You are on page 1of 20

MAKALAH

“MENDESKRIPSIKAN KONSEP PERKEMBANGAN MANUSIA DALAM


PERSPEKTIF ISLAM”

makalah ini disusun untuk memenuhi tugas psikologi perkembangan


Dosen Pengampu: Desy Ayu Ningrum, M.Psi, Psikolog

Disusun Oleh Kelompok 1:

Muhammad Sahal Dzikri :211310182

Muhammad Azka Wildan :211310183

Adilla Khairani Mukhlisha :211310154

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH / SEMESTER IV

INSTITUT PERGURUAN TINGGI ILMU AL-QUR’AN


JAKARTA TAHUN AJARAN 2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa pula kami
haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. Semoga syafa’at-
Nya mengalir pada kita di hari akhir kelak.
Penulisan makalah tentang “(Mendeskripsikan Konsep Perkembangan Manusia
Dalam Perspektif Islam)” ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari Dosen Pengampu Desy
Ayu Ningrum, M.Psi, Psikolog, pada mata kuliah “Psikologi Perkembangan” di Institut
Perguran Tinggi Ilmu Al-Qur‟an Jakarta, Selain itu kami berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tantang pembahasan ini.
Dalam pembuatan makalah ini, kami sudah menyelesaikan dengan semaksimal
mungkin, namun tidak menutup kemungkinan terdapat kesalahan dalam penulisan ini, untuk
itu diperlukan kritik dan saran yang bersifat membangun, Dengan demikian kami
mengucapkan terima kasih.

Jakarta, 15 Juli 2022

Penyusun
Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................................

BAB I ..............................................................................................................................................

PENDAHULUAN .........................................................................................................................

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................................................

B. Rumusan Masalah ...............................................................................................................

C. Tujuan Penulisan ................................................................................................................

BAB II ............................................................................................................................................

PEMBAHASAN ............................................................................................................................

A. Manusia Dalam Pandangan Islam.....................................................................................


B. Proses Penciptaan Manusia Dalam Perpektif Islam ........................................................
C. Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia Pada Pra Kehidupan Dunia ....................
D. Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia Pada Kehidupan Dunia(Sejak Lahir
Hingga Kematian) .........................................................................................................................
E. Kondisi Manusia Pada Pasca Kehidupan Dunia(Pasca Kematian) ...............................
BAB III...........................................................................................................................................
PENUTUP......................................................................................................................................
Kesimpulan ....................................................................................................................................

Saran ..............................................................................................................................................
DATAR PUSTAKA ......................................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Psikologi perkembangan merupakan salah satu bidang kajian psikologi yang di
dalamnya melibatkan banyak pihak untuk mempelajari dan juga mengkajinya. Di dalam
psikologi perkembangan, kita dapat memahami berbagai perkembangan individu dan dapat
mengetahui fase-fase di dalam dunia pendidikan.
Ilmu di dunia pendidikan yang dapat dipelajari di dalam ilmu psikologi tersebut
bertujuan untuk menyusun kurikulum, materi, metode, sarana, dan berbagai alat yang
sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didik atau siswa yang terlibat di dalamnya.
Dengan adanya pedoman psikologi perkembangan, maka orang tua juga akan bisa
memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.
Harapannya, materi psikologi anak ini mampu memberi berbagai model pelayanan
kepada anak dari segi psikologisnya hingga usia si anak beranjak dewasa. Selain itu, anak
tersebut juga diharapkan mampu menjalani berbagai tugas mengenai perkembangan dengan
baik, salah satunya perkembangan psikologis berdasarkan berbagai tahapannya.
Anak juga diharapkan mampu beradaptasi dengan lingkungan dan pola yang baik
sehingga tujuan perkembangan tersebut dapat dijadikan acuan dan tumpuan mengenai
gagasan-gagasannya dapat diolah dan diterapkan dengan sebaik mungkin.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Manusia Dalam Pandangan Islam?
2. Bagaimana Proses Penciptaan Manusia Dalam Perpektif Islam?
3. Bagaimana Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia Pada Pra Kehidupan Dunia?
4. Bagaimana Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia Pada Kehidupan Dunia(Sejak
Lahir Hingga Kematian)?
5. Bagaimana Kondisi Manusia Pada Pasca Kehidupan Dunia(Pasca Kematian)?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Manusia Dalam Pandangan Islam
2. Mengetahui Proses Penciptaan Manusia Dalam Perpektif Islam
3. Mengetahui Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia Pada Pra Kehidupan
Dunia
4. Mengetahui Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia Pada Kehidupan
Dunia(Sejak Lahir Hingga Kematian)
5. Mengetahui Kondisi Manusia Pada Pasca Kehidupan Dunia(Pasca Kematian)
BAB II

PEMBAHASAN

A. Manusia Dalam Pandangan Islam


Menurut Islam, manusia adalah makhluk yang paling sempurna, ia diciptakan untuk
menjadi kholifah di bumi, pada saat manusia dilahirkan ia membawa kemampuan-
kemampuan yang disebut fitrah, fitrah inilah yang disebut dengan potensi. adanya fitrah.
Manusia dalam Al-Quran adalah makhluk yang dilahirkan dalam keadaan suci pendidikanlah
yang dapat mengubah dan menentukan manusia menjadi manusia yang konkrit.
Darinya kita dapat mengetahui, dan mengenal tentang berbagai macam konsep yang
berhubungan dengan kehidupan, baik yang fisik maupun yang non fisik. Satu dari sekian
permasalahan yang dibahas dalam Al-Qur'an yang acap kali menjadi bahan kajian yang
sering dinilai secara spekulatif, yang didasarkan pada pandangan yang sangat subyektif dan
tidak disandarkan pada pegangan yang benar-benar bisa dipercaya yakni konsep tentang
manusia1
Konsep manusia adalah konsep sentral bagi setiap disiplin ilmu sosial kemanusiaan yang
menjadikan manusia sebagai objek formal dan materialnya. Agar konsep manusia yang kita
bangun bukan semata-mata merupakan konsep yang spekulatif, maka kita harus bertanya
pada Dzat yang mencipta dan memahami manusia, yaitu Allah SWT, melalui Al-Qur'an.
Lewat Al-Qur'an Allah memberikan rahasia-rahasia tentang manusia. Karenanya, jika kita
ingin tahu manusia lebih nyata, benar dan sungguh-sungguh, maka Al-Qur'an memberikan
gambaran tentang manusia sebagai berikut :
1. Menggunakan kata yang terdiri dari huruf alif nun dan sin semacam insan, ins, atau
annas

2. Menggunakan kata basyar.

3. Menggunakan kata bani Adam, dan zuriyat Adam.

1
https://www.kompasiana.com/yulianaaintan/5d121d4c0d82300897688e62/manusia-dalam-pandangan-islam
B. Proses Penciptaan Manusia Dalam Perpektif Islam

“Katakanlah, ‘Dialah yang menciptakan kalian dan menjadikan pendengaran, penglihatan


dan hati nurani bagi kalian. (Tatapi) sedikit sekali kalian bersyukur” (QS. Al-Mulk: 23).

Al-Quran sebagai kitab suci umat islam tidak hanya berbicara mengenai petunjuk praktis
dan prinsip kehidupan umat manusia, namun berbicara juga mengenai proses penciptaan
manusia. Beberapa pandangan ilmuwan menyatakan bahwa manusia bukan berasal dari
penciptaan melainkan proses alamiah dan revolusi. Untuk itu, islam memiliki kitab suci Al
Quran untuk menjelaskan bagaimana proses penciptaan manusia mulai dari hanya setitik air
yang hina hingga berkembang secara kompleks.

1. Tahapan Penciptaan Manusia

Di dalam Al Quran proses penciptaan manusia terjadi dengan dua tahapan yang
berbeda. Tahapan pertama adalah tahapan primordial dan tahapan kedua adalah tahapan
biologi.

a. Tahapan Primordial

Tahapan Pertama adalah saat manusia pertama diciptakan pertama kali dari
saripati tanah dan diberikan ruh hingga bentuk yang seindah-indahnya. Hal ini
dijelaskan dalam beberapa ayat berikut :

QS Al An’am (6) : 2 “Dialah Yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu
ditentukannya ajal (kematianmu), dan ada lagi suatu ajal yang ada pada sisi-Nya
(yang Dia sendirilah mengetahuinya), kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang
berbangkit itu)”.

QS Shaad (38) : 71 “(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat:


“Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah.”

QS Al-Hijr (15) : 28 “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para


malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat
kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk”.
Di dalam ayat-ayat Al-Quran tersebut menjelaskan bahwa Allah menciptakan
manusia dari bahan dasar tanah yang kemudian dengan kekuasaan dan hukum-
hukumnya dibentuk rupa dan beragam fungsi dari fisik yang ada dalam tubuh
manusia. Hal ini tentunya dilakukan Allah pada manusia pertama yaitu Nabi
Adam SAW. Hingga setelah itu ada proses penciptaan manusia berupa hukum
biologis.

b. Tahapan Biologi

Tahapan biologi adalah sunnatullah atau hukum Allah melalui proses biologis
yang terdapat dalam fisik atau tubuh manusia beserta segala perangkatnya. Proses
biologi ini membedakan hakikat manusia menurut islam dengan makhluk lainnya
yang tidak memiliki ruh dan akal untuk mengambil keputusan saat dewasanya.
Proses tersebut adalah sebagai berikut :

1) Nuthfah (inti sari tanah yang dijadikan air mani)

2) Rahim (tersimpan dalam tempat yang kokoh)

3) Alaqah (darah yang beku menggantung di rahim)

4) Mudgah (Segumpal daging dan dibalut dengan tulang belulang)

5) Ditiupkan ruh
C. Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia Pada Pra Kehidupan Dunia
1. Proses Setetes Mani dipancarkan
“Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya setitik
mani yang dipancarkan?” (QS Al Qiyamah:36-37)
Di dalam ayat tersebut menunjukkan bahwa proses penciptaan manusia berawal dari
air mani atau sperma yang terpancar. Namun hanya setitik yang menjadi manusia.
Sehingga Allah memberikan nikmat hidup melalui proses tersebut.
Sebelum adanya proses pembuahan dalam rahim wanita, ada kurang lebih 250 juta
sperma terpancar dari laki-laki pada satu waktu. Dari 250 juta sperma yang terpancar
hanya ada satu yang bisa bertemu dengan sel telur wanita atau ibu melalui saluran
reproduksi Wanita.
“Dialah Yang menciptakan segalanya dengan sebaik-baiknya, Dia mulai menciptakan
manusia dari tanah liat. Kemudian Ia menjadikan keturunannya dari sari air yang hina.”
(QS 32:7-8).
2. Segumpal Darah Yang Melekat di Rahim
“Dia telah menciptakan manusia dengan segumpal darah” (QS Al Alaq : 2)
Setelah melalui proses selama 40 hari, maka terjadilah gumpalan darah yang ada di
dalam rahim ibu. Proses ini berawal dari sperma yang bertemu dengan sel telur, menjadi
sel tunggal yang dikenal sebagai zigot. Setelah munculnya zigot, ia akan berkembang
biak dengan membelah diri menjadi gumpalan daging.
Zigot melekat pada dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di tanah. Zigot
mampu mendapatkan zat-zat penting dari tubuh sang ibu sebagai proses pertumbuhannya.
Saat zigot yang tumbuh ini ada dalam tubuh ibu maka Allah SWT menggunakan istilah
alaqah yang artinya sesuatu yang menempel pada suatu tempat. Secara harfiah digunakan
untuk menggambarkan lintah yang menempel pada tubuh untuk menghisap darah.

3. Pembungkusan Tulang oleh Otot

“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk
yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik” (QS Al
Mu’minun:14).

Menurut para ahli embriologi, tulang dan otot terbentuk secara bersamaan. Penelitian
berbagai ilmuan menunjukkan bahwa perkembangan dalam rahim ibu sama persis
sebagaimana yang disampaikan di dalam Al Quran. Pada awalnya jaringan tulang rawan
embrio mulai mengeras. Setelahnya, sel-sel otot yang terpilih di jaringan sekitar tulang
bergabung membungkus tulang-tulang ini.2

2
https://dalamislam.com/info-islami/proses-penciptaan-manusia
D. Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia Pada Kehidupan Dunia(Sejak Lahir
Hingga Kematian)
Pertumbuhan memiliki kata asal “tumbuh”. Dalam KBBI sendiri, tumbuh memiliki arti
timbul (hidup) dan bertambah besar atau sempurna. Sehingga secara istilah, pertumbuhan
memiliki pengertian perubahan secara kuantitatif pada fisik manusia karena beberapa faktor
(faktor internal dan eksternal). Perubahan kuantitaif sendiri dapat di ukur atau dinyatakan
dalam satuan serta dapat diamati secara jelas. Misalnya berupa pertambahan, pembesaran,
perubahan ukuran dan bentuk, hal yang tidak ada menjadi ada, kecil menjadi besar, sedikit
menjadi banyak, pendek menjadi tinggi, serta kurus menjadi gemuk.3
Dalam ilmu psikologi, perkembangan memiliki arti perubahan secara kualitatif pada
ranah jasmani dan rohani manusia yang saling berkesinambungan menuju ke arah yang lebih
baik atau ke arah yang sempurna. Yang dimaksud perubahan fisik pada perkembangan
manusia ialah mengacu pada optimaliasasi fungsi-fungsi organ jasmaniah manusia, bukan
pada pertumbuhan jasmaniah itu sendiri. Sehingga dari sini dapat terlihat bahwa
pertumbuhan dan perkembangan adalah sesuatu yang berbeda tetapi saling
berkesinambungan atau berhubungan.4 Karakteristik dari perkembangan ialah meliputi
perubahan fungsi-fungsi organ fisik, fungsi psikologis atau kepribadian, menyesuaikan diri
dengan lingkungan sekitar, perkembangan bahasa, perkembangan pemikiran dan
perkembangan sosioemosi. Perkembangan memiliki 2 faktor yang mempengaruhi, yakni
fator internal yang terdiri dari usia dan bakat atau kemampuan yang dimiliki seseorang.
Kemudian ada faktor eksternal yang terdiri dari tentang proses pematangan (khususnya
pematangan kognitif), proses belajar seseorang dalam kehidupan (pengalaman), serta
lingkungan sekitar.5
Perkembangan dalam diri seseorang sendiri berlangsung sejak anak mulai lahir kedunia,
karena ia belajar mengoptimalkan fungsi-fungsi organ tubuhnya, meskipun dengan bantuan
orang disekitarnya atau orangtua sampai si anak meningal dunia. Dengan kata lain,
perkembangan seseorang berlangsung sepanjang hayat. Tetapi tiap anak memiliki tempo

3
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan (Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan), (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1990)
hal 41.
4
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru Edisi Revisi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2004), hal 42
5
Ibid., 43.
perkembangan yang berbeda-beda. Bisa saja si A usia biologisnya adalah 10 tahun tetapi usia
psikologis atau usia perkembangannya masih 9 tahun atau 11 tahun atau mungkin sesuai,
yakni sama 10 tahun. Usia perkembangan seseorang dapat lebih cepat atau lebih lambat dari
usia biologisnya, hal ini terjadi karena berbedanya faktor-faktor perkembangan yang
memhampiri seseorang.6
Pertumbuhan fisik pada manusia tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan fisik pada
hewan, karena keduanya sama-sama organisme, yang membadakan ialah fungsional organ
tubuh dan sistem syaraf atau akal yang dimiliki manusia. Sehingga dikatakan, bahwa
manusia adalah makhluk yang paling sempurna. Contoh pertumbuhan manusia adalah terjadi
sejak awal kehidupan akan dimulai, yakni sejak pembuahan dalam rahim antara sel telur
dengan sel sperma. Dari berjuta-juta sel yang ada hanya satu yang mampu menembus dan
masuk ke sel telur. Ia bergerak dengan menggerakkan ekornya, ketika masuk, ekornya akan
putus dan saat itu pula 24 kromosom dari sel sperma akan disenyawakan dengan 24
kromosom yang dimiliki sel telur.7
Awalnya, bersal dari segumpal darah, segumpal daging, dan tulang, serta akan terus
mengalami pertumbuhan sampai titik sempurna menjadi seorang bayi selama 9 bulan yang
kemudia lahir di dunia. Kemudian setelah ia lahir ke dunia di asuh oleh keduan orangtua
yang penuh dengan kasih sayang. Dari sini pertumbuhan juga masih berlangsung bahkan
lebih pesat daripada ketika dalam rahim. Seiring dengan berjalannya waktu dan
bertambahnya usia, pertumbuhan anak semakin pesat dan terlihat terjadi perubahan fisik,
baik berat badan maupun tinggi badan. Pertumbuhan ini juga dipengaruhi faktor internal
(misalnya gen) dan eksternal (misal pola hidup dan gizi). Pertumbuhan ini hanya berlangsung
sampai anak berusia sekitar 20-22 tahun.
Sedangkan contoh real dari perkembangan masyarakat ialah dibagi menjadi beberapa
masa atau periode.
1. Masa Prenatal
Ialah masa sebelum melahirkan, dimana masa ini adalah dari sel tunggal yang
kemuidan bermetamorfosis dan berkembang sampai menjadi individu baru yang mmeiliki

6
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan (Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan, hal 57
7
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan (Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan), hal 42-43.
otak dan kapasitas berperilaku.8 Dalam kandungan, organ yang pertamakali berfungsi
adalah telinga, dimana telinga ini memberikan efek yang cukup signifikan. Ketika sejak
dalam kandungan, anak sering didengarkan ayat-ayat suci al-Qur’an, maka akan
mempengaruhi akhlaknya agar terpuji, mempengaruhi perkembangan otak menjadi lebih
baik dan menciptakan otak yang lebih jenius, serta yang paling penting adalah anak akan
terbiasa mendengar ayat suci sehingga lebih mudah dalam menghafal ayat al-Qur’an.
2. Masa Bayi
Dimana pada masa ini berlagsung dari sejak lahir sampai usia sekitar 1 tahun.
Kemudian dilanjutkan masa kanak-kanak berlangsung dari sethun sampai 5-6 tahun. Pada
fase ini, anak masih sangat memerlukan bimbingan, bantuan dan penjagaan dari orangtua.
Anak mulai belajar memfungsionalkan organ tubuhnya, belajar makan, belajar berdiri
dengan awalan merangkak, belajar membedakan jenis kelamin, belajar membedakan hal
baik dan buruk, serta belajar mengenal huruf (tahap awal perkenalan pra sekolah).9
3. Masa Anak-anak
Berlangsung sekitar usia 6-12 tahun yang kemudian dikenal dengan masa sekolah.
karena pada dasarnya manusia adalah makhluk yangs edang berkembang dan memerlukan
pendidikan. Di usia ini anak mulai menapakkan kaki ke dunia pendidikan dari TK sampai
SD. Diaman ia senang bermain, bergerak, bekerja kelompok dan senang mencoba hal baru
atau mempraktekkan. Selain itu otaknya mencapai pada masa konkret. Sehingga guru
harus mampu memberikan pembelajaran dengan cara yang menyenangkan, misalnya salah
satunya permainan. Kemudia di imbnagi dengan berfikir secara konkret atau dihubungkan
dengan kenyataan atau disangkutkan dengan dunia nyata yang dialami peserta didik,
misalkan ketika ingin mengajarkan operasi hitung kita analogikan dengan buah atau
makanan atau mainan (benda-benda disekitarnya) agar mempermudah dalam
pengoperasiannya.10 Media belajar seperti media cerita bergambar efektif dalam
meningkatkan kemampuan membaca anak di sekolah dasar, karena pada inilah anak
membutuhkan bahan bacaan yang konkrit sesuai dengan usianya.

8
John W. Santrock, Life Span Development-Perkembangan Masa Hidup, terj. Benedictine Widyasinta, hal 18.
9
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru Edisi Revisi, hal 50.
10
Eni Fariyatul Fahyuni dan Istikomah, Psikologi Belajar & Mengajar Kunci Sukses Guru dan Peserta Didik dalam
Interaksi Edukatif, (Sidoarjo: Nizamia Learning Center, 2016), hal 35.
4. Masa Remaja
Berlangsung dari rentang usia 12-20 tahun. dimasa ini terjadi perubahan fisik
(pertumbuhan) yang signifikan, demikian pula dengan kejiwaan atau psikologisnya. Ia
belajar untuk mencapai kemadiriann, lebih berfikir logis, abstrak dan idealis. Dikenal pula
dengan masa transisi atau masa pubertas yang didalmnya terdapat gejolak atau beberapa
masalah yang befungsi untuk menguatkan dia di masa depan.11
5. Masa Dewasa
Awal berlangsung dari usia 20-39 tahun, yang merupakan masa kemandiian pribadi
dan ekonomi, perkembangan karier, masa memilih pasangan. Selanjutnya ada masa dewasa
menengah yang berlangsung dari usia 40-60 tahun. Masa untuk menunujukkan tanggung
jawab pribadi, sosial dan keluarga. Diamana ia membimbing atau mengantarkan anak agar
menjadi generasi yang sempurna dimasa depan. Masa terakhir dikenal dengan masa dewasa
akhir dengan rentang usia 60 tahun sampai meninggal dunia. Usia ini orang tua kembali
seperti anak kecil terkait sifatnya yakni lebih egosentris dan kondisi fisik atau jasmani
semankin menurun fungsinya.12

Secara umum, perkembangan manusia diklasifikasikan dan dijelaskan seperti


demikian,tetapi sejatinya perkembangan manusa berbeda-eda tergantung atau disesuaikan
dengan pengalaman yang ia dapatkan. Sehingga manusia memiliki keunikan tersendiri untuk
dihargai dan dikembangkan sesuai potensinya. Misalnya saja dalam kelas mereka memiliki
usia kronologis yang hampir sama tetapi memiliki beberapa perbedaan. Dalam psikologi
sendiri ada 2 jenis perbedaan, yakni perbedaan vertikal (perbedaan dalam hal fisik-motorik,
misal tinggi badan, berat badan, warna kulit dsb) dan perbedaan horizontal (perubahan
dalam aspek psikologis atau jiwa atau intelegensi, misalnya bakat, minat, ingatan, emosi,
dsb).13

Jika ditarik kesimpulan, contoh pertumbuhan adalah perubahan fisik dari dalam
kandungan sampai seseorang berusia 20 atau 22 tahun yang selalu mengalami perubahan.
Kemudia contoh perkembangan adalah ketika anak di dalam kandungan sampai ke liang

11
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru Edisi Revisi, hal 52.
12
John W. Santrock, Life Span Development-Perkembangan Masa Hidup, terj. Benedictine Widyasinta, hal 18-19.
13
Eni Fariyatul Fahyuni dan Istikomah, Psikologi Belajar & Mengajar Kunci Sukses Guru dan Peserta Didik dalam
Interaksi Edukatif, hal 30-31.
lahat atau meningal dunia dengan aspek mengoptimalkan fungsional fisik dan terkait
kepribadian serta aspek psikologis lainnya.

Antara pertumbuhan dan perkembangan adalah dua hal yang saling beriringan, tidak
dapat dipisahkan. Misalnya saja perubahan pertumbuhan fisik bisa menyebabkan perubahan
emosional. Salah satu contohnya adalah ketika remaja terjadi perubahan fisik yang menonjol
pada anak laki-laki dan perempuan (masa pubertas). Sehingga masa ini anak juga menjadi
lebih sensitif, lebih mengutamana peer atau teman sebaya dan sedang mencari jati dirinya.14

14
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan (Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan), hal 47.
E. Kondisi Manusia Pada Pasca Kehidupan Dunia(Pasca Kematian)

Fase-fase kehidupan setelah kematian menurut islam

1. Alam Barzakh

Setelah manusia meninggal dunia, mereka akan berpindah ke alam kubur atau alam
barzakh. Di alam kubur, manusia akan bertemu dengan malaikat Munkar dan Nakir yang
akan bertanya pada mereka mengenai agama. Malaikat Munkar dan Nakir akan bertanya
kepada manusia siapa Tuhan mereka, apa agama yang mereka percayai, apa kitab yang
mereka baca, dan siapa Nabi mereka. Manusia akan terus berada di alam kubur sampai
tiupan sangkakala berbunyi.

2. Hari Kebangkitan

Setelah tiupan sangkakala dibunyikan oleh malaikat Israfil, dunia akan mengalami
kiamat dan semua makhluk hidup di dunia akan dibinasakan. Kemudian, malaikat Israfil
akan meniupkan kembali sangkakala kedua yang akan membangkitkan semua makhluk
hidup di dunia. Tiupan sangkakala kedua tersebut menjadi tanda hari kebangkitan dimulai.

3. Padang Mahsyar

Setelah manusia dibangkitkan, mereka akan dikumpulkan bukan di bumi melainkan di


padang mahsyar. Padang mahsyar merupakan sebuah tempat datar yang sangat luas dan
kering dengan matahari berjarak hanya satu jengkal dari kepala manusia dan terus menyinari
padang ini. Di padang mahsyar, orang-orang kafir dan musyrik akan merasa sangat
kepanasan. Sedangkan itu, umat muslim tidak merasakan kepanasan karena dilindungi Allah
Swt. Setiap manusia yang ada di padang mahsyar mulai diadili amal perbuatannya dan
diiringi oleh dua malaikat.

4. Yaumul Mizan atau Hari Penimbangan

Setelah dibangkitkan di padang mahsyar, manusia akan dikumpulkan berdasarkan


Nabinya. Mereka akan berbaris dan menunggu yaumul mizan atau hari penimbangan ketika
amalan mereka ditimbang baik dan buruknya Jika manusia lebih berat timbangan amal
baiknya, maka dia mendapatkan keselamatan. Sementara itu, jika manusia lebih berat
timbangan amal buruknya, maka dia mendapatkan kecelakaan.

5. Yaumul Hisab atau Hari Perhitungan

Amal perbuatan manusia kemudian dihitung di yaumul hisab atau hari perhitungan.
Hal ini tertulis di Al-Qur’an suratS Al-Ghashiyah 25:26 yang berbunyi

Allah berfirman, “Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, kemudian


sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka.”

Manusia yang sedang dihitung amal perbuatannya akan dibagi menjadi dua, yaitu
hisab yang mudah dan hisab yang sulit. Berdasarkan hadis Ahmad, Rasullullah saw.
menjelaskan apa itu hisab mudah. Berikut bunyinya:

“Kemudian dari Aisyah r.a. ia bertanya tentang apa itu hisab yang mudah. Rasullullah
saw. lantas menjawab “Allah memperlihatkan kitab (hamba)-Nya kemudian Allah
memaafkannya begitu saja. Barang siapa yang dipersulit hisabnya, niscaya ia akan binasa.”
(HR. Ahmad)

6. Jembatan Shirathol Mustaqim

Kehidupan setelah kematian berikutnya menurut Islam adalah melewati jembatan


shirathol mustaqim. Jembatan ini konon hanya memiliki lebar sekecil rambut dan sulit untuk
dilewati. Orang-orang yang lolos menyebrangi jembatan ini akan masuk ke surga,
sedangkan orang-orang yang jatuh akan masuk ke neraka. Bagi manusia yang timbangan
amal kebaikannya tinggi, ia akan mudah menyebrangi jembatan ini. Sementara itu, manusia
yang timbangan amal kebaikannya sedikit akan kesulitan menyebrangi jembatan ini

7. Surga dan Neraka

Kehidupan setelah kematian terakhir adalah tinggal di surga atau neraka. Surga adalah
sebaik-baiknya tempat kembali, di surga kamu tidak pernah mengalami kesedihan,
penderitaan, dan kesengsaraan. Surga diciptakan oleh Allah bagi umatnya yang beramal
saleh dan berhati bersih. Sementara itu, neraka merupakan seburuk-buruknya tempat
kembali dan dipenuhi dengan penyiksaan, kesedihan, dan kesengsaraan. Orang-orang yang
berbuat keburukan akan tinggal di neraka sebagai balasan keburukan yang mereka lakukan
di dunia
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari paparan tersebut, yang perlu digaris bawahi bahwa perkembangan individu manusia
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang bersifat kompleks dan saling ada keterikatan, seperti
faktor lingkungan, faktor potensia bawaan, faktor keturunan, dan bahkan taqdir tuhan itu sendiri.
Dalam Alquran terdapat beberapa ayat yang menunjukkan tentang hakikat perkembangan
manusia itu sendiri. Maka dari itu “perkembangan” yang terdapat dalam Alquran dicoba
dikomparasikan dengan disiplin ilmu psikologi, dimana dengan dilakukannya kajian ini akan
memberikan wawasan baru mengenai konsep perkembangan manusia yang dihasilkan oleh para
ilmuan barat sebenarnya sudah tersirat dalam ayat-ayat Alquran

B. Saran
Banyak faktor-faktor yang meliputi perkembangan manusia, faktor-faktor tersebut yang
harus di kuatkan dan diperhatikan akan keadaannya guna menjadi insan berkembang.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/yulianaaintan/5d121d4c0d82300897688e62/manusia-dalam-
pandangan-islam
https://dalamislam.com/info-islami/proses-penciptaan-manusia

Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan (Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan), (Jakarta: PT


Rineka Cipta, 1990)
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru Edisi Revisi, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2004)
Ibid.

John W. Santrock, Life Span Development-Perkembangan Masa Hidup, terj. Benedictine


Widyasinta
Eni Fariyatul Fahyuni dan Istikomah, Psikologi Belajar & Mengajar Kunci Sukses Guru dan

T.N. Peserta Didik dalam Interaksi Edukatif, (Sidoarjo: Nizamia Learning Center, 2016)

You might also like