You are on page 1of 13

18

BAB III
BAJA, BESI TUANG, DAN
BESI MURNI

I. INDIKATOR HASIL PEMBELAJARAN:


 Mendifinisikan besi murni, baja, besi tuang dan besi kasar
 Menguraikan jenis baja
 Memahami pengaruh paduan terhadap logam ferro (baja)
 Menginterpretasikan steel numbering system.
 Mengnterpretasikan bagaimana menurunkan kadar karbon pada baja
 Menyebut sifat sifat baja dengan benar
 Menyebut dan menjelaskan 3 sifat mekanis baja

II. TUJUAN : Usai mempelajari bab ini diharapkan siswa mampu :


 Mendifinisikan besi murni, baja, dan besi tuang
 Mengelompokkan jenis-jenis baja
 Menyebutkan kegunaan masing masing besi tuang,dan baja
 Memahami pengaruh berbagai paduan terhadap baja
 Membandingkan perbedaan baja dengan besi tuang
 Menginterpretasikan sistem penomoran baja
 Menjelaskan usaha untuk menurunkan kadar (prosentase) C pada besi

III. MATERI.
Baja adalah logam dengan unsur utama besi, kebanyakan baja terdiri 98 %
sampai hampir 100% besi. Baja merupakan bahan yang digunakan sangat luas dalam
dunia teknik. Bahan ini kuat, dapat dibentuk dan mudah dikerjakan dengan mesin
dan bila dibandingkan dengan bahan lainnya cukup murah.
19

3.1. Komposisi Baja

Semua baja, akibat pengerjaan memiliki elemen/unsur lain atau paduan-


paduan, namun karena prosentasenya kecil maka sering diabaikan.Unsur karbon
selalu ada dalam baja. Prosentase karbon berkisar di atas 0 s/d 2%, namun
kebanyakan baja mengandung 0,15 s/d 1% karbon.
Kadar karbon yang terlalu rendah pada baja membuat baja menjadi lunak, fleksibel
dan tidak kuat. Bila kadar karbon meningkat akan dibarengi dengan peningkatan
kekerasan, kekuatan serta kerapuhannya.

Gambar 3.1: Unsur-unsur dalam Baja

3.2. Sistem Penomoran Baja

Setiap jenis baja memiliki nama, bukan hanya orang saja. Dengan
nama/nomor akan menginformasikan kepada kita banyak hal s eperti halnya jika
kita menyebut nama Sukarno atau Soeharto atau Hitler hanya dengan mendengar
namanya saja. Nama baja biasanya terdiri 4 atau 5 digit. Dari 4 atau 5 digit tersebut
kita akan dapat mengetahui paduan baja dan kadar karbon, secara tidak langs ung
menunjukkan mutu baja, seperti: kekuatan tarik, sifat tahan karat, kerapuhan,
kekerasan.

Contoh : 41 40
Dimana :
- Dua digit pertama adalah menunjukkan jenis paduan.
- Dua atau tiga digit terakhir adalah prosentase karbon (0.40%)
20

Contoh-contoh lain :
10 40 : prosentase karbon 0.40%
10 18 : prosentase karbon 0.18%
86 60 : prosentase karbon 0.60%
50 100 : prosentase karbon 1.00%
Jika unsur karbon dalam baja = 1% atau lebih maka nama baja menjadi 5 digit.

Tabel 3.1: Hubungan 2 digit pertama dengan jenis paduan dalam baja

Nama Penomoran Baja Jenis Paduan


10 xx Hanya karbon
11 xx Hanya karbon (Free Cuting)
13 xx Mangan
23 xx Nikel
25 xx Nikel
31 xx Nikel + crom
40 xx Molibdenum
46 xx Nikel + Molibdenum
47 xx Nikel + Molibdenum + crom
50 xx Crom
51 xx Crom
92 xx Silikon + Mangan

3.3. Efek Paduan Terhadap Baja

Alloy yang dipadukan/dilebur ke dalam baja walaupun jumlahnya sedikit


akan memberikan pengaruh yang signifikan pada sifat dan karakter baja.
Dari tabel 3.2 di bawah maka, dicontohkan bila baja dipadu dengan
Tungsten maka sifat tahan panas dari baja akan meningkat. Bila pada baja
karbonnya meningkat maka kekerasannya meningkat, kekuatan tariknya juga
meningkat, dan kerapuhannya juga meningkat.
Tabel 3.2 : Efek Paduan Terhadap Baja
21

Paduan/Alloy Pengaruh Terhadap


Karbon Kekerasan, kekuatan tarik
Cromium Tahan korosi, kekerasan
Timah Mudah di mesin
Aluminium Deoxidasi
Nikel Tahan gesek
Tungsten Tahan panas
Mangan Kekerasan, respon terhadap perlakuan panas
Sulfur Mampu di mesin
Pospor Kekuatan

3.4. Jenis-jenis Baja

Baja dikategorikan dan digolongkan menjadi beberapa penggolongan ,


kebanyakan berdasar atas kadar karbon dan paduan yang dikandungnya.

Baja

Baja Baja
Karbon Paduan

Gambar 3.2 : Penggolongan Baja

Dari gambar 3.2 dapat dibedakan antara baja karbon dan baja paduan, di
mana, baja karbon hanya terdiri dari Fe dan C saja (sedikit unsur -unsur lain yang
asumsinya diabaikan), lebih murah dan penggunaan-penggunaan khusus sedikit.
Sedangkan baja paduan terdiri dari Fe + C ditambah unsur-unsur paduan lainnya,
mempunyai mutu-mutu khusus seperti kekuatan meningkat, tahan korosi, tahan
temperatur tinggi.
22

3.4.1 Baja Karbon

Kebanyakan baja yang diproduksi adalah baja karbon (>90%), baja ini juga
disebut “Plain Carbon Steel”. Karbon adalah elemen yang dominan sebagai unsur
paduan yang menentukan jenis baja karbon.
Baja karbon dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu: baja karbon rendah
(low carbon steel), baja karbon sedang (medium carbon steel), dan baja karbon
tinggi (High Carbon Steel).

1. Baja Karbon Rendah

Baja karbon rendah adalah baja karbon yang mengandung 0.05% –


0.35%C, paling lunak dibanding baja-baja lainnya, mudah dikerjakan dengan
mesin, tidak dapat dikeraskan.
Baja ini banyak digunakan untuk badan-badan mobil, plat-plat galvanis,
tangki-tangki penyimpan, pipa-pipa besar, bagian-bagian bangunan, jembatan
dan kapal-kapal laut. Akibat kurang kuat dan kurang keras maka kualitasnya
agak rendah dan sangat lembek (kurang kokoh).

2. Baja Karbon Menengah

Baja karbon menengah adalah baja karbon yang mengandung 0.35% –


0.5%C. Baja ini dapat dirubah sifatnya menjadi sangat keras dan kuat melalui
perlakuan panas. Baja ini sering digunakan dalam proses forging dan penuangan
dengan kekuatan tinggi. Baja ini banyak digunakan untuk Velg, poros , crank
shaft dan roda-roda gigi.

3. Baja Karbon Tinggi

Baja karbon tinggi adalah baja karbon yang mengandung 0.50%–1%


(beberapa buku menyebut s/d 2%C). Baja ini dapat dibuat menjadi keras dan
kuat melalui perlakuan panas.
23

Permasalahannya adalah hal yang sering terjadi, akibat perlakuan panas


(hardening) baja menjadi mudah retak dan sangat rapuh. Baja jenis ini bisa
digunakan untuk pembuatan tools, dies, pisau-pisau, roda-roda kereta api dan
penggunaan-penggunaan dengan kekuatan yang tinggi.

3.4.2 Baja-baja Paduan

Baja paduan adalah baja karbon yang dipadukan dengan satu atau beberapa
unsur paduan guna menambahkan sifat-sifat khusus yang tidak dapat dipenuhi oleh
baja karbon.
Beberapa jenis logam non ferro yang sering digunakan sebagai paduan baja :
Al, Cr, Co, Columbium, tembaga >0,6%, Mangan >1,6%, Molibden, Ni, Silikon
>0,6% Titanium, Tungsten, Vanadium, Zirconium.
Sifat-sifat khusus yang dimanfaatkan/ dibutuhkan sebagai sifat tambahan
baja adalah: daya tahan terhadap karat, kemampuan menahan panas, kekuatan yang
tinggi, dan tahan gesek, serta sifat-sifat kelistrikan. Baja paduan lebih mahal jika
dibanding baja karbon dan hanya digunakan bila dituntut sifat -sifat tertentu dari
baja.

Baja Paduan Khusus

Beberapa baja paduan dikatagorikan khusus, diantaranya adalah :


A. Tools Steel (baja-baja perkakas)
Baja ini digunakan secara luas dengan berbagai katagori. Baja ini
mempunyai kekuatan yang sangat tinggi. Banyak digunakan sebagai pisau -pisau
potong, cetakan-cetakan, dies. Baja perkakas ini juga banyak digunakan sebagai
komponen mesin secara umum bila disyaratkan kekuatan tinggi, stabil
ukurannya dan tahan aus.
Tabel 3.3 menunjukkan katagori daripada tool steel. Masing-masing
katagori digunakan untuk keperluan yang berbeda pula. Katagori “S” dari Tool
Steel sebagai contoh digunakan untuk penggunaan-penggunaan yang mengalami
hentakan ekstrim (Extreme Shock) seperti hamer-hamer atau stamping dies (die
stamping).
24

Katagori “A” mempunyai paduan khusus yang dapat membuatnya berubah


menjadi sangat keras bila diquenching dengan angin kencang. Tool steel
katagori “A” digunakan bila ketepatan ukuran (dimensi) dipersyaratkan.
Katagori “T” dan “M” adalah tipe-tipe baja yang digunakan untuk
pekerjaan-pekerjaan kecepatan tinggi ( pisau bubut, pisau frais,mata bor ),
berisi jumlah paduan Tungsten dan Molibdenum yang cukup banyak.
Katagori “H” adalah baja-baja yang mempunyai daya tahan terhadap panas
yang baik. Baja ini banyak digunakan untuk alat-alat pengerjaan panas logam
(hot working) seperti penuangan dan forging.

Tabel 3.3: Katagori Baja-baja Perkakas

Katagori-katagori Baja Perkakas


Catagory Example Description
W W1  5w5 Water Hardening
O 01  06 Oil Hardening
A A2  A6 Air Hardening
D D1  D2 Oil & Air Hardening
S S1  S4 hentakan ekstrim
(Extreme Shock)
H H10  H41 Hot Working
M M1  M34 High Speed (Molibden)
T T1  T15 High Speed (Tungsten)
L L1  L2 Special purpose
F F1  F3
D PS  P20 Mold Making

B. Stainless Steel
25

Baja-baja stainless adalah baja dengan katagori khusus, banyak digunakan


karena mempunyai sifat sangat tahan terhadap karat, lebih keras dipotong
dibanding baja karbon. Baja ini banyak digunakan sebagai saluran-saluran
sanitasi proses-proses makanan, transfer bahan-bahan kimia (pipa-pipa), alat-
alat rumah tangga, konstruksi bangunan.
Semua baja stainless berisi kandungan paduan cromium yang cukup
tinggi, dan beberapa kadang ditambahkan pula paduan-paduan nikel. Paduan
tersebut menyebabkan baja menjadi sangat tahan terhadap karat.

C. Baja-baja Pir (Spring Steel )

Baja pir adalah termasuk baja dengan katagori khusus. Mempunyai


kekerasan yang sangat tinggi, kuat dan elastis. Baja ini banyak digunakan untuk
pir mobil/motor, pir-pir jam, daun-daun pisau, gagang-gagang stik golf, pir-pir
kamera, gergaji-gergaji sirkular, pisau-pisau mesin industri, tiang pancing, pisau
dapur, pisau roti, alat-alat getar pada alat elektronik, alat-alat ukur, penggaris
baja, feeler gauges.

3.5. Besi Tuang

Besi tuang adalah logam yang terdiri sebagian besar besi, dan memiliki 2%-
4% karbon hanya sedikit kandungan silikon dan kandungan lainnya diabaikan. Besi
tuang bila dibandingkan dengan baja terletak pada perbedaan kadar karbonnya
(kadar karbon baja 0%-2%). Perbedaan tersebut menyebabkan besi tuang menjadi
lebih keras, rapuh, mudah dikerjakan dengan mesin, mudah dituang karena
paduannya sangat sedikit.

Sifat dan Kegunaan


Sifat Besi Tuang dipengaruhi oleh faktor-faktor : 1. kadar karbon , 2.unsur
lain yang dikandung, 3.kecepatan proses pendinginan dalam perlakuan panas,
4.jenis-jenis pengerjaannya dan 5. dan penambahan paduan-paduan khusus yang
diberikan. Secara teoritis , bila pada besi tuang ditingkatkan kadar C nya, maka
kekuatan tariknya menurun serta regangannya juga menurun
26

Besi tuang mempunyai karakteristik tahan aus yang sangat baik dan juga
banyak digunakan secara luas sebagai blok-blok mesin, ring-ring piston, drum-drum
rem, penggulung-penggulung dan pemotong,kotak-kotak peralatan, dan permesinan
(mesin-mesin produksi). Di dunia arsitek digunakan sebagai pegangan tangga,
pintu-pintu, rumah-rumah lampu dan ornamen-ornamen dinding lainnya.

Unsur-Unsur lain pada Besi Tuang


Biasanya dalam besi tuang juga terdapat ikutan yang secara langsung dapat
mempengaruhi sifat besi tuang, di mana pengaruh itu tergantung kadarnya ,
termasuk di dalamnya adalah :
 Silisium dapat meningkatkan pembentukan karbon bebas yang disebut “ grafit”
 Mangan dapat mendorong pembentukan sementit dan dapat mengikat Sulfur
 Fosfor menyebabkan besi tuang menjadi rapuh dan meningkatkan kualitas
keencerannya (bila dicairkan)
 Belerang (sulfur) menyebabkan besi tuang agak kental dalam pencairannya

Jenis-jenis Besi Tuang

Ada 5 jenis besi tuang, yaitu :


- Gray Cast Iron
- White Cast Iron
- Malleable Cast Iron
- Ductile Cast Iron
- Special Alloy Cast Iron

1. Gray Cast Iron (Besi Tuang Abu-abu/ Kelabu)

Besi tuang ini terbuat dari besi kasar kelabu (produk dari dapur tinggi),
dengan kadar Silisium tinggi 5.5%–1.5% , dan kadar Mangan rendah.bila
dipatahkan maka patahannya berwarna kelabu. Sangat keras dan rapuh,
tegangan tarik relatif kecil hingga tidak tahan terhadap beban tarik sebab
terdapat unsur grafit dalam struktur yang dianggap sebagai rongga. Besi tuang
sangat mudah dituang, tegangan tekannya tinggi (mampu menerima beban tekan
27

yang tinggi ) , dan mempunyai kemampuan meredam yang baik akibat


terbentuknya grafit, sehingga cocok dipakai untuk peredam suara.
Besi tuang ini paling luas digunakan, dan bila kita mencari besi tuang tapi
tidak tahu spesifikasinya maka sebut saja “Gray Cast Iron”.

2. White Cast Iron (Besi Tuang Putih)

Besi tuang ini memiliki kadar silisium yang rendah (<0,5%) dan kadar
mangan tinggi, dengan demikian pembentukan sementit giat sehingga setelah
mendingin akan terbentuk sementit dan perlit hingga menjadi keras dan rapuh,
kekuatan tarik rendah dan regangannya sangat kecil , dan sulit dikerjakan
dengan mesin dan impact strength-nya sangat kecil. Warna patahannya (bila
dipatahkan) adalah berwarna putih (warna sementit).
Kekerasan yang berlebihan ( akibat terbentuknya sementit) maka besi
tuang ini digunakan sebagai palu-palu penghancur batu. Besi tuang ini juga
dipakai sebagai bahan baku pembuatan besi tuang tempa.

3. Malleable Cast Iron (Besi Tuang Mampu Tempa)

Besi tuang ini mempunyai sifat-sifat khusus yang menyebabkan ia


menjadi lebih baik bila dibanding besi tuang 1 dan 2. Besi tuang ini
memiliki tegangan tarik lebih besar, lebih ulet, impact strenght sangat baik.
Untuk membuat besi tuang tempa ini harus dibuat dulu besi tuang putih, setelah
itu selanjutnya dipanaskan pada temperatur tinggi (900 oC) dalam waktu yang
cukup lama untuk memperbaiki sifat-sifatnya. Proses ini menyebabkan Karbida-
Karbida lepas dari karbon dan membebaskan besinya , Austenit dan Sementit
mengurai menjadi ferrit dan grafit :

Fe3C 3 Fe + C

Selanjutnya besi-besi membentuk kelompok-kelompok kecil yang dapat


merubah sifat besi tuang menjadi mampu tempa.
Besi tuang ini banyak digunakan sebagai rumah-rumah gigi stir (steering
gear hause), kaki-kaki bantalan/pemegang bantalan.
28

4. Ductile Cast Iron (Besi Tuang Lunak)

Besi ini sesuai dengan namanya mudah dibentuk, mudah meregang,


tegangan tariknya tinggi. Karena unsur grafit menyelimuti bentuk kristal dengan
sangat tipis. Besi ini digunakan pada gear-gear dan pinion pada otomotip
(gardan).

5. Special Alloy Cast Iron (Besi Tuang dengan Paduan Khusus)

Besi tuang umumnya hanya mengandung Fe dan C disertai sedikit silikon.


Untuk memperbaiki sifat-sifatnya maka dipadukan unsur nikel, tembaga, krom,
dan paduan-paduan lain dalam prosentase yang cukup tinggi. Nikel, tembaga dan
krom memberikan sifat besi tuang menjadi tahan korosi dan tahan asam (sifat
kimia). Juga beberapa paduan diberikan pada besi tuang untuk meningkatkan
kekuatan dan daya tahan panas yang lebih baik. Besi tuang ini banyak digunak an
sebagai silinder-silinder, piston-piston, ring-ring piston, daun-daun turbin
(turbin vanes).

3.6. Besi Murni (Wrought Iron)

Besi murni adalah besi dengan kadar karbon hampir nol, kekuatannya
rendah, sangat lunak, kekerasannya rendah dan tahan terhadap karat. Besi ini sangat
jarang diproduksi. Bilapun ada bisa digunakan untuk tangki -tangki proses, pipa-pipa
pembuangan, bagian-bagian kapal laut dan rangka-rangka bakar (gratings).

- Besi Murni yaitu besi dengan kadar karbon 0%


- Baja, yaitu besi dengan kadar C = 0.05% – 2%
- Besi Tuang, besi dengan kadar C = 2% – 4%
- Besi Kasar, besi dengan kadar C = 4% – 6,7%
29

Gambar 3.3. Prosentase Karbon Logam Ferro

IV. RANGKUMAN

 Baja adalah besi dengan kadar karbon 0.05%-2 %, besi tuang adalah besi
dengan kadar C=2%-4% dan besi murni adalah logam Ferro tanpa unsur
lainnya.
 Pengaruh paduan terhadap baja adalah tergantung sifat khusus yang dimiliki/
dibawa oleh logam pemadu
 Jenis-jenis baja adalah: baja karbon baja yang hanya terdiri unsur Fe dan C
dan baja paduan adalah baja karbon dipadu dengan unsur lain.
 Sistem penomoran baja terdiri 4/5 digit. 2 digit pertama menunjukkan unsur
paduan pada baja, 2/3 digit berikutnya menunjukkan kadar karbonnya.
 Dari uraian di atas, maka antara baja, besi tuang dan besi murni pada
prinsipnya unsur utamanya adalah sama, yaitu Fe (Ferro), tetapi kadar
karbonnya yang berbeda.

V. SOAL- SOAL LATIHAN :

1. Apa yang dimaksud dengan baja, besi tuang dan atau besi murni ?
2. Sebutkanlah masing masing 3 buah contoh penggunaan Besi tuang dan besi
baja dalam kehidupan sehari hari.

3. Baja dikelompokkan menjadi :


30

a). baja.................... .......


b). baja..........................., Jelaskan perbedaannya.
4. Apakah pengaruh paduan (alloys) pada baja ?
5. Mengapa baja lebih sering digunakan dibanding besi tuang ?
6. Bagaimanakah cara menurunkan kadar karbon pada logam besi, uraikan
7. Sistem penomeran baja menggunakan 4 atau5 digit sebagai kode angkanya.
Jelaskan arti kode angka XX40 dan 10XXX.

You might also like