You are on page 1of 2

DISKUSIKAN

Di tengah pandemi Covid-19 banyak usaha bisnis juga mengalami kelesuan. Bagaimana dengan
bisnis usaha asuransi? Berikan pendapat Saudara mengenai hal ini.

Jangan lupa untuk mencantumkan sumber referensi jika pendapat Anda bukanlah hasil pemikiran
sendiri namun di kutip dari sumber lain.

Selamat berdiskusi!

1. Di tengah pandemi Covid-19 banyak usaha bisnis juga mengalami kelesuan. Bagaimana
dengan bisnis usaha asuransi? Berikan pendapat Saudara mengenai hal ini.
Jawaban:
Industri keuangan terutama asuransi, memiliki peran besar dalam mendorong perekonomian.
Peluang ini tentu harus dimanfaatkan oleh industri asuransi ditengah dampak dari pandemi
Covid-19. Beberapa tahun belakangan ini, industri asuransi Indonesia sering dirundung masalah.
Bahkan, sejumlah perusahaan asuransi diantaranya telah dicabut izinnya oleh Otoritas Jasa
Keuangan (OJK). Adapun yang Iain masih terus bergelut dengan permasalahannya.

Menurut pendapat saya, pandemi Covid-19 membuat aktivitas bisnis termasuk di industri
asuransi tidak bisa berjalan maksimal, selama masa pandemi aktivitas perkantoran dibatasi untuk
menekan penyebaran virus, disertai dengan penerapan protokol kesehatan. Kondisi ini berimbas
pada kegiatan ekonomi yang tidak dapat dilakukan dalam kapasitas penuh, apalagi dengan tatap
muka yang biasa sering dilakukan nasabah atau calon nasabah, maka itu dengan memanfaatkan
teknologi yang ada untuk menjaga eksistensi asuransi tersebut, usaha di bidang perasuransian
harus benar-benar dikelola dengan baik agar usaha tersebut dapat terjaga keberlangsungannya.

Usaha perasuransian sebagai salah satu lembaga keuangan non bank menjadi semakin penting
peranannya, kegiatan usaha asuransi disamping memberikan proteksi kepada masyarakat juga
merupakan lembaga penghimpun dana yang bersumber dari penerimaan premi asuransi dari
masyarakat, dana yang dihimpun oleh perusahaan asuransi dapat diinvestasikan pada sektor-
sektor yang produktif dan aman, sehingga industri asuransi diharapkan dapat semakin
meningkatkan pengerahan dana masyarakat ini untuk pembiayaan pembangunan dari berbagai
risiko yang dapat mengganggu hasil pembangunan yang telah dicapai.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan ekonomi akan kembali normal setelah pandemi
Covid-19. Hal ini akan diikuti oleh perbaikan bisnis asuransi ke depan. Kepala Eksekutif
Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) OJK Riswinandi memperkirakan, akan terjadi
tiga hal di masa pandemi hingga Covid-19 berakhir.

Pertama, terjadi demand reduction atau pengurangan bisnis asuransi. “Sudah tergambar dari
statistik penurunan premi industri asuransi sampai dengan Juni 2020. Premi asuransi jiwa turun
10%, sementara premi asuransi umum dan reasuransi turun lebih sedikit atau minus 2,3%."

Kedua, terjadi peningkatan klaim karena para nasabah memerlukan uang untuk memenuhi
kebutuhannya. Alasan klaim lainnya, untuk mencairkan (redemption) investasi jatuh tempo
DISKUSIKAN

Di tengah pandemi Covid-19 banyak usaha bisnis juga mengalami kelesuan. Bagaimana dengan
bisnis usaha asuransi? Berikan pendapat Saudara mengenai hal ini.

Jangan lupa untuk mencantumkan sumber referensi jika pendapat Anda bukanlah hasil pemikiran
sendiri namun di kutip dari sumber lain.

Selamat berdiskusi!

mereka. "Dapat dilihat dari data AAJI, pembayaran klaim terkait Covid-19 dari Maret hingga
Juni 2020 mencapai Rp 216,02 miliar untuk 1.642 polis. Pembayaran klaim ini meningkatkan
kepercayaan dan masyarakat terbantu."

Ketiga, terjadi increase in demand atau peningkatan permintaan. Riswinandi mencontohkan,


enam bulan setelah wabah sars berakhir maka terjadi peningkatan premi dua kali lipat. "Kami
berharap demikian. Maka itu, ada upaya - upaya yang perlu dibangun pada periode saat ini".

You might also like