You are on page 1of 9

Rancangan Acak Kelompok

Contoh penelitian: Proses pembuatan sari buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.)
dengan tambahan pewarna bunga Mexican Petunia (Ruellia simplex) dengan metode
osmosis. Proses ini dipengaruhi oleh proporsi (buah belimbing : bunga mexican) dan lama
osmosis. Berikut rancangan penelitian:

Faktor 1 = Proporsi (Buah : Bunga) (P), dengan 3 level yaitu:


P1 = 25:1 (100g buah : 4g bunga)
P2 = 25:2 (100g buah : 8g bunga)
P3 = 25:3 (100g buah : 12g bunga)
Faktor 2 = Lama Osmosis (T), dengan 3 level yaitu:
T1 = 6 jam
T2 = 12 jam
T3 = 18 jam
Sehingga diperoleh 9 kombinasi perlakuan sebagai berikut:
P1T1 = proporsi buah : bunga (25:1) dengan lama osmosis 6 jam
P1T2 = proporsi buah : bunga (25:1) dengan lama osmosis 12 jam
P1T3 = proporsi buah : bunga (25:1) dengan lama osmosis 18 jam
P2T1 = proporsi buah : bunga (25:2) dengan lama osmosis 6 jam
P2T2 = proporsi buah : bunga (25:2) dengan lama osmosis 12 jam
P2T3 = proporsi buah : bunga (25:2) dengan lama osmosis 18 jam
P3T1 = proporsi buah : bunga (25:2) dengan lama osmosis 6 jam
P3T2 = proporsi buah : bunga (25:2) dengan lama osmosis 12 jam
P3T3 = proporsi buah : bunga (25:2) dengan lama osmosis 18 jam
Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 27 satuan
percobaan. Kemudian dilakukan penelitian dalam laboratorium.

Respon yang diamati adalah Rendemen, berikut data yang diperoleh selama penelitian
dalam laboratorium.
Tabel 1. Data Hasil Analisa Rendemen
Ulangan
No Sampel
1 2 3
1 P1T1 (25:1) : 6 jam 28,95 29,36 26,69
2 P1T2 (25:1) : 12 jam 39,55 37,75 38,64
3 P1T3 (25:1) : 18 jam 57,81 54,65 55,54
4 P2T1 (25:2) : 6 jam 30,23 28,90 31,13
5 P2T2 (25:2) : 12 jam 40,06 40,84 41,34
6 P2T3 (25:2) : 18 jam 62,28 62,17 60,86
7 P3T1 (25:2) : 6 jam 32,89 34,67 32,01
8 P3T2 (25:2) : 12 jam 42,20 43,50 44,37
9 P3T3 (25:2) : 18 jam 64,44 65,30 68,02

Kemudian data (Tabel 1) tersebut dianalisa menggunakan Minitab 17. Berikut


langkah yang harus dilakukan.
a. Buka Aplikasi Minitab 17

b. Data hasil penelitian di input dalam Microsoft Excel


c. Kemudian copy data di Microsoft Excel dan paste di Minitab 17
Berikut tampilan Minitab setelah data diinput:

Data siap dianalisa.

d. Analisa Data
Proses analisa data Rancangan Acak Kelompok dapat dilakukan dengan klik Stat,
pilih Anova, klik General Linier Model, kemudian pilih Fit General Linier Model,
tampilan sebagai berikut:
Tabel yang muncul kemudian dipilih “Rendemen” untuk Respon, sedangkan
Faktor diisi dengan “Proporsi”, “Lama Osmosis” dan “Ulangan” dengan cara klik
“Rendemen”, kemudian klik select, seperti tampilan berikut:
Selanjutnya klik options, tampilan sebagai berikut:

Confidence level of all interval (selang kepercayaan) diisi dengan dengan 95, artinya
nilai parameter yang diduga berada dalam tingkat keyakinan 95%. kemudian klik ok.
e. Hasil Analisa

f. Interpretasi data
Proporsi dan lama osmosis memiliki nilai P-Value <0,05 artinya proporsi buah
: bunga dan lama osmosis berpengaruh nyata terhadap rendemen sari buah
belimbing wuluh yang diperoleh.
Sedangkan ulangan atau kelompok tidak berpengaruh nyata terhadap
rendemen sari buah belimbing wuluh karena memiliki P-Value <0,05
Model summary menunjukkan nilai 98,76% artinya sebanyak 1,24%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak terangkum dalam analisis ini.

g. Perbandingan Berpasangan
Data yang diperoleh diatas menunjukkan proporsi dan osmosis berpengaruh
nyata terhadap rendemen sari buah belimbing wuluh, sehingga perlu dilakukan uji
lanjut untuk mengetahui pada proporsi dan lama osmosis berapa yang peling
berpengaruh terhadap rendemen. Untuk mengetahui hal tersebut dilakukan uji
perbandingan berpasangan.

1) Proses Analisa
Analisa perbandingan berpasangan dapat dilakukan dengan klik Stat,
kemudian pilih Anova, pilih General Linier Model, kemudian klik Comparison.
Tampilan sebagai berikut:
Kemudian isi tabel Response diisi dengan “Rendemen”, Type of Comparison
“Pairwise”, dan centang “Tukey” pada Method, serta pilih “Proporsi” pada Choose
terms for comparisons dengan cara klik “Proporsi” dan klik Compare levels for this
item hingga muncul tanda “C” di bagian samping proporsi. Tampilan sebagai berikut:
2) Hasil Analisa

3) Interpretasi Data
Hasil yang diperoleh adalah proporsi antara (25:3), (25:2) dan (25:1) berbeda
karena memiliki notasi yang berbeda. Nilai rara-rata yang diperoleh tertinggi pada
pelakuan (25:3) yakni 47,4889 sedangkan terendah pada perlakuan (25:1) yakni
sebesar 40,9933.

4) Kesimpulan
Proporsi (25:3) yang dipilih karena menghasilkan rendemen paling tinggi.

Untuk analisa perbandingan berpasangan untuk faktor lama osmosis, dapat


dilakukan dengan tahapan yang sama.

You might also like