You are on page 1of 16

MANAJEMEN

A. PENGERTIAN MANAJEMEN (DEFINITION OF MANAGEMENT)

Secara umum, istilah manajemen berasal dari bahasa Italia maneggio yang berarti tangan.
Adapula makna manajemen yang diambil dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki
arti seni melaksanakan dan mengatur. Jadi, manajemen dapat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk
menangani atau mengelola dan mengawasi suatu aktivitas usaha. Dengan kata lain, manajemen
merupakan suatu ti ndakan untuk mengurus, mengatur, mengarahkan, mengemudikan,
menjalankan, membina, memimpin, dan melakukan pengawasan.
Secara umum, manajemen diartikan sebagai konsep sederhana, yakni pencapaian sesuatu dengan
memperoleh manfaat pada bidang-bidang tertentu. Ada manajemen waktu, manajemen rumah tangga,
manajemen sepak bola, manajemen perusahaan, manajemen organisasi, dan manajemen
pemerintahan. Kunci kata “manajemen” merupakan unsur pembentuk keberhasilan seseorang dalam
menyelesaikan tugas secara efisien dan efektif. Tentu saja kamu makin ingin tahu, adakah para tokoh
manajemen? Apakah mereka juga mengungkapkan tentang definisi manajemen?
Banyak pengertian manajemen yang diungkapkan oleh para ahli manajemen. Bahkan setiap ahli
memiliki definisi yang berbeda-beda. Namun, hampir semua ahli mengemukakan manajemen berkaitan
dengan kegiatan kolektif. Beberapa pakar manajemen mendefinisikannya sebagai berikut.
1. James A.F. Stoner
Menurut Stoner dalam Suyatno Risza (2010:145) mendefinisikan manajemen sebagai berikut.
a. Dilihat dari segi ilmu pengetahuan, manajemen merupakan perpaduan antara teori,
metodologi, dan perangkat-perangkat ilmiah lainnya yang berlaku universal. Cara
pendekatannya adalah scientific. Dari sini muncul cabang-cabang keilmuan seperti manajemen
personalia, manajemen produksi, manajemen keuangan, manajemen pemasaran, dan
sebagainya.
b. Dilihat dari segi seni, manajemen lebih menitikberatkan pada peranan manusia sebagai pelaku
manajemen. Cara pendekatannya adalah profesional. Manajemen sebagai seni mengatur
ruang dan organisasi. Penerapannya dengan situasi lingkungan sosial, budaya, politik, dan
sistem nilai yang berlaku dalam masyarakat tertentu.
c. Dilihat dari segi proses, manajemen adalah proses perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pengarahan (leading), dan pengawasan (controlling), yaitu upaya penggunaan
semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Harold Koontz dan E O’Donnel
Dalam buku Suyatno Risza (2010:146) disebutkan pengertian manajemen menurut Harold Koontz
dan E O’Donnel yang dalam bukunya berjudul Principles of Management Analysis of Management
Function menyatakan bahwa “Management is getting thing done throught the effort of other
people.” Artinya, manajemen adalah upaya pencapaian tujuan organisasi melalui orang lain.
3. Ricky W. Griffin
Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti
bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas
yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. (Manajemen dalam
id.wikipedia.org)
4. Mary Parker Follet
Manajemen diartikan sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini
berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai
tujuan organisasi . (Manajemen dalam id.wikipedia.org)
5. John D. Millet
Manajemen adalah proses pembimbingan dan penyediaan fasilitas-fasilitas kerja terhadap
orang-orang yang tergabung dalam suatu organisasi resmi untuk mencapai suatu tujuan
(management is the process of dircting and facilitating the work of people organized in formal
groups to achieve a desired goal).
6. George R. Terry
Manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan
mempergunakan kegiatan orang lain (management is the accomplishing of a predetermined
objective through the effort of other people).
7. Frederick W. Taylor
Beliau mengemukakan empat prinsip manajemen penting, yaitu sebagai berikut.
a. pengembangan metode kerja terbaik,
b. pemilihan serta pengembangan pekerja-pekerja,
c. usaha menghubungkan metode kerja terbaik dengan pekerja yang terpilih dan terlatih,
d. adanya kerja sama antara manajer dengan non manajer dalam hal pembagian kerja, dan
tanggung jawab manajer untuk merencanakan pekerjaan.
8. Henry Fayol
Ia menekankan pada pandangannya tentang manajemen sebagai suatu hal yang terdiri atas
fungsi-fungsi.

Apabila kamu amati lebih lanjut, sebenarnya pengertian manajemen yang dikemukakan oleh
para ahli tersebut, berkaitan dengan tiga pengertian utama, yaitu manajemen sebagai suatu proses,
manajemen sebagai suatu kolektivitas, dan manajemen sebagai suatu seni. Ketiga pengertian utama
tersebut dijelaskan sebagai berikut.
1 . Manajemen sebagai Suatu Proses
2 . Manajemen sebagai Suatu Kolektivitas
3 . Manajemen sebagai Suatu Seni atau Suatu Ilmu
Berikut diutarakan beberapa pendapat para ahli dari sarjana Indonesia mengenai batasan
manajemen.
1 . S. Prajudi Atmosudirdjo
Manajemen adalah menyelenggarakan sesuatu dengan menggerakan orang-orang, uang,
mesin-mesin, dan alat-alat sesuai dengan kebutuhan.
2. Sondang P. Siagian
Manajemen adalah kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam
rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.
3. Karnadi Wargasasmita
Manajemen adalah mengatur, mengurus, memimpin, mengawasi pekerjaan-pekerjaan ke
arah tujuan usaha.
4. The Liang Gie
Manajemen adalah proses yang menggerakkan tindakan- tindakan dalam usaha kerja sama
manusia, sehingga tujuan yang telah ditentukan benar-benar tercapai.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, bisa disimpulkan bahwa ‘Manajemen adalah suatu seni
dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan dari pada sumber
daya manusia untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu atau sebelumnya.’
B. PRINSIP DAN FUNGSI MANAJEMEN

1. Prinsip Manajemen
Suatu dalil umum yang dapat disimpulkan dari proses menggerakkan orang-orang dan
menggerakkan fasilitas-fasilitas yang berlaku sebagai dasar petunjuk bagi seseorang dalam
melakukan perbuatan-perbuatan atau menjalankan tindakannya untuk mencapai tujuan yang
dikehendaki disebut dengan prinsip manajemen.
Satu-satunya tokoh yang membahas mengenai prinsip- prinsip manajemen adalah
Henry Fayol. Adapun 14 prinsip manajemen menurut Henry Fayol adalah sebagai berikut.
1 . Pembagian Kerja (Division of Labour)
2 . Kekuasaan (wewenang) dan Tanggung Jawab (Authority and Responsibility)
3 . Disiplin (Discipline)
4 . Kesatuan Perintah (Unity of Command)
5 . Kesatuan Arah (Unity of Direction)
6 . Kepentingan Individu Harus Berada di Bawah Kepentingan Umum ( Subordinate of
Individual Interest to General Interest)
7 . Pembayaran Upah yang Adil (Remuneration of Personal)
8 . Pemusatan (Centralization)
9 . Rantai Skalar atau Scalar Chain (Line of Authority)
10. Tata Tertib (Order)
11. Keadilan (Equity)
12. Stabilitas Pegawai (Stability of Tenure of Personal)
13. Inisiatif (Initiative)
14. Jiwa Kesatuan (Esprits de Corps)

2. Fungsi-Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama
Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu
merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Selanjutnya,
banyak ahli mengemukakan fungsi-fungsi manajemen dalam berbagai pendapat.

No. Nama Ahli Judul Buku Fungsi-Fungsi Manajemen


1. Henry Fayol General and Industrial 1. Planning (Perencanaan)
Management 2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Commanding (Pemberian Komando)
4. Coordinating (Pengkordinasian)
5. Controlling (Pengawasan)
2. Harold Knoontz & O’ “Principles Of 1. Planning (Perencanaan)
Donnel Management” 2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Stafffing (Penempatan Tenaga Kerja)
4. Directing (Pemberian Pengarahan)
5. Controlling (Pengawasan)
3. George Terry “Principle Of 1. Planning (Perencanaan)
Management” 2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Actuating (Penggerakan)
4. Controlling (Pengawasan)
4. Dr. Sondang P. Siagian Filsafat Administrasi 1. Planning (Perencanaan)
2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Motivating (Pemberian motivasi)
4. Controlling (Pengawasan)
5. Evaluating (Penilaian)
5. Prof. Dr. Winardi, S.E. 1. Planning (Perencanaan)
2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Coordinating (Pengkordinasian)
4. Leading (Kepemimpinan)
5. Communication (Komunikasi)
6. Controlling (Pengawasan)

6. John D. Millet Management in The 1. Directing (Pemberian Pengarahan)


Public Service 2. Facilitating (Pemberian Fasilitas)
7. Drs. The Liang Gie Ilmu Administrasi 1. Perencanaan
2. Pembuatan Keputusan
3. Pembimbingan
4. Pengoordiansian
5. Pengendalian
8. William H. Newman Administrator Action 1. Planning (Perencanaan)
2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Assembling Recources (Pengolahan
Sumber Alam)
4. Supervising (Supervisi)
5. Controlling (Pengawasan)

2. Uraian Fungsi Manajemen


Saat ini, fungsi manajemen cenderung kepada empat macam. Salah satunya sebagaimana
disebutkan oleh G.R.Terry (2010: 9), fungsi manajemen dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni
planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (pelaksanaan), dan controlling
(pengawasan). Fungsi manajemen tersebut terkenal dengan sebutan POAC.
a. Planning (Perencanaan)
Planning (perencanaan) ialah penetapan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk
mencapai tujuan yang digariskan. Planning mencakup kegiatan pengambilan keputusan, karena
termasuk dalam pemilihan alternatif-alternatif keputusan. Diperlukan kemampuan untuk
mengadakan visualisasi dan melihat ke depan guna merumuskan suatu pola dari himpunan tindakan
untuk masa mendatang.
Suatu rencana yang baik harus berpedoman pada 5 W dan 1 H, yaitu sebagai berikut.
1) What, artinya tindakan apa yang harus dikerjakan?
2) Why, artinya mengapa tindakan itu harus dikerjakan?
3) Where, artinya dimanakah tindakan itu dilaksanakan?
4) When, artinya kapan tindakan itu dilaksanakan?
5) Who, artinya siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu?
6) How, artinya bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu?
b. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah mengalokasikan seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan antara
kelompok kerja, menetapkan wewenang relatif serta tanggung jawab setiap individu atas
komponen kerja, dan menyediakan lingkungan kerja yang tepat dan sesuai. Dengan kata lain,
pengorganisasian adalah kegiatan yang berhubungan dengan mengatur manusia atau
karyawan atau pegawai.
Berikut beberapa bentuk struktur organisasi yang tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing di setiap bentuk dan pelaksanaannya.
1) Struktur Organisasi Garis (Line Relation)
Struktur organisasi ini merupakan bentuk yang paling sederhana dan yang paling tua. Struktur
organisasi lini ini diciptakan oleh Henry Fayol. Dalam struktur organisasi garis, aliran tugas dan
tanggung jawab terlihat jelas dengan arah vertikal, artinya wewenang mengalir dari atas ke
bawah, sedangkan tanggung jawab dari bawah ke atas. Contohnya, perbengkelan, kedai nasi,
warteg, rukun tetangga.
Perhatikan bagan struktur organisasi lini berikut.

Adapun kelebihan dan kekurangan struktur organisasi lini tampak pada tabel berikut.

Kelebihan Kekurangan
a) Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik a) Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan
b) Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara seringkali sulit dibedakan dengan tujuan
(dipertahankan) organisasi
c) Koordinasi lebih mudah dilaksanakan b) Pembebanan yang berat dari pejabat
d) Proses pengambilan keputusan dan instruksi- pimpinan , karena dipegang sendiri
instruksi dapat berjalan cepat c) Adanya kecenderungan pimpinan
e) Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, bertindak secara otoriter/diktaktor,
karena pimpinan langsung berhubungan dengan cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel).
bawahannya sehingga semua perintah dapat d) Kesempatan pegawai untuk berkembang
dimengerti dan dilaksanakan agak terbatas karena sukar untuk
f) Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi mengabil inisiatif sendiri
g) Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat e) Organisasi terlalu tergantung kepada satu
h) Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi orang, yaitu pimpinan
pengembangan bakat-bakat pimpinan. f) Kurang tersedianya saf ahli
i) Adanya penghematan biaya
j) Pengawasan berjalan efektif
2) Struktur Organisasi Fungsional atau Staf (Staff Relation)
Organisasi fungsional atau staf bermula diciptakan oleh F.W. Taylor. Segelintir pimpinan
tidak mempunyai bawahan yang jelas. Oleh karena itu, setiap atasan berwenang memberi
komando kepada bawahan, sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan
tersebut.
Amatilah bentuk struktur organisasi fungsional atau staf berikut.

Adapun kelebihan dan kekurangan struktur organisasi fungsional tampak pada tabel berikut.

Kelebihan Kekurangan
a) Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal a)     Pekerjaan seringkali sangat membosankan
b)     Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya b)     Sulit mengadakan perpindahan
masing-masing karyawan/pegawai dari satu bagian ke bagian
c)     Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan lain karena pegawai hanya memperhatikan
d)     Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan bidang spesialisasi sendiri saja
pada eselon atas, sehingga berjalan lancar c)     Sering ada pegawai yang mementingkan
dan tertib bidangnya sendiri, sehingga koordinasi
e)     Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan menyeluruh sulit dan sukar dilakukan
yang menjalankan fungsi yang sama biasanya
cukup tinggi.
f)     Pembidangan tugas menjadi jelas
c. Struktur Organisasi Garis dan Staf
Pada bentuk organisasi garis dan staf, terdapat satu atau beberapa orang staf. Staf
adalah orang yang ahli dalam bidang tertentu, yang bertugas memberi nasihat dan saran
dalam bidangnya kepada pimpinan di dalam organisasi tersebut.
Amatilah bentuk struktur organisasi garis dan staf berikut.
Adapun kelebihan dan kekurangan struktur organisasi garis dan staf tampak pada tabel
berikut.

Struktur organisasi penting bagi setiap perusahaan. Mengapa demikian?


Berikut ini alasan pengorganisasian sangat diperlukan dalam setiap kegiatan
manajemen.
1) Mempermudah pelaksanaan kerja
2) Membagi-bagi kegiatan atas bagian-bagian yang khusus
3) Mempermudah pengawasan oleh pihak atasan
4) Mencegah kegiatan-kegiatan kembar dan bertumpuk- tumpuk atau mencegah
terjadi overlaping.
5) Agar dapat menempatkan pekerja yang sesuai dengan tugas dan kemampuannya atau
the right man on the right place
6) Agar kegiatan selesai sesuai dengan rencana

c. Actuating (Penggerakan)
Actuating adalah menempatkan semua anggota pada kelompok agar kerja secara sadar untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan perencanaan dan pola organisasi. Atau
dengan kata lain, penggerakan arti nya kegiatan yang berhubungan dengan
memotivasi atau memberi semangat kepada karyawan atau pegawai.
Menurut Dr. Sondang P. Siagian, MPA, penggerakan adalah keseluruhan proses
pemberian motivasi bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa, sehingga mereka mau
bekerja secara ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.
Actuating merupakan bagian yang sangat penting dalam proses manajemen, karena inti dari
manajemen adalah penggerakan, dan inti dari penggerakan adalah memimpin (leadership).
Seseorang yang dapat menggerakkan orang di bawah kekuasaannya, berarti ia dapat
menjalankan manajemen, begitu juga bila ia dapat memimpin orang-orang yang ada di bawah
kekuasaannya berarti ia dapat menggerakkan orang-orang itu.
Kegiatan penggerakan atau actuating biasanya akan memperoleh hasil yang maksimal
apabila memperhatikan faktor-faktor berikut.
1) Memperlakukan manusia dengan sebaik-baiknya.
2) Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia.
3) Menampakkan pada manusia keinginan untuk melebihi.
4) Menghargai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
5) Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih.
6) Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup.
7) Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya.
Dengan demikian, bisa dikatakan actuating merupakan fungsi memberikan perintah atau
arahan. Selain itu juga termasuk kegiatan kepemimpinan, bimbingan, motivasi dan pengarahan agar
karyawan dapat bekerja dengan lebih efektif. Actuating juga merupakan usaha menggerakkan
anggota-anggota kelompok sedemikian rupa, hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk
mencapai tujuan yang telah direncanakan bersama

d. Controlling (Pengawasan)
Pengawasan adalah proses penentuan apa yang akan dicapai (standard), apa yang
sedang dilakukan (pelaksanaan), menilai pelaksanaan, dan bilamana perlu mengambil tindakan
korektif sehingga pelaksanaan dapat berjalan menurut rencana, yaitu sesuai dengan standar.
Atau dengan kata lain, pengawasan adalah kegiatan yang berhubungan dengan mengendalikan
atau mengawasi setiap pekerjaan serta melakukan tindakan koreksi.
Proses pengawasan dilakukan dengan tiga langkah, yaitu sebagai berikut.
1) Mengukur hasil pekerjaan.
2) Membandingkan hasil pekerjaan dengan standar dan memastikan perbedaan.
3) Mengoreksi penyimpangan yang tidak dikehendaki melalui ti ndakan perbaikan, baik
melalui perencanaan, pengorganisasian, maupun penggerakan.
Sementara itu, fungsi pengawasan yang baik, antara lain, sebagai berikut:
1) mencegah penyimpangan-penyimpangan,
2) memperbaiki kesalahan-kesalahan, kelemaban-kelemahan dan menindak penyalahgunaan
serta penyelewengan,
3) mendinamisasi organisasi serta segenap kegiatan manajemen,
4) mempertebal rasa tanggung jawab, dan
5) mendidik pegawai atau pelaksana.

Fungsi-fungsi manajemen yang terdiri atas planning, organizing, actuating, dan controlling
merupakan aktivitas manajer dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Pencapaian manajer perusahaan dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen merupakan kunci
keberhasilan dalam memimpin perusahaan agar tercapai tujuan yang diinginkan.
C. KEPEMIMPINAN

1. Pengertian Pemimpin
Sekarang, cobalah kamu simak beberapa pendapat mengenai pengertian pemimpin di
bawah ini untuk diperbandingkan.
a. Ivansevich dan Matteson (2008) 
Beliau menyatakan kepemimpinan merupakan kemampuan untuk memakai pengaruh
dalam lingkungan atau situasi organisasi, untuk menghasilkan efek yang berarti dan berdampak
langkung terhadap pencapaian tujuan yang menantang.
b. Prof. Dr. H. Arifi n Abdurrachman
Bapak ini merumuskan pemimpin sebagai orang yang dapat menggerakkan orang lain
yang ada di sekelilingnya untuk mengikuti jejak pemimpin itu.
c. Prof. Dr. Sarwono Prawirodihardjo
Beliau menyatakan bahwa pemimpin adalah orang yang berhasil menumbuhkan pada
bawahannya rasa ikut serta bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang sedang
diselenggarakan di bawah pimpinannya.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa seseorang dapat dikatakan
pemimpin (leader) apabila orang tersebut dapat memengaruhi tingkah laku perbuatan orang lain
agar dapat menuruti kehendaknya, meskipun tidak ada ikatan- ikatan yang kokoh dalam suatu
organisasi. Jadi, pemimpin dapat timbul kapan dan di mana saja asalkan seseorang itu sanggup dan
dapat memengaruhi orang lain yang ada di sekelilingnya. Pemimpin memiliki tugas utama untuk
menjalankan fungsi- fungsi manajemen dengan baik, di antaranya sebagai perencana, organisator,
koordinator, dinamisator, supervisor, pengambil keputusan, pemberi wewenang, penanggung
jawab, pendidik, komunikator, penegak hukum, pemersatu, pengayom, orang tua, pelopor,
pembimbing, dan mandataris.

2. Tipe Pemimpin atau Manajer


Dalam organisasi atau perusahaan, kegiatan usaha dipimpin oleh pimpinan organisasi atau
manajer perusahaan. Setiap pemimpin organisasi atau manajer perusahaan memiliki tipe-tipe yang
bisa mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Berikut beberapa macam tipe atau jenis
manajer.
a. Manajer yang Bersifat Otokrasi (Authocratic)
b. Manajer yang Bersifat Demokrati s (Democrati c )
c. Manajer yang Bersifat Bebas (Laissez Faire)

Sementara itu, menurut Blake dan Mouten gaya kepemimpinan seseorang dapat digolongkan dalam
lima macam, yaitu sebagai berikut.
a. Tipe Pemimpin Deserter
b . Tipe Pemimpin Missionaris
c. Tipe Pemimpin Kompromis
d. Tipe Pemimpin Otokrat
e. Tipe Pemimpin Eksekutif
D. UNSUR-UNSUR MANAJEMEN DAN TINGKATAN MANAJEMEN

Unsur-unsur manajemen sering disebut sebagai sarana atau tools of management. Sarana (tools)
atau alat manajemen yang diperlukan manajer dikenal dengan sebutan “The Six M”. The Six M terdiri
atas man, money, materials, machines, methods, dan markets. Satu per satu dijelaskan sebagai berikut.
1. Man (Orang/Manusia)
2. Money (Uang yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan)
3. Methods (Cara Kerja yang Digunakan untuk Mencapai Tujuan)
4. Materials (Bahan-Bahan yang Diperlukan)
5. Machines (Mesin-Mesin yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan)
6. Market (Pemasaran sebagai Tempat untuk Memperjualbelikan Hasil Produksi)
Dengan demikian, dalam kegiatan usaha perusahaan, unsur-unsur manajemen yang terdiri atas
enam sarana tersebut sangat penting dalam mencapai tujuan. Secara berkesinambungan dan bersinergi,
unsur-unsur manajemen memiliki hubungan yang erat dan mutlak bagi keberhasilan pencapaian tujuan
perusahaan.
Salah satu unsur manajemen adalah man. Man dalam perusahaan terdiri atas sekelompok
manusia dalam satu organisasi yang bekerja sama untuk mencapai tujuan. Man tersebut dibedakan ke
dalam tiga tingkatan manajemen. Tingkatan manajemen tersebut dijelaskan sebagai berikut.
1. To p Management
2. Middle Management
3. Lower Management / First Line Managemen
Coba perhatikan bagan manajemen perusahaan berdasarkan tingkatan atau level berikut.

Pada bagan tersebut tampak garis kepemimpinan dari tingkatan manajemen. Berkaitan dengan
tingkatan manajemen tersebut, ada yang lebih harus diperhatikan, yaitu keterampilan manajerial. Setiap
tingkatan manajemen memiliki keterampilan yang berbeda. Keterampilan yang harus dimiliki oleh setiap
tingkatan manajemen disebut sebagai keterampilan manajerial. Keterampilan manajerial meliputi
keterampilan teknik, keterampilan manusiawi, dan keterampilan konseptual. Perhatikan bagan tentang
keterampilan manajerial berikut.
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal
tiga keterampilan dasar.
1. Keterampilan Konsepsual (Conceptional Skill)
2. Keterampilan Berhubungan dengan Orang Lain (Humanity Skill)
3. Keterampilan Teknis (Technical Skill)

Setiap keterampilan di atas harus dimiliki oleh setiap manajer meskipun dengan proporsi yang
berbeda untuk berbagai tingkatan manajemen. Hal ini karena kebutuhan keterampilan di setiap
tingkatan berbeda-beda. Sebagai contoh, manajer puncak lebih membutuhkan keterampilan
konsepsual dibanding dengan manajer lini pertama.
Dengan demikian, dalam bahasa yang sederhana, sebenarnya ketiga jenis tingkatan
manajemen tersebut bekerja pada waktu yang sama, tetapi jenis kegiatannya berbeda. Manajemen
tingkat atas lebih banyak bekerja dengan pikiran, sedikit sekali bekerja secara fisik atau tenaga.
Manajemen tingkat menengah, antara kerja pikir dan kerja fisik boleh dikatakan seimbang.
Sementara manajemen tingkat bawah, bekerja dengan pikiran sedikit sekali, sementara dengan fisik
atau tenaga amat besar/banyak.

E. BIDANG-BIDANG MANAJEMEN

Adapun bidang-bidang manajemen yang akan kita pelajari, antara lain, manajemen bidang
produksi, bidang pemasaran, bidang keuangan, bidang personalia, dan bidang
administrasi/akuntansi.
1. Manajemen Produksi
Di sebuah perusahaan, kegiatan produksi memegang peranan penting. Melalui kegiatan produksi
akan dihasilkan output berupa produk-produk yang kelak dipasarkan. Rangkaian kegiatan produksi
tidak akan berjalan sesuai rencana ke arah pencapaian target dan tujuan apabila tidak dikelola oleh
manajemen. Dalam hal ini, manajemen produksi. Siapakah pemegang manajemen produksi? Tentu
saja manajer produksi. Bagaimanakah proses dalam manajemen produksi?
Manajemen produksi menyangkut kegiatan untuk menghasilkan barang. Oleh karena itu, dalam
kegiatan manajemen produksi harus melalui proses sebagai berikut.
a. Pemilihan (Selecting)
b . Perancangan (Engineering)
c. Pengoperasian (Operating)
d. Pengawasan (Controlling)
e. Pembaharuan (Inovating)
Pendekatan dalam manajemen produksi bertujuan untuk menghasilkan produk yang baik.
Adapun pendekatan tersebut dilakukan dengan tiga cara, yaitu sebagai berikut.
a. Pendekatan Pragmatis
b . Pendekatan Iptek
c. Pendekatan Atas Dasar Siklus Kehidupan Industri
Berdasarkan penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa manajemen produksi adalah
pelaksanaan kegiatan-kegiatan manajerial seperti planning (perencanaan), organizing
(pengorganisasian), actuating (penggerakan), dan controlling (pengawasan) terhadap sistem-
sistem produksi dengan tujuan agar produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien.
2. Manajemen Pemasaran
Beberapa ahli menyebutkan tentang pemasaran dengan pengertian yang berbeda-beda. Berikut ini
dipaparkan pengertian manajemen pemasaran.
a. Menurut The American Marketing Association Commite, pemasaran adalah kegiatan-
kegiatan perdagangan yang mengarahkan aliran barang-barang dan jasa dari produsen
menuju ke konsumen atau pemakai.
b . Menurut Prof. Malcolm Mc. Hair, merumuskan bahwa pemasaran adalah penciptaan
dan penyerahan suatu standard hidup kepada masyarakat. Jadi, pemasaran terdiri atas
usaha-usaha yang dibutuhkan untuk memuaskan, baik kebutuhan penjual maupun
kebutuhan pembeli.
3. Manajemen Personalia
Manajemen personalia adalah seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,
dan pengawasan dalam hal pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian
dan pemeliharaan terhadap sumber daya manusia secara terpadu untuk mencapai tujuan
organisasi.
Berdasarkan pengertian tersebut, diketahui bahwa pada umumnya, perusahaan menempatkan
manajemen personalia sekaligus sebagai manajemen operasional. Berkaitan dengan hal tersebut,
manajemen personalia memiliki ruang lingkup yang cukup luas dan menyentuh dari semua lini atau
tingkatan manajemen. Berikut ruang lingkup manajemen personalia.
a. Pengadaan Pegawai (Recruitment)
b . Pengembangan
c. Pemberian Kompensasi
d. Pengintegrasian
e. Pemeliharaan
Adapun maksud dan tujuan manajemen personalia adalah sebagai berikut.
a. Untuk mendapatkan pegawai yang berkualitas, yang bisa dibina dan dimanfaatkan dalam
kegiatan organisasi.
b. Untuk meningkatkan kemampuan kerja para pegawai.
c. Untuk menciptakan hubungan kerja yang baik antar pegawai, baik secara vertikal maupun
secara horizontal.

4. Manajemen Keuangan
Fungsi utama manajemen keuangan, antara lain, sebagai berikut.
a. Raising of fund adalah kegiatan untuk mendapatkan dana atau penyusunan sumber
penerimaan atau anggaran penerimaan,
b. Allocation of fund adalah kegiatan untuk mengalokasikan sumber keuangan yang ada pada
segala aktivitas perusahaan atau penyusunan anggaran pengeluaran.
c. Controlling of fund adalah kegiatan untuk melakukan pengawasan terhadap penggunaan
dan pemanfaatan keuangan.
5. Manajemen Administrasi/Akuntansi
Manajemen administrasi/akuntansi adalah cara mengajukan informasi mengenai administrasi
atau akuntansi sedemikian rupa sehingga dapat membantu manajemen dalam menentukan
garis-garis kebijakan dan operasional sehari-hari dari suatu usaha. Sasaran utama dari
manajemen administrasi atau akuntansi adalah menyajikan laporan tentang peristiwa
finansial atau keuangan. Peristiwa finansial atau keuangan yang dimaksud meliputi kegiatan
mencatat, menguraikan dan menganalisis, menggolongkan, meringkas, menafsirkan,
meramalkan, dan melaporkan peristiwa keuangan. Jadi, manajemen akuntansi senantiasa dapat
digunakan karena merupakan alat yang sangat penting dalam manajemen perusahaan.
Bidang-bidang manajemen yang disebutkan di atas mempunyai fungsi yang berbeda. Setiap
fungsi yang dilaksanakan oleh setiap bidang manajemen bertujuan sama, yaitu mencapai tujuan
perusahaan secara optimal. Setiap bidang manajemen di dalam perusahaan merupakan satu
kesatuan yang saling berinteraksi dan bekerja sama.

F. PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN

Tentu kamu ingat bahwa fungsi-fungsi manajemen banyak sekali dikemukakan oleh para ahli di
bidang manajemen. Namun, secara umum fungsi manajemen terdiri atas empat hal, yaitu planning,
organizing, actuating, dan controlling. Setiap fungsi tersebut harus dilaksanakan oleh setiap bidang
manajemen. Tujuannya agar proses kegiatan usaha dalam mewujudkan hasil akhir yang telah ditetapkan
oleh perusahaan bisa tercapai secara efektif dan efisien. Berikut kita pelajari tentang penerapan fungsi
manajemen di bidang-bidang manajemen.
1. Penerapan Fungsi Manajemen Produksi
Adapun penerapan fungsi manajemen produksi dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Fungsi Perencanaan Produksi
Berkaitan dengan fungsi perencaan dalam bidang manajemen produksi, maka yang
diperlukan adalah kegiatan untuk merencanakan penentuan kualitas dan kuantitas
barang yang akan diproduksi, merancang sistem transformasi, menjadwalkan berbagai
aktivitas, serta menetapkan berbagai ukuran dan kriteria yang sangat diperlukan untuk
kepentingan produksi.
b. Fungsi Pengorganisasian dalam Produksi
Bidang manajemen produksi perlu melakukan fungsi manajemen pengorganisasian. Fungsi
pengorganisasian ini mencakup kegiatan untuk merancang struktur organisasi produksi,
menyiapkan dan menetapkan kriteria bagi staf yang menjabat dalam struktur
organisasi, mendelegasikan wewenang serta menetapkan pola agar tercipta keserasian
kerja antarsubsistem.
c. Fungsi Penggerakan dalam Produksi
Fungsi penggerakan dalam manajemen produksi mencakup usaha untuk memotivasi,
memberi perintah, mengarahkan kegiatan produksi, mengoordinasikan tiap bagian, dan
mengoptimalkan berbagai sistem transformasi.
d. Fungsi Pengendalian
Dalam manajemen produksi, fungsi pengendalian memegang peranan penting dalam
melakukan tindakan korektif terhadap pelaksanaan kegiatan produksi.
2. Penerapan Fungsi Manajemen Pemasaran
Penerapan manajemen dalam bidang pemasaran meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini.
a. Perencanaan pemasaran
Dalam penerapan pemasaran ini mencakup perencanaan di bidang produksi, pasar, dan
pemilihan saluran pemasaran yang tepat dalam pendistribusian produk. Perencanaan
produksi merupakan pertimbangan pertama dalam perencanaan pemasaran. Produk
harus sesuai dengan kebutuhan pasar atau disesuaikan dengan permintaan para pembeli.
Perencanaan pasar juga merupakan hal yang penting, karena dapat menggambarkan
daerah yang dilayani untuk pemasaran, daya beli masyarakat, kebutuhan masyarakat,
dan tingkat hidup calon pembeli.
b . Pengorganisasian Pemasaran
Pengorganisasian pemasaran menciptakan dan memelihara struktur organisasi penjualan
yang baik, yang harus disesuaikan dengan keadaan perusahaan.
c. Penggerakan Pemasaran
Penggerakan pemasaran, antara lain, sebagai berikut:
1) mendorong pegawai dan tenaga penjual melakukan tugasnya dengan sebaik
mungkin,
2) kepemimpinan yang kuat dan menyenangkan,
3) supervisi serta pengawasan yang baik dalam kegiatan pemasaran,
4) s ikap manajer dan pegawainya dalam melayani pemasanan,
5) komunikasi yang baik dalam kegiatan pemasaran.
d. Pengawasan pemasaran, artinya pengawasan terhadap seluruh usaha-usaha
pemasaran. Untuk melaksanakan pengawasan, diperlukan data-data dan informasi
yang lengkap dan objektif. Selain itu pengawasan hendaklah disertai pula penilaian
atas hasil-hasil yang diperoleh akibat penerapan manajemen yang efektif dan efisien di
bidang pemasaran.
Adapun fungsi pemasaran meliputi kegiatan penjualan, pembelian, pengangkutan,
penyimpanan, penentuan standar, pembiayaan, penanggungan risiko, pengumpulan dan
keterangan pasar.

3. Penerapan Fungsi Manajemen Personalia


Fungsi manajemen POAC juga harus diterapkan di bidang manajemen personalia. Hal ini
karena manajemen personalia berkaitan dengan bidang manajemen yang lain. Berikut contoh
penerapan fungsi manajemen di bidang personalia.
a. Pengadaan Pegawai (Recruitment)
Kegiatan perekrutan pegawai ini meliputi perencanaan penerimaan tenaga kerja, analisis
jabatan, seleksi pegawai, promosi, mutasi, dan penempatan tenaga kerja.
b . Pengembangan
Kegiatan yang meliputi sistem pengupahan, mengadakan penilaian karyawan,
mengadakan pemindahan, dan merencanakan tenaga kerja bagi karyawan.
c. Pemberian Kompensasi
Kegiatan yang meliputi sistem pengupahan, mengadakan analisis tentang upah yang
dibayarkan, mengadakan evaluasi jabatan, mengadakan penilaian tingkat produktivitas, dan
mengadakan penilaian sistem pengupahan insentif.
d. Pengintegrasian
Kegiatan untuk memudahkan keinginan perusahaan, tenaga kerja, dan masyarakat.
e. Pemeliharaan
Kegiatan yang meliputi penyusunan program keselamatan, kesehatan dan pelayanan
karyawan serta pemutusan hubungan kerja.
Pengembangan pengelolaan SDM dapat dilakukan dengan memberikan
pelatihan/pendidikan kepada karyawan agar mereka memperoleh kemampuan, ketrampilan,
dan keahlian di dalam melaksanakan pekerjaan. Dengan demikian, fungsi manajemen
personalia berkaitan dengan penyediaan tenaga kerja yang berkualitas dengan kuantitas yang
dibutuhkan oleh setiap perusahaan.
4. Penerapan Fungsi Manajemen Keuangan
Penerapan fungsi manajemen keuangan, antara lain, sebagai berikut:
a. mencapai efisiensi penggunaan atau pemanfaatan keuangan
b . meningkatkan serta memaksimalkan keuntungan (rentabilitas),
c. menyediakan dana yang cukup untuk operasional jangka pendek dan jangka panjang,
d. memberikan perlindungan terhadap penyelenggaraan atau pelaksanaan keuangan.
Seorang manajer keuangan harus mampu mengelola keuangan dengan baik dan mampu
menyelenggarakan administrasi yang tertib. Berkaitan hal tersebut, seorang manajer keuangan
harus mampu memberikan informasi tentang jumlah laba yang diperoleh, posisi harta, utang
dan modal perusahaan; kegiatan perusahaan seperti penjualan, pemasaran, utang, piutang,
persediaan barang dagangan; laporan pajak, laporan penghasilan. Selain itu, seorang manajer
keuangan harus mampu mempertimbangkan aspek-aspek dalam pengelolaan keuangan, yang
meliputi pengelolaan modal kerja, piutang, dan kas.Kesemua hal itu memerlukan aspek fungsi
manajemen POAC.

5. Penerapan Fungsi Manajemen Administrasi/Akuntansi


Sasaran utama dari manajemen administrasi atau akuntansi adalah menyajikan laporan
tentang peristiwa finansial atau keuangan. Peristiwa finansial atau keuangan yang
dimaksud meliputi kegiatan mencatat, menguraikan dan menganalisis, menggolongkan,
meringkas, menafsirkan, meramalkan, dan melaporkan peristiwa keuangan. Jadi, manajemen
akuntansi senantiasa dapat digunakan karena merupakan alat yang sangat penting dalam
manajemen perusahaan.

6. Penerapan Fungsi Manajemen dalam Kegiatan Sekolah


Kamu harus tahu bahwa sekolah adalah sebuah lembaga. Di dalam lembaga sekolah
terdapat sejumlah orang-orang yang berfungsi sebagai pelaksana berbagai kegiatan
pendidikan. Sejumlah orang yang bekerja dan adanya tujuan yang hendak dicapai dan telah
menjadi suatu ketetapan, memerlukan seorang pemimpin agar semua kegiatan dapat
terlaksana dengan baik dan mencapai tujuan sebagaimana diharapkan. Adapun pemimpin di
sekolah adalah kepala sekolah.
Apakah tugas pokok pemimpin atau kepala sekolah? Tugas pokok kepala sekolah adalah
menggerakkan seluruh sumber daya manusia yang ada di sekolah, memaksimalkan
penggunaan semua fasilitas yang dimiliki dalam rangka menjamin tercapainya tujuan
pendidikan di sekolah yang ia pimpin. Kepala sekolah adalah pemimpin sebuah lembaga. Oleh
karena itu, ia harus memiliki kelengkapan kemampuan dalam melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen sebab pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen itu merupakan salah satu
tanggungjawabnya. Dalam tingkatan manajemen, kepala sekolah berada di tingkat top
management.
Berikut fungsi manajemen POAC di sekolah sebagai lembaga yang dipimpin oleh kepala
sekolah.
a. Planning atau Perencanaan
Seluruh kegiatan sekolah harus disusun sebuah rencana, sehingga dapat terarah, teratur,
dan tercapai tujuan yang diharapkan. Misalnya sekolah menyusun visi, misi, indikator
keberhasilan dan tujuan sekolah. Hal-hal tersebut bermuara pada pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan dalam perencanaan secara menyeluruh yang dilaksanakan oleh orang-
orang yang berfungsi sebagai pelaksana berbagai kegiatan pendidikan.
b. Organizing atau Pengorganisasian
Pengorganisasian berhubungan dengan pengaturan struktur melalui penentuan kegiatan
untuk mencapai tujuan dari pada suatu badan usaha/organisasi secara keseluruhan atau
setiap bagiannya. Oleh karena itu, seluruh kegiatan sekolah yang telah disusun rencana,
dilaksanakn pengaturan agar dapat berjalan dengan lancar dan tertib. Misalnya sekolah
mengatur guru, karyawan/pegawai, siswa dan administrasi sekolah.
c. Actuating atau Penggerakan
Sejumlah orang-orang yang berfungsi sebagai pelaksana berbagai kegiatan pendidikan
harus diarahkan untuk bergerak bersama secara sinergi yang mengarah pada pencapain
tujuan yang telah ditetapkan. Berkaitan dengan hal tersebut, peran kepala sekolah sebagai
pemimpin haruslah mampu memberikan motivasi, semangat, pengarahan, dan petunjuk
agar semua bisa melakukan kegiatan di lembaga sekolah secara senang dan nyaman.
Misalnya, sekolah mengadakan kegiatan outbond, pemberian motivasi dari pihak luar
sekolah, kegiatan ekstrakurikuler dan sebagainya.
d. ontrolling atau Pengawasan
Seluruh kegiatan sekolah dilaksanakan atas pengawasan dan pengendalian dari pihak yang
berwenang, mulai dari kepala sekolah, guru, karyawan maupun siswa. Misalnya
pengawasan terhadap kegiatan OSIS, kegiatan Ulangan / ujian, kegiatan yang berhubungan
dengan pihak luar sekolah dan pengendalian keuangan sekolah

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka bisa ditarik kesimpulan bahwa dengan
pendayagunaan fungsi-fungsi manajemen itu maka akan semakin nyatalah keterlibatan seluruh
anggota organisasi/lembaga dalam memainkan peranannya masing-masing secara tepat dan
berhasil guna. Ketepatan peranan yang dimainkan oleh masing-masing personal tersebut akan
menimbulkan rasa tanggungjawab yang dicerminkan oleh rasa memiliki (sense of belonging)
terhadap organisasi/lembaga kerja (sekolah). Dan perasaan ikut memiliki itu akan
menumbuhkan pula sikap bertanggungjawab secara nyata (sense of responsibility). 

Banyak sekali yang telah kita pelajari dalam bab manajemen ini. Melalu pengertian manajemen, kita
diajak untuk tahu bahwa pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, bisa dengan melalui orang lain dalam
suatu organisasi atau perusahaan. Agar sekumpulan orang tersebut bisa bekerja dengan baik,
diperlukan pelaksanaan fungsi manajemen dan pembagian kerja. Secara garis besar, fungsi manajemen
terdiri atas planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (pelaksanaan), dan
controlling (pengawasan). Fungsi manajemen tersebut terkenal dengan sebutan POAC. Fungsi
manajemen yang dilaksanakan seseorang sebagai manajer atau pemimpin juga dipengaruhi oleh gaya
kepemimpinannya. Di samping itu, pencapaian tujuan dalam perusahaan memerlukan sarana atau tools
yang disebut unsur-unsur manajemen. Setiap unsur manajemen berperan penting dalam keberhasilan
pelaksanaan tugas dan wewenang di setiap bidang manajemen. Setiap bidang manajemen memerlukan
fungsi manajemen yang tepat agar tujuan perusahaan tercapai secara efisien dan efektif, salah satunya
pelaksanaan fungsi manajemen di dalam kegiatan sekolah.

You might also like