Professional Documents
Culture Documents
Lapsus NHS Hafida
Lapsus NHS Hafida
Laporan Kasus
FAKULTAS KEDOKTERAN
Agustus 2021
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
“STROKE NON-HEMORAGIC”
Disusun Oleh :
Hafida Dewi Audinah I, S.Ked
1051011 015 20
Pembimbing :
dr. dr. Nuruassyariah M.AppSci, M.Neurosci, Sp. N
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
2
LEMBAR PENGESAHAN
Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu
Kesehatan Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.
Pembimbing
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. X
Umur : 70 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Makassar
Pekerjaan :-
B. ANAMNESIS
Keluhan Utama
Lemah separuh badan kiri dan tidak dapat berbicara sama sekali Riwayat
Penyakit Sekarang
Keluhan sulit menelan, kaku pada leher, kejang, pingsan, pusing berputar,
telinga berdenging, demam, disangkal oleh keluarga pasien.
3
Riwayat Penyakit Terdahulu
Hipertensi
Riwayat Pengobatan
Merokok : Ada
Junk food : disangkal
Alkoholisme : disangkal
C. PEMERIKSAAN FISIK
SpO2 : 98%
STATUS GENERALIS
Kepala : Normochepali, simetris, nyeri tekan (-)
4
Telinga : Normotia, Sektet (-)
Hidung : Deviasi septum (-), Sekret (-)
Gigi : tidak dilakukan pemeriksaan
Mulut : tidak dilakukan pemeriksaan
Thoraks
Jantung : Bunyi jantung I dan II jelas, bunyi tambahan (-)
Paru : ronki -/-, wheezing -/-
Abdomen : bising usus (-), nyeri tekan (-)
D. PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Kesadaran : Kompomentis
GCS : E4VxM5 (afasia)
Sikap tubuh : berbaring terlentang
Cara berjalan : pasien tidak dapat berjalan
Gerakan abnormal : tidak ada
Rangsang meningeal
- Kaku kuduk : -/-
- Laseque : -/-
- Kernig : -/-
- Brudzinsky I : tdn
- Brudzinsky II : tdn
E. NERVUS CRANIALIS
5
a. Nervus III, IV, VI : OD OS
Celah kelopak mata
- Ptosis : - -
- Strabismus : - -
- Nistagmus : - -
- Eksoftalmus : - -
- Enoptalmus : - -
Pupil
- Bentuk pupil : Bundar Bundar
- Isokor/ anisokor : Isokor Isokor
- Posisi : Tengah Tengah
- RCTL/RCL : + +
6
Serumen obturan : tdn
Nervus IX (N. glossopharyngeus)
Daya pengecap lidah 1/3 belakang : tdn
Refleks muntah : tdn
Nervus X (N. vagus)
Denyut nadi : teraba, reguler
Arkus faring : tidak dilakukan pemeriksaan
Berbicara : pelo
Menelan : tdn
Nervus XI (N. assesorius)
Memalingkan kepala : baik
Mengangkat bahu :-
Nervus XII (N. hipoglosus)
Pergerakan lidah : deviasi ke arah kanan
Atrofi lidah :-
Tremor lidah :-
Fasikulasi :-
F. PEMERIKSAAN MOTORIK
7
Refleks Patologis Dextra Sinistra
Babinski + +
Chaddock - -
Oppenheim - -
Gordon - -
Schaefer - -
Hoffman Tromner - -
G. PEMERIKSAAN SENSORIS
a. Eksteroseptif:
- Nyeri : tdn
- Suhu : tdn
- Taktil : tdn
b. Propioseptif:
- Posisi : tdn
- Vibrasi : tdn
- Tekanan dalam: tdn
H. FUNGSI OTONOM
Miksi : perkateter
Defekasi : BAB terakhir 2 hari yang lalu
Inkontinensia :-
Konstipasi :-
8
Dismetri : tdn
Tes telunjuk hidung : tdn
Tes telunjuk telunjuk: tdn
Tes tumit lutut : tdn
J. PEMERIKSAAN TAMBAHAN
1. Tekanan Darah
Sistole≥200:Diastole≥110 7,5
Sistole<200:Diastole<110 1
2. Waktu Serangan
Sedang bergiat 6,5
Tidak sedang bergiat 1
3. Sakit Kepala
Sangat hebat 10
Hebat 7,5
Ringan 1
Tidak 0
4. Kesadaran Menurun
Langsung, beberapa menit s/d 1 jam setelah 10
onset
1 jam s/d 24 jam setelah onset 7,5
Sesaat tapi pulih kembali 1
24 jam setelah onset
9
Tidak ada 0
5. Muntah Proyektil
Langsung, beberapa menit s/d 1 jam setelah 10
onset
1 jam s/d <24 jam setelah onset 7,5
24 jam setelah onset 1
Tidak ada 0
K. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium :
10
NEUT# 11.79 (N: 1.5 – 7.0 10^3/uL)
Usul : CT-scan
L. RESUME
Laki-laki 70 thn, dibawa ke UGD dengan hemiparese sinistra dan afasia. Dengan
onset mendadak. Hemipararese dextra dirasakan semakin progresif, paresis
diseluruh tubuh, dan afasia. Keluarga pasien mengeluh adanya pelo, mulut
mencong ke sisi sinistra, lidah miring ke arah dextra saat dijulurkan, kerutan dahi
hanya terlihat pada sisi sinistra. ±6 jam sebelum masuk IGD, pasien didapatkan
tidak dapat berjalan sama sekali, afasia, hemiparese dextra, lemas, keluhan
dirasakan terus-menerus hingga pasien tidak mau makan maupun minum.
N. DIAGNOSIS KERJA
O. PENATALAKSANAAN
11
• Stabilisasi jalan napas dan pernapasan (airway,breathing,circulation)
• Stabilisasi hemodinamik (IVFD RL) : 20tpm
• Mecobolamin 500 mg/24 jam/iv
• Citocilin 2x100mg iv
• Amlodipin 10 mg 1x1/oral
• Antiplatelet : Clopidogrel 1x 75mg/hari
• Ranitidine 50mg/12 jam/iv
12
BAB III
DISKUSI
TEORI KASUS
FAKTOR RISIKO
1. Dapat Dimodifikasi
Hipertensi Hipertensi
Diabetes melitus Perokok
Hiperkolestrolemia
Atrial fibrillasi
Perokok
Alcholism(5)
2. Tidak Dapat Dimodifikasi
Laki-laki lebih berisiko dari
pada perempuan(5) 70 tahun
>65 tahun lebih rentan terkena
stroke iskemik(2)
ETIOPATOFISIOLOGI
Adanya sumbatan pembuluh darah Kemungkinan etiopataogenesis yang
oleh trombus atau emboli yang terjadi pada pasien adalah hipertensi
mengakibatkan sel otak mengalami lama. Hipertensi menyebabkan
gangguan metabolisme, karena tidak peningkatan tekanan darah perifer
mendapat suplai darah, oksigen, dan sehingga menyebabkan system
energi.(2) hemodinamik yang buruk dan
terjadilah penebalan pembuluh darah
serta hipertrofi daro otot jantung,
sehingga dapat menimbulkan plak
aterosklerosis secara terus menerus
akan memicu timbulnya stroke. Secara
prospektif rokok dapat meningkatkan
13
perburukan serangan stroke , merokok
dalam waktu yang lama akan
meningkatkan agresi trombosit,kadar
fibrinogen dan viskositas darah serta
menurunkan aliran darah ke otak yang
menyebabkan terjadinya stroke
iskemik (2)
DIAGNOSIS
1. Anamnesis
Mulut tidak simetris Kelemahan pada ekstremitas
Kelumpuhan pada ekstremitas Kesusahan dalam berbicara
Kesusahan dalam berbicara
Gangguan fungsi
keseimbangan
Gangguan fungsi penghidu
Gangguan fungsi pendengaran
Gangguan fungsi somatis
Gangguan fungsi kognitif
Gangguan kesadaran
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan nervus cranialis Kelemahan pada ekstemitas
(adanya parese) kiri dan kanan
GCS (penurunan kesadaran) Gangguan motorik
Motorik (kelamahan)
Defisit sensoris
Gangguan otonom
Gangguan kognitif
3. Pemeriksaan Penunjang
CT-Scan (adanya lesi hipodens Hipertensi
14
pada parenkim otak)
Laboratorium (darah rutin,
fungsi ginjal, profil lipid, CRP,
LED, HbA1C)
DIAGNOSIS BANDING
Stroke Hemoragik
Penurunan kesadaran Terdapat penurunan kesadaran
Muntah proyektil Tidak ada muntah proyektil
Nyeri kepala berat Tidak ada nyeri kepala
Saat sedang bergiat Saat sedang istirahat
Lesi hiperdens pada parenkim Lesi Hipodens
otak (CT-scan)(2) (CT-scan)
Skor Hasanuddin ≥15 Skor hasanuddin 9.5
Abses Cerebri
Demam Tidak ada demam
Meningismus Meningismus (-)
Riwayat infeksi Tidak ada riwayat infeksi
Ring-enhacing mass (6) infark cerebri dextra
Epidural Hematom
Penurunan kesadaran Terdapat a penurunan
kesadaran
Riwayat trauma kepala Tidak ada riwayat trauma
kepala
Lucid interval Tidak ada lucid interval
Penglihatan kabur Penglihatan normal
Memar sekitar mata dan Tidak ada memar sekitar mata
belakang telinga dan belakang telinga
Subdural Hematoma
Penurunan kesadaran Terdapat penurunan kesadaran
15
Kaku kuduk Tidak ada kaku kuduk
Riwayat trauma kepala Tidak ada riwayat trauma
kepala
PENATALAKSANAAN
Stabilisasi jalan napas dan
pernapasan Stabilisasi jalan napas dan
pernapasan
Stabilisasi hemodinamik (airway,breathing,circulation)
Pengendalian peningkatan Stabilisasi hemodinamik
(IVFD RL) : 20tpm
tekanan intrakranial Mecobolamin 500 mg/24
Pengendalian kejang jam/iv
Citocilin 2x100mg iv
Tatalaksana cairan Amlodipin 10 mg 1x1/oral
Nutrisi Antiplatelet : Clopidogrel 1x
16
DAFTAR PUSTAKA
4. Zafar A, Al-Khamis FA, Al-Bakr AI, Alsulaiman AA, Msmar AH. Risk
factors and subtypes of acute ischemic stroke: A study at King Fahd
Hospital of the University. Neurosciences. 2016;21(3):246–51.
17
Ajar-2_Hematom-Subdural.pdf
18