You are on page 1of 4

Diastropisme

Pengertian Diastropisme

Tenaga yang dari dalam Bumi ada banyak sekali. Salah satu jenis dari tenaga Bumi adalah
diastropisme. Diastropisme merupakan salah satu jenis tenaga tektonisme. Definisi diastropisme
menurut para ahli ahli, menyatakan bahwa diastropisme merupakan proses pembentukan relief
muka bumi oleh tenaga endogen namun tanpa disertai oleh aktivitas magma.

Terjadinya diastropisme di daerah yang luas disebut dengan epirogenese. Namun apabila
diastropisme meliputi daerah yang tidak terlalu luas disebut dengan orogenese. Diastropisme bisa
terjadi di wilayah yang luas maupun yang sempit dan bisa terjadi dimana saja di atas muka bumi.

Proses Terjadinya Diastropisme

Tenaga yang berasal di dalam Bumi terjadi karena berbagai sebab dan tentu saja mengalami
beberapa proses. Sumber tenaga endogen ini adalah arus konveksi yang terdapat pada lapisan
astenosfer. Adapun proses hingga terjadinya diastropisme adalah sebagai berikut:

 Arus yang terdapat pada lapisan astenosfer akan menyeret lempeng- lempeng yang ada di kerak
bumi sesuai dengan arahnya masing- masing sehingga tidak dapat ditentukan oleh manusia.
 Lempeng bumi akan bergeser dan bertubrukan. Hal ini terjadi karena adanya arus konveksi yang
jumlahnya sangat banyak sehingga lempeng- lempeng tersebut akan berhamburan sesuai dengan
arahnya masing- masing dan menyebabkan lempeng bumi akan bergeser dan terjadilah
tumbrukan- tumbrukan.
 Terjadinya selipan dan gerakan saling menjauh. Arah yang tidak pasti, pergeseran dan juga
tumbrukan akan mengakibatkan adanya selipan dan juga gerakan saling menjauh antara satu
lempeng dengan lempeng lainnya. Hal inilah nantiinya yang akan menyebabkan bentukan-
bentukan di kerak Bumi yang berupa patahan maupun lipatan.
Akibat Diastropisme

Diastropisme merupakan tenaga dari dalam Bumi yang menggeser serta mengubah arah lempeng
bumi. Hal ini merupakan tenaga yang sangat besar hingga dapat menyebabkan berbagai
bentukan di permukaan Bumi yang bisa dilihat oleh manusia. Bentukan- bentukan ini merupakan
akibat dari patahan dan juga lipatan. Patahan dan lipatan sendiri merupakan akibat dari tenaga
dari dalam bumi tersebut. Lebih tepatnya akibat dari diastropisme ini berupa pegunungan lipatan
dan juga pegunungan patahan. Adapun beberapa bentuk atau akibat dari diatopisme antara lain
sebagai berikut:

1. Bentuk- bentuk Pegunungan Lipatan

Pegunungan lipatan merupakan pegunungan yang terbentuk atau disebabkan oleh terlipatnya
lapisan sedimen yang besar akibat tenaga yang berasal dari dalam bumi dengan arah mendatar
atau horizontal. Sebagai bentukan dari pegunungan lipatan ini antara lain adalah:

 Jalur pegunungan lipatan

Bentukan dari pegunungan lipatan yang pertama adalah terbentuknya jalur pegunungan lipatan.
Jalur pegunungan lipatan merupakan sebuah jalur atau bentukan yang menyerupai pola adanya
pegunungan tertentu. Jalur pegunungan ini bisa terbentuk di sepanjang beua, atau bahkan antar
benua. Jalur pegunungan ada juga sekaligus untuk menendai daerah- daerah yang memiliki letak
atau karakteristik geografis yang sama, sehingga daerah- daerah yang berada dalam satu jalur
pegunungan biasanya memiliki permasalahan yang sama, misalnya sering terjadi gempa atau lain
sebagainya. Di Bumi ini terdapat tiga jalur pegunungan lipatan, yaitu jalur pegunungan lipatan
sirkum pasifik, sirkum Mediterania, dan sirkum Australia.

 Dome atau basin

Dome atau basin juga merupakan salah satu bentukan dari pegunungan lipatan akibar
diastropisme. Dome atau basin merupakan pegunungan lipatan yang bentuknya membulat. Dome
kenampakannya berupa gundukan tanah yang lebih tinggi daripada tanah di sekitarnya. Dome
atau basin ini terjadi karena ada lipatan yang terjadi dari dalam bumi yang arahnya mendatar dan
mempunyai kekuatan datang pada waktu dan arah yang sama.

1. Lipatan tunjam

Selanjutnya bentukan pegunungan lipatan adalah lipatan tunjam. Lipatan tunjam merupakan
salah satu jenis bentukan pegunungan lipatan akibat adanya tenaga endogen diastropisme yang
garis porosnya menunjam membentuk sudut terhadap bidang datar.

 Lipatan kompleks

Lipatan kompleks merupakan akibat lain dari bentukan pegunungan lipatan. Lipatan kompleks
adalah berbagai jenis lipatan yang terdapat pada sebuah jalur pegunungan besar yang disebut
dengan antiklinal besar atau geantiklin. Diatasnya terdapat antiklinal dan juga siklinal yang
kecil- kecil dengan berbagai tipe.

Nah demikianlah akibat dari adanya diastropisme yang berupa bentuk- bentuk pegunungan
lipatan. Selain pegunungan lipatan, masih ada lagi lainnya yaitu pegunungan patahan. Adapun
penjelasan dari bentuk- bentuk pegunungan patahan ada di bawah ini.

2. Bentuk- bentuk pegunungan patahan

Sebelum mengetahui tentang bentuk- bentuk dari pegunungan patahan, kita akan mencari tahu
mengenai pengertiannya terlebih dahulu. Patahan disebut juga dengan sesar atau retakan.
Adapun yang dimaksud dengan patahan atau sesar adalah hasil dari gerakan dengan tekanan
vertikal maupun tekanan horizontal yang menyebabkan lapisan kulit bumi yang telah rapun
menjadi patah atau retak. Patahan ini menyebabkan suatu bagian dari permukaan bumi tidak rata
atau memiliki ketinggian yang sama dengan lainnya. Sehingga kita yang ada di permukaan bumi
melihatnya sebagai suatu pegunungan. Patahan atau sesar ini dibagi menjadi berbagai jenis.
Adapun berbagai jenis dari bentukan patahan akan dijelaskan di bawah ini.

Beberapa bentuk pegunungan patahan antara lain sebagai berikut:

 Patahan normal

Patahan normal merupakan patahan yang memiliki arah normal, yaitu arah gerak blok buatanya
mengikuti arah gaya berat batuan yang menuju ke bawah di sepanjang bidang patahan. Patahan
normal ini merupakan salah satu bentuk patahan yang diakibatkan adanya diastropisme.

 Patahan rebah

Selanjutnya adalah patahan rebah. Patahan rebah disebut juga dengan Thrush Fault. Patahan
rebah merupakan jenis patahan yang merupakan lanjutan dari lipatan. Jadi patahan rebah ini
adalah patahan yang turun ke bawah akibat dari lanjutan suatu lipatan. Jadi, apabila tekanan dari
slah satu sisi lebih kuat dan terjadi secara terus menerus, maka struktur lipatan akan rebah dan
porosnya akan terjadi di bidang patahan. Patahan rebah akan menimbulkan sebuah akibat
tertentu, salah satunya adalah akan terbaliknya susunan lapisan batuan.

 Sesar geser

Sesar geser adalah salah satu jenis patahaan juga.yang dimaksud sesar geser adalah jenis patahan
yang memiliki arah geser horizontal dan searah dengan garis porosnya. Sebagai contoh sesar
geser adalah sesar Opak yang menjadi pusat gempa di Yogyakarta tanggal 27 Mei 2006 dan juga
daerah yang menjadi pusat gempa di California dan juga Amerika Seikat.

 Horst

Selanjutnya dari bentuk pegunungan patahan adalah horst. Horst merupakan bentuk yang
menonjol dari patahan. Horst ini sering, bahkan selalu berdampingan dengan graben. Jika horst
adalah bentuk yang menonjol, maka graben merupakan bentuk atau segmen yang turun ke
bawah.

You might also like