dari strategi perang parit yang biasa digunakan pada perang jalur darat
memaksakan para pasukan harus berdiam di parit berminggu-minggu bahkan
berbulan-bulan, bisa dikatakan para serdadu hidup dalam parit-parit ini.
Kehidupan di sana benar-benar sulit. Para prajurit hidup dalam ancaman terus-
menerus dibom, dan mereka tak henti-hentinya menghadapi ketakutan dan
ketegangan yang luar biasa. Mayat mereka yang telah tewas terpaksa dibiarkan di
tempat-tempat ini, dan para serdadu harus tidur di samping mayat-mayat tersebut.
Bila turun hujan, parit-parit itu dibanjiri lumpur.Lebih dari 20 juta serdadu yang
bertempur di Perang Dunia I mengalami keadaan yang mengerikan di dalam parit-
parit ini, dan sebagian besar meninggal di sana. Inilah salah satu kekejaman
perang dunia pertama.
a. Salah satu hal paling penting yang dihasilkan oleh perjanjian ini adalah bahwa
Jerman menerima tanggung jawab penuh sebagai penyebab peperangan dan
melalui aturan dari pasal 231-247, harus melakukan perbaikan-perbaikan pada
negara-negara tertentu yang tergabung dalam Sekutu.
b. Angkatan Darat Jerman dibatasi menjadi 100.000 jiwa dan tidak diperbolehkan
memiliki tank atau artileri berat dan tidak boleh ada Staf Jenderal Jerman.
Angkatan Laut Jerman anggotanya dibatasi menjadi 15.000 dan tidak
diperbolehkan memiliki kapal selam, sementara itu armadanya hanya
diperbolehkan memiliki enam kapal perang. Jerman juga tidak diperbolehkan
memiliki Angkatan Udara (Luftwaffe). Akhirnya, Jerman diwajibkan untuk
membatasi masa bakti serdadunya menjadi 12 tahun dan semua opsirnya menjadi
25 tahun, sehingga hanya sejumlah terbatas saja yang menerima latihan militer.
c. Penyerahan tanah jajahan Jerman di berbagai daerah.
Perang merupakan pengerahan total segala kekuatan yang ada dan dimiliki oleh
negara-negara yang terlibat dalam Perang Dunia I telah membawa akibat yang
sangat luas dalam berbagi kehidupan, baik dalam bidang politik, ekonomi,
maupun sosial budaya.
Paham-paham baru sebagai reaksi terhadap paham demokrasi liberal yang tidak
berhasil menghadapi kekacauan di beberapa negara Eropa bermunculan. Di Italia
lahir paham fasisme yang diperkenalkan oleh-
Benito Mussolini.
Industri peralatan perang semakin maju dengan pesat sehingga kaum buruh
meningkat dan menduduki posisi yang semakin kuat. Undang-undang sosial pun
dikeluarkan di beberapa negara. Sementara itu, gerakan emansipasi wanita
mendapat sambutan yang menggembirakan kerena dalam peperangan yang
menjadi tenaga palang merah.
A. Akibat Positif
Seperti dalam perjanjian Versailes maka daerah jajahan Jerman harus diserahkan
pada LBB, maka Negara-negara baru seperti Polandia, Denmark, Cekoslavia dan
Belgia mulai memiliki kedaulatan kembali.
Dibentuk LBB Liga Bangsa-Bangsa (LBB) adalah sebuah organisasi internasional
yang didirikan setelah Konferensi Perdamaian Paris 1919, tepatnya pada 10
Januari 1920. Fungsi-fungsi utamanya termasuk melucutisenjata,
mencegah perang melalui keamanan kolektif, menyelesaikan pertentangan
antara negara-negaramelaluinegosiasi dan diplomasi, serta memperbaiki
kesejahteraan hidup global.
Ide untuk mendirikan LBB dicetuskan Presiden Amerika Serikat Woodrow
Wilson meskipun AS sendiri kemudian tidak pernah bergabung dengan organisasi
ini. Sejumlah 42 negara menjadi anggota saat LBB didirikan. 23 di antaranya
tetap bertahan sebagai anggota hingga LBB dibubarkan pada 1946. Antara 1920-
1937, 21 negara masuk menjadi anggota, namun tujuh di antara keduapuluh satu
anggota tambahan ini kemudian mengundurkan diri (ada yang dikeluarkan)
sebelum 1946.
B. Akibat Negatif
1. Korban Jiwa dan Luka-luka
Korban Tewas
Tentara Blok Sekutu : 5.520.000
Tentara Blok Sentral : 4.386.000
Warga sipil : 6.493.000
Korban Luka
Tentara Blok Sekutu : 12.831.000
Tentara Blok Sentra : 8.388.000
Warga sipil : -
Korban Hilang
Tentara Blok Sekutu : 4.121.000
Tentara Blok Sentral : 3.629.000
Warga sipil : -
Total militer dan warga yang terluka berat dari perang dunia pertama adalah 37
juta jiwa: 16 juta jiwa meninggal kemudian dan 21 juta jiwa luka berat. Total
kematian dalam perang adalah 9.7 juta di pihak militer dan 6.8 juta jiwa di pihak
sipil.
2. Berkembang Diktatorisme, Fasisme, Komunisme.
Peperangan Dunia satu menciptakan banyak iri, sombong dan dendam pada setiap
Negara yang bertikai, dari perasaan-perasaan ini pula terjadi pemikiran yang
menimbulkan gerakan dahsyat dikemudian hari. Diktatorisme, Fasisme,
Komunisme adalah contoh hasil dari perang dunia pertama, pada masa selanjutnya
hal ini pulalah yang menyebabkan Perang Dunia Kedua dan Perang Dingin.
3. Kerugian Dana yang Besar
Setiap tentara, senjata dan strategi perang mengeluarkan dana yang tidak sedikit,
apalagi derita kerugian ketika kalah perang utamnya adalah dengan tunduknya
kepada perjanjian Versailes yang diterima Jerman.
B. Perang Dunia Kedua
Peperangan di Afrika dan Laut Tengah pecah sejak Italia menyatakan perang
terhadap Perancis dan Inggris pada tanggal 10 Juni 1940. Italia tidak hanya
menyerang Perancis Selatan. Italia juga menghantam pasukan Perancis dan
Inggris di Afrika Utara dan Afrika Timur. Akan tetapi, pasukan Italia dapat
dipukul oleh pasukan Perancis dan Inggris yang dipimpin Jenderal de Gaulle dan
Jenderal Montgomery. Peristiwa itu terjadi di Bardia pada tanggal 5 Januari 1941.
Melihat pasukan Italia yang tidak berdaya itu, Jenderal Erwin Rommel dari
Jerman segera turun tangan memimpin pasukannya menyerbu Libya. Jenderal
Rommel dengan mudah mengalahkan pasukan Inggris di Bardia dan Sollum.
Montgomery terpaksa mundur sampai ke perbatasan Mesir di kota Tobruk pada
tanggal 20 April 1941. Bahkan pada bulan Juni 1941, pasukan Rommel telah
merebut kota El Alamein yang terletak 70 mil jauhnya dari Alexandria. Dengan
demikian, medan perang Afrika Utara sepenuhnya telah ia kuasai.
Pertempuran di Asia-Pasifik
Jepang membuka Perang Pasifik dengan melancarkan serangan mendadak ke
Pearl Harbour pada tanggal 7 Desember 1941. Pearl Harbour adalah
Pangkalan Armada Amerika Serikat di Pasifik. Serangan ini menyebabkan
Amerika Serikat tidak lagi mempertahankan sikap netralnya dalam Perang Dunia
II. Beberapa jam setelah kejadian itu, pada tanggal 8 Desember 1941, Amerika
Serikat menyatakan perang terhadap Jepang. Peristiwa ini memicu pecahnya
perang di Asia Pasifik. Sama dengan medan tempur lainnya pada tahap awal
perang, pihak blok sentral memperoleh kemenangan, pada medan perang Asia
Pasifik dalam tempo kurang dari 5 bulan, Jepang dapat mengalahkan sekutu dan
berhasil menguasai seluruh Asia Tenggara.
Tahap-tahap Perang
Jika ditinjau dari waktu berlangsungnya perang (1939 -1945), maka jalannya
Perang Dunia II dapat dibedakan dalam tiga tahap.
Ø Tahap permulaan (1939-1942)
Pada tahap ini, negara-negara Sentral umumnya selalu menang di berbagai medan
pertempuran. Sebaliknya, negara-negara Sekutu hanya bertahan atau kalah.
Ø Tahap titik balik (1942)
Tahap titik balik ditandai dengan:
1. Kalahnya Jepang dalam pertempuran di Laut Karang pada tanggal 4 Mei 1942.
2. Jerman dipukul mundur dalam pertempuran di El Alamien oleh Jenderal
Montgomery pada tanggal 12 Oktober 1942.
3. Jerman mulai mendapat perlawanan dan kalah dalam pertempuran Stalingrad
pada tanggal 19 November 1942, terhadap tentara Rusia yang dipimpin Jenderal
Gregory Zhukov.
Ø Tahap akhir (1943-1945)
Pada tahap ini, negara-negara Sekutu mulai melakukan serangan atau pukulan
yang menentukan bagi kekalahan Blok Sentral. Beberapa pertempuran tersebut
adalah sebagai berikut :
Pada tahun 1944, langkah maju pasukan Rusia semakin tak dapat
dibendung lagi. Kota demi kota dapat direbut kembali. Bahkan, pada tanggal 24
Agustus 1944, Rumania menyerah kepada Rusia. Bulgaria menyerah kepada
Rusia pada tanggal 20 Oktober 1944. Sesudah itu, Rusia terus melancarkan
serangan sampai memasuki wilayah Jerman dan menggempur kota Berlin dari
arah timur. Dengan tulang punggung Amerika Serikat dan Inggris, Sekutu
membentuk satuan ekspedisi khusus yang disebut Allied Expeditionary Forces di
bawah komando Jenderal Eisenhower. Serangan ini didukung AD, AL, dan AU
yang meliputi 10.000 pesawat tempur dan 4.000 kapal perang terus menyerang
masuk wilayah Jerman. Meskipun pasukan Jerman memberikan perlawanan sengit
sampai akhir tahun 1944, perlawanan itu tidak lagi membawa dampak besar.
Kejayaan Jerman telah pudar dan tinggal sisa-sisanya saja.
Pada awal tahun 1945, tidak ada lagi yang percaya bahwa Jerman akan
memenangkan perang. Sekutu telah mengepung seluruh perbatasan Jerman.
Rakyat di Jerman sendiri putus asa, sehingga kehidupan industri, ekonomi,
tentara, dan politiknya kacau balau. Pasukan Jerman hancur di medan selatan,
timur, dan barat pada awal tahun 1945. Di Front Timur, pasukan Rusia telah
merebut Warsawa, Krakow, dan Lozt pada pertengahan Januari 1945. Kemudian,
pada awal Februari 1945, di Front Barat, pasukan Inggris merebut Nijmegen.
Pasukan Amerika merebut Trier, Cologne dan menyeberangi lembah Ruhr. Pada
bulan April 1945, pasukan Amerika dan Rusia telah bertemu di sepanjang Sungai
Elbe. Tinggal kota Berlin yang masih tetap bertahan. Sementara itu, angkatan
udara Sekutu terus menghujani kota-kota di Jerman untuk mendukung serangan
pasukan infantri di darat. Hitler yang putus asa melihat keadaan tersebut, pada
tanggal 30 April 1945, melakukan bunuh diri. Tampuk kepemimpinan diserahkan
kepada Laksamana Doenitz. Meninggalnya Hitler serta menyerahnya pasukan
Jerman di Austria tidak membuat Laksamana Doenitz segera menyerah. Setelah
seluruh Berlin diserbu oleh pasukan Sekutu, Jenderal Doenitz menyerah tanpa
syarat pada tanggal 7 Mei 1945 kepada Sekutu. Dengan penyerahan pasukan
Jerman ini, Perang Dunia II di Eropa berakhir.
Mulai tahun 1943, pertempuran di Asia-Pasifik memasuki titik balik
setelah terjadi pertempuran di Laut Karang (4 Mei 1942) dan di Guadalacanal (7
Agustus 1942 - 9 Februari 1943). Dalam pertempuran Sekutu menyusun taktik
serangan dari pulau satu ke pulau lain atau sistem katak loncat. Strategi ini
dipimpin oleh Jenderal Dauglas Mac Arthur dan Laksamana Chester Nimitz.
Tentara Jepang di Laut Karang dan Midway (7 Mei 1942) dihancurkan oleh
Sekutu. Dan Jepang mengalami kekalahan besar. Pada tanggal 17 Maret 1945,
Iwojima direbut. Menyusul kemudian, tanggal 21 Juni 1945, Okinawa direbut
pasukan Amerika. Walaupun angkatan udara Amerika Serikat telah mengebom
kota-kota di Jepang, tetapi Jepang tetap tidak menyerah. Oleh karena itu, pada
tanggal 6 Agustus 1945 kota Hiroshima dibom atom. Karena Jepang tidak juga
menyerah, maka pada tanggal 9 Agustus 1945, Kota Nagasaki dibom atom oleh
Amerika Serikat untuk memaksanya menyerah. Akhirnya, melalui pidato radio
pada tanggal 14 Agustus 1945, Kaisar Hirohito menyatakan kesediaan Jepang
menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.
b. Bidang Ekonomi
Perang Dunia 2 menghancurkan perekonomian negara - negara di dunia
kecuali Amerika Serikat. Amerika Serikat menjadi pusat kekayaan dan kreditur
dari seluruh Dunia. Dalam bidang ekonomi terjadi depresi yang sangat luas.
Pengangguran terjadi di mana-mana. Negara yang kalah perang kekurangan
modal untuk membangun kembali negaranya. Amerika Serikat menawarkan
berbagai bantuan program pembangunan (penanaman modal dan pinjaman
modal). Berikut ini berbagai bentuk bantuan ekonomi dari Amerika Serikat.
· Truman Doctrine yang diarahkan untuk membantu Turki dan Yunani.
· Marshall Plan diprogramkan untuk membangun kembali Eropa
· Point Four Truman diarahkan untuk bantuan bagi negara-negara yang masih
terbelakang, terutama di Asia.
· Colombo Plan yang disponsori Inggris ingin membentuk kerja sama ekonomi
dan kebudayaan.
c. Bidang Sosial
Untuk membantu penduduk yang menderita akibat korban dari Perang Dunia ke 2
PBB membentuk URRA ( United Nations Rehabilitation Administration ). Tugas
URRA di antaranya sebagai berikut :
o Memberi makan kepada orang - orang yang terlantar .
o Mendirikan Rumah Sakit.
o Mengurus pengungsi dan menyatukan dengan keluarganya.
o Mengerjakan kembali tanah yang rusak.
d. Bidang Kerohanian
Penderitaan yang ditimbulkan akibat dari Perang Dunia ke 2 menyadarkan
manusia akan akibat buruk nya Perang. Penduduk Dunia menyadari perlunya
lembaga yang dapat menjaga perdamaian Dunia setelah Liga Bangsa – Bangsa
( LBB ) dibubarkan. Pada tanggal 24 Oktober 1945 didirikan Perserikatan Bangsa
– Bangsa ( PBB ) atau United Nations Organization ( UNO ). Lembaga ini
diharapkan dapat menjaga Perdamaian Dunia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan