You are on page 1of 19

PESAN BISNIS

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Individu Mata Kuliah Komunikasi Bisnis
Dosen Pengampu:
Nike Apriyanti, S.E., M.M.

Disusun oleh:
Fitri Nurlaeli (044253406)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TERBUKA PURWOKERTO
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wata’ala Karena dengan
rahmat dan karunia-Nya, saya bisa menyusun makalah yang berjudul “Pesan Bisnis” ini dengan
tepat waktu, guna memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Komunikasi Bisnis, jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka Purwokerto.

Dalam pembuatan makalah ini, saya banyak mendapat hambatan dan tantangan, namun
dengan dukungan dari berbagai pihak, tantangan tersebut dapat diatasi. Maka dari itu, saya
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah ikut membantu dalam penyelesaian
makalah ini, terutama kepada yang terhormat Dosen Pengampu, Nike Apriyanti, S.E., M.M.
Semoga kontribusinya mendapat balasan dari Allah Subhanahu wata’ala.
Saya sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi penyusunan
maupun isinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat saya harapkan untuk perbaikan makalah
selanjutnya. Akhir kata, harapan saya makalah ini bisa memberikan manfaat untuk pembaca dan
kita sekalian.

Purbalingga, 29 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................................................5
A. Pesan bisnis...........................................................................................................................5
B. Teknik penyusunan pesan komunikasi bisnis.......................................................................5
C. Organisasi pesan...................................................................................................................5
D. Imbauan pesan......................................................................................................................5
BAB III PEMBAHASAN..............................................................................................................6
A. Pesan bisnis...........................................................................................................................6
B. Teknik penyusunan pesan komunikasi bisnis.....................................................................10
C. Organisasi pesan.................................................................................................................12
D. Imbauan pesan....................................................................................................................14
BAB IV PENUTUP......................................................................................................................16
A. Kesimpulan.........................................................................................................................16
B. Rekomendasi.......................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi
diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau
menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Komunikasi adalah persepsi dan apresiasi.
Memasuki millenium baru, dunia usaha banyak menghadapi masalah kompleks. Bukan saja
karena cakupan bisnisnya yang semakin beragam, melainkan juga karena skala bisnis sudah
menjadi problem yang sangat luas. Sejumlah ahli mengatakan bisnis sudah menjadi masalah
global.mkarena semakin pesatnya kemajuan di bidang sain dan teknologi, sehingga merangsang
terciptanya sistem dan proses produksi yang efisien. Produksi barang dan jasa sudah melampaui
batas kebutuhan pasar dalam negeri, sehingga perlu di ekspor. Kedua, karena teknologi telah
mempercepat pembangunan sarana dan prasarana transportasi, sehingga mobilitas sosial menjadi
semakin cepat dan tinggi. Ketiga, bersamaan dengan itu, kemajuan di bidang transformasi
informasi komunikasi juga berlangsung sangat pesat, sehingga informasi tentang keadaan
tertentu dapat disampaikan tanpa tergantung pada jarak geografis. Bukan itu saja, kemajuan di
bidang komunikasi (media massa) telah mempengaruhi pola-pola bisnis antarmanusia.Fenomena
inilah yang menyadarkan banyak orang betapa pentingnya memahami gejala komunikasi dalam
rangka memahami gejala bisnis.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pesan Bisnis?
2. Apa yang dimaksud teknik penyusunan pesan komunikasi bisnis?
3. Apa yang dimaksud organisasi pesan?
4. Apa yang dimaksud imbauan pesan?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu Pesan Bisnis?
2. Untuk mengetahui ap aitu teknik penyusunan pesan komunikasi bisnis
3. Untuk mengetahui organisasi pesan
4. Untuk mengetahui imbauan pesan
BAB II

LANDASAN TEORI
A. Pesan bisnis
Menurut Katz (1994) komunikasi bisnis didefinisikan sebagai adanya pertukaran
ide,pesan, dan konsep yang berkaitan dengan pencapaian serangkaian tujuan komersil.
Komunikasi bisnis bisa diartikan sebagai komunikasi yang terjadi dalam dunia bisnis dalam
rangka mencapai tujuan dari bisnis tersebut. Menurut Himstreet dan Baty dalam Business
Communications: Principles and Methods, komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi
antar individu melalui sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol, sinyal, maupun perilaku
atau tindakan. Sementara itu, menurut Bovee, komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan
penerimaan pesan. Sedangkan menurut Purwanto (2006) pengertian komunikasi bisnis yaitu
komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis, mencakup berbagai macam bentuk komunikasi,
baik komuikasi verbal ataupun komunikasi nonverbal untuk mencapai tujuan tertentu.

B. Teknik penyusunan pesan komunikasi bisnis


Perencanaan pesan bisnis adalah proses komposisi penyusunan penyusunan pesan bisnis.
Proses itu sendiri terdiri dari perencanaan tujuan audiens, ide, saluran. Pengorganisasian ide
meliputi draf,merangkai kata kalimat atau paragraph dan merevisi.

C. Organisasi pesan
Organisasi pesan adalah pesan yang memiliki struktur lengkap mulai dari pesandeduktif-
induktif, kronologis, spasial, topikal dan psikologis. Pesan yang diorganisasikan dengan baik
lebih mudah dimengerti daripada pesan yang tidaktersusun baik (Beighley). Orang lebih mudah
mengingat pesan yangtersusun,walaupun organisasi pesan kelihatan tidak mempengaruhi kadar
perubahan sikap(Thompson). Penyajian pesan tersusun lebih efektif daripada penyajian pesan
yang tidaktersusun. Tidak ada satu penelitian pun yang membuktikan bahwa pesan yangtidak
tersusun baik mempunyai pengaruh yang lebih efektif dari pesan yangtersusun baik.

D. Imbauan pesan
Imbauan pesan adalah aspek yang digunakan untuk menyentuh (stimulasi) khalayak oleh
komunikator dalam menyapaian pesan, agar khalayak berubah. Ada beberapa jenis imbauan
yang digunakan dalam psikologi komunikasi, yakni imbauan rasional dan emosional, takut dan
ganjaran, dan imbauan motivasional.
BAB III

PEMBAHASAN
A. Pesan bisnis
Pada umumnya, pengertian komunikasi ini paling tidak melibatkan dua orang atau lebih,
dan proses pemindahan pesannya dapat dilakukan dengan menggunakan cara berkomunikasi
yang biasa dilakukan oleh seseorang melalui lisan, tulisan,maupun sinyal nonverbal. Secara
sederhana dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan komunikasi bisnis adalah
komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk
komunikasi, baik komunikasi verbal maupun komunikasi nonverbal untuk mencapai tujuan
tertentu.

1. Unsur dalam berkomunikasi

Komunikasi meliputi 5 unsur, yang dikenal dengan formula 5 W + 1 H, yaitu:

a. Komunikator = who [communicator, source, sender]


b. Pesan = says what [message]
c. Media = in which channel [channel, media]
d. Komunikan = to whom [communicant, communicatee, reciever, recipient]
e. Efek [effect, impact, influence]

Sedangkan aktivitas komunikasi di dalam kegiatan bisnis harus terdapat unsur-unsur tertentu.
Adapun unsur-unsur komunikasi bisnis adalah sebagai berikut:

a. Terdapat tujuan, setiap komunikasi tersebut memiliki tujuan yang telah ditentukan dan
sejalan dengan tujuan organisasi.
b. Ada pertukaran, setiap komunikasi melibatkan setidaknya dua orang atau lebih
(komunikator dan komunikan).
c. Berisi informasi, gagasan, opini, instruksi, ini adalah isi dari pesan yang terdapat dalam
komunikasi dimana bentuknya bisa beragam tergantung situasi, kondisi, dan tujuannya.
d. Memanfaatkan saluran personal atau impersonal, setiap komunikasi dapat dilakukan
dengan bertatap muka, memanfaatkan media khusus, atau media massa jika ingin
menjangkau banyak orang.
e. Memakai simbol atau sinyal, maksudnya adalah metode atau alat yang digunakan untuk
berkomunikasi sehingga dapat dimengerti oleh penerima pesan.
f. Pencapaian target atau tujuan organisasi, dimana tujuan tersebut telah ditetapkan
sebelumnya oleh manajemen.
2. Tujuan komunikasi bisnis

Secara umum, ada empat fungsi dari komunikasi di dalam bisnis, yaitu; yaitu memberi
informasi (informing), melakukan persuasi (persuading), melakukan kolaborasi (collaborating),
dan melakukan integrasi (intgrative) dengan audiens.

a. Memberi Informasi (informing)

Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi yang berkaitan
dengan dunia bisnis kepada pihak lain. Sebagai contoh, seorang pimpinan suatu perusahaan
membutuhkan beberapa pegawai baru yang akan ditempatkan sebagai staf administrasi di kantor-
kantor cabang yang ada. Untuk memperoleh pegawai yang diharapkan, ia dapat memasang iklan
lowongan kerja melalui media surat kabar, majalah, radio, dan internet.

Masing-masing media informasi tersebut tentu saja mempunyai kelebihan dan


kekurangan satu sama lain. Jadi tergantung manajer untuk memilih media mana yang akan
dipilih dengan mempertimbangkan kemampuan internal yang dimiliki oleh perusahaan.

b. Melakukan Persuasi (persuading)

kedua dari sebuah komunikasi bisnis adalah melakukan persuasi kepada pihak lain agar
apa yang disampaikan dapat dipahami oleh audiens dengan baik dan benar. Hal ini sering
dilakukan terutama yang berkaitan dengan negoisasi antara seseorang dengan orang laian dalam
bisnis. Untuk dapat memperoleh hasil yang optimal dalam bernegosiasi, setiap pihak perlu
memahami prinsip win-win solution.

c. Melakukan Kolaborasi (collaborating)

Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis adalah melakukan kolaborasi atau kerjasama
bisnis antara seseorang dengan orang lain. Melalui jalinan komunikasi bisnis, seseorang dapat
dengan mudah melakukan kerjasama bisnis baik antara perusahaan dosmetik maupun dengan
perusahaan asing.
Saat ini kerjasama antar perusahaan di berbagai belahan dunia relatif mudah dilakukan
seiring dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dewasa ini. Seseorang dapat
menggunakan beberapa media telekomunikasi yang ada seperti telepon biasa, faksmili, telepon
genggam, internet, email dan telekomferensi. Teknologi komunikasi tersebut sangat penting
artinya dalam memperat kerjasama dalam dunia bisnis.

3. Jenis komunikasi bisnis

Dalam komunikasi bisnis juga terdapat jenis – jenis komunikasi. Untuk memperlancar
komunikasi dalam suatu bisnis maka karyawan maupun staf lainnya harus memahami setiap
jenis komunikasi ini Terdapat lima jenis komunikasi bisnia yang tentu sangat penting untuk
dipelajari. Agar lebih memahami setiap jenis komunikasi tersebut maka akan dibahas contoh dari
masing-masing komunikasi tersebut.

a. Komunikasi Internal

Komunikasi internal ini merupakan salah satu komunikasi bisnis yang bersifat internal.
Dalam hal ini dimaksudkan bahwa komunikasi ini terjadi di dalam sebuah organisasi atau
perusahaan. Jadi, yang terlibat dari komunikasi ini hanyalah anggota dari organisasi atau
perusahaan tersebut.

Dalam komunikasi ini dapat saling bertukar gagasan melalui tatap muka langsung,
telepon, maupun email atau fax. Namun, di era teknologi yang semakin canggih ini sudah
banyak media sosial yang memudahkan dalam berkomunikasi.

Contoh dari komunikasi internal ini, yaitu komunikasi antar sesama karyawan atau atasan
dan lainnya. Dalam komunikasi ini tidak memperhatikan tingkatan. Jadi komunikasi
internal ini dapat dilakukan oleh siapapun asalkan masih dalam satu organisasi atau
perusahaan.

b. Komunikasi Vertikal

Dalam komunikasi vertikal ini biasanya dilakukan antar tingkatan. Jadi, jika dalam
perusahaan terdapat tingkatan jabatan atau posisi. Komunikasi vertikal ini harus terjadi
timbal balik dari komunikasi yang telah dilakukan.
Dalam komunikasi ini, contohnya komunikasi yang dilakukan antar direksi tanpa
melibatkan bawahan. Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa dalam komunikasi
ini harus terdapat timbal balik atau komunikasi dua arah.

c. Komunikasi dari atasan pada bawahan

Jenis komunikasi ini juga termasuk komunikasi internal. Akan tetapi juga memperhatikan
tingkatan atau jabatan pada sebuah organisasi tersebut. Komunikasi ini merupakan salah
satu jenis komunikasi bisnis yang sangat penting. Dimana komunikasi ini dilakukan oleh
seorang pimpinan kepada karyawannya. Bentuk komunikasi ini biasanya dilakukan
secara umum.

d. Komunikasi dari bawahan ke atasan

Jenis komunikasi bisnis ini bisa dianggap tidak sepenting komunikasi atasan pada
bawahan. Bisa diartikan, komunikasi ini merupakan kebalikan dari komunikasi dari atas
ke bawah. Dalam komunikasi ini contohnya memberikan laporan rutin dari karyawan
kepada atasan atau pimpinannya.

e. Komunikasi Horizontal

Komunikasi horizontal ini dilakukan pada tingkatan atau jabatan yang sama. Komunikasi
ini biasanya bersifat lebih santai atau nonformal. Komunikasi ini tidak perlu
memperhatikan kaidah dan bisa dilakukan dalam bahasa sehari- hari.

Jenis komunikasi ini contohnya yaitu komunikasi yang dilakukan oleh sesama karyawan.
Bentuk komunikasi ini biasanya tidak begitu serius. Bahkan dapat diselipkan gurauan
atau candaan. Pada dasarnya komunikasi ini dilakukan pada tingkatan yang sama.
Sehingga hal ini memuncukan obrolan yang sederhana.

Nah itulah pembahasan mengenai pengertian, jenis, dan contoh dari komunikasi bisnis.
Tentunya, jenis-jenis komunikasi dan skill dalam berkomunikasi untuk bisnis sangat
penting. Terutama ketika seseorang ingin fokus dalam organisasi dalam suatu bisnis.
B. Teknik penyusunan pesan komunikasi bisnis

Dalam komunikasi bisnis, terdapat 3 teknik utama dalam komunikasi bisnis. Perpaduan
dari ketiga teknik tersebut akan membuat setiap orang dapat menangkap dan memahami pesan
yang kamu sampaikan dengan jelas. berikut ini tiga tipe teknik komunikasi:

a. Teknik komunikasi verbal

Teknik ini digunakan untuk mendiskusikan sebuah gagasan atau ide, mengekspresikan
opini, menjawab pesanan dan pendengar yang baik. Komunikasi verbal yang efektif yaitu
tentang pesan yang disampaikan dapat diterima dan berani untuk mendapat sanggahan atau
tanggapan terhadap pesan yang telah disampaikan.

Sehingga, hal ini sangat penting untuk mengolah nada suara dan ekspresi wajah ketika
menyampaikan pesan secara tatap muka (face to face) atau melalui telephone yang hanya
mengolah nada suara. Berikut ini beberapa kegiatan yang membutuhkan komunikasi secara
verbal Rapat, Telepon resmi, Meeting proyek, Presentasi

b. Teknik Komunikasi non-verbal

Menurut data laporan psikologi komunikasi bahwa lebih dari 90% pesan disampaikan
melalui komunikasi non-verbal, yaitu 55% bahasa tubuh, 38% nada bicara, dan 7% adalah kata
yang disampaikan, data ini menunjukkan bahwa bahasa tubuh adalah hal penting ketika
berinteraksi dengan rekan bisnis.

Berkomunikasi menggunakan bahasa tubuh termasuk gerakan, gestur, dan postur, dan
kontak mata merupakan hal penting dalam aspek komunikasi non-verbal. Kontak mata
menunjukkan apakah kamu tertarik dengan apa yang di bicarakan dan di dengarkan, tetap
menjaga durasi selama kontak mata, karena jika terlalu lama bisa menimbulkan arti agresivitas.
Sedangkan jika terlalu sebentar bisa menimbulkan arti kalau pembicaraan yang sedang terjadi
kurang menarik. Dan masih banyak lagi komunikasi non-verbal dari gestur tubuh lainnya seperti.

Komunikasi tertulis, email adalah salah satu contoh komunikasi tertulis paling mudah
ditemui dalam komunikasi tertulis. Kebanyakan perusahaan menggunakan email atau media
pesan elektronik lainnya untuk berkomunikasi dengan timnya. Meskipun email tampil lebih
santai daripada surat biasa, email masih memiliki bobot yang sama tergantung bagaimana kamu
menyampaikannya dan perusahaanmu rasakan. Hal-hal yang harus dipertimbangkan ketika
berkomunikasi secara tertulis AudiencePikirkan tentang target audience yang akan membaca
emailmu sebelum kamu kirim. Mengetahui audience akan membantumu untuk menambah nada
pesanmu agar pesanmu lebih efektif. Formalitas tingkat formalitas harus mengikuti sesuai
dengan tingkat audience kamu, misalnya surat bisnis maka harus ditulis secara formal daripada
email dengan teman atau keluarga. Kamu juga harus mempertimbangkan pemformatan dalam
menulis email, karena hal tersebut menentukan jenis formalitasnya. Gaya jenis gaya yang kamu
gunakan dalam komunikasi tertulis tergantung keinginan yang kamu gunakan. Misalnya, email
harus sesingkat mungkin.

Menyusun pesan bisnis yang menarik perhatian, mudah dibaca, dan mudah
dipahamimemerlukan kreatifitas, namun demikian tujuan penulisan pesan bisnis
bukanlah agarpenerima terpesona akan pengetahuan dan kreatifitas pengirim. Agar pesan bisnis
efektif,diperlukan pemahaman terhadap proses penyusunan pesan bisnis. Proses penyusunan
pesanisnis umumnya terdiri dari 3 tahap sedrhana, yaitu:

1) Perencanaan pesan,Dalam tahap ini ditentukan hala-hal yang mendasar dari


suatu pesan yangdikomunikasikan. Secara rinci tahap perencanaan tersebut meliputi:

-Penentian tujuan

-Analisis audiens

-Penentuan ide pokok

-Pemilihan saluran dan media

2) Penyusuan pesan,Pengorganisasian dan penyusunan dokumen dimulai dari


penyusunan kata-kata,kalimat, paragraph, serta memilih ilustrasi yang akan digunakan
untuk mendukungide/gagasan. Tahap meliputi dua kegiatan :

-Mengorganisasian pesan

-Memformulasasikan pesan

3) Revisi pesan,Beragai kegiatan pada tahap revisi pesan adalah :

-Menyunting pesan
-Menulis ulang-Memproduksi pesan

-Mencetak pesan

C. Organisasi pesan
Arti penting Pengorganisasian pesan - pesan Bisnis Dalam suatu organisasi, pesan-pesan
yang disampaikan oleh pemimpin kepada para bawahan, terkadang tidak terorganisasi dengan
baik. Hal ini menyebabkan pesan-pesan yang disampaikan tidak mengenai sasaran atau hasilnya
tidak sesuai dengan apayang dikehendaki. Dengan mengatur ide-ide secara logis, berurutan, dan
tidak bertele-tele, ide yang disampaikan akan dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan informasi,
motivasi, maupun praktis bagi audiens. Mengorganisasi pesan-pesan secara baik adalah suatu
keharusan dan menjadi tantangan bagi komunikator. Hal yang perlu diperhatikan dalam
mengorganisasi pesan-pesan yang baik sebagai berikut :

1) Subjek dan tujuan harus jelas.


2) Semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan.
3) Ide-ide harus dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis.
4) Semua informasi yang penting harus sudah tercakup.

Suatu pesan yang disusun dengan baik akan membantu bagi audiens teruta-ma dalam hal-hal
berikut ini :

a. Memahami pesan yang disampaikan, Dengan mengemukakan hal-hal penting secara


jelas, menyusun ide-ide secara logis dan berurutan, dan memasukan semua informasi
yang relevan dalam pesan, maka audiens akan lebih mudah dalam memahami maksud
dan isi pesan.
b. Membantu audiens menerima pesan, Pengorganisasian pesan-pesan yang baik
disamping membantu audiend dalam memahami maksud pesan, juga membantu audiens
untuk dapat menerima isi pesan tersebut.
c. Menghemat waktu audiens, Apabila suatu pesan tidak terorganisasi dengan baik,
penyampaiannya akan menghabiskan waktu audiens. Salah satu tujuan pengorganisasian
pesan-pesan yang baik adalah penyampaian informasi atau ide-ide yang relevan saja.
Dengan hanya menyam-paikan informasi yang relevan, waktu audiens akan dapat
dihemat. Disamping itu, audiens dapat dengan mudah mengikuti alur pemikiran pesan
yang disampaikan, tanpa harus memeras otak dan mengerutkan dahi.
d. Mempermudah pekerjaan komunikator. Pengorganisasian pesan-pesan yang baik dapat
membantu pekerjaan komunikator, sehingga dapat sele-sai lebih cepat dan menghemat
waktu. Hal ini merupakan faktoryang penting dalam duniabisnis, dimana penyelesaian
pekerjaan berjalan dengan baik, cepat, dan efisien.Dengan mengetahui apa yang ingin
dis-ampaikan, dan mengetahui cara menyampaikannya, rasa percaya diri
komunikator akan meningkat. Semakin tinggi rasa percaya diri komunikator, semakin
cepat dan efisien dalam menyelesaikan pekerjaan.

Komunikasi yang tidak diorganisasikan dengan baik bermasalah dalam isi,


pengelompokan, dan urutan butir-butir pesan. Pesan yang tidak diorganisasikan dengan baik
akan sulit dipahami dan dapat berakibat adanya rasa frustasi pada penerima.

Hal-hal berikut yang menyebabkan tidak baiknya pesan bisnis:

a. Bagian awal terlalu panjang Bagian awal yang terlalu panjang akan menyulitkan
penerima dalam memahami ide pokoknya. Terlebih lagi apabila ide pokok disajikan
terlalu ringkas.
b. Memasukkan hal-hal yang tidak relevan dan tidak logis Hal yang tidak relevan dan tidak
logis hanya akan memperpanjang pesan bisnis, mem-buang waktu, dan mengabaikan
pesan pokok.
c. Informasi penting terlupakan Sering kali informasi penting terlupakan karena perhatian
terpusat pada penyajian ide pendukung atau pe-lengkap.
d. Pengelompokan dan urutan pesan tidak menunjukkan satu kesatuan yang logis Inti pesan
bisnis yang tidak dikelompokkan dengan baik akan membingungkanpenerima. Butir
pesan seolah terlepas dan sulit dikaitkkan satu sama lain. Hal-hal berikut yang
menyebabkan baiknya suatu pesan bisnis:
e. Urutan Waktu Urutan waktu penting untuk menggambarkan perkembangan suatu proyek
dan dalam memberikan instruksi untuk mencapai inti dari tujuan pesan.
f. Urutan Ruang (spatial) Menekankan pada bentuk atau deskripsi fisik untuk membantu
audiens dalam menjalankan instruksi dengan mudah dari komunikator.
g. Urutan logis mempresentasikan ide atau analisis dari suatu masalah, komunikator harus
memutuskan bagaimana menghubungkan pikiran audiens. Biasanya dilakukan dengan
mengkaji ulang materi dan aspek-aspek yang berhubungan dengan urutan logis seperti
dalam komunikasi tertulis dan komunikasi lisan yang dimulai dari pembukaan, isi,
penutup atau kesimpulan.

D. Imbauan pesan
Bila pesan-pesan kita dimaksudkan untuk mempengaruhi orang lain maka kita harus menyentuh
motif yang menggerakkan atau mendorong perilaku komunikate. Dengan kata lain, kita secara
psikologis mengimbau khalayak untuk menerima dan melaksanakan gagasan kita.

 Imbauan rasional. Didasarkan pada anggapan bahwa manusia pada dasarnya makhluk
rasional yang baru bereaksi pada imbauan emosional, bila imbauan rasional tidak ada.
Menggunakan imbauan rasional artinya meyakinkan orang lain dengan pendekatan logis
atau penyajian bukti-bukti.
 Imbauan emosional. Menggunakan pernyataan-pernyataan atau bahasa yang menyentuh
emosi komunikate.

Bettinghaus (1973) menyarankan kepada kita hal-hal berikut ini untuk membangkitkan emosi
manusia:

1) Gunakan bahasa yang penuh muatan emosional untuk melukiskan situasi tertentu.
2) Hubungkan gagasan yang diajukan dengan gagasan yang tengah populer atau tidak
populer.
3) Hubungkan gagasan dengan unsur-unsur visual dan nonverbal yang membangkitkan
emosi, misalnya meminta sumbangan untuk korban banjir dengan menampilkan foto-foto
yang melukiskan mereka.
4) Tampakkan pada diri komunikator petunjuk nonverbal yang emosional, misalnya suara
yang bergetar, air muka yang melankolis dan mata yang berlinang-linang.

Terdapat bebarapa imbauan 3 diantaranyan yaitu sebagai berikut:

 Imbauan takut. Menggunakan pesan yang mencemaskan, mengancam, atau meresahkan.


 Imbauan ganjaran. Menggunakan rujukan yang menjanjikan komunikate sesuatu yang
mereka perlukan atau yang mereka inginkan. Contoh: bila saya menjanjikan kenaikan
pangkat untuk Anda kalau bekerja keras dan baik, berarti saya menggunakan imbauan
ganjaran.
 Imbauan motivasional. Menggunakan imbauan motif yang menyentuh kondisi intern
dalam diri manusia. Motif dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu motif biologis
dan motif psikologis. Manusia bergerak bukan saja didorong oleh kebutuhan biologis
seperti lapar dan dahaga, tetapi juga karena dorongan psikologis seperti rasa ingin tahu,
kebutuhan akan kasih sayang, dan keinginan untuk memuja.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Komunikasi bisnis adalah setiap komunikasi yang digunakan untuk membangun
partnerships, sumber daya intelektual, untuk mempromosikan satu gagasan; suatu produk; servis;
atau suatu organisasi, dengan sasaran untuk menciptakan nilai bagi bisnis yang dijalankan. Peran
komunikasi dalam suatu organisasi sangat penting. Tidak ada seorangpun dalam keseharian
tugasnya tanpa berkomunikasi. Baik itu bertema masalah pekerjaan maupun masalah di luar
pekerjaan, seperti masalah keluarga, politik, sosial dan ekonomi nasional. Semua ini pasti
dilakukan lewat komunikasi. Juga baik itu dilakukan melalui jalur vertikal (atasan-bawahan)
maupun jalur horisontal (kolega setingkat).

Dalam komunikasi bisnis ada beberapa langkah termasuk perencanaan pesan-pesan


bisnis. Perencanaan pesan-pesan bisnis mencakup pesan-pesan yang di smpaikan secara tertulis
dan pesan-pesan yang di sampaikan secara lisan. Peren-canaan pesan-pesan bisnis merupakan
suatu langkah strategis bagi pencapaian tu-juan organisasi secara menyeluruh dan salah satu
faktor prnrntu keberhasilan komunikasi, pesan-pesan bisnis yang terrencana dengan baik akan
mempermudah pencapaian tujuan komunikasi. Dalam hal ini perencanaan pesan-pesan bisnis
lebih di fokuskan pada perencanaan secara tertulis.

Dengan mengatur ide-ide secara logis, berurutan, dan tidak bertele-tele, ide yang
disampaikan akan dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan informasi, motivasi, maupun praktis
bagi audiens. Mengorganisasi pesan-pesan secara baik adalah suatu keharusan dan menjadi
tantangan bagi komunikator.

B. Rekomendasi
Dalam penyusunan makalah ini saya mencoba membuat makalah dengan baik, namun
saya menyadari masih banyak kekurangan dan kekeliruan, agar semakin lengkap dan
sempurnanya, saya menerima saran dan kritik yang membangun agar menambah ilmu
pengetahuan dan demi perbaikan ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA

http://fadhilasildano.blogspot.com/2020/03/makalah-komunikasi-bisnis.html?m=1

https://oneofmyway.wordpress.com/2013/05/19/imbauan-pesan/

https://www.pinhome.id/blog/pengertian-komunikasi-bisnis-menurut-para-ahli/

https://www.academia.edu/33079513/PROSES_PENULISAN_PESAN_BISNIS

BMP EKMA4159 Modul 1&2


2. Bagaimana tindakan Anda dalam melakukan komunikasi antarbudaya agar tercipta hubungan
yang baik?

Jawab :

Dalam melakukan komunikasi antarbudaya perlu adanya hal-hal yang dilakukan agar
komunikasi yang tercipta baik dan efektif.

McNab (2006) memberikan beberapa saran agar komunikasi antarbudaya dilaksanakan dengan
efektif, sebagai berikut :

- Mengembangkan pengertian yang mendasar tentang keragaman budaya


- Keterbukaan terhadap perspektif yang berbeda
- Menerima dan menyesuaikan dengan berbagai komunikasi
- Memiliki keterampilan menyimak dan bertanya yang efektif
McNab (2006) juga menyarankan adanya 7 keterampilan yang diperlukan. Ketujuh keterampilan
tersebut adalah :
1.) Mencoba untuk menjadi orang yang mampu melakukan refleksi diri sehingga bisa
menyadari dalam berkomunikasi yang dirasakan oleh sendiri.
2.) Memiliki kepekaan terhadap kenyataan bahwa bahasa tertentu merupakan bahasa asing
bagi orang lain.
3.) Berupaya agar komunikasi yang kita lakukan itu bisa menyampaikan pesan yang jelas,
sederhana dan tidak bemakna ganda.
4.) Mencoba bersikap inklusif sehingga kita membangkitkan suasana yang diarsakan anggota
tim yang berbeda budayanya merasa sebagai orang yang dihargai perspektifnya.
5.) Mendorong adanya pengungkapan sudut-pandang yang berbeda dan perdebatan
mengenai sesuatu.
6.) Menyadari adanya perbedaan waktu dan cara kerja guna menjaga perasaan setiap orang.
7.) Menyediakan waktu untuk memahami ketersediaan, kemudahan penggunaan dan
dampak media komunikasi dalam memilih anggota tim.

Selain itu, Lee juga menunjukkan beberapa saran agar menjadi komunikator antarbudaya yang
berhasil, antara lain :

- Hendaknya ingat bahwa budaya kita sendiri sebenarnya memberikan kerangka perilaku
dan keyakinan yang bisa diterima.
- Hendaknya menyadari bahwa perilaku dan preferensi kita didasarkan pada budaya dan
bukanlah “yang paling benar” dan hanya satu-satunya.
- Hendaknya peka terhadap rentang perilaku verbal dan nonverbal.
- Hendaknya berjiwa terbuka terhadap pandangan dan cara orang lain berperilaku.
- Hendaknya ingat bahwa tidak ada bahasa tubuh yang universal.

Sumber : EKMA4159 hal. 3.17 -3.26

You might also like