You are on page 1of 3

SPEKTROFOTOMETER

Assalamualaikum warah matullahi wabarakatuh dan selamat pagi semua. Perkenalkan nama
saya muh taufik hidayat akan mempresentasikan tentng spektrofotometer.
• Spektrofotometer merupakan suatu instrumen laboratorium yang digunakan untuk
mengukur jumlah cahaya yang diserap sampel. Spektrofotometer bekerja dengan
melewatkan berkas cahaya melalui sampel untuk mengukur intensitas cahaya sampel.
Instrumen ini digunakan dalam proses pengukuran warna dan digunakan untuk memantau
akurasi warna sepanjang produksi.
• Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan
fotometer. Spektrometer ialah alat yang menghasilkan sinar dari spektrum dan panjang
gelombang tertentu, sedangkan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang
ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk
mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau
diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. (SM Khopkar, 1990).
• Dalam spektrofotometer untuk metodennya dinamakan spektrofotometri, Suatu metode
analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu larutan
berwana pada gelombang spesifik. dalam analisa ini terdapat tiga daerah panjang gelombang
elektromagnetik yang digunakan yaitu daerah UV (200-380 nm), daerah visible (380-700 nm),
dan daerah inramerah (700-3000 nm). sinar monokromatik adalah berkas cahaya yang hanya
memiliki satu nilai panjang gelombang sejauh instrumen tercanggih yang ada, tidak mampu
mengurai menjadi dua macam panjang gelombang atau lebih. Sinar monokromatik berasal
dari kata dasar sinar. Contoh cahaya monokromatik adalah cahaya merah dan ungu.
• Visible juga disebut dengan sinar tampak. Yang dimaksud sinar tampak adalah sinar yang
dapat dilihat oleh mata manusia. Cahaya yang dapat dilihat oleh mata manusia adalah cahaya
dengan panjang gelombang 400-800 nm dan memiliki energi sebesar 299–149
kJ/mol. Elektron pada keadaan normal atau berada pada kulit atom dengan energi terendah
disebut keadaan dasar (ground-state). Energi yang dimiliki sinar tampak mampu membuat
elektron tereksitasi dari keadaan dasar menuju kulit atom yang memiliki energi lebih tinggi
atau menuju keadaan tereksitasi. Cahaya yang diserap oleh suatu zat berbeda dengan cahaya
yang ditangkap oleh mata manusia. Cahaya yang tampak atau cahaya yang dilihat dalam
kehidupan sehari-hari disebut warna komplementer. Misalnya suatu zat akan berwarna
orange bila menyerap warna biru dari spektrum sinar tampak dan suatu zat akan berwarna
hitam bila menyerap semua warna yang terdapat pada spektrum sinar tampak. Untuk lebih
jelasnya perhatikan tabel berikut.
• Prinsip kerja dari spektrofotmeter adalah Bila cahaya (monokrommatik maupun campuran)
jatuh pada suatu medium homogen, sebagian dari sinar masuk akan dipantulkan sebagian
diserap dalam medium itu dan sisanya diteruskan.
• Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat mekanismenya. Cahaya yang berasal dari lampu
diteruskan melalui lensa menuju ke monokromator, kemudian cahaya tersebut akan
dibiasakan atau diubah cahaya yang awalnya polikromatis menjadi cahaya monokromatis
(tunggal) dengan panjang gelombang yang berbeda. Berkas cahaya lalu dilewatkan pada
sampel yang mengandung zat konsentrasi dengan tertentu. Disini Cahaya yang terbentuk ada
yang diserap (diabsorbsi) dan ada pula yang dilewatkan. Cahaya yang dilewatkan kemudian
diterima oleh detektor. Detector sendiri disini berfungsi energi foton menjadi energi listrik.
Lalu energi listrik tersbut akan ditangkap oleh display dan diubah menjadi menjadi
pembacaan yang berupa meter atau angka yang sesuai dengan hasil yang dianalisis. Cahaya
yang diterima dihitung dan untuk mengetahui cahaya yang diserap sampel.
• Dalam prinsip kerja nya ini terdapat hukum lambert beer, bila cahaya monokromatik (Io)
melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut diserap (Ia), sebagian
dipantulkan (Ir), dan sebagian lagi dipancarkan (It). Transmitan adalah perbandingan
intensitas cahaya yang ditransmisikan ketika melewati sampel (It) dengan intensitas cahaya
mula-mula sebelum melewati sampel (Io). Besarnya sinar (A) berbanding lurus dengan
konsentrasi zat penyerap (C) dan jarak yang ditempuh sinar (a) dalam larutan (tebal larutan,
b). Hukum Lambert-Beer A = a.b.C Keterangan: A = Serapan (absorbans) C = Konsentrasi a =
Koefisiensi serapan spesifik b = Tebal larutan
• Baik selanjutnya instrument spektrofotometer, Adapun komponen dari spektrofotometer
yaitu:
a) Sumber radiasi berfungsi memberikan energi radiasi pada daerah panjang gelombang
yang tepat untuk pengukuran dan mempertahankan intensitas sinar yang tetap pada
pengukuran. Sumber radiasi untuk spektrofotometer UV-VIS adalah lampu hidrogen atau
deuterium dan lampu filamen. Lampu hidrogen digunakan untuk mendapatkan radiasi di
daerah ultraviolet sampai 350 ran. Lampu filamen digunakan untuk daerah sinar tampak
sampai inframerah dekat dengan panjang gelombang 350 nm sampai sekitar 250 nm.
b) Monokromator berfungsi menghasilkan radiasi monokromatis yang diperoleh dilewatkan
melalui kuvet yang berisi sampel dan blanko secara bersaman dengan bantuan cermin
berputar.
c) Sel atau kuvet adalah tempat bahan yang akan diukur serapannya. Kuvet harus dibuat
dari bahan yang tidak menyerap radiasi pada daerah yang digunakan, umumnya terbuat
dari kaca tembus sinar tetapi bisa pula terbuat dari plastik. Sel yang terbuat dari kuarsa
baik untuk spektroskopi UV-VIS. Kuvet dari bahan kaca silikat biasa tidak dapat digunakan
untuk spektroskopi ultraviolet karena bahan kaca i ilikat dapat menyerap ultraviolet.
d) Fotosel berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan zat dan kemudian mengubahnya
menjadi energi listrik yang kemudian akan disampaikan ke detektor.
e) Detektor adalah material yang dapat menyerap energi dari foton dan mengubahnya
dalam bentuk lain, yaitu energi listrik.
f) Display atau tampilan mengubah sinar listrik dari detektor menjadi pembacaan yang
berupa meter atau angka yang sesuai dengan hasil yang dianalisis.
• Pembagian spektrofotometer, spektofotometer dapat menjadi 2 yaitu berdasarkan dari
sumber cahaya dan berdasarkan dari kelas.
Berdasarkan dari sumber cahaya nya spektrofotometer terbagi atas dua lagi yaitu: uv-vis dan
infrared
a) Spektrofotometer UV-Visible adalah menggunakan cahaya dengan kisaran ultraviolet
(185-400 nm) dan kisaran cahaya visible (terlihat) (400-700 nm). Spektrofotometri UV-Vis
merupakan salah satu teknik analisis spektroskopi yang memakai sumber radiasi
eleltromagnetik ultraviolet dekat (185-400 nm) dan sinar tampak (400-700 nm) dengan
memakai instrumen spektrofotometer. Spektrofotometri UV-Vis melibatkan energi
elektronik yang cukup besar pada molekul yang dianalisis, sehingga spektrofotometri UV-
Vis lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif ketimbang kualitatif.
b) Spektrofotometer IR (infra Red) adalah menggunakan cahaya pada kisaran (700-15000
nm). Spektrofotometri Infra Red adalah pengukuran dari interaksi dari radiasi infra red
dengan material yang diabsorbsi, diemisikan atau refleksi. Spektrofotometer infra red
digunakan secara luas untuk identifikasi subtansi kimia atau grup fungsional pada
padatan, cairan atau gas.
Untuk berdasarkan kelasnya, spektrofotometer terbagi atas 2 yaitu: single beam dan double
beam:
a) Single Beam
Pada spektrofotometer single beam, komponen disusun tunggal, pada jenis ini lebih
murah dan lebih mudah pemeliharaannya. Pada spektrofotometer single beam
dibutuhkan standar referensi untuk mengukur internsitas cahaya sebelum dan
sesudah sampel dimasukkan.
b) Double Beam
Pada spektrofotometer double beam, sumber cahaya dibagi menjadi dua berkas
cahaya setelah melewati monokrometor. Berkas cahaya yang satu digunakan untuk
sampel dan berkas cahaya lainnya digunakan untuk reference standar. Konfigurasi
double beam ini sangat menguntungkan karena pembacaan sampel dan standar
dapat dilakukan simultan (bersamaan) sehingga pengukuran menjadi independen dari
variasi intensitas sumber cahaya.

Sekian dari presentasi saya. Mohon maaf jika terdapat kesalahan. Wassalamu alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.

You might also like