Professional Documents
Culture Documents
Profita - Silmi - UMB
Profita - Silmi - UMB
Abstrak
Di Indonesia kasus tentang fraud berlangsung secara berkali-kali ditandai dengan adanya tindakan
dan kebijakan menghilangkan atau menyembunyikan fakta yang sebenarnya dengan tujuan
rekayasa laporan keuangan. Setiap perusahan memiliki potensi untuk melakukan fraud, salah sat-
unya PT Maju Kasih Kurnia. Perusahaan distributor import ini memiliki sejumlah potensi dan fak-
tor yang memicu dan mencegah terjadinya fraud. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh
efektivitas pengendalian internal, ketaatan aturan akuntansi, dan asimetri informs terhadap fraud.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan studi kasus. Model
yang digunakan adalah Partial Least Square dengan bantuan software SmartPLS. Hasil penelitian
menunjukkan efektivitas pengendalian internal berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap
fraud dengan nilai path coefficients -0,303 dan taraf signifikansi p value 0,005. Selanjutnya, vari-
abel ketaatan aturan akuntansi berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap fraud dengan ni-
lai path coefficients -0,490 dan taraf signifikansi p value 0,000. Sedangkan, asimetri informasi dike-
tahui memiliki hubungan negatif dengan fraud tetapi tidak berpengaruh secara signifikan dengan ni-
lai path coefficients -0,125 dan taraf signifikansi 0,164.
Kata Kunci: Asimetri Informasi, Fraud, Ketaatan Aturan Akuntansi, Pengendalian Interna
PENDAHULUAN
Sekarang ini maraknya berita mengenai indikasi penyimpangan kecurangan akuntansi
(fraud) pada suatu perusahaan yang dilakukan oleh karyawan atau pegawainya membuat
sadar bahwa kita harus melakukan sesuatu untuk membenahi ketidakberesan tersebut.
Terjadinya fraud membuat organisasi atau lembaga yang dikelola menjadi rugi. Sebagai
Fulan, F., Fulana, S., & Fulan, Y.M., (2020). Judul Naskah. Profita: Komunikasi Ilmiah Akuntansi dan Perpajakan, 1(1), 1-9.
DOI: http://dx.doi.org/10.22441/profita.2021.v14i1.001 1
Profita: Komunikasi Ilmiah Akuntansi dan Perpajakan p-ISSN: 2086-7662
Volume 14 Nomor 1 | April 2021 e-ISSN: 2622-1950
contoh, volume produktivitas organisasi yang melemah, belanja sosial organisasi semakin
sedikit, kepercayaan masyarakat yang dilayani beralih ke organisasi lain dan mitra kerja tidak
selera lagi untuk tetep bekerja sama. Disisi lain kasus kecenderungan akuntansi tidak terlepas
dari pemberitaan media massa. Jika demikian yang terjadi, reputasi dan citra organisasi yang
terbangun selama ini menjadi sulit untuk dijadikan daya saing dalam meraih persaingan pasar
yang semakin tajam (Made, 2014).
Di Indonesia kasus tentang Fraud berlangsung secara berkali-kali ditandai dengan
adanya tindakan dan kebijakan menghilangkan atau menyembunyikan fakta yang sebenarnya
dengan tujuan rekayasa laporan keuangan. Tidak sedikit kasus kecurangan akuntansi yang
pada akhirnya terungkap di Indonesia. Tindakan kecurangan (fraud) dalam akuntansi dapat
terjadi karena beberapa kondisi seperti yang dijelaskan oleh Tuanakotta (2007:207)
menyebutkan Teori Fraud Triangle, bahwa korupsi disebabkan karena adanya 3 faktor yaitu
tekanan (pressure), peluang (opportunity), dan rasionalisasi (razionalization).
Di dalam suatu instansi baik pemerintah maupun swasta tindak kecurangan masih
banyak terjadi. Antara lain dikarenakan pengendalian internal yang rendah. Pengendalian
internal adalah metode untuk melindungi aset atau kekayaan suatu perusahaan dari tindakan-
tindakan penyalahgunaan, menjamin tersedianya informasi akuntansi perusahaan yang akurat,
serta memastikan bahwa segala peraturan dan kebijakan manajemen perusahaan telah
dijalankan sesuai dengan aturan yang berlaku (Hery, 2013:159).
Faktor lain yang menyebabkan maraknya tindak kecurangan akuntansi di Indonesia
adalah ketaatan aturan akuntansi. Ketaatan aturan akuntansi ini juga merupakan suatu
kewajiban dalam organisasi untuk mematuhi segala ketentuan atau aturan akuntansi dalam
melaksanakan pengelolaaan keuangan dan pembuatan laporan keuangan agar terciptanya
transparansi dan akuntanbilitas pengelolaan keuangan dan laporan keuangan yang dihasilkan
efektif, handal, serta akurat informasinya. Jika lembaga atau instansi taat terhadap aturan
akuntansi yang berlaku kecenderungan kecurangan dapat berkurang.
Selain faktor-faktor yang telah diuraikan sebelumnya, Asimetri Informasi juga
merupakan faktor yang mempengaruhi terjadinya kecurangan akuntansi. Asimetri informasi
merupakan tidakseimbangan informasi yang dimiliki oleh principal dan agen, ketika principal
tidak memiliki lebih banyak informasi mengenai kapasitas diri, lingkungan kerja pada
perusahaan secara keseluruhan. Adanya asimetri informasi antara manajer sebagai (agent) dan
pemilik (principal) menyebabkan kesenjangan pengetahuan keuangan internal perusahaan
sehingga pihak manajer bisa melakukan rekayasa demi meningkatkan laba untuk mendapat
kompensasi atau imbalan dari pemilik.
Penelitian terdahulu dari penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Boby
Sulfianto Eko Prasetyo (2012) dengan judul “Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal,
Ketaatan Aturan Akuntansi, Kesesuaian Kompensasi, Asimetri Informasi, Moralitas
Manajemen terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi”. Hasil penelitian ini
menunjukan terdapat hubungan dan pengaruh negatif yang signifikan. Ardiana Peni
Rahmawati (2012) dengan judul “Pengaruh faktor Internal dan moralitas manajemen terhadap
Kecenderungan Kecurangan Akuntansi”. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat hubungan
dan pengaruh negatif yang signifikan. Dan juga oleh Tiara Delfi (2014) “Pengaruh
Keefektifan Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi Terhadap Kecenderungan
Akunatnsi”. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan dan pengaruh negatif yang
signifikan.
Mengacu pada penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Pengeruh Keefektivitas Pengendalian Internal, Ketaatan Aturan
Akuntansi dan Asimetri Informasi terhadap Fraud Akuntansi. Munculnya variabel-variabel
2 http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/profita
Profita: Komunikasi Ilmiah Akuntansi dan Perpajakan p-ISSN: 2086-7662
Volume 14 Nomor 1 | April 2021 e-ISSN: 2622-1950
tersebut berasal dari asumsi bahwa variabel independen memiliki hubungan kausal dengan
variabel dependent. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dengan ini
penulis melakukan sebuah penelitian yang berjudul “Pengaruh Keefektivitas Pengendalian
Internal, Ketaatan Aturan Akuntansi dan Asimetri Informasi Terhadap Fraud Akuntansi
(Studi Kasus PT. Maju Kasih Karunia)”.
KAJIAN PUSTAKA
Asimetri Informasi
Menurut Jogiyanto (2010:387) asimetri informasi yaitu kondisi yang menujukan
sebagian investor mempunyai informasi dan yang lainnya tidak. Menurut Suwarjono
(2014:584) asimetri informasi adalah kondisi dimana manajemen lebih menguasai informasi
dibandingkan investor/kreditor. Asimetri Informasi merupakan konsep signaling dan
berkaitan erat dengan teori asimetri yang mengatakan bahwa pihak-pihak yang berkaitan
dengan perusahaan tidak mempunyai informasi yang sama mengenai prospek dan risiko
perusahaan, pihak tertentu mempunyai informasi lebih baik dibandingkan dengan pihak luar
(Hanafi, 2014:217). Asimetri informasi memiliki dua jenis: 1) Adverse selection; dan 2)
Moral Hazard.
Fraud Akuntansi
http://dx.doi.org/10.22441/profita.2020.v13i1.001 3
Profita: Komunikasi Ilmiah Akuntansi dan Perpajakan p-ISSN: 2086-7662
Volume 14 Nomor 1 | April 2021 e-ISSN: 2622-1950
Pengertian dari fraud dijabarkan pula oleh Theodorus (2010) yaitu merupakan berbagai
tindakan yang melawan hukum. Fraud juga dipandang oleh Shulterland dalam Theodorus
(2010) sebagai kejahatan kerah putih (white – collar crime) yaitu suatu tindakan pelanggaran
hukum meliputi pemanfaatan kedudukan oleh pelaku yang memiliki kewenangan, namun
telah disalahgunakan untuk keuntungan yang bersifat ilegal atau melakukan kegiatan ilegal
demi kepentingan organisasi maupun pribadi. Menurut Abdul Halim (2015) fraud merupakan
segala sesuatu yang secara lihai dapat digunakan untuk mendapatkan keuntungan dengan cara
menutupi kebenaran, tipu daya, kelicikan atau mengelabui dan cara tidak jujur yang lainnya.
Wilopo (2006:24) menyebutkan beberapa indikator pengukuran fraud yaitu: 1)
Kecenderungan untuk melakukan manipulasi, pemalsuan, atau perubahan catatan akuntansi
atau dokumen pendukungnya; 2) Kecenderungan untuk melakukan penyajian yang salah atau
penghilangan peristiwa, transaksi, atau informasi yang signifikan dari laporan keuangan; 3)
Kecenderungan untuk melakukan salah menerapkan prinsip akuntansi secara sengaja; 4)
Kecenderungan untuk melakukan penyajian laporan keuangan yang salah akibat pencurian
(penyalahgunaan/penggelapan) terhadap aktiva; dan 5) Kecenderungan untuk melakukan
penyajian laporan keuangan yang salah akibat perlakuan yang tidak semestinya.
METODE
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kausal untuk mendeskripsikan
variabel-variabel penelitian untuk mencari pengaruh antar variabel penelitian (Sugiyono,
2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen. Variabel independen adalah efektivitas pengendalian internal, ketaatan
aturan akuntansi dan asimetri informasi, variabel dependen adalah kecurangan akuntansi
(Fraud). Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Maju Kasih Kurnia.
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan perusahaan PT. Maju Kasih Karunia
yang berada di wilayah Harapan Indah Bekasi, Jakarta Kota, Bandung Surabaya dan Jogja.
Dimana di dalam perusahaan PT. Maju Kasih Karunia terdapat divisi Finance Accounting and
Tax, Marketing, IT, HC (Human Capital), Desaign Grafis, Program, Purchasing dan GA. Pen-
entuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh cabang perusahaan Maju
4 http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/profita
Profita: Komunikasi Ilmiah Akuntansi dan Perpajakan p-ISSN: 2086-7662
Volume 14 Nomor 1 | April 2021 e-ISSN: 2622-1950
Kasih Karunia. Namun untuk sampel yang digunakan peneliti di khususkan untuk divisi Ak-
untansi, Keuangan, Budgeting, Pajak dan Audit Internal.
Penetapan jumlah sampel dihitung berdasarkan rumus Slovin. Hasil perhitungan
menunjukkan jumlah sampel proporsional sebesar 80 orang. Namun peneliti melakukan
pengumpulan data pada 100 orang sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan menggun-
akan kuesioner penelitian yang dibagikan kepada para responden di Perusahaan Maju Kasih
Karunia diseluruh cabang perusahaan. Kuesioner juga dilengkapi dengan petunjuk pengisian
yang sederhana dan jelas untuk membantu responden untuk melakukan pengisian dengan
lengkap dan benar. Kuesioner dibagikan secara langsung kepada masing-masing responden
untuk dapat meningkatkan respon rate.
Analisis data menggunakan Smart PLS dengan pengujian outer model dan inner model.
Evaluasi model pengukuran atau outer model dilakukan untuk menilai validitas dan reabilitas
model. Outer model dengan indikator reflektif dievaluasi melalui validitas discriminant dan
convergent dari indikator pembentuk konstruk laten dan composite realiability untuk blok
indikatornya. Sedangkan outer model dengan indikator formatif dievaluasi melalui
substantive content-nya yaitu dengan membandingkan besarnya relative weight dan melihat
signifikansi dari indikator konstruk tersebut (Chin 1998 dalam Ghozali dan Latan, 2015).
Evaluasi model struktural atau inner model bertujuan untuk memprediksi hubungan
antar variabel laten. Inner model dievaluasi dengan melihat besarnya presentase variance yang
dijelaskan yaitu dengan melihat nilai R-Squares untuk konstruk laten endogen (Geisser 1975;
Stone 1974 dalam Ghozali dan Laten, 2015) dan bootstrapping untuk memperoleh stabilitas
dari estimasi.
Hasil Penelitian
Hasil Uji Outer Model
Uji discriminant validity dilakukan dengan membandingkan nilai cross loading pada
variabel/indikator dari setiap blok variabelnya dengan nilai pada blok variabel lain. Adapun
batas minimal nilai validitas yang ditetapkan adalah 0,50 (Ghozali dan Latan, 2015). Adapun
hasil uji discriminant validity menggunakan uji cross loadings sebagai berikut:
Efektivitas Ketaatan
Asimetri
No Indikator Pengendalian Aturan Fraud
Informasi
Internal Akuntansi
1 PI1 0,292 0,058 0,130 -0,104
2 PI2 0,124 0,066 -0,055 0,043
3 PI3 0,372 0,004 0,283 -0,137
4 PI4 0,060 -0,162 0,034 0,031
5 PI5 0,043 -0,091 0,105 0,079
6 PI6 0,287 0,103 0,395 -0,160
7 PI7 0,306 -0,009 0,273 -0,132
8 PI8 0,772 0,205 0,362 -0,484
9 PI9 0,834 0,247 0,470 -0,406
10 PI10 0,306 0,415 0,004 -0,250
11 KAA1 -0,083 0,191 -0,097 -0,005
http://dx.doi.org/10.22441/profita.2020.v13i1.001 5
Profita: Komunikasi Ilmiah Akuntansi dan Perpajakan p-ISSN: 2086-7662
Volume 14 Nomor 1 | April 2021 e-ISSN: 2622-1950
Efektivitas Ketaatan
Asimetri
No Indikator Pengendalian Aturan Fraud
Informasi
Internal Akuntansi
12 KAA2 0,219 0,727 0,157 -0,474
13 KAA3 0,050 0,185 -0,113 -0,016
14 KAA4 0,129 0,147 0,143 -0,049
15 KAA5 0,093 0,462 0,102 -0,232
16 KAA6 -0,046 0,371 0,056 -0,101
17 KAA7 0,077 0,417 -0,029 -0,111
18 KAA8 -0,030 0,151 -0,099 0,052
19 KAA9 0,243 0,692 0,131 -0,394
20 KAA10 0,398 0,830 0,297 -0,491
21 AI1 -0,126 -0,128 0,126 0,314
22 AI2 0,085 -0,057 0,215 -0,014
23 AI3 0,466 0,144 0,931 -0,380
24 AI4 0,214 0,197 0,563 -0,139
25 AI5 0,226 0,063 0,587 -0,200
26 AI6 0,424 0,208 0,867 -0,413
27 F1 -0,544 -0,330 -0,750 0,712
28 F2 -0,307 -0,409 -0,233 0,676
29 F3 -0,461 -0,534 -0,344 0,854
30 F4 -0,328 -0,234 -0,481 0,440
31 F5 -0,510 -0,571 -0,484 0,870
32 F6 -0,351 -0,196 -0,331 0,635
33 F7 -0,463 -0,567 -0,372 0,923
34 F8 -0,365 -0,521 -0,143 0,800
35 F9 -0,080 -0,043 0,003 0,135
36 F10 -0,060 -0,004 -0,043 0,117
Sumber: Data Primer Diolah SmartPLS (2021)
Pada software statistika PLS seperti Smart PLS, uji convergent validity dilakukan
dengan melihat hasil outer loading (loading fator). Adapun batas minimal nilai validitas yang
ditetapkan adalah 0,50 (Ghozali dan Latan, 2015). Dengan demikian kaidah pengambilan
6 http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/profita
Profita: Komunikasi Ilmiah Akuntansi dan Perpajakan p-ISSN: 2086-7662
Volume 14 Nomor 1 | April 2021 e-ISSN: 2622-1950
kesimpulan validitas adalah jika nilai convergent validity suatu indikator diatas 0,50 maka
indikator tersebut dapat dikatakan valid. Sedangkan jika nilai convergent validity indikator di
bawah 0,50, maka indikator tersebut dinyatakan tidak valid (gugur) dan tidak dapat digunakan
dalam model penelitian. Adapun hasil uji convergent validity sebagai berikut:
http://dx.doi.org/10.22441/profita.2020.v13i1.001 7
Profita: Komunikasi Ilmiah Akuntansi dan Perpajakan p-ISSN: 2086-7662
Volume 14 Nomor 1 | April 2021 e-ISSN: 2622-1950
4 Fraud 0,922
Sumber: Data Primer Diolah SmartPLS (2021)
Tabel 4 menunjukkan hasil pengujian composite reliability diketahui bahwa alat ukur
pada semua variabel memenuhi kaidah pengambilan keputusan, dimana besarnya nilai
composite reliability > 0,7 sehigga keseluruhan alat ukur pada setiap variabel dinyatakan
reliabel dalam mengukur variabel yang hendak diukur.
Berdasarkan tabel 5 diatas, maka dapat dijelaskan bahwa besarnya kemampuan model
dalam memprediksi variabel endogen yaitu sebesar 0,460 atau 46%. Artinya variabel eksogen
yang terdiri dari efektivitas pengendalian internal, ketaatan aturan akuntansi, dan asimetri
informasi secara bersama-sama mampu memprediksi kecurangan secara moderat sebesar
46%, sedangkan sebesar 54% lainnya dipengaruhi oleh variabel alin di luar penelitian.
Uji path coefficients digunakan untuk melihat jenis hubungan antara variabel eksogen
dengan variabel endogen. Nilai koefisien positif menunjukkan terdapat hubungan positif
antara variabel eksogen dengan variabel endogen.
8 http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/profita
Profita: Komunikasi Ilmiah Akuntansi dan Perpajakan p-ISSN: 2086-7662
Volume 14 Nomor 1 | April 2021 e-ISSN: 2622-1950
Original Standard T
Sample
Sample Deviation Statiisti P Values
Mean (M)
(O) (STDEV) c
Efektivitas
Pengendalian Internal -0,303 -0,300 0,108 2,814 0,005
→ Fraud
Ketaatan Aturan
-0,490 -0,505 0,094 5,237 0,000
Akuntansi → Fraud
Asimetri Informasi →
-0,125 -0,130 0,089 1,395 0,164
Fraud
Sumber: Data Primer Diolah SmartPLS (2021)
http://dx.doi.org/10.22441/profita.2020.v13i1.001 9
Profita: Komunikasi Ilmiah Akuntansi dan Perpajakan p-ISSN: 2086-7662
Volume 14 Nomor 1 | April 2021 e-ISSN: 2622-1950
Pembahasan
Pengaruh Efektivitas Pengendalian Internal terhadap Fraud Akuntansi
Fraud dapat terjadi apabila pengendalian internal dalam perusahaan tidak berjalan
secara efektif. Perusahaan yang tidak ada pengawasan dan pengendalian yang teratur dan
efektif, maka peluang seseorang untuk melakukan tindakan kecurangan akuntansi sangat
terbuka. Untuk menutup peluang terjadinya kecurangan akuntansi dalam suatu instansi dapat
memberlakukan pengendalian internal secara efektif. Salah satu cara pengendalian internal
adanya beberapa prosedur yang harus dilalui ketika akan melakukan transaksi seperti otorisasi
dari pihak yang berwenang. Jika pengendalian tidak berjalan dengan baik, prosedur tidak
dilakukan sebagaimana mestinya, maka akan membuka kesempatan bagi pegawai yang
terlibat dalam kegiatan operasional organisasi untuk melakukan kecurangan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Wahyuni dan Helmarini (2020) yang
menyatakan bahwa efektivitas pengendalian internal berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap kecenderungan kecuragan akuntansi. Wahyuni dan Helmarini (2020) juga
mengungkapkan semakin efektif pengendalian internal di perusahaan, maka akan semakin
rendah kecenderungan melakukan kecurangan akuntansi pada perusahaan tersebut. Hal ini
sejalan dengan penelitian Rahmah dan Haruso (2018) yang menunjukkan bahwa efektivitas
pengendalian internal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kecenderungan kecurangan
akuntansi.
10 http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/profita
Profita: Komunikasi Ilmiah Akuntansi dan Perpajakan p-ISSN: 2086-7662
Volume 14 Nomor 1 | April 2021 e-ISSN: 2622-1950
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil uji hipotesis diketahui bahwa efektivitas pengendalian internal
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap fraud. Hal ini berarti semakin tinggi efektivitas
pengendalian internal yang diterapkan PT Maju Kasih Karunia, maka semakin rendah kecen-
derungan fraud yang dilakukan di perusahaan Sebaliknya, semakin rendah efektivitas pengen-
dalian internal di PT Maju Kasih Karunia, maka semakin tinggi kecenderungan fraud yang di-
lakukan perusahaan.
Berdasarkan hasil uji hipotesis diketahui bahwa ketaatan aturan akuntansi berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap fraud. Hal ini berarti semakin tinggi ketaatan aturan akuntansi
yang diterapkan PT Maju Kasih Karunia, maka semakin rendah kecenderungan fraud yang di-
lakukan di perusahaan Sebaliknya, semakin rendah ketaatan aturan akuntansi di PT Maju
Kasih Karunia, maka semakin tinggi kecenderungan fraud yang dilakukan perusahaan.
Berdasarkan hasil uji hipotesis diketahui bahwa asimetri berpengaruh negatif tetapi
tidak signifikan terhadap fraud. Pada situasi dan kondisi PT Maju Kasiah Karunia, asimetri
informasi tidak memberikan pengaruh yang signifikan karena mengingat perusahaan ini
merupakan perusahaan yang masih berkembang dan terfokus pada aktivitas bisnis secara ter-
batas.
http://dx.doi.org/10.22441/profita.2020.v13i1.001 11
Profita: Komunikasi Ilmiah Akuntansi dan Perpajakan p-ISSN: 2086-7662
Volume 14 Nomor 1 | April 2021 e-ISSN: 2622-1950
REFERENSI
Arens, Alvin A. dkk. (2014). Auditing dan Jasa Assurance, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Dharmawan, dkk. (2015). Pengaruh Moralitas Individu, Asimetri Informasi dan Efektivitas
Pengendalian Internal Terhadap Kecenderunagn Kecurangan (Fraud) Akuntansi.
Buleleng: UPG.
Ghozali, Imam. (2001). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gustina, I. (2018). Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Dan Ketaatan Aturan Akuntansi Ter-
hadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Pada Skpd Kabupaten Indragiri
Hulu. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 7(2), 76-85.
Pujayani, P. E. I., & Dewi, P. E. D. M. (2021). Pengaruh Moralitas Individu, Asimetri Infor-
masi, Efektivitas Pengendalian Internal dan Budaya Organisasi Terhadap Kecendrun-
gan Kecurangan Akuntansi Pada LPD di Kabupaten Buleleng. JIMAT (Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Akuntansi) Undiksha, 12(1), 865-876.
Putu, P. S. N. L., Yuniarta, G. A., AK, S., ADIPUTRA, I. M. P., & SE, S. (2015). Pengaruh
Efektivitas Sistem Pengendalian Internal, Ketaatan Aturan Akuntansi, Persepsi Ke-
sesuaian Kompensasi dan Implementasi Good Governance Terhadap Kecenderungan
Fraud (Studi Empiris Pada SKPD di Kabupaten Tabanan). JIMAT (Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Akuntansi) Undiksha, 3(1).
Sholihah, S. (2019). Kecurangan Akuntansi: Perspektif Penenerapan Good Corporate Gover-
nance, Ketaatan Aturan Dan Asimetri Informasi Dengan Pengendalian Internal Seba-
gai Variabel Intervening. Jurnal Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship, 13(2), 87-94.
Soleh, A., Hidayat, A. M., & Asrini, A. (2019). Pengaruh Efektivitas Pelaksanaan Pengen-
dalian Internal, Asimetri Informasi dan Ketaatan Aturan Akuntansi Terhadap Akunt-
abilitas Organisasi dengan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Sebagai Variabel
Intervening (Studi Empiris pada SKPD di Kabupaten Muara Jambi). J-MAS (Jurnal
Manajemen dan Sains), 4(1), 35-41.
Syarif, D. (2014). Analisis Pengaruh Pengendalian Intern Ketaatan Pada Aturan Akuntansi
Dan Asimetri Informasi Terhadap Kecendrungan Kecurangan Akutansi Dengan Peri-
laku Tidak Etis Sebagai Variabel InterveninG. Jurnal Indonesia Membangun, 13(1),
1-20.
Thoyibatun, Siti. (2012). Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Perilaku Tidak Etis dan
Kecurangan (Fraud) Akuntansi serta Akibatnya Terhadap Kinerja Orginasasi. Jurnal
Ekonomi dan Keuangan, 16(2), 245-260.
Wilopo. (2006). Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Kecurangan Akuntansi:
Studi pada Perusahaan Publik dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia.
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 19(1).
12 http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/profita