Professional Documents
Culture Documents
Bab-3 Baja Besi Tuang
Bab-3 Baja Besi Tuang
BAB III
BAJA, BESI TUANG, DAN
BESI MURNI
III. MATERI.
Baja adalah logam dengan unsur utama besi, kebanyakan baja terdiri 98 %
sampai hampir 100% besi. Baja merupakan bahan yang digunakan sangat luas dalam
dunia teknik. Bahan ini kuat, dapat dibentuk dan mudah dikerjakan dengan mesin
dan bila dibandingkan dengan bahan lainnya cukup murah.
19
Setiap jenis baja memiliki nama, bukan hanya orang saja. Dengan
nama/nomor akan menginformasikan kepada kita banyak hal s eperti halnya jika
kita menyebut nama Sukarno atau Soeharto atau Hitler hanya dengan mendengar
namanya saja. Nama baja biasanya terdiri 4 atau 5 digit. Dari 4 atau 5 digit tersebut
kita akan dapat mengetahui paduan baja dan kadar karbon, secara tidak langs ung
menunjukkan mutu baja, seperti: kekuatan tarik, sifat tahan karat, kerapuhan,
kekerasan.
Contoh : 41 40
Dimana :
- Dua digit pertama adalah menunjukkan jenis paduan.
- Dua atau tiga digit terakhir adalah prosentase karbon (0.40%)
20
Contoh-contoh lain :
10 40 : prosentase karbon 0.40%
10 18 : prosentase karbon 0.18%
86 60 : prosentase karbon 0.60%
50 100 : prosentase karbon 1.00%
Jika unsur karbon dalam baja = 1% atau lebih maka nama baja menjadi 5 digit.
Tabel 3.1: Hubungan 2 digit pertama dengan jenis paduan dalam baja
Baja
Baja Baja
Karbon Paduan
Dari gambar 3.2 dapat dibedakan antara baja karbon dan baja paduan, di
mana, baja karbon hanya terdiri dari Fe dan C saja (sedikit unsur -unsur lain yang
asumsinya diabaikan), lebih murah dan penggunaan-penggunaan khusus sedikit.
Sedangkan baja paduan terdiri dari Fe + C ditambah unsur-unsur paduan lainnya,
mempunyai mutu-mutu khusus seperti kekuatan meningkat, tahan korosi, tahan
temperatur tinggi.
22
Kebanyakan baja yang diproduksi adalah baja karbon (>90%), baja ini juga
disebut “Plain Carbon Steel”. Karbon adalah elemen yang dominan sebagai unsur
paduan yang menentukan jenis baja karbon.
Baja karbon dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu: baja karbon rendah
(low carbon steel), baja karbon sedang (medium carbon steel), dan baja karbon
tinggi (High Carbon Steel).
Baja paduan adalah baja karbon yang dipadukan dengan satu atau beberapa
unsur paduan guna menambahkan sifat-sifat khusus yang tidak dapat dipenuhi oleh
baja karbon.
Beberapa jenis logam non ferro yang sering digunakan sebagai paduan baja :
Al, Cr, Co, Columbium, tembaga >0,6%, Mangan >1,6%, Molibden, Ni, Silikon
>0,6% Titanium, Tungsten, Vanadium, Zirconium.
Sifat-sifat khusus yang dimanfaatkan/ dibutuhkan sebagai sifat tambahan
baja adalah: daya tahan terhadap karat, kemampuan menahan panas, kekuatan yang
tinggi, dan tahan gesek, serta sifat-sifat kelistrikan. Baja paduan lebih mahal jika
dibanding baja karbon dan hanya digunakan bila dituntut sifat -sifat tertentu dari
baja.
B. Stainless Steel
25
Besi tuang adalah logam yang terdiri sebagian besar besi, dan memiliki 2%-
4% karbon hanya sedikit kandungan silikon dan kandungan lainnya diabaikan. Besi
tuang bila dibandingkan dengan baja terletak pada perbedaan kadar karbonnya
(kadar karbon baja 0%-2%). Perbedaan tersebut menyebabkan besi tuang menjadi
lebih keras, rapuh, mudah dikerjakan dengan mesin, mudah dituang karena
paduannya sangat sedikit.
Besi tuang mempunyai karakteristik tahan aus yang sangat baik dan juga
banyak digunakan secara luas sebagai blok-blok mesin, ring-ring piston, drum-drum
rem, penggulung-penggulung dan pemotong,kotak-kotak peralatan, dan permesinan
(mesin-mesin produksi). Di dunia arsitek digunakan sebagai pegangan tangga,
pintu-pintu, rumah-rumah lampu dan ornamen-ornamen dinding lainnya.
Besi tuang ini terbuat dari besi kasar kelabu (produk dari dapur tinggi),
dengan kadar Silisium tinggi 5.5%–1.5% , dan kadar Mangan rendah.bila
dipatahkan maka patahannya berwarna kelabu. Sangat keras dan rapuh,
tegangan tarik relatif kecil hingga tidak tahan terhadap beban tarik sebab
terdapat unsur grafit dalam struktur yang dianggap sebagai rongga. Besi tuang
sangat mudah dituang, tegangan tekannya tinggi (mampu menerima beban tekan
27
Besi tuang ini memiliki kadar silisium yang rendah (<0,5%) dan kadar
mangan tinggi, dengan demikian pembentukan sementit giat sehingga setelah
mendingin akan terbentuk sementit dan perlit hingga menjadi keras dan rapuh,
kekuatan tarik rendah dan regangannya sangat kecil , dan sulit dikerjakan
dengan mesin dan impact strength-nya sangat kecil. Warna patahannya (bila
dipatahkan) adalah berwarna putih (warna sementit).
Kekerasan yang berlebihan ( akibat terbentuknya sementit) maka besi
tuang ini digunakan sebagai palu-palu penghancur batu. Besi tuang ini juga
dipakai sebagai bahan baku pembuatan besi tuang tempa.
Fe3C 3 Fe + C
Besi murni adalah besi dengan kadar karbon hampir nol, kekuatannya
rendah, sangat lunak, kekerasannya rendah dan tahan terhadap karat. Besi ini sangat
jarang diproduksi. Bilapun ada bisa digunakan untuk tangki -tangki proses, pipa-pipa
pembuangan, bagian-bagian kapal laut dan rangka-rangka bakar (gratings).
IV. RANGKUMAN
Baja adalah besi dengan kadar karbon 0.05%-2 %, besi tuang adalah besi
dengan kadar C=2%-4% dan besi murni adalah logam Ferro tanpa unsur
lainnya.
Pengaruh paduan terhadap baja adalah tergantung sifat khusus yang dimiliki/
dibawa oleh logam pemadu
Jenis-jenis baja adalah: baja karbon baja yang hanya terdiri unsur Fe dan C
dan baja paduan adalah baja karbon dipadu dengan unsur lain.
Sistem penomoran baja terdiri 4/5 digit. 2 digit pertama menunjukkan unsur
paduan pada baja, 2/3 digit berikutnya menunjukkan kadar karbonnya.
Dari uraian di atas, maka antara baja, besi tuang dan besi murni pada
prinsipnya unsur utamanya adalah sama, yaitu Fe (Ferro), tetapi kadar
karbonnya yang berbeda.
1. Apa yang dimaksud dengan baja, besi tuang dan atau besi murni ?
2. Sebutkanlah masing masing 3 buah contoh penggunaan Besi tuang dan besi
baja dalam kehidupan sehari hari.